Tag: Apip Permana

  • Diskominfo Kota Kediri Koordinasi Reviu Masterplan Smart City

    Diskominfo Kota Kediri Koordinasi Reviu Masterplan Smart City

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar rapat koordinasi Persiapan Survei Reviu Masterplan Smart City Kota Kediri 2024, Jumat (3/5/2024) di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri.

    Menghadirkan akademisi dari Universitas Brawijaya Malang serta Tim Pelaksana Gerakan Menuju 100 Smart City dari masing-masing OPD, kegiatan rapat koordinasi dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Apip Permana.

    Dalam sambutannya Apip mengatakan kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan rapat koordinasi dewan Smart City yang digelar bulan Maret lalu. Adapun maksud dan tujuan terselenggaranya kegiatan ialah untuk memberikan pemahaman dan pencerahan terkait Smart City. Sekaligus membahas reviu masterplan Smart City Kota Kediri.

    “Untuk masterplan Smart City tahun 2020 sampai sekarang belum pernah direviu. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Kediri menggandeng fakultas ilmu komputer Universitas Brawijaya Malang melakukan reviu masterplan tersebut sehingga bisa dilakukan evaluasi jika ada kekurangan dan kelemahan serta dapat menyesuaikan dengan perkembangan Kota Kediri saat ini,” jelasnya.

    Diskominfo Kota Kediri Koordinasi Reviu Masterplan Smart City

    Apip menambahkan, Smart City merupakan suatu keharusan yang harus diterapkan seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Di Kota Kediri, konsep Smart City telah diadopsi dalam konsep pembangunan perkotaan yang pengelolaannya berbasis TIK dan non TIK. Konsep tersebut telah dituangkan dalam masterplan Smart City Kota Kediri Tahun 2020 sampai dengan 2029.

    “Diharapkan pemerintah daerah bisa cerdas melayani masyarakat, cerdas di sini berarti lebih efisien, efektif dan bisa dipertanggungjawabkan bukan semata-mata karena IT saja. Jadi smart itu kemanfaatannya bermuara pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

    Selanjutnya, dari rakor tersebut akan ditindaklanjuti dengan melakukan survei yang dilakukan oleh akademisi dari Universitas Brawijaya ke beberapa OPD untuk menggali informasi tentang rencana kerja OPD terkait Smart City.

    “Minggu depan akan dilakukan survei dengan mengunjungi OPD-OPD di Pemkot Kediri. Untuk itu saya harap bapak/ibu bisa menerima dengan baik dan dicukupi apa yang dibutuhkan sehingga proses menuju smart city bisa lebih maksimal dan optimal,” pesannya.

    Selain itu untuk mengoptimalkan hasil reviu, Apip menuturkan diperlukan kerjasama yang kuat dan berkelanjutan antar OPD di Pemerintah Kota Kediri. Sehingga Apip berharap seluruh tim pelaksana Smart City Kota Kediri di masing-masing OPD memiliki satu kesepahaman terkait reviu masterplan Smart City agar menghasilkan masterplan Smart City Kota Kediri yang berkualitas dan dapat diimplementasikan untuk peningkatan pelayanan dan pembangunan di Kota Kediri.

    Sementara itu, saat memimpin diskusi dan menyampaikan materi terkait Evaluasi masterplan Smart City, Ir Widhy Hayuhardhika dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya Malang mengatakan membangun Smart City bukan hanya dilakukan pemerintah daerah saja, namun semua pihak harus terlibat dan berkolaborasi.

    “Kota bukan hanya milik pemerintah daerah saja, namun juga masyarakatnya dan seluruh stakeholder. Membangun kesiapan Smart City tidak hanya dari sisi teknologi, namun ada struktur, infrastruktur dan superstruktur mulai kebijakan, dan SDM,” terangnya.

    Sehingga enam pilar Smart City yakni smart governance, smart branding, smart economy, smart living, smart society dan smart environment yang tertuang dalam masterplan Smart City Kota Kediri bisa dirasakan manfaatnya oleh semua pihak. [nm/but]

  • 356 Peserta Kota Kediri Ikuti Webinar Cakap Digital 2024

    356 Peserta Kota Kediri Ikuti Webinar Cakap Digital 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Sedikitnya 356 peserta mengikuti webinar Makin Cakap Digital 2024 dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Mereka adalah komunitas masyarakat di wilayah Kota Kediri, Jawa Timur dan tak terkecuali para ASN dilingkungan Pemkot Kediri.

    Berlangsung melalui zoom, kegiatan yang bertemakan ‘Menghidupi Persatuan Indonesia : Jangan Mudah Terprovokasi di Era Luapan Informasi’ mendaulat 3 narasumber kenamaan tanah air, yakni Aidil Wicaksono (Managing Director Kaizen Room & Penggiat Literasi Digital), Bahruddin (Dirut PT Madina Sukses Berkah & Pandu Digital Madya Kemenkominfo) dan Tika Priatnakusumah (Pekerja Seni) sebagai Key Opinion Leader.

    Mengawali acara Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia menuturkan urgensi dari cakap digital. Menurutnya kecakapan digital akan mendorong masyarakat Indonesia lebih maju dan bijak dalam menggunakan teknologi.

    “Indonesia butuh peningkatan literasi digital. Pada Tahun 2022, indeks literasi digital kita berada pada angka 3,54 dari skala 5. Ini merupakan data dari Katadata dan Kominfo di Tahun 2022”,kata dia.

    Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia

    “Lewat kemampuan literasi digital yang baik, masyarakat akan mampu memahami, memanfaatkan, serta menciptakan informasi yang tepat dan aman melalui teknologi digital. Dengan begitu, masyarakat dapat memaksimalkan seluruh potensi teknologi digital dan juga sekaligus memitigasi atau mencegah berbagai risiko kemajuan teknologi tersebut,” tandasnya.

    Sementara itu ada tiga hal utama yang jadi topik pembahasan yakni cakap digital, budaya digital dan etika digital. Ketiga hal tersebut menjadi satu kesatuan yang utuh yang tak dapat dipisahkan sebagaimana yang disampaikan oleh ketiga narasumber.

    Apip Permana, Kepala Diskominfo Kota Kediri menganggap pentingnya ilmu kecakapan digital dimiliki oleh setiap individu, dimana ditengah gempuran tsunami informasi, hal tersebut dirasa esensial.

    “Utamanya dalam pencegahan berita hoax, jika kita cakap dalam berselancar di dunia digital maka persebaran berita bohong atau hoax dapat tergerus secara signifikan”,ungkapnya.

    Ia juga menambahkan supaya masyarakat berhati-hati dalam menggunakan teknologi digital. “Digitalisasi membuat semuanya serba mudah, namun jangan sampai kita terlena sebab hal itu dapat menjadi boomerang bagi kita sendiri. Jadi amankan datamu, jangan sembarang percaya orang di dunia maya dan jangan tergiur dengan iming-iming yang menyesatkan,”pungkasnya. [nm/ted]

  • Pemkot Kediri Sosialisasikan Penggunaan Kalender Elektronik

    Pemkot Kediri Sosialisasikan Penggunaan Kalender Elektronik

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan informatika hari ini menggelar Sosialisasi Migrasi Kalender dalam rangka tindak lanjut terhadap instruksi Pj Walikota Kediri untuk mengintegrasikan agenda tahunan seluruh OPD dalam satu calender event. Menurut Pj Walikota Kediri, saat ini Kota Kediri dinilai belum memiliki calender event yang dapat menampilkan daftar agenda kegiatan Pemkot Kediri dan dapat diakses masyarakat umum.

    “Tujuan kegiatan hari ini ialah untuk mensosialisasikan pembuatan calender event sesuai instruksi Pj Walikota Kediri, yang mana harapannya seluruh masyarakat umum dapat mengetahui agenda kegiatan Kota Kediri,” terang Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri, Senin (22/4/2024).

    Menurutnya, di samping untuk mengetahui kegiatan OPD, salah satu poin penting dalam pembuatan calender event ialah dapat mendatangkan wisatawan-wisatawan dari luar Kota Kediri untuk menyaksikan event pariwisata Kota Kediri. Maka dari itu, Dinas Kominfo selaku pilot project segera membuat google calendar dan mensosialisasikan kepada seluruh perwakilan masing-masing OPD hari ini.

    Sebelumnya, jelas Apip, pihaknya telah menyiapkan aplikasi kalender elektronik pada Nescot, akan tetapi agar lebih familiar pihaknya telah bergeser pada google calendar. “Nanti ke depannya pimpinan menghendaki aplikasi ini digunakan lebih masif, untuk itu kita ganti pakai Google Calendar,” ujarnya.

    Pemkot Kediri Sosialisasikan Penggunaan Kalender Elektronik

    Di samping memberikan pemahaman secara lisan kepada 40 peserta, Dinas Kominfo Kota Kediri juga menyediakan beberapa petugas yang akan membantu peserta pada saat praktik pengoperasian Google Calendar, terutama saat mengalami kendala.

    Dengan berlangsung kegiatan sosialisasi tersebut, Apip berharap agar ke depannya perencanaan event di Kota Kediri semakin terorganisir dengan baik, sehingga tidak hanya masyarakat akan tetapi antar OPD juga dapat saling mengakses kegiatan dalam satu tahun ke depan.

    Dalam kegiatan yang bertempat di Aula Dinas Kesehatan Kota Kediri, Mei, perwakilan dari BPPKAD menilai gagasan pembuatan calender event ini merupakan terobosan yang dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap event-event di Kota Kediri.

    “Menurut Saya ini bagus sekali supaya pimpinan maupun OPD lain bisa mengetahui kegiatan selama satu tahun walaupun mungkin bisa berubah tanggal menyesuaikan situasi dan kondisi tapi paling tidak kalau ada kalendernya bisa menata kegiatan dengan baik,” ucapnya.

    Usai mengikuti sosialisasi hari ini, Ia akan kembali melanjutkan memasukkan daftar kegiatan ke dalam Google Calendar yang telah disediakan. Di samping itu dirinya juga akan membuat laporan ke pimpinan supaya pengetahuan tentang google calender ini dapat dipahami secara masif oleh ASN lainnya. “Harapan Saya semua rencana yang terinput dalam calender event nanti bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar,” tutupnya. [nm/ian]

  • Pj Walkot Kediri Cek Kesiapan Pos Pengamanan Lebaran 2024

    Pj Walkot Kediri Cek Kesiapan Pos Pengamanan Lebaran 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Pj (Penjabat) Wali Kota (Walkot) Kediri Zanariah bersama Forkopimda Kota Kediri melakukan pengecekan kesiapan pos pengamanan lebaran 2024, Jumat (5/4/2024). Pengecekan dilakukan di tiga titik yakni pos pengamanan Alun-Alun, pos pengamanan Terminal Tamanan dan Stasiun Kediri.

    Saat ditemui, Zanariah mengungkapkan bahwa pos pengamanan ini sudah dipersiapkan dari lama. Karena pada hari ini mulai banyak kedatangan para pemudik ke kota ini, sehingga perlu untuk dilakukan pengecekan kesiapan beberapa pos pengamanan.

    “Saya juga titip pesan kepada para petugas pos pengamanan untuk selalu jaga kesehatan, tetap semangat walau melihat kesibukan para pemudik dan pendatang ini,” imbuhnya.

    PJ Wali Kota Kediri juga mengingatkan bagi para pemudik sebelum meninggalkan tempat harap mengecek kondisi kediamannya. Segala aliran listrik, gas dan lainnya harap diamankan. Lalu jangan lupa titip tempat tinggalnya kepada pos keamanan di tempat pemukimannya masing-masing.

    Dalam kesempatan itu, PJ Wali Kota Kediri bersama Forkompimda Kota Kediri juga berinteraksi dengan para pemudik. Pemudik tersebut akan berangkat menuju kota kelahiran yakni Semarang, setelah beberapa pekan tinggal di Kediri untuk belajar Bahasa Inggris di Kampung Inggris.

    Menurut para pemudik tersebut, Kediri merupakan tempat yang nyaman, aman dan kulinernya enak dan harganya murah, sehingga betah tinggal di Kediri ini.

    “Senang rasanya tinggal di Kediri karena nyaman dan segalanya murah. Besok bulan depan akan kembali ke sini lagi untuk melanjutkan kursus Bahasa Inggris,” imbuhnya.

    Pj Walkot Kediri Cek Kesiapan Pos Pengamanan Lebaran 2024

    Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Kediri setuju dengan yang dikatakan para pemudik tersebut Kediri. Selanjutnya juga menyampaikan jika kembali ke Kediri, bisa sekalian jalan-jalan ke ruang terbuka hijau seperti Taman Sekartaji, Hutan Kota Joyoboyo dan lainnya.

    Lalu ke Kawasan Wisata Selomangleng, renang di kolam renang milik Brigif 16 Wira Yudha dan masih banyak lagi. Tak lupa juga mengingatkan agar selalu hati-hati saat melakukan perjalanan.

    Pada saat mengecek kesiapan pos pengamanan, para petugas juga diberikan bingkisan berupa makanan ringan, buah, dan juga minuman kemasan.

    Turut serta dalam kegiatan ini, Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Aris Setiawan, Ketua Pengadilan Negeri Kediri Maulia Martwenty, Kepala Kejaksaan Negeri Kediri Andy Minarwaty, Komandan Brigif 16 Wira Yudha Letkol Inf Taufik Ismail.

    Komandan Yonif 521 Kediri Mayor Inf Rahadyan Surya Murdata, Kepala PT Jasa Raharja Perwakilan Kediri Nifar Siahaan, Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Kepala Satpol PP Kota Kediri Syamsul Bahri, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Kepala Pelaksana BPBD Indung Munawaroh, Kepala Dinas Kominfo Apip Permana, serta Kabag Kesra Ahmad Jainuddin. [nm/suf]

  • Siapkan Penilaian EPSS 2024, Diskominfo Kota Kediri Adakan Rakor

    Siapkan Penilaian EPSS 2024, Diskominfo Kota Kediri Adakan Rakor

    Kediri (beritajatim.com) – Sebagai salah satu upaya meningkatkan Indeks Pembangunan Statistik (IPS) dalam Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Tahun 2024, hari ini (4/4/2024) Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menggelar rapat koordinasi penentuan kegiatan EPSS bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pusat Statistik Kota Kediri, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian beserta Dinas Perdagangan dan Perindustrian di Ruang Command Center Balaikota Kediri.

    Dalam pertemuan tersebut, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengatakan untuk menghadapi EPSS tahun 2024 perlu adanya kerja sama, kolaborasi, dan sinergitas yang baik dari berbagai pihak dalam mendongkrak penilaian penyelenggaraan Statistik Sektoral Kota Kediri.

    “Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih atas kerja sama perangkat daerah yang terlibat dalam membantu mencukupi bukti dukung dan kelengkapan untuk menghadapi penilaian EPSS tahun 2024 pada bulan Mei nanti,” ujarnya.

    Apip yakin, dengan upaya yang maksimal, penilaian EPSS Pemkot Kediri akan berjalan dengan lancar dan target IPS Kota Kediri tahun 2024 yaitu lebih dari 2,35 atau kategori baik bisa terwujud.

    “Sebelumnya, ditahun 2023 IPS Kota Kediri mendapatkan nilai 2,02 atau kategori cukup. Tahun ini, kita optimis target nilai di atas 2,35 atau kategori baik bisa kita wujudkan,” tegasnya.

    Dengan meningkatnya capaian IPS tersebut, ke depannya, Apip berharap data statistik yang tersedia di Kota Kediri bisa menjadi lebih lengkap, akurat, dan mutakhir, sebagai bentuk mewujudkan Sistem Statistik Nasional yang andal, efektif, dan efisien.

    “Pemanfaatan data statistik bisa menjadi tools penting dalam penyusunan kebijakan, dan evaluasi pembangunan daerah yang lebih berkualitas. Dengan data yang berkualitas, perencanaan kebijakan berbasis data di tahun-tahun mendatang akan lebih tepat sasaran dan tepat guna,” ungkapnya. [nm/ian]

  • Penyebab Kota Kediri Masuk 5 Besar iBangga Award 2024

    Penyebab Kota Kediri Masuk 5 Besar iBangga Award 2024

    Kediri (beritajatim.com) – Kota Kediri masuk dalam 5 besar kota/kabupaten di Jawa Timur pada iBangga (Indeks Pembangunan Keluarga) Award 2024. Pj Wali Kota Kediri Zanariah berkesempatan memaparkan berbagai program pemberdayaan keluarga kepada Ketua Tim Penilai iBangga Award Sofia Hanik. Ini merupakan salah satu tahapan untuk menentukan juara dalam ajang penghargaan ini, Kamis (4/4/2024) di Ruang Joyoboyo Balai Kota Kediri.

    “Keluarga merupakan pilar utama dalam pembangunan manusia. Keluarga yang dibangun dengan nilai-nilai baik, akan menghasilkan juga generasi penerus yang unggul. Maka dari itu Pemkot Kediri berkomitmen memberi perhatian lebih dalam memberdayakan keluarga. Sehingga dari lingkup terkecil di masyarakat ini, tumbuh rasa tentram, mandiri, serta bahagia. Hal tersebut sesuai dengan 3 dimensi dan 17 variabel penilaian iBangga,” jelas PJ Wali Kota Kediri.

    Pada dimensi ketenteraman, Zanariah menjelaskan bahwa variabel yang ditetapkan oleh Kota Kediri yakni indeks toleransi umat beragama meningkat dan mencapai angka 4,55 tahun 2023. Lalu keluarga yang punya akta/buku nikah meningkat di tahun 2023. Dilakukan kerja sama dalam pelayanan dokumen 3 in 1 (akta kelahiran, KK dan KIA) dengan berbagai rumah sakit di Kota Kediri.

    Tahun 2023, jumlah keluarga yang memiliki jaminan kesehatan baik Jamkes pemerintah/swasta di Kota Kediri sudah mencapai 70.908 jiwa. Selain itu, juga memberikan pelayanan KB gratis yang ditanggung BPJS. Ada juga per tahun 2021- 2023, DP3AP2KB telah menangani 16 kasus KDRT hingga tuntas. Terakhir salah satu upaya menekan angka perceraian Pemkot Kediri telah menggelar bimbingan perkawinan pra nikah dan program Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH).

    Kemudian, pada dimensi Kemandirian Pemkot Kediri memiliki serangkaian Program yakni Kredit Usaha Melayani Warga Kota Kediri (Kurnia) dengan bunga rendah hanya 2%. Bantuan Modal Usaha dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (Banmod DBHCHT), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA), dan lainnya. Guna menekan stunting melakukan Kampanye Gemarikan, Dapur Sehat Atasi Stunting, Seminar Pencegahan dan Penatalaksanaan Stunting dengan para ahli, pelatihan olahan pangan dengan sasaran ibu-ibu yang mempunyai balita stunting.

    Lalu ada bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, dan lainnya. Kemudian Pemkot Kediri juga terus memberikan literasi keuangan bagi masyarakat melalui berbagai pelatihan dan event financial festival yang bekerja sama dengan OJK Kediri.

    Pada dimensi Kebahagiaan, ada beberapa program yang dilakukan di antaranya webinar parenting termasuk untuk anak berkebutuhan khusus bersama TP PKK Kota Kediri yang rutin diadakan. Ada juga Sekolah Orang Tua Hebat bagi para orang tua di Kota Kediri. Lalu ada beberapa ruang terbuka hijau baik di beberapa titik kota dan masing-masing kelurahan. Serta tidak hanya menjadi kegiatan rutin di masing-masing lingkungan RT, gotong royong di Kota Kediri juga diadakan dalam rangka peringatan Bulan Bakti Gotong Royong.

    Terakhir, PJ Wali Kota Kediri juga menjelaskan berbagai inovasi program yang dimiliki Kota Kediri. Diantaranya Prodamas yang sudah ada sejak 2015. Jadi tiap RT mendapat 50 juta untuk periode 2015-2019 dan 100 juta untuk periode 2020-2024. Selain itu, Kota Kediri memiliki Mall Pelayanan Publik yang berada di mall untuk mempermudah akses layanan pada masyarakat.

    Kemudian, sebagai pendukung peningkatan indeks pembangunan keluarga, Kota Kediri melakukan percepatan penurunan stunting dan mendapat peringkat 2 tingkat Provinsi Jawa Timur. Serta telah mencapai 100% pembentukan kampung keluarga berkualitas di 46 kelurahan Kota Kediri.

    Sementara itu, Ketua Tim Penilai Lapangan Jawa Timur, Sofia Hanik menerangkan bahwa trend Indeks Pembangunan Keluarga di Kota Kediri terus mengalami peningkatan sejak tahun 2021. Pada tahun 2023 ini Indeks Pembangunan Keluarga Kota Kediri berada di angka 66,65% dan angka tersebut melebihi rata-rata Jawa Timur sebesar 61,8%.

    “Selamat kepada Kota Kediri yang telah masuk penetapan hasil desk audit yang dilakukan tim juri dan masuk di 5 besar. Harapannya Kota Kediri bisa menjadi juara 1 tingkat provinsi dan bisa mewakili di tingkat nasional,” harap Sofia.

    Turut hadir dalam acara ini Sekretaris Daerah Kota Kediri Bagus Alit, Plt Kepala DP3AP2KB Mandung Sulaksono, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala DPM PTSP Edi Darmasto, Kepala Dinas Kominfo Apip Permana, Kepala Dinas Pendidikan Anang Kurniawan, Kepala Dispendukcapil Marsudi, Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur Budi Prasetya, Kepala Dinas Kesehatan Muhammad Fajri, Kepala Dinkop UMTK Bambang Priambodo, Kabag Kesra Ahmad Jainuddin, Camat Mojoroto Bambang Tri Lasmono, dan Camat Pesantren Widiantoro. [nm/ian]

  • Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Dinas Kominfo Kota Kediri Sukseskan Forum Walidata

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menghadirkan para sekretaris dinas dan badan dari 24 OPD dalam kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Forum Walidata dan ASKOMPSI DLGA 2024. Hal ini sebagai upaya mendukung optimalisasi kegiatan statistik sektoral.

    Bertempat di Ruang Kilisuci, Selasa (26/3/2024) Apip Permana Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika mengatakan rapat koordinasi ini diselenggarakan guna mengoordinir para peserta selaku konseptor agar proses pengumpulan data yang tersebar di beberapa instansi dapat terlaksana dengan tertib.

    “Data yang akurat atau valid menjadi salah satu atau dasar utama untuk membuat kebijakan yang benar benar bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Agar pengelolaan data bisa optimal, maka diperlukan adanya peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor,” ungkap Apip saat membuka kegiatan.

    Lebih rinci Apip menjelaskan, data terbagi menjadi 3 jenis yakni data spasial, data statistik dan data keuangan negara. Sebagai dinas pengampu Satu Data, Apip mengajak semua OPD untuk berperan aktif memberikan kontribusi dan informasi data untuk dikelola Dinas Kominfo. Sehingga proses pengumpulan data yang tersebar antar bidang dan masing-masing OPD bisa lebih tertib.

    “Tentunya dalam mengelola data bisa maksimal bila ada peran serta dari semua OPD, dalam hal ini kita merujuk pada konseptor yang memiliki peran merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan yang menyebar di semua bidang di OPD masing-masing,” tuturnya.

    Sesuai Perpres Nomor 39 Tahun 2019, Apip mengungkapkan Satu data sangat bermanfaat bagi birokrasi karena menghasilkan data yang mutakhir, terpadu, dan dapat dipertanggungjawabkan serta mudah diakses antar instansi.

    “Karena pada hakikatnya bagi sebuah organisasi, data yang akurat dan valid serta update memang menjadi dasar utama untuk membuat kebijakan yang betul-betul bisa mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk itu, kami perlu bantuan dan dukungan dari bapak/ibu untuk terus berperan aktif dan berkontribusi dengan memberikan data yang update untuk dikelola Dinas Kominfo,” tambahnya.

    Dari rakor ini, Apip berharap kolaborasi dan koordinasi antar OPD bisa lebih optimal sehingga kegiatan statistik sektoral bisa berjalan lancar serta menghasilkan data yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. [nm/ian]