Tag: Arief Mulyadi

  • Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

    Cak Imin Soroti UMKM Sulit Dapat Modal hingga Terpaksa Pakai Pinjol

    Jakarta

    Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyoroti UMKM yang kerap sulit mendapatkan modal. Ia mendorong adanya skema pembiayaan tanpa agunan hingga para UMKM terhindar dari pinjaman online (pinjol).

    Hal ini ia katakan dalam Talkshow Skema Financing untuk Pemberdayaan Masyarakat di Ruang Heritage, Gedung Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025). Cak Imin menekankan urgensi reformasi skema pembiayaan untuk memberdayakan UMKM.

    “Kita tidak punya waktu untuk berjalan lambat. Di luar sana ada jutaan usaha masyarakat sedang berlari mengejar kesempatan hidup yang lebih baik,” kata Cak Imin.

    Lalu, ia juga mengidentifikasi tantangan nyata yang menghambat pemberdayaan, yakni kewajiban agunan yang ketat, literasi keuangan yang terbatas, dan inovasi yang cenderung lambat dari lembaga keuangan formal. Cak Imin menyebut UMKM yang memiliki arus kas bisnis sehat namun tidak memiliki aset sering kali kesulitan mengakses pembiayaan legal di perbankan.

    Akibatnya, kata Cak Imin, layanan pinjol menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat, meskipun membawa risiko bunga yang mencekik dan potensi gagal bayar yang tinggi.

    Lebih lanjut, Cak Imin juga menekankan perlunya inovasi pembiayaan bagi pelaku ekonomi kreatif dan pekerja lepas seperti YouTuber, podcaster, dan kreator konten. Alternatif solusi yang ditawarkan mencakup pembiayaan berbasis rekam monetisasi konten yang tercatat oleh platform media sosial, serta skema pembiayaan berbasis Hak Kekayaan Intelektual dan Royalti.

    “Saatnya kita mengambil langkah berani menciptakan terobosan skema pembiayaan mikro yang inklusif,” tegasnya.

    Acara ini juga menghadirkan sesi dialog dengan narasumber di antaranya Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi, Rektor Universitas Teknologi Bandung Muchammad Naseer, dan VP Stakeholder Management PT BSI Greget Kalla Buana. Mereka memaparkan praktik baik, inovasi terkini, serta model kolaborasi pembiayaan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sudut pandang.

    (azh/azh)

  • Menko PMK Tekankan Pentingnya Peran Beasiswa dalam Pembangunan SDM

    Menko PMK Tekankan Pentingnya Peran Beasiswa dalam Pembangunan SDM

    Jakarta: Ketimpangan akses pendidikan bagi keluarga prasejahtera di Indonesia kembali menjadi sorotan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan tingkat putus sekolah masih terjadi pada kelompok ekonomi terbawah.

    Data UNICEF 2023 juga mencatat bahwa satu dari empat anak keluarga miskin berpotensi tidak melanjutkan pendidikan tanpa adanya dukungan finansial.

    Akses pendidikan masih menjadi tantangan bagi keluarga prasejahtera di Indonesia, terutama karena keterbatasan ekonomi yang membuat banyak anak berisiko putus sekolah.

    Ketimpangan akses pendidikan tersebut menegaskan pentingnya intervensi dari berbagai pihak agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

    Sebagai upaya menjembatani tantangan tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menyalurkan Program Beasiswa Anak Nasabah Batch 2 Tahun 2025 yang menyasar 1.634 siswa dan 76 mahasiswa dari jenjang SD hingga sarjana. Total sepanjang tahun ini, PNM memberikan beasiswa kepada 3.159 anak nasabah di seluruh Indonesia.

    Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya misi pemerataan akses dan peningkatan kualitas SDM Indonesia. 

    “Kami ingin memastikan bahwa mimpi anak-anak nasabah tidak terhenti karena faktor ekonomi. Pendidikan adalah salah satu jalan keluar dari kemiskinan,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.

    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam acara Sarasehan Nasional Jaringan Beasiswa Indonesia, menekankan pentingnya peran beasiswa dalam pembangunan SDM.

    “Beasiswa dapat menjadi jembatan strategis dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Beasiswa adalah investasi kita untuk Generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Pratikno.

    Melalui program beasiswa ini, PNM berupaya menghadirkan perubahan yang berkelanjutan, tidak hanya membantu biaya pendidikan, tetapi juga menjaga motivasi belajar dan membuka akses pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.

    Jakarta: Ketimpangan akses pendidikan bagi keluarga prasejahtera di Indonesia kembali menjadi sorotan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024 menunjukkan tingkat putus sekolah masih terjadi pada kelompok ekonomi terbawah.
     
    Data UNICEF 2023 juga mencatat bahwa satu dari empat anak keluarga miskin berpotensi tidak melanjutkan pendidikan tanpa adanya dukungan finansial.
     
    Akses pendidikan masih menjadi tantangan bagi keluarga prasejahtera di Indonesia, terutama karena keterbatasan ekonomi yang membuat banyak anak berisiko putus sekolah.

    Ketimpangan akses pendidikan tersebut menegaskan pentingnya intervensi dari berbagai pihak agar setiap anak memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.
     
    Sebagai upaya menjembatani tantangan tersebut, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali menyalurkan Program Beasiswa Anak Nasabah Batch 2 Tahun 2025 yang menyasar 1.634 siswa dan 76 mahasiswa dari jenjang SD hingga sarjana. Total sepanjang tahun ini, PNM memberikan beasiswa kepada 3.159 anak nasabah di seluruh Indonesia.
     
    Program ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya misi pemerataan akses dan peningkatan kualitas SDM Indonesia. 
     
    “Kami ingin memastikan bahwa mimpi anak-anak nasabah tidak terhenti karena faktor ekonomi. Pendidikan adalah salah satu jalan keluar dari kemiskinan,” kata Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi.
     
    Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam acara Sarasehan Nasional Jaringan Beasiswa Indonesia, menekankan pentingnya peran beasiswa dalam pembangunan SDM.
     
    “Beasiswa dapat menjadi jembatan strategis dalam mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global. Beasiswa adalah investasi kita untuk Generasi Indonesia Emas 2045,” ujar Pratikno.
     
    Melalui program beasiswa ini, PNM berupaya menghadirkan perubahan yang berkelanjutan, tidak hanya membantu biaya pendidikan, tetapi juga menjaga motivasi belajar dan membuka akses pendidikan yang lebih tinggi bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (FZN)

  • Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Menteri PKP Percepat Program 3 Juta Rumah di Malang, Tawarkan Skema Kredit Bunga 6 Persen

    Malang (beritajatim.com) – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait terus menggenjot percepatan Program 3 Juta Rumah yang menjadi salah satu program prioritas Presiden RI Prabowo Subianto.

    Salah satu terobosan yang dilakukan adalah penerapan skema kredit perumahan dengan bunga rendah, hanya 6 persen per tahun.

    Langkah strategis ini disampaikan Menteri PKP yang akrab disapa Ara dalam kegiatan bertajuk Percepatan Capaian Rumah Rakyat dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir di Gedung Bundar Universitas Islam Malang (Unisma), Jumat (17/10/2025).

    Kegiatan tersebut melibatkan berbagai pemangku kepentingan di Malang Raya, mulai dari Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Dirut SMF Anantya Wiyogo, Dirut PNM Arief Mulyadi, Ketua DPP APERSI H. Junaidi Abdullah, hingga Rektor Unisma. Tak hanya itu, kegiatan juga dihadiri masyarakat umum, pelaku UMKM, kontraktor, toko bangunan, hingga sivitas akademika.

    “Tujuannya agar masyarakat dapat memanfaatkan dengan baik program pembiayaan perumahan yang pro rakyat ini,” ujar Ara.

    Dalam paparannya, Maruarar menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pembiayaan rakyat seperti PNM Mekaar dan SMF untuk mempercepat realisasi rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

    “Kita ingin negara benar-benar hadir untuk rakyat. Kalau pinjam istilah Pak Prabowo saat deklarasi Koperasi Merah Putih waktu itu: masa negara kalah dengan tengkulak dan rentenir,” tegasnya.

    Pemerintah, lanjutnya, kini semakin aktif melakukan intervensi agar rakyat mendapat akses pembiayaan yang mudah, cepat, dan terjangkau. Salah satunya melalui kredit rumah bunga 6 persen per tahun yang dinilai sebagai bentuk nyata keberpihakan negara.

    “Bunga 6 persen per tahun itu luar biasa. Ini bukti bahwa pemerintah benar-benar berpihak kepada rakyat,” tambah Ara.

    Menurut Ara, kebijakan Presiden Prabowo di sektor perumahan merupakan langkah berani dan belum pernah diterapkan sebelumnya. Beberapa di antaranya meliputi penghapusan atau keringanan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta kemudahan dalam pengurusan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG).

    Ia juga memastikan bahwa pemerintah tidak akan menaikkan bunga kredit bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Kebijakan ini dinilai tidak hanya melindungi rakyat kecil, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor usaha nasional.

    “Saya kira kebijakan ini baru pertama kali terjadi di Indonesia. Program ini benar-benar pro rakyat, pro negara, dan pro dunia usaha. Semua diarahkan agar ekonomi rakyat bergerak dan masyarakat bisa memiliki rumah layak,” tandas Ara.

    Saat ini, program pembiayaan perumahan rakyat tersebut telah berjalan di berbagai daerah, seperti Sidoarjo, Majalengka, Subang, Surabaya, dan Jawa Tengah, dan kini menyasar Kota Malang sebagai lokasi perluasan program. (ted)

  • PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025

    PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025

    Jakarta

    PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kembali meraih penghargaan internasional dalam ajang The Asset Triple A Islamic Finance Awards 2025 di Kuala Lumpur, Malaysia.

    Penghargaan tersebut diberikan untuk PNM dengan kategori ‘Best Microfinance Sukuk’. Penghargaan ini menegaskan posisi PNM sebagai lembaga pembiayaan yang konsisten menghadirkan inovasi keuangan syariah untuk mendukung pemberdayaan masyarakat.

    Sebelumnya, PNM juga telah memperoleh penghargaan serupa dari The Asset pada 2022 dan 2024. Penghargaan ini menjadi bukti keberlanjutan kinerja PNM dalam menghadirkan pembiayaan berbasis syariah yang relevan dan bermanfaat bagi pengusaha ultra mikro, terutama perempuan prasejahtera yang menjadi fokus utama program pemberdayaan PNM.

    Sebagai lembaga yang berkomitmen pada perluasan akses permodalan, PNM saat ini memiliki 4.656 jaringan layanan yang terdiri dari 58 cabang, 3.977 kantor unit Mekaar, serta 621 kantor unit ULaMM. Jaringan PNM tersebar di 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan di seluruh Indonesia, sehingga memudahkan masyarakat untuk memperoleh layanan permodalan dan pendampingan usaha.

    Hingga Agustus 2025, PNM telah melayani 22,5 juta nasabah dengan 74% portofolio pembiayaan berbasis syariah. Pencapaian ini mencerminkan kesungguhan PNM dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah sekaligus mendukung kemandirian ekonomi masyarakat dari tingkat akar rumput.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan apresiasinya atas penghargaan tersebut.

    “Kami mengucapkan terima kasih kepada The Asset atas penghargaan yang diberikan. Melalui pencapaian ini, kami berharap PNM dapat terus meningkatkan peran dalam memberdayakan perempuan prasejahtera untuk naik kelas,” ujar Arief, dalam keterangan tertulis, Minggu (5/10/2025).

    Selain itu, PNM juga menjadi pelopor penerbitan orange bonds pertama di Indonesia, kedua di Asia, dan kelima di dunia. Tidak hanya itu, PNM tercatat sebagai penerbit orange sukuk pertama di Indonesia sekaligus di dunia.

    Inovasi ini memperkuat peran PNM sebagai lembaga pembiayaan yang tidak hanya menyediakan akses permodalan, tetapi juga mendorong pembiayaan berkelanjutan yang berorientasi pada pemberdayaan perempuan.

    “PNM diberikan mandat untuk memberikan akses kepada masyarakat, khususnya kelompok prasejahtera yang berada di bottom of the pyramid, melalui penyediaan permodalan dan pendampingan usaha. Dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, kami yakin PNM mampu menghadirkan dampak sosial-ekonomi yang lebih luas,” kata Arief.

    PNM berharap penghargaan ini dapat semakin memacu semangat untuk memperluas jangkauan layanan, memperkuat pembiayaan syariah, serta menghadirkan program pemberdayaan yang berkelanjutan. Dengan begitu, PNM optimistis dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya tujuan nomor 5, yaitu mewujudkan kesetaraan gender melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.

    (prf/ega)

  • 4 Tahun Holding Ultra Mikro, 2,8 Juta Nasabah PNM Mekaar Naik Kelas

    4 Tahun Holding Ultra Mikro, 2,8 Juta Nasabah PNM Mekaar Naik Kelas

    Jakarta

    PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam pemberdayaan perempuan prasejahtera. Selama 4 tahun terbentuknya Holding Ultra Mikro (UMi) bersama BRI dan Pegadaian, PNM telah menghadirkan banyak dampak nyata yang dirasakan masyarakat, khususnya ibu-ibu prasejahtera yang menjadi nasabah.

    Melalui program PNM Mekaar, PNM melayani masyarakat yang belum memiliki akses ke layanan keuangan formal (unbankable). Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi Holding Ultra Mikro.

    “Holding Ultra Mikro adalah bukti nyata bahwa ketika kita berjalan bersama, dampaknya jauh lebih besar. PNM percaya bahwa setiap perjuangan layak ditemani, dan bersama BRI serta Pegadaian, kami menemani para nasabah untuk tumbuh lebih kuat,” ujar Arief dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025).

    Diketahui, hingga Agustus 2025 PNM telah melayani lebih dari 22,4 juta nasabah. Agar layanan bisa dirasakan hingga pelosok negeri, PNM menghadirkan 4.656 jaringan yang terdiri dari 58 cabang, 3.977 kantor unit Mekaar, 618 kantor unit ULaMM, serta 3 unit representative yang tersebar di 36 provinsi, 452 kabupaten/kota, dan 6.165 kecamatan.

    “Ini menjadi bukti komitmen PNM dalam menghadirkan akses keuangan yang lebih merata bagi masyarakat. Bagi PNM, kebanggaan terbesar adalah melihat perubahan nyata yang dialami nasabah,” imbuhnya.

    Lebih dari 2,8 juta nasabah PNM Mekaar telah berhasil naik kelas ke BRI dan Pegadaian untuk mengembangkan usaha, memperluas peluang, serta melangkah lebih jauh. Bahkan, kini lebih dari 450 ribu nasabah PNM Mekaar menjadi agen BRILink yang melayani masyarakat sekitar, membantu tetangga, memperkuat komunitas, serta membuka jalan bagi akses keuangan yang lebih mudah.

    Yetti, agen BRILink sekaligus nasabah PNM Mekaar di Sulawesi Tenggara, menyampaikan bahwa kehadiran program PNM telah memberi manfaat besar bagi desanya.

    “Karena di Desa Batu Jaya, kalau mau tarik tunai atau transfer harus ke Desa Langgapulu dengan jarak 9 kilometer. Makanya saya bertekad menjadi agen BRILink Mekaar agar bisa membantu warga sekitar,” ungkap Yetti.

    Kisah Yetti menjadi bukti bagaimana PNM memberi ruang bagi masyarakat desa untuk mandiri sekaligus melayani lingkungannya. PNM bersama BRI dan Pegadaian menegaskan komitmennya untuk terus melayani jutaan masyarakat di Indonesia.

    Dengan sinergi Holding Ultra Mikro, PNM optimistis dapat menghadirkan lebih banyak senyum dari usaha kecil yang tumbuh, keluarga yang lebih sejahtera, hingga Indonesia yang lebih tangguh.

    (akd/akd)

  • Tingkatkan Akses Kesehatan Masyarakat Prasejahtera, PNM dan BAZNAS Salurkan Ambulans

    Tingkatkan Akses Kesehatan Masyarakat Prasejahtera, PNM dan BAZNAS Salurkan Ambulans

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan enam Ambulans Madani Gratis (Ambumanis). Ambulans itu didistribusikan ke sejumlah wilayah.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, langkah ini diambil berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 yang menunjukkan masih ada 23,85 juta penduduk prasejahtera yang kerap menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.

    “Langkah ini untuk memberikan kemudahan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat prasejahtera,” kata Arief.

    Enam unit ambulans tersebut telah didistribusikan ke wilayah Garut, Mataram, Makassar, Aceh, Banyuwangi, dan Serang. Dana pengadaannya berasal dari zakat, infak, dan sedekah keluarga besar PNM, serta sebagian dana kebajikan dari pembiayaan syariah yang dikelola perusahaan.

    Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, menyebut bahwa penyerahan ambulans di momen upacara kemerdekaan memiliki makna tersendiri.

    “Artinya, kita insyaallah terus mengabdi membantu negeri ini dalam rangka ikut menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.

    Kehadiran Ambumanis diharapkan dapat membantu kebutuhan darurat kesehatan sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.

    Melalui kolaborasi ini, PNM berkomitmen untuk terus menghadirkan langkah-langkah nyata yang tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial, membawa harapan dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.

    Jakarta: PT Permodalan Nasional Madani (PNM) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) menyalurkan enam Ambulans Madani Gratis (Ambumanis). Ambulans itu didistribusikan ke sejumlah wilayah.
     
    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, langkah ini diambil berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 yang menunjukkan masih ada 23,85 juta penduduk prasejahtera yang kerap menghadapi keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan, terutama di daerah terpencil.
     
    “Langkah ini untuk memberikan kemudahan akses kesehatan yang lebih merata bagi masyarakat prasejahtera,” kata Arief.

    Enam unit ambulans tersebut telah didistribusikan ke wilayah Garut, Mataram, Makassar, Aceh, Banyuwangi, dan Serang. Dana pengadaannya berasal dari zakat, infak, dan sedekah keluarga besar PNM, serta sebagian dana kebajikan dari pembiayaan syariah yang dikelola perusahaan.
     
    Ketua BAZNAS RI, Noor Achmad, menyebut bahwa penyerahan ambulans di momen upacara kemerdekaan memiliki makna tersendiri.
     
    “Artinya, kita insyaallah terus mengabdi membantu negeri ini dalam rangka ikut menyejahterakan masyarakat,” ujarnya.
     
    Kehadiran Ambumanis diharapkan dapat membantu kebutuhan darurat kesehatan sekaligus memperkuat upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
     
    Melalui kolaborasi ini, PNM berkomitmen untuk terus menghadirkan langkah-langkah nyata yang tidak hanya menumbuhkan ekonomi, tetapi juga menguatkan kepedulian sosial, membawa harapan dan kehidupan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (FZN)

  • Pemerintah Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Percepatan NIB-Rekayasa Sosial

    Pemerintah Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Percepatan NIB-Rekayasa Sosial

    Jakarta

    Deputi Usaha Mikro Kementerian Koperasi dan UKM, Riza Damanik menekankan pentingnya pendekatan menyeluruh dalam memberdayakan sektor usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Adapun sektor UMKM memerlukan ekosistem yang sehat dan terintegrasi untuk bisa naik kelas serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

    Riza mengungkapkan strategi yang hanya fokus pada satu aspek seperti pembiayaan atau pelatihan saja tidak cukup efektif untuk mendorong pelaku usaha naik kelas. Menurutnya, pendekatan parsial pada pemberdayaan UMKM tidak membawa dampak maksimum.

    “Jika pendekatannya parsial, hanya pembiayaan atau pelatihan saja, itu kurang tepat. Terbatas pada pemasaran atau modal saja juga tidak pas,” ujar Riza dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).

    Hal ini disampaikannya dalam diskusi Bisnis Indonesia Forum bertajuk “Peran Pembiayaan Ultra Mikro Terhadap Perekonomian Nasional dalam Membantu Pengentasan Kemiskinan” yang digelar di Jakarta, Rabu (23/7).

    Riza menambahkan, cara lain yang dilakukan oleh pemerintah dalam mendukung UMKM adalah memudahkan perizinan. Menurutnya, perizinan ini penting untuk memperkuat pemasaran, mengurus sertifikasi hingga mendapatkan fasilitas permodalan.

    Hingga kuartal II/2025, lanjut Riza, sudah diterbitkan sekitar 1,4 juta Nomor Induk Berusaha (NIB). Dengan demikian, total akumulasi penerbitan NIB dari 2021 sampai saat ini sudah mencapai 12,98 juta atau mencapai 83,72% dari target RPJMN 2025-2029.

    “PT PNM (Permodalan Nasional Madani) mendukung percepatan NIB. Hingga kini total jadi 12,98 juta pelaku usaha yang sudah mendapatkan NIB. Dengan NIB maka UMKM bisa mendapatkan sertifikasi halal, termasuk fasilitasi sertifikasi halal gratis, mendapatkan akses pembiayaan, dan seterusnya,” jelasnya.

    Sebagai informasi, PT PNM, perusahaan pembiayaan milik negara, hingga kini sudah berhasil memfasilitasi penerbitan NIB bagi 2.252.850 nasabah. Bagi PNM, fasilitas ini bukan sekadar dokumen administratif, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam meningkatkan daya saing pengusaha mikro.

    Riza menuturkan UMKM juga membutuhkan sertifikat standar nasional Indonesia (SNI). Pasalnya, mayoritas UMKM Indonesia masih sulit mendapatkan sertifikat ini.

    Pada kesempatan yang sama, Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani menyoroti banyaknya sertifikat perizinan usaha yang harus dikantongi para pelaku mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

    Ia menilai semestinya pemerintah mempermudah dan menyederhanakan sertifikat perizinan agar tidak mempersulit pengusaha UMKM.

    “Izin, habis itu izin halal, habis itu izin lagi. Ternyata izinnya banyak banget sertifikatnya. Menurut saya, kenapa nggak UMKM itu apa saja yang dibutuhkan, yang ngurus satu saja,” kata Aviliani.

    Menurutnya, pemerintah memiliki opsi mempermudah birokrasi perizinan usaha UMKM menjadi lebih efisien. “Jadi menurut saya, kita itu ‘kalau bisa dipersulit ngapain dipermudah itu’ jangan dilakukan lagi. Harus dibalik,” tuturnya.

    Lebih lanjut, Aviliani mengatakan perizinan sertifikasi ini justru tak sejalan dengan keinginan Presiden Prabowo Subianto agar semua hal dipercepat.

    “Jadi mungkin ini juga perlu, karena kalau Pak Prabowo itu keinginannya cepat-cepat, tapi ternyata dalam proses perizinan juga enggak segampang itu. Jadi ini saya rasanya juga satu masukan yang sudah dilakukan,” paparnya.

    Sementara itu, Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Ismed Saputra menargetkan penyaluran pembiayaan ultra mikro atau UMi pada 1,47 juta debitur sebesar Rp9,4 triliun.

    Dari target tersebut pada semester I/2025, total penyaluran pembiayaan ultra mikro telah mencapai Rp3,79 triliun dengan total debitur sebanyak 745.653 orang, atau 50,7% dari target 2025.

    PT PNM juga menjadi salah satu mitra yang bisa menyalurkan langsung pada debitur. Oktober tahu lalu, PT PNM dan PIP menandatangani perjanjian pembiayaan ultramikro dengan plafon Rp2,5 triliun.

    “Sampai akhir tahun sebenarnya sudah ada pipeline-nya. Pencairan ini kan tidak sekaligus. Misalnya dengan penyalur PNM, bulan kemarin Rp2 triliun. Itu kan cairnya misal 40% tahap pertama, kemudian 40% tahap kedua, lalu ada tahap ketiga,” ujar Ismed.

    Rekayasa Sosial

    Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Arief Mulyadi mengatakan satu kunci pemberdayaan pengusaha ultramikro yang dilakukannya adalah rekayasa sosial, yaitu menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan usaha, bukan sekadar menyediakan akses permodalan.

    Arief mengungkapkan rekayasa sosial ini penting karena alam pikir masyarakat, terutama di pedesaan, perlu didukung untuk agar lebih percaya diri berani mengambil keputusan menjadi pengusaha, termasuk menghadapi risikonya.

    “Rekayasa sosial untuk pemberdayaan semacam ini ada di kelompok nasabah. Saat ini ada sekitar 920.000 kelompok nasabah PNM Mekaar. Nasabah yang kami biayai ada yang belum pernah sekalipun menjalani usaha,” kata dia.

    Arief menjelaskan PNM Mekaar kini sudah melayani 22,4 juta nasabah. Produk pembiayaan ini sejak awal ditujukan untuk mengentaskan kemiskinan, yang menyasar masyarakat prasejahtera dan rentan sejahtera.

    Dengan kelompok-kelompok nasabah sebagai basis aktivitas, PNM melakukan berbagai aktivitas untuk menyalurkan pembiayaan sekaligus memberdayakan masyarakat.

    “Kami coba upayakan multiaktivitas. Kami dorong aktivitas literasi, inklusi sekaligus pemberdayaan. Karena ini menyasar segmen itu,” jelasnya.

    Saat ini, PNM mempunyai 46 bank sebagai debitur dan Pusat Investasi Pemerintah (PIP), selain itu PNM juga menghimpun dari pasar modal dan bond.

    Belum lama ini, PNM menerbitkan Orange bond, instrumen investasi untuk mendanai program-program pemberdayaan masyarakat terutama kaum perempuan.

    “Kita harus naik kelas, kami punya obligasi moral untuk memastikan mereka sustain dalam usaha,” pungkas Arief.

    Tonton juga video “SRC Ungkap Tingkatkan Ekonomi UMKM” di sini:

    (ega/ega)

  • Bantu Ekonomi dan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam

    Bantu Ekonomi dan Pangan, PNM Bagikan 240 Ekor Ayam

    Semarang, Beritasatu.com – Harapan baru tumbuh di Kampung Madani Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Melalui program pemberdayaan yang berfokus pada ketahanan pangan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) membagikan 240 ayam petelur kepada 40 warga penerima manfaat yang pengelolaannya dikoordinasikan oleh nasabah PNM Mekaar.

    Program ini bukan sekadar bantuan ternak, namun PNM turut menghadirkan pelatihan teknis perawatan ayam, pengelolaan kandang, hingga strategi pemasaran telur secara kolektif. Tujuannya untuk meningkatkan asupan gizi keluarga sekaligus membuka peluang penghasilan tambahan secara berkelanjutan.

    Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menegaskan bahwa upaya ini adalah bagian dari komitmen PNM dalam memberdayakan masyarakat, terutama perempuan prasejahtera.

    “Bantuan ini menjadi stimulus agar warga Kampung Madani Kopeng, khususnya nasabah PNM Mekaar, aktif bergotong royong membangun ketahanan pangan desa. Hasil panen bisa dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga atau dijual sebagai sumber pendapatan,” jelas Arief.

    Sebelumnya, PNM juga telah membangun green house di kawasan tersebut. Lahan yang semula hanya dimanfaatkan untuk budidaya sayur kini menjadi pusat kegiatan ekonomi produktif. Kolaborasi antara ibu-ibu dan pemuda desa terlihat nyata dari menjaga kebersihan kandang, membagi pakan, hingga memasarkan telur hasil panen bersama.

    Hibah ayam petelur ini pun membawa manfaat tambahan dimana limbah kotoran ayam digunakan sebagai pupuk alami untuk mendukung pertanian di green house. Ketahanan pangan pun dibangun dari ekosistem yang saling terhubung dan berkelanjutan.

    Kepala Desa Kopeng Rebo Sarwoto menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan PNM.

    “Kami sangat terbantu dari program PNM. Semoga program Rumah Pangan ini bisa terus berkembang agar ketahanan pangan di desa kami benar-benar terwujud,” ungkapnya.

    PNM memastikan program di Kampung Madani Kopeng tak berhenti pada distribusi bantuan. Pendampingan terus dilakukan agar masyarakat semakin mandiri dan siap menghadapi tantangan ekonomi, demi mewujudkan desa yang tangguh dan berdaya.

  • Memimpin Sekaligus Belajar dari Sesama Perempuan yang Membangun Usaha

    Memimpin Sekaligus Belajar dari Sesama Perempuan yang Membangun Usaha

    Liputan6.com, Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) tak hanya menyalurkan pembiayaan bagi pengusaha ultra mikro, tetapi juga aktif mendorong pemberdayaan melalui penguatan literasi keuangan. Salah satu caranya adalah dengan rutin menggelar pertemuan kelompok yang diikuti para nasabah setiap minggu.

    Dalam pertemuan itu, para nasabah bukan sekadar membahas urusan pembiayaan. Mereka juga belajar mengelola keuangan, memperkuat disiplin finansial, hingga mengembangkan usaha. Peran ketua kelompok menjadi kunci dalam menggerakkan semangat belajar bersama antaranggota.

    Sebagai bentuk apresiasi, PNM memberikan penghargaan khusus bagi ketua kelompok yang aktif dan mampu menjaga kehadiran anggota tetap tinggi.

    Setiap bulan, ketua kelompok berprestasi berhak mendapatkan reward berupa kuota data internet. Tak hanya itu, tersedia juga penghargaan tahunan berupa perjalanan wisata religi. Ketua kelompok terbaik dari berbagai wilayah berkesempatan berangkat ke Mekkah bagi yang muslim, atau ke Turki untuk non-muslim.

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, menegaskan bahwa PNM bukan sekadar lembaga pembiayaan. Pihaknya percaya bahwa pemberdayaan tidak cukup hanya dengan memberikan modal usaha.

    “Harus ada proses pembelajaran, pendampingan, dan penghargaan atas peran aktif para perempuan luar biasa ini,” ujar Arief.

    Lewat pendekatan berbasis komunitas tersebut, PNM berharap lahir semakin banyak ketua kelompok inspiratif yang mampu menumbuhkan budaya literasi keuangan dan kemandirian ekonomi dari tingkat akar rumput. Bagi PNM, perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil di tengah komunitas.

  • Jurus Jitu Agar Usaha Ibu-Ibu Naik Kelas

    Jurus Jitu Agar Usaha Ibu-Ibu Naik Kelas

    Liputan6.com, Jakarta – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus berkomitmen dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera.

    Tidak hanya memberikan pembiayaan, PNM juga melakukan pendampingan menyeluruh bagi nasabah yang telah memiliki usaha maupun yang baru akan memulai langkah usaha pertama mereka.

    Melalui program Pertemuan Kelompok Mingguan (PKM), PNM secara konsisten menghadirkan ruang belajar bersama bagi para nasabah. Dalam pertemuan tersebut, nasabah PNM dapat saling berbagi pengalaman usaha, memperoleh literasi keuangan, literasi usaha, hingga literasi digital yang dibutuhkan untuk memperkuat fondasi usaha mereka.

    Selain itu, PKM juga menjadi wadah bagi nasabah PNM untuk melakukan pembayaran angsuran secara rutin sekaligus menjaga kedisiplinan dan tanggung jawab bersama dalam kelompok.

    PNM juga menghadirkan program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) sebagai bentuk nyata dari komitmen pemberdayaan yang berkelanjutan. Lewat program ini, PNM membekali para nasabah dengan berbagai pelatihan kewirausahaan yang praktis dan mudah dipahami.

    Kemudian, juga mendorong pembentukan kelompok usaha sejenis melalui klasterisasi, serta mengadakan berbagai kegiatan inspiratif seperti PKU Akbar, pameran produk UMKM, dan Kampung Madani sebuah komunitas produktif yang menjadi wadah untuk tumbuh bersama, membangun ekonomi keluarga, dan memperkuat lingkungan sekitar.

    Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menyampaikan PNM hadir melayani para ibu-ibu prasejahtera, baik yang sudah memiliki usaha maupun yang baru akan memulai. Kami tidak hanya memberikan pembiayaan, tapi juga mendampingi mereka melalui berbagai program PKU.

    “Harapannya, para nasabah PNM bisa naik kelas, mandiri, dan menjadi penggerak ekonomi keluarga,” ujar Arief.

    Peran PNM dalam membangun ekonomi kerakyatan bukan hanya soal pembiayaan atau pemberdayaan semata. Lebih dari itu, PNM hadir mendampingi setiap langkah pertumbuhan UMKM agar terus berkembang dan naik kelas.

    Dengan semangat tumbuh bersama dan komitmen untuk memberdayakan, PNM menjadi bagian dari perjalanan para ibu tangguh dalam mewujudkan mimpi dan memperkuat perekonomian keluarga di seluruh penjuru negeri.