Tag: Arif Fathoni

  • Arif Fathoni Dorong Pemkot Surabaya Perkuat Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks di Medsos

    Arif Fathoni Dorong Pemkot Surabaya Perkuat Literasi Digital untuk Tangkal Hoaks di Medsos

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, menegaskan literasi digital bukan lagi sekadar program tambahan, tetapi kebutuhan mendesak.

    Dia menilai fenomena demonstrasi yang lahir dari media sosial menjadi alarm bagi pemerintah dan masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran informasi yang belum jelas kebenarannya.

    “Hari ini kita tidak lagi bisa memandang remeh. Fenomena demonstrasi menunjukkan bagaimana hashtag bisa menggerakkan massa. Maka literasi digital bukan sekadar program, melainkan kebutuhan mendesak,” tegas Fathoni seusai menjadi pembicara dalam kuliah tamu di Universitas Bhayangkara Surabaya, Selasa (16/9/2025).

    Fathoni menyebut Pemerintah Kota Surabaya perlu menghidupkan kembali program literasi digital yang pernah dijalankan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Surabaya. Menurutnya, generasi muda harus dibekali kemampuan memilah, menyaring, dan menilai informasi yang beredar.

    “Jangan biarkan anak-anak muda kita terseret arus informasi yang menyesatkan. Jadikan mereka agent of truth, agen kebenaran yang berani melawan hoaks dan narasi manipulatif,” ujar mantan jurnalis dan lawyer ini.

    Politisi Golkar ini mendorong pelibatan komunitas pemuda seperti Pemuda Tangguh dan Karang Taruna untuk menjadi garda terdepan gerakan literasi digital. Dia menyebut, literasi digital tidak boleh berhenti hanya di ruang kelas atau seminar, tetapi harus hidup di tengah masyarakat.

    Selain itu, Fathoni menyebut pentingnya menghidupkan Taman Baca Masyarakat (TBM) yang tersebar di balai RW. Dia bahkan mengusulkan pembangunan perpustakaan dengan konsep humanis dan ramah keluarga di kawasan timur Surabaya, dekat RS Eka Candra Rini.

    “Bayangkan sebuah ruang di mana anak-anak bisa bermain leluasa, sementara orang tua bisa dengan tenang membaca. Perpustakaan yang mudah diakses masyarakat sambil berekreasi,” tuturnya.

    Menurut Fathoni, sinergi antara literasi digital dan perpustakaan yang inklusif akan menciptakan warga Surabaya yang kritis, tangguh, dan adaptif menghadapi tantangan zaman. Dia menilai langkah ini sebagai investasi jangka panjang bagi pembangunan kota.

    “Inilah investasi jangka panjang. Karena membangun kota bukan hanya soal infrastruktur, tapi juga membangun pikiran warganya,” pungkasnya.[asg/ted]

  • Politisi Muda Surabaya Berkumpul, Serukan Jaga Harmoni di Tengah Dinamika Politik

    Politisi Muda Surabaya Berkumpul, Serukan Jaga Harmoni di Tengah Dinamika Politik

    Surabaya (beritajatim.com) – Sejumlah politisi muda Surabaya yang aktif di dunia politik dan pemerintahan menggelar pertemuan hangat untuk membahas situasi terkini bangsa. Pertemuan ini menjadi wadah silaturahmi sekaligus diskusi tentang pentingnya menjaga suasana sejuk di tengah meningkatnya tensi politik dan sosial belakangan ini.

    Politisi muda tersebut yaitu Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni, Ketua Kadin Surabaya Ali Affandi, Anggota Komisi C DPRD Jatim Fuad Bernardi, dan Anggota Komisi E DPRD Jatim sekaligus Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso.

    Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, mengungkapkan pertemuan ini menjadi ruang dialog terbuka untuk saling bertukar pandangan demi kebaikan bangsa.

    “Kita berdiskusi panjang soal situasi negara akhir-akhir ini yang tensinya agak menghangat,” ujar Fathoni dalam unggahan di akun Instagram dikutip, Kamis (4/9/2025).

    Menurut Fathoni, dalam era demokrasi modern, perbedaan pendapat dan aksi protes adalah hal yang wajar. Namun, dia menegaskan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan di tengah keberagaman.

    “Kita semua bersepakat bahwa protes dan unjuk rasa adalah keniscayaan dalam masa demokrasi modern seperti saat ini, namun menjaga kerukunan dan keharmonisan antar manusia juga menjadi kewajiban kita bersama,” tegas politisi Golkar ini.

    Dalam kesempatan itu, Fathoni juga menyampaikan harapannya agar Indonesia segera pulih dari berbagai tantangan yang dihadapi. Dia menyebut pentingnya kebersamaan dalam membangun masa depan yang lebih baik.

    “Pulih kembali Indonesiaku, demi Indonesia emas 2045 mendatang,” tutur Fathoni.

    Ketua DPC Gerindra Surabaya, Cahyo Harjo Prakoso, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut, mengatakan silaturahmi semacam ini sering dilakukan para politisi muda Surabaya. Menurutnya, momen ini penting untuk memperkuat komunikasi sekaligus merawat iklim politik yang sehat di kota pahlawan.

    “Kami memang sebagai politisi muda di Kota Surabaya sering silaturahmi dan berdiskusi serta bertukar informasi tentang isu terkini yang ada di kehidupan masyarakat Surabaya,” ujar alumnus Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya ini.

    Cahyo juga menegaskan pentingnya menciptakan suasana yang sejuk di tengah masyarakat. Menurutnya, hal ini menjadi kunci agar Surabaya tetap kondusif dan nyaman bagi semua warganya.

    “Sebagai pejuang politik, kami juga memandang betapa pentingnya menjaga suasana sejuk dan kondusif di kota Surabaya tercinta ini,” pungkasnya. [asg/beq]

  • Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Surabaya, Arif Fathoni: Politik Pengabdian

    Bagikan 1.500 Paket Sembako untuk Warga Surabaya, Arif Fathoni: Politik Pengabdian

     

    Surabaya (beritajatim.com) – Anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menggelar aksi sosial dengan membagikan 1.500 paket sembako kepada masyarakat. Paket sembako itu disalurkan melalui kader Golkar di wilayah Rungkut, Gunung Anyar, dan Sidosermo.

    Fathoni, mengatakan kegiatan ini bukan hanya aksi bagi-bagi sembako. Menurutnya, langkah sederhana tersebut adalah ikhtiar untuk meringankan beban ekonomi masyarakat di tengah situasi kebangsaan yang kian berat.

    “Ini merupakan politik pengabdian karena kami meyakini perintah Allah Tuhan Yang Maha Esa, barang siapa meringankan beban saudaranya, maka Allah akan meringankan bebannya, baik di dunia maupun di akhirat,” ujar Fathoni, Kamis (4/9/2025).

    Wakil Ketua DPRD Surabaya ini menegaskan, seorang wakil rakyat tidak hanya bertugas mengawasi, mengatur, atau menganggarkan kebijakan publik. Lebih dari itu, politik harus menjadi jembatan pengabdian yang ditandai kepekaan hati dan keberanian hadir langsung bersama masyarakat.

    Fathoni menilai, kehadiran wakil rakyat di tengah warga jauh lebih penting dibanding sekadar berbicara di ruang rapat. Dengan hadir di lapangan, seorang legislator bisa mendengar, merasakan, dan ikut mencari solusi atas persoalan sehari-hari yang dihadapi masyarakat.

    “Legislator tidak boleh hanya pandai berbicara regulasi. Legislator pun harus peka dan harus ikut merasakan kehidupan rakyatnya,” tegas mantan aktivis ini.

    Fathoni memaknai pembagian sembako ini sebagai wujud nyata dalam merawat solidaritas sosial. Menurutnya, aksi tersebut juga menjadi sarana membangun kepercayaan antara rakyat dan wakilnya di parlemen.

    Dia menyadari, bantuan yang diberikan mungkin belum cukup untuk menyelesaikan seluruh persoalan ekonomi warga. Namun dia yakin langkah kecil yang dilakukan dengan ketulusan hati akan meninggalkan jejak besar di hati masyarakat.

    “Bantuan ini mungkin tidak menyelesaikan semua kesulitan ekonomi, tetapi ia adalah simbol bahwa kita masih saling peduli, masih saling menopang, dan masih meyakini bahwa pertolongan Allah selalu bersama orang-orang yang peduli terhadap sesamanya,” ungkap mantan jurnalis dan lawyer ini.

    Ke depan, Fathoni memastikan akan terus memperjuangkan politik yang dekat dengan rakyat. Dia ingin memastikan setiap langkahnya sebagai politisi membawa manfaat nyata bagi masyarakat Surabaya.

    “Selama masih diberi amanah, saya ingin memastikan politik menjadi jalan keberkahan, dan jembatan pengabdian kepada masyarakat. Khoirunnas anfauhum linnas,” pungkas mantan Ketua DPD Golkar Surabaya ini.[asg/ted]

  • Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 Juli 2025

    Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025 Surabaya 8 Juli 2025

    Daftar Tarif Baru Tol Waru-Juanda yang Berlaku Mulai Juli 2025
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – PT Citra Margatama
    Surabaya
    (PT CMS) merilis tarif baru Jalan Tol Ruas Simpang Susun Waru Bandara Juanda (Waru-Juanda). Tarif baru disebut akan berlaku mulai Juli 2025.
    Penyesuaian tarif berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor 642/KPTS/M/2025 tertanggal 25 Juni 2025 tentang Penyesuaian Tarif Jalan Tol Ruas Simpang Susun Waru Bandara Juanda.
    Berikut daftar tarif baru jalan
    Tol Waru-Juanda
    :
    Sedangkan tarif yang berlaku selama ini adalah tarif tol yang sudah diberlakukan sejak Maret 2023. Besaran
    tarif Tol Waru-Juanda
    yang berlaku saat ini untuk Golongan I atau kendaraan kecil dan bus Rp 9.000, Golongan II-III Rp 13.500, dan kendaraam Golongan IV-V Rp 18.000.
    Manajer Operasional PT CMS Arif Fathoni belum menjelaskan kapan
    tarif baru Tol Waru-Juanda
    akan diberlakukan.
    “Yang pasti mulai bulan Juli ini. Masih menunggu petunjuk direksi,” katanya dikonfirmasi, Selasa  (18/7/2025).
    Penyesuaian tarif Tol Waru-Juanda menurutnya rutin diberlakukan 2 tahun sekali sesuai dengan UU Nomor 2 Tahun 2022, UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan, bahwa evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap 2 tahun sekali. 
    Besarannya didasarkan pada laju inflasi dan evaluasi terhadap pemenuhan standar pelayanan minimal jalan tol.
    Penyesuaian tarif juga sebagai pengembalian investasi bagi pengelola jalan tol agar tercipta keberlangsungan iklim investasi yang kondusif, pemenuhan biaya operasional dan untuk kehandalan struktur jalan tol.
    “Peningkatan pelayanan jalan tol meliputi pemeliharaan perkerasan jalan, pengecatan
    concreate barrier
    , perbaikan dan pengecatan guardrail perbaikan sarana rambu lalu lintas hingga penanaman pohon di sepanjang jalan tol,” ujarnya.
    Beroperasi sejak 27 April 2008, Tol Waru-Juanda membentang sepanjang 12,9 kilometer dari simpang susun Waru di perbatasan Surabaya-Sidoarjo hingga ke kawasan Bandara Internasional Juanda Surabaya.
    Tol Waru-Juanda tersambung dengan ruas Tol Surabaya-Gempol dan Tol Surabaya-Mojokerto. Memberlakukan sistem operasional terbuka, Tol Waru-Juanda memiliki 6 pintu gerbang tol.
    Tol Waru-Juanda membuka akses jalan bebas hambatan dari Simpang Waru menuju Bandara Internasional Juanda dan kawasan industri SIER serta sejumlah fasilitas umum lainnya di wilayah perbatasan Surabaya-Sidoarjo di bagian selatan.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakil Ketua DPRD Surabaya Harkitnas momentum siapkan generasi penerus

    Wakil Ketua DPRD Surabaya Harkitnas momentum siapkan generasi penerus

    “Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar mengenang sejarah. Ini adalah alarm kolektif bagi kita semua untuk bangkit secara nyata, memperkuat ketahanan nasional, dan mengambil peran aktif dalam percaturan dunia, tentu tanpa kehilangan jati

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Arif Fathoni mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 sebagai momentum memperkuat semangat berdikari dan menyiapkan masa depan generasi penerus.

    “Peringatan Hari Kebangkitan Nasional bukan sekadar mengenang sejarah. Ini adalah alarm kolektif bagi kita semua untuk bangkit secara nyata, memperkuat ketahanan nasional, dan mengambil peran aktif dalam percaturan dunia, tentu tanpa kehilangan jati diri bangsa,” ujar Fathoni di Surabaya, Selasa.

    Politisi yang lekat disapa Mas Toni ini menilai bahwa amanat Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Republik Indonesia Meutya Viada Hafid yang mengusung tema “Menuju Kebangkitan Nasional yang Bersahaja, Berpihak, dan Berkelanjutan” sangat relevan dalam menggambarkan tantangan dan harapan bangsa hari ini.

    Ia menekankan bahwa kemandirian dalam sektor pangan, energi, teknologi, dan ekonomi harus menjadi prioritas bersama agar Indonesia tidak terjebak dalam ketergantungan global.

    “Dunia sedang menghadapi ketidakpastian geopolitik. Kita tidak boleh hanya menjadi penonton. Justru saatnya Indonesia menegaskan posisinya dengan keberanian, kemandirian, dan keberpihakan pada rakyat,” ujarnya.

    Secara khusus untuk Kota Surabaya, Mas Toni mengajak masyarakat agar menjadikan semangat kebangkitan sebagai landasan untuk menata masa depan generasi muda.

    Ia mengingatkan bahwa setiap kebijakan, keputusan, dan tindakan hari ini adalah investasi jangka panjang bagi anak cucu di masa depan.

    “Kita harus bertanya warisan apa yang ingin kita tinggalkan? Apakah kota yang ramah untuk generasi mendatang, atau justru tumpukan masalah? Karena itu, mari kita bekerja bersama, bergotong royong menyiapkan masa depan yang lebih cerah tentunya untuk generasi penerus bangsa,” ucapnya.

    Mas Toni menekankan pentingnya membumikan nilai-nilai kebangkitan dalam kehidupan sehari-hari. Bersahaja dalam gaya hidup, berpihak dalam kebijakan, dan berkelanjutan dalam pembangunan harus menjadi kompas moral seluruh elemen bangsa.

    “Kebangkitan nasional hari ini bukan tentang seremonial semata, tetapi tentang keberanian untuk berubah dan membangun sistem yang lebih adil dan berkeadilan sosial. Surabaya harus menjadi contoh kota yang bangkit dengan karakter dan visi jauh ke depan,” ujarnya.

    Peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-117 ini pun menjadi pengingat bahwa semangat perjuangan tak lekang oleh waktu.

    “Justru di tengah tantangan global, kebangkitan harus ditandai dengan konsistensi, kolaborasi, dan kesadaran kolektif untuk membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar, mandiri, dan bermartabat,” ujarnya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wakil Ketua DPRD: Komunitas Senam Ibu-Ibu Kunci Surabaya Sehat dan Bahagia

    Wakil Ketua DPRD: Komunitas Senam Ibu-Ibu Kunci Surabaya Sehat dan Bahagia

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, menyebut pentingnya komunitas senam ibu-ibu sebagai kekuatan sosial dan kesehatan masyarakat. Dia menilai aktivitas tersebut bukan sekadar olahraga, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan kota yang humanis dan berkelanjutan.

    Fathoni mengajak para ibu untuk menjadi pelopor gaya hidup sehat di lingkungannya. Dia menyebut peran ibu-ibu sangat vital dalam membentuk keluarga dan masyarakat yang tangguh.

    “Ibu-ibu adalah motor keluarga. Kalau mereka sehat, keluarga ikut kuat. Dari sinilah kita bisa membangun Surabaya yang lebih sehat dan bahagia,” ujar Fathoni dalam pertemuan bersama komunitas senam di Surabaya, Kamis (15/5/2025),

    Masalah kesehatan, kata dia, tidak cukup hanya dibahas di balik meja rapat atau dalam forum resmi. Dia menilai gerakan kesehatan harus menyentuh langsung akar rumput agar perubahan benar-benar terjadi.

    “Senam bukan sekadar bergerak, tapi juga wadah untuk saling menyapa, bertukar pikiran, dan merawat semangat kebersamaan. Ini kekuatan sosial yang sering kali luput dari perhatian,” kata Fathoni.

    Ketua DPD Partai Golkar Surabaya itu juga menegaskan dukungannya terhadap pengembangan ruang publik yang layak dan mudah diakses oleh masyarakat. Menurutnya, pembangunan kota tak boleh hanya berorientasi pada beton dan jalan, tapi juga pada pembangunan manusia dan relasi sosial.

    “Kalau masyarakatnya sehat, kotanya pasti lebih kuat. Karena itu, kami akan terus mendorong lahirnya lebih banyak ruang olahraga komunitas seperti ini,” tutur politisi eks jurnalis ini.

    Fathoni juga menilai komunitas senam adalah aset sosial yang perlu diperhatikan pemerintah, terlebih di tengah tekanan ekonomi dan psikis yang dialami banyak warga kota. Aktivitas seperti ini, menurutnya, menjadi oase yang menyegarkan dan mempererat solidaritas sosial di tengah kehidupan urban.

    “Dengan penguatan komunitas dan penambahan fasilitas olahraga publik, saya berharap Surabaya bisa menjadi kota yang tak hanya maju secara infrastruktur, tapi juga sehat secara mental dan sosial,” pungkasnya. [asg/ian]

  • Aksi Tolak UU TNI di Surabaya Berujung Bentrok, Wakil Ketua DPRD Singgung Fasum

    Aksi Tolak UU TNI di Surabaya Berujung Bentrok, Wakil Ketua DPRD Singgung Fasum

    FAJAR.CO.ID, SURABAYA — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Arif Fathoni, menanggapi aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) yang berujung ricuh di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/3).

    Ia menegaskan bahwa kebebasan berpendapat merupakan hak setiap warga negara, tetapi harus tetap menjaga ketertiban dan tidak merusak fasilitas umum.

    “Di era reformasi, semua orang bisa mengeluarkan pendapat di muka umum secara bebas, dan itu dijamin oleh undang-undang tanpa ada intimidasi,” ujar Fathoni saat ditemui di Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa (25/3).

    Namun, ia mengingatkan massa aksi agar tidak melakukan perusakan fasilitas umum. Menurutnya, fasilitas yang dibangun dengan pajak rakyat harus dijaga bersama.

    “Ketika fasilitas umum dirusak dan diperbaiki, itu juga menggunakan uang rakyat. Saya berharap peserta aksi unjuk rasa di Kota Surabaya memiliki kesadaran kolektif untuk menjaga fasilitas publik,” tambahnya.

    Dari sisi penegakan hukum, Fathoni berharap aparat kepolisian tidak hanya merespons dengan tindakan hukum, tetapi juga mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani massa aksi.

    Kericuhan dalam Aksi Unjuk Rasa

    Aksi menolak UU TNI yang berlangsung di depan Gedung Grahadi mulai berujung ricuh sekitar pukul 16.20 WIB. Massa aksi beberapa kali melemparkan berbagai benda, seperti botol, batu, kardus, petasan, hingga bom molotov ke arah gedung. Situasi ini memaksa aparat kepolisian menembakkan meriam air untuk membubarkan massa.

  • Pimpinan DPRD Surabaya harap retret samakan frekuensi kepala daerah

    Pimpinan DPRD Surabaya harap retret samakan frekuensi kepala daerah

    Surabaya (ANTARA) – Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Surabaya, Jawa Timur, Arif Fathoni mengharapkan pelaksanaan retret kepala daerah di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, bisa menjadi ajang untuk menyamakan frekuensi kepala daerah khususnya di sekitar Surabaya.

    “Kami berharap kegiatan retret ini bisa menemukan frekuensi yang sama dengan bupati, wali kota di wilayah yang dialiri Sungai Bengawan Solo dan Sungai Brantas untuk melakukan upaya-upaya penanganan banjir,” kata Arif saat dikonfirmasi di Kota Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

    Ia mengatakan dengan adanya penyamaan frekuensi tersebut, diharapkan para pemimpin daerah di Surabaya dan sekitarnya dapat mendorong kebijakan normalisasi dan rekayasa aliran air di daerah-daerah yang dialiri banjir.

    “Wali kota, bupati di Jawa Timur ini untuk bersinergi satu sama lain. Saya yakin Mas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memiliki kepentingan terkait dengan agenda penanganan banjir di Kota Surabaya. Kita semua tahu bahwa ketika curah hujan tinggi, Surabaya itu kan selalu menjadi kantong air. Aliran air dari daerah-daerah yang lain,” kata dia.

    Ia meyakini Eri Cahyadi akan semakin loyal terhadap rakyat usai mengikuti retret.

    “Jadi saya pikir karena agenda kenegaraan, retret itu bagian dari agenda kenegaraan, saya yakin Mas Wali Kota Surabaya sudah berada di sana untuk menjalankan tugas-tugas kenegaraan,” katanya.

    Pihaknya juga mendukung kepada Wali Kota Surabaya untuk terus berkomunikasi satu sama lain dengan kondisi saat ini.

    “Jadi kami mendukung Wali Kota Surabaya untuk melaksanakan agenda kenegaraan tetapi kami tidak larut dalam urusan internal partai,” ujarnya.

    Terkait dengan otonomi daerah, kata dia, dirinya juga berharap kegiatan retret ini dapat menjadi ajang menyamakan frekuensi dan semakin mendekatkan antara satu kepala daerah dengan kepala daerah lainnya.

    “Jadi saya pikir kegiatan retret ini bagian dari untuk menyatukan frekuensi tentang bagaimana cara melayani rakyat yang tidak termakan ego sektoral antarkabupaten kota di Jawa Timur,” katanya.

    Pewarta: Indra Setiawan
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • DPRD Surabaya Mediasi Konflik Warga Lidah Kulon dan CitraLand soal Waduk Selamet

    DPRD Surabaya Mediasi Konflik Warga Lidah Kulon dan CitraLand soal Waduk Selamet

    Surabaya (beritajatim.com) – Konflik berkepanjangan antara pengembang CitraLand dan warga Lidah Kulon yang berkaitan dengan pembuangan air ke Waduk Selamet akhirnya mencapai kesepakatan.

    Setelah serangkaian permasalahan yang mengganggu kenyamanan warga, upaya penyelesaian formal dilakukan lewat inspeksi mendadak (sidak) oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya pada Jumat, 21 Februari 2024.

    Sidak yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, ini melibatkan anggota Komisi C, Ahmad Nurdjayanto, dan anggota Komisi A, Muhammad Saifuddin. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Lurah Lidah Kulon, Ketua RW, serta perwakilan dari pihak CitraLand di Kantor Kelurahan Lidah Kulon.

    Dalam kesempatan itu, ketiga pihak berusaha mencari jalan tengah untuk menyelesaikan permasalahan yang sudah berlangsung cukup lama.

    “Alhamdulillah, sidak ini membuahkan hasil positif. Warga Lidah Kulon dan Citraland sepakat untuk menyelesaikan masalah ini bersama-sama,” ujar Arif Fathoni.

    Komitmen kedua belah pihak pun tercapai setelah CitraLand setuju untuk melakukan normalisasi Waduk Selamet dalam jangka waktu satu bulan ke depan.

    “Normalisasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah banjir yang sering terjadi di wilayah sekitar waduk,” tambah Fathoni, yang juga politisi dari Partai Golkar ini.

    Arif Fathoni menyampaikan apresiasi atas kesediaan pihak Citraland untuk menyelesaikan permasalahan ini. “Kami telah menindaklanjuti keluhan warga di Kelurahan Lidah Kulon terkait kewajiban Citraland dalam normalisasi saluran dan pengerukan sedimen Waduk Slamet. Kami bersyukur ada komitmen dari pihak Citraland untuk menyelesaikan masalah ini selambat-lambatnya dalam 30 hari ke depan,” jelasnya.

    Selain itu, Muhammad Saifuddin, anggota Komisi A DPRD Surabaya, menekankan bahwa mereka akan terus mendukung jalannya komunikasi dengan dinas terkait dan mengawal proses normalisasi.

    “Kami akan memastikan proses ini berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan warga,” tegas Saifuddin.

    Namun, berbeda dengan rekan-rekannya, Ahmad Nurdjayanto dari Komisi C DPRD Surabaya lebih fokus pada aspek hukum dalam permasalahan ini.

    “Perjanjian ini harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Jika Citraland tidak menepati komitmennya, kami akan mengambil sikap yang tegas sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati,” ungkap Nurdjayanto.

    Pihak Citraland pun tidak tinggal diam. Rina, perwakilan dari pengembang tersebut, mengungkapkan bahwa komunikasi dengan warga telah dilakukan sejak awal 2024.

    “Kami sudah melakukan surat-menyurat dan koordinasi dengan warga terkait normalisasi Waduk Selamet. Namun, karena waduk ini merupakan milik Pemkot Surabaya, kami akan berkoordinasi lebih lanjut dengan pemerintah kota. Kami berupaya menyelesaikan normalisasi ini dalam 30 hari ke depan,” jelas Rina.

    Ke depannya, tahap selanjutnya adalah memastikan realisasi komitmen Citraland dalam normalisasi Waduk Selamet, dengan DPRD Surabaya terus memantau proses ini untuk menjamin transparansi dan kelancaran langkah-langkah yang sudah disepakati.

    Kusmianto, Ketua RW 2 Lidah Kulon, menyampaikan rasa terima kasih kepada DPRD Surabaya yang telah menindaklanjuti keluhan warga terkait waduk tersebut.

    “Kami ucapkan terima kasih Pak Fathoni (Wakil Ketua DPRD) dan rekan-rekan yang turun langsung ke lapangan untuk mencarikan solusi terbaik. Semoga harapan warga terkait pengerukan Waduk Selamet segera terealisasikan,” kata Kusmianto.

    LKusmianto menegaskan pentingnya keberadaan Waduk Selamet bagi kehidupan warga. “Waduk Selamet sangat vital bagi warga, karena menjadi muara aliran air dari perumahan CitraLand. Bersyukur ada titik terang untuk menormalisasi waduk,” tandasnya. [asg/ian]

  • Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Warga Lakarsantri Surabaya Kecewa, CitraLand Dinilai Ingkar Janji soal Normalisasi Waduk Selamet

    Surabaya (beritajatim.com) – Warga Kecamatan Lakarsantri, Surabaya, kembali menyuarakan kekecewaan terhadap pengembang CitraLand yang dianggap tidak memenuhi kewajibannya terkait perawatan dan pengelolaan Waduk Selamet. Waduk yang berada di sekitar kawasan perumahan tersebut telah lama menjadi sumber masalah lingkungan, khususnya terkait saluran air yang mengalir ke permukiman warga.

    Ketua RW 02 Lidah Kulon, Kusmianto, mengungkapkan bahwa sejak 2018, pengembang telah berjanji untuk menormalisasi waduk dan saluran air di wilayah tersebut. Namun, ia menambahkan, sebagian besar komitmen yang disepakati belum dipenuhi.

    “Ada perjanjian dengan pengembang sejak 2018 untuk menormalisasi sungai dan waduk, namun sebagian besar komitmen tersebut belum dipenuhi,” ujar Kusmianto dalam acara jaring aspirasi yang digelar oleh Wakil Ketua DPRD Surabaya, Arif Fathoni, pada Rabu (19/2/2025) malam.

    Kusmianto juga menjelaskan bahwa berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian dengan pengembang, CitraLand berkomitmen menjadikan Waduk Selamet sebagai kawasan rekreasi. Namun, hingga kini, kondisi waduk dan saluran air yang tidak terawat semakin memperburuk situasi di lapangan.

    “Pemukiman sekitar CitraLand sering kebanjiran karena aliran air dari kawasan tersebut,” tambahnya.

    Dalam kesempatan tersebut, warga menunjukkan surat undangan dari pengembang CitraLand terkait pembahasan kewajiban-kewajiban yang belum dipenuhi. Surat tertanggal 20 November 2024 itu menyebutkan bahwa pengembang berkomitmen melakukan sejumlah proyek pengembangan dan perawatan, termasuk pemberian tanah untuk warga, pembangunan sekolah PAUD, pelebaran jalan akses ke Waduk Selamet, serta pembangunan fasilitas wisata air.

    Meski demikian, hingga kini warga belum merasakan manfaat nyata dari komitmen yang tertera dalam surat tersebut. Mereka berharap agar DPRD Surabaya dapat memperjuangkan hak mereka.

    “Kami sering disambati warga kami, saya berharap DPRD Surabaya bisa memperjuangkan tuntutan kami,” ujar Kusmianto.

    Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Ketua DPRD Surabaya Arif Fathoni berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan serius. Ia menyinggung bahwa sebelumnya terdapat permasalahan serupa di Waduk Sepat, namun kini masalah serupa terjadi di Waduk Selamet.

    “Istimewa sekali pengembang CitraLand ini,” sindir Arif Fathoni.

    Politisi Golkar ini menambahkan bahwa keluhan serupa juga datang dari warga Lidah Kulon yang terdampak limpahan air dari kawasan CitraLand, namun normalisasi saluran air belum dilakukan.

    Toni, panggilan akrab Arif Fathoni, menjelaskan bahwa saluran air besar dan lebar di kawasan CitraLand dialirkan ke sungai yang mengalir di pemukiman warga. Hal ini menyebabkan kerugian bagi warga sekitar yang sering mengalami banjir.

    “Saya dapat informasi, saluran air di kawasan CitraLand ini besar dan lebar, dibuang ke sungai yang ada di pemukiman terdekat. Kalau pengembang abai dalam menormalisasi sungai, pasti warga kampung yang dirugikan,” tegasnya.

    Ke depan, Toni akan turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi Waduk Selamet dan saluran air yang mengalir dari kawasan perumahan CitraLand. Ia juga akan mengecek informasi terkait apakah pengembang CitraLand membeli air dari PDAM Surya Sembada Surabaya.

    “Mestinya pemukiman orang kaya tidak boleh merugikan pemukiman yang dihuni rakyat kecil. Pemerintah kota wajib hadir untuk menjaga keadilan layanan ke semua warga Surabaya,” tutup Arif Fathoni.

    Hingga berita ini diturunkan, City Manager CitraLand Maria Nancy belum memberikan tanggapan atas pertanyaan yang diajukan oleh beritajatim.com. [asg/beq]