Tag: Arief Nasrudin

  • Tarif air PAM Jaya lebih murah dibandingkan air jeriken

    Tarif air PAM Jaya lebih murah dibandingkan air jeriken

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa mengatakan bahwa tarif yang dipatok oleh PAM Jaya masih terjangkau untuk warga kalangan menengah ke bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dibanding membeli air jeriken.

    “Tarif yang dikeluarkan oleh PAM Jaya itu tentunya jauh lebih murah daripada beli air jeriken atau gerobak,” kata Andri dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Andri menyatakan meski tarif air lebih murah, tetapi BUMD DKI Jakarta itu harus terus meningkatkan pelayanan untuk para pelanggan. Termasuk juga memperhatikan segi ekonomi yang bertujuan mendapatkan keuntungan.

    Ia mengatakan bahwa langkah penyesuaian tarif yang diambil oleh perusahaan daerah sudah tepat, guna menyukseskan cakupan layanan 100 persen air siap minum pada 2030.

    Apalagi 17 tahun terakhir PAM Jaya tidak melakukan penyesuaian tarif. “Perusahaan tidak bisa meninggalkan sisi bisnis, tapi juga harus mengutamakan pelayanan sebagai kakinya Pemprov DKI Jakarta,” ujarnya.

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menyampaikan, pertimbangan yang matang telah dilakukan perihal penyesuaian tarif baru. Terlebih, tarif air minum di Jakarta selama 17 tahun terakhir tetap sama.

    Ia mengungkapkan, biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik (m3) per bulan.

    “Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik, maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan,” kata dia.

    Perumda milik Pemprov DKI yang melayani air bersih itu mengumumkan tarif baru berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya. Penerapan tarif baru berlaku mulai Januari 2025 dan muncul dalam tagihan air Februari 2025.

    Kenaikan tarif air tersebut mendapatkan pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama warga yang tinggal di apartemen dan rumah susun, karena kenaikan yang dirasakan mereka mencapai 71,3 persen.

    Hal itu lantaran perhitungan yang digunakan PAM Jaya mengacu pada harga progresif, mengingat pelanggan di rumah susun atau apartemen menggunakan meter induk sehingga penggunaannya langsung melebihi batas atas yang ditetapkan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Reses di Pademangan, Brando dan PAM Jaya Kolaborasi Hadirkan Air Bersih dan Siap Minum – Halaman all

    Reses di Pademangan, Brando dan PAM Jaya Kolaborasi Hadirkan Air Bersih dan Siap Minum – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Fraksi PDI Perjuangan DPRD Provinsi DKI Jakarta terus konsisten menyerap aspirasi masyarakat guna mendengarkan langsung keluhan yang terjadi di lingkungan dan dirasakan oleh warga.

    Wakil Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Brando Susanto mengatakan, dirinya tengah memperjuangkan aspirasi masyarakat Jakarta Utara terkait penanganan air bersih di Kelurahan Pademangan Timur.

    Beberapa bulan sebelumnya, masyarakat sempat kesulitan mendapatkan pasokan air bersih.

    Dalam resesnya yang digelar di RW 012, Pademangan Timur, pada Februari lalu, Brando menyampaikan bahwa dirinya terus berupaya melakukan koordinasi dan kolaborasi yang baik dengan Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, agar aspirasi masyarakat segera ditindaklanjuti.

    Hal ini terutama menyangkut air yang merupakan kebutuhan vital warga Jakarta.

    “Dari kolaborasi baik itu, kesulitan pasokan air bersih sudah tidak lagi dirasakan oleh warga. Bahkan, di beberapa wilayah, air PAM tidak hanya dinikmati untuk mandi, tetapi juga bisa diminum secara langsung. Saat ini, ada 1.500 KK di RW 012 Pademangan Timur yang telah mendaftar untuk pemasangan PAM baru secara gratis,” ujar Brando di hadapan warga RW 010 dan 012 Pademangan Timur.

    Sebelum memasuki Bulan Suci Ramadan, Brando Susanto juga mengajak PAM Jaya untuk menyerap aspirasi masyarakat di wilayah Kelurahan Pademangan Timur.

    Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang sosialisasi tentang pelayanan air minum serta manfaat mengonsumsi air minum PAM Jaya bagi masyarakat Jakarta.

    Brando menegaskan bahwa Fraksi PDI Perjuangan memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhannya secara langsung dalam kegiatan reses anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan.

    “Seluruh masyarakat berhak mendapatkan akses yang terbaik. Tidak boleh ada ketimpangan, jangan ada lagi yang merasa lemah dan terpinggirkan. Setiap tetes air PAM harus bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga,” ungkap Brando Susanto pada Minggu (2/3/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Ketua RW 012 Pademangan Timur, Overus, menyampaikan terima kasih atas respons cepat Brando Susanto terhadap keluhan warga. Brando telah melakukan koordinasi bersama PAM Jaya sehingga kesulitan air bersih di wilayahnya kembali normal.

    “Mewakili warga RW 012, kami memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Pak Brando karena responsif terhadap kesulitan air bersih di RW kami. Sebelumnya, hampir tiga bulan air tidak mengalir karena masalah pipa. Namun, setelah diperjuangkan oleh Pak Brando saat bertemu langsung dengan Direktur Utama PAM Jaya, keluhan kami akhirnya teratasi,” ujar Overus.

    Overus menceritakan bahwa saat ini RW 012 Pademangan Timur rencananya akan dialiri air bersih oleh PAM Jaya yang juga bisa diminum. Rencana tersebut mendapat respons positif dari warga, yang berharap tidak ada lagi kesulitan air di masa mendatang.

    “Pak Brando juga yang memperjuangkan dan mendampingi langsung sekitar 1.500 KK di wilayah kami untuk mendaftar pemasangan PAM baru secara gratis. Semoga perjuangan untuk kemaslahatan masyarakat terus diupayakan, apalagi menyangkut air yang merupakan kebutuhan sehari-hari,” tuturnya. (Tribunnews.com/Hasanudin Aco)

     

  • DKI kemarin, DKI kurangi jam belajar  hingga sterilisasi kucing

    DKI kemarin, DKI kurangi jam belajar hingga sterilisasi kucing

    Jam efektif pembelajaran akan dibatasi, dengan cara mengurangi setiap jam pelajaran 10 menit seperti tingkat SMA dari 45 menit menjadi 35 menit

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah berita seputar DKI Jakarta di kanal Metro ANTARA pada Senin (24/2) masih layak untuk anda simak pada Selasa mulai dari Pemprov DKI kurangi jam belajar hingga sterilisasi kucing dengan target 21.000 ekor kucing sepanjang 2025.

    Berikut rangkuman beritanya:

    1. Pemprov DKI kurangi jam efektif belajar di seolah selama Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengurangi jam efektif pembelajaran di sekolah selama 10 menit pada setiap jam pelajaran selama Ramadhan.

    “Jam efektif pembelajaran akan dibatasi, dengan cara mengurangi setiap jam pelajaran 10 menit seperti tingkat SMA (Sekolah Menengah Atas) dari 45 menit menjadi 35 menit,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Sarjoko melalui pesan teksnya di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Pemprov DKI sterilisasi 1.500 kucing hingga Februari 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah melaksanakan sterilisasi terhadap 1.501 ekor kucing hingga Februari 2025 ini guna mengendalikan populasi kucing liar di wilayah Jakarta.

    “Sampai dengan saat ini sebanyak 1.501 ekor kucing telah disterilisasi dari target tahun 2025 yaitu sebanyak 21.000 ekor,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati saat dihubungi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    3. DKI hadirkan beras 2,5 kg dalam gerakan pangan murah saat Ramadhan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menghadirkan beras dengan kemasan 2,5 kg dalam Program Gerakan Pangan Murah (GPM) selama bulan Ramadhan agar memudahkan masyarakat yang ingin membayar zakat.

    “Dengan adanya Gerakan Pangan Murah, pemerintah berharap kebutuhan pangan masyarakat tetap terjamin dengan harga yang terjangkau, sehingga bisa menjalani ibadah Ramadan dengan lebih tenang,” kata Pelaksana tugas (Plt.) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda DKI Jakarta, Suharini Eliawati dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    4. Warga Marunda dapat pasokan air minum perpipaan setelah 40 tahun

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, akhirnya mendapatkan pasokan air minum perpipaan dari PAM Jaya setelah 40 tahun penantian.

    “Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Wagub Rano Karno berharap Jakarta punya pusat oleh-oleh khas

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno berharap Jakarta bisa memiliki tempat oleh-oleh khas yang menjual aneka makanan atau hal-hal lainnya.

    Menurut Bang Doel (panggilan akrab Rano Karno), menjelang lima abad Kota Jakarta, masih tersisa waktu dua tahun lagi menuju tahun 2027. Sehingga dia berharap Jakarta bisa membangun pusat oleh-oleh.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan

    Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan

    Foto: Istimewa

    Tak lagi nikmati air asin, Warga Bambu Kuning Jakut dapat pasokan air minum perpipaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 24 Februari 2025 – 21:44 WIB

    Elshinta.com – Perumda PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk menambah cakupan layanan hingga mencapai 100 persen pada 2030 mendatang. Salah satunya, membangun sambungan baru ke permukiman yang selama ini belum pernah mendapat akses air bersih.

    Salah satu warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning. Pasalnya, hal tersebut merupakan jeri payah yang dilakukannya untuk mengajukan air bersih sejak 2019.

    “Saya bersyukur sekali warga saya mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih,” ujarnya, seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Tak lupa, Dariyah juga mengucapkan terima kasih kepada Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin dan seluruh jajarannya atas keberhasilannya menyediakan air bersih di kawasan tersebut.

    “Saya sebanyak-banyaknya mengucapkan terima kasih untuk teman-teman semua yang ada di Pejompongan terima kasih banyak,” kata dia.

    Hal senada juga disampaikan salah satu pengurus RW 02 bernama Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga. Dirinya berharap, PAM JAYA selalu hadir untuk warga Jakarta, khususnya dalam meningkatkan pelayanan dan kualitas.

    “Warga kami sangat senang, alhamdulillah tahun ini bisa merasakan air bersih di wilayah RW 02, khususnya Kampung Bambu Kuning dan Kampung Sungai Tiram,” kata Bukhori.

    “Terima kasih semoga PAM JAYA semakin maju ke depan,” tutup dia.

    Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengungkapkan, Perseroan telah mengalirkan air untuk warga Kampung Bambung Kuning, RW 02, Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

    Kata Arief, warga di sana sudah menunggu hingga puluhan tahun untuk mendapatkan pasokan air perpipaan dari pemerintah.

    “Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya telah dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya,” ujar Arief, Senin (24/2/2025). 

    Menurutnya, dulunya warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp 600.000 per bulan. Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan PAM Jaya, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp 100.00 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas. 

    “Air minum perpipaan yang tersuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter,” jelasnya.

    Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.

    Dia bercerita, dalam pertemuan yang hangat itu warga menyampaikan terima kasih dan rasa haru. Warga juga berharap PAM Jaya semakin jaya dan konsisten dalam melayani warga DK Jakarta.

    “PAM Jaya akan terus memastikan pasokan air minum perpipaan yang berkualitas dan berkelanjutan,” tuturnya.

    Arief menegaskan, peningkatan layanan ini juga untuk menunaikan amanat Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2022. Regulasi itu mengatur tentang Penugasan Kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya Untuk Melakukan Percepatan Peningkatan Cakupan Layanan Air Minum Di Provinsi DKI Jakarta.

    “Jadi kami, PAM Jaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan layanan dan menuju 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan di Jakarta pada 2030,” pungkas Arief.

    Sumber : Sumber Lain

  • Warga Marunda dapat pasokan air minum perpipaan setelah 40 tahun

    Warga Marunda dapat pasokan air minum perpipaan setelah 40 tahun

    Jakarta (ANTARA) – Warga Kampung Bambu Kuning RW 02, Kelurahan Marunda, Jakarta Utara, akhirnya mendapatkan pasokan air minum perpipaan dari PAM Jaya setelah 40 tahun penantian.

    “Warga setempat telah menunggu selama 40 tahun dan akhirnya dapat menikmati air minum perpipaan dari PAM Jaya,” kata Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, warga Kampung Bambu Kuning hanya mengandalkan air tanah yang asin dengan biaya mencapai Rp400.000-Rp600.000 per bulan.

    Kini, dengan adanya jaringan air perpipaan kaya Arief, warga hanya perlu membayar sekitar Rp60.000-Rp100.000 per bulan, sehingga lebih hemat dalam memperoleh air yang berkualitas.

    “Air minum perpipaan yang disuplai bagi 513 Sambungan Rumah di RW 02 Kampung Bambu Kuning, bersumber dari SPAM Jatiluhur 1 yang disalurkan melalui Distribution Center Cilincing 2 berkapasitas 20 juta liter,” ujarnya.

    Arief mengatakan, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning menyambut penuh syukur masuknya air minum perpipaan ke wilayah mereka. Bahkan, Arief juga menghadiri acara syukuran warga beberapa waktu lalu.

    Sementara itu, warga RW 02 Kampung Bambu Kuning Kelurahan Marunda, Jakarta Utara Dariyah (42) mengaku bersyukur dengan tersedianya air bersih di Bambu Kuning karena ini merupakan penantian panjang.

    “Akhirnya, kami mendapatkan air bersih, rintangannya sangat banyak sekali untuk mengajukan air bersih,” kata dia.

    Hal senada juga disampaikan pengurus RW 02 Bukhori (45) yang turut mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya karena telah menyediakan kebutuhan air bersih bagi warga.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Bantuan tandon untuk RTS, PAM Jaya ingatkan pentingnya perawatan rutin

    Bantuan tandon untuk RTS, PAM Jaya ingatkan pentingnya perawatan rutin

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Bantuan tandon untuk RTS, PAM Jaya ingatkan pentingnya perawatan rutin
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 17:56 WIB

    Elshinta.com – Perumda PAM Jaya meluncurkan program bantuan tandon air gratis bagi pelanggan rumah tangga yang tinggal di wilayah dengan suplai air bertekanan rendah. Program ini khusus ditujukan bagi rumah tangga sederhana dan sangat sederhana yang belum memiliki tandon air untuk mendukung kebutuhan air bersih mereka.

    “Program bantuan ini secara khusus menyasar pelanggan rumah tangga (RTS) sangat 
    sederhana dan sederhana yang belum memiliki tandon air,” ujar Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (20/2/2025).

    Dia memastikan, program bantuan tandon air ini bertujuan untuk mempermudah akses masyarakat terhadap pasokan air yang terkadang terbatas. 

    “Bantuan tandon air ini akan sangat bermanfaat bagi pelanggan yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan suplai air bertekanan tinggi,” ujar Arief.

    Antusiasme masyarakat terhadap program ini cukup tinggi, dengan banyak pelanggan menyampaikan rasa terima kasih mereka kepada PAM Jaya atas perhatian terhadap kebutuhan air bersih di daerah mereka. Masyarakat berharap dengan adanya bantuan ini, kualitas hidup mereka dapat meningkat, terutama dalam pemenuhan kebutuhan air rumah tangga.

    Pentingnya Perawatan

    Arief Nasrudin juga mengingatkan agar penerima bantuan tandon air dapat merawat dan menjaga tandon air dengan baik agar dapat digunakan dalam jangka panjang. 

    “Kami berharap warga yang menerima tandon air ini dapat memanfaatkannya dengan bijak, termasuk menjaga kebersihan dan merawatnya secara rutin. Ini akan membantu efisiensi penggunaan air dan memastikan pasokan air minum tetap lancar,” katanya.

    Program bantuan tandon air ini merupakan bagian dari upaya PAM Jaya untuk mencapai target cakupan layanan 100% air minum di seluruh wilayah Jakarta pada tahun 2030. 

    Sejak diluncurkan pada November 2024, PAM Jaya telah mendistribusikan 202 unit tandon air ke pelanggan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Target program ini adalah mendistribusikan total 1.000 unit tandon air hingga program rampung.

    Selain itu, PAM Jaya terus melakukan perbaikan infrastruktur dan memperluas jaringan perpipaan guna menjangkau lebih banyak warga Jakarta, terutama yang berada di daerah dengan tekanan air terbatas.

    PAM Jaya juga terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air minum yang efisien, serta edukasi tentang cara menghemat penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari. 

    Diharapkan, dengan program-program ini, PAM Jaya dapat terus meningkatkan kualitas layanan air bersih dan berkontribusi terhadap peningkatan kualitas hidup warga Jakarta.

    Melalui program bantuan tandon air ini, PAM Jaya berkomitmen untuk memastikan seluruh warga Jakarta, khususnya yang berada di daerah dengan pasokan air terbatas, dapat menikmati akses air bersih yang layak. Pengelolaan dan perawatan tandon air yang baik diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi keberlanjutan penyediaan air minum yang efisien dan berkelanjutan.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Hindari oknum tak tanggung jawab, PAM JAYA bakal pasang meteran air di apartemen

    Hindari oknum tak tanggung jawab, PAM JAYA bakal pasang meteran air di apartemen

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Hindari oknum tak tanggung jawab, PAM JAYA bakal pasang meteran air di apartemen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 23:02 WIB

    Elshinta.com – Ketua Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno, Ima Mahdiah mengungkapkan, PAM JAYA bakal memasang meteran air di setiap unit apartemen.

    Menurutnya, pemasangan meteran air dilakukan sebagai salah satu langkah konkret dari PAM JAYA dalam meminimalisir kerugian bagi pelanggan. Khususnya, yang tinggal apartemen.

    Selain itu untuk menghindari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.

    “Adanya mungkin oknum-oknum di wilayah-wilayah (apartemen) itu,” kata Ima di Jakarta, Senin (17/2/2025).

    Ima menekankan, PAM JAYA harus segera menyosialisasikan terkait pemasangan meterait air tersebut. Dengan harapan tidak ada lagi oknum-oknum yang disinyalir tidak transparan perihal penyesuaian tarif.
     
    “Harus segera dibereskan dan harus dijelaskan rinci kepada penghuni seluruh apartemen,” tegas Ima.

    Disisi lain, Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya tetap fokus terhadap fungsi dan pelayanan yang berkeadilan, termasuk bagi pelanggan yang tinggal di apartemen.

    Ia menegaskan, hal itu terus diterapkan kepada warga, apalagi PAM JAYA merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta. 

    “Jadi tidak ada hal-hal yang kemudian menggunakan intrik, ‘oh saya dengan tarif ini kemudian kita mau mencari keuntungan atau apapun’,” kata Arief.

    Oleh sebab itu, ungkap Arief, PAM JAYA dituntut untuk mandiri ke depannya dan mampu sebagai penunjang aktivitas warga sehari-hari. Mengacu pada aspek pelayanan dan ketersediaan air bersih di Jakarta. 

    “Makanya kami juga meminta masyarakat itu juga terbuka untuk itu dan kemudian bisa memberikan input yang bagus, yang konstruktif sehingga ini bisa berjalan,” ungkap Arief. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemasangan meter air apartemen hindari kerugian penghuni

    Pemasangan meter air apartemen hindari kerugian penghuni

    Ketua Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno (Doel) Ima Mahdiah (kanan) dan Direktur PAM JAYA Arief Nasrudin (kiri) meninjau Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Buaran III milik PAM JAYA di Jalan Raya Kalimalang Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Kamis (6/2/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza/pri.

    Legislator: Pemasangan meter air apartemen hindari kerugian penghuni
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 20 Februari 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengungkapkan bahwa pemasangan meteran air di setiap unit apartemen sebagai langkah konkret dalam meminimalkan kerugian pelanggan.

    “Harus segera dibereskan dan harus dijelaskan rinci kepada penghuni seluruh apartemen,” kata Ima yang juga Ketua Tim Transisi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung-Rano Karno di Jakarta, Kamis.

    Ima menekankan, PAM Jaya harus segera menyosialisasikan terkait pemasangan meter air tersebut dengan harapan tidak ada lagi oknum-oknum yang disinyalir tidak transparan perihal penyesuaian tarif.

    “Selain itu untuk menghindari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” ujarnya.

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya tetap fokus terhadap fungsi dan pelayanan yang berkeadilan, termasuk bagi pelanggan yang tinggal di apartemen. Ia menegaskan, hal itu terus diterapkan kepada warga, apalagi perusahaan air itu merupakan BUMD milik Pemprov DKI Jakarta.

    “Jadi tidak ada hal-hal yang kemudian menggunakan intrik, saya dengan tarif ini kemudian kita mau mencari keuntungan atau apapun’,” kata Arief.

    Karena itu, kata Arief, perusahaan dituntut untuk mandiri ke depannya dan mampu sebagai penunjang aktivitas warga sehari-hari. Mengacu pada aspek pelayanan dan ketersediaan air bersih di Jakarta.

    “Kami juga meminta masyarakat terbuka, kemudian bisa memberikan input yang bagus, yang konstruktif sehingga ini bisa berjalan,” kata dia.

    Sebelumnya, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya menawarkan penghuni rusun dan apartemen yang merasa keberatan terkait kenaikan tarif air untuk memiliki meter pribadi di masing-masing unit supaya tidak terkena tarif progresif.

    “PAM Jaya mengenakan tarif sesuai yang digunakan pelanggan,” kata Direktur Pelayanan Perumda PAM Jaya Syahrul Hasan di Jakarta, Senin (17/2) saat rapat dengan Komisi B dan C terkait keluhan warga rusun dan apartemen.

    Menurut dia, sesuai Keputusan Gubernur (Kepgub) DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum, bahwa pelanggan yang masuk kelompok K III pemakaian di atas 20 meter kubik (m3) akan dikenakan tarif progresif Rp21.500 per m3. Ia menjelaskan, ketika pelanggan yang masuk dalam kelompok K III dalam penggunaan air tidak lebih dari 10 m3, maka tarifnya yaitu Rp12.500 per m3 dan ini bisa diterapkan ketika warga yang tinggal di apartemen menjadi pelanggan PAM Jaya.

    Saat ini, kata Syahrul, warga yang tinggal di apartemen bukanlah pelanggan langsung dari PAM Jaya. Meterannya pun berada pada satu titik dan itu dikelola oleh pengurus setempat.

    “Diksi naik 71,3 persen kurang tepat. Kalau diperuntukkan sesuai dengan keperluan maka tidak seperti itu. Pemilik unit kalau menjadi pelanggan PAM Jaya maka tarifnya sesuai dengan batas bawah,” katanya.

    Sumber : Antara

  • Bagikan seribu tandon air, PAM Jaya harap warga punya cadangan saat pasokan terbatas

    Bagikan seribu tandon air, PAM Jaya harap warga punya cadangan saat pasokan terbatas

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Bagikan seribu tandon air, PAM Jaya harap warga punya cadangan saat pasokan terbatas
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 19 Februari 2025 – 15:43 WIB

    Elshinta.com – Perumda PAM Jaya meluncurkan program bantuan tandon air gratis untuk pelanggan rumah tangga yang berada di wilayah dengan suplai air bertekanan rendah. Program ini bertujuan memastikan warga Jakarta tetap memiliki cadangan air saat pasokan terbatas.

    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menekankan pentingnya program ini untuk masyarakat yang selama ini menghadapi kesulitan dalam memperoleh pasokan air minum. 

    “Kami berharap dengan adanya tandon air ini, warga dapat menyimpan air dengan lebih efisien dan tetap memiliki cadangan air saat pasokan terbatas. Hal ini tentu saja akan membantu mereka memenuhi kebutuhan harian yang sangat penting, seperti air minum, memasak, kebersihan, serta kesehatan keluarga mereka,” ujar Arief Nasrudin dalam keterangannya, Senin (10/2/2025).

    Sejak diluncurkan pada November 2024, PAM Jaya telah mendistribusikan 202 unit tandon air ke pelanggan di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Target program ini adalah mendistribusikan total 1.000 unit tandon air hingga program rampung. Program ini ditujukan untuk memastikan warga di area suplai rendah tetap mendapatkan akses air minum secara merata, terutama saat tekanan pasokan air menurun.

    Acara penyerahan tandon air yang berlangsung pada hari ini turut dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah yang juga Ketua Tim Transisi Gubernur Jakarta terpilih, Pramono-Rani serta Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inad Luciawati. Keduanya memberikan apresiasi terhadap inisiatif yang dilakukan oleh PAM Jaya dalam mendukung pemenuhan kebutuhan air minum warga Jakarta.

    Arief Nasrudin menjelaskan bahwa program ini menjadi salah satu prioritas perusahaan untuk mengatasi tantangan distribusi air di wilayah dengan tekanan suplai rendah. 

    “PAM Jaya menyadari bahwa beberapa wilayah mengalami keterbatasan suplai, terutama pada jaringan perpipaan di area dengan tekanan rendah. Oleh karena itu, kami ingin memastikan masyarakat tetap bisa mengakses air minum melalui bantuan tandon gratis ini. Kami berharap dengan adanya cadangan air, warga dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, mencuci, serta menjaga kebersihan diri dan lingkungan yang penting untuk kesehatan,” jelas Arief.

    Penyaluran bantuan tandon air ini mendapat respon positif dari warga penerima manfaat. Salah satunya disampaikan Sulastri, warga RW 10, Pademangan Timur. Dia menyampaikan terima kasih atas inisiatif PAM Jaya yang hadir membantu warga menghadapi keterbatasan pasokan air. 

    “Alhamdulillah pendistribusian tandon air berjalan lancar, saya mengucapkan terima kasih kepada PAM Jaya yang telah membantu warga kami, khususnya warga RW 010 yang memang dalam penampungan air itu sangat penting,” ungkap Sulastri, warga RW 010, Pademangan Timur.

    PAM Jaya terus berkomitmen untuk berinovasi dan melakukan berbagai upaya berkesinambungan demi meningkatkan pelayanan air minum kepada masyarakat. Program ini menjadi salah satu langkah konkret dalam mewujudkan layanan air bersih yang lebih baik dan merata di Jakarta.

    Sumber : Radio Elshinta

  • DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya

    DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    DPRD DKI dukung program Water Purifier PAM Jaya
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 17 Februari 2025 – 14:06 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Lazarus Simon Ishak, menyatakan dukungannya terhadap program Water Purifier yang digagas oleh PAM Jaya. Program ini bertujuan untuk menyediakan air siap minum bagi warga Jakarta dengan kualitas yang sudah memenuhi standar WHO.

    “Kepada warga masyarakat DKI, air sekarang ini sudah diproses menjadi air siap minum, sama dengan air-air kemasan lainnya,” kata Simon Ishak di Jakarta, Minggu (16/2/2025).

    Simon menjelaskan bahwa peningkatan kualitas air ini dilakukan melalui dua metode utama, yaitu penggantian pipa lama yang sudah berkarat dengan pipa baru serta pemasangan Water Purifier bagi warga yang masih menggunakan pipa lama.

    “Sebelum pipanisasi yang baru selesai, ada alat pendukung seperti Water Purifier untuk menyaring air agar tetap aman diminum. Kalau pipanya sudah diganti, warga bisa langsung minum dari keran. Tapi kalau belum, mereka harus menggunakan alat ini,” ujarnya.

    Meski program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga, Simon menyoroti perlunya sosialisasi lebih luas terkait penggunaan fasilitas air minum di tempat umum. Ia menyesalkan adanya insiden di mana fasilitas air minum justru dijadikan tempat sampah.

    “Beberapa waktu lalu saya lihat di media sosial, ada fasilitas air minum yang malah dijadikan tempat sampah. Bekas makanan dan minuman ditumpuk di situ. Ini menunjukkan bahwa masih ada warga yang belum siap menerima fasilitas ini dengan baik,” terang dia.

    Ia menekankan, kebiasaan masyarakat perlu diubah agar fasilitas Water Purifier ini bisa dimanfaatkan secara maksimal.

    “Tidak perlu lagi sosialisasi besar-besaran karena sudah jelas tertulis ‘Air Minum PDAM’ di fasilitasnya. Tapi tetap, mengubah kebiasaan masyarakat memang butuh waktu,” tambahnya.

    Simon juga menyebut bahwa saat ini sudah ada beberapa titik di Jakarta yang memiliki fasilitas Water Purifier, meski skalanya masih terbatas. Ke depannya, ia berharap fasilitas ini bisa diperbanyak di tempat-tempat umum seperti halte, taman, dan kawasan wisata.

    “Di Ancol sudah ada, terutama di tempat hiburan dan rekreasi. Ke depan, fasilitas ini akan diperbanyak di tempat umum lainnya seperti halte dan tempat keramaian lainnya,” ujarnya.

    Namun, ia juga mengingatkan agar fasilitas ini tidak disalahgunakan untuk hal-hal lain seperti mencuci pakaian. “Jangan sampai nanti ada yang pakai buat cuci baju di situ,” pungkasnya.

    Program Water Purifier dari PAM Jaya diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih berkualitas serta mengurangi ketergantungan pada air kemasan, sejalan dengan standar internasional.

    Water Purifier merupakan salah satu inovasi yang diterapkan sebagai alternatif air minum tanpa kemasan plastik sekali pakai.

    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa teknologi water purifier memungkinkan masyarakat mengakses air minum langsung dari sumbernya tanpa perlu menggunakan air kemasan. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah plastik.

    “Harapannya dengan mudahnya akses air bersih dan siap minum ini akan mengurangi polusi sampah plastik sekali pakai,” ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/2/2025).

    Arief menambahkan, upaya ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG ke-6 tentang air bersih dan sanitasi layak, serta SDG ke-12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.

    Sumber : Radio Elshinta