Tag: Arfan

  • Top 5 News: Longsor di Sukabumi hingga Megawati Absen

    Top 5 News: Longsor di Sukabumi hingga Megawati Absen

    Jakarta, Beritasatu.com – Rizky Febian dan Mahalini menggelar akikah anak pertama mereka, serta Red Sparks kehilangan posisi kedua di Liga Voli Korea karena Megawati absen menjadi top 5 news Beritasatu.com pada Minggu (9/3/2025).

    Berita selanjutnya yang tidak kalah menarik, yaitu kecelakaan minibus di Kemayoran hingga Kasus Ibu dan Anak Meninggal di Toren yang masih menjadi tanda tanya.

    Top 5 News Beritasatu.com

    1. Rizky Febian dan Mahalini Gelar Akikah Anak Pertama

    Pasangan selebritas Rizky Febian dan Mahalini Rahardja menggelar akikah untuk putri pertama mereka, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian, yang akrab dipanggil Baby Selina.

    “Tasyakuran akikah ceu Lina (panggilan Selina putrinya),” kata Rizky Febian melalui akun Instagram-nya, Minggu (9/3/2025).

    2. Megawati Absen, Red Sparks Kehilangan Posisi Kedua di Liga Voli Korea

    Red Sparks yang tampil tanpa Megawati Hangestri Pertiwi harus rela turun ke peringkat ketiga setelah menelan kekalahan telak dari Hillstate dalam lanjutan Liga Voli Korea pada Minggu (9/3/2025).

    Tanpa kehadiran Megawati, tim tersebut tak mampu memberikan perlawanan berarti dan kalah dalam tiga set langsung dengan skor 16-25, 16-25, dan 16-25.

    3. Kecelakaan Minibus di Kemayoran

    Top 5 news selanjutnya, kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara. Sebuah minibus Grand Max dengan nomor polisi B 2112 UKX hilang kendali dan menabrak trotoar di Bundaran Kemayoran.

    Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh sopir yang mengantuk, sehingga minibus tersebut terbalik beberapa kali.

    4. Bencana Longsor di Sukabumi, 4 Warga Masih Hilang

    Tim SAR gabungan di Sukabumi, Jawa Barat, masih terus melakukan pencarian terhadap empat warga yang hilang akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi pada Kamis (6/3/2025). 

    Bencana tersebut melanda Kampung Cicau RT 13/04, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Selain itu mengakibatkan satu rumah tergerus tanah, menimbun tiga penghuni rumah tersebut.

    4. Hokky Caraka Dipanggil Timnas

    Ketua PSSI Erick Thohir memperkenalkan skuad Timnas Indonesia di bawah pelatih Patrick Kluivert. Namun, pemanggilan Hokky Caraka menuai sorotan dari netizen yang merasa pemain tersebut tidak layak di Timnas Indonesia.

    “Provisional skuad Timnas Indonesia perdana dari Coach Patrick Kluivert untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain,” ujar Erick Thohir, Minggu (9/3/2025).

    5. Misteri Luka di Kepala pada Kasus Ibu dan Anak Meninggal di Toren

    Polisi mengungkap terdapat luka di bagian kepala pada jenazah seorang ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES, yang ditemukan meninggal dunia di dalam bak penampungan air (toren) di rumah mereka di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (7/3/2025).

    “Hasil pemeriksaan fisik dari visum di RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya luka di kepala kedua jenazah,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung, dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (9/3/2025).

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Minggu (9/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal sepekan yakni sejak Senin (3/3) hingga Minggu (9/3) antara lain temuan kepala mayat dalam toren di Jakarta Barat, kasus penjambretan warga Prancis, kasus kematian mahasiswa UKI, dan Nikita Mirzani ditahan polisi.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebut ada luka pada bagian kepala dari mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES yang ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3).

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, melihat secara fisik itu, ada luka di bagian kepala kedua mayat tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi tangkap empat pelaku tambahan kasus penjambretan warga Prancis

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap empat pelaku tambahan dalam kasus penjambretan kamera warga asal Prancis Parent Marion Marie di Tanggul Pos 6 Pelabuhan Kawasan Sunda Kelapa Jakarta Utara pada Rabu (5/3).

    “Kami menangkap pelaku berinisial SG, BD, FH dan ADP,” kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Sampson Sosa Hutapea di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kasus kematian mahasiswa UKI, Polisi: CCTV perlihatkan ada keributan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan pada kamera pengawas atau CCTV di area kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) memperlihatkan adanya peristiwa adu mulut hingga keributan.

    Analisis CCTV ini dilakukan untuk mengungkap kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    Baca selengkapnya di sini

    4. Polda Metro Jaya tahan Nikita Mirzani dan asistennya

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya secara resmi menahan artis Nikita Mirzani dan asistennya berinisial IM setelah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Siber terkait dugaan kasus pemerasan dan pengancaman terhadap seorang dokter berinisial RG.

    “Penyidik dari Ditressiber Polda Metro Jaya telah menahan atau melakukan penahanan terhadap kedua tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Terdakwa Akbar akui beri perintah ke Bambang untuk menembak bos rental

    Jakarta (ANTARA) – Terdakwa dua yang merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) atas nama Sersan Satu Akbar Adli mengaku memerintahkan terdakwa Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo untuk menembak bos (pemilik) rental mobil Ilyas Abdurrahman hingga tewas.

    Awalnya, Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta Mayor Chk Gori Rambe bertanya kepada Akbar soal alasan dirinya menyerahkan senjatanya kepada Bambang.

    Baca selengkapnya di sini

    6. Sidang praperadilan perintangan penyidikan Hasto ditunda 14 Maret

    Jakarta (ANTARA) – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda sidang praperadilan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal perintangan penyidikan KPK pada Jumat (14/3).

    “Maka sidang ini ditunda sampai dengan Jumat tanggal 14 Maret. Hal ini diambil sebagai langkah agar segala sesuatu berjalan lancar,” kata Hakim tunggal Rio Barten Pasaribu dalam sidang praperadilan Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pamit Mau Mudik, Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat Justru Ditemukan Tewas di Dalam Toren Air – Halaman all

    Pamit Mau Mudik, Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat Justru Ditemukan Tewas di Dalam Toren Air – Halaman all

    TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Padahal awalnya, korban pamit ke tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. Tetapi korban justru ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, diceritakan Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB. Barulah pada Sabtu malam, TSL dan juga anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    “Pas kejadian mulai itu jam 21.22 WIB itu malam Minggu belom ada kabar,” kata Yanty.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TLS.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena kos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Terus pas hari Kamis malam, jam 11 dia WA saya minta ke depan ke rumah, eh pas saya ke depan ramai polisi.”

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” kata Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan anaknya yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” kata Yanty.

    Diduga Korban Pembunuhan

    Saat ini, Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihaknya, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.
     
    Diduga, ibu dan anak itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Mengalami Kekerasan

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.

    Kedua korban yakni ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora pada Jumat (7/3/2025).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.

    Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    “Jenazah masih diforensik,” tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

  • Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Jasad kedua korban berhasil dikeluarkan oleh petugas kepolisian setelah warga mengeluh bau tidak sedap, Kamis (6/3/2025).

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak itu.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    Namun, ia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ujarnya di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (9/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    Pengakuan Ketua RT

    Diberitakan Wartakotalive.com, ibu dan anak tersebut memang sudah dilaporkan hilang selama hampir satu minggu.

    Ketua RT 05 RW 02 Angke, Yanty, mengungkapkan TSL merupakan pribadi yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.

    Yanty menyampaikan, TSL dan ES merupakan warga asli RW 02 Angke.

    “Orangnya mah baik, sama tetangga juga ini suka traktir-traktir. Cuma anaknya aja yang enggak ini (kurang sosialisasi)” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Minggu.

    Menurut Yanty, sebelum menghilang, TSL masih sempat mengobrol dengan warga sekitar, termasuk dengan dirinya.

    Namun, obrolan Yanty dan korban hanyalah sebatas obrolan seputar bantuan sosial (bansos).

    “Dia itu, sibuk. Biasanya dia suka ‘Bu RT bansosnya udah keluar belum?’, Kata saya, ‘Belum, Ci. Kalau udah keluar, juga saya share (bagikan) di grup’ kata saya. Dia paling nanyain bansos,” jelasnya.

    Namun, di luar itu semua, kedua korban tidak pernah bercerita apapun terkait masalah pribadinya.

    Oleh karena itu, penemuan mayat dalam kondisi mengenaskan di sebuah toren air tersebut membuat warga syok.

    Sebab, pada hari di mana TSL dan ES dinyatakan hilang, Yanty dan warga sekitar tak mendengar ada cekcok atau keributan dari dalam rumah korban.

    “Saya enggak dengar (cekcok). Sama tetangga yang dekat aja enggak dengar apa-apa, apalagi saya yang jauh di sini, depan,” kata Yanty.

    “Saya juga bingung, agak janggal-janggal juga,” lanjut dia.

    Korban Sempat Berdebat dengan si Bungsu

    Sementara itu, ibu dan anak di Tambora itu disebut sempat cekcok dengan anak bungsu berinisial RE.

    Tetangga korban, Surya, mengaku bertemu dengan TSL terakhir kali sebelum bulan Ramadan 2025.

    Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.

    Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya, ES.

    Sedangkan, anak bungsunya yakni RE memilih tinggal sendiri di indekos yang tidak diketahui tempatnya.

    Surya mengatakan RE sempat berdebat dengan ibunya, karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.

    Namun, lanjut Surya, TSL tidak memberikan izin kepada RE untuk menikah sebelum kakaknya.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok,” beber Surya, dikutip dari Wartakotalive.com.

    ILUSTRASI JENAZAH – Foto arsip yang diambil dari NST menampilkan ilustrasi jenazah. Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak yang ditemukan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. (NST)

    Korban Sempat Mengaku Hendak Mudik

    Beberapa jam sebelum dinyatakan hilang bersama anak perempuannya berinisial ES, TSL disebut bilang ke sejumlah tetangganya mau pulang kampung alias mudik.

    Hal itu disampaikan TSL pada Sabtu (1/3/2025) pagi.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10-an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu, masih dari TribunJakarta.com.

    Namun, kata Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB.

    Barulah pada Sabtu malam, TSL dan anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TSL.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena indekos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” ucap Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan ES yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” papar Yanty.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan lokasi penemuan jasad ibu dan anak berada di penampungan air yang berada di bawah tanah.

    Arfan menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    “Masih lidik,” katanya.

    Meski demikian, Arfan membenarkan jika kedua korban tewas diduga akibat pembunuhan.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” ungkapnya.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar dan Wartakotalive.com dengan judul Penemuan Mayat Ibu dan Anak Dalam Toren di Jakbar, Ketua RT Ceritakan Sosok Keduanya sebelum Tewas

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah/Miftahul Munir)

    Berita lain terkait Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

  • Ibu-Anak Diduga Sudah 4 Hari Tewas Sebelum Ditemukan dalam Toren Rumahnya
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Ibu-Anak Diduga Sudah 4 Hari Tewas Sebelum Ditemukan dalam Toren Rumahnya Megapolitan 9 Maret 2025

    Ibu-Anak Diduga Sudah 4 Hari Tewas Sebelum Ditemukan dalam Toren Rumahnya
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang ibu berinisial TSL (59) dan ES (39) diduga telah tewas empat hari sebelum jenazahnya ditemukan di tempat penampungan air rumahnya di Tambora, Jakarta Barat.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, polisi memang belum mengetahui dengan pasti tanggal kematian korban.
    Namun, membusuknya tubuh korban memunculkan dugaan tersebut.
    “Karena kan kita perkirakan bisa dieksekusi itu tiga sampai empat hari sebelum kita temukan. Makanya bau kan, kena air dan sebagainya pasti busuk kan,” kata dia, Minggu (9/3/2025).
    Hingga kini, pihak kepolisian sedang melakukan serangkaian penyelidikan untuk mencari barang bukti yang dapat membuat terang kasus.
    Saat ini, terdapat tiga orang saksi yang telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, Arfan tidak merinci siapa saksi yang diperiksa.
    “Kita masih lidik, kita masih periksa saksi ya, tiga saksi,” tambah dia.
    Berdasarkan pemeriksaan sementara, TSL dan ES diduga korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka pada tubuh korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala Megapolitan 9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menemukan bekas luka di kepala TSL (59) dan ES (35), ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air rumah mereka.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, luka di kedua kepala korban diduga akibat benturan benda tumpul.
    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, lihat secara fisik, itu ada di bagian kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” kata Arfan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Hal itu yang membuat polisi menaruh curiga kasus ini merupakan pembunuhan.
    Akan tetapi, polisi masih menunggu hasil visum dari RS Polri untuk tindakan selanjutnya.
    “Itu yang kita curigai, wah ini kok ada luka di kepala gitu loh. Tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, jenazah ibu dan anak ditemukan di dalam penampungan air sebuah rumah di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung belum bisa menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut.
    Namun, keduanya diduga merupakan korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka pada tubuh korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar

    Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebut ada luka pada bagian kepala dari mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES yang ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3).

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, melihat secara fisik itu, ada luka di bagian kepala kedua mayat tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Namun, saat dikonfirmasi terkait luka seperti apa, Arfan belum bisa menjabarkan secara detail.

    “Dari benda tumpul, tapi kita belum bisa ambil final juga karena visumnya dari dokter,” ucapnya.

    Dia juga menyebutkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait penetapan tersangka dalam kasus ini.

    Mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3) dini hari sekira pukul 01.30 WIB

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung di Jakarta, Sabtu (8/3), membenarkan penemuan mayat tersebut dan menduga kedua mayat itu korban pembunuhan.

    “Ya benar, dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) korban pembunuhan,” ucap Arfan.

    Hingga kini, kepolisian masih mendalami kasus penemuan mayat ibu dan anak itu untuk mengidentifikasi pelaku.

    “Kami sudah lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dan mengumpulkan bukti-bukti yang dapat mengungkap kasus ini,” ujarnya.

    Selain itu, pihaknya juga telah memeriksa sejumlah saksi untuk menemukan titik terang kasus tersebut.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jasad Ibu-Anak dalam Penampungan Air di Jakbar Diduga Sudah 4 Hari Tewas

    Jasad Ibu-Anak dalam Penampungan Air di Jakbar Diduga Sudah 4 Hari Tewas

    Jakarta

    Polisi masih menyelidiki kasus kematian ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35) yang ditemukan dalam penampungan air di rumahnya di Tambora, Jakarta Barat. Diperkirakan korban sudah meninggal selama 4 hari sebelum akhirnya ditemukan.

    “Kita perkirakan bisa dieksekusi itu 3 hari atau 4 hari sebelum ditemukan. Masih diduga ya, kita belum tau tanggalnya ya, tapi 3 hari atau 4 hari sebelum kita temukan jenazah. Iya, lama kematian,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).

    Arfan menyebut ada luka bekas benda tumpul pada kepala korban. Namun demikian, penyebab luka tersebut masih didalami oleh pihak kedokteran.

    “Benda tumpul lah, tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena ini kan visumnya dari dokter. Tapi kan dari sisi fisiknya kita lihat kan luka di kepala, makannya itu yang kita curigain. Wah ini kok ada luka dalam kepala. (Luka akibat benda tumpul) yes,” ujarnya.

    Jenazah kedua korban ditemukan pada Jumat (7/3) dini hari. Dari hasil penyelidikan sementara, diduga korban meninggal karena dibunuh.

    ADVERTISEMENT

    `;
    var mgScript = document.createElement(“script”);
    mgScript.innerHTML = `(function(w,q){w[q]=w[q]||[];w[q].push([“_mgc.load”])})(window,”_mgq”);`;
    adSlot.appendChild(mgScript);
    },
    function loadCreativeA() {

    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    adSlot.innerHTML = “;

    if (typeof googletag !== “undefined” && googletag.apiReady) {
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    } else {
    var gptScript = document.createElement(“script”);
    gptScript.src = “https://securepubads.g.doubleclick.net/tag/js/gpt.js”;
    gptScript.async = true;
    gptScript.onload = function () {
    window.googletag = window.googletag || { cmd: [] };
    googletag.cmd.push(function () {
    googletag.defineSlot(‘/4905536/detik_desktop/news/static_detail’, [[400, 250], [1, 1], [300, 250]], ‘div-gpt-ad-1708418866690-0’)
    .addService(googletag.pubads());
    googletag.enableServices();
    googletag.display(‘div-gpt-ad-1708418866690-0’);
    googletag.pubads().refresh();
    });
    };
    document.body.appendChild(gptScript);
    }
    }
    ];

    var currentAdIndex = 0;
    var refreshInterval = null;
    var visibilityStartTime = null;
    var viewTimeThreshold = 30000;

    function refreshAd() {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) return;
    currentAdIndex = (currentAdIndex + 1) % ads.length;
    adSlot.innerHTML = “”;
    ads[currentAdIndex]();
    }

    var observer = new IntersectionObserver(function (entries) {
    entries.forEach(function (entry) {
    if (entry.intersectionRatio > 0.1) {
    if (!visibilityStartTime) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    } else {
    visibilityStartTime = null;
    if (refreshInterval) {
    clearInterval(refreshInterval);
    refreshInterval = null;
    }
    }
    });
    }, { threshold: 0.1 });

    function checkVisibility() {
    if (visibilityStartTime && (new Date().getTime() – visibilityStartTime >= viewTimeThreshold)) {
    refreshAd();
    if (!refreshInterval) {
    refreshInterval = setInterval(refreshAd, 30000);
    }
    } else {
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    }

    document.addEventListener(“DOMContentLoaded”, function () {
    var adSlot = document.getElementById(“ad-slot”);
    if (!adSlot) {
    console.error(“❌ Elemen #ad-slot tidak ditemukan!”);
    return;
    }
    ads[currentAdIndex]();
    observer.observe(adSlot);
    });

    var mutationObserver = new MutationObserver(function (mutations) {
    mutations.forEach(function (mutation) {
    if (mutation.type === “childList”) {
    visibilityStartTime = new Date().getTime();
    requestAnimationFrame(checkVisibility);
    }
    });
    });

    mutationObserver.observe(document.getElementById(“ad-slot”), { childList: true, subtree: true });

    Komunikasi Terakhir Korban

    Ketua RT setempat, Yanti, menjelaskan momen kedua korban terakhir kali terlihat sebelum ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

    “Sabtu (1 Maret). Jam sepuluhan pagi, pertama puasa,” kata Yanti saat ditemui di rumahnya, Jakarta Barat, Minggu (9/3/2024)

    Yanti menjelaskan, korban sempat mengatakan ingin bertemu seseorang dan pulang ke Jawa pada Sabtu (1/3) pagi. Korban pun keluar rumah pada malam harinya sekitar pukul 21.00 WIB.

    “Awalnya kan dari pertama puasa itu, malam puasa. Dia ketemu seseorang gitu, bilangnya mau pulang ke Jawa. Ditanya ‘mau kemana? Mau, mau pulang nih, ke Jawa dulu’,” ucapnya.

    Yanti mengatakan kedua korban lalu sempat pulang ke rumah pada Minggu (2/3) sore. Korban juga masih sempat berinteraksi dengan tetanggannya.

    “Terus itu sore siang ini dia kayaknya pulang. Terus sore sempet ke temennya yang namanya ini, sempet ke sini nih, nggak tau namanya siapa lupa saya,” ucapnya.

    Momen itu merupakan kali terakhir korban terlihat oleh warga sekitar. Penemuan jasad kedua korban berawal saat anak kedua TSL tidak menemukan ibu dan kakaknya di rumah. Anak kedua korban itu lalu membuat laporan kehilangan pada Senin (3/3).

    “Hari Seninnya dia lapor, Selasa, terus dia masih mondar-mandir. Ada yang ketinggalan kali. Pas hari kejadiannya, hari Kamis. Kamis malam,” sebutnya.

    (ial/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Toren Air Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu dan anak perempuannya ditemukan dalam kondisi tewas membusuk di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025) malam. 

    Kedua jasad tersebut berinisial Tjong Sioe Lan alias TSL (59) dan anak perempuannya Eka Serlawati alias ES (35).

    Pernyataan Polisi

    Kepolisian setempat mengungkapkan bahwa hasil otopsi yang dilakukan oleh RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya tanda kekerasan di tubuh kedua korban.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ujar Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, pada Minggu, (8/3/2025), seperti dikutip dari TribunJakarta.com.

    Namun, pihaknya belum merinci lebih lanjut mengenai jenis kekerasan yang dialami oleh kedua korban.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan mengetakan saat ini timnya dan Polsek Tambora tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus ini. 

    “Tim Reskrim Polres Metro Jakarta Barat bersama Polsek Tambora masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” jelas Arfan, baru-baru ini.

    Tentang Korban dan Keluarganya

    TSL dan ES tinggal di sebuah rumah berlantai tiga di Jalan Angke Barat, RT 52, Kelurahan Angke, Kecamatan Tambora.

    Keduanya menempati lantai pertama rumahnya.

    Sementara lantai dua dan tiga disewakan kepada para perantau dari berbagai daerah.

    Menurut tetangga korban, Surya, akses menuju lantai dua dan tiga tidak terhubung langsung dengan rumah TSL.

    “Kalau yang ngontrakan masuknya dari pintu luar. Enggak nyatu sama rumah korban. Tangganya disamping,” ungkap Surya dilansir WartaKotalive.com.

    Surya mengaku terakhir kali bertemu dengan TSL sebelum bulan puasa Ramadhan 2025.

    “Dia orang lama di sini, sebelum saya tinggal di sini, dia sudah ada di sini,” ujarnya.

    Surya juga menyebutkan bahwa sempat ada cekcok antara TSL dan anak laki-lakinya, Ronny.

    TSL dan Ronny cek-cok terkait rencana pernikahan Ronny yang tidak mendapatkan izin dari TSL.

    Keduanya, lanjut Surya, memang tidak tinggal serumah karena Ronny memilih ngekos sendiri.

    Terkait siapa pelaku pembunuhannya, polisi sampai saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam.

    (Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(TribunJakarta.com/Bima Putra)(WartaKotalive.com/Miftahul Munir)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    Fakta Penemuan Jasad 2 Wanita Dalam Toren di Jakarta Barat, Diduga Alami Kekerasan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polisi mengkonfirmasi bahwa ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam toren air di Tambora, Jakarta Barat, merupakan korban pembunuhan.

    Jasad korban berinisial TSL (59) dan ES (35) ditemukan dalam kondisi membusuk pada Kamis, 6 Maret 2025 malam.

    Proses evakuasi jasad dilakukan pada Jumat, 7 Maret 2025 dini hari dan dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk otopsi.

    Kombes Hery Wijatmoko, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, menyatakan bahwa hasil otopsi menunjukkan adanya tanda kekerasan pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ungkapnya pada Minggu, 8 Maret 2025.

    Namun, ia belum merinci jenis kekerasan yang dialami, apakah menggunakan benda tumpul atau senjata tajam.

    Ia menambahkan bahwa kedua korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan, dan hasil otopsi tersebut telah diserahkan kepada penyidik untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, menjelaskan bahwa olah tempat kejadian perkara (TKP) telah dilakukan untuk mengumpulkan barang bukti.

    Sejumlah saksi juga telah diperiksa oleh jajaran Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Tambora. 

    “Saat ini tim Reskrim masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelaku dan motif kejadian,” tegasnya.

    Jasad pertama kali ditemukan oleh anak kedua TSL, Ronny (32).

    Diketahui bahwa TSL merupakan penjual es batu, sementara ES bekerja di bagian perpajakan.

    Menurut tetangga korban, Surya, TSL dan ES tinggal berdua di rumah tiga lantai yang menjadi lokasi penemuan jasad.

    “Mereka tinggal di lantai satu, sementara lantai dua dan tiga dikontrakkan,” jelas Surya.

    Ronny mengaku terakhir melihat kedua korban pada akhir Februari 2025, sebelum bulan puasa.

    Ia juga menyebutkan bahwa sempat terjadi cekcok antara dirinya dan ibunya terkait rencana pernikahannya.

    “Kakaknya sih usianya 35 tahun, adiknya mau nikah sempat ada cekcok,” tambahnya.

    Ketua RT setempat, Sripiyanty, mengaku tidak pernah mendengar cekcok di rumah TSL. “Saya juga kaget saat polisi datang dan memastikan ada mayat di dalam,” tuturnya.

    Ronny melaporkan orang hilang ke polisi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah tidak bisa menghubungi kedua korban.

    Ia mencium bau busuk dari toren pada Kamis malam dan menemukan jasad ibunya dan kakaknya di dalamnya.

    “Katanya sih tetangga-tetangga ada yang nyium bau bangkai,” ujarnya.

    Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.

    Sebagian artikel telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Ibu dan Anak di Tambora Jakbar Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Ditemukan di Bak Penampungan Air

    (Tribunnews.com/Mohay) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo) (WartaKotalive.com/Miftahul Munir)