TRIBUNJATIM.COM – Nasib ibu dan anak ditemukan meninggal di dalam toren air atau bak penampungan air di rumahnya.
Jasad mereka ditemukan membusuk di rumahnya, Jalan Angke Barat RT5/2, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat (Jakbar), Jumat (7/3/2025) dinihari sekitar pukul 01.30 WIB.
Ibu dan anak itu adalah Tjong Sioe Lan (59) dan Eka Serlawati (35).
Sementara, mereka diduga menjadi korban pembunuhan.
“Korban ibu dan anak,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, Sabtu (8/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.
“Dugaan sementara korban pembunuhan,” lanjutnya.
Penemuan jasad ini terjadi setelah Ronny Effendy, anak kedua korban, melapor ke Polres Metro Jakarta Barat, ibu dan kakaknya hilang.
Setelah dilakukan pencarian, kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa bahkan telah membusuk.
Surya, tetangga korban, mengungkapkan dirinya bertemu dengan Tjong Sioe Lan terakhir kali sebelum bulan puasa Ramadan 2025.
Saat itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena telah saling mengenal.
“Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini. Saya saja di sini dari 2010,” ujar Surya saat ditemui, Sabtu, dilansir WartaKotalive.com.
Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya bernama Eka.
Sementara, Ronny memilih tinggal sendiri di kos yang tidak ia ketahui tempatnya.
Diketahui, Eka anak pertama Tjong, belum menikah.
Adapun Surya menyebutkan Ronny sempat debat dengan ibunya karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya, Eka.
Tetapi, lanjut Surya, Tjong tidak memberikan izin kepada Ronny untuk menikah sebelum kakaknya menikah.
“Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah, sempat ada cekcok,” beber Surya.
Dijelaskan juga oleh Surya, rumah korban lantai tiga, namun yang digunakan tempat tinggal hanya lantai satu saja.
Pasalnya, lantai dua dan tiga dibuat kamar petakan untuk dikontrakkan kepada para perantau.
“Kalau yang ngontrak masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya di samping,” paparnya.
Sementara itu, penemuan jenazah di toren air lainnya juga pernah terjadi di Bali.
Kesaksian disampaikan para penghuni kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan Badung, Bali.
Jasad pria diduga Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam bak penampungan air di loteng rumah kawasan Pondok Ayanakhu Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Tribun-Bali.com, Rabu (5/3/2025).
Sebelum penemuan jasad pria itu, sejumlah saksi mata sempat mendapati berbagai kejadian.
Salah satunya soal sosok misterius yang terlihat mondar mandir di lokasi kejadian.
FK (29), seorang penghuni kos mengatakan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar.
Penemuan jenazah Warga Negara Asing (WNA) menggemparkan warga sekitar, pada Selasa 4 Maret 2025.
Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, bahwa kejadian tersebut bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran namun air tidak menyala atau air tidak bisa naik, yang diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air.
Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas. Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air.
“Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” ungkap Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi.
Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.
WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan di atas puting susu, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” bebernya.
“Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” jelasnya.
Selain itu, polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.
Ilustrasi. (Tribunnews)
Sebelum kejadian tersebut, saksi penghuni kos, FK (29) menerangkan, tengah malam sebelum kejadian ia melihat ada seseorang mondar-mandir di depan kamar menggunakan pakaian sweater hoodie warna coklat tua dengan celana panjang dan kepalanya ditutup.
Orang tersebut sempat berdiri di tangga menghadap ke Utara kurang lebih 5 menit, lalu orang tersebut naik ke atas kurang lebih 30 menit, FK mendengar suara seperti ada barang yang jatuh, namun saat itu ia tidak menghiraukan dan lanjut tidur, keesokan paginya saat ia bangun sudah ramai penemuan jenazah.
Sementara itu, saksi penghuni kos lainnya, NT (49), sempat mendengar suara teriakan di atas.
Saat itu, karena penasaran, ia langsung naik untuk melihat ke lantai 3.
Sesampainya di lantai 3, orang-orang kos sudah berkumpul dan sempat ada yang melihat seseorang menggunakan pakaian hitam-hitam di balik pintu balkon, tapi mereka tidak ada yang berani membuka, khawatir orangnya masih ada di balik pintu dan membawa benda tajam.
Lalu akhirnya pintu dibuka dan ternyata orang yang dimaksud sudah tidak ada di balkon, namun ada bekas jejak kaki yang kemudian direkam oleh penghuni kos, sekaligus pintu balkon sudah rusak.
Selain itu, saksi RV (25) mengaku sempat mendengar ada suara benda jatuh di belakang, yang dikira suara kucing menjatuhkan sesuatu.
Saat RV membuka pintu belakang, ia melihat ada kaki orang kurus memakai baju jaket kain, celana panjang, tanpa alas kaki.
Saat itu RV reflek menutup kembali pintu tersebut, dan saat mau menutup pintu tiba-tiba orang tersebut mendorong pintu hendak masuk ke dalam, dan RV langsung mengunci pintu dan bersama pacarnya berteriak minta tolong.
Kemudian berselang kurang lebih 30 menitan, RV bersama 2 orang lainnya membuka pintu belakang dan sudah tidak ada orang yang dilihat tadi, dan bersama orang-orang penghuni kos kemudian mencoba mencari cari seputaran kosan.
Saksi SYN (24) teman wanita saksi RV menerangkan, bahwa pacarnya sempat mendengar otak-atik pintu balkon dan pacarnya langsung mengecek pintu balkon tersebut dengan cara membuka sedikit pintu balkon, dan ternyata ada orang dan langsung ditutup pintu balkonnya sekaligus terjadi dorong-dorongan antara pacarnya dan orang tersebut.
Saat itu RV berteriak menyuruh SYN keluar kamar meminta tolong dan sampai tetangga kos lain keluar dan orang-orang yang kos di bawah juga ada yang keluar dan naik ke atas, lalu pada saat sudah ramai SYN mengecek lagi ke balkon namun orang tersebut sudah kabur.
Saat ini TKP sudah dipasang garis polisi untuk kepentingan penyelidikan dan polisi melakukan penyisiran CCTV di seputaran TKP.
Jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Pusat Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah Denpasar, dan polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com