Tag: Arief Prasetyo Adi

  • Kopdes Merah Putih Bakal Gandeng Pupuk Indonesia hingga Bulog Menjadi Agen Pangan

    Kopdes Merah Putih Bakal Gandeng Pupuk Indonesia hingga Bulog Menjadi Agen Pangan

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih siap menjadi agen distribusi pupuk bersubsidi hingga sembilan bahan pokok (sembako) dengan menggandeng perusahaan badan usaha milik negara (BUMN).

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan Kopdes Merah Putih diharapkan mampu menjadi katalis pengungkit ekonomi desa, dengan skema usahanya dibentuk sebagai salah satu saluran produk barang dan jasa BUMN.

    Arief menjelaskan Kopdes Merah Putih akan melibatkan sejumlah perusahaan pelat merah, mulai dari PT Pupuk Indonesia, Perum Bulog, PT Pos, hingga PTPN.

    “Kopdes itu siap menjadi agen pupuk bersama PT Pupuk Indonesia Lalu dengan Bulog bisa sebagai agen sembako. Kita punya beras SPHP [Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan]. Itu bisa kita taruh di koperasi sebagai outlet. Ada PT Pos juga dengan sistem inventory control-nya. Nanti minyak goreng dari PTPN juga ada. Pokoknya semua BUMN bersama Koperasi Merah Putih,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (29/5/2025).

    Lebih lanjut, Arief menegaskan Kopdes Merah Putih harus menyediakan kebutuhan masyarakat dengan harga yang terjangkau, termasuk sembako.

    “Kalau sembako, harganya yang terjangkau, kualitasnya baik dan tidak boleh putus. Setiap hari harus ada kalau sembako. Pokoknya sebelum 28 Oktober nanti, sudah ada mock-up 80.000 koperasi,” tambahnya.

    Adapun, sebanyak 80.000 Kopdes Merah Putih akan diluncurkan pada 12 Juli 2025, atau bertepatan pada Hari Koperasi. Kemudian, Kopdes akan beroperasi pada 28 Oktober 2025.

    Arief menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga menginginkan agar setiap Kopdes memiliki pertanian, perikanan, gudang penyimpanan (cold storage), serta transportasi untuk mobilisasi.

    “Ini visi langsung dari Bapak Presiden. Jadi plafon pinjaman Rp3 miliar nanti, manfaatnya tidak ke mana-mana. Harus bisa bermanfaat terhadap ekonomi di desa,” terangnya.

    Untuk diketahui, Kopdes Merah Putih juga digagas untuk membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di desa/kelurahan. Pemerintah menargetkan setidaknya ada 2 juta lapangan pekerjaan dapat tercipta, jika 1 koperasi membutuhkan 25 orang personil

    Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan kehadiran Kopdes Merah Putih bisa menggerakkan roda perekonomian di desa, sehingga tidak ada lagi tengkulak maupun retenir.

    Terlebih, Zulhas menyebut terbatasnya akses keuangan di desa membuat para petani sering bergantung pada rentenir untuk mendapatkan permodalan.

    “Sehingga lahirlah Kopdes, kita kasih usahanya dulu. Pak Rahmad [Direktur Utama Pupuk Indonesia] nanti kasih agen pupuk, kasih untung. Pertamina kasih pangkalan gas. Yang lain-lain ngasih sembako. BRI ngasih BRILink,” kata Zulhas dalam acara Pelepasan Jelajah Daulat Pangan Bisnis Indonesia di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Pada tahap awal, Kopdes akan terus diawasi secara ketat. Namun ke depan, Kopdes akan berjalan mandiri.

    “Setelah jalan, usahanya ada, memang harus dimandori. Dimandori dulu, ditungguin dulu sampai bayi baru sehat. Nanti baru kita lepas,” tutupnya.

  • Indonesia mantap menuju swasembada pangan

    Indonesia mantap menuju swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah tantangan global yang terus berkembang mulai dari gejolak geopolitik hingga dampak perubahan iklim yang semakin tidak menentu, pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    Langkah-langkah konkret terus dilakukan untuk memastikan stok pangan mencukupi dan ketersediaannya merata hingga ke seluruh penjuru negeri. Target jangka panjangnya pun jelas, menuju swasembada pangan secara mandiri dan berkelanjutan.

    Pemerintah optimistis produksi pangan utama seperti beras, jagung, dan daging akan mengalami surplus pada akhir tahun 2025. Optimisme ini bukan tanpa dasar, melainkan berdasarkan data dan tren produksi yang menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang tahun 2025.

    Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas) per 4 Mei 2025, stok beras nasional mengalami lonjakan yang signifikan, dari 8,4 juta ton di awal tahun menjadi 14,8 juta ton pada akhir Mei 2025.

    Kenaikan serupa juga terlihat pada komoditas jagung yang meningkat dari 3,5 juta ton menjadi 5,8 juta ton. Untuk daging ayam, stok melonjak dari 83 ribu ton menjadi 548 ribu ton, sementara daging ruminansia (sapi/kerbau naik dari 65 ribu ton menjadi 114 ribu ton.

    Lebih lanjut, diproyeksikan hingga akhir 2025 total ketersediaan beras nasional mencapai 41,2 juta ton. Sementara itu, kebutuhan konsumsi domestik hanya sebesar 30,9 juta ton, sehingga terdapat potensi surplus sebanyak 10,2 juta ton.

    Komoditas jagung pun menunjukkan tren serupa, dengan produksi mencapai 20,4 juta ton dan konsumsi nasional sebesar 14,8 juta ton, menghasilkan surplus 5,6 juta ton.

    Untuk protein hewani, produksi daging ayam diproyeksikan mencapai 4,3 juta ton, sementara kebutuhan nasional hanya 3,8 juta ton, sehingga menciptakan surplus sebesar 469 ribu ton.

    Sedangkan produksi daging ruminansia diperkirakan mencapai 1,1 juta ton, dengan konsumsi sebesar 766 ribu ton, sehingga menyisakan surplus sebanyak 345 ribu ton.

    Surplus ini menjadi fondasi penting bagi stabilitas negara dalam menjaga ketahanan pangan.

    Bagi masyarakat, capaian ini bukan hanya sekadar angka dalam laporan statistik, tetapi menjadi simbol kehadiran negara dalam memastikan kebutuhan pokok rakyat terpenuhi, terutama saat banyak negara lain tengah menghadapi krisis pangan akibat lonjakan harga dan gangguan cuaca ekstrem.

    Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang berlangsung di Istana Kepresidenan, Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan bahwa kebijakan pangan nasional yang dijalankan selama ini telah menunjukkan hasil yang nyata.

    Bahkan, sejumlah pemimpin dunia mulai mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas pangan di tengah berbagai tekanan global. Menurut Presiden, apresiasi internasional ini tidak lepas dari kerja keras dan sinergi seluruh elemen bangsa dalam membangun sistem pangan yang tangguh.

    Namun demikian, pemerintah menyadari bahwa surplus produksi tidak serta-merta menyelesaikan seluruh tantangan pangan. Distribusi yang merata ke seluruh wilayah Indonesia masih menjadi perhatian. Selain itu, ancaman cuaca ekstrem akibat perubahan iklim tetap menjadi faktor risiko yang dapat memengaruhi hasil panen di berbagai daerah.

    Langkah strategis

    Sebagai respons terhadap tantangan tersebut, pemerintah meluncurkan sejumlah strategi terpadu. Salah satu langkah penting adalah perluasan lahan tanam baru seluas minimal 1,6 juta hektare di berbagai wilayah strategis.

    Upaya ini dibarengi dengan penyediaan pupuk bersubsidi sebesar 9,5 juta ton yang didukung anggaran hingga Rp44,16 triliun. Ketersediaan lahan produktif dan dukungan pupuk yang memadai menjadi bukti bahwa kebijakan pertanian pemerintah dijalankan secara konkret, bukan sekadar wacana.

    Selain itu, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp10 triliun untuk pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan).

    Bantuan ini mencakup traktor roda empat dan roda dua, mesin penanam dan pemanen padi, serta pompa air untuk mempercepat proses tanam dan panen. Dengan modernisasi alat pertanian ini, efisiensi kerja petani pun diharapkan meningkat sekaligus mitigasi cuaca ekstrem.

    Dari sisi kesejahteraan petani, pemerintah juga mengambil langkah signifikan melalui penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) gabah. Berdasarkan Keputusan Kepala Bapanas No. 14/2025 yang ditetapkan pada 24 Januari 2025, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani dinaikkan dari Rp6.000 menjadi Rp6.500 per kilogram dan meniadakan rafaksi harga.

    Kebijakan ini diharapkan mampu menjaga semangat petani untuk terus berproduksi demi mendukung target swasembada pangan.

    Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sumber Makmur di Kabupaten Serang, Banten, Kodiman, menyambut baik kebijakan pemerintah tersebut. Ia mengungkapkan bahwa hasil panen kelompoknya meningkat hingga 36 persen.

    “Alhamdulillah, pupuk lancar, harga gabah stabil, dan irigasi berfungsi dengan baik,” tuturnya.

    Di sektor peternakan, pemerintah juga memperkuat dukungan melalui tambahan anggaran sebesar Rp2,1 triliun.

    Dana ini dialokasikan untuk bantuan pembibitan ternak, penyediaan pakan berkualitas, dan program vaksinasi untuk mencegah penyebaran penyakit hewan. Langkah ini penting guna menjaga keberlanjutan produksi protein hewani dalam negeri.

    Ketahanan pangan

    Menurut Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, kebijakan pangan yang dijalankan pemerintah tidak hanya berfokus pada ketersediaan stok, tetapi juga menyasar penguatan sistem pangan dari hulu ke hilir.

    Ia menegaskan, tiga pilar utama yang harus dijaga adalah ketersediaan (availability), keterjangkauan (affordability), dan aksesibilitas (accessibility). Ketiganya merupakan syarat menuju ketahanan dan kedaulatan pangan.

    Berbagai langkah ini mencerminkan keseriusan negara dalam melindungi rakyat dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Dengan langkah-langkah strategis yang telah dan terus dijalankan, Indonesia kini melangkah dengan mantap menuju masa depan yang mandiri, kuat, dan berdaulat dalam mengelola sumber daya pangannya sendiri.

    Editor: Slamet Hadi Purnomo
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kopdes Merah putih dipercepat demi kedaulatan pangan

    Kopdes Merah putih dipercepat demi kedaulatan pangan

    Koperasi Merah Putih dirancang sebagai wadah ekonomi rakyat di tingkat tapak yang menjadi instrumen penting dalam membangun kedaulatan pangan dan ekonomi desa,

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menegaskan, percepatan pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia menjadi langkah strategis dalam mewujudkan kedaulatan pangan yang berbasis dari desa.

    “Koperasi Merah Putih dirancang sebagai wadah ekonomi rakyat di tingkat tapak yang menjadi instrumen penting dalam membangun kedaulatan pangan dan ekonomi desa,” kata Arief Dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelembagaan Adat Dayak yang dirangkai Peluncuran dan Dialog Percepatan Musyawarah Desa/Kelurahan Khusus (Musdessus) Pembentukan Koperasi Merah Putih di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan, pemerintah terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih melalui kolaborasi lintas kementerian dan lembaga.

    Ia menyebutkan hingga 20 Mei 2025, sebanyak 26.565 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia telah melaksanakan Musdessus sebagai langkah awal pembentukan koperasi berbasis desa.

    Di Kalimantan Tengah, dari 659 desa/kelurahan yang telah tersosialisasi, 268 desa telah menyelenggarakan Musdessus, 218 koperasi tengah dalam proses akta notaris, dan 4 koperasi telah resmi berbadan hukum.

    Arief menyampaikan, Palangkaraya menjadi daerah pertama yang menuntaskan pembentukan Koperasi Merah Putih di seluruh wilayah desanya.

    “Hari ini Palangkaraya sudah 100 persen menyelesaikan pembentukan koperasi desa. Tinggal beberapa wilayah lain yang terus kita dorong. Targetnya, seluruh Indonesia tuntas pada 12 Juli dan akan diluncurkan secara nasional pada Agustus 2025,” ujarnya.

    Lebih lanjut, dia mengatakan, Koperasi Merah Putih tidak hanya berperan sebagai lembaga produksi, distribusi, dan konsumsi masyarakat desa, tetapi juga sebagai penghubung program-program strategis pemerintah.

    “Seperti stabilisasi harga pangan dan peningkatan nilai tambah produk petani dan pelaku UMKM,” kata Arief.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Petani Minta Harga Gabah Kering Panen Naik Jadi Rp7.000 per Kg

    Petani Minta Harga Gabah Kering Panen Naik Jadi Rp7.000 per Kg

    Bisnis.com, JAKARTA — Serikat Petani Indonesia (SPI) meminta pemerintah untuk mengerek harga pembelian pemerintah untuk gabah kering panen (HPP GKP) dari Rp6.500 per kilogram (kg) menjadi Rp7.000 per kg. Usulan tersebut dinilai dapat menguntungkan petani. 

    Sekretaris Umum SPI Agus Ruli Ardiansyah menyampaikan, biaya produksi mencapai Rp6.000 per kg. Dengan HPP GKP yang dipatok sebesar Rp6.500 per kg, petani hanya mendapat untung sebesar Rp500 per kg.

    “Menurut perhitungan kami bahwa kalau kita usulkan Rp7.000 per kg itu keuntungan Rp1.000 per kg kan bagi petani. Itu kita mencapai hitungannya adalah 20% dari biaya produksi,” kata Ruli saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (6/5/2025).

    Ruli mengatakan, usulan HPP GKP sebesar Rp7.000 per kg telah disampaikan SPI kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas). Bahkan usulan tersebut sebetulnya telah diusulkan petani sejak 2023. 

    Sebagaimana diketahui, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah menetapkan HPP GKP di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kg.

    Penyesuaian ini dilakukan untuk melindungi petani sehingga tetap semangat berproduksi demi mencapai swasembada pangan.

    Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.

    “HPP GKP di petani Rp6.500 per kg. Penyesuaian ini dengan tujuan untuk melindungi sedulur petani kita, sehingga tetap dan terus semangat berproduksi demi swasembada pangan,” kata Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam keterangannya, dikutip Jumat (31/1/2025).

  • Jepang Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Susu dan Pastikan Espor Daging Sapi Stabil – Halaman all

    Jepang Minta Indonesia Cabut Larangan Ekspor Susu dan Pastikan Espor Daging Sapi Stabil – Halaman all

    Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

    TRIBUNNEWS.COM, TOKYO –  Pemerintah Jepang melalui Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (MAFF), Eto Taku kemarin (29/4/2025) meminta pemerintah Indonesia untuk mencabut larangan ekspor susu sesegera mungkin dan memastikan ekspor daging sapi yang stabil.

    “Kita meminta kepada Indonesia agar mencabut larangan ekspor susu dan memastikan ekspor daging sapi yang stabil,” ungkap sumber Tribunnews.com dari MAFF Rabu (30/4/2025).

    Pada tahun 2024, Amerika Serikat akan memiliki nilai ekspor terbesar produk pertanian, kehutanan, dan perikanan serta produk makanan dari Jepang, dan di tengah ketidakpastian tentang dampak “tarif timbal balik”, ada kebutuhan untuk mendiversifikasi tujuan ekspor.

    Pemerintah Jepang menilai Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai pasar penting di mana ekspor diperkirakan akan berkembang di masa depan.

    “Menteri Eto juga menyinggung negosiasi tarif dengan AS, dengan mengatakan, bahwa pada saat-saat seperti inilah bersatu dengan negara-negara ASEAN efektif untuk negara masing-masing.”

    Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi seusai menerima kunjungan bilateral Menteri Eto Taku di Kantor NFA, Jakarta, Selasa (29/4/2025) mengungkapkan, “Kita diskusinya itu lebih ke sharing tentang bagaimana me-manage pangan di Indonesia juga di Jepang, tapi kondisinya kurang lebih sama. Misalnya petani usianya tua. Beliau juga menyampaikan petani Jepang di sana rata-rata usianya di atas 60 tahun,” ungkap Arief.

    Sementara, kondisi petani Indonesia jika menilik hasil Sensus Pertanian Tahun 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) didominasi petani berusia 43-58 tahun sebanyak 42,28 persen. Kemudian 27,12 persen petani berusia 59-77 persen dan 26,10 persen petani milenial yang berusia 27-42 tahun. Lalu sebanyak 2,30 persen merupakan petani Gen Z dan 2,19 Gen Pre-Boomer.

    “Jadi kondisinya dengan kita mirip. Kita juga sepakat bahwa pendapatan petani menjadi salah satu yang harus dicapai untuk swasembada pangan. Ini karena akan berbanding lurus dengan peningkatan produksi di Indonesia,” sebut Arief.

    “Dengan itu,  Presiden Prabowo Subianto sangat concern menjaga kesejahteraan petani Indonesia. Minister Eto juga jelaskan bahwa Jepang berupaya hingga memberikan subsidi ke petani untuk menarik minat generasi mudanya menjadi petani,” lanjutnya.

    Salah satu indikator kesejahteraan petani yang dipakai di Indonesia adalah pergerakan Nilai Tukar Petani (NTP). 

    BPS mencatat NTP dan NTP Tanaman Pangan (NTPP) pada Maret 2025 yang merupakan puncak panen raya padi memiliki indeks tertinggi jika dibandingkan terhadap puncak panen raya dalam 3 tahun terakhir.

    NTP Maret 2025 adalah 123,72. Sementara NTPP Maret 2025 berada di 108,95. Di puncak panen raya tahun ini juga tercatat indeks harga yang diterima petani padi lebih tinggi dibandingkan puncak panen raya 2023 dan 2024, yakni di 137,94.

    Sementara pada puncak panen raya tahun 2024 yang jatuh pada April, NTP berada di 116,79 dan NTPP 105,54 dengan indeks harga yang diterima petani padi ada di 128,59. Di puncak panen raya tahun 2023 yang terjadi di bulan Maret, NTP di 110,85 dan NTPP 103,83 dengan indeks harga diterima petani padi berada di 121,55.

    “Citra petani yang sejahtera itu yang harus dibentuk. Minister Eto tadi sampaikan demikian dan kita di Indonesia saat ini sedang membangun citra baik itu dengan komando Bapak Presiden Prabowo,” terang Arief.

    “Apalagi data BPS menunjukkan indeks harga diterima petani padi di tahun ini sangat terjaga dan tidak anjlok signifikan, padahal sedang puncak panen raya. Ini torehan yang positif dan membuktikan kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo benar-benar sangat menjaga kepentingan sedulur petani Indonesia,” tutup Arief.

    Dalam pertemuan, terkait ketahanan pangan, Minister Eto Taku menyampaikan Jepang baru saja menyempurnakan regulasinya untuk mencapai swasembada pangan. Berbagai program subsidi pun dikucurkan ke masyarakat Negeri Sakura.

    “Baik Indonesia maupun Jepang memiliki isu dan tantangan yang cukup banyak. Namun demikian, isu dan tantangan yang sama juga kita miliki. Misalnya bagaimana mengatasi masalah pendapatan para petani,” urainya.

    “Saat ini rata-rata usia petani di Jepang adalah 68 tahun. Jadi salah satu tantangan yang harus dilakukan adalah bagaimana menarik minat generasi muda. Kami memiliki program subsidi sebesar 8 Juta Yen untuk 5 tahun. Selain itu, (ada juga) pendanaan tanpa bunga dan tanpa batas waktu,” sambungnya.

    “Jepang sendiri juga baru saja menyempurnakan kebijakan yang berkaitan dengan ketahanan pangan, produksi, aset pertanian, dan sebagainya. Pertama dalam 25 tahun terakhir. Berdasarkan itu, kami akan menambah anggaran untuk mengintensifkan upaya-upaya yang diperlukan dalam rangka memperkuat ketahanan dan swasembada pangan,” tambahnya.

    Diskusi beras dan bahan pertanian Jepang juga dilakukan kelompok Pencinta Jepang gratis bergabung. Tuliskan nama alamat dan nomor whatsapp ke email tkyjepang@gmail.com

  • RI Dapat Tawaran Impor Daging-Susu Sapi dari Jepang

    RI Dapat Tawaran Impor Daging-Susu Sapi dari Jepang

    Jakarta

    Pemerintah Indonesia mendapatkan tawaran untuk impor daging dan susu sapi dari Jepang. Hal ini terungkap usai Menteri Pertanian, Kehutanan dan Kelautan Jepang Taku Eto menyambangi kantor Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    Arief mengatakan dalam pertemuan memang dibahas terkait kerja sama ekspor dan impor. Adapun dua komoditas yang ditawarkan oleh Jepang adalah daging sapi dan susu.

    “Beliau (Mentan Jepang) menyampaikan bagaimana potensi kalau mereka ekspor daging (ke Indonesia), kemudian susu,” kata Arief usai pertemuan di Kantor Bapanas, Jakarta Selasa (29/4/2025).

    Arief pun menyampaikan, untuk menindaklanjuti hal tersebut, dapat dibahas lebih lanjut dengan Kementerian Pertanian. Sementara selama ini, Indonesia memang banyak impor daging sapi dan sapi hidup dari Australia hingga New Zealand.

    “Kita sih selama ini, saya cerita ya, yang banyak adalah impor dari, saya cerita ya, impor dari Australia, New Zealand, kemudian dari Brasil untuk daging sapi,” terangnya.

    Di tempat berbeda, hasil pertemuan antara Amran dengan Mentan Jepang salah satunya penawaran impor susu untuk Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Amran pun meminta agar Jepang meningkatkan impor crude palm oil (CPO) dari Indonesia.

    “Kita yang kami tawarkan tadi CPO. Susu, susu diminta untuk masuk ke Indonesia, kan kita butuh, masih butuh banyak susu. Aku katakan ‘oke tapi aku tingkatkan ekspor CPO ke Jepang’,” kata Amran usai pertemuan di Kantor Kementan, Jakarta.

    Saat ditanya apakah ada rencana Indonesia ekspor beras ke Jepang, Amran mengatakan sementara kedua negara kerja sama terkait teknologi. Saat ini Indonesia dalam posisi menjaga stok beras. Namun, jika ada arahan resmi untuk ekspor, bukan tidak mungkin hal itu dilakukan.

    “Kita kerjasama dulu. Kami loyal tanpa batas pada bapak presiden kalau beliau mengatakan ekspor, aku pasti lakukan ekspor tapi kita menjaga stok dalam negeri,” tuturnya.

    (kil/kil)

  • Prabowo Izinkan Ekspor Beras, Bapanas: Kita Penuhi Cadangan Pangan Dulu

    Prabowo Izinkan Ekspor Beras, Bapanas: Kita Penuhi Cadangan Pangan Dulu

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengutamakan cadangan beras pemerintah atau CBP terpenuhi, sebelum memutuskan untuk mengekspor komoditas ini ke negara-negara lain.

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menyampaikan, pemerintah saat ini terus menyiapkan cadangan pangan nasional. Apabila cadangan pangan dirasa telah mencukupi, langkah selanjutnya adalah menghitung ulang, apakah stok yang ada mencukupi hingga akhir tahun.

    “Tapi Presiden kita bilang, boleh silahkan kalau mau di ekspor, tapi kalau saya menyarankan, sebaiknya kita penuhi cadangan pangan dulu,” kata Arief saat ditemui wartawan di Kantor Bapanas, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025).

    Arief menuturkan, kebutuhan beras nasional tahun ini sekitar 30,5 juta. Dia meyakini, kebutuhan tersebut dapat terpenuhi, mengingat stok beras yang di gudang Perum Bulog diperkirakan mencapai 3,5 juta ton.  

    “Insya Allah kalau panennya semua normal aja, sampai 2027 itu cukup, 2026 atau 2027. Insya Allah kalau normal, kita nggak pernah tahu, sehingga cadangan pangan itu penting,” tuturnya. 

    Presiden Prabowo Subianto telah mengizinkan Indonesia untuk membuka keran ekspor ke sejumlah negara yang tengah membutuhkan beras. 

    “Kita upayakan dulu, stok kita perkuat,” ujarnya.

    Kepala Negara sebelumnya mengungkap, sudah ada beberapa negara yang datang untuk membeli beras dari Indonesia. Laporan itu diterima Prabowo dari Mentan Amran dan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan.

    “Saya dapat laporan dari Menteri Pertanian, Menko Pangan, berapa negara minta agar kita kirim beras ke mereka, saya izinkan dan saya perintahkan kirim beras ke mereka,” kata Prabowo dalam sambutannya pada agenda Peluncuran Program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina), dikutip dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (24/4/2025). 

    Dia menegaskan, Indonesia harus membuktikan bahwa Indonesia saat ini merupakan bangsa yang dapat membantu bangsa lain, bukan bangsa yang suka meminta-minta.

    Atas nama kemanusiaan, Prabowo meminta agar Indonesia tidak mencari untung besar dari ekspor beras. Menurutnya yang paling penting, ongkos produksi, angkutan, dan administrasi bisa balik modal. 

    “Kalau perlu atas dasar kemanusiaan, kita jangan terlalu cari untung besar yang penting ongkos produksi, plus ongkos angkutan, plus administrasi kembali,” tegasnya.

  • Bapanas: Target Produksi Gula Konsumsi Nasional Tahun Ini 2,59 Juta Ton – Halaman all

    Bapanas: Target Produksi Gula Konsumsi Nasional Tahun Ini 2,59 Juta Ton – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah menargetkan produksi gula konsumsi nasional tahun ini mencapai 2,59 juta ton. 

    Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, produksi gula pada tahun 2023 di Jawa Timur mencapai 49 persen atau sebanyak 1,12 juta ton dari total produksi gula nasional tahun 2023 yang sebanyak 2,2 juta ton.

    Data tersebut mengacu pada hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS).

    “Saat ini kita sudah memasuki musim giling tebu tahun 2025, dengan rencana produksi gula nasional 2,59 juta ton,” ujar Arief Prasetyo Adi, dikutip Minggu (27/4/2025).

    Dia berharap dengan sinergi dan kinerja bersama, rendemen gula tahun ini dapat lebih tinggi dari pada tahun lalu sebesar 7,4 persen.

    Berdasarkan Proyeksi Neraca Pangan Gula Konsumsi per 21 Maret, mulai Mei 2025 produksi Gula Kristal Putih (GKP) dalam negeri akan meningkat.

    Mei ini angkanya diperkirakan mencapai 166 ribu ton, Juni 392 ribu ton, Juli 544 ribu ton, dan Agustus diproyeksikan menjadi puncak panen dengan angka 621 ribu ton.

    Arief mengatakan berdasarkan neraca komoditas yang tertera, kebutuhan gula konsumsi hingga Desember mendatang dalam kondisi aman.

    Sementara dari sisi harga, kondisi gula saat ini dalam posisi stabil sehingga ketersediaannya pun mampu dijaga dengan baik.

    Per 23 April 2024, harga gula di Indonesia rata-rata mencapai Rp 18.530 per kilogram (kg).

    Berdasar Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) Nomor 12 Tahun 2024 yang mengatur harga konsumsi di tingkat produsen sebesar Rp 14.500 per kg dan di tingkat konsumen sebesar Rp 17.500 per kg. 

    Untuk harga di ritel modern dan di Indonesia Timur dipatok Rp 18.500 per kg. 

    Pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023 terkait Percepatan Swasembada Gula Nasional.

    “Kita perlu memperkuat riset untuk varietas unggul, mempermudah akses petani terhadap sarana produksi, meningkatkan produktivitas tebu dan rendemen, serta menjaga kebijakan harga yang berkelanjutan bagi para produsen. Swasembada pangan itu bisa terjadi kalau kita sejahterakan petani,” kata Arief.

  • Bila Tidak, Aku Turun Tangan

    Bila Tidak, Aku Turun Tangan

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan harga ayam hidup (live bird) di tingkat peternak yang saat ini tengah mengalami penurunan signifikan akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan. Jika tidak, ia mengaku akan turun tangan langsung.

    “Kami sudah minta Dirjen PKH (Peternakan dan Kesehatan Hewan) hampir tiap hari. Kami monitor, tadi sudah ada mulai naik. Kami dijanji satu minggu sudah normal kembali. Bila satu minggu tidak normal, aku yang turun tangan,” kata Amran saat ditemui wartawan di Kantor Kementan, Sabtu (26/4/2025).

    Amran mengatakan berdasarkan kasus-kasus sebelumnya, masalah penurunan harga di tingkat peternak ini biasanya akan dengan cepat teratasi setelah Kementerian mengundang para pemangku kepentingan seperti peternak dan industri.

    “Kami minta itu peternak kecil jangan dibiarkan jalan sendiri. Aku minta Dirjen, Direktur turun tangan semua. Berapa kali terjadi dulu, kami undang langsung normal, Insyallah,” papar Amran.

    “Kami dijanji, kami kemarin minta kapan bisa normal, katanya minggu depan, paling lambat minggu depan. Kalau tidak normal, aku yang turun tangan,” tegasnya lagi.

    Di luar itu, ia mengakui saat ini produksi ayam hidup dan telur saat ini sedang tinggi, yang secara otomatis membuat harga jadi turun. Untuk mengatasi permasalahan ini, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memperbanyak jumlah ekspor ke luar negeri.

    “Ya memang produksi kita tinggi, makanya solusinya adalah ekspor. Telur kemarin sudah mulai ke beberapa negara, ada 40 kontainer kalau tidak salah dilaporkan akan ekspor, atau mungkin sudah diekspor. Sebenarnya ayam dengan telur kan kita sudah ekspor, termasuk ke Jepang kan,” ucapnya.

    Sebagai informasi, harga ayam hidup (live bird) di tingkat peternak tengah mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini diungkapkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas). Dijelaskan harga ayam hidup di sejumlah daerah seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, dan Jabodetabek hanya berkisar antara Rp 13.200 hingga Rp 14.400/kg.

    “Angka ini cukup jauh di bawah titik impas atau Break Even Point (BEP) yang berada di level Rp 19.000 /kg, bahkan lebih rendah lagi dibanding Harga Acuan Penjualan (HAP) yang ditetapkan sebesar Rp 25.000/kg,” kata keterangan Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, dikutip Kamis (24/4/2025).

    Selain itu, harga telur ayam ras juga mengalami tekanan serupa, dengan harga jual di lapangan sekitar Rp 22.800 hingga Rp 23.600/kg, masih di bawah HAP yang telah ditetapkan sebesar Rp 26.500/kg.

    Tidak diungkapkan apa penyebab menurunnya harga ayam dan telur di level peternak. Meski begitu, saat ini Bapanas sudah melakukan upaya untuk melindungi peternak ayam ras dari kerugian dengan aksi penyerapan produk ayam dan telur bersama seluruh Dinas Urusan Pangan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

    (igo/eds)

  • ID FOOD tingkatkan target produksi gula pada musim giling 2025

    ID FOOD tingkatkan target produksi gula pada musim giling 2025

    Direktur Utama ID FOOD Ghimoyo (kiri) bersama Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi (kanan) melakukan Buka Giling Tebu di Pabrik Gula (PG) Krebet Baru, Malang, Jatim, Kamis (24/4/2025). ANTARA/HO-ID FOOD

    ID FOOD tingkatkan target produksi gula pada musim giling 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 25 April 2025 – 09:07 WIB

    Elshinta.com – Holding BUMN pangan ID FOOD meningkatkan produksi gula dan mendorong tingkat optimasi pabrik pada musim giling tebu 2025 yang telah dimulai. Direktur Utama ID FOOD Ghimoyo mengatakan pabrik gula yang dimiliki perseroan telah siap menerima dan mengolah tebu dari petani.

    “Proses giling yang mulai berlangsung ini akan dioptimalkan untuk menerima dan mengolah tebu matang dari mitra petani. Hal ini baik untuk keberlanjutan serta untuk menjaga kualitas rendemen tebu yang sudah matang,” ujar Ghimoyo dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Ghimoyo mengatakan tahap awal giling ID FOOD Group tahun 2025 dimulai di wilayah Jawa Timur, yaitu di PG Rejo Agung Baru, yang berlokasi di Madiun dan PG Krebet Baru Malang. Kedua PG tersebut, dikelola oleh anak perusahaan ID FOOD, yaitu PT PG Rajawali I.

    Pada giling 2025, PT PG Rajawali I menargetkan produksi gula sebanyak 212 ribu ton, atau meningkat dari produksi tahun sebelumnya yang berada di angka 208 ribu ton. Peningkatan produksi tersebut dikontribusikan dari PG Krebet Baru sebesar 156 ribu ton dan PG Rejo Agung Baru sebesar 56 ribu ton. Peningkatan ini juga diiringi peningkatan target tebu digiling menjadi 2,7 juta ton di tahun ini.

    “Ditargetkan PT PG Rajawali I mampu mencapai 2,7 juta ton tebu digiling, jumlah tersebut dipasok PG Krebet Baru sebanyak 1,9 juta ton dan PG Rejo Agung Baru sebanyak 800 ribu ton. Selain itu, luas areal tebu juga diharapkan terus tumbuh menjadi 37 ribu ha di tahun 2025, atau meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di 36 ribu ha,” katanya.

    Untuk memastikan pencapaian target tersebut, Ghimoyo, mendorong kolaborasi yang solid baik di internal maupun eksternal dengan menggandeng seluruh stakeholder pabrik gula. Menurutnya, perlu dukungan para mitra petani tebu dan seluruh tim tanaman khususnya petugas lapangan pabrik gula (PLPG) yang berada di garis terdepan untuk memasok tebu dengan kualitas terbaik.

    Saat ini, PT PG Rajawali I memiliki lebih dari 19 ribu mitra petani tebu yang telah menjadi bagian dari ekosistem industri gula perusahaan.

    Lebih lanjut, Ghimoyo mengatakan dengan sejumlah persiapan dan pembenahan yang sudah dilakukan satu tahun terakhir, diharapkan tahun ini kinerja PG ID FOOD Group secara keseluruhan lebih baik dari tahun sebelumnya, yang ditandai dengan peningkatan produksi dan rendemen.

    Adapun secara keseluruhan melalui enam pabrik gula yang berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat tahun ini, ID FOOD menargetkan produksi gula sebesar 350 ribu ton, atau meningkat 14 persen dari produksi tahun sebelumnya, yang berada di angka 306 ribu ton. Peningkatan produksi gula ID FOOD tersebut, diharapkan dapat berkontribusi menjaga pasokan bagi pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri.

    “Ini merupakan bagian dari komitmen kami dalam mendukung percepatan swasembada gula sesuai Perpres Nomor 40 Tahun 2023, tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati,” imbuh Ghimoyo.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi gula pada tahun 2023 di Jawa Timur mencapai 49 persen atau sebanyak 1,12 juta ton dari total produksi gula nasional tahun 2023 yang sebanyak 2,2 juta ton.

    Sumber : Antara