Tag: Arief Prasetyo Adi

  • Mendag Telepon Produsen Gelontorkan Minyakita Dua Kali Lipat

    Mendag Telepon Produsen Gelontorkan Minyakita Dua Kali Lipat

    Jakarta

    Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso meminta produsen menggelontorkan pasokan minyak bersubsidi, Minyakita dua kali lipat. Budi mengaku menelepon beberapa produsen minyak goreng beberapa waktu lalu

    Budi mengakui harga Minyakita masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp 15.700/liter. Bahkan saat ini harganya masih di atas Rp 17.000/liter. Padahal pasokan Minyakita cukup terpenuhi. Hal inilah, lanjut Budi, menjadi tugas pemerintah untuk menstabilkan harga sesuai dengan HET.

    “Sekarang kan masih Rp 17.200. Bagaimana harganya menjadi Rp 15.700, itu PR kita, tadi saya sampaikan pasokan cukup,” kata Budi saat ditemui di Tip Top Swalayan, Jakarta Timur, Jumat (7/3/2025).

    Budi memastikan Kementerian Perdagangan tidak akan mengubah HET untuk menekan harga Minyakita di pasaran. Sebab, HET Minyakita pernah diubah pada 2024 lalu.

    Menurut Budi, HET saat ini telah sesuai dengan perhitungan, mulai dari biaya produksi pengusaha hingga di tingkat masyarakat. Untuk itu, demi menekan harga ini, Budi telah menelepon produsen minyak goreng untuk menggelontorkan pasokan dua kali lipat. Dengan begitu, dia berharap harga Minyakita bisa kembali turun sesuai HET.

    “Enggak-enggak (naik HET) itu kan sudah naik dari sebelumnya, itu sudah ada hitung-hitungannya kan. Jadi dari biaya produksi dan segalanya itu sudah sesuai lah. Ya sudah sesuai harga yang HET itu kan artinya harga yang terjangkau oleh masyarakat. Kemarin kami telpon-telponan dengan produsen juga tetap akan masuk dua kali lipat ya sehingga nanti harapan kita harganya turun sesuai HET,” terang Budi.

    Sebelumnya, pemerintah telah mengupayakan beberapa cara untuk menurunkan harga Minyakita. Salah satunya dengan mengikutsertakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, ID Food dan Bulog untuk mendistribusikan Minyakita.

    Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menyiapkan sebanyak 105 ribu ton Minyakita untuk stok BUMN Pangan. Tahap pertama, Kemendag akan menyalurkan sebanyak 10.000 ton Minyakita.

    “Jadi Menteri Perdagangan kemarin melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Pak Iqbal itu menyiapkan 105.000 ton untuk BUMN. Pertama, Bulog, yang satu lagi ID Food. Baru disampaikan kurang lebih 10.000 ribu ton. Ke depan pengennya naik ke 70.000 sampai ke 105.000 ton sesuai permintaan,” kata Arief saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).

    (hns/hns)

  • Harga Pangan Hari Ini (7/3): Cabai hingga Daging Mahal, Minyakita Hilang!

    Harga Pangan Hari Ini (7/3): Cabai hingga Daging Mahal, Minyakita Hilang!

    Bisnis.com, JAKARTA – Memasuki puasa Ramadan 2025 hari ketujuh, sejumlah harga pangan mulai dari cabai rawit merah, daging sapi, hingga telur ayam ras masih melonjak. Di sisi lain, minyak goreng rakyat Minyakita menghilang dari peredaran.

    Berdasarkan penelusuran Bisnis, Jumat (7/3/2025), harga cabai rawit merah masih melambung di atas harga acuan penjualan (HAP) di Pasar Nalo, Jakarta Utara.

    Pedagang cabai, Siska (29) menuturkan harga cabai rawit merah dibanderol Rp85.000 per kilogram. Harga komoditas ini masih di atas HAP nasional yang semestinya di kisaran Rp40.000–Rp57.000 per kilogram.

    Kendati demikian, dia mengaku harga cabai rawit merah turun sejak dua hari terakhir. Sebab, harga cabai rawit merah sempat berada di level Rp120.000 per kilogram

    “Harganya turun dua hari yang lalu. Dua hari lalu cabai rawit merah Rp120.000 per kilogram,” katanya saat ditemui Bisnis, Jumat (7/3/2025).

    Untuk aneka cabai lainnnya, Siska mengatakan cabai merah keriting dan cabai hijau besar masing-masing dibanderol Rp50.000 per kilogram dan Rp35.000 per kilogram.

    Kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah yang kini mencapai Rp70.000 per kilogram. Biasanya, kata dia, komoditas ini hanya dipatok Rp40.000 per kilogram. Sedangkan bawang putih kating dibanderol Rp50.000 per kilogram.

    “Bawang putih kating Rp50.000 per kilogram. Bawang putih sudah lama segitu, seminggu atau sebulan naik,” tuturnya.

    Selain cabai, harga daging sapi di Pasar Nalo juga mengalami kenaikan saat Ramadan, yakni mencapai Rp130.000 per kilogram. 

    “Daging sapi Rp130.000 [per kilogram]. Naik lagi jelang puasa, biasanya Rp120.000 per kilogram,” kata pedagang daging sapi potong, Misri (57).

    Misri menuturkan daging sapi saat Ramadan 2024 juga dibanderol dengan harga yang sama, yakni Rp130.000 per kilogram. Namun, harganya bergejolak saat pertengahan puasa dan tembus Rp140.000 per kilogram.

    Dia pun mengaku harga daging sapi kembali melambung tajam saat momentum Hari Raya Idulfitri atau lebaran. Harga daging sapi bisa mencapai Rp140.000–Rp160.000 per kilogram.

    Sementara itu, pedagang ayam potong, Yono (30) menyebut harga daging ayam ukuran sedang dibanderol Rp55.000 per ekor atau tetap stabil.

    Namun, dia mengaku saat mendekati lebaran, harga daging ayam akan melonjak di rentang Rp60.000–Rp65.000 per kilogram. Di sisi lain, harga ayam ukuran besar di kisaran Rp80.000–Rp85.000 per kilogram.

    Harga pangan lainnya yang turut mengalami kenaikan adalah telur ayam ras. Komoditas ini terkerek tipis dari sebelumnya Rp28.000 per kilogram menjadi Rp30.000 per kilogram. Meski begitu, harga telur ayam ras di Pasar Nalo sesuai dengan HAP nasional sebesar Rp30.000 per kilogram.

    Saat ditanya terkait Minyakita, Sri mengaku sudah tidak menjual minyak goreng subsidi itu sejak isu kualitas BBM Pertamax mencuat di publik. Dia mengaku Minyakita mulai menghilang sejak isu itu bergulir.

    Adapun, dia hanya menjual minyak goreng merek Rizki dengan ukuran 850 mililiter (ml) seharga Rp17.000.

    “[Minyakita] nggak ada barangnya, kosong. Semenjak masalah Pertamax, dia [Minyakita] langsung menghilang,” tandasnya.

    Harga Cabai Meroket

    Ketua Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) Tunov Mondro Atmojo mengatakan salah satu penyebab utama harga cabai rawit merah mencapai Rp120.000 per kilogram dipicu tanaman cabai yang seharusnya panen pada Maret tahun ini mengalami gagal panen pada akhir Desember—Januari lalu.

    Tunov menjelaskan, gagal panen ini imbas dari hujan ekstrem yang melanda di sentra produksi.

    “Lebih dari 50% tanaman [cabai] harus diganti tanaman baru, akibatnya bulan sekarang stok menurun, petani hanya bertahan dengan sisa tanaman bulan Desember,” kata Tunov kepada Bisnis, Kamis (6/3/2025).

    Terlebih, lanjut dia, mayoritas petani cabai masih menggunakan skema konvensional alias belum memiliki greenhouse atau smart farming.

    Selain itu, Tunov menyampaikan bahwa kejadian ini juga diperparah dengan hujan sejak pagi di wilayah-wilayah sentra yang berakibat petani harus menunda panen dan menunggu cuaca lebih baik.

    Faktor lain penyebab harga cabai rawit merah melonjak tajam lantaran petani dan pengepul di wilayah sentra sedang tidak beroperasi alias libur petik. Alhasil, permintaan cabai ikut melambung.

    “Yang sangat membuat kenaikan harga ekstrem karena pada hari pertama dan kedua puasa petani libur panen karena puasa awal dan pengepul di wilayah sentra juga libur,” ungkapnya.

    Namum, Tunov menuturkan dalam dua hari terakhir, harga cabai sudah mulai terkoreksi sangat dalam. Pada Kamis (6/3/2025), harga cabai rawit merah di tingkat petani adalah Rp50.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting adalah Rp25.000 per kilogram.

    Di sisi lain, dia menyebut banjir yang mengepung wilayah DKI Jakarta tidak tidak terlalu berdampak pada sentra produksi cabai.

    “Banjir Jakarta tidak begitu berdampak, karena kalau berdampak otomatis, harga daerah dan Jakarta akan jauh perbedaannya, tapi faktanya turunnya harga hampir merata di seluruh Indonesia,” terangnya.

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengakui harga aneka cabai melambung tinggi atau mencapai Rp120.000 per kilogram. Namun, Zulhas menyebut harga cabai akan mulai mereda dalam dua pekan ke depan.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut cabai menjadi satu-satunya komoditas pangan yang melambung saat momentum Ramadan 2025.

    “Yang pedas memang cabai, cabai apapun ya. Mau cabai rawit, cabai merah keriting,” kata Zulhas seusai memantau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Jaya Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Menurutnya, lonjakan harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang berimbas pada gagal panen. “Cabai [mahal] mungkin karena musim hujan. Kalau musim hujan kan panennya gagal. Tapi biasanya nggak lama, biasanya 2 minggu. Setelah nanti terang lagi [cuaca], itu [harganya] akan turun lagi,” ujarnya.

    Dia menyebut gagal panen ini lantaran budidaya tanaman cabai masih menggunakan pendekatan pertanian terbuka. Alhasil, saat hujan melanda sentra produksi, bunga dari tanaman cabai akan rontok dan berakhir gagal panen.

    Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memprediksi harga cabai akan turun dalam waktu dekat, seiring dengan cuaca yang mulai membaik.

    “Turun dong. Kan ini kan sudah mulai panas [cuaca]. Mudah-mudahan beberapa minggu ke depan itu cabai bisa lebih baik harganya,” ujar Arief.

    Ke depan, Arief menyebut budidaya cabai akan menggunakan skema greenhouse alias bangunan dengan atas transparan. Sehingga, saat musim hujan tiba, bunga cabai tidak rontok dan tidak akan terjadi gagal panen.

    “Kita sudah sampaikan kepada kementerian teknis, dinas pertanian supaya bisa membantu cungkup-cungkup tanaman cabai. Tanaman cabai itu kan bisa dipanen bisa 20 kali. Jadi kalau daunnya rontok sebenernya cuma perlu cungkup,“ tandasnya.

  • Deretan Bansos Cair di Bulan Puasa Ini, Ada PKH hingga BPNT

    Deretan Bansos Cair di Bulan Puasa Ini, Ada PKH hingga BPNT

    Jakarta

    Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) mulai mencairkan beberapa bantuan sosial (bansos). Adanya bansos tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan (penerima manfaat).

    Di bulan Maret ini yang bertepatan dengan bulan puasa Ramadan 2025, ada sejumlah bansos yang akan cair. Apa saja?

    Bansos yang Cair di Bulan Maret 2025

    Dirangkum detikFinance, berikut merupakan jenis bantuan dan jadwal pencairan bansosnya:

    1. Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)

    Bansos BPNT dijadwalkan cair pada Januari-Maret 2025. BPNT sendiri merupakan bansos yang ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonomi 25% terendah.

    Berdasarkan data Informasi APBN 2025 dari Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (DJA Kemenkeu), kartu sembako atau BPNT akan disalurkan kepada 20 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

    Jumlah anggaran yang disiapkan untuk BPNT mencapai Rp 43,6 triliun. Setiap akan menerima bansos BPNT senilai Rp 200.000 per bulan. Jika disalurkan dalam periode tersebut, maka BPNT yang akan cair sebesar Rp 600.000.

    Dari catatan detikFinance sebelumnya diberitakan, dalam beberapa bulan terakhir, Kemensos merampungkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). Tujuannya agar bansos bisa lebih tepat sasaran.

    Hal ini disebutkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dalam rilis di situs Kemensos.

    “Pak Prabowo sejak awal mengajak kita kerja dengan data yang akurat. Apa yang dikerjakan selama tiga bulan terakhir ini adalah dalam usaha untuk memperoleh data yang lebih akurat. Masukan-masukan yang baik akan terus kita jadikan bahan evaluasi penyaluran ke depan. Kita sepakat dengan BPS tiap 3 bulan kita lakukan pemutakhiran,” kata Gus Ipul menjawab pertanyaan wartawan terkait kritik bansos sering salah sasaran di kantor Kemensos, Jakarta, Selasa (11/2/2025) lalu.

    2. Program Keluarga Harapan (PKH)

    Di bulan puasa ini, bansos yang cair selanjutnya ada PKH. Di tahun 2025, periode pertama dimulai pada Januari-Maret 2025.

    Dilansir laman resmi Kemensos, PKH merupakan program bantuan sosial bersyarat yang diberikan keluarga miskin dan rentan. Penyalurannya dilaksanakan secara bertahap, melalui Bank/Pos penyalur baik itu tunai maupun non tunai.

    Tahun 2025, penerima PKH digolongkan menjadi 5 kelompok. Berikut rinciannya:

    Ibu hamil: Rp 750.000 per 3 bulan atau Rp 3 juta per tahun.Anak usia dini (0-6 tahun): Rp 750.000 per bulan, atau 3 bulan atau Rp 3 juta per tahun.Anak sekolah SD: Rp 225.000 per 3 bulan atau Rp 900.000 per tahun.Anak SMP: Rp 375.000 per 3 bulan atau Rp 1,5 juta per tahun.Anak SMA: Rp 500.000 per 3 bulan atau Rp 2 juta per tahun.Lanjut usia (60 tahun ke atas): Rp 600.000 per 3 bulan atau Rp 2,4 juta per tahun.Penyandang disabilitas: Rp 600.000 per 3 bulan atau Rp 2,4 juta per tahun.

    3. Program Indonesia Pintar (PIP)

    Dari catatan detikNews, pencairan bansos PIP 2025 sudah mulai dilakukan pada Februari 2025. Mengutip situs resminya, PIP adalah program bantuan pendidikan untuk membantu anak-anak usia sekolah dari keluarga miskin/rentan miskin/prioritas supaya mereka mendapatkan layanan pendidikan hingga tamat pendidikan menengah, baik melalui jalur formal SD sampai SMA/SMK dan jalur non formal paket a sampai paket c dan pendidikan khusus.

    Dikutip dari PIP Dikdasmen, bantuan dana akan diberikan kepada penerima PIP sebanyak 1 kali dalam setahun. Berikut adalah rincian besaran PIP:

    SD/SDLB/Paket A: Rp 450.000 dan Rp 225.000 khusus kelas 6 semester genap dan kelas 1 semester gasal.SMP/SMPLB/Paket B: Rp 750.000 dan Rp 375.000 khusus kelas 9 semester genap dan kelas 7 semester gasal.SMA/SMALB/SMK/Paket C: Rp 1.000.000 dan Rp 500.000 khusus kelas 12 semester genap dan kelas 10 semester gasal.SMK Program 4 tahun: Rp 1.000.000 dan Rp 500.000 khusus kelas 13 semester genap dan kelas 10 semester gasal.Cara Cek Penerima Bansos 2025

    Untuk cek apakah bansos sudah cair atau belum bisa melalui portal Cek Bansos Kemensos.go.id. Berikut langkah-langkahnya:

    Masuk ke situs Cek Bansos Kemensos atau langsung klik https://cekbansos.kemensos.go.id/.Pilih provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan sesuai tempat tinggal.Masukkan nama kamu sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP).Isi 4 huruf kode captcha ke dalam kotak yang disediakan. Jika kode kurang jelas, klik icon refresh untuk mendapatkan kode baru.Klik tombol ‘Cari Data’.

    Kalau kamu tidak terdaftar, maka akan muncul keterangan ‘Tidak Terdapat Peserta/PM’. Kalau terdaftar, maka akan muncul nama, usia, dan jenis-jenis bantuan yang sudah maupun yang akan diperoleh.
    Kalau muncul beberapa nama penerima yang sama, kamu bisa melihat pada kolom usia.

    Pada setiap jenis bantuan terdapat kolom status yang berisi tulisan YA atau TIDAK. Apabila kamu penerima manfaat, maka pada kolom program bansos akan tertulis YA dan periode pemberiannya.

    Sebelumnya, diberitakan juga untuk bansos beras 10 kg dilakukan pemberhentian sementara. Sebagaimana disampaikan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, yang mengatakan bahwa penyaluran bansos beras akan dilanjutkan usai panen raya, yang berlangsung Februari sampai April 2025.

    “(Distop sementara) sampai panen raya selesai, panen raya selesai sampai kapan? Sampai April mungkin ya,” ujar Arief di Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2025) lalu.

    (khq/fds)

  • Presiden bentuk 70 ribu Koperasi Desa jaga harga gabah petani

    Presiden bentuk 70 ribu Koperasi Desa jaga harga gabah petani

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Bapanas: Presiden bentuk 70 ribu Koperasi Desa jaga harga gabah petani
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 23:23 WIB

    Elshinta.com – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto berencana membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, salah satunya sebagai upaya menjaga harga gabah petani agar tidak jatuh dalam penyerapan.

    Saat meninjau harga pangan bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Perdagangan Budi Santoso di Pasar Johar Baru, Jakarta, Rabu, Arief mengatakan bahwa rencana pembentukan koperasi desa tersebut menjadi langkah penting dalam menjaga kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

    “Untuk yang di daerah pedesaan, Pak Presiden (Prabowo Subianto) juga sudah menyampaikan akan membentuk 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, itu juga berita baik,” kata Arief.

    Menurutnya, langkah itu akan memberikan dukungan bagi petani agar harga gabah tetap stabil, dengan koperasi desa menyerap hasil gabah dan menghindari penurunan harga yang merugikan petani.

    Dia menambahkan bahwa koperasi desa ini diharapkan dapat memberikan dampak positif pada sektor pertanian, terutama dalam menjaga harga gabah tetap stabil dan menguntungkan bagi petani di daerah pedesaan.

    Lebih lanjut, Arief menekankan bahwa rencana pembentukan koperasi itu sudah dalam tahap persiapan. Meski begitu, dia tidak menyebutkan secara detail soal rencana pembentukan koperasi tersebut oleh Kepala Negara.

    Hanya saja, dia meyakini bahwa dengan hadirnya koperasi desa, maka dapat menyerah gabah petani sesuai dengan harga yang ditentukan pemerintah.

    “Artinya nanti nggak ada harga gabah petani yang jatuh karena akan diserap di Koperasi Desa Merah Putih,” ujar Arief.

    Diketahui, pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah untuk masa panen raya 2025 sebesar Rp6.500 per kilogram. Keputusan ini berlaku sejak 15 Januari 2025, baik untuk pembelian oleh pemerintah maupun penggilingan swasta di seluruh Indonesia.

    Arief menyatakan bahwa pembaruan kebijakan HPP gabah kering panen dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

    Di sisi lain, Kementerian Koperasi (Kemenkop) siap mendukung pembentukan 70 ribu Koperasi Desa (Kop Des) Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat ekonomi desa serta menuntaskan berbagai permasalahan yang terjadi di pedesaan.

    Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi, di Jakarta, Senin (3/3)mengatakan dasar rencana pembentukan program Kop Des yakni untuk menggerakkan perekonomian dari level desa.

    Oleh karena itu dibutuhkan sebuah badan usaha berbentuk koperasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga menjadi agregator penyerapan berbagai produk desa.

    Menkop menjelaskan dalam implementasinya, Kop Des Merah Putih akan dikembangkan melalui tiga pendekatan utama yang menyasar 64 ribu kelompok tani yang siap bermigrasi menjadi koperasi distribusi pupuk bersubsidi.

    “Jadi ada tiga model. Pertama, membangun koperasi baru. Kedua, merevitalisasi koperasi yang sudah ada. Ketiga, membangun dan mengembangkan,” ujar Budi Arie.

    Selain memperkuat ekonomi desa, koperasi ini diharapkan dapat memutus mata rantai distribusi barang yang selama ini merugikan produsen dan konsumen.

    Sumber : Antara

  • Bapanas Respons Keluhan Pedagang soal Nihil Margin Jualan Beras

    Bapanas Respons Keluhan Pedagang soal Nihil Margin Jualan Beras

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) buka suara atas adanya pedagang yang mengeluhkan tak mendapatkan margin imbas harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di Rp6.500 per kilogram.

    Mengenai hal tersebut, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta agar para pedagang tetap menjual harga beras sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.

    “Jalanin dulu, nanti kita diskusi ya [soal perombakan HET beras],” kata Arief saat ditemui di Pasar Jaya Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Di sisi lain, Arief mengaku sudah berdiskusi dengan para pedagang ihwal tak mendapatkan margin dari penjualan beras. Namun, dia menjelaskan bahwa saat ini harga gabah masih bervariatif.

    “Jadi harga gabah itu sebenarnya masih variatif. Kemarin sih kita monitor, sudah mulai di atas Rp6.500 [per kilogram]. Panen sebelumnya itu kan ada yang Rp5.300 [per kilogram] ada yang Rp5.400 [per kilogram],” terangnya.

    Dalam hal harga beras, Arief mengaku masih mendapatkan harga tidak sesuai HET atau di bawah HET. Padahal, kata dia, harga beras tergantung dari berapa pecahan atau patahan (broken rice). Ini artinya, broken rice menentukan harga beras yang dijual pedagang.

    “Makanya sebenarnya Rp12.500 itu kalau mereka ada broken-nya sampai 30% sebenarnya masih masuk juga. Tapi nanti kita diskusikan lagi lah ya, khusus itu,” terangnya.

    Menyitir laman resmi Harga Panel Bapanas, Rabu (5/3/2025) pukul 16.54 WIB, harga rata-rata beras premium dibanderol Rp15.542 per kilogram secara nasional di tingkat nasional. Jika dilihat dari zona 1, 2, dan 3 masing-masing adalah Rp14.799 per kilogram, Rp16.090 per kilogram, dan Rp17.662 per kilogram.

    Untuk rata-rata harga medium dipatok Rp13.711 per kilogram secara nasional. Adapun di zona 1, zona 2, dan zona 3 masing-masing adalah Rp13.142 per kilogram, Rp14.083 per kilogram, dan Rp15.712 per kilogram.

    Sementara itu, harga rata-rata beras SPHP di tingkat konsumen senilai Rp12.745 per kilogram. Untuk di zona 1, zona 2, dan zona 3 masing-masing dibanderol Rp12.263 per kilogram, Rp12.840 per kilogram, dan Rp13.366 per kilogram.

    Sebelumnya, dilansir dari Antara, Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur, Zulkifli meminta pemerintah menaikkan harga beras medium menjadi Rp13.000 agar pedagang tetap bisa mendapatkan keuntungan penjualan.

    Pedagang keberatan dengan adanya harga beras medium dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp12.500 per kilogram (kg) berlaku di beberapa wilayah di Indonesia.

    Dia menjelaskan, dari proses awalnya saja harga gabah, yaitu Rp6.500, kemudian diolah sehingga menjadi Rp13.000 dan bertambah ongkos menjadi Rp13.200.

    Dia berharap setidaknya pemerintah mempertimbangkan untuk menaikkan Rp1.000 agar pedagang tetap bisa meraih keuntungan.

  • Zulhas Kaget Harga Cabai Makin Mahal, Singgung Faktor Cuaca

    Zulhas Kaget Harga Cabai Makin Mahal, Singgung Faktor Cuaca

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) terkejut mengetahui harga cabai yang melambung usai meninjau harga barang kebutuhan pokok di Pasar Jaya Johar Baru, Jakarta, Rabu (5/3/2025).

    Berdasarkan pantauan Bisnis, Rabu (5/3/2025), Menko Zulhas tiba bersama Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sekitar pukul 08.05 WIB.

    Setibanya di sana, kios pertama yang dikunjungi adalah telur dengan harga yang dipatok Rp30.000 per kilogram. Tak lama, ketiganya mengunjungi kios aneka cabai.

    Di sana, Menko Zulhas pun bertanya bagaimana stok dan harga satu kilogram aneka cabai yang dijual pedagang.

    “Oh stoknya banyak. Cabai merah berapa?” tanya Zulhas kepada pedagang cabai. Pedagang itu pun menjawab harga cabai keriting dibanderol Rp100.000 per kilogram.

    Dia pun terkejut dengan harga cabai yang dilontarkan si penjual. “[Cabai keriting] Rp100.000 [per kilogram?] Cabai rawit?” kata Zulhas dengan nada terkejut dan dijawab bahwa harga cabai rawit dipatok Rp120.000 per kilogram.

    Zulhas kembali terkejut dengan harga cabai rawit yang semakin mahal. “Rp120.000 [per kilogram]. Wah, cabai makin naik aja ya,” tuturnya.

    Sementara itu, harga bawang putih dan bawang merah masing-masing dibanderol Rp60.000 per kilogram. “Bawang putih mahal sekali [Rp60.000 per kilogram],” katanya.

    Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut cabai menjadi satu-satunya komoditas pangan yang melambung saat momentum Ramadan 2025. Pasalnya, harga cabai dibanderol di kisaran Rp100.000–Rp120.000 per kilogram.

    Zulhas mengungkap melonjaknya harga cabai disebabkan faktor musim hujan yang berimbas pada gagal panen.

    “Cabai [mahal] mungkin karena musim hujan. Kalau musim hujan kan panennya gagal. Tapi biasanya nggak lama, biasanya 2 minggu. Setelah nanti terang lagi [cuaca], itu [harganya] akan turun lagi,” ujarnya.

    Menurutnya, gagal panen ini lantaran budidaya tanaman cabai masih menggunakan pendekatan pertanian terbuka. Alhasil, saat hujan melanda sentra produksi, maka bunga dari tanaman cabai akan rontok dan berakhir gagal panen.

    Beralih ke kios lain, Menko Zulhas meninjau harga daging ayam. Di sana, harga daging ayam dibanderol Rp30.000–Rp40.000 per kilogram, atau harganya sudah sesuai dengan harga acuan penjualan (HAP) Rp40.000.

    Dia juga meninjau harga aneka ikan, seperti ikan tuna dan ikan bandeng masing-masing dibanderol Rp60.000 per kilogram.

    Sementara itu, harga beras premium dipatok Rp18.000 per kilogram, beras medium Rp15.000 per kilogram, dan beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog alias beras SPHP dibanderol Rp12.000 per kilogram.

    Menyitir Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada Rabu (5/3/2025) pukul 09.40 WIB, harga rata-rata beras premium di tingkat konsumen dibanderol Rp15.609 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata beras medium dipatok Rp13.775 per kilogram. Sedangkan beras SPHP dibanderol Rp12.760 per kilogram.

    Untuk aneka cabai, Panel Harga Bapanas menunjukkan harga rata-rata cabai merah keriting, cabai merah besar, dan cabai rawit merah masing-masing sebesar Rp60.194 per kilogram, Rp60.577 per kilogram, dan Rp93.426 per kilogram.

    Bapanas optimistis harga turun ….

  • Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Perkuat Cadangan Pangan

    Jaga Stabilitas Harga, Pemerintah Perkuat Cadangan Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menyiapkan strategi untuk menjaga stabilitas harga pangan selama bulan suci Ramadan.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan cadangan pangan pemerintah (CPP) untuk berbagai komoditas. Salah satu contohnya adalah cadangan beras pemerintah (CBP) yang sebelumnya hanya mencapai 800.000 ton, kini mulai bertambah secara bertahap.

    “Hari ini kita bisa lihat panennya baru Maret-April, tetapi Januari-Februari harga stabil. Itu artinya apa? Pemerintah punya cadangan pangan yang cukup,” ujar Arief saat meninjau Pasar Johar Baru di Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025).

    Selain beras, pemerintah juga mempersiapkan cadangan pangan lainnya, seperti ayam dan daging, guna memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan puasa.

    Arief menambahkan, pemerintah juga akan membentuk 70.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini kabar baik karena koperasi akan menyerap hasil pertanian, sehingga harga jual petani tetap stabil dan tidak anjlok,” tambah Arief terkait upaya menjaga stabilitas harga pangan.

  • Jabodetabek Kebanjiran, Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Tetap Lancar – Halaman all

    Jabodetabek Kebanjiran, Pemerintah Jamin Distribusi Bahan Pokok Tetap Lancar – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah menjamin distribusi bahan pokok tetap lancar meski sejumlah wilayah di Bekasi, Jakarta, Depok dan Tangerang dikepung banjir. Begitu juga dengan sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

    Menteri Perdagangan Budi Santoso mengatakan, sejauh ini tidak ada masalah dalam distribusi bahan pokok meski terjadi banjir di mana-mana.

    “Enggak ada masalah,” katanya ketika ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/3/2025).

    Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi memastikan bahwa bahan pokok, dalam hal ini daging ayam ras, siap disalurkan di tengah kondisi banjir.

    Ia juga memastikan stok daging ayam tersedia dan bencana banjir tidak akan mengubah harga per kilogramnya.

    “Stoknya udah ada. Jadi, kalau khusus ayam, stoknya frozen condition. Kalau frozen condition itu artinya sudah ada di storage, tinggal disalurkan saja. Datang saja sekarang ke pasar tradisional, pasar modern, semuanya ada ayam,” kata Arief.

    Sebagaimana diketahui, bencana banjir melanda sejumlah wilayah di Jabodetabek, salah satunya adalah Bekasi yang mengalami banjir cukup parah.

    Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyatakan, Kota Bekasi lumpuh akibat banjir. Ada delapan kecamatan di Kota Bekasi yang terdampak banjir pada Selasa (4/3/2025).

    “Dari 12 kecamatan yang terdampak di Kota Bekasi itu delapan kecamatan. Dan hari ini Kota Bekasi lumpuh,” kata dia.

    Menurut dia, Kota Bekasi lumpuh karena sejumlah permukiman, kantor pemerintahan dan jalan utama tergenang banjir.

    “Sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan, itu sudah mulai masuk air, keluar, karena kemudian juga limpasannya sungguh luar biasa,” ujarnya.

    Dia menjelaskan, daerah terdampak parah terdampak di sepanjang aliran Sungai Bekasi, terutama yang merupakan antara Kali Cikeas dan Kali Cileungsi.

    Kata dia, ketinggian air pada tahun ini lebih tinggi dibandingkan peristiwa banjir pada 2016 dan 2020.

    Dia mengungkapkan ketinggian air ada yang mencapai 8 meter.

    Adapun penyebab banjir disebabkan melimpahnya air dari tanggul yang telah dibangun Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

    Sejak Senin malam, Pemkot Bekasi telah mengingatkan warga untuk melakukan evakuasi. “Dampaknya menjadi sangat luar biasa,” tambahnya.

     

  • Harga Cabai Naik Saat Ramadan 2025, Pemerintah Sebut Pasokan Terganggu Hujan

    Harga Cabai Naik Saat Ramadan 2025, Pemerintah Sebut Pasokan Terganggu Hujan

    JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan pasokan cabai ke pasar mengalami hambatan akibat curah hujan tinggi. Kondisi ini membuat distribusi terganggu, sehingga harga cabai mengalami lonjakan saat Ramadan 2025.

    Pasokan cabai diprediksi kembali normal pada minggu kedua hingga ketiga Maret 2025.

    “Kita semua menjaga harga baik di hulu maupun di hilir. Sesuai arahan Presiden, petani dan peternak tidak boleh merugi, namun masyarakat juga harus mendapatkan harga yang wajar,” ujar Arief Prasetyo Adi.

    Berdasarkan data panel harga pangan Bapanas, harga rata-rata cabai rawit merah secara nasional mencapai Rp 82.499 per kilogram. Sementara itu, kebutuhan cabai rawit pada Ramadan diproyeksikan meningkat 13,52% menjadi sekitar 85.200 ton sepanjang Maret 2025.

    Arief menekankan pentingnya cadangan pangan pemerintah (CPP) dalam menjaga stabilitas harga pangan, termasuk cabai. Ia menyebutkan Presiden Prabowo Subianto kemungkinan akan segera menginstruksikan pembangunan cold storage di kota-kota besar untuk menyimpan stok pangan, termasuk daging dalam kondisi beku.

    “Cold storage ini penting untuk menjaga ketersediaan stok, sehingga jika terjadi fluktuasi harga, pemerintah bisa segera melakukan intervensi,” jelasnya.

    Selain itu, Arief juga menyoroti ketahanan pangan Indonesia yang masih lebih baik dibandingkan negara tetangga.

    “Kita patut bersyukur. Saat ini, Malaysia mengalami krisis beras, sementara Indonesia masih memiliki cadangan beras mencapai 1,9 juta ton. Dengan jumlah ini, pemerintah memiliki keleluasaan dalam mengendalikan harga,” tandasnya.

    Dengan strategi ini, pemerintah berharap harga pangan, terutama cabai, dapat kembali stabil selama Ramadan 2025, sehingga masyarakat tidak terbebani oleh lonjakan harga bahan pokok.

  • Jaga Stabilitas Harga Pangan Merata Saat Ramadan, Bapanas Gandeng Aprindo

    Jaga Stabilitas Harga Pangan Merata Saat Ramadan, Bapanas Gandeng Aprindo

    Jakarta, Beritasatu.com – Pemerintah dalam hal ini Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus konsisten dalam menyediakan pangan pokok strategis dengan harga terbaik bagi masyarakat secara merata. 

    Selain pasar tradisional, kali ini Bapanas menggandeng Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk turut andil, utamanya pada Ramadan 2025. Kerja sama itu bertajuk Friday Mubarak yang diharapkan menambah opsi berbelanja bahan pokok masyarakat di pasar modern, tidak hanya di pasar tradisional. 

    “Tadi disebutkan ada diskon sampai 30%, bahkan sampai 50% dan difokuskan ke komoditas pangan strategis,” jelas Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi dalam siaran pers, Sabtu (1/3/2025).  

    Upaya kolaborasi melalui jaringan ritel tersebut dipastikan Arief tidak akan memberi distorsi terhadap pasar tradisional. Lantaran, dikatakan olehnya, target konsumen antara pasar tradisional dan ritel cukup berbeda dan operasi pasar akan turut dimasifkan secara simultan di pasar-pasar tradisional. 

    Dalam kesempatan peluncuran Friday Mubarak itu pun turut dihadiri Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menyebut program yang berlangsung sampai dengan 30 Maret 2025 tersebut ditargetkan mencapai penjualan hingga Rp 75 triliun.

    “Setiap Jumat, akan lebih banyak promosi dan diskonnya,” bebernya tentang kerja sama dengan Bapanas. 

    Sementara itu menurut Ketua Umum Aprindo Solihin, Friday Mubarak merupakan bentuk kolaborasi apik dengan pemerintah dalam membantu masyarakat. “Kita berkolaborasi dengan pemerintah dan Bapanas untuk selalu mendukung setiap kegiatan yang meringankan masyarakat. Kita sudah menyediakan stok yang kita perkirakan cukup,” ujar Solihin.

    Sebagai informasi, dalam menyambut Ramadan tahun ini, pemerintah gencar menggelar program belanja nasional guna mendorong konsumsi masyarakat melalui belanja domestik. Friday Mubarak sendiri merupakan inisiatif Aprindo untuk mendukung visi tersebut.

    Selanjutnya akan ada lagi program Bapanas, yakni Bina (Belanja di Indonesia Aja) yang bekerja sama dengan Hippindo (Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia). Lalu Pasar Kreatif Ramadan oleh Pemerintah Provinsi Jakarta hingga Bazar Ramadan serta Ramadan Sale yang akan diselenggarakan Indonesian E-commerce Association (IdEA).