Tag: Arif Mujahidin

  • 2
                    
                        Tolak Dedi Mulyadi, Aqua Tegaskan Tak Akan Pindahkan Kantor Pusat ke Jawa Barat!
                        Bandung

    2 Tolak Dedi Mulyadi, Aqua Tegaskan Tak Akan Pindahkan Kantor Pusat ke Jawa Barat! Bandung

    Tolak Dedi Mulyadi, Aqua Tegaskan Tak Akan Pindahkan Kantor Pusat ke Jawa Barat!
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK) Aqua menanggapi permintaan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi agar perusahaan memindahkan kantor pusatnya ke wilayah Jawa Barat.
    Corporate Communication Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menegaskan bahwa Aqua belum berencana membangun atau memindahkan kantor pusatnya dari Jakarta ke Jawa Barat.
    “Aqua beroperasi melalui 20 pabrik kami yang tersebar di seluruh Indonesia. Memang layaknya perusahaan yang operasionalnya tersebar di seluruh Indonesia, maka kantor pusat (Head Office) Aqua berada di Jakarta,” ujar Arif saat dihubungi
    Kompas.com
    melalui pesan singkat WhatsApp, Kamis (30/10/2025).
    Menurut Arif, Jakarta merupakan pusat bisnis dan pemerintahan Indonesia, sehingga keberadaan kantor pusat di ibu kota mempermudah proses koordinasi dan operasional perusahaan.
    “Hal ini bertujuan untuk mempermudah berbagai proses operasional, administrasi, dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemegang saham dan pemerintah pusat,” katanya.
    Arif menambahkan, posisi kantor pusat di Jakarta juga dinilai strategis, baik secara operasional maupun administratif.
    “Jakarta juga merupakan ibu kota dan pusat bisnis nasional, sehingga menjadi lokasi strategis untuk pengelolaan perusahaan secara menyeluruh,” tegasnya.
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di Jawa Barat, termasuk Aqua, agar membangun kantor pusatnya di provinsi tersebut.
    “Gini loh perusahaan-perusahaan di Jawa Barat ini, kan kantor pusatnya semuanya di luar Jawa Barat. Kita nggak boleh nyebut tempat. Di luar Jawa Barat, nah di situ kalau kantor pusatnya di luar Jawa Barat, maka yang paling nyaman itu yang punya kantor pusat,” kata Dedi saat ditemui di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (29/10/2025).
    Menurut Dedi, keberadaan kantor pusat di luar Jawa Barat membuat dana bagi hasil (DBH) justru mengalir ke daerah tempat kantor pusat berada, bukan ke daerah di mana aktivitas ekonomi dilakukan.
    “Nah saya ingin kantor pusatnya di Jawa Barat dong, agar dana bagi hasilnya kembali ke masyarakat Jabar sebagai objek di mana usaha itu dilakukan,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Aqua Pakai Air Sumur Bor, Menteri LH Sudah Ungkap Temuan Ini

    Heboh Aqua Pakai Air Sumur Bor, Menteri LH Sudah Ungkap Temuan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Video kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi alias KDM di pabrik air mineral di Subang viral. Konten yang ramai dibicarakan publik adalah kekagetan KDM tentang sumber air baku untuk air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi pabrik tersebut.

    Sebelum KDM kaget, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengungkapkan secara blak-blakan bahwa sebagian besar produk air minum dalam kemasan yang dipasarkan di Indonesia selama ini berasal dari air tanah bukan dari sumber air pegunungan.

    Ia lantas mengingatkan agar publik tidak mudah terpedaya dengan label air pegunungan pada botol kemasan yang banyak beredar. Pasalnya, hingga saat ini belum ada satupun perusahaan air kemasan yang menggunakan air permukaan secara berkelanjutan.

    “Jadi Bapak jangan terpedaya oleh minuman-minuman yang ada di atas meja itu Pak. Belum ada satupun minuman kemasan yang menggunakan air permukaan secara sustainable untuk produknya. Hanya untuk pricingnya, iya,” kata Hanif dalam acara Mindialogue CNBC Indonesia, dikutip Minggu (25/10/2025).

    Hanif menilai praktik pengambilan air tanah secara berlebihan yang dilakukan oleh perusahaan air minum sangat berisiko terhadap ketersediaan sumber daya air dalam jangka panjang.

    “Semisal kita perusahaan air minum, tanpa kita memperhatikan konservasi jangka panjang. Suatu ketika, maka suplai air kita akan terbatas. Saya enggak usah sebut namanya. Namanya air minum pegunungan. Tetapi yang digunakan air tanah,” ujarnya.

    Foto: Sejumlah pekerja mengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) galon dengan alat pemberat di distributor Aqua di kawasan Jakarta, Kamis, (14/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Sejumlah pekerja mengangkut air minum dalam kemasan (AMDK) galon dengan alat pemberat di distributor Aqua di kawasan Jakarta, Kamis, (14/11/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Sementara itu, air tanah sangat sulit untuk kembali, bahkan bisa dikatakan nyaris tidak dapat pulih. Menurut dia, laju rembesan air tanah hanya sekitar 100 cm per hari, sehingga pemulihannya membutuhkan proses yang cukup lama.

    “Maka konsep konservasi sebagai investasi jangka panjang ini baru sebatas drama. Baru sebatas kemudian semacam mantra yang banyak disampaikan oleh perusahaan, belum kita implementasikan,” ujarnya.

    Aqua Berikan Klarifikasi

    Pihak manajemen Danone Aqua memberikan klarifikasi. Corporate Communication Director Danone Aqua, Arif Mujahidin, menjelaskan bahwa sumber air yang digunakan pabrik Aqua di Subang memang berasal dari aquifer atau lapisan air tanah di kawasan pegunungan, bukan air permukaan biasa.

    “Sebenernya sumber airnya ada di aquifer tanah area pegungungan. Pengambilannya di pabrik Subang menggunakan pipa untuk memastikan air sumber terjaga dari potensi cemaran selama dialirkan ke proses produksi,” kata Arif Mujahidin kepada CNBC Indonesia, Kamis lalu (23/10/2025).

    Arif menambahkan, perbedaan lokasi pengambilan air di wilayah pegunungan dan dataran rendah turut memengaruhi karakteristik hidrologi air.

    “Yang membedakan karakter hidrologinya, air dari aquifer di wilayah pegunungan beda dengan di wilayah dataran rendah,” sebut Arif.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Per 17 Oktober, Pemerintah Terbitkan 4.700 Izin Pengusahaan Air Tanah

    Per 17 Oktober, Pemerintah Terbitkan 4.700 Izin Pengusahaan Air Tanah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menerbitkan sekitar 4.700 izin pengusahaan air tanah di seluruh Indonesia hingga 17 Oktober 2025. Jumlah tersebut termasuk untuk perusahaan-perusahaan air minum dalam kemasan (AMDK).

    Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung mengatakan, seluruh kegiatan pengambilan air tanah, termasuk yang dilakukan oleh perusahaan air minum dalam kemasan, sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM dan diawasi oleh Badan Geologi.

    Aturan ini tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No.14 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Izin Pengusahaan Air Tanah dan Persetujuan Penggunaan Air Tanah. Peraturan ini ditetapkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada 2 Desember 2024. Peraturan Menteri ini berlaku pada tanggal diundangkan, yakni 9 Desember 2024.

    “Jadi ini berdasarkan data. Ini kan regulasinya kan kita terbitkan dari November (maksudnya Desember) 2024, sampai dengan 17 Oktober kemarin, itu total perizinan yang sudah diterbitkan untuk seluruh Indonesia air tanah itu sekitar 4.700-an,” ungkap Yuliot di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (24/10/2025).

    Ia pun mengungkapkan pemberian izin pengambilan air tanah diberikan setelah proses evaluasi teknis terhadap kondisi lingkungan sekitar dilakukan. Adapun, apabila ditemukan pelanggaran izin, maka pihaknya akan melakukan perbaikan.

    “Untuk perbaikan ini, ya termasuk nanti ya bagaimana untuk pengendaliannya. Kalau memang itu harus disesuaikan, disesuaikan. Kalau dihentikan, itu harus dihentikan. Sesuai dengan kondisi air tanah yang ada,” katanya.

    Sebagaimana diketahui, proses produksi di pabrik produsen air merek Aqua di Subang membuat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kaget. Pasalnya, air yang digunakan untuk produksi diambil dari sumur bor, bukan dari mata air di permukaan bumi.

    Kebingungan Dedi juga dialami oleh banyak warga RI. Mereka terbiasa mendengar bahwa air mineral Aqua berasal dari mata air pegunungan. Faktanya, industri air minum dalam kemasan (AMDK) mengambil air dari bawah tanah.

    Pihak manajemen Danone Aqua pun memberikan klarifikasi. Corporate Communication Director Danone Aqua Arif Mujahidin menjelaskan, sumber air yang digunakan pabrik Aqua di Subang memang berasal dari aquifer atau lapisan air tanah di kawasan pegunungan, bukan air permukaan biasa.

    “Sebenarnya sumber airnya ada di aquifer tanah area pegunungan. Pengambilannya di pabrik Subang menggunakan pipa untuk memastikan air sumber terjaga dari potensi cemaran selama dialirkan ke proses produksi,” kata Arif Mujahidin kepada CNBC Indonesia, Kamis (23/10/2025).

    Arif menambahkan, perbedaan lokasi pengambilan air di wilayah pegunungan dan dataran rendah turut memengaruhi karakteristik hidrologi air.

    “Yang membedakan karakter hidrologinya, air dari aquifer di wilayah pegunungan beda dengan di wilayah dataran rendah,” ujarnya.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AQUA ajak warga mengingat sejarah dan arsitektur masjid ikonik Jakarta

    AQUA ajak warga mengingat sejarah dan arsitektur masjid ikonik Jakarta

    mengingat kembali cerita-cerita menarik, nilai-nilai kebaikan dan kebijakan yang tercermin dalam sejarah, arsitektur dan tokoh agama

    Jakarta (ANTARA) – Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA mengajak masyarakat untuk mengingat sejarah dan arsitektur tiga masjid yang menjadi ikon kota Jakarta yaitu Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM), Masjid Cut Meutia, dan Masjid Sunda Kelapa.

    Corporate Communication Director Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan ketiganya merupakan masjid yang cukup ikonik dan mencerminkan perjalanan sejarah budaya Islam dari masa ke masa, dan tetap relevan menjadi bagian kehidupan masyarakat hingga saat ini.

    “Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengingat kembali cerita-cerita menarik, nilai-nilai kebaikan dan kebijakan yang tercermin dalam sejarah, arsitektur, dan tokoh-tokoh agama yang ada di dalam masjid-masjid ikonik ini,” kata Arif dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya menggelar kegiatan Tur Masjid Ikonik ke Masjid Amir Hamzah di Taman Ismail Marzuki (TIM), Masjid Cut Meutia, dan Masjid Sunda Kelapa pada Selasa (18/3) guna mengajak masyarakat mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang cerita masjid-masjid ikonik di Jakarta, salah satunya semangat untuk terus berinovasi dan menjaga relevansi sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah masa kini.

    Sebagai bagian integral dari perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia, lanjutnya, masjid-masjid tersebut memainkan peran penting dalam membentuk identitas dan spiritualitas masyarakat Indonesia.

    Hal ini di antaranya terlihat di Masjid Sunda Kelapa yang didirikan dari kerinduan umat Islam di daerah Menteng yang awalnya wilayah pemukiman Belanda untuk beribadah.

    Dalam perkembangannya, Masjid Sunda Kelapa menjadi salah satu masjid pertama yang memelopori dipadukannya aktivitas ibadah, perekonomian, dan pendidikan.

    Konsep ini kemudian diikuti masjid-masjid lain yang terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman dan kebutuhan jemaah yang terus berubah, di antaranya dengan mengadakan berbagai acara keagamaan yang dikemas dengan menarik sesuai gaya anak muda dan jemaah saat ini.

    “Semoga dengan adanya tur ini, masyarakat dapat semakin memperdalam pemahaman tentang keindahan dan kekayaan budaya serta sejarah Islam, khususnya dalam konteks masjid-masjid yang dikunjungi,” ujar Arif.

    Sejarawan J.J. Rizal yang menjadi pemandu dalam tur masjid ikonik Jakarta tersebut menambahkan pentingnya peran masjid dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia.

    “Masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah umat Muslim, tapi masjid juga memiliki peran penting sebagai pusat kebudayaan, pendidikan dan simbol perjuangan masyarakat,” katanya.

    Selama ini masjid sebagai pusat berkumpulnya umat Muslim telah menjadi salah satu unsur terpenting dalam perkembangan budaya dan peradaban Islam di Indonesia.

    Masjid-masjid ini bukan hanya simbol spiritualitas umat Islam, tetapi juga mencerminkan perjalanan panjang sejarah Indonesia, baik dari segi arsitektur, tokoh-tokoh agama, maupun kontribusinya terhadap masyarakat.

    “Dalam setiap sudut masjid ini, terukir cerita perjuangan, pengabdian, dan keagungan yang patut untuk dilestarikan, dari generasi ke generasi,” katanya.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • BPJH: Sertifikasi Halal Bentuk Perlindungan Konsumen, Jadi Nilai Tambah Produk – Halaman all

    BPJH: Sertifikasi Halal Bentuk Perlindungan Konsumen, Jadi Nilai Tambah Produk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, menegaskan bahwa sertifikasi halal bukan lagi sekadar persoalan yang berkaitan dengan agama, tetapi telah berkembang menjadi standar yang memberikan nilai tambah bagi suatu produk sekaligus bentuk perlindungan bagi konsumen.

    “Jaminan halal bukan hanya sebuah persoalan agama dan standarisasi, tetapi juga bentuk perlindungan bagi konsumen,” ujar Haikal Hasan dalam acara buka puasa bersama yang mengusung tema Komitmen Danone Indonesia dalam Menyajikan Produk Halal dan Thayyib untuk Indonesia yang Lebih Sehat di Jakarta belum lama ini.

    Menurutnya, masyarakat berhak mendapatkan produk yang tidak hanya halal secara syariat, tetapi juga aman dan berkualitas tinggi.

    Hal ini penting mengingat meningkatnya kesadaran konsumen terhadap aspek halal dan thayyib dalam berbagai produk makanan dan minuman.

    Haikal Hasan juga menyoroti komitmen Danone dalam mendukung sertifikasi halal, tidak hanya bagi produk mereka sendiri, tetapi juga bagi para pelaku UMKM di sekitar pabrik mereka.

    “Saya melihat perusahaan memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung industri halal di Indonesia. UMKM yang berada di sekitar pabrik difasilitasi untuk mendapatkan sertifikat halal. Bahkan, mereka juga dibantu dalam proses pengemasan hingga pemasaran produk mereka,” kata Haikal.

    Ia menambahkan bahwa jika langkah ini diikuti oleh industri besar lainnya, maka percepatan sertifikasi halal bagi UMKM akan lebih optimal.

    Saat ini, baru sekitar 2,1 juta pelaku usaha yang telah tersertifikasi halal di Indonesia, dan angka ini perlu terus ditingkatkan agar lebih banyak produk halal yang beredar di pasar.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia, Rahmat Hidayat, menekankan bahwa industri seharusnya tidak hanya fokus pada aspek bisnis, tetapi juga memperhatikan upaya pelestarian lingkungan.

    Ia mengapresiasi inisiatif Positive Water Impact yang dilakukan oleh Danone, di mana perusahaan ini berkomitmen untuk mengembalikan lebih banyak air ke alam dibandingkan dengan yang mereka gunakan dalam proses produksi.

    “Ini menggambarkan bagaimana industri memiliki dedikasi terhadap kebaikan dan pelestarian lingkungan, bukan hanya untuk kita tetapi juga untuk generasi masa depan,” ujar Rahmat.

    Dalam kesempatan yang sama, Arif Mujahidin, Corporate Communications Director Danone Indonesia, menyampaikan harapannya bahwa acara buka puasa bersama ini dapat menjadi ajang untuk mempererat hubungan antara perusahaan, mitra, dan berbagai pihak yang terlibat dalam ekosistem industri halal di Indonesia.

    “Melalui acara ini, kita semua dapat semakin mempererat silaturahmi dan hubungan baik yang telah terjalin dalam menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera,” kata Arif.

    Dengan semakin banyaknya kolaborasi antara sektor industri, pemerintah, dan UMKM, diharapkan percepatan sertifikasi halal dapat berjalan lebih efektif.

    Selain itu, inisiatif seperti pelestarian lingkungan juga menjadi faktor penting dalam membangun industri yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.

  • Dua Dekade Pusat Studi Al-Qur’an, Program Cari Ustad Berkeliling Masjid di Pulau Jawa

    Dua Dekade Pusat Studi Al-Qur’an, Program Cari Ustad Berkeliling Masjid di Pulau Jawa

    loading…

    Menyambut dua dekade (20 tahun) Pusat Studi Al-Qur’an, Program Cari Ustad berkeliling masjid di Pulau Jawa. Program yang hadir selama Ramadan 2025 ini menyajikan sejumlah tema beragam dari masalah sosial, lingkungan hingga lainnya. Foto: Ist

    JAKARTA – Menyambut dua dekade (20 tahun) Pusat Studi Al-Qur’an, Program Cari Ustad yang berkolaborasi dengan Aqua berkeliling masjid di Pulau Jawa .

    Program yang hadir selama Ramadan 2025 ini menyajikan sejumlah tema beragam dari masalah sosial, lingkungan hingga lainnya.

    Corporate Communication Director Aqua Arif Mujahidin menyadari pihaknya lahir dan besar bersama umat Islam di Indonesia. “Kami senang bisa ikut mendukung kegiatan pengembangan umat melalui pendekatan nilai-nilai Al-Qur’an demi terwujudnya umat Islam yang maju dan cinta Tanah Air,” ujarnya, Senin (3/3/2025).

    Sebelumnya, Aqua hadir dalam perayaan dua dekade (20 tahun) Pusat Studi Al-Qur’an di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (15/2/2025) lalu. Dalam perayaan itu, misi membumikan nilai Al-Qur’an harus hadir dalam keberagamaan masyarakat Indonesia.

    Kolaborasi dengan Pusat Studi Al-Qur’an diharapkan menginspirasi lebih banyak orang untuk menjalankan hidup sehat dengan mengonsumsi produk halal dan thayyib yang penuh kebaikan.

    Termasuk kegiatan Cari Ustad yang hadir dalam konten YouTube. Membuktikan komitmen Aqua terhadap keislaman melalui sarana media sosial.

    “Ini merupakan platform yang dibuat oleh PSQ berisi daftar ustaz/ustazah di mana masyarakat dapat mengundang para ustaz/ustazah untuk mengisi kegiatan di seluruh Indonesia,” kata Arif.

    Sedangkan program Ruang Tengah memiliki konsep titik tengah untuk bertemu dari perbedaan pandangan dan juga keahlian.

    “Agar semua pihak dapat saling menghargai dan menjaga pemikiran kritis, program ini mulai dilaksanakan secara offline dan online di bulan Ramadan 2025 dengan mengambil tema Kemurnian Ramadan,” ucapnya.

    (jon)

  • 100% Truk Pengangkut Market Leader AMDK Kelebihan Muatan dan Melanggar Aturan

    100% Truk Pengangkut Market Leader AMDK Kelebihan Muatan dan Melanggar Aturan

    Jakarta: Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, yang merenggut korban jiwa pada 4 Februari 2025, menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas akibat armada truk kelebihan muatan.

    Peristiwa tersebut memperkuat hasil investigasi Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) yang menunjukkan bahwa seluruh truk pengangkut Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek multinasional terbesar di Indonesia melakukan pelanggaran aturan dengan membawa muatan berlebih. Penelitian KPBB pada tahun 2021 di jalan lintas Sukabumi-Bogor yang menjadi rute utama truk-truk pengangkut merek AMDK tersebut, menunjukkan bahwa 60,13% truk membawa kelebihan beban muatan sebesar 12.048 kg (123,95%), sementara 39,87% lainnya melebihi batas hingga 13.080 kg (134,57%). Dengan kata lain, 100% armada yang diobservasi melanggar aturan Over Dimension Over Load (ODOL).

    “Pelanggaran ini merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan turunannya,” ujar Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, dalam keterangan pers. 

    Menurutnya, kondisi ini berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan karena dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Ia mengingatkan, organisasinya dan Masyarakat Peduli Air menemukan praktik pengangkutan ODOL pada proses tranportasi AMDK merek tersebut pada riset investigasi dan mempublikasikan hasilnya pada 2021. 

    Pihaknya bahkan telah menyampaikan dokumen laporan tersebut kepada Menteri Perhubungan pada Juli 2021 dengan tembusan kepada Kakorlantas Polri, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Kementrian PUPR, Kementrian ESDM, Kementrian KLHK dan lainnya.

    Terkait kecelakaan di GT Ciawi tersebut, Kementerian Perhubungan kini tengah melakukan investigasi. Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil perusahaan operator angkutan barang serta PT Tirta Investama, produsen Aqua, untuk dimintai keterangan terkait penerapan manajemen keselamatan dalam distribusi produk mereka.
     

     

    Kecaman Warganet
    Sementara itu di tengah penyelidikan, Danone Indonesia selaku induk perusahaan PT Tirta Investama mengeluarkan pernyataan menolak untuk bertanggung jawab. Director of Communications Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, “Kecelakaan melibatkan truk milik perusahaan transportasi yang menjadi rekanan distributor.” Artinya, menurut Danone, tragedi di Ciawi tak ada kaitannya dengan mereka.

    Pernyataan tersebut menuai kritik tajam dari publik. Warganet di media sosial menuding Danone berusaha menghindari tanggung jawab, dengan berbagai komentar bernada sinis dan ajakan untuk memboikot Aqua. 

    “Sekelas Danone ngelesnya gini amat,” tulis pemilik akun @trianapriliaa. Pemilik akun @fikarharisxphotograph menyindir, “Permainan kata-kata doang.” Lalu, “Emang paling bener d boikot,” tulis pemilik akun @ennobius, satu lagi cibiran untuk Aqua yang beberapa waktu lalu terkena imbas aksi boikot gara-gara serbuan Israel ke Jalur Gaza.

    Merespons pernyataan prematur pihak Aqua, Safrudin justru mempertanyakan ketidakpahaman tata kelola rantai pasok (supply chain) Danone Indonesia. Katanya, sekalipun perusahaan transporter adalah perusahaan yang terpisah, secara administratif PT Tirta Investama (Danone Indonesia) yang mengeluarkan surat jalan yang menerakan jumlah galon yang diangkut sebagai sebuah persetujuan. 

    “Untuk itu produsen AMDK tidak dapat lepas dari tanggung jawab atas keamanan dan keselamatan barang yang dikirimkan melalui transporter ini, termasuk risiko yang terjadi akibat proses pengiriman barang ini. Mengingat praktik ini sudah berlangsung lama, jelas ini sebuah pembiaran oleh PT Tirta Investama dan atau Danone Indonesia,” ujar Safrudin.
    Diduga Praktik ODOL Raup Keuntungan Besar
    KPBB menduga bahwa praktik kelebihan muatan ini terus dipertahankan karena menguntungkan pihak produsen. Dengan membiarkan truk-truknya membawa muatan berlebih, produsen AMDK tersebut dapat menghemat biaya hingga Rp3,6 juta per rit. Jika diakumulasi penghematan tersebut mencapai Rp483 miliar per tahun.

    “Ini bukan sekadar penghematan biaya, melainkan praktik pungutan liar terselubung. Produsen AMDK tersebut mendapatkan keuntungan besar dari muatan ilegal, sementara masyarakat menanggung risikonya,” kata Safrudin.

    Atas temuan ini, KPBB mendesak Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk menerapkan strict liability atau tanggung jawab mutlak terhadap pemilik barang, dalam hal ini produsen AMDK tersebut.

    “Mereka tidak bisa bersembunyi di balik mitra logistik. Jika muatannya ilegal, maka pemilik barang harus dihukum,” ucap Safrudin tegas.

    Jakarta: Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, yang merenggut korban jiwa pada 4 Februari 2025, menambah panjang daftar kecelakaan lalu lintas akibat armada truk kelebihan muatan.
     
    Peristiwa tersebut memperkuat hasil investigasi Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) yang menunjukkan bahwa seluruh truk pengangkut Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) merek multinasional terbesar di Indonesia melakukan pelanggaran aturan dengan membawa muatan berlebih. Penelitian KPBB pada tahun 2021 di jalan lintas Sukabumi-Bogor yang menjadi rute utama truk-truk pengangkut merek AMDK tersebut, menunjukkan bahwa 60,13% truk membawa kelebihan beban muatan sebesar 12.048 kg (123,95%), sementara 39,87% lainnya melebihi batas hingga 13.080 kg (134,57%). Dengan kata lain, 100% armada yang diobservasi melanggar aturan Over Dimension Over Load (ODOL).
     
    “Pelanggaran ini merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan turunannya,” ujar Direktur Eksekutif KPBB, Ahmad Safrudin, dalam keterangan pers. 

    Menurutnya, kondisi ini berisiko tinggi terhadap keselamatan pengguna jalan karena dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Ia mengingatkan, organisasinya dan Masyarakat Peduli Air menemukan praktik pengangkutan ODOL pada proses tranportasi AMDK merek tersebut pada riset investigasi dan mempublikasikan hasilnya pada 2021. 
     
    Pihaknya bahkan telah menyampaikan dokumen laporan tersebut kepada Menteri Perhubungan pada Juli 2021 dengan tembusan kepada Kakorlantas Polri, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan, Kementrian PUPR, Kementrian ESDM, Kementrian KLHK dan lainnya.
     
    Terkait kecelakaan di GT Ciawi tersebut, Kementerian Perhubungan kini tengah melakukan investigasi. Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani, menyatakan bahwa pihaknya akan memanggil perusahaan operator angkutan barang serta PT Tirta Investama, produsen Aqua, untuk dimintai keterangan terkait penerapan manajemen keselamatan dalam distribusi produk mereka.
     

     

    Kecaman Warganet

    Sementara itu di tengah penyelidikan, Danone Indonesia selaku induk perusahaan PT Tirta Investama mengeluarkan pernyataan menolak untuk bertanggung jawab. Director of Communications Danone Indonesia Arif Mujahidin mengatakan, “Kecelakaan melibatkan truk milik perusahaan transportasi yang menjadi rekanan distributor.” Artinya, menurut Danone, tragedi di Ciawi tak ada kaitannya dengan mereka.
     
    Pernyataan tersebut menuai kritik tajam dari publik. Warganet di media sosial menuding Danone berusaha menghindari tanggung jawab, dengan berbagai komentar bernada sinis dan ajakan untuk memboikot Aqua. 
     
    “Sekelas Danone ngelesnya gini amat,” tulis pemilik akun @trianapriliaa. Pemilik akun @fikarharisxphotograph menyindir, “Permainan kata-kata doang.” Lalu, “Emang paling bener d boikot,” tulis pemilik akun @ennobius, satu lagi cibiran untuk Aqua yang beberapa waktu lalu terkena imbas aksi boikot gara-gara serbuan Israel ke Jalur Gaza.
     
    Merespons pernyataan prematur pihak Aqua, Safrudin justru mempertanyakan ketidakpahaman tata kelola rantai pasok (supply chain) Danone Indonesia. Katanya, sekalipun perusahaan transporter adalah perusahaan yang terpisah, secara administratif PT Tirta Investama (Danone Indonesia) yang mengeluarkan surat jalan yang menerakan jumlah galon yang diangkut sebagai sebuah persetujuan. 
     
    “Untuk itu produsen AMDK tidak dapat lepas dari tanggung jawab atas keamanan dan keselamatan barang yang dikirimkan melalui transporter ini, termasuk risiko yang terjadi akibat proses pengiriman barang ini. Mengingat praktik ini sudah berlangsung lama, jelas ini sebuah pembiaran oleh PT Tirta Investama dan atau Danone Indonesia,” ujar Safrudin.

    Diduga Praktik ODOL Raup Keuntungan Besar

    KPBB menduga bahwa praktik kelebihan muatan ini terus dipertahankan karena menguntungkan pihak produsen. Dengan membiarkan truk-truknya membawa muatan berlebih, produsen AMDK tersebut dapat menghemat biaya hingga Rp3,6 juta per rit. Jika diakumulasi penghematan tersebut mencapai Rp483 miliar per tahun.
     
    “Ini bukan sekadar penghematan biaya, melainkan praktik pungutan liar terselubung. Produsen AMDK tersebut mendapatkan keuntungan besar dari muatan ilegal, sementara masyarakat menanggung risikonya,” kata Safrudin.
     
    Atas temuan ini, KPBB mendesak Kementerian Perhubungan dan Kepolisian untuk menerapkan strict liability atau tanggung jawab mutlak terhadap pemilik barang, dalam hal ini produsen AMDK tersebut.
     
    “Mereka tidak bisa bersembunyi di balik mitra logistik. Jika muatannya ilegal, maka pemilik barang harus dihukum,” ucap Safrudin tegas.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Kecelakaan Maut GT Ciawi, KPBB Minta Market Leader AMDK Galon Bertanggung Jawab

    Kecelakaan Maut GT Ciawi, KPBB Minta Market Leader AMDK Galon Bertanggung Jawab

    Jakarta: Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, mendapat sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB). Mereka menilai kasus ini lebih dari sekadar kasus tunggal.
     
    Kecelakaan tragis terjadi di GT Ciawi, Bogor, pada Selasa, 4 Februari 2025, malam hari WIB. Sebuah truk tronton pengangkut air minum galon mengalami rem blong dan menabrak antrean kendaraan yang sedang mengantre di GT Ciawi. Insiden ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 11 orang mengalami luka berat, serta tiga mobil terbakar. Infrastruktur gerbang tol pun mengalami kerusakan parah.
     
    Pada tahap awal, polisi menduga rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan. Namun, menurut Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), insiden ini bukan kasus tunggal, melainkan bagian dari permasalahan sistemik.
     
    KPBB menyoroti praktik kelebihan muatan atau Over Dimension Over Load (ODOL) yang kerap terjadi pada truk-truk pengangkut air minum galon.
     
    “Ini diduga akibat truk pengangkut air minum galon yang kelebihan beban muatan atau ODOL,” ujar Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin, dalam siaran pers pada Rabu, 5 Februari 2025.
     
    Ia menegaskan kecelakaan ini bukan semata-mata kesalahan sopir, melainkan akibat dari kebijakan perusahaan market leader AMDK galon yang diduga membiarkan praktik ODOL terjadi. 

     

    Sementara itu, PT Danone Indonesia yang memproduksi air minum galon telah merilis pernyataan, menegaskan pihaknya tidak memiliki kaitan langsung dengan perusahaan pengangkut dan distributor truk.

    “Perusahaan transporter dan distributor merupakan pihak independen yang tidak terkait dengan PT Tirta Investama sebagai produsen Aqua,” ujar Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia.

    Pernyataan tersebut menuai kritik dari KPBB. Menurut Safrudin, pemilik barang kerap menghindari tanggung jawab dalam kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan armada pengangkut mereka.
     
    “Sopir sering dijadikan kambing hitam, padahal mereka hanya menjalankan perintah dari pemilik barang yang menghendaki muatan berlebih,” ujar Safrudin.

     
    Tuntutan penegakan hukum
    KPBB meminta pemerintah dan aparat kepolisian untuk menegakkan hukum secara tegas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Menurut perhitungan KPBB, praktik ODOL ini membuat perusahaan market leader AMDK galon meraup keuntungan hingga Rp483,075 miliar per tahun. 

    “Penegakan hukum ini harus menyasar tidak hanya sopir dan perusahaan transportasi, tetapi juga pemilik barang yang mendapatkan keuntungan dari pelanggaran ini,” tegas Safrudin. 

     

    Di tengah puing-puing kecelakaan di GT Ciawi, truk-truk pengangkut galon air minum galon yang diduga kelebihan muatan masih melintas di jalanan.

    “Sudah saatnya pelanggaran ini ditindak tegas demi keselamatan bersama,” kata Safrudin.
     
    Rekam jejak kecelakaan
    Berdasarkan investigasi KPBB, truk yang mengangkut air minum galon produksi perusahaan terkemuka tersebut kerap melakukan pengangkutan yang melebihi muatan. Pada 2021, sebesar 60,13 persen truk perusahaan market leader AMDK galon yang melintas di jalur Sukabumi-Bogor mengalami kelebihan muatan hingga 123,95 persen, sementara 39,87 persen lainnya kelebihan hingga 134,57 persen. 
     
    “Itu artinya semua armada melakukan pelanggaran,” kata Safrudin.
     
    Truk pengangkut merek air minum tersebut juga memiliki rekam jejak sebagai penyebab kecelakaan di berbagai daerah. Pada Juli 2017, kecelakaan di Subang menewaskan dua orang.
     
    Pada Juli 2023, truk air minum galon ini terguling di jalur menanjak Bali Utara. Pada Februari 2024, dua truk air minum galon tersebut terlibat kecelakaan di Jawa Tengah dalam sehari. Sementara di Aceh Timur, seorang sopir mobil boks mengalami luka kritis setelah ditabrak truk air minum galon yang melaju kencang.
     
    Di sisi lain, pengacara publik David Tobing mendesak PT Danone Indonesia untuk bertanggung jawab dan memastikan bahwa armada pengangkut galon mereka mematuhi aturan.
     
    “Apakah produsen air minum melakukan pengecekan kelaikan jalan truk mereka sebelum berangkat dari pabrik? Jika tidak ada, maka mereka juga terlibat dalam tragedi ini,” kata David Tobing.

    Jakarta: Kecelakaan maut di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Bogor, Jawa Barat, mendapat sorotan tajam dari sejumlah kalangan. Tak terkecuali Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB). Mereka menilai kasus ini lebih dari sekadar kasus tunggal.
     
    Kecelakaan tragis terjadi di GT Ciawi, Bogor, pada Selasa, 4 Februari 2025, malam hari WIB. Sebuah truk tronton pengangkut air minum galon mengalami rem blong dan menabrak antrean kendaraan yang sedang mengantre di GT Ciawi. Insiden ini mengakibatkan delapan orang meninggal dunia, 11 orang mengalami luka berat, serta tiga mobil terbakar. Infrastruktur gerbang tol pun mengalami kerusakan parah.
     
    Pada tahap awal, polisi menduga rem blong menjadi penyebab utama kecelakaan. Namun, menurut Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB), insiden ini bukan kasus tunggal, melainkan bagian dari permasalahan sistemik.
     
    KPBB menyoroti praktik kelebihan muatan atau Over Dimension Over Load (ODOL) yang kerap terjadi pada truk-truk pengangkut air minum galon.
     
    “Ini diduga akibat truk pengangkut air minum galon yang kelebihan beban muatan atau ODOL,” ujar Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin, dalam siaran pers pada Rabu, 5 Februari 2025.
     
    Ia menegaskan kecelakaan ini bukan semata-mata kesalahan sopir, melainkan akibat dari kebijakan perusahaan market leader AMDK galon yang diduga membiarkan praktik ODOL terjadi. 
     
     

     
    Sementara itu, PT Danone Indonesia yang memproduksi air minum galon telah merilis pernyataan, menegaskan pihaknya tidak memiliki kaitan langsung dengan perusahaan pengangkut dan distributor truk.

    “Perusahaan transporter dan distributor merupakan pihak independen yang tidak terkait dengan PT Tirta Investama sebagai produsen Aqua,” ujar Arif Mujahidin selaku Corporate Communications Director Danone Indonesia.
     
    Pernyataan tersebut menuai kritik dari KPBB. Menurut Safrudin, pemilik barang kerap menghindari tanggung jawab dalam kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan armada pengangkut mereka.
     
    “Sopir sering dijadikan kambing hitam, padahal mereka hanya menjalankan perintah dari pemilik barang yang menghendaki muatan berlebih,” ujar Safrudin.
     
     

    Tuntutan penegakan hukum
    KPBB meminta pemerintah dan aparat kepolisian untuk menegakkan hukum secara tegas sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Menurut perhitungan KPBB, praktik ODOL ini membuat perusahaan market leader AMDK galon meraup keuntungan hingga Rp483,075 miliar per tahun. 
     
    “Penegakan hukum ini harus menyasar tidak hanya sopir dan perusahaan transportasi, tetapi juga pemilik barang yang mendapatkan keuntungan dari pelanggaran ini,” tegas Safrudin. 
     
     

     
    Di tengah puing-puing kecelakaan di GT Ciawi, truk-truk pengangkut galon air minum galon yang diduga kelebihan muatan masih melintas di jalanan.
     
    “Sudah saatnya pelanggaran ini ditindak tegas demi keselamatan bersama,” kata Safrudin.
     
    Rekam jejak kecelakaan
    Berdasarkan investigasi KPBB, truk yang mengangkut air minum galon produksi perusahaan terkemuka tersebut kerap melakukan pengangkutan yang melebihi muatan. Pada 2021, sebesar 60,13 persen truk perusahaan market leader AMDK galon yang melintas di jalur Sukabumi-Bogor mengalami kelebihan muatan hingga 123,95 persen, sementara 39,87 persen lainnya kelebihan hingga 134,57 persen. 
     
    “Itu artinya semua armada melakukan pelanggaran,” kata Safrudin.
     
    Truk pengangkut merek air minum tersebut juga memiliki rekam jejak sebagai penyebab kecelakaan di berbagai daerah. Pada Juli 2017, kecelakaan di Subang menewaskan dua orang.
     
    Pada Juli 2023, truk air minum galon ini terguling di jalur menanjak Bali Utara. Pada Februari 2024, dua truk air minum galon tersebut terlibat kecelakaan di Jawa Tengah dalam sehari. Sementara di Aceh Timur, seorang sopir mobil boks mengalami luka kritis setelah ditabrak truk air minum galon yang melaju kencang.
     
    Di sisi lain, pengacara publik David Tobing mendesak PT Danone Indonesia untuk bertanggung jawab dan memastikan bahwa armada pengangkut galon mereka mematuhi aturan.
     
    “Apakah produsen air minum melakukan pengecekan kelaikan jalan truk mereka sebelum berangkat dari pabrik? Jika tidak ada, maka mereka juga terlibat dalam tragedi ini,” kata David Tobing.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, Perhatikan Nutrisi dan Program Satu Telur Sehari Jadi Solusi – Halaman all

    Wujudkan Generasi Maju Bebas Stunting, Perhatikan Nutrisi dan Program Satu Telur Sehari Jadi Solusi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG  – Stunting pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang dihadapi keluarga Indonesia.

    Prevalensi stunting pada anak Indonesia saat ini masih perlu diwaspadai dimana berdasarkan data SKI 2023 dilihat bahwa 1 dari 4 anak Indonesia mengalami stunting.

    Berbagai penyebab dalam permasalahan ini disebabkan oleh rendahnya pemahaman, rendahnya pemantauan tumbuh kembang anak secara rutin karena kesadaran masyarakat dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan.

    Tanpa penanganan yang tepat, permasalahan stunting akan bisa dapat mempengaruhi kesehatan anak di masa depan, sehingga dapat menghambat cita-cita bangsa untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045.

    Akses nutrisi yang cukup serta didukung dengan skrining dan edukasi seputar pentingnya pemenuhan zat besi menjadi hal yang krusial untuk dilakukan dalam upaya mencegah anemia dan stunting pada anak.

    Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MsC, Sp.A mengatakan, kejadian stunting pada anak bahkan dapat dicegah sejak ibu hamil, lalu di 1000 hari pertama.

    “Harus diperhatikan betul asupan nutrisi dan pemantauan pertumbuhannya, karena jika sudah terlanjur stunting dan tidak diperbaiki di usia balita, dampaknya bisa berlanjut hingga dewasa,” katanya.

    Oleh karena itu, selain edukasi berkelanjutan mengenai dampak stunting, serta terus meningkatkan skrining secara berkala, penting juga untuk memperhatikan asupan nutrisi yang tepat seperti konsumsi tinggi protein hewani untuk cukupi kebutuhan protein harian anak agar terhindar dari stunting.

    Hal inilah yang perlu menjadi perhatian kita semua, tidak hanya bagi orangtua dan pemerintah, tetapi juga pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk melawan dan mencegah stunting yang dapat menghambat terwujudnya generasi emas Indonesia 2045.”

    Kolaborasi multi pihak dalam mendukung pemerintah sangat penting demi mempercepat upaya penurunan angka stunting pada anak di Indonesia.

    Sebagai bentuk komitmen untuk berkontribusi dalam penurunan prevalensi angka stunting di Indonesia, Alfamart bersama Sarihusada meluncurkan program bersama bertajuk “Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa”.

    Peluncuran ini sejalan dengan program Satu Telur Sehari digelar bertepatan dengan  momentum Hari Gizi Nasional 2025 yang diselenggarakan di gerai Alfamart Raya Solear, Kabupaten Tangerang akhir Januari 2025 lalu.

    Progran selama enam bulan penuh di 24 lokasi di kota/kabupaten yang menyasar lebih dari 1.000 anak yang terindikasi stunting dan menjadi fokus dalam upaya menurunkan angka prevalensi stunting anak di Indonesia.

    Kolaborasi ini juga menghadirkan dukungan skrining status gizi dan edukasi yang diikuti secara antusias oleh masyarakat dan juga menjadi bagian dari Kampanye “3 Langkah Maju (3LM)” untuk menciptakan Generasi Maju Bebas Stunting.

    Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani Wijaya mengatakan, pihaknya terus melanjutkan komitmen untuk membantu para ibu dan anak Indonesia melalui berbagai program sosial yang dapat dirasakan langsung.

    “Di tahun 2025, kami akan menjalankan program ini lebih masif lagi dengan 24 lokasi menjadi fokus utama dalam membantu menurunkan angka prevalensi pada anak,” katanya.

    Corporate Communications Director Sarihusada, Arif Mujahidin mengatakan, menyampaikan dalam upaya untuk mendukung penurunan angka stunting di Indonesia, pihaknya telah banyak melakukan inisiatif berkolaborasi dengan berbagai mitra.

    Pihaknya percaya bahwa untuk dapat memberikan dampak positif ke lebih banyak orang diperlukan kolaborasi strategis multi pihak.

    “Kolaborasi multi pihak merupakan sebuah komitmen lanjutan dari kami sebagai perusahaan yg berfokus untuk menyediakan nutrisi di setiap tahapan kehidupan yakni susu untuk fase kehamilan, susu pertumbuhan anak, susu keluarga serta nutrisi untuk kondisi medis khusus demi mewujudkan Generasi Emas 2045. (Tribunnews.com/Anita K Wardhani) 

  • Akhirnya AQUA Tanggapi Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi

    Akhirnya AQUA Tanggapi Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi

    GELORA.CO -Danone Indonesia buka suara terkait kecelakaan maut yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi pada Selasa 4 Februari 2025 malam yang menyeret merek air minum dalam kemasan (AMDK) AQUA. 

    Insiden yang melibatkan tujuh kendaraan itu mengakibatkan delapan orang meninggal dunia dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.

    Salah satu kendaraan yang terlibat adalah truk pengangkut galon air mineral yang diduga mengalami lepas kendali sebelum menabrak antrean kendaraan di gerbang tol. 

    Truk tersebut diketahui milik perusahaan transporter yang menjadi mitra dari salah satu distributor AQUA.

    Menanggapi kejadian tersebut, Director of Communications Danone Indonesia Arif Mujahidin menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga yang terdampak.

    “Doa kami untuk para korban pada peristiwa ini,” ujar Arif dalam keterangan resmi yang diterima, Kamis 6 Februari 2025.

    Arif juga menegaskan bahwa perusahaan transporter maupun distributor yang menggunakan jasa mereka adalah entitas independen yang tidak memiliki keterkaitan kepemilikan dengan PT Tirta Investama sebagai produsen AQUA. 

    “Perusahaan transporter (pemilik truk dan pemberi kerja supir) maupun distributor yang menggunakan layanan transporter merupakan pihak independen yang tidak memiliki hubungan kepemilikan dengan PT Tirta Investama,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Arif menyatakan pihaknya terus memantau perkembangan kasus ini dan berkoordinasi dengan pihak terkait guna memastikan penanganan insiden berjalan dengan baik.

    “Kami terus memonitor peristiwa ini dan berharap masalah ini dapat diatasi dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.