Tag: Arief Prasetyo

  • Presiden Prabowo dan 23 Pejabat Negara Hadiri Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia – Halaman all

    Presiden Prabowo dan 23 Pejabat Negara Hadiri Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto menghadiri acara Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan Jakarta Selatan, pada Kamis (16/1/2025).

    Kedatangan Prabowo Subianto langsung disambut oleh Ketua Umum Kadin Indonesia yakni Anindya Bakrie dan Ketua Umum Kadin sebelumnya yakni Arsjad Rasyid.

    Pantauan Tribunnews di lokasi, Presiden Prabowo kompak mengenakan kemeja putih senada dengan dress code Kadin Indonesia yakni kemeja putih lengan panjang.

    Presiden Prabowo hadir didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kepala Negara itu sempat menyapa anggota Kadin yang telah menunggu di loby Hotel The Ritz Carlton Mega Kuningan.

    Adapun agenda Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia ini adalah pengukuhan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie.

    Gelaran tersebut turut dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Merah Putih (KMP) mulai dari Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia hingga Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia Yusril Ihza Mahendra.

    Selain para menteri KMP, tokoh lain yang juga hadir di acara Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia ini yakni Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Industri Kreatif Kadin Raffi Ahmad.

    Berikut daftar tokoh yang hadir dalam acara Munas Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia: 

    1. Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani

    2. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia 

    3. Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia Yusril Ihza Mahendra

    4. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono 

    5. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait atau Ara

    6. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian

    7. Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Industri Kreatif Kadin Raffi Ahmad

    8. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono 

    9. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin 

    10. Menteri PAN-RB Rini Widyantini

    11. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto 

    12. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi 

    13. Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri

    14. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi 

    15. Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding

    16. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli 

    17. Kepala Bappenas Rachmat Pambudy 

    18. Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya

    19. Menteri Pariwisata Widiyanti Wardhana

    20. Menteri ATR Nusron Wahid

    21. Menteri Luar Negeri Sugiono

    22. Menteri Hukum Supratman Andi Agtas

    23. Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Dito Ariotedjo

     

  • Kepala Bapanas: Kunci kemandirian pangan berada di desa

    Kepala Bapanas: Kunci kemandirian pangan berada di desa

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menilai bahwa kunci kemandirian pangan terletak di desa, yang memegang peranan strategis sebagai ujung tombak penghasil pangan untuk mewujudkan ketahanan pangan berkelanjutan.

    “Kami percaya bahwa kunci kemandirian pangan nasional itu berada di desa. Oleh karena itu, dalam menguatkan swasembada pangan, kami mendukung sepenuhnya inisiatif dari semua pihak yang mendorong produktivitas dan kemandirian pangan,” kata Arief saat menghadiri Peringatan Hari Desa dan Festival Bangun Desa Bangun Negeri di Desa Cisaat, Subang, Jawa Barat sebagaimana keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan bahwa Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto menaruh aspek ketahanan pangan sebagai prioritas utama penunjang perwujudan swasembada pangan.

    “Guna mendukung itu, Bapanas turut berkomitmen untuk mendukung terwujudnya visi swasembada pangan tersebut. Salah satunya melalui penguatan desa sebagai basis utama kemandirian pangan,” ujarnya.

    Sebagaimana arahan Presiden Prabowo, lanjut Arief, swasembada pangan perlu didorong dari tingkat desa, misalnya dengan pengembangan lumbung pangan. Sebagai ujung tombak penghasil pangan, desa memegang peranan strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan.

    Menurutnya, swasembada pun dapat dimulai dari tingkat desa yang mampu menunjang ketahanan pangan secara nasional.

    “Ini penting supaya cadangan pangan masyarakat desa selalu ada, sehingga hasil panen petani pun selalu terserap,” ujarnya.

    Berkaitan dengan itu, Bapanas telah memetakan untuk pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM). Berdasarkan survei klasifikasi LPM yang dilakukan sampai November 2024, total LPM yang aktif di seluruh Indonesia ada sebanyak 1.751 yang tersebar pada 34 provinsi.

    LPM terbanyak ada di Provinsi Jawa Timur dengan 337 LPM. Sedangkan provinsi terbanyak kedua yakni Jawa Barat dengan 189 LPM.

    “Sementara petani yang ada di Kabupaten Subang telah memiliki program kerja sama ‘Mitra Tani’ bersama Perum Bulog dengan total luasan mencapai 100 hektare,” ucapnya.

    Dia menerangkan, LPM merupakan tempat penyimpanan hasil produksi petani yang dikombinasikan dengan fasilitasi alat dan mesin pengolahan. Ini dibangun untuk memperkuat Cadangan Pangan Masyarakat (CPM) sebagai bagian dari Cadangan Pangan Nasional.

    Arief menuturkan bahwa dengan adanya CPM dapat membantu antisipasi tatkala terjadi paceklik, fluktuasi harga, dan bencana.

    Selain LPM, lanjut Arief, pengembangan pangan berbasis sumber daya lokal di desa juga akan digalakkan. Ini karena pangan lokal termasuk penting dan strategis.

    “Kita akan dorong sepenuhnya pemanfaatan pangan lokal sebagai strategi jangka panjang dalam mendukung swasembada pangan. Ini telah sesuai amanat dalam Perpres 81 Tahun 2024,” terang Arief.

    Arief menyatakan bahwa LPM juga menjadi salah satu fokus dalam arahan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Negara mendorong pengembangan lumbung pangan nasional hingga dapat menyentuh ke tingkat desa.

    Senada, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan semangat Presiden Prabowo dalam mewujudkan swasembada pangan.

    “Ini baru tiga bulan, (tapi) kita sudah putuskan tidak impor beras. Bapak Presiden bilang semangat dulu, kerja keras dulu, usaha dulu. Jangan sedikit-sedikit impor,” kata Zulhas.

    Zulhas menegaskan pentingnya mengawal program swasembada pangan agar terlaksana segera, hal itu sesuai arahan Presiden Prabowo demi terwujudnya ketahanan pangan nasional.

    “Presiden cintanya kepada rakyat luar biasa. Jangan kita sia-siakan, walaupun 1 detik untuk terus berjuang bersama-sama menuju swasembada pangan, sehingga Indonesia menjadi negara yang maju,” tambah Zulhas.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Evi Ratnawati
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tok! Aturan Terbit, HPP Gabah Naik Rp500 per Kg Mulai 15 Januari

    Tok! Aturan Terbit, HPP Gabah Naik Rp500 per Kg Mulai 15 Januari

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mulai 15 Januari 2025 akan menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah menjadi Rp6.500 per kilogram (kg) atau naik dari sebelumnya Rp6.000 per kg.

    Hal tersebut diatur dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Kepbadan) No.2/2025 tanggal 12 Januari 2025 tentang Perubahan Atas HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    “Kami bersama-sama Bulog akan memulai penyerapan mulai 15 Januari ini dengan HPP yang telah disesuaikan,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, Senin (13/1/2025).

    Dalam beleid itu, pemerintah mengatur HPP gabah dan beras bagi Perum Bulog. Secara terperinci, Bapanas menetapkan harga gabah kering panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%; GKP di penggilingan dipatok sebesar Rp6.700 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%.

    Gabah kering giling (GKG) di penggilingan ditetapkan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%, sedangkan GKG di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%.

    Sementara itu, harga beras di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100%, kadar air maksimal 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%. 

    Arief mengatakan, jika terdapat gabah di luar ketentuan kualitas yang telah ditetapkan tersebut, maka dapat diberikan kebijakan rafaksi harga agar Bulog masih dapat menyerapnya.

    Lebih lanjut, Arief menyebut bahwa penyesuaian HPP gabah dan beras dalam beleid ini sudah sesuai dengan pasal 3 ayat 5 Perbadan No.4/2024 tentang Perubahan atas Perbadan No.6/2023 tentang HPP dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    Menurutnya, evaluasi perubahan HPP gabah dan beras memang perlu dilakukan secara berkala dan perhitungannya mempertimbangkan perkembangan struktur biaya produksi dan distribusi dengan kondisi saat ini.

    Seiring terbitnya Kepbadan No.2/2025, Bapanas mengharapkan Perum Bulog segera bersiap mengakselerasi penyerapan gabah dari para petani agar stok beras aman dan terkendali

    “HPP gabah dan beras telah ditetapkan bagi Bulog dan berlaku mulai 15 Januari mendatang. Sementara untuk HET (Harga Eceran Tertinggi) beras, masih menggunakan aturan sebelumnya dan tidak ada perubahan,” pungkasnya. 

  • RI Setop Impor Beras, Bapanas: Harga Beras Dunia Ikut Turun

    RI Setop Impor Beras, Bapanas: Harga Beras Dunia Ikut Turun

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebut langkah Presiden Prabowo Subianto untuk menyetop keran impor beras pada 2025 turut mempengaruhi penurunan harga beras di pasar internasional.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa kebijakan tersebut memicu harga beras di pasar dunia yang ikut turun.

    “Begitu Pak Menko [Zulkifli Hasan] sampaikan bahwa kita tidak mengimpor empat produk pangan, salah satunya beras. Beras dari beberapa negara turun mulai dari US$640 per metrik ton, turun lagi ke US$590–US$490. Hari ini sudah dekat-dekat di US$400-an. Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” ungkap Arief, dikutip dari keterangan resmi pada Minggu (12/1/2025).

    Menurut data perkembangan harga beras putih 5% (Free on Board) dari beberapa negara, Arief menuturkan bahwa rata-rata harga beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga US$622–US$655 per metrik ton. 

    Adapun, per 19 Desember 2024 merupakan momen setelah pengumuman setop impor beras Indonesia, yang juga mulai menurun di kisaran US$455–US$514 per metrik ton.

    Bapanas mencatat tren harga beras putih semakin menurun pada 8 Januari 2025 menjadi US$430–US$490 per metrik ton.

    Berdasarkan The FAO All Rice Price Index (FARPI) menyebutkan Indeks di Desember 2024 menurun 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin. Secara setahun penuh, rata-rata indeks FARPI di 2024 masih lebih tinggi 0,8% dibandingkan 2023.

    “Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini,” ujarnya.

    Dia menjelaskan bahwa kesejahteraan petani padi tercermin dari perkembangan indeks Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP). NTPP di Februari 2024 adalah 120,30 menjadi paling tinggi dibandingkan NTPP bulan-bulan sebelumnya selama lima tahun terakhir. Sementara itu, NTPP di Desember 2024 dengan angka 108,90.

    Di sisi lain, Bapanas menyampaikan bahwa kondisi di hilir juga cukup baik dengan inflasi yang terus dijaga dan dikendalikan pemerintah. Tingkat inflasi umum secara tahunan di 2024 menjadi yang terbaik sejak 1958 dengan raihan 1,54%.

    “Tugas kami di Badan Pangan Nasional dan Bulog mempersiapkan penyerapan berasnya. Jadi panen gabah petani kita harus terserap sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo,” jelasnya.

    Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) sebelumnya menegaskan bahwa pemerintah akan menghentikan impor empat komoditas pangan pada 2025. Keempat komoditas tersebut terdiri dari beras, jagung, gula, dan garam.

    Zulhas menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui agar tak ada lagi kegiatan impor beras, jagung, gula, hingga garam pada tahun ini.

    “Alhamdullilah dalam ratas yang pertama kami sudah memutuskan, yang pertama dulu tidak impor beras, ya, Pak Mentan, ya? Tahun depan tidak impor beras, jagung, tambah gula untuk konsumsi, tambah garam,” kata Zulhas usai menghadiri Rapat Terbatas (ratas) di Istana Negara, Senin (30/12/2024).

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu juga menjelaskan komitmen untuk mewujudkan swasembada pangan tersebut salah satunya dengan mengurangi ketergantungan impor pangan yang dimulai pada 2025.

    Adapun, upaya penghentian impor ini guna mencapai visi swasembada pangan yang menjadi program prioritas utama pemerintah.

  • Pemerintah Klaim Harga Beras Dunia Turun Sejak RI Stop Impor Beras – Halaman all

    Pemerintah Klaim Harga Beras Dunia Turun Sejak RI Stop Impor Beras – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah RI mengklaim harga beras dunia mengalami penurunan usai Indonesian menghentikan impor beras pada tahun ini.

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, harga beras dunia turun dari 640 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton menjadi sekitar 400 dolar AS metrik ton.

    “Ternyata kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun,” kata Arief saat Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Banten, dikutip dari siaran pers pada Sabtu (11/1/2025).

    “Beras dari beberapa negara turun mulai dari 640 dolar AS per metrik ton, turun lagi ke 590 dolar AS sampai 490 dolar AS. Hari ini sudah dekat-dekat di 400-an dolar AS. Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” jelasnya.

    Berdasarkan data perkembangan harga beras putih 5 persen (Free on Board) dari beberapa negara yang dihimpun Bapanas, rata-rata harga beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga 622 sampai 655 dolar AS per metrik ton.

    Kemudian, per 19 Desember 2024 yang merupakan momen setelah pengumuman stop impor beras Indonesia, harga mulai menurun di rentang 455 sampai 514 dolar AS per metrik ton.

    Di bulan ini, India sudah mulai membuka keran ekspornya. Tren harga beras putih pun semakin menurun pada 8 Januari 2025 menjadi rentang 430 sampai 490 dolar AS per metrik ton.

    Sementara itu, menurut data The FAO All Rice Price Index (FARPI), indeks di Desember 2024 menurun 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin.

    Namun dilihat secara setahun penuh, rata-rata indeks FARPI di 2024 masih lebih tinggi 0,8 persen dibandingkan 2023.

    “Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia,” ujar Arief.

    Target Produksi

    Sebagaimana diketahui, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menargetkan, produksi beras untuk konsumsi dalam negeri akan mencapai 32 juta ton di 2025.

    Zulhas bilang, di tahun 2025 Indonesia akan menutup impor beras sebab produksinya diyakini akan jauh lebih banyak dibandingkan kebutuhan dalam negeri sebesar 31 juta ton.

    Namun, impor beras yang akan disetop adalah beras konsumsi. Beras basmati yang biasanya digunakan di restoran masih akan didatangkan dari luar negeri.

    “Itu beras yang dimakan biasanya kalau ke restoran Jepang itu masih dikit-dikit impornya masih ada. Biasanya beras basmati. Kita tidak bisa bikin, itu ada (impor tahun depan, red), tapi sedikit,” katanya ketika memberi sambutan dalam acara Indonesia Marine & Fisheries Business Forum di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

    Jadi, beras basmati tidak akan disetop impornya karena menurut Zulhas jika itu juga ikut dihentikan, Indonesia akan dikenakan sanksi.

    Selain itu, beras basmati juga digunakan untuk nasi biryani. Jika impor ini disetop, Zulhas mengatakan Indonesia bisa “dimarahi” India dan Pakistan.

    “Kalau nanti restoran-restoran (yang menyediakan nasi) biryani dan sebagainya perlu beras basmati, kalau kita tidak kasih itu nanti Pakistan, India, Bangladesh bisa marah sama kita.”

    “(Impor tetap dilakukan) tapi volumenya kecil,” ujar pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. 

    Bisa Hemat Devisa

    Indonesia diproyeksikan mampu menghemat devisa hingga puluhan triliun usai menghentikan impor beras, gula, garam dan jagung.

    Menurut Menteri Perdagangan Budi Santoso, penghentian impor empat komoditas tersebut membuat Indonesia bisa menghemat devisa hingga 5,2 miliar dolar SS atau sekitar Rp 84,1 triliun dengan asumsi kurs Rp 16.188/dolar AS.

    “Penghematan ini bisa digunakan untuk keperluan lain, misalnya (penyediaan) pupuk untuk pertanian maupun kebutuhan perikanan,” kata Budi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan di Surabaya, Jawa Timur, dikutip dari siaran pers pada Rabu (8/1/2025).

    Berdasarkan catatannya, selama 2020–2024, Indonesia mengimpor beras, gula, garam, dan jagung dalam nilai yang cukup besar.

    Meskipun begitu, pada periode tersebut, tren impor gula dan garam cenderung turun.

    Dalam rangka mencapai target swasembada pangan pada 2027, Budi menyoroti sejumlah komoditas yang sudah diekspor.

    Misalnya, minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) yang pangsa pasar ekspornya secara nasional sebesar 11,2 persen.

    Sementara itu, di Jawa Timur sendiri, CPO menempati posisi pertama ekspor produk pangan. 

    Setelah CPO, ada ikan dan ikan olahan, gula, susu, bawang merah, kedelai, jagung, serta daging ayam yang sudah diekspor. 

    “Artinya, sudah banyak contoh komoditas yang sudah swasembada pangan. Sehingga, kalau komoditas yang lain juga akan swasembada, saya pikir itu bisa kita lakukan,” ujar Budi.

    Guna mendukung penyimpanan pasokan barang kebutuhan pokok (bapok), Kemendag mempersiapkan gudang-gudang program Sistem Resi Gudang (SRG) agar dapat digunakan sebagai penyimpanan komoditas pertanian.

    Terdapat enam gudang SRG aktif, 17 flat, dan satu silo SRG pada posisi idle (belum beroperasi) di Jawa Timur. Kapasitas total gudang SRG idle di wilayah Jawa Timur sendiri mencapai 25.900 ton.

     

     

     

  • Harga Cabai Pedas Banget, Tembus Rp 130 Ribu per Kg – Page 3

    Harga Cabai Pedas Banget, Tembus Rp 130 Ribu per Kg – Page 3

    Sebelumnya, harga cabai rawit merah masih mengalami tren kenaikan pada tanggal-tanggal awal Januari 2025 ini. Mengutip data terbaru panel harga Badan Pangan Nasional, Senin (6/1/2025) sore pukul 16.30 WIB, harga cabai rawit merah secara rata-rata dipatok di angka Rp 71.260 per kg.

    Jumlah tersebut naik 3,95 persen dibanding waktu yang sama hari sebelumnya, atau sekitar Rp 2.710. Padahal, harga cabai rawit merah sempat turun drastis -46,27 persen (Rp 31.720) menjadi Rp 36.830 per kg pada pagi hari ini.

    Bahkan menurut laporan di berbagai pasar, harga cabai rawit merah tembus di atas Rp 100.000 per kg.

    Saat ditanyai hal itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi balik meminta informasi, pasar mana saja yang terkena lonjakan harga cabai. Dia pun membuka diri untuk mendatangi pasar tersebut.

    “Kalau ada cabai Rp 100.000, kasih tahu, nanti kita fasilitasi diskusi. Nanti sama-sama kita ke sana,” ujar Arief saat dimintai konfirmasi di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1/2025).

  • Bapanas Sebut Harga Beras Dunia Turun setelah Indonesia Umumkan Stop Impor Beras

    Bapanas Sebut Harga Beras Dunia Turun setelah Indonesia Umumkan Stop Impor Beras

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan, kebijakan menghentikan impor beras yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto, telah memberikan dampak signifikan pada penurunan harga beras dunia di pasar internasional.

    “Keputusan ini berpengaruh pada turunnya harga beras di pasar dunia. Begitu diumumkan bahwa kita menghentikan impor untuk empat produk pangan, termasuk beras,” ungkap Arief dikutip dari Antara, Sabtu (11/1/2025).

    Menurut Arief, harga beras dari beberapa negara penghasil beras mengalami penurunan signifikan. Harga yang sebelumnya berada di kisaran US$ 640 per metrik ton turun menjadi US$ 590, bahkan menyentuh angka US$ 490 per metrik ton.

    “Hari ini, harga sudah mendekati US$ 400 dolar AS per metrik ton. Ini menunjukkan kebijakan kita berhasil memberikan dampak positif,” tambah Arief.

    Data dari Bapanas menunjukkan bahwa harga rata-rata beras putih dengan kadar pecah 5% (free on board) dari negara-negara, seperti Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berkisar antara US$ 622 hingga US$ 655 per metrik ton.

    Namun, setelah pengumuman penghentian impor beras pada Desember 2024, harga beras dunia mulai turun ke kisaran US$ 455 hingga US$ 514 per metrik ton.

    Pada awal Januari 2025, tren ini terus berlanjut, dengan harga beras putih turun lagi menjadi US$ 430 hingga US$ 490 per metrik ton, seiring dengan dibukanya kembali ekspor beras dari India.

    Berdasarkan The FAO All Rice Price Index (Farpi), indeks harga beras global pada Desember 2024 mengalami penurunan sebesar 1,2% dibandingkan bulan sebelumnya, menjadi 119,2 poin. Namun, rata-rata indeks sepanjang 2024 masih tercatat lebih tinggi 0,8% dibandingkan 2023.

    Arief juga menegaskan bahwa penyesuaian harga beras dunia ini tetap diiringi upaya menjaga harga gabah petani di dalam negeri agar lebih menguntungkan, terutama menjelang panen raya.

    Kesejahteraan petani tercermin dalam nilai tukar petani pangan (NTPP) yang mencapai 120,30 pada Februari 2024, angka tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada Desember 2024, NTPP masih stabil di atas 100 dengan nilai 108,90.

    Dari sisi hilir, tingkat inflasi tahunan pada 2024 tercatat sebagai yang terendah sejak 1958, yakni 1,54%. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut salah satu faktor utama terkendalinya inflasi adalah stabilnya harga pangan sepanjang tahun.

    “Kami ingin menciptakan ekosistem pangan yang ideal. Petani terus berproduksi dengan harga yang menguntungkan, sementara konsumen menikmati harga stabil,” ujar Arief dalam menanggapi harga beras dunia setelah Indonesia terapkan kebijakan impor beras.

  • RI setop impor beras, harga beras dunia terpengaruh turun

    RI setop impor beras, harga beras dunia terpengaruh turun

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan pihak terkait lainnya di Pendopo Gubernur, Serang, Banten, Jumat (10/1/2025). ANTARA/HO-Humas Bapanas

    Bapanas: RI setop impor beras, harga beras dunia terpengaruh turun
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 10 Januari 2025 – 22:49 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa tekad menyetop importasi beras yang digagas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dilaporkan turut mempengaruhi penurunan harga beras di pasar internasional.

    “Izin Pak Menko Pangan, ternyata kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun. Begitu Pak Menko sampaikan bahwa kita tidak mengimpor empat produk pangan, salah satunya beras,” kata Arief dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan pihak terkait lainnya di Pendopo Gubernur, Serang, Banten, Jumat (10/1).

    Arief menyampaikan bahwa beras dari beberapa negara turun mulai dari 640 dolar AS per metrik ton turun ke 590 dolar AS hingga 490 dolar AS per metrik ton.

    “Hari ini sudah dekat-dekat di 400-an dolar AS (per meterik ton). Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” beber Arief sebagaimana keterangan diterima di Jakarta.

    Berdasarkan data perkembangan harga beras putih 5 persen (Free on Board) dari beberapa negara yang dihimpun tim Bapanas, lanjut Arief, terlihat rata-rata harga beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga 622 dolar AD sampai 655 dolar AS per metrik ton.

    Kemudian per 19 Desember 2024 yang merupakan momen setelah pengumuman setop impor beras Indonesia, juga mulai turun ke rentang 455 dolar AS sampai 514 dolar AS per metrik ton.

    “Di bulan ini, India sudah mulai membuka keran ekspornya. Tren harga beras putih pun semakin menurun pada 8 Januari 2025 menjadi rentang 430 sampai 490 dolar AS per metrik ton,” terangnya.

    Sementara itu, berdasarkan The FAO All Rice Price Index (FARPI) menyebutkan Indeks di Desember 2024 turun 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin. Namun dilihat secara setahun penuh, rerata indeks FARPI di 2024 masih lebih tinggi 0,8 persen dibandingkan tahun 2023.

    “Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia,” sebut Arief.

    Kesejahteraan petani padi dapat tercermin dari perkembangan indeks Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP). NTPP di Februari 2024 yakni 120,30 menjadi paling tinggi dibandingkan NTPP bulan-bulan sebelumnya selama 5 tahun terakhir. NTPP di Desember 2024 pun cukup baik dengan masih menorehkan lebih dari 100 dengan angka 108,90.

    Sementara kondisi di hilir juga cukup baik dengan inflasi yang terus dijaga dan dikendalikan pemerintah. Tingkat inflasi umum secara tahunan di 2024 menjadi yang terbaik sejak tahun 1958 dengan raihan 1,54 persen.

    Terkendalinya tingkat inflasi disebut Badan Pusat Statistik (BPS), salah satunya dipengaruhi penurunan harga komoditas pangan yang lebih stabil selama 2024 dalam 2 tahun terakhir.

    “Tentu kita ingin terus membentuk ekosistem pangan yang ideal. Di hulu, petani kita terus berproduksi dan memperoleh harga yang baik. Di hilir pun inflasi pun terkendali dengan baik,” kata Arief.

    “Nah kalau sudah seperti ini, tugas kami di Badan Pangan Nasional dan Bulog mempersiapkan penyerapan berasnya. Jadi panen gabah petani kita harus terserap sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo,” tambah Arief.

    Sumber : Antara

  • Bapanas Salurkan Bantuan Pangan 6 Bulan sesuai Data Regsosek

    Bapanas Salurkan Bantuan Pangan 6 Bulan sesuai Data Regsosek

    Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pangan Nasional (Bapanas) atau National Food Agency (NFA) mengumumkan keputusan pemerintah untuk memberikan bantuan pangan (Banpang) selama enam bulan, dimulai pada Januari dan Februari 2025, dengan empat bulan sisanya yang akan disalurkan kemudian.

    Kepala Bapanas/NFA, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan mekanisme penyaluran Banpang ini dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, bantuan berupa beras akan disalurkan pada Januari dan Februari 2025. Sementara itu, untuk empat bulan berikutnya, penyaluran akan memperhitungkan berbagai aspek secara cermat.

    “Untuk dua bulan pertama, Banpang akan disalurkan pada Januari dan Februari 2025, dan untuk empat bulan sisanya, akan ditentukan kemudian,” ungkap Arief dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Jumat (10/1/2025).

    Arief menambahkan Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui pemberian bantuan pangan selama enam bulan. Meski demikian, lanjut Arief, penyaluran untuk empat bulan setelah Januari-Februari akan ditentukan lebih lanjut.

    “Bantuan pangan selama enam bulan ini telah disetujui oleh Presiden. Namun, untuk empat bulan berikutnya, penentuan waktu dan mekanisme penyalurannya akan dilakukan kemudian,” jelas Arief usai mengikuti Rakortas Kemenko Bidang Pangan pada Senin (6/1/2025) di Jakarta Pusat.

    Lebih lanjut, Arief menjelaskan penentuan penerima bantuan pangan akan mengacu pada data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas).

    “Rinciannya, bantuan pangan akan diterima oleh 15,6 juta PBP desil 1 dan 2, serta 400.000 PBP perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal,” ungkap Arief.

    Regsosek sendiri merupakan basis data kesejahteraan sosial penduduk yang menjadi bagian dari reformasi sistem perlindungan sosial untuk mewujudkan visi Satu Data Indonesia. Data yang terkandung dalam Regsosek mencakup informasi sosial dan ekonomi hampir seluruh penduduk Indonesia.

    Menurut laman sepakat.bappenas.go.id/regsosek-dashboard, Regsosek mencatat data dari 78,3 juta keluarga, 14,1 juta kepala keluarga perempuan, 22,1 juta penduduk lanjut usia, serta 4,3 juta penduduk disabilitas.

  • Harga Beras Dunia Langsung Turun Usai RI Umumkan Mau Setop Impor

    Harga Beras Dunia Langsung Turun Usai RI Umumkan Mau Setop Impor

    Jakarta

    Rencana Indonesia menyetop importasi beras disebut mempengaruhi penurunan harga beras di pasar internasional. Hal tersebut diungkapkan Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam Rapat Koordinasi Bidang Pangan Provinsi Banten yang di helat di Pendopo Gubernur, Serang, Banten.

    Arief mengungkap setelah pengumuman pemerintah akan menyetop impor beras, harga beras dunia di beberapa negara turun. Dia menyebutkan sebelumnya US$ 640 per metrik ton (MT), saat ini telah turun ke angka US$ 400/MT.

    “Izin Pak Menko Pangan, ternyata kebijakan kita turut memicu harga beras di pasar dunia turun. Begitu Pak Menko sampaikan bahwa kita tidak mengimpor 4 produk pangan, salah satunya beras. Beras dari beberapa negara turun mulai dari US$ 640 per metrik ton, turun lagi ke US$ 590 sampai US$ 490. Hari ini sudah dekat-dekat di US$ 400-an. Jadi luar biasa kebijakan kita hari ini,” kata Arief dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

    Berdasarkan data perkembangan harga beras putih 5 persen (Free on Board) dari beberapa negara yang dihimpun tim NFA, terlihat rerata harga beras dari Thailand, Vietnam, Pakistan, dan Myanmar pada Januari 2024 berada di rentang harga US$ 622 sampai 655 per metrik ton.

    Kemudian per 19 Desember 2024 yang merupakan momen setelah pengumuman stop impor beras Indonesia, juga mulai menurun di rentang USD 455 sampai 514 per metrik ton. Di bulan ini, India sudah mulai membuka keran ekspornya. Tren harga beras putih pun semakin menurun pada 8 Januari 2025 menjadi rentang USD 430 sampai 490 per metrik ton.

    Sementara menukil The FAO All Rice Price Index (FARPI) menyebutkan Indeks di Desember 2024 menurun 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 119,2 poin. Namun dilihat secara setahun penuh, rerata indeks FARPI di 2024 masih lebih tinggi 0,8 persen dibandingkan tahun 2023.

    “Harga beras di dunia turun, namun harga petani kita disesuaikan lebih baik lagi, menjelang panen raya tahun ini. Sekali lagi terima kasih kebijakan kepada petani Indonesia,” sebut Arief.

    Kesejahteraan petani padi dapat tercermin dari perkembangan indeks Nilai Tukar Petani Pangan (NTPP). NTPP di Februari 2024 yakni 120,30 menjadi paling tinggi dibandingkan NTPP bulan-bulan sebelumnya selama 5 tahun terakhir. NTPP di Desember 2024 pun cukup baik dengan masih menorehkan lebih dari 100 dengan angka 108,90.

    Sementara kondisi di hilir juga cukup baik dengan inflasi yang terus dijaga dan dikendalikan pemerintah. Tingkat inflasi umum secara tahunan di 2024 menjadi yang terbaik sejak tahun 1958 dengan raihan 1,54 persen. Terkendalinya tingkat inflasi disebut Badan Pusat Statistik (BPS), salah satunya dipengaruhi penurunan harga komoditas pangan yang lebih stabil selama 2024 dalam 2 tahun terakhir.

    “Tentu kita ingin terus membentuk ekosistem pangan yang ideal. Di hulu, petani kita terus berproduksi dan memperoleh harga yang baik. Di hilir pun inflasi pun terkendali dengan baik. Nah kalau sudah seperti ini, tugas kami di Badan Pangan Nasional dan Bulog mempersiapkan penyerapan berasnya. Jadi panen gabah petani kita harus terserap sesuai perintah Bapak Presiden Prabowo,” tutupnya.

    Dalam kesempatan yang sama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, panen raya mendatang menjadi momentum yang strategis dalam memperkuat stok beras nasional.

    Oleh karena itu, selain menekankan Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan gabah, Zulhas juga menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyiapkan daerahnya masing-masing dalam rangka mendukung swasembada pangan, khususnya menjaga lahan pertanian agar tidak beralih fungsi.

    “Lahan baku sawah kita, kurang lebih luasnya 7,4 hektare, karena ada perubahan alih fungsi, kita minta Pemda menjaga betul agar sawah kita tidak berubah fungsi,” kata Zulhas.

    “Jangan coba-coba merubah atau mengalih fungsi lahan pertanian. Apalagi irigasinya bagus yang sudah dibangun sedemikian rupa. Tiba-tiba dialihkan. Kita minta betul masyarakat untuk mengawasi. Tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian, khususnya sawah,” tegasnya.

    (ada/rrd)