Tag: Anwar Sanusi

  • Kemnaker apresiasi RTK Makro Pemkab Serang guna tekan pengangguran

    Kemnaker apresiasi RTK Makro Pemkab Serang guna tekan pengangguran

    Kami mengapresiasi karena ini bukan hanya sekedar amanat regulasi, tetapi penyusunan buku Rencana Tenaga Kerja Makro, menunjukkan komitmen Pemkab Serang untuk menyiapkan SDM unggul

    Serang (ANTARA) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Banten, secara resmi meluncurkan Buku Rencana Tenaga Kerja (RTK) Makro Kabupaten Serang Tahun 2024-2029 sebagai peta jalan untuk menekan angka pengangguran secara terstruktur, sistematis, dan masif.

    Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI Prof Anwar Sanusi yang hadir sebagai pembicara kunci, mengapresiasi langkah inisiatif Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah tersebut.

    ”Kami mengapresiasi karena ini bukan hanya sekedar amanat regulasi, tetapi penyusunan buku Rencana Tenaga Kerja Makro, menunjukkan komitmen Pemkab Serang untuk menyiapkan SDM unggul,” ujarnya.

    Menurutnya, Rencana Tenaga Kerja Makro ini berfungsi sebagai cetak biru atau roadmap konkret dalam membangun sektor ketenagakerjaan yang selaras dengan visi dan misi Kabupaten Serang untuk lima tahun ke depan.

    Sementara itu Bupati Serang Ratu Rachmatu Zakiyah menyatakan buku tersebut menjadi acuan kebijakan agar program ketenagakerjaan menjadi lebih terukur dan terarah. Salah satu poin utamanya adalah penguatan konsep link and match antara pencari kerja dengan kebutuhan industri.

    “Ini dalam rangka menjaga supaya kebijakan yang kita buat untuk tenaga kerja terukur dan terarah. Di dalam buku Rencana Tenaga Kerja ini juga ada kemudahan bagaimana para tenaga kerja bisa link and match untuk pekerjaan ke depan, tujuannya untuk menekan angka pengangguran,” kata Ratu Rachmatu Zakiyah.

    Ia menambahkan strategi untuk menekan angka pengangguran akan diimplementasikan secara terstruktur, sistematis, dan masif, sesuai masukan dari Kemnaker, mengingat Kabupaten Serang berada di kawasan industri yang potensial menyerap banyak tenaga kerja.

    Pewarta: Desi Purnama Sari
    Editor: Risbiani Fardaniah
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rano Karno Sambangi Pengungsi Korban Kebakaran di Tebet – Page 3

    Rano Karno Sambangi Pengungsi Korban Kebakaran di Tebet – Page 3

    Kebakaran terjadi di Jalan Kutilang nomor 28-2, RT 06/RW 02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu, 19 Juli 2025 pukul 06.20 WIB. Kebakaran diduga terjadi karena korsleting listrik.

    Kebakaran menimpa dua rumah tinggal dan satu rumah kos-kosan dengan rincian 16 Kartu Keluarga (KK) dan 46 jiwa.

    Imbas kebakaran ini, empat warga meninggal dunia, yakni ⁠Putri Lafina (13), Khairunisa (3), Azkia (7) Azizah (4). Sementara itu, empat korban lainnya mengalami luka ringan dengan rincian Angel (38), Mila (25), Novi (28), Anwar Sanusi (52).

    Saat ini, ada 8 KK dengan total 24 jiwa yang mengungsi di lapangan RW 01, Jalan Katik RT 02/01 Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan.

  • Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah Megapolitan 19 Juli 2025

    Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korban selamat dari
    kebakaran
    yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kutilang, Bukit Duri,
    Tebet
    ,
    Jakarta
    Selatan, berharap mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
    Anwar Sanusi (52), salah satu warga terdampak, menyampaikan harapannya agar Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dapat memberikan perhatian khusus kepada para korban, terutama terkait dokumen penting yang turut hangus terbakar dalam peristiwa tersebut.
    “Identitas saya, istri sama anak, itu enggak ada yang kebawa. KK, KTP, habis,” ujar Anwar kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu (19/7/2025).
    Anwar mengatakan sangat membutuhkan bantuan untuk pengurusan kembali dokumen-dokumen pribadi seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), yang menurutnya penting untuk keperluan administrasi dan bantuan lanjutan.
    Tidak hanya itu, Anwar juga berharap pemerintah dapat membantu perlengkapan sekolah untuk anak perempuannya yang masih aktif bersekolah.
    Sejumlah perlengkapan seperti buku dan seragam, kata dia, turut ludes dalam kebakaran.
    “Anak saya kan masih sekolah, kalau bisa dibantu perlengkapannya,” ucapnya.
    Anwar pun berharap agar Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dapat meninjau langsung lokasi kebakaran.
    Ia menilai, kehadiran pemimpin daerah sangat penting untuk melihat langsung kondisi para korban serta memberikan dukungan moral dan bantuan nyata.
    “Semoga memperhatikan warganya yang terkena musibah, datang ke tempat melihat dan meninjau. Kalau bisa sih, sedikit banyaknya ngasih bantuan lah,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Peristiwa ini menelan korban jiwa sebanyak empat anak. Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban berinisial A diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga sumber api berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu kontrakan di kawasan padat penduduk tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri Megapolitan 19 Juli 2025

    Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kebakaran
    hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kutilang, Bukit Duri,
    Tebet
    ,
    Jakarta
    Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Sebanyak empat anak tewas dalam kejadian tersebut. Seluruh korban merupakan penghuni sebuah kamar kontrakan di lantai dua.
    Seorang warga yang selamat dari
    kebakaran
    Tebet hari ini, Anwar Sanusi (52), mengaku sedang tertidur pulas ketika peristiwa tersebut terjadi.
    Ia baru menyadari kediamannya dikepung api ketika dibangunkan oleh sang istri yang panik setelah melihat kepulan asap hitam mulai merangsek ke dalam rumah.
    “Sama istri saya dibangunin, ada apa? Saya lihat asap sudah gede sama api,” ujar Anwar kepada
    Kompas.com
    di lokasi.
    Seketika, Anwar langsung membangunkan putrinya yang tengah tertidur pulas. Ia kemudian membawa anak dan istrinya keluar rumah.
    “Saya enggak berpikir panjang lagi, saya menyelamatkan anak istri saya, saya terobos keluar,” ujar Anwar.
    Anwar mengaku dilanda kepanikan saat mengevakuasi keluarganya. Ia bahkan berlarian sejadi-jadinya untuk menyelamatkan diri dan keluarganya.
    Harta benda tak sempat ia selamatkan. Semua barang elektronik di dalam rumah hangus terbakar.
    Bahkan, dokumen penting seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) turut musnah dalam kebakaran tersebut.
    “Terus identitas saya, istri sama anak, itu enggak ada yang kebawa, KK, KTP, habis,” jelas Anwar.
    Setelah berhasil mengevakuasi keluarganya, Anwar baru menyadari bahwa tangannya mengalami luka.
    “Iya, luka goresan,” ungkapnya.
    Korban selamat lainnya, Sukiyanti, mengatakan bahwa saat kebakaran terjadi ia tengah berada di dalam rumah. Ia mendadak terkejut ketika melihat asap dan api mulai menyambar atap rumahnya.
    Seketika itu juga, Sukiyanti langsung keluar rumah dengan mendobrak pintu untuk menyelamatkan diri.
    “Saya lari keluar enggak ingat apa-apa, pokoknya pintu saya buka, lalu kabur,” ungkapnya.
    Menurut Sukiyanti, api membesar dengan sangat cepat, sehingga ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.
    “Saya sampai enggak bawa apapun,” tambahnya.
    Meski demikian, ia tetap bersyukur karena berhasil selamat dari kobaran api yang nyaris merenggut nyawanya.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban tewas yang berinisial A diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah kini telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada Wamentan Sudaryono hingga Musisi Yovie Widianto

    Ada Wamentan Sudaryono hingga Musisi Yovie Widianto

    PIKIRAN RAKYAT – Lagi dan lagi, selamat untuk para wakil menteri yang kembali mengemban amanah baru sebagai Komisaris BUMN. Kali ini ada nama Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebagai Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia.

    Tidak hanya Sudaryono, ada Wakil Menteri Ketenagakerjaan yang tengah rajin sidak. Immanuel Ebenezer juga menjadi bagian dari Komisaris BUMN di bidang pertanian tersebut. 

    Namun ada satu nama lain yang menarik perhatian karena seorang Musisi kini juga ambil bagian sebagai komisaris PT Pupuk Indonesia. Yovie Widianto, komposer musik ternama itu kini turut ambil bagian sebagai komisaris di Pupuk Indonesia.

    Yovie yang kini juga masih menjabat sebagai staf khusus Presiden di bidang ekonomi kreatif mendapatkan peran baru yang bukan bidangnya selama ini yakni peran komisaris di BUMN berlatar belakang pertanian. 

    Penunjukan ketiganya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara dan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Danantara Asset Management selaku para pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Indonesia Nomor SK-156/MBU/06/2025, Nomor SK.014/DI-DAM/DO/2025 tanggal 16 Juni 2025.

    Penetapan Wakil Menteri Sudaryono dan Immanuel Ebenezer sebagai komisaris menambah daftar para wakil menteri yang ditetapkan double job dalam jabatan pimpinan komisaris di BUMN.

    Nama lain yang menarik perhatian adalah politisi Partai Demokrat Rachlan Nashidik. Wakil Sekjen Demokrat itu melanjutkan perannya di periode sebelumnya sebagai komisaris independen di holding perusahaan berpelat merah itu bersama Irfan Ahmad Fauzi.

    Daftar Komisaris PT Pupuk Indonesia

    Sudaryono (kanan) Mantan Asisten Pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dilantik jadi Wakil Menteri Pertanian.

    Mengutip Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (18/6/2025), Kementerian BUMN dan Danantara Asset Management mencopot sembilan nama yang sebelumnya mengisi Dewan Komisaris Pupuk Indonesia.

    Mereka diantaranya Komisaris Utama Darmin Nasution, Mustoha Iskandar, Riswinandi, Danar Rahmanto, Anwar Sanusi, Ari Dwipayana, Farhat Brachma, Febrio Nathan Kacaribu, dan Suwandi.

    Berikut sembilan nama baru yang Dewan Komisaris Pupuk Indonesia:

    Komisaris Utama: Sudaryono Komisaris Independen: Rachlan S. Nashidik Komisaris Independen: Irfan Ahmad Fauzi Komisaris: Suwandi Komisaris: Febrio Nathan Kacaribu Komisaris: Nurul Ichawan Komisaris: Muhammad Rizal Kamal Komisaris: Immanuel Ebenezer Gerungan Komisaris: Yovie Widianto

    Meski begitu, keputusan Kementerian BUMN dan Danantara Indonesia dalam menetapkan jajaran komisaris dan direksi, semoga dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian nasional.***

  • Kemenaker Evaluasi Job Fair di Bekasi, Pelaksanaan Akan Diperketat

    Kemenaker Evaluasi Job Fair di Bekasi, Pelaksanaan Akan Diperketat

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menanggapi kericuhan yang terjadi dalam pelaksanaan job fair di Bekasi pada 27 Mei 2025. Dalam video yang beredar luas di media sosial, terlihat para pencari kerja saling berdesakan, mendorong, bahkan ada yang terinjak hingga pingsan.

    Menanggapi insiden tersebut, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kemenaker, Anwar Sanusi mengatakan pihaknya telah melakukan evaluasi, terutama dari sisi tata kelola dan koordinasi.

    “Kami sudah melakukan evaluasi, terutama terkait dengan tata kelola. Karena memang sesuai dengan permenaker, terkait dengan pelaksanaan job fair harus dikoordinasikan dengan Kemenaker,” ujar Anwar Sanusi dalam program Beritasatu Utama, Jumat (6/6/2025).

    Anwar menekankan pentingnya penyampaian informasi yang benar dan tepat kepada masyarakat, agar pelaksanaan job fair benar-benar memberikan manfaat bagi para pencari kerja. Ia juga menyoroti pentingnya pelaksanaan yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) yang memadai.

    “Karena bagaimanapun juga kan ini memberikan informasi kepada masyarakat. Ini kan informasinya harus sampai dan akhirnya masyarakat mendapatkan manfaat. Tentunya harus kita lakukan sesuai dengan tata kelola, SOP yang misalnya (tempatnya) memadai. Kalau tidak, tentunya akan terjadi hal yang tidak kita inginkan, kumpulan orang begitu banyak, waktunya sangat sempit, tempatnya juga sangat sempit,” ujarnya.

    Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan kepala dinas ketenagakerjaan di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota agar pelaksanaan job fair di masa mendatang bisa lebih tertib dan terorganisasi.

    Lebih lanjut, Anwar Sanusi juga mengusulkan agar ke depan pelaksanaan job fair tidak hanya dilakukan secara luring (offline), tetapi juga bisa mengandalkan portal-portal daring yang sudah tersedia.

    Fenomena ini tidak terlepas dari maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurut Ekonom Indef Eko Listiyanto, maraknya PHK terjadi akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan sejak awal tahun. Menurutnya, efisiensi yang dilakukan sudah berlebihan.

    “Efisiensi yang dilakukan ternyata bukannya meningkatkan produktivitas, baik di birokrasi apalagi perekonomian. Banyak sektor yang justru kolaps terbawa oleh nuansa belanja hemat ala kementerian,” kata Eko. 

  • Beda Pandangan Kemnaker dan Pengamat soal Kericuhan Job Fair Bekasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        30 Mei 2025

    Beda Pandangan Kemnaker dan Pengamat soal Kericuhan Job Fair Bekasi Megapolitan 30 Mei 2025

    Beda Pandangan Kemnaker dan Pengamat soal Kericuhan Job Fair Bekasi
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Acara bursa kerja atau
    job fair
    yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Gedung Convention Center Presiden University, Jababeka, Cikarang Utara, Selasa (27/5/2025), diwarnai kericuhan.
    Dalam peristiwa tersebut, terjadi aksi saling pukul di antara para pencari kerja yang berebut kode
    quick response
    (QR). Beberapa peserta dilaporkan pingsan akibat terhimpit massa yang panik saat kericuhan terjadi.
    Tercatat sekitar 25.000 pencari kerja memadati Gedung Convention Center Presiden University. Mereka berebut 2.517 lowongan pekerjaan yang ditawarkan 64 perusahaan yang berpartisipasi dalam
    job fair
    Bekasi.
    Terkait insiden tersebut, muncul perbedaan pandangan antara Kementerian Ketenagakerjaan (
    Kemnaker
    ) dan pengamat ketenagakerjaan mengenai penyebab kericuhan.
    Kemnaker membantah bahwa minimnya lowongan pekerjaan alias loker menjadi biang kerok ricuhnya
    job fair
    Bekasi.
    Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Kemenaker Anwar Sanusi mengatakan, membeludaknya para pelamar kerja hingga sebabkan kericuhan disebabkan oleh ketidaksiapan manajemen pelaksana dalam menggelar acara.
    “Pertama begini ya, artinya satu hal yang tadi mungkin kesimpulannya (kurang lowongan pekerjaan) kalau dilihat, kalau secara apa namanya, tadi konstruksi berpikir sepertinya terlalu keliru ya,” ujar Anwar saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (29/5/2025).
    Menurut Anwar, keberadaan puluhan ribu pelamar di
    job fair Bekasi
    yang berujung ricuh harus dilihat dari sisi kesiapan pelaksanaan, salah satunya tempat yang memadai untuk menampung jumlah peserta.
    Anwar mengakui bahwa gedung yang digunakan Pemkab Bekasi untuk menggelar
    job fair
    tidak cukup menampung para pelamar yang datang.
    “Kami melihatkan begini, pertama dari sisi jumlah peserta, itu kalau yang diberitakan sampai berapa, puluhan ribu ya, 20.000 ke atas. Kemudian itu kapasitas dari sisi gedung atau tempatnya, waktu pelaksanaan (tidak memadai),” kata Anwar.
    “Ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua ya, karena saya dengar waktu pertama dari sisi gedungnya kan dilakukan di hall, di satu ruang yang tertutup, yang mana tentunya dia memiliki pintu-pintu yang tidak terlalu banyak,” sambungnya.
    Ia menambahkan, pelaksanaan
    job fair
    seharusnya dilakukan dengan koordinasi bersama Kementerian Ketenagakerjaan, khususnya melalui Unit Pasar Kerja.
    Pasalnya, unit tersebut memiliki tugas mengoordinasikan pelaksanaan
    job fair
    yang digelar pemerintah provinsi, kabupaten, maupun mitra lain.
    “Nah ini menurut saya pengalaman bagi penyelenggara
    job fair
    untuk bisa kita melaksanakan dengan lebih baik untuk masa-masa yang akan datang,” ucapnya.
    “Beda kalau seandainya kita lakukan di lapangan, ya kemudian kita buat tenda, yang itu banyak sekali pintu masuk, pintu keluar, yang mana orang bisa arus lalu lintas pengunjung itu bisa terkelola dengan baik,” lanjut Anwar.
    Sementara itu, Pengamat Ketenagakerjaan
    Tadjuddin Noer Effendi
    berujar, kericuhan dalam
    job fair
    Bekasi menandakan banyaknya masyarakat yang membutuhkan pekerjaan.
    “Itu indikasi sebenarnya masyarakat kita itu sedang membutuhkan peluang kerja sebenarnya. Sebab angka pengangguran kita kan meningkat, menurut BPS (Badan Pusat Stastistik),” kata Tadjuddin saat dikonfirmasi, Kamis.
    Ia menilai bahwa pemerintah belum cukup sigap dalam menciptakan lapangan kerja. Akibatnya, setiap kali bursa kerja digelar, itu selalu dipadati pencari kerja.
    “Pemerintah itu agak lambat menciptakan peluang kerja. Ketika bursa kerja dibuka di suatu daerah, pasti itu akan diserbu,” ucap Tadjuddin.
    Ia juga memperkirakan bahwa lonjakan peserta akan selalu terjadi, di mana pun bursa kerja diselenggarakan.
    Hal ini disebabkan oleh masuknya jutaan orang ke pasar kerja setiap tahun, ditambah dengan terus berlangsungnya pemutusan hubungan kerja (PHK).
    “Di mana saja itu bisa meledak, karena itu merupakan fenomena yang meluas, apalagi PHK terus meningkat. Nah, setiap tahun, angkatan kerja yang siap masuk ke pasar kerja itu kira-kira 3 juta sampai 3,5 juta,” jelas Tadjuddin.
    Sebagai solusi, Tadjuddin menyarankan agar pemerintah daerah mulai memanfaatkan platform digital untuk menyelenggarakan bursa kerja secara daring.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polres Flores Timur Dalami Pegawai Bank Diduga Cabuli 8 Remaja Laki-Laki Saat Asyik Bermain PlayStation
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 April 2025

    Polres Flores Timur Dalami Pegawai Bank Diduga Cabuli 8 Remaja Laki-Laki Saat Asyik Bermain PlayStation Regional 30 April 2025

    Polres Flores Timur Dalami Pegawai Bank Diduga Cabuli 8 Remaja Laki-Laki Saat Asyik Bermain PlayStation
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Seorang pria berinisial AR dilaporkan ke
    Polres Flores Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) atas dugaan kasus pencabulan terhadap 8 remaja laki-laki.
    Kepala Seksi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi mengatakan kasus tersebut terungkap setelah para korban bercerita tentang perilaku AR terhadap mereka.
    Setelah itu para korban yang berusia 14-16 tahun ini menyampaikan informasi tersebut kepada pihak keluarga.
    Selanjutnya mereka melaporkan kasus tersebut ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)
    polres Flores Timur
    .
    “Para korban didampingi oleh orang tuanya masing masing melaporkan ke Polres Flores Timur pada tanggal 27 April dan 28 April 2025,” ujar Sanusi saat dihubungi, Rabu (30/4/2025).
    Sanusi menyampaikan bahwa terduga pelaku ini merupakan seorang pegawai salah satu bank di Flores Timur.
    Berdasarkan hasil pemeriksaan, awal dugaan pencabulan itu terjadi pada 2024 dan 2025.
    Para korban dilecehkan saat bermain PlayStation di rumah terduga pelaku yang terletak di Kelurahan Larantuka, Kecamatan Larantuka, Kabupaten Flores Timur.
    “Terduga pelaku meraba kemaluan korban dari luar lalu membuka celana korban dan lakukan pelecehan seksual,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Tiba-Tiba Meledak, Warga Temukan Ratusan Amunisi dan Granat saat Gali Lubang WC

    Ratusan butir peluru dan granat yang ditemukan warga pengungsi itu diduga masih dalam kondisi aktif.

    Menurut Pius Kwuta, ketika sedang menggali lubang, salah satu dari ratusan butir peluru itu sempat meledak karena terkena besi linggis yang dipakai untuk mengeruk tanah pada kedalaman sekira 1 meter. Pius langsung memberi tahu personel TNI dan polisi.

    “Sempat meledak terkena tikaman linggis, saat dilihat ternyata peluru. Syukur bukan granat yang meledak,” katanya.

    Kondisi peluru dan granat sudah berkarat dan dilumuri lumpur. Personel TNI mengangkut granat dan peluru itu lalu diletakkan di atas sebuah karung putih.

    Kasi Humas Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi, mengatakan sebanyak 393 butir peluru dan 16 granat telah diamankan.

    “Hadir dalam pengamanan barang temuan tersebut, ada Danramil Boru Kapten Infantri Paulus Kedang Weking dan Kapolsek Titehena Ipda Fransiskus Ragalay,” katanya.

    Pihaknya telah berkoordinasi dengan personel Brimob Maumere untuk memeriksa amunisi dan bahan peledak tersebut.

    Saat ini, tim Penjinakan Bahan Peledak (Jihandak) Brimob Maumere sedang bergerak ke Huntara Desa Konga untuk memeriksa amunisi dan granat.

  • Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Temukan 16 Granat dan 393 Amunisi

    Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-laki Temukan 16 Granat dan 393 Amunisi

    Kupang, Beritasatu.com – Pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki menemukan 16 granat dan 393 amunisi saat menggali lubang tangki septik (septic tank) di sekitar hunian sementara (huntara) Desa Konga, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

    Kasubsi PIDM SiHumas Polres Flores Timur Iptu Anwar Sanusi mengatakan kondisi granat dan amunisi itu masih aktif. “Masih aktif sehingga diamankan di bungker sementara waktu,” katanya dikutip dari Antara, Rabu (2/4/2025).

    Granat dan amunisi diduga peninggalan Perang Dunia II itu ditemukan pada Selasa (1/4/2025), di huntara yang ditempati para pengungsi meletusnya Gunung Lewotobi Laki-laki.

    Belasan granat aktif itu masih diamankan di sebuah bungker yang dibuat di lahan kosong yang jauh dari permukiman warga, karena masih menunggu kedatangan Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Brimob Polda NTT dari Kupang.

    “Lokasi bungker yang dibuat jauh dari pemukiman. Sementara amunisi berupa peluru diamankan di posko pengamanan TNI-Polri di Huntara Konga,” kata Kapolres Flores Timur AKBP Adhitya Octorio Putra.

    Tipe granat aktif yang ditemukan oleh pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki adalah tipe 97 dengan panjang mencapai 3,78 inci atau 9,6 sentimeter dengan berat 65 gram atau 2,3 ons.

    Dilihat dari bentuknya, kata Adhitya, kemungkinan granat itu adalah peninggalan Perang Dunia II.