Tag: Arief Nasrudin

  • PAM Jaya pastikan pelapor pungli terlindungi

    PAM Jaya pastikan pelapor pungli terlindungi

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan memastikan bahwa pelapor pungutan liar (pungli) terkait pemasangan sambungan baru akan terlindungi dan pelakunya dipastikan diberhentikan.

    “Peraturan kami sudah sangat jelas, melanggar sedikit berhenti. Kami tidak ada tawar menawar,” kata Arief di Jakarta, Rabu, saat rapat dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta.

    Arief mengatakan bahwa laporan terkait adanya pungli petugas PAM yang disampaikan masyarakat kepada para anggota dewan perlu diperjelas.

    Mengingat kata dia, siapa pun yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi dengan langsung diberhentikan ketika memang terbukti melanggar.

    Untuk itu, Arief meminta agar masyarakat yang merasa menjadi korban pungli segera melaporkan ke 1500 223 atau media sosial PAM Jaya dengan disertai bukti.

    Pelapor lanjut Arif, akan dirahasiakan serta mendapatkan perlindungan karena hal ini untuk memastikan semua program untuk masyarakat kecil memang benar-benar gratis.

    “Kalau memang ada oknum, masyarakat laporkan ke kami, karena mudah sekali laporannya sekarang, apalagi ada media sosial yang mudah sekali untuk mengekspos,” ujarnya.

    Arif menambahkan bahwa program penyambungan saluran baru air bersih PAM Jaya saat ini gratis terutama untuk kelompok 2A1 atau rumah tangga sangat sederhana dan 2A2 rumah tangga sederhana.

    “Karena yang kami berikan itu memang bener-bener total gratis untuk kelompok tertentu,” katanya.

    Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta adanya penindakan secara tegas terhadap praktik pungli (pungutan liar) pada kegiatan instalasi atau pemasangan baru pipa PAM Jaya karena sudah membuat masyarakat resah.

    “Tadi juga sudah disampaikan oleh sejumlah anggota dewan terkait masih adanya oknum dari PAM Jaya yang melakukan kutipan tidak resmi,” kata Suhud.

    Suhud mengatakan keresahan adanya pungli bukan di satu daerah saja, akan tetapi beberapa anggota DPRD DKI juga menemukan adanya laporan terkait penarikan biaya tidak resmi.

    Untuk itu, Komisi C DPRD meminta agar oknum yang melakukan pungli ditindak supaya kepercayaan masyarakat terhadap PAM Jaya semakin meningkat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Legislator minta tindak tegas pungli instalasi baru pipa air PAM Jaya

    Legislator minta tindak tegas pungli instalasi baru pipa air PAM Jaya

    PAM Jaya memastikan siapa saja yang terlibat dan terbukti melakukan praktik pungli di lingkungan perusahaan bakal dipecat dengan tidak hormat

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta adanya penindakan secara tegas terhadap praktik pungli (pungutan liar) pada kegiatan instalasi atau pemasangan baru pipa PAM Jaya yang sudah membikin resah masyarakat.

    “Tadi juga sudah disampaikan oleh sejumlah anggota dewan terkait masih adanya oknum dari PAM Jaya yang melakukan kutipan tidak resmi,” kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin di Jakarta, Rabu.

    Suhud mengatakan keresahan adanya pungli bukan di satu daerah saja, akan tetapi beberapa anggota DPRD DKI juga menemukan adanya laporan terkait penarikan biaya tidak resmi.

    Untuk itu, Komisi C DPRD meminta agar oknum yang melakukan pungli ditindak supaya kepercayaan masyarakat terhadap PAM Jaya semakin meningkat.

    “Ini harus menjadi perhatian agar kepercayaan masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menyampaikan ada sejumlah aduan yang masuk kepadanya terkait pungli tersebut.

    Menurut dia, petugas di lapangan meminta kepada warga yang menyambung air bersih gratis dengan tarif sesuai meter sambungan.

    “Mereka beralasan bahwa ketika sambungan lebih dari 150 meter dari sumber air, maka dikenakan biaya,” kata dia.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memastikan bahwa tidak ada biaya untuk program penyambungan pipa baru terutama bagi golongan yang masuk pada kategori kelompok K1 (sosial) kelompok K2 (rumah tangga).

    “Kalau K1 dan K2 dipastikan gratis tidak ada biaya lainnya,” katanya.

    Arief menambahkan PAM Jaya memastikan siapa saja yang terlibat dan terbukti melakukan praktik pungli di lingkungan perusahaan bakal dipecat dengan tidak hormat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kerja sama penagihan air ke unit hunian apartemen bentuk keberpihakan

    Kerja sama penagihan air ke unit hunian apartemen bentuk keberpihakan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, perjanjian kerja sama program penagihan langsung ke unit hunian pemilik apartemen merupakan bentuk keberpihakan kepada warga dalam mendapatkan tarif yang berkeadilan.

    “Tarif tetap sesuai dengan kelompok pemakaian,” kata Arif di Jakarta, Selasa, setelah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan sejumlah pengelola apartemen terkait sistem penagihan air langsung kepada penghuni unit hunian.

    Menurut dia, kerja sama ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan penagihan langsung ke unit apartemen tanpa perantara pengelola.

    Arif mengatakan bahwa skema baru ini tetap mengacu pada ketentuan tarif yang berlaku sesuai Peraturan Gubernur Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum.

    Pada peraturan tersebut, kata Arif, penghuni apartemen masuk kelompok K-III dengan artian jika pemakaian di atas 20 meter kubik (m3) akan dikenakan tarif progresif Rp21.500 per m3. Akan tetapi ketika penggunaan air tidak lebih dari 10 m3, maka tarifnya Rp12.500 per m3.

    Sebelum ada PKS ini, sistem penagihan dilakukan secara kolektif melalui pengelola apartemen dengan menggunakan master meter.

    Hal ini kerap menimbulkan keluhan dari warga karena tarif yang dikenakan dianggap tidak mencerminkan pemakaian riil masing-masing unit.

    “Bagi penghuni apartemen, rata-rata pemakaian air berada di bawah 10 meter kubik. Maka tarifnya tidak berubah, tetap mengacu pada tarif dasar rumah tangga (setelah adanya PKS),” kata dia.

    Arief menambahkan, kebijakan ini juga mendukung prinsip keadilan sosial dengan tetap menjaga keberlanjutan operasional PAM Jaya, termasuk dalam rencana ekspansi penyediaan layanan air bersih untuk 1 juta pelanggan tambahan.

    Ia menegaskan bahwa skema ini tidak akan mengganggu distribusi air kepada masyarakat umum.

    Kerja sama ini akan diterapkan secara bertahap di sekitar 200 apartemen di Jakarta yang saat ini terdaftar dalam layanan PAM Jaya.

    Sementara itu, untuk bangunan komersial seperti perkantoran, skema ini tidak berlaku karena termasuk dalam kategori non-hunian.

    Dengan sistem ini, diharapkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan tagihan air di apartemen dapat meningkat, sekaligus mendorong kesadaran pemakaian air secara bijak di kalangan warga ibu kota.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • PAM Jaya targetkan 130 ribu sambungan baru di 2025

    PAM Jaya targetkan 130 ribu sambungan baru di 2025

    target ini harus tercapai agar pada tahun 2027 sambungan layanan pipa air bersih bisa 90 persen seperti permintaan Gubernur DKI Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya menargetkan 130 ribu sambungan baru layanan air bersih di tahun 2025 atau hampir tiga kali lipat dari capaian tahun lalu.

    “Sampai hari ini target kami di angka 130.000 sambungan yang dicapai di 2025. Kami mencapai di angka 47.000 sambungan untuk 2024,” ujar Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.

    Dia mengatakan target ini harus tercapai agar pada tahun 2027 sambungan layanan pipa air bersih bisa 90 persen seperti permintaan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Adapun cakupan layanan air perpipaan di Jakarta per akhir tahun 2024 sebesar 70,29 persen atau naik tiga persen dibandingkan dengan tahun 2023. Dengan 70,29 persen, cakupan layanan air perpipaan atau pelanggan PAM Jaya sudah mencapai 958.000 orang.

    “Kami sedang melakukan rapidly process construction (konstruksi secara cepat). Ini yang menjadi salah satu hal yang tantangan kami di PAM untuk segera menyelesaikan di tahun ini sehingga kemudian target 2027 bahkan Pak Gubernur meminta 2029 itu selesai 100 persen,” jelas Arief.

    Cakupan layanan air perpipaan 100 persen di Jakarta sebenarnya ditargetkan tercapai tahun 2030. Namun Gubernur Jakarta meminta dipercepat satu tahun lebih awal.

    Untuk menyelesaikan target, Arief mengatakan PAM Jaya melakukan sosialisasi pada masyarakat di area-area target. Namun dia tak merinci wilayah mana saja yang dimaksud.

    “Kami akan kerja sama dengan wilayah sampai tingkat RW sekarang untuk mengumpulkan datanya,” ujar Arief.

    Di sisi lain, PAM Jaya membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan dan Ciliwung. Untuk IPA Pesanggrahan, yang rencananya akan mulai beroperasi tahun 2026 dengan target penambahan pelanggan sebanyak 45 ribu.

    Sementara untuk IPA Ciliwung, progresnya baru 2,25 persen setelah mulai groundbreaking pada November 2023 lalu. Setelah proyek rampung, ditargetkan PAM Jaya akan memiliki 15 ribu tambahan pelanggan baru.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Peran masyarakat dinilai penting dalam pengelolaan air bersih atau air minum karena pengelolaan air bersih secara tidak proporsional dan konsepsional bisa menjadi pemicu konflik.

    “Konflik antarpersonal, konflik antara masyarakat dan pemerintah malah hingga konflik antarnegara,” kata pemerhati Jakarta dari Budgeting Metropolitan Watch Amir Hamzah dalam diskusi bertajuk “Peran dan Kebijakan Regulasi dalam Pengelolaan Air Minum” di Jakarta, Senin.

    Menurut Amir, melihat kondisi strategis pengelolaan air bersih, maka masyarakat baik secara personal maupun institusional harus ikut berperan dalam pengelolaan air bersih.

    “Masyarakat dapat mengambil peran melakukan pemantauan terhadap pengelolaan air bersih, terutama yang menyangkut kualitasnya agar suplai air bersih benar-benar dapat memenuhi hajat hidup manusia,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga harus memperlihatkan kesadaran untuk menggunakan air secara efisien dan efektif.

    Hal itu lantaran air merupakan salah satu faktor yang menjadi sumber kehidupan manusia. Air menjadi kebutuhan primer untuk keberlangsungan makhluk hidup, termasuk manusia.

    “Tanpa air kehidupan manusia bisa menjadi fatal. Sehingga, tanpa air, khususnya air bersih, kehidupan manusia bisa mengalami berbagai kendala,” kata Amir.

    Tidak kalah penting, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pengelolaan limbah seperti memisahkan limbah organik dan anorganik serta mengelola limbah menjadi produk yang berguna.

    “Masyarakat perlu diberi pendidikan dan penguatan kesadaran serta pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan air bersih secara baik dan berkelanjutan,” kata dia.

    Dalam diskusi yang diinisiasi Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) itu, pemerhati Jakarta dari Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto juga menekankan pentingnya sejumlah kebijakan dan regulasi pengelolaan air bersih di Jakarta.

    Kebijakan pertama, yakni menetapkan standar dan target layanan pemerintah untuk pelayanan air minum.

    Kedua, menentukan model kebijakan pengelolaan yang digunakan, bisa berbasis perusahaan daerah, swasta atau skema kemitraan publik-swasta (public private partnership).

    “Kebijakan ketiga adalah upaya mendukung infrastruktur dan investasi pemerintah. Terakhir, mengenai peningkatan efisiensi dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Terkait regulasi, lanjut Sugiyanto, harus dibuat dengan mengacu pada aturan hukum yang mengikat semua pihak dalam pengelolaan air minum.

    Pertama, regulasi harus dapat menjamin hak akses air bagi masyarakat. Kedua, regulasi terkait kebijakan mengontrol atau penyesuaian tarif dan subsidi.

    “Untuk poin ketiga adalah regulasi mengenai penegakan standar kualitas air. Keempat, regulasi yang mengawasi kinerja BUMD PAM Jaya, dan terakhir regulasi yang mencegah eksploitasi sumber daya air,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI Andi Wijaya, yang akrab disapa Adjie Rimbawan, menuturkan pengelolaan air bersih/minum di Jakarta memiliki tantangan dan peluang yang tidak kecil.

    “Mulai dari ketersediaan air baku, akses air bersih bagi semua warga Jakarta secara berkeadilan, hingga tarif yang masih paling.murah dibandingkan daerah lain,” tambahnya.

    Oleh karena itu, Adjie sangat mendukung Perumda PAM Jaya untuk merealisasikan cakupan air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Saya kira Direktur Utama PAM Jaya, Pak Arief Nasrudin sudah membuat milestone yang sangat baik. PAM Jaya juga berhasil menunjukkan kinerja positif,” ujar Adjie.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang telah menyediakan “water purifier” atau alat penyaring air minum di sejumlah sekolah.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, “water purifier” tersebut sangat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum para peserta didik dan guru.

    “Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu disampaikan saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta.

    Dia menuturkan bahwa dengan adanya “water purifier” tersebut juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan sehingga kebersihan lingkungan sekolah juga bisa lebih terjaga.

    “Mereka cukup mambawa ‘tumbler’ (botol minum) dari rumah dan bisa diisi air melalui ‘water purifier’ untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah,” katanya.

    Arsip Foto – Petugas PAM Jaya berjalan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/aww/am.

    Karena itu, dia mengajak para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.

    “Saya minta para pelajar bisa ikut menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran maupun sungai untuk menjaga konservasi air,” tuturnya.

    Pelaksanaan sarasehan ini menjadi upaya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia.

    “Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisis air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air,” kata Sarjoko.

    Arsip foto – PAM Jaya saat sosialisasi terkait tarif air bersih di apartemen. ANTARA/HO-Humas PAM Jaya/aa.

    Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menuturkan, salah satu dari 8 misi Astacita Presiden Prabowo Subianto, yakni “Memantapkan Sistem Pertahanan dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru”.

    “Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas, yakni swasembada pangan, energi, dan air,” katanya.

    Arief menegaskan, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.

    “Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga,” katanya.

    Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Andi Wijaya yang akrab disapa Adjie Rimbawan menyampaikan, fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta, Sabtu (22/3/2025). (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

    Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. “Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis,” katanya.

    Adjie mengungkapkan, kesadaran akan konservasi dan mitigasi krisis menjadi niscaya sebagai langkah penting untuk memahami bahwa air tidak hanya sebagai kebutuhan primer, melainkan juga bagian dari ekosistem yang tidak terpisahkan dalam menopang kehidupan manusia.

    Sarasehan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan kepada para penggiat alam bebas tentang pentingnya menjaga kelestarian air bersih dan konservasi alam sebagai bagian menjaga keberlanjutan lingkungan demi menjaga ekosistem alam.

    Sarasehan ini menghadirkan narasumber berkompeten, yakni Direktur PAM Jaya Arief Nasrudin, pengamat perkotaan Nirwono Joga, pemerhati Jakarta Sugiyanto, Direktur Institut Hijau Indonesia Slamet Daroini dan penggiat lingkungan Reiza Patters.

    Sarasehan lingkungan ini diikuti oleh 110 peserta ekskul Sispala SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Negeri serta komunitas tujuh Mapala di Jakarta dan 20 senior penggiat Alam Bebas sekaligus para alumni Sispala se-Jakarta.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030

    Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Wagub Rano: Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 22:05 WIB

    Elshinta.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno memastikan suplai air baku dari Waduk Karian, Serpong bisa masuk ke Jakarta sebelum tahun 2030. Nantinya, air baku dari waduk Karian dengan 314 juta meter kubik tampungan air itu akan diolah menjadi Air siap minum melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong dengan kapasitas 4600 Liter per detik.

    “Saya pernah ada pengalaman, Waduk Karian itu zaman saya jadi gubernur (Banten), jadi saya sangat tahu ketika kesulitannya seperti apa. Nah sekarang waduk Karian sudah selesai, memang itu waduk Karian untuk mensuplai bahanair baku buat Jakarta,” ujar Rano kepada wartawan, Rabu (5/3).

    Menurutnya, salah satu quick win Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno adalah memperluas cakupan air perpipaan bagi 100 persen warga Jakarta. Untuk itu, Wagub Rano mendorong agar suplai air baku dari Waduk Karian bisa masuk ke Jakarta sebelum tahun 2030.

    “Nah kalau ini selesai airnya nggak masuk? waduh. Artinya, Karyan harus bisa masuk sebelum 2030 ke Jakarta. Kalau tidak, target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai,” katanya.

    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengakui suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Menurutnya, PAM Jaya telah berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan pasokan air baku dari waduk Karian ke Jakarta bisa dieksekusi sebelum 2030.

    “Karian itu tergantung kementerian PU nih. Harusnya pada 2020 akhir sudah on board  Tapi kalau tidak salah Diah 4 kali addendum di sisi pola KPBU-nya (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Kami agak sedikit pesimis (suplai air waduk Karian ke Jakarta sesuai target),” katanya.

    Sebab, ungkap Arief, salah satu kendala pasokan air dari Waduk Karian ke Jakarta terkendala water way yang hingga kini tak kunjung dibangun. Selain itu, jelasnya, pemerintah pusat pun belum membangun IPA Serpong yang akan mengolah air baku dari Waduk Karian tersebut.

    “Kami sudah bersurat, kami bersurat meminta kepastian itu dan jangan sampai delay. Karena kami tidak bisa pindahkan pasokan air dari Timur Jakarta ke Barat Jakarta, pipanya terlalu panjang,” ucap Arief.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Turbidity PAM Jaya paling baik

    Turbidity PAM Jaya paling baik

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Kualitas air minum sesuai standar, Arief: Turbidity PAM Jaya paling baik
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 04 Maret 2025 – 14:27 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengungkapkan, kualitas air minum yang disuplai kepada pelanggan telah memenuhi standar kesehatan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 492 Tahun 2010. Untuk memastikan hal tersebut, PAM Jaya rutin melakukan uji laboratorium terhadap suplai airnya.

    “Kami memastikan bahwa suplai air kepada pelanggan memenuhi standar kesehatan. Laboratorium kami terus mengawasi kualitas air agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” ujar Arief di Jakarta, Sabtu (1/3/2025). 

    Arief menegaskan, pengukuran kualitas air dilakukan melalui tiga indikator utama, yaitu ambang batas klorin, tingkat kekeruhan (turbidity), dan mikrobiologi. 

    Turbidity sendiri, kata dia, merupakan ukuran kekeruhan atau kejernihan air yang dipengaruhi oleh partikel organik maupun anorganik, mikroorganisme, serta zat padat terlarut. 

    “Tingkat turbidity air PAM Jaya saat ini adalah yang terbaik di Indonesia. Saat ini sudah sampai di angka 0,4,” katanya.

    Lebih lanjut, Arief berharap melalui proses pengawasan ketat dan uji laboratorium yang berkelanjutan, setiap tetes air yang dialirkan ke pelanggan tetap berkualitas dan sesuai standar kesehatan.

    “Hasil pengukuran sampel air oleh petugas kemudian diinformasikan kepada pelanggan, sehingga pelanggan mengetahui kualitas air yang sudah diterimanya sudah memenuhi syarat kesehatan air olahan,” tuturnya.

    Sumber : Radio Elshinta

  • DPRD DKI sebut tarif PAM JAYA lebih murah dari air jerigen

    DPRD DKI sebut tarif PAM JAYA lebih murah dari air jerigen

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    DPRD DKI sebut tarif PAM JAYA lebih murah dari air jerigen
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 03 Maret 2025 – 23:07 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Andri Santosa merespons positif terkait penyesuaian tarif yang ditetapkan PAM JAYA pada awal 2025. Ia mengatakan, warga Jakarta tak perlu khawatir dengan penyesuaian tarif tersebut.

    Menurutnya, tarif yang dipatok oleh PAM JAYA masih sangat terjangkau untuk warga kalangan menengah ke bawah atau masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Ketimbang membeli air jerigen yang biasanya dijual dengan cara berkeliling ke rumah-rumah menggunakan gerobak.

    “Tarif yang dikeluarkan, penyesuaian oleh PAM JAYA itu tentunya jauh lebih murah daripada beli air jeriken atau gerobak,” ujar Andri saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (28/2/2025).

    Namun, Andri tak memungkiri, BUMD DKI Jakarta itu harus terus meningkatkan pelayanan untuk para pelanggan. Termasuk juga memperhatikan segi ekonomi yang bertujuan mendapatkan keuntungan.

    “PAM JAYA tidak bisa meninggalkan juga sisi bisnis, tapi juga harus mengutamakan pelayanan sebagai kakinya Pemprov DKI Jakarta,” kata dia.

    Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) itu menyebut, langkah penyesuaian tarif yang diambil oleh PAM JAYA sudah tepat, guna menyukseskan cakupan layanan 100 persen air siap minum pada 2030. Apalagi, 17 tahun terakhir PAM JAYA tidak melakukan penyesuaian tarif.

    “Karena sekitar 17 tahun ya, tidak pernah ada penyesuaian,” ungkap Andri.

    Sebelumnya, Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menyampaikan, pertimbangan yang matang telah dilakukan perihal penyesuaian tarif baru. Terlebih, tarif air minum di Jakarta selama 17 tahun terakhir tetap sama.

    Ia mengungkapkan, biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat. Pasalnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 m3 per bulan.

    “Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik, maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan,” ujar Arief beberapa waktu lalu. 

    Sebagai informasi, PAM JAYA mengumumkan tarif baru berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 tahun 2024 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya. Penerapan tarif baru berlaku mulai Januari 2025, dan muncul dalam tagihan air Februari 2025.

    Sumber : Radio Elshinta