Tag: Arief Nasrudin

  • PAM JAYA Sukses Gelar Khitanan Massal di Seluruh Jakarta, Masuk Rekor MURI

    PAM JAYA Sukses Gelar Khitanan Massal di Seluruh Jakarta, Masuk Rekor MURI

    Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.

    Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”

    Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
     

    Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.

    Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”

    Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”

    Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.

    Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.

    Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”

    Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.

    Jakarta: Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak, PAM JAYA melalui Daya Wanita PAM JAYA kembali menggelar Khitanan Massal Gratis yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan HUT ke-498 Kota Jakarta.
     
    Tahun ini menjadi tonggak sejarah baru, dengan jumlah peserta mencapai 1.293 anak, tersebar di enam wilayah administrasi DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu. Capaian ini menjadikan PAM JAYA dianugerahi Rekor MURI untuk kategori “Khitan dengan Metode Klem secara Seri dengan Jumlah Peserta Terbanyak.”
     
    Kegiatan khitanan dilaksanakan di enam titik lokasi di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu:
     

    No
    Kota Administrasi
    Lokasi
    Tanggal

    1
    Jakarta Timur
    RPTRA Mustika, Kramat Jati
    16 Juni 2025

    2
    Jakarta Selatan
    RPTRA Taman Anggrek Bintaro
    17 Juni 2025

    3
    Jakarta Utara
    RPTRA Tipar Asri
    18 Juni 2025

    4
    Jakarta Barat
    RPTRA Cengkareng Timur Berseri
    19 Juni 2025

    5
    Kab. Kepulauan Seribu
    RPTRA Tidung Ceria
    20 Juni 2025

    6
    Jakarta Pusat
    RPTRA Borobudur, Pegangsaan
    22 Juni 2025

    Metode yang digunakan adalah Mahdian Klem, yaitu teknik tanpa jahitan, minim pendarahan, dan memungkinkan anak-anak kembali beraktivitas dengan cepat. Selain mendapatkan layanan khitan gratis, setiap peserta juga menerima celana khitan, uang tunai Rp250.000, tumbler, kaos, snack, dan makan siang.

    Ketua Daya Wanita PAM JAYA, Lya Arief, menyampaikan, “Ini merupakan bentuk nyata kepedulian PAM JAYA terhadap masyarakat Jakarta. Kami ingin hadir tidak hanya sebagai penyedia air bersih, tetapi juga sebagai mitra sosial warga Jakarta yang peduli terhadap generasi masa depan.”
     
    Ketua Umum Badan Kerjasama Organinasi Wanita Provinsi DKI Jakarta, Dewi Indriati Rano Karno, juga memberikan apresiasi dalam kegiatan ini. “Khitanan massal ini adalah bukti bagaimana kolaborasi antara BUMD dan masyarakat bisa berdampak besar. Terima kasih kepada PAM JAYA dan seluruh pihak yang memastikan ribuan anak mendapatkan layanan kesehatan yang aman dan berkualitas.”
     
    Selaras dengan upaya peningkatan taraf hidup warga, PAM JAYA juga terus memperluas cakupan layanan air perpipaan. Salah satu lokasi terbarunya adalah RPTRA Borobudur, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat, yang menjadi lokasi penutup kegiatan khitanan.
     
    Kini, wilayah tersebut memperoleh pasokan air dari penambahan suplai IPA Pejompongan 1 serta akan ditambah dari sumber air Jatiluhur. Dengan potensi hingga 3.000 sambungan rumah baru, PAM JAYA mendukung pengurangan konsumsi air tanah, yang menurut kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta tahun 2023, telah tercemar dan tidak layak konsumsi.
     
    Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin, menyatakan: “Eksploitasi air tanah bukan hanya berdampak pada kesehatan, tapi juga mengancam struktur lingkungan seperti penurunan muka tanah. Air perpipaan PAM JAYA adalah solusi yang lebih sehat dan lebih hemat. Tarif kami hanya Rp1 per liter, jauh lebih murah dibanding air jeriken yang bisa mencapai Rp400 per liter.”
     
    Air perpipaan PAM JAYA diproduksi sesuai standar Permenkes tentang kualitas air minum. Meski belum disarankan untuk diminum langsung karena kondisi pipa lama, air ini sangat layak untuk keperluan sehari-hari.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Pram buktikan air hasil olahan IPA Mookervart bersih dan bisa diminum

    Pram buktikan air hasil olahan IPA Mookervart bersih dan bisa diminum

    Sebelum minum, jujur saya agak ragu-ragu

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo membuktikan air hasil olahan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Mookervart di Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat bersih dan aman diminum meski berasal dari air limbah.

    “Di sungai Mookervart ada cakupan dari PAM Jaya untuk di Jakarta Barat. Dari air yang tadinya hitam pekat, airnya buih, akhirnya di ujungnya airnya memang benar-benar bisa diminum,” kata Pramono di IPA Mookervart, Jakarta Barat, Jumat.

    Pramono mengaku sempat ragu mencicip air tersebut saat Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bahwa air yang diminumnya berasal dari olahan air limbah Kali Mookervart.

    Limbah tersebut mencakup limbah industri, limbah makhluk hidup, hingga intrusi air laut.

    “Saya minum satu gelas penuh. Sebelum minum, jujur saya agak ragu-ragu. Karena diperlihatkan terlebih dahulu (prosesnya). Apalagi waktu melihat, maaf-maaf, Pak Dirut bercerita bahwa ini termasuk limbah, termasuk BAB dan sebagainya,” kata Pramono.

    Kendati demikian, dirinya mengaku air tersebut memang benar-benar bersih dan dapat diminum. Air hasil olahan di IPA Mookervart pun tidak berbau sama sekali.

    Dengan adanya pengolahan air seperti di Mookervart ini, Pramono berharap masyarakat Jakarta Barat yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih bisa merasakan manfaatnya.

    “Ini bisa langsung diminum, yang disebut dengan ‘tap water’ (air keran). Maka dengan demikian sebenarnya, masyarakat di sini sudah melakukan, mereka minum langsung dari produk hasil di sini,” ungkap Pramono.

    Dalam kesempatan yang sama, Dirut PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan bahwa IPA Mookervart menggunakan teknologi reverse osmosis (RO) untuk mengolah air limbah Kali Mookervart.

    “Air dari Kali Mookervart itu tercemar berbagai limbah. Maka, kita bangun danau buatan di sini untuk proses sedimentasi. Setelah itu, air diproses menggunakan teknologi RO hingga siap minum,” ujar Arief.

    Menurut Arief, teknologi serupa juga akan diterapkan di sejumlah wilayah lain, seperti Waduk Aseni, Semanan dan Duri Kosambi.

    Saat ini, PAM Jaya sudah menerapkan teknologi pengolahan air serupa di Penjaringan, Jakarta Utara.

    Lebih lanjut Arief menjelaskan, air hasil olahan IPA Mookervart saat ini sudah didistribusikan ke sejumlah sambungan rumah (SR) di wilayah sekitar, termasuk rumah susun Pesaki dan beberapa apartemen di Jakarta Barat.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • PAM Jaya pastikan pelapor pungli terlindungi

    PAM Jaya pastikan pelapor pungli terlindungi

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan memastikan bahwa pelapor pungutan liar (pungli) terkait pemasangan sambungan baru akan terlindungi dan pelakunya dipastikan diberhentikan.

    “Peraturan kami sudah sangat jelas, melanggar sedikit berhenti. Kami tidak ada tawar menawar,” kata Arief di Jakarta, Rabu, saat rapat dengan Komisi C DPRD DKI Jakarta.

    Arief mengatakan bahwa laporan terkait adanya pungli petugas PAM yang disampaikan masyarakat kepada para anggota dewan perlu diperjelas.

    Mengingat kata dia, siapa pun yang melanggar aturan akan dikenakan sanksi dengan langsung diberhentikan ketika memang terbukti melanggar.

    Untuk itu, Arief meminta agar masyarakat yang merasa menjadi korban pungli segera melaporkan ke 1500 223 atau media sosial PAM Jaya dengan disertai bukti.

    Pelapor lanjut Arif, akan dirahasiakan serta mendapatkan perlindungan karena hal ini untuk memastikan semua program untuk masyarakat kecil memang benar-benar gratis.

    “Kalau memang ada oknum, masyarakat laporkan ke kami, karena mudah sekali laporannya sekarang, apalagi ada media sosial yang mudah sekali untuk mengekspos,” ujarnya.

    Arif menambahkan bahwa program penyambungan saluran baru air bersih PAM Jaya saat ini gratis terutama untuk kelompok 2A1 atau rumah tangga sangat sederhana dan 2A2 rumah tangga sederhana.

    “Karena yang kami berikan itu memang bener-bener total gratis untuk kelompok tertentu,” katanya.

    Sebelumnya, Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta adanya penindakan secara tegas terhadap praktik pungli (pungutan liar) pada kegiatan instalasi atau pemasangan baru pipa PAM Jaya karena sudah membuat masyarakat resah.

    “Tadi juga sudah disampaikan oleh sejumlah anggota dewan terkait masih adanya oknum dari PAM Jaya yang melakukan kutipan tidak resmi,” kata Suhud.

    Suhud mengatakan keresahan adanya pungli bukan di satu daerah saja, akan tetapi beberapa anggota DPRD DKI juga menemukan adanya laporan terkait penarikan biaya tidak resmi.

    Untuk itu, Komisi C DPRD meminta agar oknum yang melakukan pungli ditindak supaya kepercayaan masyarakat terhadap PAM Jaya semakin meningkat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Legislator minta tindak tegas pungli instalasi baru pipa air PAM Jaya

    Legislator minta tindak tegas pungli instalasi baru pipa air PAM Jaya

    PAM Jaya memastikan siapa saja yang terlibat dan terbukti melakukan praktik pungli di lingkungan perusahaan bakal dipecat dengan tidak hormat

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin meminta adanya penindakan secara tegas terhadap praktik pungli (pungutan liar) pada kegiatan instalasi atau pemasangan baru pipa PAM Jaya yang sudah membikin resah masyarakat.

    “Tadi juga sudah disampaikan oleh sejumlah anggota dewan terkait masih adanya oknum dari PAM Jaya yang melakukan kutipan tidak resmi,” kata Sekretaris Komisi C DPRD DKI Jakarta Suhud Alynudin di Jakarta, Rabu.

    Suhud mengatakan keresahan adanya pungli bukan di satu daerah saja, akan tetapi beberapa anggota DPRD DKI juga menemukan adanya laporan terkait penarikan biaya tidak resmi.

    Untuk itu, Komisi C DPRD meminta agar oknum yang melakukan pungli ditindak supaya kepercayaan masyarakat terhadap PAM Jaya semakin meningkat.

    “Ini harus menjadi perhatian agar kepercayaan masyarakat semakin meningkat,” ujarnya.

    Sementara itu, Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Lukmanul Hakim menyampaikan ada sejumlah aduan yang masuk kepadanya terkait pungli tersebut.

    Menurut dia, petugas di lapangan meminta kepada warga yang menyambung air bersih gratis dengan tarif sesuai meter sambungan.

    “Mereka beralasan bahwa ketika sambungan lebih dari 150 meter dari sumber air, maka dikenakan biaya,” kata dia.

    Menanggapi hal itu, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin memastikan bahwa tidak ada biaya untuk program penyambungan pipa baru terutama bagi golongan yang masuk pada kategori kelompok K1 (sosial) kelompok K2 (rumah tangga).

    “Kalau K1 dan K2 dipastikan gratis tidak ada biaya lainnya,” katanya.

    Arief menambahkan PAM Jaya memastikan siapa saja yang terlibat dan terbukti melakukan praktik pungli di lingkungan perusahaan bakal dipecat dengan tidak hormat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kerja sama penagihan air ke unit hunian apartemen bentuk keberpihakan

    Kerja sama penagihan air ke unit hunian apartemen bentuk keberpihakan

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, perjanjian kerja sama program penagihan langsung ke unit hunian pemilik apartemen merupakan bentuk keberpihakan kepada warga dalam mendapatkan tarif yang berkeadilan.

    “Tarif tetap sesuai dengan kelompok pemakaian,” kata Arif di Jakarta, Selasa, setelah menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan sejumlah pengelola apartemen terkait sistem penagihan air langsung kepada penghuni unit hunian.

    Menurut dia, kerja sama ini memungkinkan perusahaan untuk melakukan penagihan langsung ke unit apartemen tanpa perantara pengelola.

    Arif mengatakan bahwa skema baru ini tetap mengacu pada ketentuan tarif yang berlaku sesuai Peraturan Gubernur Tahun 2024 tentang Tarif Air Minum.

    Pada peraturan tersebut, kata Arif, penghuni apartemen masuk kelompok K-III dengan artian jika pemakaian di atas 20 meter kubik (m3) akan dikenakan tarif progresif Rp21.500 per m3. Akan tetapi ketika penggunaan air tidak lebih dari 10 m3, maka tarifnya Rp12.500 per m3.

    Sebelum ada PKS ini, sistem penagihan dilakukan secara kolektif melalui pengelola apartemen dengan menggunakan master meter.

    Hal ini kerap menimbulkan keluhan dari warga karena tarif yang dikenakan dianggap tidak mencerminkan pemakaian riil masing-masing unit.

    “Bagi penghuni apartemen, rata-rata pemakaian air berada di bawah 10 meter kubik. Maka tarifnya tidak berubah, tetap mengacu pada tarif dasar rumah tangga (setelah adanya PKS),” kata dia.

    Arief menambahkan, kebijakan ini juga mendukung prinsip keadilan sosial dengan tetap menjaga keberlanjutan operasional PAM Jaya, termasuk dalam rencana ekspansi penyediaan layanan air bersih untuk 1 juta pelanggan tambahan.

    Ia menegaskan bahwa skema ini tidak akan mengganggu distribusi air kepada masyarakat umum.

    Kerja sama ini akan diterapkan secara bertahap di sekitar 200 apartemen di Jakarta yang saat ini terdaftar dalam layanan PAM Jaya.

    Sementara itu, untuk bangunan komersial seperti perkantoran, skema ini tidak berlaku karena termasuk dalam kategori non-hunian.

    Dengan sistem ini, diharapkan transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan tagihan air di apartemen dapat meningkat, sekaligus mendorong kesadaran pemakaian air secara bijak di kalangan warga ibu kota.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • PAM Jaya targetkan 130 ribu sambungan baru di 2025

    PAM Jaya targetkan 130 ribu sambungan baru di 2025

    target ini harus tercapai agar pada tahun 2027 sambungan layanan pipa air bersih bisa 90 persen seperti permintaan Gubernur DKI Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Perusahaan Umum Daerah (Perumda) PAM Jaya menargetkan 130 ribu sambungan baru layanan air bersih di tahun 2025 atau hampir tiga kali lipat dari capaian tahun lalu.

    “Sampai hari ini target kami di angka 130.000 sambungan yang dicapai di 2025. Kami mencapai di angka 47.000 sambungan untuk 2024,” ujar Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis.

    Dia mengatakan target ini harus tercapai agar pada tahun 2027 sambungan layanan pipa air bersih bisa 90 persen seperti permintaan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.

    Adapun cakupan layanan air perpipaan di Jakarta per akhir tahun 2024 sebesar 70,29 persen atau naik tiga persen dibandingkan dengan tahun 2023. Dengan 70,29 persen, cakupan layanan air perpipaan atau pelanggan PAM Jaya sudah mencapai 958.000 orang.

    “Kami sedang melakukan rapidly process construction (konstruksi secara cepat). Ini yang menjadi salah satu hal yang tantangan kami di PAM untuk segera menyelesaikan di tahun ini sehingga kemudian target 2027 bahkan Pak Gubernur meminta 2029 itu selesai 100 persen,” jelas Arief.

    Cakupan layanan air perpipaan 100 persen di Jakarta sebenarnya ditargetkan tercapai tahun 2030. Namun Gubernur Jakarta meminta dipercepat satu tahun lebih awal.

    Untuk menyelesaikan target, Arief mengatakan PAM Jaya melakukan sosialisasi pada masyarakat di area-area target. Namun dia tak merinci wilayah mana saja yang dimaksud.

    “Kami akan kerja sama dengan wilayah sampai tingkat RW sekarang untuk mengumpulkan datanya,” ujar Arief.

    Di sisi lain, PAM Jaya membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pesanggrahan dan Ciliwung. Untuk IPA Pesanggrahan, yang rencananya akan mulai beroperasi tahun 2026 dengan target penambahan pelanggan sebanyak 45 ribu.

    Sementara untuk IPA Ciliwung, progresnya baru 2,25 persen setelah mulai groundbreaking pada November 2023 lalu. Setelah proyek rampung, ditargetkan PAM Jaya akan memiliki 15 ribu tambahan pelanggan baru.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Peran masyarakat penting dalam kelola air bersih Jakarta

    Jakarta (ANTARA) – Peran masyarakat dinilai penting dalam pengelolaan air bersih atau air minum karena pengelolaan air bersih secara tidak proporsional dan konsepsional bisa menjadi pemicu konflik.

    “Konflik antarpersonal, konflik antara masyarakat dan pemerintah malah hingga konflik antarnegara,” kata pemerhati Jakarta dari Budgeting Metropolitan Watch Amir Hamzah dalam diskusi bertajuk “Peran dan Kebijakan Regulasi dalam Pengelolaan Air Minum” di Jakarta, Senin.

    Menurut Amir, melihat kondisi strategis pengelolaan air bersih, maka masyarakat baik secara personal maupun institusional harus ikut berperan dalam pengelolaan air bersih.

    “Masyarakat dapat mengambil peran melakukan pemantauan terhadap pengelolaan air bersih, terutama yang menyangkut kualitasnya agar suplai air bersih benar-benar dapat memenuhi hajat hidup manusia,” ujarnya.

    Tidak hanya itu, masyarakat juga harus memperlihatkan kesadaran untuk menggunakan air secara efisien dan efektif.

    Hal itu lantaran air merupakan salah satu faktor yang menjadi sumber kehidupan manusia. Air menjadi kebutuhan primer untuk keberlangsungan makhluk hidup, termasuk manusia.

    “Tanpa air kehidupan manusia bisa menjadi fatal. Sehingga, tanpa air, khususnya air bersih, kehidupan manusia bisa mengalami berbagai kendala,” kata Amir.

    Tidak kalah penting, masyarakat harus ikut berpartisipasi dalam pengelolaan limbah seperti memisahkan limbah organik dan anorganik serta mengelola limbah menjadi produk yang berguna.

    “Masyarakat perlu diberi pendidikan dan penguatan kesadaran serta pengetahuan tentang pentingnya pengelolaan air bersih secara baik dan berkelanjutan,” kata dia.

    Dalam diskusi yang diinisiasi Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) itu, pemerhati Jakarta dari Koalisi Rakyat Pemerhati Jakarta Baru (Katar) Sugiyanto juga menekankan pentingnya sejumlah kebijakan dan regulasi pengelolaan air bersih di Jakarta.

    Kebijakan pertama, yakni menetapkan standar dan target layanan pemerintah untuk pelayanan air minum.

    Kedua, menentukan model kebijakan pengelolaan yang digunakan, bisa berbasis perusahaan daerah, swasta atau skema kemitraan publik-swasta (public private partnership).

    “Kebijakan ketiga adalah upaya mendukung infrastruktur dan investasi pemerintah. Terakhir, mengenai peningkatan efisiensi dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Terkait regulasi, lanjut Sugiyanto, harus dibuat dengan mengacu pada aturan hukum yang mengikat semua pihak dalam pengelolaan air minum.

    Pertama, regulasi harus dapat menjamin hak akses air bagi masyarakat. Kedua, regulasi terkait kebijakan mengontrol atau penyesuaian tarif dan subsidi.

    “Untuk poin ketiga adalah regulasi mengenai penegakan standar kualitas air. Keempat, regulasi yang mengawasi kinerja BUMD PAM Jaya, dan terakhir regulasi yang mencegah eksploitasi sumber daya air,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI Andi Wijaya, yang akrab disapa Adjie Rimbawan, menuturkan pengelolaan air bersih/minum di Jakarta memiliki tantangan dan peluang yang tidak kecil.

    “Mulai dari ketersediaan air baku, akses air bersih bagi semua warga Jakarta secara berkeadilan, hingga tarif yang masih paling.murah dibandingkan daerah lain,” tambahnya.

    Oleh karena itu, Adjie sangat mendukung Perumda PAM Jaya untuk merealisasikan cakupan air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Saya kira Direktur Utama PAM Jaya, Pak Arief Nasrudin sudah membuat milestone yang sangat baik. PAM Jaya juga berhasil menunjukkan kinerja positif,” ujar Adjie.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Disdik DKI apresiasi PAM Jaya sediakan “water purifier” di sekolah

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang telah menyediakan “water purifier” atau alat penyaring air minum di sejumlah sekolah.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko mengatakan, “water purifier” tersebut sangat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum para peserta didik dan guru.

    “Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.

    Hal itu disampaikan saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta.

    Dia menuturkan bahwa dengan adanya “water purifier” tersebut juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan sehingga kebersihan lingkungan sekolah juga bisa lebih terjaga.

    “Mereka cukup mambawa ‘tumbler’ (botol minum) dari rumah dan bisa diisi air melalui ‘water purifier’ untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah,” katanya.

    Arsip Foto – Petugas PAM Jaya berjalan di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran, Kalimalang, Jakarta, Kamis (2/2/2023). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/aww/am.

    Karena itu, dia mengajak para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.

    “Saya minta para pelajar bisa ikut menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran maupun sungai untuk menjaga konservasi air,” tuturnya.

    Pelaksanaan sarasehan ini menjadi upaya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia.

    “Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisis air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air,” kata Sarjoko.

    Arsip foto – PAM Jaya saat sosialisasi terkait tarif air bersih di apartemen. ANTARA/HO-Humas PAM Jaya/aa.

    Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menuturkan, salah satu dari 8 misi Astacita Presiden Prabowo Subianto, yakni “Memantapkan Sistem Pertahanan dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Hijau dan Ekonomi Biru”.

    “Pada masa pemerintahan Pak Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas, yakni swasembada pangan, energi, dan air,” katanya.

    Arief menegaskan, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.

    “Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga,” katanya.

    Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI), Andi Wijaya yang akrab disapa Adjie Rimbawan menyampaikan, fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum” di Jakarta, Sabtu (22/3/2025). (ANTARA/HO-Dokumen pribadi)

    Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. “Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis,” katanya.

    Adjie mengungkapkan, kesadaran akan konservasi dan mitigasi krisis menjadi niscaya sebagai langkah penting untuk memahami bahwa air tidak hanya sebagai kebutuhan primer, melainkan juga bagian dari ekosistem yang tidak terpisahkan dalam menopang kehidupan manusia.

    Sarasehan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan kepada para penggiat alam bebas tentang pentingnya menjaga kelestarian air bersih dan konservasi alam sebagai bagian menjaga keberlanjutan lingkungan demi menjaga ekosistem alam.

    Sarasehan ini menghadirkan narasumber berkompeten, yakni Direktur PAM Jaya Arief Nasrudin, pengamat perkotaan Nirwono Joga, pemerhati Jakarta Sugiyanto, Direktur Institut Hijau Indonesia Slamet Daroini dan penggiat lingkungan Reiza Patters.

    Sarasehan lingkungan ini diikuti oleh 110 peserta ekskul Sispala SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Negeri serta komunitas tujuh Mapala di Jakarta dan 20 senior penggiat Alam Bebas sekaligus para alumni Sispala se-Jakarta.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Ini Saran Aktivis dan Pengamat Soal Tantangan Pengelolaan Air Minum di Jakarta

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CEMPAKA PUTIH – Pengelolaan air minum di Jakarta menjadi pembahasan dalam Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Komunitas Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI).

    FGD bertajuk “Tantangan Pengelolaan Air Minum Jakarta: Masalah dan Solusinya” itu turut dihadiri Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin; Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Tulus Abadi; Ketua Indonesia Water Institute (IWI), Firdaus Ali; serta pemerhati Jakarta, Sugiyanto (SGY) dan Amir Hamzah.

    Selain itu, diskusi juga turut dihadiri sejumlah pimpinan dan perwakilan non government organization (NGO) di Jakarta.

    Mulai dari Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta, Rico Sinaga; Direktur Jakarta Public Service, Mohammad Syaiful Jihad; dan Ketua LP2AD, Victor Irianto Napitupulu.

    Direktur Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengapresiasi terselenggaranya FGD untuk membahas tantangan pengelolaan air minum di Jakarta yang melibatkan semua pihak.

    “Saya kira forum ini juga menjadi penting bagi kami untuk menyampaikan progres target cakupan layanan 100 persen di tahun 2030 serta menerima masukan konstruktif,” kata Arief, di lokasi acara kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (18/3/2025).

    Arief menngatakan, Perumda PAM Jaya tentunya terbuka terhadap kritik dan saran membangun agar bisa lebih baik lagi dalam memberikan layanan kepada warga Jakarta.

    “Kita sudah on the track, namun demikian juga masih memerlukan energi tambahan. Termasuk, dengan adanya masukan positif dari kawan-kawan aktivis,” terangnya.

    Ia berharap peran dari NGO untuk menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat terkait pentingnya menggunakan air bersih atau air minum melalui jaringan perpipaan.

    “Penggunaan air tanah saat ini memicu land subsidance hingga dapat memicu masalah kesehatan karena sumber air yang dibuat dekat dengan tangki septik,” kata dia.

    Sementara itu, Direktur Eksekutif KPMI, Andi Wijaya mengatakan, FGD ini salah satunya diadakan rangka memperingati Hari Air Sedunia.

    “Ketersediaan air bersih dan sanitasi sangat berkaitan dengan pola hidup masyarakat. 

    Kesehatan, kualitas hidup, dan produktivitas kerja dipengaruhi oleh faktor ini,” ucap pria yang karib disapa Adjie Rimbawan ini.

    Menurutnya, Kurangnya infrastruktur air bersih atau air minum yang baik, terutama di daerah pinggiran kota dan pedesaan dapat berdampak pada kesehatan dan lingkungan. 

    Selain itu, kata dia, juga bisa memengaruhi ekonomi masyarakat.  

    “Melalui FGD ini kita ingin mengevaluasi masalah-masalah ini dan mencari solusi yang tepat sebagai masukan dan kritik membangun untuk PaM Jaya,” tegasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum Relawan Kesehatan (Rekan) Indonesia, Agung Nugroho mendukung Perumda PAM Jaya untuk segera merealisasikan cakupan air minum atau air bersih 100 persen di tahun 2030.

    “Penggunaan air tanah di Jakarta dengan lingkungan permukiman padat penduduk sangat rentan pada pencemaran yang bisa berdampak pada kesehatan,” tuturnya 

    Ia mengajak masyarakat yang sudah ada jaringan perpipaan Perumda PAM Jaya untuk memanfaatkan layanan tersebut.

    “Sudah menjadi realita permukiman padat di Jakarta kalau sumber air itu biasanya berdekatan dengan tangki septik karena keterbatasan lahan. 

    Ini sangat rentan adanya pencemaran bakteri e.Coli yang bisa membahayakan kesehatan, termasuk memicu stunting,” paparnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030

    Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Wagub Rano: Suplai air dari Waduk Karian ke Jakarta harus masuk sebelum 2030
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 05 Maret 2025 – 22:05 WIB

    Elshinta.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno memastikan suplai air baku dari Waduk Karian, Serpong bisa masuk ke Jakarta sebelum tahun 2030. Nantinya, air baku dari waduk Karian dengan 314 juta meter kubik tampungan air itu akan diolah menjadi Air siap minum melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong dengan kapasitas 4600 Liter per detik.

    “Saya pernah ada pengalaman, Waduk Karian itu zaman saya jadi gubernur (Banten), jadi saya sangat tahu ketika kesulitannya seperti apa. Nah sekarang waduk Karian sudah selesai, memang itu waduk Karian untuk mensuplai bahanair baku buat Jakarta,” ujar Rano kepada wartawan, Rabu (5/3).

    Menurutnya, salah satu quick win Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno adalah memperluas cakupan air perpipaan bagi 100 persen warga Jakarta. Untuk itu, Wagub Rano mendorong agar suplai air baku dari Waduk Karian bisa masuk ke Jakarta sebelum tahun 2030.

    “Nah kalau ini selesai airnya nggak masuk? waduh. Artinya, Karyan harus bisa masuk sebelum 2030 ke Jakarta. Kalau tidak, target 100 persen cakupan layanan air bersih bagi warga Jakarta tidak akan tercapai,” katanya.

    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin mengakui suplai air baku dari Waduk Karian ke Jakarta tergantung percepatan dari Kementerian Pekerjaan Umum. Menurutnya, PAM Jaya telah berkirim surat ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk memastikan pasokan air baku dari waduk Karian ke Jakarta bisa dieksekusi sebelum 2030.

    “Karian itu tergantung kementerian PU nih. Harusnya pada 2020 akhir sudah on board  Tapi kalau tidak salah Diah 4 kali addendum di sisi pola KPBU-nya (Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha). Kami agak sedikit pesimis (suplai air waduk Karian ke Jakarta sesuai target),” katanya.

    Sebab, ungkap Arief, salah satu kendala pasokan air dari Waduk Karian ke Jakarta terkendala water way yang hingga kini tak kunjung dibangun. Selain itu, jelasnya, pemerintah pusat pun belum membangun IPA Serpong yang akan mengolah air baku dari Waduk Karian tersebut.

    “Kami sudah bersurat, kami bersurat meminta kepastian itu dan jangan sampai delay. Karena kami tidak bisa pindahkan pasokan air dari Timur Jakarta ke Barat Jakarta, pipanya terlalu panjang,” ucap Arief.

    Sumber : Radio Elshinta