Tag: Arif Budiman

  • KPK Periksa Petinggi Pertamina hingga Pertagas di Kasus Korupsi PGN – Page 3

    KPK Periksa Petinggi Pertamina hingga Pertagas di Kasus Korupsi PGN – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi terkait kasus korupsi kerja sama jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) dan PT Isargas/Inti Alasindo Energi (IAE) pada tahun 2017-2021.

    “Hari ini Senin, 10 Maret 2025, KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan tindak pidana korupsi terkait kerja sama jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE,” tutur Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan, Senin (10/3/2025).

    Tessa merinci, para saksi yang diperiksa adalah Arif Budiman Direktur Keuangan PT Pertamina tahun 2014-2017, Nusantara Suyono selaku Direktur Keuangan PT PGN tahun 2016-April 2018, dan Yenni Andayani selaku Direktur Gas PT Pertamina tahun 2014-2017.

    Kemudian Nicke Widyawati selaku Direktur SDM PT Pertamina, Desima A Siahaan selaku Direktur PT PGN, dan Wiko Migantoro selaku Direktur Utama (Dirut) PT Pertagas.

    “Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih,” kata Tessa.

    Sebelumnya, Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Menteri BUMN periode 2014-2019 Rini Soemarno sebagai saksi penyidikan dugaan korupsi terkait dengan persoalan jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk dan PT Isargas/Inti Alasindo Energi (IAE) pada tahun 2017-2021.

    “Diperiksa terkait dengan tindak pidana korupsi dalam transaksi jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE pada tahun 2017-2021,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardhika saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin (10/2/2025), seperti dilansir dari Antara.

    Rini menjalani pemeriksaan selama sekitar 5 jam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, dan membenarkan dirinya diperiksa sebagai saksi penyidikan perkara PGN.

    “Saya diminta untuk konfirmasi sebagai saksi mengenai dirutnya ini, program apa namanya, bukan lebih waktu PGN diakuisisi oleh Pertamina. Program itu adalah program pemerintah, program pemerintah untuk PGN diakuisisi,” kata Rini.

    Meski demikian, Rini mengaku tak tahu-menahu soal transaksi jual beli gas yang kini tengah disidik oleh KPK. Ia juga mengaku dikonfirmasi soal beberapa hal terkait dengan PT PGN Tbk.

    “Pokoknya mengenai beberapa informasi, apa namanya, nama dirutnya siapa, ini itu. Ada yang masih ingat, ada yang lupa, sudah 10 tahun,” tutur Rini.

     

    Kejaksaan Agung menetapkan tujuh tersangka dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2018-2023 yang merugikan negara lebih dari Rp193 triliun.

  • KPK Panggil Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kasus PGN (PGAS)

    KPK Panggil Eks Dirut Pertamina Nicke Widyawati di Kasus PGN (PGAS)

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sejumlah pejabat direksi PT Pertamina (Persero) baik aktif maupun mantan pada kasus dugaan korupsi jual beli gas antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. atau PGN (PGAS) dengan PT Inti Alasindo Energi (IAE). 

    Salah satu yang dipanggil di antaranya adalah mantan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

    Juru Bicara KPK Tessa Mahardika Sugiarto mengonfirmasi bahwa Nicke telah hadir memenuhi panggilan penyidik hari ini, Senin (10/3/2025). 

    Tessa menyebut pemeriksaan Nicke hari ini berkaitan dengan jabatan Direktur SDM Pertamina yang dijabatnya sebelum diangkat sebagai Direktur Utama. 

    “Hari ini Senin (103), KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK terkait kerja sama jual beli gas antara PT PGN dan PT IAE: NW [mantan, red] Direktur SDM PT Pertamina,” ujarnya kepada wartawan, Senin (10/3/2025). 

    Selain Nicke, penyidik KPK turut memanggil sejumlah saksi lainnya yaitu mantan Direktur Keuangan Pertamina Arif Budiman, mantan Direktur Keuangan PGN Nusantara Suyono, mantan Direktur Gas Pertamina Yenni Andayani, serta mantan Direktur PGN Desima Siahaan. 

    KPK turut memanggil hari ini Wakil Direktur Utama Pertamina, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Pertagas, Wiko Migantoro. 

    Bukan Pertama Kali

    Berdasarkan catatan Bisnis, ini bukan pertama kalinya bekas direksi Pertamina diperiksa oleh KPK dalam kasus jual beli gas PGN. Pada Februari 2025 lalu, penyidik turut memeriksa mantan Bos Pertamina sebelum Nicke, yakni Elia Massa Manik (periode 2017-2018) dan Dwi Soetjipto (periode 2014-2016). 

    Pemanggilan beberapa mantan petinggi Pertamina itu diduga berkaitan dengan aksi akuisisi atau merger yang dilakukan di antara dua perusahaan milik negara itu. 

    Pada pemeriksaan mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, Senin (10/2/2025), KPK menyebut tim penyidiknya mendalami soal kebijakan merger atau akuisisi pada perusahaan pelat merah. Namun, KPK tak memerinci lebih lanjut merger atau akuisisi BUMN mana yang didalami penyidik dari keterangan Rini. 

    Adapun saat Rini diperiksa, Menteri BUMN 2014-2019 itu mengaku ditanya oleh penyidik saat PGN diakusisi oleh BUMN migas lain, yakni PT Pertamina (Persero). Rini menegaskan bahwa akuisisi itu sejalan dengan program pemerintah. 

    “Program itu adalah program Pemerintah, betul. Progam pemerintah untuk PGN diakuisisi. Gitu ya,” ungkapnya.  

    Meski demikian, Rini mengaku tidak tahu menahu soal transaksi jual beli gas antara PGN dan PT IAE yang kini diperkarakan KPK. Dia mengatakan bahwa transaksi itu hanya diketahui oleh level direktur saja.  

    Untuk diketahui, KPK telah menetapkan mantan Direktur Komersial PGN Danny Praditya dan Komisaris PT IAE sekaligus Direktur Utama PT Isargas Iswan Ibrahim sebagai tersangka pada kasus tersebut.  

    Keduanya ditetapkan tersangka berdasarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No.79/DIK.00/01/05/2024 dan No.80/DIK.00/01/05/2024 pada tanggal 17 Mei 2024.  

    Kasus itu diduga merugikan keuangan negara hingga ratusan miliar rupiah. Dugaan kerugian negara itu berawal dari kegiatan jual-beli gas PGN sebagaimana hasil audit tujuan tertentu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

  • Sinergi Herbal dan Medis: Sido Muncul Gelar Seminar Kesehatan Bahas Manfaat Jamu di Era Modern – Halaman all

    Sinergi Herbal dan Medis: Sido Muncul Gelar Seminar Kesehatan Bahas Manfaat Jamu di Era Modern – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Minat masyarakat terhadap jamu makin meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kesadaran akan pentingnya kesehatan alami, efek samping obat-obatan kimia dan dukungan pemerintah. 

    Menurut BPOM, pada tahun 2024, hampir 50 persen masyarakat Indonesia telah menggunakan jamu, yang artinya 6 dari 10 orang Indonesia mengonsumsi jamu. Selain itu, sebanyak 2.848 spesies tumbuhan telah teridentifikasi sebagai bahan obat tradisional dan 32.013 ramuan obat tradisional, mengutip dari data Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) Kementerian Kesehatan RI. Banyaknya keberagaman hayati Indonesia tersebut tentu menjadi potensi untuk pengembangan jamu ke depan.

    PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) sebagai perusahaan jamu dan herbal terbesar di Indonesia membawa misi khusus untuk mengenalkan ke para dokter mengenai khasiat, keamanan, dan cara penggunaan jamu yang tepat. 

    Melalui produk Sido Muncul Natural, Sido Muncul bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Depok, dan Rumah Sakit Umum Bunda Margonda Depok mengadakan seminar sehari dengan tema “Peran Dokter pada Transformasi Jamu dalam Dunia Kedokteran sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern”, di RSU Bunda Margonda, Depok, pada 8 Februari 2025.

    Seminar yang dihadiri dari kalangan kedokteran ini, menghadirkan lima narasumber, yaitu  Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, dr. Yuliandi,M.Kes, dan Mia Permawati, S.Farm,Apt.M.Farm. Dilanjutkan pada sesi kedua dengan narasumber dr. Resna Murti Wibowo,Sp.PD,FINASIM,Mkes,CH,CHT dan dr. Hardhi Pranata,Sp.N,MARS.

    Hadir pada kesempatan ini Ketua IDI Cabang Depok dr. Arif Budiman Sp.M, Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok dr. Yuliandi, M.Kes, Ketua Umum PB IDI diwakili oleh Sekjen PB IDI dr. Ulul Albab Sp.OG, President Director PT Bundamedik Tbk Dr. Agus Heru Darjono, Chief Digital & Technology PT Bundamedik Tbk Bayu Janitra, dan Hospital Director RSU Bunda Margonda Depok dr. Myrna Octaviany, MARS.

    Jamu Berkembang Menjadi Obat Herbal untuk Penanganan Kesehatan Holistik 

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengungkapkan agar jamu dan herbal bisa dimanfaatkan dengan maksimal mengingat sudah banyaknya penelitian dan uji klinis yang dilakukan.

    “Harapan saya yang pertama ini semua bisa dimanfaatkan dalam hal ini Sido Muncul akan melakukan penelitian-penelitian untuk mengembangkan produk berdasarkan literatur atau jurnal ilmiah. Lalu, membuat program yang terstandarisasi dan agar dokter bisa tahu menggunakan obat herbal dan jamu lewat buku yang akan kami buat dari literatur dan jurnal ilmiah,” ujar Irwan.

    Terkait riset dan pengembangan, Sido Muncul mengembangkan obat herbal lewat standarisasi, uji toksisitas, mendaftarkan paten produksi terkait obat herbal dan jamu tersebut, dan mengkomunikasikan ke rumah sakit.

    Presiden Direktur PT Bundamedik Tbk, Dr. Agus Heru Darjono, mengungkapkan bahwa Bundamedik berfokus pada pembangunan ekosistem kesehatan yang menyeluruh. Salah satu tema utama yang diusung adalah family holistic care, di mana pendekatan ini tidak memerlukan dokter spesialis untuk perawatan tradisional.

    “Di Bundamedik, kami memberikan pilihan pengobatan yang tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga promotif dan preventif. Kami juga menyediakan terapi pendamping untuk mendukung kesembuhan pasien. Kami sangat mendorong agar kearifan lokal dapat berkembang lebih jauh,” ujar Dr. Agus.

    Kerja sama dengan Sido Muncul, lanjutnya, merupakan langkah positif untuk berkontribusi pada kesehatan masyarakat.

    Dr. Agus juga menambahkan, “Tak menutup kemungkinan, jika penelitian dan pengembangan obat herbal berbasis bukti terus berlanjut, obat herbal ini dapat menjadi alternatif utama dalam pengobatan.”

    Sementara itu, Ketua IDI Cabang Depok dr. Arif menyampaikan bahwa minat masyarakat terhadap kesehatan alami semakin meningkat. Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan secara alami dengan efek samping minimal, serta didukung oleh kebijakan pemerintah. 

    “Salah satu faktor yang mempercepat tren ini adalah pandemi, di mana masyarakat mulai mencari cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Kita tahu bahwa bahan herbal dapat berperan dalam menjaga kesehatan,” ujar Arif.

    Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok diwakili oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Depok dr. Yuliandi mengungkapkan bahwa keberadaan jamu dan obat tradisional lain tetap memiliki tempat di mata masyarakat Indonesia. Masyarakat kini menjadi lebih sadar tentang pentingnya kesehatan dan mencari pendekatan yang lebih holistik dan peran dokter diperlukan untuk memadukan pengetahuan medis dan kearifan lokal, khususnya jamu.

    “Transformasi jamu dalam dunia kedokteran telah memanfaatkan bahan-bahan alami. Penting bagi kita untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat dengan pendekatan ilmiah. Peran dokter menjadi krusial sebagai penghubung kesehatan tradisional dan modern,” ujar dr. Yuliandi.

    Salah satu peserta seminar yang juga dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif, dr. Amelia Martira, Sp.An, SH, mengungkapkan bahwa pengobatan alternatif yang berasal dari budaya sendiri seperti jamu dapat membuka peluang terhadap pendekatan pengobatan holistik untuk pasien.

    “Harapan saya ke depan, research dan development tentang jamu sebagai obat tak hanya soal menjaga tubuh yang sehat tetapi juga bisa menyembuhkan pasien yang sakit, terutama untuk pasien yang kritis,” ujar dr. Amelia.

    Gerai Sehat Sido Muncul Perkenalkan Obat Herbal

    Pada kesempatan yang sama, Sido Muncul juga meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul di RSU Bunda Margonda Depok yang menjadi bentuk inovasi untuk memperkenalkan obat herbal kepada masyarakat.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan bahwa peluncuran Gerai Sehat Sido Muncul di RSU Bunda Margonda Depok merupakan bentuk kerjasama ke-sembilan antara pihaknya dengan Rumah Sakit untuk program Gerai Sehat Sido Muncul.

    “RSU Bunda Margonda Depok adalah RS kesembilan (untuk peresmian Gerai Sehat Sido Muncul). Kerjasama sebelumnya adalah dengan RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, RS Ukrida Jakarta, serta RS Unggul Karsa Medika Bandung. Lewat kerjasama dengan dengan Rumah Sakit, Sido Muncul ingin memperkenalkan obat herbal agar bisa mendukung kesehatan masyarakat”, ujar Irwan Hidayat.

    Irwan menjelaskan bahwa Gerai Sehat Sido Muncul merupakan terobosan untuk mendukung kesembuhan pasien. Ia menambahkan bahwa langkah ini memungkinkan Sido Muncul masuk ke rumah sakit secara formal, sehingga pasien dapat menentukan alternatif pengobatan mereka sendiri.

    “Produk-produk yang hadir di gerai tersebut sudah melewati dan berbagai tahapan penelitian, serta kualitas produksinya terus dijaga sesuai dengan standar yang berlaku sehingga bisa masuk ke rumah sakit”, tambah Irwan.

    Irwan menambahkan bahwa kerja sama yang terjalin diharapkan dapat memperluas penerimaan obat herbal dari kekayaan alam Indonesia, sekaligus menjadikannya sebagai pendamping atau pelengkap pelayanan kesehatan formal.

    Selain itu, peresmian ini menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap produk herbal berkualitas yang telah teruji secara ilmiah. Gerai ini menyediakan berbagai produk herbal alami yang mendukung kesehatan dengan pendekatan modern dan berbasis penelitian.

  • 10
                    
                        231 Tabung Elpiji Dioplos Pemuda 23 Tahun, Bakal Dijerat Pasal Berlapis
                        Regional

    10 231 Tabung Elpiji Dioplos Pemuda 23 Tahun, Bakal Dijerat Pasal Berlapis Regional

    231 Tabung Elpiji Dioplos Pemuda 23 Tahun, Bakal Dijerat Pasal Berlapis
    Editor
    SEMARANG, KOMPAS.com
    – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda
    Jawa Tengah
    menyelidiki penyalahgunaan elpiji bersubsidi di sebuah rumah di Desa Kentengrejo, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Purworejo.
    Kasus ini melibatkan seorang tersangka berinisial ERE (23), yang diduga melakukan
    praktik ilegal
    dengan memindahkan isi tabung elpiji ukuran 3 kilogram (subsidi) ke dalam tabung elpiji ukuran 12 kilogram (non-subsidi) menggunakan regulator yang telah dimodifikasi.
    Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi yang diterima oleh Ditreskrimsus Polda Jawa Tengah dari masyarakat pada Jumat, 31 Januari 2025.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, petugas melakukan penyelidikan di lokasi yang dimaksud dan menemukan kegiatan pemindahan isi tabung gas yang tidak sesuai dengan standar serta melanggar peraturan yang berlaku.
    Dirreskrimsus Polda Jawa Tengah Kombes Arif Budiman menjelaskan, “Dalam prakteknya, tersangka menggunakan regulator yang telah dimodifikasi untuk memindahkan isi tabung elpiji bersubsidi ke tabung elpiji non-subsidi,” pada Rabu (5/2/2025).
    Praktik ilegal
    ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga berpotensi membahayakan
    keselamatan masyarakat
    .
    Pemindahan gas yang tidak sesuai dengan standar dapat menyebabkan kebocoran atau bahkan ledakan.
    Arif Budiman menekankan bahwa pihaknya akan menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan elpiji bersubsidi yang merugikan masyarakat.
    “Tindakan seperti ini jelas melanggar hukum dan membahayakan keselamatan banyak orang,” tegasnya.
    Dalam pengungkapan kasus ini, petugas berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
    “Ada 231 tabung elpiji, terdiri dari berbagai ukuran, serta 90 unit regulator modifikasi yang digunakan untuk memindahkan isi gas,” ungkap Arif.
    Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan praktik ilegal semacam ini dan segera melapor jika menemukan aktivitas serupa.
    Atas perbuatannya, tersangka dijerat dengan pasal berlapis.
    Pasal yang digunakan adalah Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, sebagaimana diubah dalam Paragraf 5 Pasal 40 Angka 9 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang, serta Pasal 62 ayat (1) jo Pasal 8 ayat (1) huruf (a) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
    Ancaman hukuman bagi tersangka bisa mencapai 6 tahun penjara atau denda sebesar 60 miliar.
    (Penulis: Muchamad Dafi Yusuf I Editor: Sari Hardiyanto)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Diskominfo Boyolali terus gempur peredaran rokok ilegal 

    Diskominfo Boyolali terus gempur peredaran rokok ilegal 

    Sumber foto: Sarwoto/elshinta.com.

    Diskominfo Boyolali terus gempur peredaran rokok ilegal 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 20:32 WIB

    Elshinta.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Boyolali Jawa Tengah, bersama Bea Cukai Surakarta, melakukan sosialisasi Gempur Rokok Ilegal dengan menggelar talkshow. Bertajuk “Bincang Cukai Gempur Rokok Ilegal”. Sosialisasi tersebut digelar di Aula Universitas Boyolali (UBY) pada Selasa (03/12). Sasaran sosialisasi gempur rokok ilegal dilakukan terhadap para  mahasiswa.

    Kepala Diskominfo Kabupaten Boyolali, Bony Facio Bandung mengatakan, dipilihnya mahasiswa tersebut agar mereka mampu dan bisa  memahami ciri ciri rokok ilegal yang beredar di tengah masyarakat.

    “Biar mahasiswa paham ciri ciri rokok ilegal dan bahaya rokok ilegal karena rokok ilegal merugikan pemerintah. Harapannya peredaran rokok ilegal di Kabupaten Boyolali dapat ditekan, cukai masuk ke negara kemudian dikembalikan untuk membangun kembali,” kata  Bony Fasio Bandung seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto.

    Lebih lanjut Bony mengatakan, dana yang kembali ke Pemkab Boyolali dikembalikan ke masyarakat dalam berbagai bidang. Antara lain di bidang kesehatan, pertanian, penegakan hukum dan lain sebagainya.

    Sementara itu Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Surakarta, M. Arif Budiman yang juga sebagai narasumber talkshow, menjabarkan poin-poin penting yang ditekankan saat sosialisasi bertema Gempur Rokok Ilegal.

    “Dengan tersampaikannya sosialisasi terkait cukai, kita berharap kepada mahasiswa untuk ikut berperan serta dalam kesuksesan program Gempur Rokok Ilegal. Tentunya dengan mengenal ciri ciri nanti diharapkan peran serta mahasiswa itu bisa aktif memerangi rokok ilegal,” kata Arif Budiman.

    Terdapat beberapa ciri  rokok ilegal yang mudah dikenali masyarakat. Contohnya, rokok ilegal yang polos tidak ada pita cukai, rokok bodong yang tidak dikemas dalam penjualan eceran, rokok yang menggunakan pita cukai bekas, rokok yang salah peruntukkan, rokok yang pita cukai digunakan perusahaan tidak seharusnya.

    Sedangkan Salah satu peserta, Yoga Adhi Pradana mengaku senang bisa  hadir dan mengikuti sosialisasi sehingga kini dia bisa mengenali ciri ciri rokok ilegal.

    “Kegiatan ini sangat bermanfaat. Khususnya bagi saya. Saya sekarang bisa mengetahui ciri ciri rokok ilegal yang beredar,” tandasnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • 16 Proyek Irigasi Pemkab Mojokerto Rp11 Miliar Masuk Lelang

    16 Proyek Irigasi Pemkab Mojokerto Rp11 Miliar Masuk Lelang

    Mojokerto (beritajatim.com)– Sebanyak 16 proyek prioritas pembangunan dan peningkatan irigasi untuk menunjang ketahanan pangan di Kabupaten Mojokerto segera bergulir. Pengerjaan kontruksi irigasi oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) ini ditarget akan berlangsung selama lima bulan kedepan.

    Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA), DPUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman mengatakan, pengerjaan dimulai bulan Juni hingga Oktober 2024 mendatang. “Progres sekarang masih tahap lelang, untuk totalnya ada 16 kegiatan pengerjaan kontruksi maupun peningkatan irigasi sudah proses semuanya,” ungkapnya, Selasa (14/5/2024).

    Jika tidak ada kendala seluruh proses lelang pengumuman pemenang tender dan realisasi pada awal Juni 2024. Pengerjaan masing-masing bervariasi menyesuaikan kondisi di lapangan, namun maksimal lima bulan sampai Oktober. Pembangunan irigasi tersebut berdasarkan proyek usulan prioritas sesuai yang dibutuhkan masyarakat.

    “Terlebih peningkatan irigasi diinginkan masyarakat khususnya untuk mendukung ketahanan pangan sekaligus sebagai upaya pengendalian banjir. Semuanya prioritas karena kan disamping untuk menunjang ketahanan pangan, kita juga memberikan pelayanan terkait irigasi. Apalagi tantangan sekarang kan multifungsi, artinya juga irigasi dan tentang pengendalian banjir,” katanya.

    Rois menjelaskan, jika besarnya anggaran pembangunan irigasi tersebut bervariasi, yakni dengan pagu terendah senilai Rp300 juta hingga paling banyak mencapai Rp900 juta. Total anggaran 16 pengadaan pembangunan irigasi di Kabupaten Mojokerto Tahun 2024, kurang lebih sekitar Rp11 miliar.

    “Pengerjaan diharapkan segera terealisasi sehingga dapat dimanfaatkan langsung khususnya petani dan masyarakat setempat. Semakin cepat, semakin baik karena juga menyesuaikan waktu bertani, supaya nanti yang membutuhkan itu semoga bisa bermanfaat. Semuanya untuk menunjang irigasi masyarakat,” pungkasnya.

    Sebanyak 16 proyek irigasi ini seperti bangunan pembawa irigasi-kontruksi- peningkatan jaringan irigasi D.I Bendet, irigasi Kemiri dan Bendung Sudimoro. Bangunan pembawa irigasi-kontruksi- rehabilitasi irigasi D.I Mantung, irigasi D.I Kanigoro, D.I Lebak Sumengko, D.I Janjing serta irigasi Sumbersari II.

    Irigasi Bendung Trimo, irigasi Bendung Kemloko, Bendung Mojogeneng, Bendung Ngungkung, Bendung Bringin, Bendung Mojolegi, Bendung Tempuran dan Bendung Cakarayam. [tin/aje]

  • Jadi Penyebab Banjir, Tanggul Kali Sadar Mojokerto Segera Dapat Penanganan Darurat

    Jadi Penyebab Banjir, Tanggul Kali Sadar Mojokerto Segera Dapat Penanganan Darurat

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tanggul Kali Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto jebol menjadi penyebab banjir. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto memastikan, tanggul yang jebol akan segera mendapatkan penanganan darurat.

    Salah satu warga Dusun Gempolmalang, Desa Kedungmalang, Desa Kedunggempil, Jainuri mangatakan, banjir mulai masuk ke pemukiman warga pada, Rabu (6/3/2024) sekitar pukul 02.30 WIB. “Hujan dari Selasa malam. Banjir disebabkan tanggul Kali Sadar jebol,” ungkapnya, Jumat (8/3/2024).

    Luapan Kali Sadar meluap hingga merendam persawahan dan pemukiman warga dengaj ketinggian air merendam rumah warga sekitar 1 meter. Banjir menyebabkan tiga dusun di Desa Kedunggempol terendam banjir. Banjir tersebut merupakan banjir ketiga sejak awal tahun 2024.

    “Ini kejadian banjir sudah ketiga kalinya, harapan kami semoga tanggul segera tertangani, karena jika nanti terjadi hujan lagi akan makin parah kondisi banjir,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman mengatakan, pihaknya masih melakukan mitigasi di lapangan. “Saat ini tim kami di lapangan bersama BBWS Brantas tengah melakukan mitigasi untuk pembuatan tanggul darurat,” ungkapnya.

    Saat ini, pihaknya akan melakukan penanganan darurat terlebih dahulu. Seperti membuat tanggul dari bambu maupun bronjong di tanggul jebol sepanjang 30 meter. Data Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto menyebutkan, di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, tanggul Kali Sadar jebol dengan panjang 30 m.

    Banjir menggenangi permukiman, sekolah dan Balai Desa Kedunggempol. Di Desa Jabontegal, Kecamatan Pungging tanggul Kali Gembolo jebol beberapa titik. Akibatnya menggenangi permukiman dan persawahan di Desa Jabontegal dan Tunggalpager. Di Desa Kebondalem Kecamatan Mojosari, tanggul Kali Sumber Kembar jebol sepanjang 30 m.

    Banjir menggenangi persawahan dan mengancam permukiman. Di Desa Tinggarbuntut, Kecamatan Bangsal tanggul Kali Tekuk jebol sepanjang 20 m menggenangi persawahan dan mengancam permukiman. Di Dusun Gembongan, Desa Jotangan, Kecamatan Mojosari terjadi luapan afvour Gedang yang menggenangai persawahan dan pemukiman.

    Di Desa Jotangan. Desa Jampirogo, Kecamatan Sooko tanggul kiri Kali Brangkal meluber dan menggenangi permukiman. Desa Pekukuhan, Kecamatan Mojosari tanggul Sungai Sumber Gagak putus sepanjang 15 m dan mengenangi persawahan warga. [tin/aje]

  • Bersifat Sementara, Penutupan Tanggul Jebol di Mojokerto Dikebut

    Bersifat Sementara, Penutupan Tanggul Jebol di Mojokerto Dikebut

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tanggul Kali Sadar di Desa Kedunggempol, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto sepanjang 30 meter jebol menjadi penyebab banjir yang ada Kecamatan Mojosari, dan Pungging. Penutupan tanggul jebol Kali Sadar langsung dilakukan.

    Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto didatangkan untuk menutup tanggul yang jebol. Total ada tiga ekskavator atau alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas didatangkan ke lokasi tanggul jebol.

    “Satu alat berat diterjunkan lagi milik BBWS Brantas. Sebelumnya, dua alat berat sudah diterjunkan. Jadi saat ini total ada 3 alat berat dari BBWS,” ungkap Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA), Dinas PUPR Kabupaten Mojokerto, Rois Arif Budiman, Jumat (8/3/2024).

    Penambahan alat berat tersebut untuk mempercepat penutupan tanggul yang jebol. BBWS Brantas menarget, Jumat sore selesai penutupan tanggul jebol di Kali Sadar Desa Kedunggempol kelar. Namun tanggul jebol di Desa Kedunggempol bersifat sementara.

    “Tanggul yang jebol ditutup dengan menggunakan bambu sesek dan sandbag. Upaya tersebut untuk menghentikan luberan air dari Kali Sadar ke permukiman penduduk,” jelasnya. [tin/aje]

  • 3 Hari Bersama Jasad Ibu di Rumah, Pria Kediri Ikut Meninggal

    3 Hari Bersama Jasad Ibu di Rumah, Pria Kediri Ikut Meninggal

    Kediri (beritajatim.com) – Kondisi tragis dialami ibu dan anak di Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Keduanya ditemukan meninggal di dalam rumah.

    Sang ibu, Utami Sri Rahayu (60), meninggal lebih dulu. Jasadnya Utami ditemukan sudah membusuk dan tergeletak di lantai rumahnya.

    Sementara sang anak, Arif Budiman (45), meninggal tiga hari setelah kepergian sang ibu. Penyebab Arif meninggal diduga karena kelaparan setelah tiga hari lamanya tidak makan.

    Arif diketahui sebagai penyandang disabilitas. Sehingga dia tidak bisa bergerak tanpa bantuan orang lain.

    Kematian Utami tidak diketahui siapapun. Tetangga baru tahu lansia tersebut meninggal setelah tercium bau busuk dari dalam rumah.

    Baca Juga : Pedagang Mangga Podang Khas Kediri Marak, Cek Harga Terkini

    Kapolsek Pesantren Kompol Sugianto mengatakan, jenazah Utami ditemukan pertama kali oleh Sunarti (50), tetangganya. Sunarti dan menantunya, Maskurun Ainin Aniyah, sempat mencium aroma busuk.

    Keduanya kemudian memastikan sumber bau itu. Lantaran rumah korban terkunci, Sunarti dan Maskurun berusaha mendobrak pintu rumah Utami.

    “Setelah dibuka ternyata sudah ada bau busuk dan melihat korban meninggal dunia dalam posisi tergeletak di bawah lantai,” kata Sugianto.

    Sedangkan Arif Budiman ditemukan tergeletak di atas ranjang dalam keadaan kritis karena tidak makan selama 3 hari. Warga kemudian berusaha memberikan pertolongan.

    “Setelah berusaha diselamatkan dikeluarkan dari kamar oleh nakes, babinkamtibmas dan babinsa, 10 menit anaknya juga meninggal dunia,” terang Kapolsek.

    Berdasarkan penyelidikan Polsek Pesantren, Utami Sri Rahayu memiliki riwayat sakit asam lambung dan vertigo. Dia tinggal bersama anaknya, Arif Budiman seorang penyandang difabel.

    Korban dikenal rutin bersepada untuk olahraga. Namun, sudah 2 hari terakhir rumahnya tertutup dan gordennya tidak dibuka.

    Sunarti, tetangganya memanggil-manggil korban dari luar. Tapi tidak pernah ada jawaban. Hingga akhirnya saksi memanggil menantunya untuk membuka paksa pintu rumah korban.

    Untuk penyelidikan lebih lanjut, Tim Inafis Polres Kediri Kota membawa jenazah ibu dan anak itu ke Rumah Sakit Bhayangkara Kediri. [nm/beq]