Lamongan (beritajatim.com) – Kabupaten Lamongan menjadi daerah berpredikat Lumbung Pangan Nasional. Oleh sebab itu, kini Pemkab Lamongan berupaya untuk terus berkomitmen dalam menjaga potensi ketahanan pangan yang dimilikinya. Salah satu dari upaya itu yakni bersinergi dengan akademisi.
Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi saat Rapat Koordinasi bersama 15 rektor dari perguruan tinggi negeri (PTN), pada Jumat (19/4/2024), di ruang Command Center Pemkab Lantai 3.
Orang nomor satu di Lamongan itu juga menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan akan terus melanjutkan kerjasama dengan tim patriot pangan kampus merdeka.
“Komitmen kami ialah terus mengembangkan potensi yang sudah ada di Kabupaten Lamongan. Salah satunya di bidang pertanian, Lamongan sebagai lumbung pangan nasional terus menjalin kerjasama bersama akademisi. Hal itu bertujuan untuk maintenance pertanian yang berkemajuan dan memudahkan masyarakat,” tuturnya.
Bupati Yuhronur juga menilai bahwa sinergi dengan akademisi akan sangat berpengaruh terhadap kemajuan pertanian. Pasalnya, hasil penilaian hingga riset yang dilakukan bakal mampu memecahkan masalah pertanian hingga melahirkan solusi bagi petani di Lamongan.
“Sinergi yang bersifat sustainable ini merupakan implementasi dari arahan Pak Mentan, yakni masing-masing universitas yang memiliki fakultas pertanian diharapkan mendukung ketahanan pangan,” terang Yuhronur.
Dalam kesempatan sama, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria menjelaskan bahwa program patriot pangan ini bertujuan mengangkat peran pemanfaatan riset dan inovasi perguruan tinggi dalam meningkatkan ketahanan, kedaulatan, kemandirian, dan pencadangan pangan nasional.
Tujuan-tujuan itu, sambung Arif, bakal diwujudkan melalui program-program pelatihan (capacity building), pendampingan, dan keberlanjutan implementasi riset dan inovasi di tengah-tengah masyarakat.
“Tujuan utamanya ialah menjadikan pertanian berdampak, sehingga dapat memudahkan dan menyejahterakan petani,” tandasnya.
Tak cukup itu, Arif juga menjelaskan bahwa panen padi varietas IP9G yang dilakukan bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Desa Blawirejo, Kecamatan Kedungpring, Lamongan merupakan salah satu wujud implementasi dari program patriot pangan, yang dikolaborasikan oleh Pemkab Lamongan dengan IPB.
Program itu bahkan memiliki keunggulan, di antaranya produktivitas yang bagus, yakni mencapai 11 ton per hektar. Tercatat, hingga saat ini sudah ada 200 (dua ratus) petani Lamongan yang menggunakan varietas tersebut.
“Varietas yang kami cetuskan ini merupakan varietas yang unggul karena cerdas iklim. Selain itu juga memiliki karakter khusus hemat pupuk (25 persen) dan air (25 persen),” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi IPB University, Yatri Indah Kusumastuti turut menuturkan bahwa sinergi Pemkab Lamongan dengan IPB dalam hal pertanian ini tidak hanya melulu soal pengembangan varietas padi saja, namun juga mengenai Sentra Peternakan Rakyat (SPR) yang sudah dilakukan pada waktu sebelumnya.
“SPR ini untuk meningkatkan kuantitas populasi peternakan dan ekonomi para peternak di 3 tiga lokasi, yakni di Kecamatan Ngimbang, Kecamatan Sambeng, dan Kecamatan Sukorame,” tutupnya. [riq/ian]