Tag: Arief Mulyadi

  • PNM Hadirkan Ruang Pintar Khusus Disabilitas, Bukti Dukungan untuk Masa Depan Inklusif

    PNM Hadirkan Ruang Pintar Khusus Disabilitas, Bukti Dukungan untuk Masa Depan Inklusif

    Jakarta, Beritasatu.comAkses dan layanan pendidikan untuk anak-anak disabilitas di Indonesia masih sangat minim. Hari Disabilitas Internasional menjadi pengingat bagi PNM bahwa setiap anak berhak mendapat kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

    Ruang Pintar Jendela Ibu menjadi salah satu bentuk dukungan PNM kepada anak-anak penyandang disabilitas di Bogor dalam hal pendidikan non-formal secara gratis. Bukan hanya itu, terapi bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) juga dapat mereka nikmati.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian kepada ABK. Menurutnyaa, kehadiran Ruang Pintar PNM Jendela Ibu dapat menjadi awal tumbuhnya masa depan yang inklusif dan berkelanjutan.

    “Ruang Pintar Jendela Ibu bukan sekadar sebagai wadah pendidikan tetapi bentuk kepedulian PNM agar anak-anak ini mendapat kesempatan untuk berpartisipasi dan terintegrasi dengan berbagai aspek kehidupan,” ungkapnya.

    Arief menekankan pentingnya aksesibilitas yang baik memungkinkan disabilitas agar bisa berpartisipasi, memberikan pengalaman agar tumbuh rasa percaya diri.

    “PNM percaya stigma negatif dapat semakin ditekan dan anak-anak disabilitas bias kita dukung untuk semakin berkarya tanpa batas,” tambah Arief.

    Hingga saat ini sebanyak 131 Ruang Pintar tersebar di seluruh Indonesia dan siap membantu mencerdaskan kehidupan bangsa.

  • Intip Usaha Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Gibran

    Intip Usaha Snack Emping Jagung Nasabah PNM Mekaar yang Diborong Gibran

    Semarang: Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming membuat kejutan dengan memborong produk snack milik Rachma Widarti, salah satu nasabah PNM Mekaar. Hal ini terjadi saat Gibran hadir dalam acara pelatihan tentang stunting yang digelar PNM kepada 3.000 nasabah di Semarang. 

    Rachma yang menjalankan usaha camilan berupa Emping Jagung dan catering rumahan, mengungkapkan kisah perjuangannya yang luar biasa. Bermula dari dampak pandemi yang menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja pailit, ia memulai usaha dari nol dengan modal sangat terbatas.

    Di saat yang sama, ia tidak hanya kehilangan pekerjaan, namun juga hak-haknya sebagai pekerja, termasuk gaji yang belum terbayarkan selama enam bulan.

    “Saya mulai usaha catering dan camilan ini dari rumah, karena harus bertahan setelah dipecat tanpa pesangon. Modal awal saya sangat kecil, hanya Rp150.000, yang saya dapatkan dari menjual sepeda anak. Saat itu, saya merasa terpuruk, tapi saya harus berjuang demi keluarga,” kata Rachma.

    Rachma kemudian bergabung dengan PNM Mekaar pada tahun 2021 dan tergabung dalam kelompok Mekaar Muara Mas. Sejak bergabung, usahanya mulai berkembang pesat. Ia menerima pencairan dana usaha secara bertahap, mulai dengan Rp3 juta pada pencairan pertama dan kini plafonnya mencapai Rp5 juta.

    “Alhamdulillah, sejak bergabung dengan PNM mekaar, usaha saya semakin dikenal banyak orang. Saya lebih berani menawarkan produk saya dan merambah pasar yang lebih luas. Sekarang saya sudah bisa berjualan dengan modal yang lebih besar,” ujar Rachma.

    Keputusan Gibran membeli produk Rachma menjadi simbol nyata bagaimana dukungan terhadap usaha mikro dapat mengubah kehidupan. Menurut Rachma ini merupakan wujud kepedulian Wapres dengan pemberdayaan UMKM, khususnya bagi para pelaku usaha perempuan.

    “Saya tidak menyangka didatangi Pak Gibran dan langsung borong semua snack emping yang saya bawa. Saya ajak foto juga mau, saya update status jadi banyak yang tanya-tanya jualan saya,” katanya.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan Rachma. Ia percaya jika ibu-ibu membangun semangat yang sama untuk bangkit dari kondisi buruk dan menjalani usaha dengan maksimal maka usaha ultra mikro bisa bersaing di pasar yang lebih luas.

    “Selama Indonesia masih memiliki ibu-ibu yang saling peduli sesama, gigih merajut usaha, tentu bisa membantu memperkuat posisi ekonomi Bangsa.  Di situlah PNM juga berupaya mendukung semangat usaha ibu-ibu dengan memberikan modal bukan hanya finansial, tetapi modal intelektual, dan modal sosial,” kata Arief yang turut mendampingi Wapres Gibran berdialog dengan nasabah PNM Mekaar.

    Kisah sukses Rachma Widarti adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tak kenal lelah dan dukungan yang tepat, seorang ibu rumah tangga bisa mengubah nasibnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.

    Semarang: Wakil Presiden Republik Indonesia Gibran Rakabuming membuat kejutan dengan memborong produk snack milik Rachma Widarti, salah satu nasabah PNM Mekaar. Hal ini terjadi saat Gibran hadir dalam acara pelatihan tentang stunting yang digelar PNM kepada 3.000 nasabah di Semarang. 
     
    Rachma yang menjalankan usaha camilan berupa Emping Jagung dan catering rumahan, mengungkapkan kisah perjuangannya yang luar biasa. Bermula dari dampak pandemi yang menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja pailit, ia memulai usaha dari nol dengan modal sangat terbatas.
     
    Di saat yang sama, ia tidak hanya kehilangan pekerjaan, namun juga hak-haknya sebagai pekerja, termasuk gaji yang belum terbayarkan selama enam bulan.
    “Saya mulai usaha catering dan camilan ini dari rumah, karena harus bertahan setelah dipecat tanpa pesangon. Modal awal saya sangat kecil, hanya Rp150.000, yang saya dapatkan dari menjual sepeda anak. Saat itu, saya merasa terpuruk, tapi saya harus berjuang demi keluarga,” kata Rachma.
     
    Rachma kemudian bergabung dengan PNM Mekaar pada tahun 2021 dan tergabung dalam kelompok Mekaar Muara Mas. Sejak bergabung, usahanya mulai berkembang pesat. Ia menerima pencairan dana usaha secara bertahap, mulai dengan Rp3 juta pada pencairan pertama dan kini plafonnya mencapai Rp5 juta.
     
    “Alhamdulillah, sejak bergabung dengan PNM mekaar, usaha saya semakin dikenal banyak orang. Saya lebih berani menawarkan produk saya dan merambah pasar yang lebih luas. Sekarang saya sudah bisa berjualan dengan modal yang lebih besar,” ujar Rachma.
     
    Keputusan Gibran membeli produk Rachma menjadi simbol nyata bagaimana dukungan terhadap usaha mikro dapat mengubah kehidupan. Menurut Rachma ini merupakan wujud kepedulian Wapres dengan pemberdayaan UMKM, khususnya bagi para pelaku usaha perempuan.
     
    “Saya tidak menyangka didatangi Pak Gibran dan langsung borong semua snack emping yang saya bawa. Saya ajak foto juga mau, saya update status jadi banyak yang tanya-tanya jualan saya,” katanya.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengapresiasi perjuangan Rachma. Ia percaya jika ibu-ibu membangun semangat yang sama untuk bangkit dari kondisi buruk dan menjalani usaha dengan maksimal maka usaha ultra mikro bisa bersaing di pasar yang lebih luas.
     
    “Selama Indonesia masih memiliki ibu-ibu yang saling peduli sesama, gigih merajut usaha, tentu bisa membantu memperkuat posisi ekonomi Bangsa.  Di situlah PNM juga berupaya mendukung semangat usaha ibu-ibu dengan memberikan modal bukan hanya finansial, tetapi modal intelektual, dan modal sosial,” kata Arief yang turut mendampingi Wapres Gibran berdialog dengan nasabah PNM Mekaar.
     
    Kisah sukses Rachma Widarti adalah bukti nyata bahwa dengan semangat yang tak kenal lelah dan dukungan yang tepat, seorang ibu rumah tangga bisa mengubah nasibnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (FZN)

  • Wapres Gibran berdialog dengan pengusaha rumahan dan siswa SMK Semarang

    Wapres Gibran berdialog dengan pengusaha rumahan dan siswa SMK Semarang

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa sekitar 3.000 para peserta dan pendamping program Membina Keluarga Sejahtera binaan PT Permodalan Nasional Madani di GOR Jatidiri, Semarang, Jumat (22/11/2024). (Elshinta.com/Joko Hendrianto)

    Wapres Gibran berdialog dengan pengusaha rumahan dan siswa SMK Semarang
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 23 November 2024 – 11:35 WIB

    Elshinta.com – Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyapa sekitar 3.000 para peserta dan pendamping program Membina Keluarga Sejahtera binaan PT Permodalan Nasional Madani di GOR Jatidiri, Semarang, Jumat (22/11/2024)

    Gibran didampingi PJ Gubernur Jateng Nana Sudjana menyapa satu per satu para pedagang aneka makanan ringan hingga penjual bakso yang menggelar dagangannya di dalam GOR tersebut. Wapres ini juga memborong aneka makanan dan warga yang hadir langsung bisa menikmati makanan itu setelah Gibran meninggalkan acara.

    Gibran menyampaikan dukungannya terhadap keberlanjutan program Permodalan Nasional Mandiri Mekaar sebagai salah satu upaya strategis untuk memperkuat sektor UMKM dan menciptakan lapangan kerja. Hal tersebut sejalan dengan salah satu misi Asta Cita Presiden Prabowo mengenai peningkatan lapangan kerja berkualitas dan pemberdayaan kewirausahaan.

    Artiningsih, seorang pelaku usaha kerupuk kulit merasa senang bisa berdialog langsung dengan Wapres.

    “Saya  telah menjadi nasabah program PNM Mekaar sejak 2019. Setelah bergabung dan mendapatkan pendampingan di program PNM Mekaar, usaha saya terus berkembang dengan baik. Semula saya membuat kerupuk kulit, kemudian berkembang jualan ikan cumi. Ada yang pesan dari Malaysia sekarang,” katanya seperti yang dilaporkan oleh Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto.

    Menanggapi kisah itu, Gibran terlihat senang. “Bagus ini. Terus ditingkatkan ya, Bu,” tuturnya.

    Sementara itu Direktur Utama Permodalan Nasional Madani, Arief Mulyadi kepada Gibran menjelaskan bahwa BUMN yang dikelola sejak 2016 itu telah memiliki 21.446.841 nasabah yang terdiri dari 871.891 kelompok. Dana yang terserap oleh mereka sebagai modal usaha mencapai Rp 294,98 trilyun.

    “Dengan  modal usaha itu membuat para nasabah mampu mengembangkan usahanya dan mampu mengekspor produksinya ke luar negeri. Di sisi lain mereka juga memiliki tenaga kerja sehingga mampu menciptakan lapangan kerja,” ujarnya.

    Sebelum bertemu dengan para anggota Mekaar Permodalan Nasional Mandiri, Gibran dan Nana Sudjana lebih dulu mengunjungi SMK Negeri 7 Semarang untuk menyaksikan langsung pemberian makan siang gratis bergizi di sekolah tersebut. Di sekolah itu Gibran juga berdialog dengan para siswa. 

    Sumber : Elshinta.Com

  • Momen Wapres Gibran Rakabuming Raka Borong Dagangan UMKM

    Momen Wapres Gibran Rakabuming Raka Borong Dagangan UMKM

    Semarang, Beritasatu.com – Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bertemu 3.000 lebih ibu-ibu pelaku UMKM yang merupakan nasabah Permodalan Nasional Madani Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM).  

    Gibran bersama Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, dan Dirut PNM Arief Mulyadi berkeliling berdialog dengan para pelaku UMKM.  

    Dagangan yang dihadirkan mulai dari  getuk, jus, bakso, bahkan tas anyaman, sepatu, hingga keset. Gibran satu per satu berdialog dengan para ibu itu mulai dari pengalaman hingga tantangan yang dihadapi.  

    “Ini saya borong semua ya,” ucap Wapres Gibran di depan penjual Getuk Koentjoro, Jumat (22/11/2024).

    Ia bahkan memborong semua dagangan dari UMKM yang ada di sana. Gibran sempat berpesan sebelum meninggalkan lokasi, dia meminta para ibu nasabah PNM tetap semangat.  

    “Mpun ibu-ibu semua pokoknya semangat terus. Habis ini masih ada pelatihan lho ya. Insyallah plafon nambah,” ujarnya.

    Penjual Gethuk, Oktarina mengaku senang  dagangannya diborong Wapres Gibran. Dia mendapat pesan untuk meningkatkan kualitas dan juga kemasan produknya. Selama ini, ia sangat terbantu dari segi permodalan melalui PNM Mekar.

    Ia berharap usahanya semakin besar, karena selama ini dia memperkerjakan remaja perempuan difable untuk membuat produk getuk dengan  bentuk yang unik yang menjadi data tarik.  

    “Senang banget, ini tadi disuruh tingkatkan kualitas dan kemasannya. Saya jadi tambah semangat ini,” ujarnya.  

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, total penyaluran pembiayaan PNM Mekaar sejak 2016 sebesar Rp294.98 triliun,  dengan jumlah penerima manfaat PNM Mekaar sebanyak 21.446.841 nasabah.  Hingga kini, nasabahnya tersebar di 6.165 kecamatan di 35 provinsi.

    Program PNM Mekaar bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat dalam berwirausaha, sehingga mampu meningkatkan pendapatan dan menopang ekonomi keluarga.  

    “Selain menopang pendapatan ekonomi keluarga, mereka (nasabah) juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitarnya. Bahkan, beberapa nasabah sudah mampu mengekspor produknya,” jelasnya.

    Sementara itu,  Kepala Dinas Koperasi UKM Jateng Eddy S Bramiyanto mengatakan, PNM Mekaar di Jateng telah melayani sebanyak 2,1 juta nasabah dengan jumlah kumulatif kredit mendekati Rp36 triliun.  Untuk prosentase kredit macet pada program tersebut di bawah 1 persen. Menurut dia, pendampingan yang dilakukan oleh PNM Mekar telah membuahkan hasil dengan baik.

  • Wapres bertemu peserta dan pendamping program PNM di Semarang

    Wapres bertemu peserta dan pendamping program PNM di Semarang

    Selain bisa menopang ekonomi keluarga, kami berharap mereka ini membuka lapangan kerja. Bahkan, ada yang sudah ekspor dan menampung banyak tenaga kerja

    Semarang (ANTARA) – Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan para peserta dan pendamping Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) binaan PT Permodalan Nasional Madani (PNM).

    Pada kegiatan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga (GOR) Jatidiri Semarang, Jumat, Gibran didampingi oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Aminuddin Ma’ruf dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

    PT Permodalan Nasional Madani (PNM) merupakan perusahaan pelat merah yang bergerak di bidang pembiayaan mikro dan merupakan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (BRI).

    Gibran tidak menyampaikan pidato sambutan pada kesempatan itu, melainkan langsung meninjau sejumlah stan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di lokasi.

    Tampak putra sulung mantan Presiden RI Joko Widodo itu berdialog dengan para pelaku UMKM binaan PNM, seperti pedagang bakso, mi ayam, sate ayam, es dawet, hingga kerajinan tangan.

    “Ayo semangat. Nanti plafonnya (pinjaman) ditambah,” katanya kepada para pedagang.

    Sementara itu, Direktur Utama PT PNM Arief Mulyadi mengatakan setidaknya ada 3.000 ibu-ibu nasabah PNM Mekaar se-Kota Semarang yang menghadiri kegiatan tersebut.

    Ia menyampaikan bahwa PNM saat ini memiliki 36.142 nasabah aktif di Kota Semarang dan sekitar dua juta nasabah di wilayah Jateng yang semuanya merupakan ibu-ibu.

    “Program ini memang menyasar 100 persen ibu-ibu. Kami berikan pembiayaan dan pemberdayaan mulai 2016 untuk memperluas kesempatan masyarakat dalam mengaktualisasi kemampuan produktif usaha untuk menopang ekonomi,” katanya.

    Menurut dia, kalangan ibu-ibu yang menjadi nasabah PNM terbagi tiga, yakni mereka yang baru memulai usaha, mereka yang berhenti usaha dan ingin memulai lagi, serta mereka yang sudah memiliki usaha dan ingin menambah modal.

    “Selain bisa menopang ekonomi keluarga, kami berharap mereka ini membuka lapangan kerja. Bahkan, ada yang sudah ekspor dan menampung banyak tenaga kerja,” katanya.

    Sebelumnya, Wapres telah mengunjungi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Semarang, dan setelah kunjungan program PNM dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada masyarakat di Kampung Mayangsari, Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Menteri UMKM minta istilah pelaku UMKM diganti pengusaha

    Menteri UMKM minta istilah pelaku UMKM diganti pengusaha

    Mereka sejatinya sama-sama pengusaha

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyerukan perubahan paradigma dalam memandang UMKM, salah satunya dengan mengganti sebutan pelaku UMKM dengan pengusaha UMKM.

    Dalam kunjungannya ke kantor cabang PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (11/11), Maman mengatakan kata pelaku memberikan konotasi negatif terhadap UMKM dan membuat UMKM seakan-akan hanya melakukan tindakan, bukan mengelola bisnis secara aktif, seperti halnya pelaku kejahatan.

    Padahal tidak ada yang berbeda dalam kegiatan yang dilakukan oleh para pengusaha UMKM dengan pengusaha besar.

    “Mereka sejatinya sama-sama pengusaha. Perbedaan antara mereka adalah yang satu pengusaha di sektor ultra mikro, yang satu pengusaha besar. Yang membedakan hanya skala usaha maupun aset yang dimiliki. Namun secara konteks, sistem atau pola, maupun metode usaha mereka semua sama,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Untuk mendukung perubahan paradigma ini, Maman meminta PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk menjadi pionir dalam mengubah cara pandang terhadap UMKM.

    Salah satunya dengan menginstruksikan seluruh account officer (AO) PNM untuk mulai menggunakan istilah pengusaha UMKM dalam berkomunikasi dengan nasabah.

    AO PNM memiliki tugas seperti menyosialisasikan program Mekaar kepada calon nasabah. Mereka juga bertugas menguji kelayakan calon nasabah, menggelar pertemuan kelompok mingguan untuk mendampingi nasabah, menagih angsuran, serta mempersiapkan pencairan modal usaha kelompok.

    “Mari kita sebut mereka pengusaha UMKM. Pengusaha yang bergerak di sektor ultra mikro, pengusaha kecil, pengusaha menengah, dan pengusaha besar. Saya ingin mencoba mengubah pola pikir terhadap mereka saudara-saudara kita,” tuturnya.

    Ia akan mendorong secara langsung Direktur Utama PNM Arief Mulyadi untuk membuat surat edaran agar penggantian penyebutan pelaku menjadi pengusaha UMKM ini menjadi sebuah instruksi.

    Selain perubahan terminologi, Menteri Maman juga menekankan pentingnya pendampingan yang intensif bagi para pengusaha UMKM.

    Melalui program Mekaar, PNM diharapkan dapat memberikan dukungan yang komprehensif, mulai dari akses permodalan hingga pengembangan kapasitas usaha.

    Menteri Maman mengatakan, saat ini ada sekitar 65 juta pengusaha UMKM tersebar di seluruh Indonesia. Ia menyatakan akan terus berupaya agar jumlah 65 juta ini tidak terus bertambah, tetapi mendorong agar 65 juta pengusaha UMKM ini bisa dinaikkan level usahanya.

    Pewarta: Shofi Ayudiana
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Peringati Sumpah Pemuda dengan Konservasi Terumbu Karang di Ambon

    Peringati Sumpah Pemuda dengan Konservasi Terumbu Karang di Ambon

    Liputan6.com, Ambon – Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melalui cabangnya di Ambon berkolaborasi dengan generasi muda untuk melakukan konservasi terumbu karang sebagai bagian dari komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.

    Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PNM bekerja sama dengan komunitas pecinta lingkungan laut, Sea Soldier, menanam 600 bibit terumbu karang di Pantai Wisata Morella, Maluku.

    Langkah strategis ini merupakan bagian dari upaya PNM dalam mendukung revitalisasi kehidupan sosial, pelestarian lingkungan, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Morella. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan potensi pariwisata daerah guna menciptakan dampak positif bagi perekonomian lokal.

    Arief Mulyadi Direktur Utama PNM, mengungkapkan pentingnya keterlibatan generasi muda dalam upaya pelestarian lingkungan.

    “Melalui kolaborasi ini, PNM berharap dapat mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat pesisir dengan mengutamakan nilai persatuan dan gotong royong,” jelasnya.

    Dengan adanya penanaman terumbu karang ini, diharapkan ekosistem laut yang terjaga mampu menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan, sehingga meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan masyarakat nelayan setempat. Selain itu, keindahan terumbu karang di Pantai Morella diharapkan menarik minat wisatawan, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di Desa Morella.

    Arief menambahkan bahwa keberhasilan pertumbuhan terumbu karang di Morella tidak terlepas dari dukungan faktor alam yang mendukung dan kepedulian masyarakat setempat dalam menjaga ekosistem pantai dan laut.

    “Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena dengan edukasi dan kesadaran yang tinggi, mereka dapat menjaga kebersihan pantai serta memelihara terumbu karang secara berkelanjutan,” tambahnya.

    Melalui program ini, PNM juga mengedukasi masyarakat setempat untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan pantai dan perairan sekitar, serta melibatkan mereka dalam perawatan rutin terumbu karang.

  • PNM Sudah Salurkan Modal Usaha Mekaar Rp 45,3 T Hingga Akhir Agustus

    PNM Sudah Salurkan Modal Usaha Mekaar Rp 45,3 T Hingga Akhir Agustus

    Jakarta

    PT Permodalan Nasional Madani (PNM) sudah menyalurkan pembiayaan modal ultra mikro untuk program Mekaar mencapai Rp 45,35 triliun hingga akhir Agustus 2024. Nilai outstanding loan program itu mencapai Rp 43,6 triliun.

    Angka penyaluran ini tercatat meningkat 1,9% secara year on year (yoy). Sedangkan di 2023, total penyaluran modal usaha Mekaar PNM tercatat sekitar Rp 70 triliun. Penyaluran itu diberikan kepada 14,7 juta nasabah.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan tingkat non-performing loan pada pembiayaan Mekaar relatif rendah. Pada periode yang sama, PNM mencatatkan NPL Mekaar hanya mencapai 0,86%.

    “Kenapa bisa rendah? Karena social engineering yang kami lakukan, ada mekanisme saling tolong menolong, saling empati. Ada model tanggung renteng yang dapat memitigasi risiko NPL,” kata Arief dalam kunjungannya ke salah satu kelompok Mekaar di Banyuwangi, Sabtu (28/9/2024).

    Seperti diketahui, PNM Mekaar adalah program pembiayaan yang menyasar pelaku usaha wanita ultra mikro, yang mensyaratkan pencairan modal melalui kelompok yang terdiri dari minimal 10 orang.

    Dengan sistem tanggung renteng, para anggota kelompok yang umumnya berasal dari kalangan ibu-ibu rumah tangga ini, harus saling mendukung satu sama lain jika salah satu anggota mengalami kesulitan pengangsuran.

    Selain itu, PNM juga menyalurkan pembiayaan dengan nominal modal yang sangat kecil bila dibandingkan dengan KUR Mikro. Untuk Mekaar saja, modal yang disalurkan mulai dari Rp 2 juta sampai dengan Rp 15 juta.

    Cicilannya dibayarkan tiap minggu, hingga dua minggu sekali. Nominal angsuran yang relatif kecil, membantu para nasabah untuk mengangsur dengan biaya yang ringan.

    “Kalau mau terima pencairan dari kami, kan, harus berkelompok. Ada janji nasabah yang harus diucapkan semua anggota setiap pertemuan mingguan, yakni saling membantu anggota yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Itu dampak rekayasa sosial yang kami desain,” kata Arief.

    Dukungan PNM untuk ekonomi ultra mikro tidak berhenti pada penyaluran modal finansial berupa pembiayaan, namun juga modal sosial dan modal intelektual dalam bentuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas usaha.

    Setiap seminggu sekali, semua anggota kelompok nasabah diwajibkan untuk berkumpul di rumah ketua kelompok. Dalam pertemuan itu, Account Officer PNM akan mengevaluasi dan memberikan pembinaan terkait pembiayaan usaha.

    “Kita sama-sama tahu, ibu-ibu kan sering arisan. Enggak cuma ibu-ibu kota, tapi ibu-ibu di desa juga sering kumpul. Jadi kami tidak membuat sesuatu yang aneh untuk mereka. Kami cukup gunakan fenomena yang sudah berlangsung,” kata Arief.

    (fdl/fdl)