Tag: Arief Mulyadi

  • Sinergi PNM dan KemenPPPA Perkuat Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

    Sinergi PNM dan KemenPPPA Perkuat Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam memperkuat pemberdayaan hak perempuan dan anak. Sinergi ini selaras dengan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti pentingnya perhatian bagi kaum ibu melalui program BUMN, seperti PNM Mekaar, yang berdampak positif pada anak-anak.

    Dalam webinar bertajuk “Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas,” PNM mengedukasi lebih dari 10 ribu nasabah tentang pentingnya asupan gizi seimbang. Hak anak atas gizi cukup menjadi kunci tumbuh kembang dan terciptanya generasi unggul.

    Ibu memiliki peran besar dalam membentuk generasi emas Indonesia. Oleh karena itu, hak-hak dasar perempuan dan anak, termasuk akses makanan bergizi, menjadi perhatian pemerintah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Plt. Asisten Deputi KemenPPPA, Suhaeni, mengapresiasi peran PNM dalam mendukung visi pemerintah melalui edukasi tentang gizi sebagai fondasi generasi penerus bangsa.

    “PNM telah banyak berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Suhaeni, Selasa (21/1/2025).

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan komitmen untuk meningkatkan literasi nasabah sebagai bentuk pemberian modal intelektual.

    “Sejalan dengan program MBG, kami berikan edukasi dan tips agar ibu-ibu Mekaar dapat menyajikan makanan sehat, bergizi, dan sesuai pendapatan mereka. Ini sesuai dengan tiga modal PNM: finansial, intelektual, dan sosial,” ungkap Arief.

    Arief juga mengajak semua pihak memperkuat perlindungan hak perempuan agar mereka semakin berdaya dan berperan optimal di keluarga maupun masyarakat.

    “Kalau ibu-ibu berdaya, anak-anak berkualitas akan tercipta. Ini tugas besar kita bersama,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro, PNM terus berkomitmen memberikan pembiayaan dan pemberdayaan kepada pengusaha ultra mikro guna mendukung pencapaian SDGs pada 2030.

     

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendapat dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam memperkuat pemberdayaan hak perempuan dan anak. Sinergi ini selaras dengan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

    Menteri BUMN Erick Thohir menyoroti pentingnya perhatian bagi kaum ibu melalui program BUMN, seperti PNM Mekaar, yang berdampak positif pada anak-anak.

    Dalam webinar bertajuk “Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas,” PNM mengedukasi lebih dari 10 ribu nasabah tentang pentingnya asupan gizi seimbang. Hak anak atas gizi cukup menjadi kunci tumbuh kembang dan terciptanya generasi unggul.

    Ibu memiliki peran besar dalam membentuk generasi emas Indonesia. Oleh karena itu, hak-hak dasar perempuan dan anak, termasuk akses makanan bergizi, menjadi perhatian pemerintah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Plt. Asisten Deputi KemenPPPA, Suhaeni, mengapresiasi peran PNM dalam mendukung visi pemerintah melalui edukasi tentang gizi sebagai fondasi generasi penerus bangsa.

    “PNM telah banyak berkontribusi dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” ujar Suhaeni, Selasa (21/1/2025).

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menyatakan komitmen untuk meningkatkan literasi nasabah sebagai bentuk pemberian modal intelektual.

    “Sejalan dengan program MBG, kami berikan edukasi dan tips agar ibu-ibu Mekaar dapat menyajikan makanan sehat, bergizi, dan sesuai pendapatan mereka. Ini sesuai dengan tiga modal PNM: finansial, intelektual, dan sosial,” ungkap Arief.

    Arief juga mengajak semua pihak memperkuat perlindungan hak perempuan agar mereka semakin berdaya dan berperan optimal di keluarga maupun masyarakat.

    “Kalau ibu-ibu berdaya, anak-anak berkualitas akan tercipta. Ini tugas besar kita bersama,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari Holding Ultra Mikro, PNM terus berkomitmen memberikan pembiayaan dan pemberdayaan kepada pengusaha ultra mikro guna mendukung pencapaian SDGs pada 2030.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Sinergi PNM dan KemenPPPA Kuatkan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

    Sinergi PNM dan KemenPPPA Kuatkan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak

    JABAR EKSPRES – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendapatkan dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam penguatan pemberdayaan hak perempuan dan anak.

    Sinergi ini sejalan dengan misi dan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat.

    Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan pentingnya memberikan perhatian kepada kaum ibu, tercermin dari program BUMN melalui PNM Mekaar yang akan berdampak baik pada anak-anak.

    Melalui webinar bertajuk “Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas” PNM mengedukasi lebih dari 10ribu nasabah tentang pentingnya asupan gizi seimbang untuk keluarga dan anak.

    Pemberian makan dengan gizi yang cukup merupakan salah satu hak anak yang dapat membantu tumbuh kembang mereka dan menghasilkan generasi unggul.

    BACA JUGA: Masyarakat Jawa Barat Manfaatkan Promo Tarif Listrik 50 Persen dari PLN 

    Ibu berperan besar dalam membentuk generasi emas Indonesia sehingga hak-hak dasar perempuan dan anak wajib dipenuhi.

    Salah satunya perihal makanan yang juga menjadi concern pemerintah dengan memberikan Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasihan dan Lingkungan KemenPPPA, Suhaeni mengapresiasi peran PNM dalam mendukung visi besar pemerintah untuk terlibat dan berkontribusi menyukseskan MBG dengan membangun kesadaran akan gizi sebagai pondasi generasi penerus bangsa Indonesia.

    “PNM telah banyak berkontribusi dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” terangnya.

    Sebagai perusahaan pembiayaan dan pemberdayaan pengusaha ultra mikro, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan literasi bagi nasabah binaannya sebagai bentuk pemberian modal intelektual.

    “Sejalan dengan program makan bergizi gratis (MBG), kami berikan edukasi dan tips yang diharapkan dapat mendukung ibu-ibu Mekaar bisa menyajikan makanan sehat, bergizi seimbang, dan sesuai dengan pendapatan mereka. Sesuai dengan pemberian tiga modal kami yaitu modal finansial, intelektual dan sosial,” ungkap Arief.

    BACA JUGA: Sukseskan Program Swasembada Pangan, Polresta Bandung Tanam Jagung 110 Hektar Serentak di Kabupaten Bandung

    Arief turut mengajak seluruh pihak melakukan penguatan perlindungan hak perempuan agar mereka mampu berdaya dan berperan lebih optimal di lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar.

  • Gandeng Kementerian KPPPA, PNM Perkuat Peran Ibu dalam Membangun Masa Depan Anak

    Gandeng Kementerian KPPPA, PNM Perkuat Peran Ibu dalam Membangun Masa Depan Anak

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali mendapatkan dukungan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) dalam penguatan pemberdayaan hak perempuan dan anak. Sinergi ini sejalan dengan misi dan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mendukung peningkatan kesejahteraan rakyat. Menteri BUMN Erick Thohir juga menekankan pentingnya memberikan perhatian kepada kaum ibu, tercermin dari program BUMN melalui PNM Mekaar yang akan berdampak baik pada anak-anak.

    Melalui webinar bertajuk “Ibu Mekaar Cerdas Wujudkan Generasi Emas” PNM mengedukasi lebih dari 10ribu nasabah tentang pentingnya asupan gizi seimbang untuk keluarga dan anak. Pemberian makan dengan gizi yang cukup merupakan salah satu hak anak yang dapat membantu tumbuh kembang mereka dan menghasilkan generasi unggul.

    Ibu berperan besar dalam membentuk generasi emas Indonesia sehingga hak-hak dasar perempuan dan anak wajib dipenuhi. Salah satunya perihal makanan yang juga menjadi concern pemerintah dengan memberikan Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Plt. Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasihan dan Lingkungan KemenPPPA, Suhaeni mengapresiasi peran PNM dalam mendukung visi besar pemerintah untuk terlibat dan berkontribusi menyukseskan MBG dengan membangun kesadaran akan gizi sebagai pondasi generasi penerus bangsa Indonesia. “PNM telah banyak berkontribusi dalam pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” terangnya.

    Sebagai perusahaan pembiayaan dan pemberdayaan pengusaha ultra mikro, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong peningkatan literasi bagi nasabah binaannya sebagai bentuk pemberian modal intelektual.

  • Mewujudkan Impian dari Daur Ulang Sampah Bantar Gebang

    Mewujudkan Impian dari Daur Ulang Sampah Bantar Gebang

    Bekasi: Seorang ibu bernama Aan Andasari membuktikan semangat juang dan kreativitas dapat mengubah hidup dan memberi dampak positif untuk banyak orang.

    Untuk merealisasikan hal tersebut, ibu dari empat anak itu bergabung dengan PNM Mekaar sejak 16 Juli 2022 dan telah membangun usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk-produk kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, dan rompi.

    Kini usaha Aan sudah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta dan Medan. Dia juga memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan nilai-nilai penting wanita dan anak-anak pemulung di lingkungan Bantar Gebang Bekasi.
     
    “Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk belajar berkreasi dari sisa-sisa bahan jeans yang sering mereka temukan. Dengan sedikit keterampilan dan semangat, mereka bisa menghasilkan uang dari barang yang dianggap tidak berguna,” kata Aan di Bekasi, Minggu, 19 Januari 2025.
     

    Semangat untuk memberdayakan anak-anak muda dan perempuan di sekitarnya tercermin dalam setiap langkah usaha yang dijalaninya. Dengan moto hidup ‘Pemberdayaan Wanita dan Anak Muda’, menjadi landasan yang kuat dalam setiap keputusan dan aktivitas yang ia lakukan.

    Aan juga mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang pernah mencatatkan angka luar biasa, yaitu 400 anak per hari. Pengabdian dan dedikasinya tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya.

    Suami Aan yang bekerja sebagai marbot masjid sekaligus pemulung turut mendukungnya membuat kehidupan keluarga mereka semakin kokoh meskipun penuh tantangan.
     
    Dengan fasilitas pinjaman dari PNM Mekaar, Aan bisa mewujudkan impian dan memberikan dampak yang besar bagi banyak orang. Melalui perjuangannya, Aan tidak hanya mengubah nasib pribadi, tetapi juga membantu mengubah hidup banyak orang di sekitarnya.

    Semangat untuk terus maju dan memberdayakan orang lain menjadi teladan nyata bahwa kekuatan seorang wanita bukan hanya terletak pada usahanya sendiri, tetapi juga pada kemampuannya untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain.

    “Selama 2024 PNM mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya pertumbuhan jumlah nasabah PNM Mekaar yakni PNM memberdayakan lebih dari 21.92 juta ibu-ibu melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tersebar hingga pelosok negeri,” ungkap Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi. 

    Selain itu peserta diberikan pelatihan lanjutan berupa peningkatan kemampuan teknis sektor dan sub sektor usaha, pengelolaan dan tata kelola usaha, kemasan dan branding, pemasaran dan lain-lain, sebanyak 29.832 kali pelatihan kepada total 1.453.521 peserta atau nasabah.
     

    Bekasi: Seorang ibu bernama Aan Andasari membuktikan semangat juang dan kreativitas dapat mengubah hidup dan memberi dampak positif untuk banyak orang.
     
    Untuk merealisasikan hal tersebut, ibu dari empat anak itu bergabung dengan PNM Mekaar sejak 16 Juli 2022 dan telah membangun usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk-produk kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, dan rompi.
     
    Kini usaha Aan sudah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Yogyakarta dan Medan. Dia juga memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan nilai-nilai penting wanita dan anak-anak pemulung di lingkungan Bantar Gebang Bekasi.
     
    “Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk belajar berkreasi dari sisa-sisa bahan jeans yang sering mereka temukan. Dengan sedikit keterampilan dan semangat, mereka bisa menghasilkan uang dari barang yang dianggap tidak berguna,” kata Aan di Bekasi, Minggu, 19 Januari 2025.
     

    Semangat untuk memberdayakan anak-anak muda dan perempuan di sekitarnya tercermin dalam setiap langkah usaha yang dijalaninya. Dengan moto hidup ‘Pemberdayaan Wanita dan Anak Muda’, menjadi landasan yang kuat dalam setiap keputusan dan aktivitas yang ia lakukan.

    Aan juga mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang pernah mencatatkan angka luar biasa, yaitu 400 anak per hari. Pengabdian dan dedikasinya tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya.
     
    Suami Aan yang bekerja sebagai marbot masjid sekaligus pemulung turut mendukungnya membuat kehidupan keluarga mereka semakin kokoh meskipun penuh tantangan.
     
    Dengan fasilitas pinjaman dari PNM Mekaar, Aan bisa mewujudkan impian dan memberikan dampak yang besar bagi banyak orang. Melalui perjuangannya, Aan tidak hanya mengubah nasib pribadi, tetapi juga membantu mengubah hidup banyak orang di sekitarnya.
     
    Semangat untuk terus maju dan memberdayakan orang lain menjadi teladan nyata bahwa kekuatan seorang wanita bukan hanya terletak pada usahanya sendiri, tetapi juga pada kemampuannya untuk menginspirasi dan memberdayakan orang lain.
     
    “Selama 2024 PNM mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya pertumbuhan jumlah nasabah PNM Mekaar yakni PNM memberdayakan lebih dari 21.92 juta ibu-ibu melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tersebar hingga pelosok negeri,” ungkap Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi. 
     
    Selain itu peserta diberikan pelatihan lanjutan berupa peningkatan kemampuan teknis sektor dan sub sektor usaha, pengelolaan dan tata kelola usaha, kemasan dan branding, pemasaran dan lain-lain, sebanyak 29.832 kali pelatihan kepada total 1.453.521 peserta atau nasabah.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (WAN)

  • Sebanyak 21,92 Juta Ibu Ikuti Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera    – Halaman all

    Sebanyak 21,92 Juta Ibu Ikuti Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera    – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selama 2024 Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat berbagai pencapaian penting, di antaranya pertumbuhan jumlah nasabah PNM Mekaar.

    PNM telah berhasil memberdayakan lebih dari 21, 92 juta ibu-ibu melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang tersebar hingga pelosok Indonesia dengan pinjaman Rp1 juta-Rp5 juta.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, dalam program itu peserta diberikan pelatihan lanjutan berupa peningkatan kemampuan teknis sektor dan sub sektor usaha.

    “Juga terkait pengelolaan dan tata kelola usaha, kemasan dan branding, pemasaran dan lain-lain, sebanyak 29.832 kali pelatihan kepada total 1.453.521 peserta atau nasabah,” katanya dalam keterangannya, Minggu (19/1/2024).

     
    Arief mengapresiasi seluruh kerja keras dan semangat berusaha ibu-ibu Mekaar selama ini dan berkomitmen terus meningkatan kualitas pemberdayaan.

    Salah satu nasabah PNM Mekaar,  Aan Andasari menjadi salah satu sosok yang berhasil dalam PNM Mekaar.

    Ibu dari empat orang anak yang telah membuktikan bahwa semangat juang dan kreativitas dapat mengubah hidup dan memberi dampak positif bagi banyak orang.
     
    Bergabung dengan PNM Mekaar sejak 16 Juli 2022, Bu Aan telah membangun usaha daur ulang bahan jeans menjadi produk-produk kreatif seperti tas, topi, gantungan kunci, dan rompi bahkan produknya telah merambah ke berbagai kota besar di Indonesia seperti Jogja dan Medan.

    Tidak hanya itu, ia juga memberikan kontribusi besar dalam pemberdayaan nilai-nilai penting wanita dan anak-anak pemulung di lingkungan sekitarnya.
     
    “Saya mengedukasi anak-anak pemulung untuk belajar berkreasi dari sisa-sisa bahan jeans yang sering mereka temukan. Dengan sedikit keterampilan dan semangat, mereka bisa menghasilkan uang dari barang yang dianggap tidak berguna,” jelas Bu Aan di Bekasi, Sabtu (18/1/2025).

    Semangat untuk memberdayakan anak-anak muda dan perempuan di sekitarnya tercermin dalam setiap langkah usaha yang dijalaninya. Moto hidupnya, “Pemberdayaan Wanita dan Anak Muda”, menjadi landasan yang kuat dalam setiap keputusan dan aktivitas yang ia lakukan.”

     
    Selain mengelola usaha, Bu Aan juga mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an) yang pernah mencatatkan angka luar biasa, yaitu 400 anak per hari.

    Pengabdian dan dedikasinya tidak hanya untuk keluarga, tetapi juga untuk masyarakat di sekitarnya. Suami Bu Aan yang bekerja sebagai marbot masjid sekaligus pemulung turut mendukungnya, membuat kehidupan keluarga mereka semakin kokoh meskipun penuh tantangan. 

  • Kisah Suciyah, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Pelaku Usaha

    Kisah Suciyah, Dulu Hidup Susah Kini Jadi Pelaku Usaha

    Mojokerto: Hidup Suciyah mengalami perubahan drastis semenjak dirinya memberanikan diri memulai usaha cor kuningan. Sebelumnya, Suciyah harus pontang-panting menghidupi keluarga dengan penghasilan Rp300 ribu per bulan sebagi buruh.

    Dengan pendapatan yang sangat terbatas, ia kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya, bahkan untuk membeli popok dan susu anaknya. Titik balik hidupnya terjadi setelah bertemu dengan Account Officer (AO) Mekaar di pasar pada 2017.

    Tawaran modal usaha dengan plafon awal Rp3 juta menjadi awal perubahan besar dalam kesejahteraan keluarganya dengan mulai mengembangkan usaha produksi cor kuningan. 

    Saat ini, Suciyah tidak hanya berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas.

    Dia kini mampu mempekerjakan tetangga sekitar, membangun tempat usaha sendiri, membeli alat produksi cor kuningan, dan bahkan membantu menyekolahkan anak-anak yatim di lingkungannya.

    Ketulusan hatinya membantu sesama dan kegigihannya berusaha membuat Suciyah terpilih menjadi salah satu nasabah PNM Mekaar yang menginspirasi.

    Ia rutin mengikuti pelatihan usaha yang diberikan PNM, salah satunya pelatihan klasterisasi bertema ‘Cor Kuningan’. 

    “Saya diajak belajar bikin cor kuningan tapi caranya beda sama yang biasanya saya bikin. Pulang dari sana saya bei tahu tetangga-tetangga cara bikin yang lebih gampang,” kata Suciyah.

    Setelah mendengar cerita Suciyah, banyak tetangga mulai memproduksi cor kuningan dan diajak bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar. Berkat kegigihannya kini usahanya berkembang.

    Ia juga mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang dalam kunjungannya ke Mojokerto beberapa waktu lalu memberikan bantuan alat usaha kepada Suciyah. 

    Bantuan ini diharapkan dapat mendukung usahanya naik kelas dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat sekitar.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi percaya kekuatan ibu-ibu dalam memberikan kontribusi secara holistik bagi lingkungannya.

    Mojokerto: Hidup Suciyah mengalami perubahan drastis semenjak dirinya memberanikan diri memulai usaha cor kuningan. Sebelumnya, Suciyah harus pontang-panting menghidupi keluarga dengan penghasilan Rp300 ribu per bulan sebagi buruh.
     
    Dengan pendapatan yang sangat terbatas, ia kesulitan mencukupi kebutuhan keluarganya, bahkan untuk membeli popok dan susu anaknya. Titik balik hidupnya terjadi setelah bertemu dengan Account Officer (AO) Mekaar di pasar pada 2017.
     
    Tawaran modal usaha dengan plafon awal Rp3 juta menjadi awal perubahan besar dalam kesejahteraan keluarganya dengan mulai mengembangkan usaha produksi cor kuningan. 

    Saat ini, Suciyah tidak hanya berhasil meningkatkan taraf hidup keluarganya, tetapi juga memberikan dampak sosial yang luas.
     
    Dia kini mampu mempekerjakan tetangga sekitar, membangun tempat usaha sendiri, membeli alat produksi cor kuningan, dan bahkan membantu menyekolahkan anak-anak yatim di lingkungannya.
     
    Ketulusan hatinya membantu sesama dan kegigihannya berusaha membuat Suciyah terpilih menjadi salah satu nasabah PNM Mekaar yang menginspirasi.
     
    Ia rutin mengikuti pelatihan usaha yang diberikan PNM, salah satunya pelatihan klasterisasi bertema ‘Cor Kuningan’. 
     
    “Saya diajak belajar bikin cor kuningan tapi caranya beda sama yang biasanya saya bikin. Pulang dari sana saya bei tahu tetangga-tetangga cara bikin yang lebih gampang,” kata Suciyah.
     
    Setelah mendengar cerita Suciyah, banyak tetangga mulai memproduksi cor kuningan dan diajak bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar. Berkat kegigihannya kini usahanya berkembang.
     
    Ia juga mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, yang dalam kunjungannya ke Mojokerto beberapa waktu lalu memberikan bantuan alat usaha kepada Suciyah. 
     
    Bantuan ini diharapkan dapat mendukung usahanya naik kelas dan memberikan dampak lebih luas bagi masyarakat sekitar.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi percaya kekuatan ibu-ibu dalam memberikan kontribusi secara holistik bagi lingkungannya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Stafsus Gibran Pantau Efektivitas Program Mekaar di TPST Bantargebang

    Stafsus Gibran Pantau Efektivitas Program Mekaar di TPST Bantargebang

    Bekasi: Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) RI Tina Talisa meninjau program pemberdayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

    PNM melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), telah menjangkau 400 ribu ibu prasejahtera di wilayah ini dengan memberikan pendampingan, pelatihan, serta akses pembiayaan usaha rumah tangga berskala ultra mikro. 

    Menurut Tina, program pemberdayaan PNM Mekaar tidak hanya untuk ibu-ibu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga pemberdayaan yang lebih luas bagi anak-anak lewat pendidikan.

    Tina melihat sebuah ekosistem yang mendukung peningkatan usaha ibu-ibu melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) sekaligus fasilitas pembelajaran gratis di Ruang Pintar Madani.

    Kehadiran Ruang Pintar Madani dinilai sejalan dengan misi Presiden Prabowo menciptakan generasi yang unggul dalam hal intelektual.

    “Pendidikan anak-anak harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau ingin menaikkan kesejahteraan keluarga harus lewat pendidikan. Ibunya (lulusan) SMP sederajat, anaknya SMA bahkan kuliah,” kata Tina.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan kehadiran PNM untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat akar rumput dengan membangun semangat keberlanjutan baik dari aspek finansial, intelektual maupun sosial. Apalagi, banyak nasabah PNM Mekaar berada di wilayah Bantargebang yang identik dengan kawasan kumuh sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga banyak potensi yang bisa digali.

    “Keberhasilan pemberdayaan PNM bukan hanya dilihat dari jumlah nasabah yang diberi pembiayaan, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat lewat literasi dan inklusi keuangan serta aspek kebermanfaatan sosial. Contohnya masyarakat yang berhasil membuka lapangan kerja bagi tetangganya dari usaha daur ulang di Bantargebang,” ujar Arief.

    Bekasi: Staf Khusus Wakil Presiden (Wapres) RI Tina Talisa meninjau program pemberdayaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
     
    PNM melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar), telah menjangkau 400 ribu ibu prasejahtera di wilayah ini dengan memberikan pendampingan, pelatihan, serta akses pembiayaan usaha rumah tangga berskala ultra mikro. 
     
    Menurut Tina, program pemberdayaan PNM Mekaar tidak hanya untuk ibu-ibu dalam meningkatkan pendapatan keluarga, tetapi juga pemberdayaan yang lebih luas bagi anak-anak lewat pendidikan.

    Tina melihat sebuah ekosistem yang mendukung peningkatan usaha ibu-ibu melalui Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM) sekaligus fasilitas pembelajaran gratis di Ruang Pintar Madani.
     
    Kehadiran Ruang Pintar Madani dinilai sejalan dengan misi Presiden Prabowo menciptakan generasi yang unggul dalam hal intelektual.
     
    “Pendidikan anak-anak harus lebih baik dari orang tuanya. Kalau ingin menaikkan kesejahteraan keluarga harus lewat pendidikan. Ibunya (lulusan) SMP sederajat, anaknya SMA bahkan kuliah,” kata Tina.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan kehadiran PNM untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat akar rumput dengan membangun semangat keberlanjutan baik dari aspek finansial, intelektual maupun sosial. Apalagi, banyak nasabah PNM Mekaar berada di wilayah Bantargebang yang identik dengan kawasan kumuh sebagai tempat pengelolaan sampah terpadu sehingga banyak potensi yang bisa digali.
     
    “Keberhasilan pemberdayaan PNM bukan hanya dilihat dari jumlah nasabah yang diberi pembiayaan, tetapi juga dari meningkatnya kualitas hidup masyarakat lewat literasi dan inklusi keuangan serta aspek kebermanfaatan sosial. Contohnya masyarakat yang berhasil membuka lapangan kerja bagi tetangganya dari usaha daur ulang di Bantargebang,” ujar Arief.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Sinergi PNM dan Kementerian PPPA Perkuat Pemberdayaan Perempuan di Bidang Ekonomi

    Sinergi PNM dan Kementerian PPPA Perkuat Pemberdayaan Perempuan di Bidang Ekonomi

    Jakarta, Beritasatu.com – Permodalan Nasional Madani (PNM) bersinergi dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) untuk memperkuat pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi. Saat ini, nasabah perempuan aktif PNM mencapai 15,8 juta yang terbagi dalam 898.000 kelompok. Hal ini merupakan pencapaian dalam mendukung pemberdayaan perempuan.

    Menteri PPPA Arifah Fauzi mengatakan, saat ini Kementerian PPPA sudah menetapkan 3 program prioritas, salah satunya adalah Ruang Bersama Indonesia (RBI), di mana outputnya adalah satu data tentang perempuan dan anak yang berbasis desa.

    “Jadi ini adalah penguatan perempuan dalam hal ekonomi, maka kami berkolaborasi, bersinergi dengan PNM,” ujar Arifah di Menara PNM, Jumat (10/1/2025).

    Menurut Arifah, sinergi ini merupakan salah satu solusi untuk memperkuat perempuan-perempuan di tingkat desa. Pertama dengan melakukan pemetaan di desa tersebut baru dilanjutkan dengan sinergi apa yang bisa dibangun bersama PNM.

    “Misalkan ada yang punya passion di kecantikan, mungkin kita latih untuk bisa membuka salon atau mungkin usaha-usaha yang lain sebagai penjahit dan sebagainya. Jadi, kita akan pemetaan dulu di sebuah desa, kemudian kemungkinan dari PNM bisa bantu di sektor tertentu,” jelas Arifah.

    Direktur Utama PT. PNM Arief Mulyadi menyambut baik kerja sama yang dilakukan dengan Kementerian PPPA. Menurut Arief, dengan kerja sama dengan Kementerian PPPA, ada nilai tambah lain yang bisa diberikan kepada nasabah.

    “Jadi ada konten-konten parenting, pembinaan anak, kesadaran status sebagai istri, peningkatan confident perempuan itu kami terima dari Kementerian PPPA. Nanti tindak lanjutnya yang real kegiatan di lapangan. Kementerian PPPA juga punya rumah bersama Indonesia, mungkin kami akan isi di situ dengan kegiatan pembinaan ekonomi produktif,” ujar Arief.

    Saat ini, PNM telah memiliki 22 Kampung Madani serta 132 Ruang Pintar PNM yang selama ini dijadikan tempat belajar, terutama anak.

    “Kami akan tambahkan konten yang mirip-mirip dengan RBI. Dengan adanya kerja sama dengan Kementerian PPPA, nasabahnya yakni ibu si anak juga akan bisa memanfaatkan tempat ini. Hal ini akan menambah jaminan para nasabah kami semakin percaya diri, semakin pandai dan semakin loyal kepada kami,” lanjut Arief.

    Di tahun 2025, PNM sendiri akan fokus pada peningkatan program-program pemberdayaan dan menaik kelaskan nasabah.

    “Per hari ini ada 15,8 juta nasabah, mungkin di tahun ini kami tidak akan banyak tambahan nasabah. Karena kami juga punya target untuk menaik kelaskan. Yang naik kelas itu yang nanti kami ganti dengan nasabah baru,” tutup Arief.

  • Nasabah Mekaar Dipastikan Bebas dari Praktik Judi Online, Ini Alasannya

    Nasabah Mekaar Dipastikan Bebas dari Praktik Judi Online, Ini Alasannya

    Jakarta, Beritasatu.com – Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi memastikan para nasabah program membina ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) tidak terlibat dalam praktik judi online (judol). Pernyataan ini disampaikan di tengah maraknya isu perputaran uang dari judi online yang mencapai ratusan triliun rupiah.

    Menurut Arief, nasabah Mekaar mayoritas berasal dari keluarga prasejahtera dengan akses digital yang terbatas. Tingkat literasi keuangan digital yang rendah juga menjadi salah satu faktor kecilnya kemungkinan mereka terlibat dalam aktivitas judi online.

    “Masih kecil presentasinya yang pegang smartphone untuk transaksi digital. Bahkan yang punya hand phone non-smartphone masih banyak,” ujar Arief di Menara PNM, Jakarta, Senin (6/1/2024).

    Ia menambahkan karakteristik pelaku judi online biasanya berasal dari masyarakat urban yang memiliki gaya hidup tinggi dan cakap menggunakan media sosial. “Kalau sampai mereka (nasabah Mekaar) judi online, kayaknya kecil kemungkinannya. Ini beda segmennya,” jelas Arief.

    Namun, PNM tetap berkomitmen untuk melakukan langkah mitigasi guna mencegah paparan judi online kepada nasabahnya. Salah satunya adalah dengan melakukan sosialisasi secara masif terkait bahaya judi online.

    Mekaar adalah program pembinaan yang ditujukan untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai atau mengembangkan usaha. Program ini mengutamakan pendampingan usaha secara sosial atau berkelompok dengan sistem tanggung renteng.

    Sistem ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan akses pembiayaan, sehingga nasabah dapat mengembangkan usaha mereka. Dengan pendekatan ini, PNM berharap nasabah Mekaar dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi tanpa terpapar risiko seperti judi online.

    “Virus (judi online) cepat sekali kan. Kalau kita tingkatkan ekonominya terus nasabah beli hand phone, jadi terpapar juga. Ini perlu kami antisipasi,” pungkas Arief.

  • Nasabah Mekaar Dipastikan Bebas dari Praktik Judi Online, Ini Alasannya

    Realisasi Pembiayaan Segmen Ultra Mikro PNM Mekaar pada 2024 Mencapai Target

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) memastikan kinerja penyaluran pembiayaan untuk program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) pada 2024 telah mencapai target.

    Namun, Direktur Utama PNM Arief Mulyadi enggan mengungkapkan detail dari angka capaian yang dimaksud, dikarenakan pembukuan secara tahunan belum diaudit.

    “Belum closing, tetapi ya so far target 2024 kita capai walaupun enggak achieve-achieve banget. Namun, stabil dan target 2024 tercapai,” ucapnya di Menara PNM Jakarta, Senin (6/1/2024).

    Berdasarkan kinerja per Agustus 2024, perusahaan pembiayaan pelat merah ini telah menyalurkan pembiayaan untuk program Mekaar senilai Rp 45 triliun.

    Arief melanjutkan, saat ini jumlah nasabah program Mekaar telah menembus 15 juta nasabah.

    Ke depan, Arief mengungkapkan bahwa pihaknya tak akan menambah jumlah nasabah secara masif, seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Namun, PNM akan lebih fokus mengupayakan agar para nasabahnya dapat naik kelas dan bisnisnya berkelanjutan.

    Baik dari pelaku usaha kelas ultra mikro menjadi mikro, atau pun pelaku usaha mikro menjadi pengusaha kelas kecil. Hal ini merupakan arahan dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui Stafsus Wapres Tina Talisa.

    Sebagai informasi, Mekaar merupakan akronim dari Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera, yang merupakan program pembinaan khusus yang dilakukan oleh PT PNM untuk ibu-ibu prasejahtera produktif non-bankable yang ingin memulai usaha maupun mengembangkan usaha.

    “Tadi pesan stakeholder agar konten pemberdayaan yang kami perkuat, sehingga agresivitas untuk mengakuisisi baru nasabah untuk meningkatkan plafon pembiayaannya tidak seperti tahun-tahun sebelumnya,” pungkas Arief dalam menanggapi pembiayaan PNM Mekaar.