Tag: Apip Permana

  • Pj Wali Kota Kediri Kolaborasi Pemkot dan Insan Media

    Pj Wali Kota Kediri Kolaborasi Pemkot dan Insan Media

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Kota Kediri bersama insan media dalam membangun Kota Kediri. Hal itu diungkapkan oleh Pj Wali Kota Kediri pada Media Gathering : Refleksi Pembangunan Kota Kediri 2024, Selasa (24/12/2024) di Taman Brantas.

    “Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada rekan-rekan media atas dukungan selama ini. Teman-teman ini sudah membersamai perjalanan saya selama 13 bulan mengemban amanah sebagai Penjabat Wali Kota Kediri,” ujarnya.

    Zanariah menjelaskan sebagai kawasan urban Kota Kediri menghadapi situasi yang semakin menantang. Mulai dari ketahanan pangan, perubahan iklim, kemiskinan, lapangan pekerjaan, infrastruktur, sanitasi, kependudukan, ketertiban umum hingga layanan pendidikan dan kesehatan. Semuanya penting dan butuh perhatian agar tetap selaras dengan agenda pembangunan di tingkat nasional maupun global.

    Sebagai mitra pemerintah media telah membantu dengan memberikan banyak insight dan masukan konstruktif pada pemerintah. Sehingga, semakin memperkaya sudut pandang Pemkot Kediri tentang kondisi Kota Kediri dan apa yang dibutuhkan masyarakat.

    “Alhamdulillah berkat sinergitas yang kuat antara kita semua Kota Kediri telah meraih berbagai pencapaian sekaligus penghargaan. Saya terima kasih kepada teman-teman selama ini banyak membantu kami. Apa yang teman-teman tulis ini bisa dibaca sampai ke nasional,” jelasnya.

    Pj Wali Kota Kediri Zanariah memaparkan beberapa sektor pembangunan yang telah dilakukan. Pada bidang infrastruktur dan tata ruang, yakni, menuntaskan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2024-2044, penataan kawasan stasiun Kediri, dan pembangunan gedung pemerintahan. Lalu pada bidang Peningkatan Pelayanan Publik, yakni, membentuk UPT PPA, penambahan armada transportasi publik, serta membuka jejaring dengan pemerintah pusat dan lembaga internasional.

    Pada bidang Pendidikan dan Pengembangan Manusia, inisiasi Sekolah Peduli Inflasi dan Green School Competition, pendidikan karakter melalui program Aku Bangga, dan webinar Harmoni Belajar untuk para ASN serta penyediaan bumi perkemahan.

    Selanjutnya bidang Ekonomi Kreatif dan Pariwisata, menyemarakkan kota dengan berbagai event, dan tuan rumah event nasional. Bidang Kesejahteraan Sosial, dukungan kesetaraan gender dan pemberdayaan disabilitas melalui program Beranda Disabilitas Kota Kediri. Terakhir, bidang Tata Kelola Pemerintahan, yakni Pemilu dan Pilkada damai serta apresiasi dari pemerintah.

    “Saya membutuhkan teman-teman media ini sebagai checker and balancer jalannya roda pemerintahan. Ini sejalan dengan amanat yang tertuang dalam New Urban Agenda yang dicetuskan UN-HABITAT bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan sebagai prekondisi. Untuk mewujudkan kawasan perkotaan yang ramah, inklusif, resilient, dan sustaibable,” paparnya.

    Terakhir, Pj Wali Kota Kediri berpesan agar teman-teman media menjaga kesehatan di tengah cuaca yang tidak menentu ini. Apalagi banyak yang bertugas di lapangan. Dalam acara ini bisa melakukan cek kesehatan yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan.

    “Bisa cek kesehatan gratis di sini. Mudah-mudahan teman-teman selalu diberi kesehatan dalam menjalankan aktivitas,” pungkasnya.

    Turut hadir, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Roni Yusianto, Kepala Diskominfo Apip Permana, Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Adi Wicaksono, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Pj Wali Kota Kediri dan Kapolres Resmikan Outdoor Videotron

    Pj Wali Kota Kediri dan Kapolres Resmikan Outdoor Videotron

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah bersama Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji meresmikan fasilitas Outdoor Videotron di Mako Polres Kediri Kota, Selasa (17/12/2024). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj Wali Kota Kediri dan Kapolres Kediri Kota. Outdoor Videotron ini berukuran 6×3 meter.

    “Hari ini kita berkumpul untuk meresmikan fasilitas outdoor videotron hasil kolaborasi yang luar biasa antara Pemkot Kediri dan Polres Kediri Kota. Kerjasama ini membuktikan komitmen kita dalam meningkatkan kualitas layanan dan keamanan bagi masyarakat,” ujarnya.

    Pj Wali Kota Kediri mengatakan videotron ini tidak hanya menjadi sarana informasi, namun juga edukasi bagi masyarakat, meningkatkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan keselamatan. Selain itu, videotron ini bisa juga menjadi sarana hiburan bagi jajaran kepolisian dan masyarakat. Seperti nonton bareng Timnas atau karya-karya anak negeri.

    Videotron ini tidak hanya akan memperindah wajah Kota Kediri tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat untuk berbagai keperluan. Seperti, sosialisasi program pemerintah, kampanye keamanan, dan promosi pariwisata.

    “Selamat atas peresmian videotron ini. Mari kita bersama-sama menjaga dan merawat fasilitas ini agar dapat berfungsi dengan baik. Serta memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat,” pungkasnya.

    Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan videotron ini dapat digunakan bersama-sama dengan Pemkot Kediri dan stakeholder untuk kegiatan di Mako Polres Kediri Kota. Selain itu dapat digunakan untuk memantau kondisi Kota Kediri di beberapa titik secara bersama-sama dari tangkapan cctv.

    “Informasi dari Dinas Perbubungan, ada tambahan cctv di 3 jembatan yakni, Jembatan Brawijaya, Jembatan Semampir, dan Jembatan Bandar. Jadi tidak ada blank spot di tiga jembatan tersebut dari timur sampai barat. Terima kasih Ibu Pj Wali Kota Kediri,” jelasnya.

    Dalam kegiatan ini, Pj Wali Kota Kediri juga meninjau Tathya Dharaka Fitness di Mako Polres Kediri Kota. Turut mendampingi, Sekretaris Daerah Bagus Alit, Kepala Bappeda Chevy Ning Suyudi, Kepala Bakesbangpol Indun Munawaroh, Kepala Satpol PP Syamsul Bahri, Kepala Dishub Didik Catur, Kepala Diskominfo Apip Permana, Kepala Bagian Umum Miko Mardiyanto, dan jajaran Polres Kediri Kota. [nm/kun]

  • Diskominfo Kota Kediri Apresiasi 10 PIC OPD Terbaik

    Diskominfo Kota Kediri Apresiasi 10 PIC OPD Terbaik

    Kediri (beritajatim.com) – Untuk mengoptimalkan kegiatan statistik sektoral setiap perangkat Daerah, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan informatika mengundang seluruh OPD dan BPS Kota Kediri untuk mengikuti reviu dan evaluasi kegiatan Statistik Sektoral 2024 secara daring.

    Pada kesempatan tersebut, Diskominfo Kota Kediri juga memberikan apresiasi, penghargaan dan souvenir pada 10 Person in charge (PIC) atau penanggung jawab Satu Data dan Statistik Sektolar perangkat daerah terbaik, di Ruang Command Center Balaikota Kediri.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana sebelum memberikan piagam penghargaan mengatakan bahwa dengan diberikannya apreasiasi dan penghargaan ini, ia berharap seluruh OPD di Kota Kediri semakin termotivasi untuk meningkatkan capaian pengisian di Portal Satu data Kota Kediri, Romatik dan Metadata.

    “OPD yang memiliki pengelolaan EPSS yang bagus juga harus kita berikan apresiasi, agar dapat menjadi motivasi bagai kesepuluh OPD terbaik untuk terus mengelola dengan lebih baik juga untuk memotivasi seluruh OPD dalam meningkatkan kinerjanya,”ujarnya.

    Adapun penerima penghargaan OPD pengampu kegiataan EPSS 2024 diberikan pada Istikomah dari Bappeda dan Busyrol Habiby dari Disperdagin. Sedangkan penghargaan keterisian data 2023 terbanyak di portal Satu Data Kota Kediri diberikan kepada Dewi Kurniawati dari Dinas Kesehatan, Dela Almas Fatoni dari Dinas Pendidikan, Tri Puji Handoyo dari DKPP dan Wiwin Puji Astutik dari BKPSDM.

    Dan terakhir penghargaan pengajuan Romatik dan Metadata tercepat diberikan kepada Whilyham Anjasmara dari Bagian Prokopim, Linda Lusiana dari BPPKAD dan Dhian Nisa’ Utami dari DPMPTSP.

    Diungkapkan juga oleh Apip bahwa dari hasil Evaluasi beberapa waktu lalu, Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Kota Kediri Tahun 2024 berada pada level cukup. Namun masih ada 7 OPD yang belum mengisi Romantik dan 7 OPD yang belum terbit rekomendasi.

    “Bagi yang belum kami harapkan segera dilengkapi, sehingga di tahun 2025 bisa selesai 100%,”harapnya diakhir sambutan. [nm/ted]

  • Pemkot Kediri Manfaatkan Aplikasi Walidata

    Pemkot Kediri Manfaatkan Aplikasi Walidata

    Kediri (beritajatim.com) – Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menyelenggarakan rapat koordinasi manajemen data stunting dan integrasi aplikasi Papiasik, Selasa (10/12/2024). Rapat menindaklanjuti arahan dari Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting.

    Kegiatan yang mengundang 11 OPD yang tergabung dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri ini diikuti secara daring melalui aplikasi zoom meeting dan luring dari Ruang Command Center, Balaikota Kediri.

    Ditemui di tempat terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana mengatakan rapat ini untuk merumuskan manajemen data penanganan stunting agar data bisa terlihat secara realtime setiap bulan. Bukan hanya data balita stunting, melainkan intervensi yang dilakukan untuk keluarga stunting tersebut. Sehingga semua bisa termonitor dan dipantau oleh TPPS kelurahan, kecamatan dan kota.

    “Melalui data itu kita bisa melihat bahwa balita tersebut sudah mendapat intervensi apa saja. Selain itu dengan adanya data realtime kita bisa memantau kehadiran balita di posyandu sehingga jika ibu dan balita tersebut tidak datang ke posyandu maka di bulan berikutnya bisa langsung kita datangi,” tuturnya.

    Dalam kegiatan manajemen data stunting ini, OPD yang masuk dalam TPPS kota, kecamatan dan kelurahan berperan untuk melaporkan setiap kegiatan atau intervensi yang dilakukan terhadap balita stunting.

    Apip menargetkan kegiatan monitoring dan intervensi yang dilakukan semua perangkat daerah untuk balita stunting tersebut sudah terangkum dalam aplikasi Walidata dan bisa rampung pada bulan Januari 2025. Untuk itu diharapkan OPD terkait segera melaporkan hasil kegiatannya berupa data ke Dinas Kominfo agar bisa segera direkam di dalam aplikasi monitoring kegiatan stunting.

    Sedangkan peran Dinas Kominfo dalam penanganan stunting dikatakan Apip adalah melakukan monitoring dan evaluasi data. Mengumpulkan, mengalisa dan mengolah data-data yang dikirimkan OPD.

    “Setelah kita kumpulkan dan kelola ,data tersebut kemudian kita sajikan dalam aplikasi. Dari tampilan platform aplikasi tersebut kita bisa mengetahui data mikro by name by address balita stunting dalam satu bulan terakhir dan kita bisa melihat intervensi apa saja yang sudah didapat oleh balita stunting dan perkembangannya setelah mendapat intervensi secara realtime setiap bulannya,” terangnya.

    Dengan terintegrasinya data balita stunting dalam aplikasi walidata, Apip berharap penanganan stunting bisa dilaksanakan secara komprehensif, menyeluruh, realtime. Selain itu penanganan balita stunting bisa dilakukan secara kolaborasi dan harmonisasi antar semua OPD demi terwujudnya zero stunting di Kota Kediri. [nm/but]

  • Pemkot Kediri Gelar Forum SDI Tingkat Daerah

    Pemkot Kediri Gelar Forum SDI Tingkat Daerah

    Kediri (beritajatim.com)Dalam rangka mendukung penyelenggaraan Satu Data Indonesia (SDI) dan Satu Data Pemerintah Dalam Negeri, Pemkot Kediri melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) menggelar Forum Satu Data Indonesia Tingkat Daerah.

    Kegiatan yang bertempat di Ruang Rapat Kilisuci Pemkot Kediri tersebut digelar dengan tujuan untuk menyepakati daftar data Kota Kediri tahun 2025. Dalam forum yang melibatkan seluruh OPD selaku produsen data tersebut, juga dihadiri Kepala BAPPEDA, Kepala Dinas Kominfo, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri.

    Pada sambutannya, Chevy Ning Suyudi, Kepala BAPPEDA Kota Kediri menyampaikan beberapa Rencana Aksi SDI yang akan ditempuh dalam mewujudkan SDI Kota Kediri.

    “Ada enam Rencana Aksi yang telah disusun untuk mendukung terwujudnya pengelolaan data pembangunan daerah yang kuat, mutakhir, lengkap, akuntabel, dan dapat dibagi-pakaikan tertuang dalam enam program strategis,” jelasnya.

    Keenam poin tersebut, sebagai berikut: melakukan penguatan prinsip dan standar penyelenggaraan Satu Data Provinsi Jawa Timur, penguatan implementasi Satu Data Kota Kediri, pengembangan infrastruktur dan platform analitika data, penguatan sumber daya manusia dan talenta penyelenggara Satu Data Kota Kediri, pemantauan dan evaluasi Satu Data Kota Kediri, serta pemanfaatan data dalam mendukung agenda strategis provinsi dan nasional.

    “Harapan kami mudah-mudahan tahun depan bisa berjalan dengan baik dan menjadi harapan kita semua data yang telah dikumpulkan menjadi metadata yang bisa dianalisis dan dimanfaatkan, serta menjadi dasar arah penentu kebijakan Pemkot Kediri,” tandasnya.

    Sementara itu, Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri mengemukakan hasil Evaluasi Penyelenggaraan Statistik Sektoral (EPSS) Kota Kediri Tahun 2024 berada pada level cukup.

    “Pada tahun ini, Indeks Pembangunan Statistik (IPS) yang diraih Kota Kediri ialah 2,54. Kami sebagai walidata tidak akan bisa menjalankan tusi dan tugasnya tanpa respon produsen data,” ucapnya. Maka dari itu, Apip mengajak kepada seluruh produsen data agar segera melengkapi data statistik sektoral pada portal Satu Data.

    Berdasarkan hasil EPSS Tahun 2024 yang diraih Kota Kediri, Emil Wahyudiono, Kepala BPS Kota Kediri, menyampaikan beberapa rencana tindak lanjut untuk EPSS Tahun 2025. Terdapat tiga rencana yang akan dilakukan, antara lain: melakukan persiapan penilaian EPSS Tahun 2025 dengan melakukan pemilihan kegiatan statistik sektoral yang akan dinilai; kolaborasi yang intensif antara TPI dengan pembina data; serta mendorong produsen data untuk lebih aktif dalam menerapkan prinsip SDI, utamanya pengajuan rekomendasi dan metadata.

    “Semoga melalui pelaksanaan Satu Data Kota Kediri dapat meningkatkan kualitas dalam pengambilan keputusan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta meningkatkan transparansi pemerintahan,” tutupnya.

    Di penghujung kegiatan tersebut juga dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Forum Satu Data Kota Kediri Tahun 2025 antara BAPPEDA selaku Koordinator Satu Data, Dinas Kominfo selaku Walidata, dan BPS selaku Pembina Data Statistik. [nm/beq]

  • Pemkot Kediri Gelar Webinar Pemanfaatan Aplikasi ArcGIS

    Pemkot Kediri Gelar Webinar Pemanfaatan Aplikasi ArcGIS

    Kediri (beritajatim.com) – Guna meningkatkan pemahaman, kapasitas dan kemampuan para pengelola data, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika melaksanakan kegiatan webinar pemanfaatan data statistik sektoral dan data spasial pada aplikasi ArcGIS, Senin (2/12/2024).

    Secara daring, seluruh pengelola data dari berbagai OPD di Pemerintah Kota Kediri menyimak dan mengikuti jalannya bimtek dengan seksama. Bimtek diisi pemaparan materi oleh Angga Dwi Mulyanto, dosen Statistik dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam materinya, Angga menjelaskan secara detail mengenai fungsi dasar penggunaan aplikasi ArcGIS untuk memanfaatkan data statistik sektoral dan data spasial.

    Dalam keterangannya secara terpisah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri Apip Permana menerangkan bimtek ini dinilai penting sebagai upaya memberikan pelatihan bagi para pengelola data. Serta menambah pengetahuan mereka mengenai pengelolaan dan pemanfaatan data statistik sektoral dan data spasial dengan menggunakan aplikasi ArcGIS.

    “Teman-teman pengelola data ke depan bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk menyajikan data mereka. Selain disajikan dalam bentuk data statistik sektoral di portal satu data ke depan bisa lebih di kemas dengan sempurna di aplikasi ArcGIS sehingga penyajian data atau publikasi data lebih menarik,” jelasnya.

    ArcGIS merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk membuat, menganalisis dan menyajikan data spasial. Data yang diinput di ArcGIS adalah data yang sudah diproduksi oleh semua perangkat daerah.

    “Untuk sementara data yang sudah ada di ArcGIS Kota Kediri ialah data profil kemiskinan, kesehatan stunting, dan data bantuan sosial. Nantinya data yang dihasilkan perangkat daerah bisa disusulkan untuk bisa masuk di ArcGIS Kota Kediri sehingga menambah kelengkapan informasi kondisi Kota Kediri,” terang Apip.

    Apip melanjutkan saat ini aplikasi ArcGIS sudah digunakan namun untuk pelaksaannya masih terbatas di beberapa petugas. Dengan adanya pelatihan ini Apip berharap semua perangkat daerah bisa memperoleh wawasan baru serta keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan langsung dalam pekerjaan sehari-hari sehingga bisa digunakan dalam pengambilan keputusan yang lebih akurat dan efektif di berbagai sektor.

    “Dengan adanya bimtek ini semua pengelola data diharapkan bisa selalu mengikuti perkembangan teknologi karena aplikasi sekarang terus berkembang. Selain itu kita dituntut untuk bisa menggunakan aplikasi yang baru yang lebih tepat sasaran dan membantu pekerjaan kita,” harapnya. [nm/kun]

  • Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Kediri Perkuat Manajemen Data

    Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Kediri Perkuat Manajemen Data

    Kediri (beritajatim.com) -Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Komunikasi dan Informatika menggelar rapat koordinasi manajemen data Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Kediri. Ini untuk mengelola data yang akan dipakai untuk mendukung pelaksanaan intervensi pencegahan stuting.

    Bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, rakor yang melibatkan semua perangkat daerah yang tergabung dalam TPPS Kota Kediri ini dilakukan untuk menentukan data yang perlu dilakukan intervensi secara bersama yang nantinya digunakan untuk membantu pengelolaan program atau kegiatan percepatan penurunan stunting di Kota Kediri.

    “Manajemen data menjadi suatu hal yang penting untuk menghasilkan pengelolaan data stunting yang akurat, terintegrasi dan real time,” terang Apip Permana, Kepala Dinas Kominfo secara terpisah.

    Untuk memudahkan manajemen data, Dinas Kominfo menggagas aplikasi walidata. Melalui aplikasi ini, TPPS Kota Kediri bisa melihat data balita stunting tiap bulan atau secara keseluruhan.

    “Jadi dari aplikasi ini nantinya bisa dilihat balita stunting di masing-masing kelurahan by name by address. Selanjutnya dari data tersebut OPD terkait bisa merumuskan tindakan atau intervensi dengan cepat dan tepat sasaran,” jelasnya.

    Dinas Kominfo Kota Kediri rakor manajemen data TPPS

    Apip menambahkan, saat ini aplikasi tersebut masih dalam proses tahap akhir. Dari kegiatan ini Apip berharap ada saran dan masukan dari TPPS untuk penyempurnaan aplikasi.

    “Selanjutnya perangkat daerah bisa langsung melakukan intervensi berdasarkan hasil tata kelola data sehingga stunting di Kota Kediri bisa tertangani secara tuntas, tidak ada yang terlewatkan dan zero stunting di Kota Kediri bisa terwujud,” pungkasnya. [nm/but]

  • Pj Wali Kota Kediri Buka Pameran Foto Jurnalistik “SANTRI”

    Pj Wali Kota Kediri Buka Pameran Foto Jurnalistik “SANTRI”

    Kediri (beritajatim.com) – Pj Wali Kota Kediri Zanariah membuka Pameran Foto Jurnalistik “SANTRI”, Sabtu (23/11). Bertempat di Taman Brantas, pameran foto ini berlangsung mulai tanggal 23-29 November 2024. Acara ini digagas oleh Kantor Berita Nasional Antara.

    “Alhamdulillah kita bisa berkumpul pada momen istimewa Pameran Foto Jurnalistik bertema SANTRI. Acara keren ini digagas oleh Kantor Berita Nasional Antara melalui galeri foto jurnalistik Antara, redaksi foto Kantor Berita Antara, dan Antara Jatim berkolaborasi dengan Pemkot Kediri,” ujarnya.

    Pj Wali Kota Kediri mengatakan sebagai kantor berita nasional, Antara selalu hadir menyajikan berita-berita terkini dan terpercaya. Kali ini, melalui pameran foto jurnalistik, Antara juga hadir mengajak semua untuk merenung, dan mengapresiasi keindahan serta kedalaman pesan yang terkandung dalam setiap karya pewarta foto Antara.

    “Kami atas nama Pemkot Kediri menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Kantor Berita Nasional Antara yang telah mempercayakan Kota Kediri sebagai lokasi penyelenggaraan pameran foto. Utamanya di Taman Brantas ini selaras dengan tujuan Pemkot Kediri. Dalam menghadirkan ruang terbuka hijau sebagai tempat rekreasi, interaksi sosial, bahkan menjadi wadah berekspresi,” ungkapnya.

    Pj Wali Kota Kediri Buka Pameran Foto Jurnalistik “SANTRI”

    Zanariah menjelaskan Taman Brantas ini merupakan salah satu taman di Kota Kediri yang selalu ramai pengunjung. Apalagi di akhir pekan, banyak keluarga kecil hadir untuk menghabiskan waktu bersama, sembari memberikan pengalaman baru bagi anak-anak bersosialisasi dengan teman baru. Sehingga Taman Brantas ini menjadi lokasi yang tepat untuk digelar pameran foto ini.

    Hidup di Kota Kediri di tengah banyaknya pondok pesantren, tentu menjadikan masyarakat familiar dengan tema SANTRI yang diangkat dalam pameran foto ini. Melalui foto-foto yang dipamerkan masyarakat diajak untuk melihat lebih dekat kehidupan santri di Pulau Jawa. Bahkan mungkin belum pernah diketahui sebelumnya.

    “Para santri dengan segala aktivitas dan semangatnya telah menjadi bagian penting dari sejarah dan perkembangan bangsa kita. Nilai-nilai keagamaan, kedisiplinan, dan toleransi yang mereka junjung tinggi relevan dengan upaya kita dalam menjaga kerukunan dan kedamaian di Kota Kediri,” jelasnya.

    Pj Wali Kota Kediri mengungkapkan toleransi yang ada di Kota Kediri juga tak lepas dari peran penting para Kyai yang senantiasa menebarkan nilai-nilai persaudaraan dan kerukunan. Sehingga, Kota Kediri dapat meraih penghargaan 10 Besar Kota Paling Toleran di Indonesia menurut Setara Institute selama empat tahun berturut-turut. Harapannya hadirnya pameran ini dapat menjadi sarana refleksi untuk bersama merawat toleransi di Kota Kediri.

    “Selain itu dengan sering digelarnya pameran karya di taman-taman Kota Kediri juga dapat mendorong geliat iklim kreatif di kota ini. Selamat dan sukses atas terselenggaranya pameran foto ini. Semoga pameran ini menginspirasi kita semua,” ungkapnya.

    General Manager Redaktur Pelaksana LKBN Antara Sigit menambahkan pameran di Kota Kediri ini merupakan pameran foto kelima. Dimana setiap tahunnya, Antara menyelenggarakan sedikitnya enam pameran foto. Kegiatan ini merupakan bagian penugasan dari pemerintah melalui Kementerian Komdigi untuk menyampaikan berita-berita baik agar masyarakat memiliki harapan. Sehingga masyarakat tidak hanya disuguhi oleh hal-hal negatif. Pameran foto ini dipilih di Kota Kediri karena bertema SANTRI.

    “Kami merasa terhormat bisa mempresentasikan karya teman-teman pewarta foto Antara. Semoga kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini. Selamat menikmati pameran foto ini,” imbuhnya.

    Turut hadir Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Koordinator Biro dan PSO Irfan Ilmi, Kepala LKBN Antara Biro Jatim Rahmad Hidayat, Kurator Ismar Patrizki, Budayawan Gus Barok, Kepala DLHKP Imam Muttakin, Kepala Disbudparpora Zachrie Ahmad, Kepala Diskominfo Apip Permana, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Eko Lukmono, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Pemkot Kediri dan Diskominfo Jatim Gelar Kelas Prebunking

    Kediri (beritajatim.com) – Penyebaran hoaks dan informasi yang salah menjadi tantangan besar dalam era digital saat ini. Menanggapi hal tersebut Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menggelar kelas Prebunking yang bertempat di Ruang Kilisuci Balaikota Kediri, Rabu (8/5/2024).

    Mengangkat tema Metode prebunking untuk penginderaan hoaks, kegiatan ini diisi narasumber dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Surabaya dan mengundang peserta dari kelompok informasi masyarakat (KIM) di kelurahan dan kecamatan se-Kota Kediri.

    Terselenggaranya kegiatan ini menjadi salah satu strategi pencegahan dalam mengurangi efek penyebaran informasi yang salah. Dengan memberikan informasi akurat, kelas prebunking merupakan salah satu metode efektif untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran masyarakat terhadap informasi yang diterima sehingga menciptakan lingkungan informasi yang lebih sehat. Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik dan Statistik Dinas Provinsi Jawa Timur, Putut Dermawan.

    “Cepatnya dunia informasi digital tidak dibarengi dengan literasi digital dari penggunanya sehingga masyarakat begitu mudah mendapatkan informasi hoaks. Maka kegiatan kita hari ini adalah memberikan literasi digital kepada kaum muda terutama teman kelompok informasi masyarakat (KIM) yang ada di Kota Kediri,” terangnya.

    Kegiatan ini dijelaskan Putut akan menyasar seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur. Untuk Kota Kediri, Putut menilai KIM di Kota Kediri sangat aktif dan dinamis.

    “Kami memilih KIM karena dikelola oleh teman- teman yang notabennya adalah pegiat medsos, netizen serta anak-anak muda. Melalui kegiatan ini teman-teman dari KIM diharapkan menjadi garda terdepan dan bisa menjadi relawan di ruang digital di Kota Kediri,” jelasnya.

    Sementara itu dalam menyebarkan informasi, KIM Kota Kediri diharapkan bisa menyebarkan informasi yang positif dan akurat. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengklarifikasi dan menyaring informasi yang diterima sebelum disebar luaskan. Untuk mengecek kebenaran informasi, Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur juga memperkenalkan aplikasi https://klinikhoaks.jatimprov.go.id/.

    Melalui aplikasi yang dikelola Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur tersebut masyarakat bisa mengecek informasi yang dibagi dalam 4 kategori. Diantaranya kategori informasi hoaks, disinformasi, ujaran kebencian dan fakta.

    “Aplikasi ini juga bisa dikembangkan atau direplikasi oleh teman- teman di 38 kota/kabupaten karena ini niatan kita bersama untuk memerangi informasi hoaks dan bersama sama membuat ruang digital yang sehat,” ajaknya.

    Adanya kegiatan ini mendapat respon positif dan dukungan penuh dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri, Apip Permana. Menurut Apip kegiatan ini sebagai bentuk kampanye kepada masyarakat dalam memerangi hoaks, terlebih menjelang Pilkada yang akan diselenggarakan serentak di 37 provinsi di Indonesia.

    “Seperti yang kita tahu generasi muda sangat aktif dalam dunia digital. Sehingga perlu adanya sebuah pengenalan dan pemahaman literasi sekaligus menyisipkan edukasi mengenai pencegahan hoaks bagi masyarakat,” tuturnya.

    Banyak efek yang terjadi akibat adanya berita hoaks yang salah satunya dapat menimbulkan keresahan di masyarakat. Adanya kegiatan ini sekaligus sebagai wujud upaya untuk mengawal ruang digital yang sehat baik menjelang hingga selesai Pilkada. Untuk itu, Apip mengimbau seluruh peserta agar turut berkontribusi di ruang digital dengan menciptakan konten-konten positif sebagai upaya memerangi berita hoaks.

    “Penyebaran berita hoaks sering terjadi di media sosial dan mempengaruhi pola pikir masyarakat. Maka dari itu yang mampu kita lakukan adalah menekan kemunculannya agar tidak berkembang masif dan menimbulkan gejolak sosial,” tandasnya.

    Lebih lanjut Apip mengatakan, ada beberapa kiat agar tidak terpengaruh terhadap hoaks, antara lain adalah, tidak terpengaruh dengan judul provokatif, cermati alamat situs, baca keseluruhan isi berita, berpikir kritis serta melakukan check dan recheck.

    Ditemui saat mengikuti kegiatan, Adi Sasongko salah satu peserta dari KIM Pakunden mengaku sangat antusias dan menganggap kegiatan tersebut sangat bermanfaat.

    “Dalam era digitalisasi perlu masyarakat ketahui dan mengerti bagaimana berita harus kita verifikasi kebenarannya sehingga tidak menjadi berita yang nantinya bisa berpotensi menimbulkan perpecahan di masyarakat,” ujarnya.

    Dirinya menambahkan, KIM di lingkungannya juga aktif menginformasikan kepada mayarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita sebelum diketahui kebenarannya.

    “Untuk menanggapi adanya berita hoaks, trik kita adalah membuat konten terkait berita hoaks dengan mencari sumber berita asli tentang kebenarannya dan menghimbau masyarakat untuk tidak mudah menyebarkan berita hoaks ke grup atau media lainnya,” jelasnya.

    Sasongko berharap melalui kegiatan ini ia dan teman-teman KIM lainnya semakin paham dan memiliki pengetahuan untuk menangkal berita hoaks. [nm/kun]

  • Pemkot Kediri Ikuti Side Event Urgensi Clearance Belanja TIK di Tingkat Daerah

    Pemkot Kediri Ikuti Side Event Urgensi Clearance Belanja TIK di Tingkat Daerah

    Kediri (beritajatim.com) – Buntut dari surat edaran menteri dalam negeri tentang peran pemerintah daerah dalam percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional, Pemerintah Kota Kediri turut serta dalam sosialisasi terkait urgensi clearance belanja TIK di tingkat daerah sebelum pelaksanaan Musrenbangnas 2024.

    Kegiatan yang terlaksana secara daring ini, dipunggawai oleh Kementerian Perencana Pembangunan Nasional/Badan Perencana Pembangunan Nasional Republik Indonesia dan diikuti oleh jajaran pemerintah pusat dan 581 pemerintah daerah setingkat kabupaten/kota di Indonesia.

    Dinas Komunikasi dan Informatika sebagai salah satu instansi pemerintah daerah Kota Kediri yang juga ditunjuk untuk mengikuti acara ini menyatakan bahwa sosialisasi ini sangat diperlukan guna meminimalisasi kesalahan selama proses optimalisasi dilakukan utamanya dalam clearance belanja TIK, sebagaimana yang diungkapkan oleh Apip Permana.

    “Dengan kesertaan kami dalam sosialisasi ini merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung upaya pemerintah pusat dalam hal percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital nasional untuk mengoptimalisasi penyusunan rencana dan anggaran SPBE yang terpadu berbasis arsitektur SPBE pemerintah daerah”, tutur pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Kominfo Kota Kediri ini.

    “Jadi dalam proses pelaksanaanya bisa sesuai aturan dan pakem yang ada sehingga dapat meminimalisasi kesalahan dan percepatan transformasi digital dapat segera tercapai secara utuh,”imbuhya.

    Sementara itu, Erwin Dimas, Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Kementrian PPN/Bappenas menjelaskan bahwa upaya ini juga dilakukan guna mendukung salah satu fokus prakarsa Peraturan Presiden mengenai percepatan transformasi digital untuk mencapai keterpaduan layanan digital nasional yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada Satu Data Indonesia untuk menyediakan layanan Satu Data Indonesia sebagai platform pertukaran data.

    Lebih lanjut, sejalan dengan tujuan tersebut, guna memastikan efektivitas dan efisiensi perencanaan dan penganggaran SPBE dan SDI pada setiap kementerian dalam melaksanakan kegiatan atau proyek berupa

    – Pembangunan/pengembangan, pemeliharaan dan pengelolaan Aplikasi SPBE;
    – Penyediaan, pengelolaan dan pemeliharaan Infrastruktur SPBE;
    – Pengadaan lainnya yang bersifat non teknis dalam rangka untuk penyusunan kebijakan, rekomendasi kebijakan dan/atau dokumen strategis mendukung transformasi digital pemerintah;
    – Pendataan (sensus, survei, registrasi, kompilasi produk administrasi), pemetaan, produksi, pembelian data, dan pengumpulan data dalam bentuk lainnya.

    Dibutuhkan rekomendasi (clearance) dari kementrian yang membidangi pelaksanaan SPBE dan SDI. “Dalam pelaksanaan Clearance TIK tingkat Daerah akan melibatkan Sekretaris Daerah, Ortala, Inspektorat, Diskominfo, BPKAD, dan Bappeda dari mulai proses verifikasi hingga pemberian rekomendasi Clearance TIK tingkat Daerah,”ucap Erwin dalam sambutannya.

    “Diharapkan melalui kegiatan ini setiap instansi terkait utamanya pemerintah Daerah dapat memahami manfaat clearance belanja TIK, ruang lingkup dan kriteria clearance belanja TIK, mekanisme penyelenggara clearance belanja TIK, linimasa dan strategi implementasi clearance belanja TIK, kendala dan evaluasi dari pelaksanaan clearance belanja TIK pusat,”tutur dia. [nm/but]