Tag: Arief Prasetyo Adi

  • Harga Cabai Naik Saat Ramadan 2025, NFA: Pasokan Terganggu Hujan

    Harga Cabai Naik Saat Ramadan 2025, NFA: Pasokan Terganggu Hujan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepala Badan Pangan Nasional (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pasokan cabai ke pasar mengalami hambatan akibat curah hujan tinggi. Kondisi ini membuat distribusi terganggu, sehingga harga cabai mengalami lonjakan saat Ramadan 2025.

    Pasokan cabai diprediksi kembali normal pada minggu kedua hingga ketiga Maret 2025.

    “Kita semua menjaga harga baik di hulu maupun di hilir. Sesuai arahan Presiden, petani dan peternak tidak boleh merugi, namun masyarakat juga harus mendapatkan harga yang wajar,” ujar Arief Prasetyo Adi, Sabtu (1/3/2025).

    Berdasarkan data panel harga pangan NFA, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp 82.499 per kilogram. Sementara itu, kebutuhan cabai rawit pada Ramadan diproyeksikan meningkat 13,52% menjadi sekitar 85.200 ton sepanjang Maret 2025.

    Arief menekankan pentingnya cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam menjaga stabilitas harga pangan, termasuk cabai. Ia menyebutkan Presiden Prabowo Subianto kemungkinan akan segera menginstruksikan pembangunan cold storage di kota-kota besar untuk menyimpan stok pangan, termasuk daging dalam kondisi beku.

    “Cold storage ini penting untuk menjaga ketersediaan stok, sehingga jika terjadi fluktuasi harga, pemerintah bisa segera melakukan intervensi,” jelasnya.

    Selain itu, Arief juga menyoroti ketahanan pangan Indonesia yang masih lebih baik dibandingkan negara tetangga.

    “Kita patut bersyukur. Saat ini, Malaysia mengalami krisis beras, sementara Indonesia masih memiliki cadangan beras mencapai 1,9 juta ton. Dengan jumlah ini, pemerintah memiliki keleluasaan dalam mengendalikan harga,” tandasnya.

    Dengan strategi ini, pemerintah berharap harga pangan, terutama cabai, dapat kembali stabil selama Ramadan 2025, sehingga masyarakat tidak terbebani oleh lonjakan harga bahan pokok.

  • Harga Pangan Naik Jelang Ramadhan 2025? Para Pejabat di Bidang Pangan Gelar Operasi Pasar

    Harga Pangan Naik Jelang Ramadhan 2025? Para Pejabat di Bidang Pangan Gelar Operasi Pasar

    PIKIRAN RAKYAT – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan pejabat lain di bidang pangan memantau operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 27 Februari 2025.

    Wamentan Sudaryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tak terbawa fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau kecemasan menghadapi kenaikan harga pangan jelang Ramadhan 2025.

    “Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapat tenang,” ucap Sudaryono seperti dikutip dari Antara.

    Operasi Pasar

    Pihaknya mengaku kepanikan dalam berbelanja justru memperburuk situasi dan menyebabkan lonjakan harga yang lebih tinggi.

    Menurut Wamentan, FOMO sering kali mendorong masyarakat membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir harga akan semakin naik atau stok habis dalam konteks ekonomi dan belanja.

    Operasi pasar adalah upaya pemerintah, bekerja sama dengan BUMN pangan dan PT Pos Indonesia, mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan jelang Ramadhan 2025.

    “Setiap tahun kita menghadapi pola yang sama menjelang Ramadhan dan Lebaran, di mana harga pangan mengalami kenaikan sementara. Namun, stok pangan nasional dalam kondisi cukup, dan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga. Jadi, masyarakat tidak perlu panik atau membeli berlebihan,” lanjutnya.

    Menurut Sudaryono, operasi pasar bagian dari langkah pemerintah menstabilkan harga pangan, khususnya ketika Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Ia mengatakan kegiatan ini arahan Presiden Prabowo agar masyarakat melaksanakan ibadah puasa tanpa khawatir ketersediaan dan harga bahan pokok.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang wajar. Operasi pasar ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin pangan yang merata dan terjangkau,” lanjut Wamentan.

    Kepala Kantor Pos Cibinong Mariana Wijayanti mengaku respons masyarakat pada operasi pasar pangan murah cukup tinggi.

    Menurutnya jumlah konsumen yang datang meningkat setiap harinya dengan rata-rata 120 orang per hari sejak diluncurkan Senin, 24 Februari 2025.

    “Pada hari pertama sekitar 100 orang berdasarkan catatan pembelian. Hari kedua meningkat di 120. Jumlahnya terus meningkat apalagi semua stok sudah ada. Harapan kami dengan keberadaan kami bisa membantu masyarakat,” kata Mariana.

    Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cibinong menyediakan berbagai bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging ayam, daging kerbau, bawang putih dan lainnya.

    Berbagai bahan pokok ini dibanderol dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar dan harga eceran tertinggi (HET).***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Stok minyak goreng ditambah dua kali lipat saat puasa

    Stok minyak goreng ditambah dua kali lipat saat puasa

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Zulkifli Hasan: Stok minyak goreng ditambah dua kali lipat saat puasa
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 26 Februari 2025 – 21:57 WIB

    Elshinta.com – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan pemerintah akan membanjiri pasar dengan stok minyak goreng rakyat atau MinyaKita sebanyak dua kali lipat pada periode Ramadhan dan Lebaran 2025.

    Zulkifli mengatakan hal ini dilakukan untuk memastikan harga MinyaKita tidak naik pada saat puasa dan hari raya.

    “Minyak goreng banyak, bahkan minyak goreng akan banjiri pasar dua kali dari sebelumnya, jadi dua kali lebih banyak (dibanding hari biasa),” kata Zulkifli usai Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Pangan Jakarta, Rabu.

    Tak hanya itu, lanjut Zulkifli, stok barang kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula pasir, daging, susu, telur, bawang merah, bawah putih, elpiji, dan garam juga dipastikan aman.

    Ia mengatakan persediaan beras di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 2 juta ton. Zulkifli pun meminta masyarakat agar tidak perlu khawatir dengan harga maupun ketersediaan barang bahan kebutuhan pokok.

    “Ketersediaan sembilan bahan pokok tersedia di mana-mana. Oleh karena itu, masyarakat tidak usah khawatir, mau belanja di mana saja, kapan saja, barangnya ada,” ujarnya.

    Zulkifli mengimbau seluruh pelaku usaha untuk tidak memanfaatkan momen Ramadhan dan Idul Fitri untuk mencari keuntungan sendiri.

    Menurut dia, Kemenko Pangan telah berkoordinasi dengan Polri untuk menindak para pedagang yang memainkan harga pasar.

    “Hati-hati tidak boleh menimbun barang dagangannya mengharapkan untuk yang lebih besar,” ucap Zulkifli.

    Pemerintah mulai menggelar operasi pasar pangan murah guna menjaga stabilitas dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok masyarakat dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan dan Nasional (HBKN) puasa Ramadhan hingga Idul Fitri 2025.

    Peluncuran operasi pasar pangan murah dilakukan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dan sejumlah pejabat lainnya dipusatkan di Kantor Pos Flora Jakarta, Senin (24/2).

    Sumber : Antara

  • Wamentan: Hilangkan FOMO kenaikan harga pangan jelang Ramadhan

    Wamentan: Hilangkan FOMO kenaikan harga pangan jelang Ramadhan

    Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapa

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terbawa fenomena Fear of Missing Out (FOMO) atau kecemasan dalam menghadapi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Sesuai instruksi Bapak Presiden Prabowo, kami ingin memastikan di bulan Ramadhan dan Lebaran nanti, tidak ada lagi FOMO kenaikan harga kebutuhan bahan pokok akibat permintaan terhadap komoditas naik. Jadi, stok tercukupi, harga bagus, masyarakat dapat tenang,” kata Wamentan di Bogor, Kamis.

    Menurut Wamentan Sudaryono atau yang akrab disapa Mas Dar, kepanikan dalam berbelanja justru dapat memperburuk situasi dan menyebabkan lonjakan harga yang lebih tinggi.

    Wamentan bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan pejabat lainnya di bidang pangan memantau operasi pasar pangan murah di Kantor Pos Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

    Sudaryono menuturkan, dalam konteks ekonomi dan belanja, FOMO sering kali mendorong masyarakat untuk membeli barang dalam jumlah besar karena khawatir harga akan semakin naik atau stok akan habis.

    Karena itu, operasi pasar tersebut merupakan upaya pemerintah, bekerja sama dengan BUMN pangan dan PT Pos Indonesia untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

    “Setiap tahun kita menghadapi pola yang sama menjelang Ramadhan dan Lebaran, di mana harga pangan mengalami kenaikan sementara. Namun, stok pangan nasional dalam kondisi cukup, dan pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga. Jadi, masyarakat tidak perlu panik atau membeli berlebihan,” katanya.

    Ia menjelaskan bahwa operasi pasar itu merupakan bagian dari langkah pemerintah untuk menstabilkan harga pangan, khususnya saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

    Selain itu, dia menegaskan bahwa kegiatan tersebut juga merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa tanpa khawatir dengan ketersediaan dan harga bahan pokok.

    “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat mendapatkan bahan pangan dengan harga yang wajar. Operasi pasar ini adalah bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin pangan yang merata dan terjangkau,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Kantor Pos Cibinong Mariana Wijayanti, menyampaikan bahwa respons masyarakat terhadap operasi pasar pangan murah cukup tinggi.

    Ia menambahkan, sejak diluncurkan pada Senin (24/2), jumlah konsumen yang datang meningkat setiap harinya, dengan rata-rata 120 orang per hari.

    “Pada hari pertama sekitar 100 orang berdasarkan catatan pembelian. Hari kedua meningkat di 120. Jumlahnya terus meningkat apalagi semua stok sudah ada. Harapan kami dengan keberadaan kami bisa membantu masyarakat,” ungkapnya.

    Operasi Pasar Pangan Murah di Kantor Pos Cibinong menyediakan berbagai bahan pangan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, daging ayam, daging kerbau, bawang putih, dan lainnya.

    Berbagai bahan pokok tersebut dibanderol dengan harga yang lebih rendah dibandingkan harga pasar dan harga eceran tertinggi (HET).

    Salah seorang warga Cibinong, Riana, mengaku sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini.

    “Harga di sini lebih murah daripada di pasaran. Ini sangat membantu, terutama bagi ibu-ibu dan masyarakat dengan ekonomi lemah,” kata Riana.

    Ia juga menyampaikan apresiasi atas kebijakan pemerintah yang dinilai semakin membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bapanas minta harga gabah kering panen harus Rp6.500 per kilogram

    Bapanas minta harga gabah kering panen harus Rp6.500 per kilogram

    ANTARA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (27/2), menegaskan harga gabah kering panen di tingkat petani harus Rp6.500 per kilogram. Kebijakan ini diambil untuk memastikan kesejahteraan petani dan stabilitas harga pangan, sejalan dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
    (Fadzar Ilham Pangestu/Chairul Fajri/I Gusti Agung Ayu N)

  • Selain Gula 200.000 Ton, Pemerintah Juga Akan Impor 10 Ribu Ton Daging Kerbau – Halaman all

    Selain Gula 200.000 Ton, Pemerintah Juga Akan Impor 10 Ribu Ton Daging Kerbau – Halaman all

    TRIBUNNEWS.CO., JAKARTA – PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food masih melakukan negosiasi dengan India untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 10.000 ton untuk memenuhi kebutuhan Lebaran 2025.

    Selain mengimpor daging kerbau, ID Food juga mendapat mandat Pemerintah mengimpor 200.000 ton gula.

    “Jadi kami sudah menerima (penugasan impor) itu, namun demikian ya kami juga sedang melakukan negosiasi harga,” kata Direktur Utama ID Food, Sis Apik, saat Konferensi Pers di Kantor BUMN, Kamis (27/2/2025).

    Dia menyebut bahwa saat ini ID Foor belum melakukan importasi daging kerbau dari India dalam waktu dekat. Sebab dia bilang impor daging kerbau ini sejatinya bukan hanya untuk Lebaran tetapi juga konsumsi masyarakat sepanjang tahun 2025.

    Sehingga, importasi daging kerbau ini menyesuaikan kepastian harga agar bisa dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 80.000 per kilogram.

    “Tapi kalau untuk step-nya ya, memang kami ingin percepat ya untuk importasi daging kerbau ini, tapi paling tidak kita ini juga jangan sampai, karena kalau kita dengar import daging ya, di India itu sudah naik harganya gitu loh,” ucap dia.

     

    “Sehingga harapan kami, ini nanti kedepannya juga bisa menjual di bawah HET gitu loh. Tapi untuk kebutuhan saat ini sudah cukup,” sambungnya.

    Terkait pasokan daging kerbau, Sis Apik menyebut bahwa Indonesia saat ini pemerintah memiliki sebanyak 9 ribu ton, di perum Bulog sebanyak 10 ribu ton. Sehingga total stok daging kerbau sebanyak 19 ribu ton.

    “Kebutuhan daging kerbau ini kan sekitar 10 ribu ton, ya sekitar 9-10 ribu ton per bulan lah gitu. Nah kami saat ini sudah punya stok 9 ribu ton ya, tentu juga di luar itu masih ada,” papar dia.

    Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, impor daging kerbau itu akan ditugaskan kepada BUMN Pangan, yakni ID Food dan Perum Bulog.

    “(Impor daging kerbau) 100.000 ton. Kalau (impor) kerbau, fix kepada BUMN,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Ia mengatakan, impor daging kerbau 100.00 ton itu akan menambah impor daging sapi sebanyak 180.000 ton yang telah diputuskan pemerintah sebelumnya.

    Arief menuturkan, importasi daging kerbau ini dilakukan untuk mengintervensi harga dan pasokan daging saat Lebaran. Hal ini mengingat tingginya permintaan pada periode tersebut.

    “Jadi ini kan 180.000 ton (daging sapi) ditambah 100.000 ton (daging kerbau)” kata dia.

     

  • ID FOOD: Pemerintah sedang negosiasi impor daging kerbau dari India

    ID FOOD: Pemerintah sedang negosiasi impor daging kerbau dari India

    Saya yakin bahwa kebutuhan untuk stok Lebaran ini sudah cukup, jadi nggak perlu khawatir karena ada daging sapi, ada daging kerbau juga

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID FOOD Sis Apik Wijayanto mengatakan pihaknya sedang melakukan negosiasi untuk impor daging kerbau dari India.

    Sis Apik menyampaikan negosiasi ini perlu untuk dilakukan agar harga jual daging kerbau nasional bisa berada di bawah harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp80 ribu.

    “Kami akan secara bertahap melakukan impor daging kerbau beku dari India dan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian agar dapat bernegosiasi antar pemerintah,” kata Sis Apik di Jakarta, Kamis.

    Ia menyebut saat ini harga daging kerbau di India sedang mengalami kenaikan. Oleh karenanya, diperlukan negosiasi dengan produsen daging kerbau di India, agar bisa mendapatkan harga yang tidak terlalu tinggi.

    Importasi ini, lanjut Sis Apik, tidak hanya memenuhi kebutuhan Ramadhan dan Lebaran 2025, tetapi juga untuk mencukupi kebutuhan nasional sehari-hari.

    Sis Apik memastikan kebutuhan daging kerbau saat ini sudah mencukupi, yakni sekitar 9.000-10.000 ton.

    Namun, BUMN pangan itu juga menargetkan untuk dapat mendistribusikan daging kerbau beku sebanyak 19.000 ton selama Ramadhan.

    “Saya yakin bahwa kebutuhan untuk stok Lebaran ini sudah cukup, jadi nggak perlu khawatir karena ada daging sapi, ada daging kerbau juga,” ujar Sis Apik.

    Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan tingginya harga daging kerbau di tanah air diduga lantaran distributor di India sengaja menaikkan harga dan terdampak oleh nilai tukar dolar Amerika Serikat.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan harga daging kerbau di vendor India saat ini dipatok antara 3,8 dolar AS hingga 3,9 dolar AS per kilogram.

    Menurut Arief, angka tersebut terbilang tinggi karena sebelumnya hanya 3 dolar AS per kilogram.

    “Di India itu harganya sekarang sudah 3,8-3,9 dolar AS per kilogram, kita harus mulai berhitung lagi gitu ya. Berhitung lagi itu, maksudnya kita cari vendor lagi yang baru,” ujar Arief di Jakarta, Rabu (12/2/2025).

    Selain harga yang tinggi, lanjut Arief, saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.300 per dolar AS. Hal tersebut secara tidak langsung juga mempengaruhi harga daging kerbau yang dibeli distributor.

    Arief juga meminta seluruh jajarannya untuk mencari vendor baru yang harganya masih lebih murah.

    Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • RI Mau Impor Daging Kerbau dari India, Harganya Masih Nego

    RI Mau Impor Daging Kerbau dari India, Harganya Masih Nego

    Jakarta

    Pemerintah telah memberikan penugasan kepada Holding BUMN Pangan ID Food untuk mengimpor daging kerbau sebanyak 100 ribu ton. Namun, importasi belum direalisasikan karena pihaknya bersama Kementerian Pertanian masih menegosiasi harga.

    Adapun asal negara untuk impor daging kerbau adalah India. Direktur Utama Holding BUMN Pangan ID Food Sis Apik Wijayanto mengatakan proses negosiasi dilakukan karena harga daging di negara tersebut sedang mahal.

    “Jadi, kami sudah menerima itu (penugasan), namun kemudian, ya kami juga sedang melakukan negosiasi harga. Harapannya dengan negosiasi ini, dibantu oleh Kementerian Pertanian, secara GtoG, harapannya bisa menurunkan harga,” kata dia dalam konferensi pers, di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Meski begitu, importasi dalam waktu dekat bisa dilakukan untuk menambahkan pasokan selama Ramadan. Namun, momentum importasi masih menunggu kepastian harga agar bisa dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) daging kerbau Rp 80.000/kg.

    “Kita juga bertahap untuk melakukan importasi ini dalam waktu dekat ya, tapi paling tidak, jangan sampai harganya di atas HET,” terangnya.

    Sementara importasi belum dilakukan, pasokan daging kerbau dalam negeri dipastikan aman selama Ramadan. Di gudang ID Food, daging kerbau ada sebanyak 9 ribu ton dan di Perum Bulog 10 ribu ton. Pasokan itu dinilai aman karena kebutuhan sebulan hanya 10 ribu ton.

    “Nah ini kami sudah punya 19 ribu ton jika dari ID Food dan Bulog,” pungkasnya.

    Sebelumnya, diketahui, sebanyak 100.000 ton daging kerbau India akan masuk ke Indonesia. Impor dilakukan untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran 2025.

    BUMN Pangan akan ditugaskan untuk melakukan impor daging kerbau. Selama ini penugasan impor daging kerbau biasanya ditugaskan kepada ID Food dan Perum Bulog.

    “Ini kan 180 ribu ton (daging sapi), ditambah 100 ribu (daging kerbau). Kalau kerbau fix (penugasan) kepada BUMN,” kata Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025).

    Arief menjelaskan importasi daging kerbau ini bertujuan untuk mengintervensi harga dan pasokan daging saat Lebaran. Seperti diketahui salah satu komoditas pangan itu kerap kali mahal saat menjelang Lebaran.

    Lihat juga Video: Celios Kritik Rencana Pemerintah Impor 1 Juta Sapi Perah untuk MBG

    (acd/acd)

  • Pemerintah Akan Pasok MinyaKita Dua Kali Lipat Selama Ramadan – Halaman all

    Pemerintah Akan Pasok MinyaKita Dua Kali Lipat Selama Ramadan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah akan menggelontorkan MinyaKita dua kali lipat lebih banyak ke pasar untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng masyarakt yang biasanya meningkat menjelang dan selama bulan puasa Ramadan ini.

    Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, permintaan minyak goreng cenderung meningkat selama Ramadan. Pengawasan pasokan pangan ke pasar-pasar akan diperketat.

    “MinyaKita ditargetkan penyaluran dua kali lipat dari biasanya. Harganya harus di Rp 15.700 per liter,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (27/2/2025).

    Rata-rata harga MinyaKita di tingkat nasional saat ini Rp 17 ribuan. Diharapkan dengan meningkatkan pasokan, harga MinyaKita akan turun. Mulai hari ini, Kamis (27/2/2025), ucap Arief, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah  memerintahkan jajarannya turun ke pasar.

    “Beliau sampaikan mulai besok akan ditertibkan. Pokoknya harus dijual dengan harga sesuai (Harga Eceran Tertinggi). Tidak boleh lebih dari itu,” tuturnya.

    Terkait itu, berdasarkan Panel Harga Pangan NFA per 25 Februari, rerata harga di tingkat konsumen secara nasional berada di Rp 17.679 per liter.

    Stok minyak goreng secara nasional masih memadai dan bahkan melebihi kebutuhan konsumsi sebulan.

    Dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2025 per 21 Februari 2025, diproyeksikan kebutuhan konsumsi minyak goreng di Ramadan atau Maret 2025 akan meningkat sekitar 14,67 persen atau menjadi 488,4 ribu ton dibandingkan bulan sebelumnya. Estimasi kebutuhan konsumsi di Februari 2025 adalah 425,9 ribu ton.

    “Kita mau sampaikan bahwa ketersediaan seluruh komoditas pangan strategis dalam kondisi aman. Bapak Presiden Prabowo perintahnya ke kita, bahwa ketersediaan itu nomor satu. Jadi ketersediaan saat ini memang kita jaga baik-baik,” tambah Arief.

    Lebih lanjut, stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dalam bentuk minyak goreng per 26 Februari total ada 99 ribu kiloliter yang ada di ID FOOD dan Perum Bulog. Sedangkan ketersediaan minyak goreng secara nasional diestimasikan pada Maret 2025 total ada 815,4 kiloliter.

    “Untuk di pasar tradisional, kita meminta untuk menjual dengan harga seperti harga acuan atau HET, karena kalau di pasar tradisional itu biasanya tidak ada price tag-nya. Jadi harga itu biasanya ada negosiasi. Tapi kalau di pasar modern, hampir semuanya harganya sudah sesuai,” ucapnya

     

  • Jelang Puasa dan Lebaran 2025, SGN Gelar Pasar Murah Jual 43 Ribu Ton Gula di Bawah HET – Halaman all

    Jelang Puasa dan Lebaran 2025, SGN Gelar Pasar Murah Jual 43 Ribu Ton Gula di Bawah HET – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Holding Perkebunan PTPN III (Persero) melalui anak perusahaan yang bergerak di komoditas gula mendukung program pemerintah menjaga keterjangkauan harga pangan menjelang hari besar dan keagamaan dengan menggelar pasar murah produk perkebunan.

    “PTPN melalui SGN mendukung pemerintah menjaga harga pangan dengan menggelar pasar murah gula dan minyak goreng dibawah harga HET, sehingga bisa dijangkau oleh masyarakat,” ungkap Direktur Utama SGN, Mahmudi, seusai meninjau pasar murah SGN di jalan jembatan merah Surabaya, Jawa Timur, Selasa (26/2/2025).

    Pihaknya menyediakan lebih dari 43 ribu ton gula konsumsi untuk kegiatan operasi pasar yang digelar di 4.500 gerai PT POS Indonesia.

    Selain itu juga dilakukan pasar murah di beberapa wilayah pabrik gula yang dikelola SGN.

    Gula dijual dengan harga Rp15ribu per kilogram dan minyak goreng dengan harga Rp14.700 per liternya.

    “PTPN berpartisipasi dalam Operasi Pasar di gerai PT Pos Indonesia, Selain itu ada pasar murah yang digelar di beberapa wilayah Pabrik Gula SGN. Total lebih dari 43 ribu ton gula telah kami siapkan dan distribusikan ke beberapa titik yang telah ditentukan,” lanjutnya.

    Sebelumnya peluncuran program operasi pasar pangan murah dilakukan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman didampingi Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono, Wakil Menteri BUMN Kartiko Wirjoatmodjo, Kepala Badan Pengan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dan sejumlah pejabat lainnya Senin (25/02) kemarin di Kantor Pos Flora Jakarta.

    Dalam kesempatan tersebut Andi Amran Sulaiman mengingatkan kepada para pengusaha di seluruh Indonesia, agar tidak menjual komoditas pangan di atas harga eceran tertinggi (HET).

    Apabila hal itu ditemukan, maka segera ditindak Satuan Tugas (Satgas) Pangan berupa sanksi administrasi hingga penyegelan usaha.

    “Ini atas perintah Bapak Presiden. Saudaraku, sahabatku, ini pesan penting,” lanjut Amran menegaskan.