Tag: Arief Nasrudin

  • Bank Daerah Dorong Digitalisasi Pembayaran Air

    Bank Daerah Dorong Digitalisasi Pembayaran Air

    Jakarta

    Untuk meningkatkan efisiensi operasional, transparansi keuangan dan memudahkan pelanggan PAM Jaya, salah satu BUMD yaitu Bank DKI mendorong digitalisasi sistem pembayaran air di Jakarta.

    Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo mengungkapkan sebagai BUMD, sinergi ini tidak hanya memperkuat hubungan antar perusahaan daerah, melainkan wujud dukungan program kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya langkah inovasi dalam menciptakan layanan publik yang lebih baik dan terintegrasi secara digital.

    Dia mengungkapkan kerja sama ini mencakup tiga inisiatif strategis, yaitu integrasi sistem keuangan host-to-host yang memungkinkan pengelolaan transaksi keuangan PAM Jaya secara digital untuk efisiensi dan keamanan, penerapan Virtual Account sebagai metode pembayaran tagihan air yang dapat diakses melalui aplikasi JakOne Mobile, ATM Bank DKI, dan kanal pembayaran lainnya.

    “Serta sistem penerimaan pembayaran tagihan air secara online melalui collection agent (Aggregator) untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan kepada pelanggan,” ujar dia dalam siaran pers, Kamis (26/12/2024).

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin, menekankan bahwa sinergi ini menjadi tonggak penting dalam transformasi layanan air minum di Jakarta, “Kami meyakini dengan dukungan Bank DKI, PAM Jaya dapat memberikan layanan yang lebih transparan dan efisien kepada pelanggan. Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan solusi inovatif yang mendukung pelayanan publik dan pengelolaan air minum yang lebih baik,” ungkap Arief.

    Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi dalam keterangan resminya menambahkan, “Sinergi ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi pembayaran yang modern dan inklusif. Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital, tidak hanya untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, tetapi juga sebagai wujud sinergi mendukung pertumbuhan ekosistem BUMD yang berkelanjutan,” tutur Arie.

    Kerja sama ini turut mencerminkan komitmen Bank DKI dalam membangun ekosistem BUMD yang terintegrasi secara finansial dan mendukung infrastruktur pelayanan publik di Jakarta. Sebelumnya, Bank DKI dan PAM Jaya telah bersinergi dalam pembukaan rekening, pembayaran gaji karyawan baru, pengelolaan rekening proyek, serta transaksi digital untuk pembayaran tagihan air melalui aplikasi JakOne Mobile dan ATM Bank DKI. Kerja sama ini menunjukkan upaya berkelanjutan kedua BUMD dalam memberikan pelayanan optimal dan mendukung pengembangan ekosistem BUMD di Jakarta.

    (kil/kil)

  • Tingkatkan Transparansi Keuangan, Bank DKI Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran PAM Jaya – Halaman all

    Tingkatkan Transparansi Keuangan, Bank DKI Dukung Digitalisasi Sistem Pembayaran PAM Jaya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bank DKI memberi dukungan digitalisasi sistem pembayaran PAM Jaya.  

    Hal ini untuk meningkatkan efisiensi operasional, transparansi keuangan, dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan PAM Jaya, serta masyarakat Jakarta secara keseluruhan.

    Direktur Utama Bank DKI Agus H Widodo menyampaikan, sebagai BUMD, sinergi ini tidak hanya memperkuat hubungan antar perusahaan daerah, melainkan wujud dukungan program kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    “Khususnya langkah inovasi dalam menciptakan layanan publik yang lebih baik dan terintegrasi secara digital,” ujar Agus dalam siaran pers, Kamis (26/12/2024).

    Adapun kerja sama ini mencakup tiga inisiatif strategis, yaitu integrasi sistem keuangan host-to-host yang memungkinkan pengelolaan transaksi keuangan PAM Jaya secara digital untuk efisiensi dan keamanan, penerapan Virtual Account sebagai metode pembayaran tagihan air yang dapat diakses melalui aplikasi JakOne Mobile, ATM Bank DKI, dan kanal pembayaran lainnya, serta sistem penerimaan pembayaran tagihan air secara online melalui collection agent (Aggregator) untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan kepada pelanggan.

    “Kami meyakini dengan dukungan Bank DKI, PAM Jaya dapat memberikan layanan yang lebih transparan dan efisien kepada pelanggan. Kerja sama ini juga sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan solusi inovatif yang mendukung pelayanan publik dan pengelolaan air minum yang lebih baik,” ungkap Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin.

    Sekretaris Perusahaan Bank DKI Arie Rinaldi menuturkan, sinergi ini merupakan langkah nyata dalam menghadirkan solusi pembayaran yang modern dan inklusif. Bank DKI berkomitmen untuk terus mendukung transformasi digital.

    “Tidak hanya untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan, tetapi juga sebagai wujud sinergi mendukung pertumbuhan ekosistem BUMD yang berkelanjutan,” tutur Arie.

    Kerja sama ini turut mencerminkan komitmen Bank DKI dalam membangun ekosistem BUMD yang terintegrasi secara finansial dan mendukung infrastruktur pelayanan publik di Jakarta.

    Sebelumnya, Bank DKI dan PAM Jaya telah bersinergi dalam pembukaan rekening, pembayaran gaji karyawan baru, pengelolaan rekening proyek, serta transaksi digital untuk pembayaran tagihan air melalui aplikasi JakOne Mobile dan ATM Bank DKI.

    Kerja sama ini menunjukkan upaya berkelanjutan kedua BUMD dalam memberikan pelayanan optimal dan mendukung pengembangan ekosistem BUMD di Jakarta.

  • Kenaikan Tarif Air Perpipaan di Jakarta Disebut Menakutkan Masyarakat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    Kenaikan Tarif Air Perpipaan di Jakarta Disebut Menakutkan Masyarakat Megapolitan 26 Desember 2024

    Kenaikan Tarif Air Perpipaan di Jakarta Disebut Menakutkan Masyarakat
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana kenaikan
    tarif air
    perpipaan oleh Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya (PAM Jaya) yang akan berlaku pada Januari 2025 disebut membuat masyarakat resah.
    Pengamat kebijakan dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, mengatakan bahwa kebijakan dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
    “PAM malah menakut-nakuti. Masyarakat nanti jadi agak sedikit cemas, kok tarif naik?” ujar Trubus saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (26/12/2024).
    PAM Jaya semestinya menjadi solusi utama dalam penyediaan air bersih untuk warga Jakarta.
    Dengan demikian, rencana kenaikan tarif ini justru dapat mendorong masyarakat untuk beralih kembali menggunakan air tanah.
    Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta telah melarang penggunaan air tanah sejak Agustus 2023.
    Larangan ini tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2021 tentang Sasaran, Pengendalian, Pengambilan, serta Pemanfaatan Air Tanah.
    “Jadi, seharusnya PAM menjadi solusi satu-satunya untuk penyediaan air bersih,” ujar Trubus.
    Ia juga menyoroti bahwa penggunaan air perpipaan dapat meminimalkan eksploitasi air tanah.
    Hal ini penting untuk mengurangi penurunan permukaan tanah di Jakarta yang terjadi setiap tahun.
    “Di Jakarta itu cukup mengalami penurunan permukaan tanah, sekitar 7 hingga 12 persen setiap tahunnya. Di daerah pesisir malah mencapai 20 sentimeter,” kata Trubus.
    Sebelumnya diberitakan, PAM Jaya mengumumkan rencana kenaikan tarif air berdasarkan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024 tentang
    Tarif Air
    Minum.
    “Penerapan tarif baru akan berlaku mulai Januari 2025 dan dihitung dalam tagihan air pada Februari 2025,” kata Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, Kamis (26/12/2024).
    Arief menjelaskan bahwa kenaikan tarif ini bertujuan untuk menciptakan pemenuhan air minum yang adil bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta.

    Tarif air
    minum di Jakarta selama 17 tahun terakhir tetap sama, padahal biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat,” ungkapnya.
    Kebijakan ini juga menjadi langkah PAM Jaya untuk mencapai target 100 persen cakupan air minum bagi seluruh warga Jakarta pada 2030.
    Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menetapkan bahwa kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 m³ per bulan.
    Arief memastikan pelanggan yang konsumsi airnya tidak melebihi angka tersebut tidak akan merasakan kenaikan tarif.
    “Tarif pada kebutuhan 0-10 m³ masih tetap di angka yang relatif sama,” tambahnya.
    Bahkan, untuk pelanggan kelompok kategori KI (konsumen sosial), penggunaan air hingga 10 m³ justru akan mengalami penurunan tarif.
    Berikut detail tarif baru air bersih PAM Jaya:
    Kelompok pelanggan KI (bangunan sosial, rumah tangga sangat sederhana I, hidran kebakaran):
    Kelompok pelanggan di rumah susun sangat sederhana:
    Kelompok pelanggan rumah tangga sangat sederhana II:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 1.500/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 3.000/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 5.550/m³
    Kelompok pelanggan rumah susun sederhana sewa-pemerintah:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 1.050/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 7.450/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 7.450/m³
    Kelompok pelanggan rumah tangga sederhana I:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 4.000/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 7.500/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 9.500/m³
    Kelompok pelanggan rumah tangga menengah I:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 4.900/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 9.500/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 12.500/m³
    Kelompok pelanggan rumah tangga menengah II:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 6.000/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 10.500/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 14.000/m³
    Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah I:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 6.825/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 12.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 17.500/m³
    Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah II:
    Penggunaan air 0-10 m³: Rp 8.600/m³
    Penggunaan air 11-20 m³: Rp 15.000/m³
    Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp 20.000/m³
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Penyesuaian tarif PAM Jaya memang perlu dilakukan

    Penyesuaian tarif PAM Jaya memang perlu dilakukan

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi didampingi sejumlah pimpinan Perangkat Daerah dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam acara Jakarta Update di Balai Kota Jakarta, Senin malam (23/12/2024). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Teguh Setyabudi: Penyesuaian tarif PAM Jaya memang perlu dilakukan
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Selasa, 24 Desember 2024 – 08:55 WIB

    Elshinta.com – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi mengatakan kenaikan tarif PAM Jaya memang perlu dilakukan dengan berbagai pertimbangan yang sudah diperhitungkan. 

    “Terkait masalah penyesuaian tarif PAM Jaya, terkait dengan masalah penyesuaian tarif, permasalahannya sudah cukup panjang,” kata Teguh dalam acara “Jakarta Update” yang digelar di Balai Kota Jakarta, Senin (23/12) malam.

    Banyak sekali pertimbangan dan tarifnya tidak semata-mata naik. “Tarif PAM Jaya sejak 2007-2024, artinya 17 tahun tak pernah naik,” katanya.

    Teguh menekankan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mendukung pengembangan layanan air perpipaan hingga cakupan 100 persen pada 2030. Penyesuaian ini juga dilakukan berdasarkan kajian mendalam selama dua tahun.

    Meskipun akan menaikkan tarif, Teguh memastikan bahwa tarif air minum PAM JAYA masih menjadi yang termurah di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Kemudian juga dibandingkan inflasi yang sekarang, nanti kenaikannya dibandingkan inflasinya jauh lebih ringan. Kalau menyumbang tingkat inflasi, mungkin hanya 0,015 persen,” katanya.

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menjelaskan alasan mengapa pihaknya melakukan penyesuaian tarif per tanggal 1 Januari 2025.

    “Secara UU (undang-undang) dan berbagai aspek, saat ini aspek lingkungan, kesehatan, bahkan ekonomi, akan berdampak ketika nanti kami bisa mempercepat penyambungan jaringan baru,” katanya.

     

    Karena di barat dan utara Jakarta itu warga sangat membutuhkan air perpipaan. “Inshaa Allah kalau pipanya semua baru, airnya siap minum,” kata Arief.

    Tak hanya berupaya pengembangan layanan air perpipaan hingga cakupan 100 persen pada 2030, PAM Jaya juga berusaha menghambar penurunan muka air tanah.

    “Bahkan kalau bisa nanti dalam waktu tertentu, mengembalikan membran air tanah itu untuk bisa menguatkan tanah di Jakarta. Itu yang menjadi salah satu penting kenapa ini harus kami lakukan,” ujar Arief.

    Selain itu, Arief juga mengatakan penyesuaian tarif dilakukan tidak semata-mata naik tetapi justru ada yang turun. Untuk kelas masyarakat yang memang perlu mendapatkan bantuan, akan tetap menggunakan tarif yang terjangkau.

    Sumber : Antara

  • Warga Jakarta apresiasi penggunaan pompa alkon, tekanan air mulai stabil

    Warga Jakarta apresiasi penggunaan pompa alkon, tekanan air mulai stabil

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Warga Jakarta apresiasi penggunaan pompa alkon, tekanan air mulai stabil
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 23 Desember 2024 – 18:34 WIB

    Elshinta.com – Inisiatif PAM Jaya untuk mengatasi tekanan air rendah melalui pemasangan pompa Alkon di beberapa wilayah Jakarta mendapat apresiasi luas dari masyarakat. Solusi ini dinilai efektif meningkatkan kualitas layanan air bersih, terutama di daerah-daerah yang sebelumnya sering mengalami gangguan pasokan.

    Sugeng, warga Marunda Kepu, mengaku sangat terbantu dengan keberadaan pompa ini. “Sekarang tekanan airnya jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Kami dulu sering kesulitan air saat pagi atau sore hari, tapi sekarang bisa mandi dan masak tanpa kendala,” ungkapnya.

    Rina, warga Kebon Kosong, juga menyampaikan hal serupa. Ia mengapresiasi langkah PAM Jaya yang akhirnya memberikan solusi konkret atas keluhan warga. “Awalnya saya pikir ini cuma janji-janji, tapi ternyata benar-benar ada perbaikan. Sekarang kami tidak perlu lagi bergantian mengambil air karena tekanannya cukup stabil sepanjang hari,” tuturnya.

    Namun, tidak semua warga merasa puas sepenuhnya. Suparman, warga Kampung Melayu, menekankan pentingnya perawatan berkala. “Perubahan ini bagus, tapi kami berharap PAM Jaya terus melakukan pemeliharaan agar kualitas ini tidak turun lagi di masa depan,” katanya.

    Pompa Alkon merupakan teknologi pompa dorong yang digunakan PAM Jaya untuk mengoptimalkan distribusi air dari reservoir komunal ke jaringan rumah tangga. Pompa ini dirancang khusus untuk membantu wilayah dengan tekanan air rendah akibat jauhnya jarak dari instalasi pengolahan air utama. Penggunaannya telah diterapkan di beberapa wilayah seperti Marunda Kepu, Kebon Kosong, dan kawasan padat penduduk lainnya.

    Menurut Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, penggunaan pompa Alkon adalah bagian dari upaya jangka panjang untuk memastikan pasokan air bersih yang merata di Jakarta. “Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi warga yang mengalami kesulitan mendapatkan air bersih, terutama di wilayah dengan tekanan air rendah. Program ini akan terus kami perluas ke wilayah lain,” jelasnya dalam sebuah pernyataan resmi.

    Meskipun teknologi ini telah memberikan dampak positif, PAM Jaya menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan sumber air baku dan masalah pencemaran. Arief menegaskan bahwa kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah diperlukan untuk menjaga keberlanjutan program ini.

    “Ketersediaan air baku adalah kunci. Kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk menjaga sumber-sumber air agar tetap bersih dan bisa dimanfaatkan,” tambahnya.

    Langkah ini menjadi bagian dari rencana besar PAM Jaya untuk mencapai target cakupan layanan air bersih 100% di DKI Jakarta pada tahun 2030. Dengan dukungan masyarakat dan komitmen dari PAM Jaya, diharapkan kebutuhan air bersih warga Jakarta dapat terus terpenuhi tanpa gangguan berarti. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kenaikan Tarif Air Perpipaan di Jakarta Disebut Menakutkan Masyarakat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        26 Desember 2024

    Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Akhirnya Terhubung Jaringan Air Bersih Megapolitan 21 Desember 2024

    Setelah 38 Tahun, Warga Kebon Kosong Akhirnya Terhubung Jaringan Air Bersih
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PAM Jaya telah menyelesaikan pemasangan pipa air bersih untuk sebagian warga di area RW 04 hingga RW 09, Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, mengatakan bahwa
    warga Kebon Kosong
    sebelumnya kesulitan mengakses air bersih selama 38 tahun atau lebih dari tiga dekade.
    “Ini penantian (warga) selama 38 tahun untuk layanan air minum perpipaan buat warga Kebon Kosong. Masuk tiga dekade,” kata Arief dalam keterangannya kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (21/12/2024).
    Pemasangan pipa jaringan sudah dimulai pada September 2023, dengan 20 rumah yang airnya telah mengalir.
    “Untuk yang lainnya masih terus akan dikerjakan secara bertahap dan ditargetkan selesai di tahun 2024,” ujarnya.
    “Kami juga membangun reservoir air dengan kapasitas 200 meter kubik di wilayah itu agar memaksimalkan suplai air sampai ke rumah warga,” ujarnya Arief.
    Proyek ini merupakan bagian dari upaya Pemprov Jakarta untuk meningkatkan akses air bersih bagi seluruh warganya, terutama di daerah yang belum terjangkau.
    Namun, Arief tak memungkiri bahwa sejumlah kendala serta tantangan terus dihadapinya demi mencapai target layanan air bersih 100 persen pada 2030.
    “Kami masuk, melobi Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) untuk memberikan izin menyalurkan air perpipaan,” ucap Arief.
    Pada 2023, Penjabat Gubernur Jakarta saat itu, Heru Budi Hartono, sempat meninjau wilayah Kebon Kosong, Jakarta Pusat, untuk memantau pemasangan
    instalasi air bersih
    .
    “Dari warga yang menyampaikan ini ya, sudah 38 tahun belum mendapatkan sambungan air (bersih) PAM,” ujar Heru Budi kepada wartawan, Jumat (24/12/2023).
    Dalam kesempatan yang sama, Ketua RW 04 Kelurahan Kebon Kosong, Sardjono, mengungkapkan bahwa warga di wilayahnya telah menghadapi kesulitan air bersih sejak sebelum tahun 1992.
    Selama itu, untuk kebutuhan minum dan memasak, warga terpaksa membeli air dari pedagang keliling yang beroperasi di wilayahnya.
    “Kalau untuk minum kami beli di gerobak. Kalau mandi, air tanah masih bisa,” ujar Sardjono.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menanti 38 tahun, Warga Kebon Kosong kini bisa nikmati layanan air minum perpipaan

    Menanti 38 tahun, Warga Kebon Kosong kini bisa nikmati layanan air minum perpipaan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Menanti 38 tahun, Warga Kebon Kosong kini bisa nikmati layanan air minum perpipaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Sabtu, 21 Desember 2024 – 16:53 WIB

     Elshinta.com – PAM Jaya terus berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan air di Jakarta. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menghadirkan pelayanan air minum perpipaan bagi warga di area RW 04 hingga RW 09, Kelurahan Kebon Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

    Penantian selama lebih dari 38 tahun bagi warga Kebon Kosong kini telah usai. Warga pun tidak perlu lagi membeli air dari gerobak maupun menggunakan air tanah.

    Warga Kebon Kosong lantas sudah bisa tersenyum bahagia dengan adanya pelayanan air minum perpipaan dari PAM Jaya.

    Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, momen berkesan dirasakaannya kala penantian selama lebih dari 38 tahun untuk layanan air minum perpipaan dapat terlaksana bagi warga Kebon Kosong.

    Arief pun tak memungkiri, sejumlah kendala dan tantangan terus dihadapinya demi mencapai target layanan air bersih 100 persen pada 2030. Pasalnya air perpipaan masih sangat kecil di Indonesia, termasuk Jakarta.

    Bahkan, ungkap Arief, radius 20 kilometer dari Istana Negara yang berada di ring satu tidak dapat layanan air bersih lewat pipa lebih dari 38 tahun.

    “Kita masuk, 3 dekade, berhasil melobi Pusat Pengelolaan Komplek Kemayoran (PPK Kemayoran) memberikan izin untuk menyalurkan air perpipaan,” ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (21/12).

    Arief juga memaparkan, pemasangan pipa jaringan sudah dimulai pada 1 September 2023 dengan 20 rumah yang airnya telah mengalir. Untuk yang lainnya masih terus akan dikerjakan secara bertahap dan ditargetkan selesai ditahun 2024.

    “Untuk memaksimalkan suplai air sampai ke rumah pelanggan, PAM JAYA juga membangun reservoir air dengan kapasitas 200 meter kubik di wilayah KebonKosong, Kemayoran,” paparnya.

    Di sisi lain, Ketua RW 04 Sardjono turut mengapresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui PAM Jaya yang menghadirkan layanan air di wilayahnya.

    Ia mengungkapkan, warga hanya memanfaatkan air dengan membeli dari gerobak dan air tanah dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Kita berusaha minta Air PAM dari 1992. Hingga saat ini baru terlaksana. Selama ini untuk minum kita beli dari gerobak, kalau untuk mandi pakai air tanah,” katanya.

    Oleh sebab itu, Sardjono sebagai perwakilan warga Kelurahan Kebon Kosong berterima kasih atas inisiatif PAM Jaya untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang telah ditunggu selama puluhan tahun.

    “Kami ucapkan terima kasih ke Dirut PAM Jaya yang sudah masuk ke wilayah kami,” pungkasnya. 

    Sebagai informasi, kebutuhan jaringan perpipaan air minum di area Kelurahan Kebon Kosong RW 04 hingg RW 09 adalah sejumlah 2.119 Sambungan Rumah (SR) dengan detail:

    * RW 04: 282 SR, Panjang pipa 1.234 km;
    * RW 05: 330 SR, Panjang pipa 3.273 km;
    * RW 06 dan RW 07: 431 SR, Panjang pipa 5.714 km;
    * RW 08 dan RW 09: 1.076 SR, Panjang pipa 7.239 km. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • SPAM Jatiluhur mampu tingkatkan layanan air bersih di Jakut dan Jaktim

    SPAM Jatiluhur mampu tingkatkan layanan air bersih di Jakut dan Jaktim

    Sejumlah petugas mengamati instalasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (18/12/2024). (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah/rwa)

    SPAM Jatiluhur mampu tingkatkan layanan air bersih di Jakut dan Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 06:37 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Pekerjaan Umum resmi mengoperasikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur Tahap I secara komersial yang mampu melayani air bersih kepada 300 ribu rumah di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.

    “SPAM Jatiluhur ini menjadi infrastruktur vital dan akan memainkan peran penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang semakin meningkat di Jakarta,” kata Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin di Jakarta, Kamis.

    Ia mengatakan bahwa beroperasinya SPAM Jatiluhur Tahap I bisa meningkatkan suplai air bersih di Jakarta. SPAM Jariluhur ini akan menyediakan suplai air bersih sebanyak 4.000 liter per detik untuk DKI Jakarta yang akan mendukung sekitar 300.000 sambungan rumah baru pada tahun 2028.

    Menurut dia, pengoperasian SPAM Jatiluhur Tahap I merupakan sebuah tonggak penting dalam upaya nasional untuk meningkatkan infrastruktur penyediaan air bersih di Jakarta.

    “Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk menghadirkan air bersih yang terjangkau dan andal bagi seluruh warga Jakarta,” tuturnya.

    Arief menambahkan, SPAM Jatiluhur akan menyalurkan air bersih sebanyak 520 liter per detik dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bekasi ke DKI Jakarta.

    Suplai tambahan ini akan melayani sekitar 27.000 sambungan rumah (SR) baru di wilayah timur dan utara Jakarta serta akan memberikan akses air bersih yang sangat dibutuhkan bagi komunitas komunitas yang sedang berkembang.

    Selain SPAM Jatiluhur Tahap I ini, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) juga mengoperasikan infrastruktur strategis penyimpanan dan distribusi air melalui Distribution Center (DC) Cilincing 2 yang berlokasi di Jakarta Utara.

    Kedua fasilitas yang merupakan bagian dari proyek SPAM Jatiluhur Tahap I itu dibangun untuk memastikan distribusi suplai air bersih yang efisien. DC Cilincing 2 itu memiliki kapasitas sebesar 20 juta liter dan akan mendistribusikan 345 liter air per detik.

    “Fasilitas ini akan melayani wilayah Kelurahan Cilincing, Marunda, Rorotan dan Kali Baru dan membawa air bersih yang sangat dibutuhkan ke daerah-daerah yang kurang terlayani,” katanya.

    Sedangkan untuk Jakarta Timur, kata Arief, ada juga DC Pondok Kopi dengan kapasitas penyimpanan 5 juta liter akan menyalurkan 175 liter air per detik.

    Fasilitas ini akan meningkatkan layanan air ke wilayah-wilayah seperti Kelurahan Pondok Kopi, Pondok Kelapa, Pondok Bambu, Duren Sawit, Klender, Malaka Jaya, Malaka Sari, Cakung Barat, Cakung Timur, Pulo Gebang dan Ujung Menteng.

    “Jaringan distribusi ini akan secara signifikan meningkatkan akses air bersih bagi puluhan ribu penduduk di wilayah tersebut,” katanya.

    Beroperasinya SPAM Jatiluhur Tahap merupakan langkah besar menuju tujuan PAM Jaya untuk memberikan cakupan 100 persen layanan air perpipaan di Jakarta.

    Pada tahun 2030, PAM Jaya menargetkan setiap warga Jakarta memiliki akses terhadap layanan air bersih yang terjangkau dan andal.

    “Suplai tambahan dari SPAM Jatiluhur Tahap I tidak hanya akan meningkatkan kualitas layanan bagi pelanggan yang sudah ada, tetapi juga memperluas akses air bersih ke daerah-daerah yang kurang terlayani sehingga turut berkontribusi pada Jakarta yang lebih sehat dan berkelanjutan,” ujarnya

    Pada masa awal operasional SPAM Jatiluhur Tahap I, pelanggan di beberapa wilayah mungkin akan mengalami air keruh karena proses pengurasan sistem perpipaan yang masih berlangsung.

    Untuk itu, pihaknya mengimbau para pelanggan agar membuka kran air selama beberapa saat hingga air yang keluar jernih dan siap digunakan.

    “Kami berkomitmen untuk segera menstabilkan kualitas air seiring dengan penyesuaian operasional jaringan distribusi yang baru,” kata Arief.

    Sumber : Antara

  • Jaga kualitas air bersih, reservoir komunal jadi inovasi unggulan PAM JAYA

    Jaga kualitas air bersih, reservoir komunal jadi inovasi unggulan PAM JAYA

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Jaga kualitas air bersih, reservoir komunal jadi inovasi unggulan PAM JAYA
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 14:14 WIB

    Elshinta.com – Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PAM) JAYA berkomitmen memberikan layanan yang lebih baik bagi seluruh warga Jakarta dengan pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan air bersih. Ditargetkan, 100 persen cakupan air bersih bagi seluruh warga Jakarta akan rampung pada tahun 2030.

    Namun, demi memastikan air yang diterima masyarakat tetap berkualitas, PAM JAYA juga melakukan berbagai upaya dengan menerapkan teknologi inovatif.

    “Kami berkomitmen untuk memastikan ketersediaan air bersih yang berkualitas bagi warga Jakarta. Beragam upaya prioritas, seperti membangun reservoir komunal,” kata Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin di Jakarta, Rabu (18/12/2024).

    Arief mengatakan, pembangunan reservoir komunal merupakan salah satu inovasi unggulan PAM JAYA. Bertujuan untuk menciptakan solusi berkelanjutan terkait distribusi air bersih yang tetap stabil utamanya di wilayah-wilayah dengan tekanan air rendah. 

    Ia menjelaskan, reservoir komunal sendiri yakni, penampungan air yang dibangun dekat dengan pemukiman yang jauh dari sumber utama Instalasi Pengolahan Air (IPA) PAM JAYA. Selanjutnya, air yang sudah di tampung di reservoir akan dipompa ke rumah-rumah warga sehingga pelanggan yang jauh dari lokasi pengelolaan air dapat menerima air yang cukup.

    Karena itu, Arif berharap dengan adanya reservoir komunal ini dapat memberikan dampak yang sangat bermanfaat bagi warga Jakarta. 

    “Dengan adanya reservoir komunal, memberikan dampak pada peningkatan tekanan suplai air ke pelanggan eksisting dan untuk pelayanan pelanggan baru yang potensial,” ucapnya.

    Diketahui, saat ini setidaknya terdapat enam titik di Jakarta yang terdapat reservoir komunal, yakni di Duri Kepa, Duri Kosambi, Marunda, Taman Sari, Semanan, dan Rorotan. Adapun target penyelesaian pembangunan hingga akhir 2024 adalah 13 reservoir komunal.

    Sebagai informasi, reservoir komunal merupakan salah satu inovasi unggulan dan telah meraih juara 1 pada ajang Jakarta Innovation Awards yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jakarta pada 1 Oktober lalu dan mendapat penghargaan dalam ajang Inovasi Membangun Negeri kategori Transformasi Produk dan Jasa yang diselenggarakan oleh TvOne. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • PAM Jaya gandeng Lemhannas jaga ketahanan air di Jakarta

    PAM Jaya gandeng Lemhannas jaga ketahanan air di Jakarta

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    PAM Jaya gandeng Lemhannas jaga ketahanan air di Jakarta
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 05:57 WIB

    Elshinta.com – Direktur Utama PAM JAYA, Arief Nasrudin mengumumkan langkah strategis baru dalam menjaga ketahanan air di DKI Jakarta melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. 

    Penandatanganan MoU yang telah ditandatangani beberapa waktu lalu, menjadi wujud nyata komitmen PAM JAYA dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto mengenai swasembada air.

    Arief Nasrudin menegaskan, kerja sama ini bertujuan untuk melakukan kajian mendalam tentang ketahanan air, mengingat pentingnya air sebagai kebutuhan dasar yang memengaruhi stabilitas dan kesejahteraan masyarakat. 

    “Hal ini sejalan dengan visi Presiden tentang swasembada air, di mana PAM JAYA akan terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan air di DKI Jakarta,” ujar Arief dalam peryataan resmi yang diterima, Rabu (18/12/2024). 

    Menurutnya, kerja sama ini juga mencakup penelitian berbagai aspek terkait pengelolaan air bersih, tantangan infrastruktur, ancaman terhadap sumber daya air, serta strategi pertahanan dalam menghadapi potensi krisis air di masa depan. 

    “Selain itu, Lemhannas dan PAM JAYA juga akan merumuskan kebijakan untuk memperkuat sistem penyediaan air yang aman dan berkelanjutan bagi warga Jakarta,” jelasnya. 

    Diketahui, Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga menekankan pentingnya swasembada air sebagai bagian dari program prioritas swasembada energi. 

    Dalam pidatonya di sidang paripurna MPR RI, Presiden menyoroti ketahanan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia tidak dapat tercapai tanpa pemerataan akses terhadap air bersih.

    Menyambut hal itu, lanjut Arief, PAM JAYA berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan dan infrastruktur guna memastikan distribusi air bersih yang merata bagi seluruh warga Jakarta. 

    “Nota Kesepahaman ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar lembaga dalam menciptakan ketahanan air yang lebih tangguh dan menjawab tantangan kebutuhan air bersih di ibu kota,” ujarnya. 

    Terakhir, Arief menyampaikan harapannya melalui MoU ini, PAM JAYA dan Lemhanas RI bertekad untuk menjadikan Jakarta sebagai contoh sukses pengelolaan air bersih yang berkelanjutan dan berdaulat.

    “Upaya ini merupakan komitmen PAM JAYA untuk mendukung agenda nasional dalam mencapai swasembada air untuk seluruh Indonesia,” pungkasnya. 

    Sebagai informasi, MoU antara PAM JAYA dengan Lemhanas RI melibatkan sejumlah perguruan tinggi ternama antara lain, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sumatera Utara, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Semarang, Institut Teknologi Kalimantan, Institut Ilmu Sosial dan Manajemen (STIAMI) serta lainya. 

    Sumber : Radio Elshinta