Tag: Anwar Ibrahim

  • Prabowo hingga Xi Jinping Hadiri KTT APEC di Korea Selatan

    Prabowo hingga Xi Jinping Hadiri KTT APEC di Korea Selatan

    Sejumlah pemimpin negara juga tampak menghadiri KTT APEC. Mulai dari, Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrance Wong, PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Kanada Mark Carney, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, hingga Presiden China Xi Jinping.

    Kehadiran Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk terus berperan aktif dalam mendorong kerja sama ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang inklusif dan berkelanjutan.

    Pada rangkaian KTT APEC hari ini, Prabowo bersama para pemimpin anggota APEC lainnya akan mengikuti sesi pertama APEC Economic Leaders’ Meeting (AELM).

    Sesi ini mengangkat tema “Towards a More Connected, Resilient Region and Beyond” yang menyoroti pentingnya memperkuat konektivitas, ketahanan ekonomi, dan kolaborasi lintas kawasan.

    Dalam sesi ini, Prabowo diagendakan untuk menyampaikan pandangan dan gagasan Indonesia mengenai langkah-langkah strategis untuk membangun kawasan Asia-Pasifik yang saling terhubung, berinovasi, dan sejahtera.

    Kehadiran Presiden Prabowo dalam KTT APEC 2025 memiliki makna strategis mengingat forum ini merepresentasikan sekitar 60 persen produk domestik bruto (PDB) dunia dan lebih dari sepertiga populasi global.

    Konferensi ini menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk memperkuat peran dalam pertumbuhan ekonomi kawasan. Turut mendampingi Prabowo dalam sesi pertama AELM yakni Menteri Luar Negeri, Sugiono.

     

  • Filipina Siap Pimpin ASEAN, Laut China Selatan Jadi Fokus Utama?

    Filipina Siap Pimpin ASEAN, Laut China Selatan Jadi Fokus Utama?

    Jakarta

    Malaysia resmi menyerahkan kepemimpinan ASEAN kepada Filipina pada Selasa (28/10). Pergantian ini menandai awal masa transisi menuju peran Manila sebagai ketua blok Asia Tenggara itu pada 2026, dengan sengketa wilayah di Laut Cina Selatan (LCS) yang diperkirakan akan menjadi fokus utama agenda.

    Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang masih akan menjabat sebagai Ketua ASEAN hingga akhir tahun ini, secara simbolis menyerahkan palu kepemimpinan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos pada penutupan KTT ASEAN di Kuala Lumpur.

    “Pada hari pertama tahun 2026, ASEAN akan memulai babak baru,” kata Anwar dalam pidato penutupnya.

    Filipina termasuk satu dari empat negara anggota ASEAN, bersama Brunei, Malaysia, dan Vietnam, yang memiliki klaim tumpang tindih di Laut Cina Selatan.

    Wilayah laut strategis itu menjadi jalur penting perdagangan dunia yang menghubungkan Samudra Hindia dan Pasifik. Namun, klaim mereka kerap berbenturan dengan Cina, yang menegaskan hampir seluruh kawasan tersebut sebagai bagian dari kedaulatannya, meski putusan pengadilan internasional pada 2016 menyatakan klaim itu tidak memiliki dasar hukum.

    Sengketa Laut Cina Selatan

    Ketegangan antara Manila dan Beijing belakangan meningkat tajam, ditandai dengan serangkaian konfrontasi di laut yang terjadi hampir setiap bulan. Kapal penjaga pantai kedua negara kerap berhadapan dalam situasi berisiko tinggi, memperlihatkan rapuhnya stabilitas di kawasan itu.

    “Laut Cina Selatan baru menjadi perhatian ketika insiden di lapangan memanas, dan belakangan memang memanas,” kata seorang diplomat Asia Tenggara di sela KTT ASEAN kepada AFP yang menolak disebutkan namanya.

    Dalam pidatonya di Kuala Lumpur, Presiden Marcos menegaskan bahwa kerja sama regional tetap penting di tengah ketegangan yang ada. “Ada hasil positif yang bisa dicapai jika kita berkomitmen untuk bekerja sama dan menjalin keterlibatan yang bermakna, terutama di Laut Cina Selatan,” ujarnya.

    Namun, analis geopolitik asal Manila, Don McLain Gill, mengatakan kepada AFP bahwa meski Filipina akan menekankan keamanan maritim selama masa kepemimpinannya, kesepakatan apa pun yang mungkin disetujui Cina kemungkinan tidak akan memiliki kekuatan hukum yang mengikat. “Cina mungkin akan menyetujui hal-hal simbolis, tetapi tidak yang benar-benar bisa mengekang tindakannya di lapangan,” ujarnya.

    Para diplomat dan pengamat memandang bahwa Filipina akan mendorong pendekatan yang berimbang: mencegah eskalasi di satu sisi, sambil membuka ruang kerja sama dengan Beijing di sisi lain. Beberapa bidang yang dianggap potensial antara lain meteorologi kelautan yang penting bagi keselamatan pelayaran, serta pembentukan mekanisme untuk memastikan akses nelayan terhadap wilayah tangkap tradisional mereka.

    Tantangan Filipina dalam isu Myanmar

    Selain isu Laut Cina Selatan, Filipina juga akan memikul tanggung jawab menangani situasi di Myanmar yang masih terjerat perang saudara sejak kudeta militer pada 2021. “Pemerintah Filipina perlu memastikan agar isu Laut Cina Selatan tidak menutupi prioritas lain ASEAN,” kata Mustafa Izzuddin, analis internasional dari Solaris Strategies Singapore.

    Menjelang pemilu Myanmar pada 28 Desember, sejumlah sumber diplomatik mengatakan kepada AFP bahwa ASEAN tidak akan mengirim pengamat. Keputusan ini menjadi kemunduran bagi upaya junta militer mencari legitimasi internasional, meski beberapa negara anggota kemungkinan akan mengirim pengamatnya secara terpisah.

    Manila juga akan menghadapi tantangan besar dalam membangun sikap bersama ASEAN, termasuk menentukan apakah para pemimpin junta akan diundang kembali ke pertemuan kawasan yang mereka tidak hadiri sejak kudeta. Filipina pun akan memimpin pembahasan penunjukan utusan tetap ASEAN yang bertugas menangani situasi politik di Myanmar.

    Editor: Prihardani Purba

    (ita/ita)

  • Perjanjian Dagang Malaysia-AS Terungkap, Isinya Ngeri-ngeri Sedap

    Perjanjian Dagang Malaysia-AS Terungkap, Isinya Ngeri-ngeri Sedap

    Kuala Lumpur, Beritasatu.com – Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menuai kritik tajam seusai menandatangani perjanjian dagang baru dengan Amerika Serikat (AS) yang disebut dengan perjanjian perdagangan timbal balik atau agreement on reciprocal trade (ART).

    Kritik muncul setelah Anwar menari bersama Presiden Donald Trump tak lama setelah kedatangan pemimpin AS itu di Malaysia, yang dianggap sebagai tindakan tidak bermartabat dan seperti budak. Namun, kini sorotan publik kini tertuju pada isi perjanjian dagang yang ditandatangani beberapa jam setelah pertemuan tersebut.

    Dokumen yang beredar di media sosial menunjukkan adanya klausul yang mengharuskan Malaysia berkonsultasi dengan Washington sebelum menjalin kerja sama dagang dengan negara ketiga.

    Ketentuan ini menimbulkan pertanyaan besar tentang apakah sang PM Anwar telah menyerahkan sebagian kedaulatan ekonomi Malaysia kepada AS, hal yang sebelumnya telah diperingatkan oleh eks PM Mahathir Mohamad.

    Perjanjian tersebut memberikan akses istimewa bagi eksportir AS ke pasar Malaysia, sementara Washington tetap mempertahankan tarif 19% yang diberlakukan baru-baru ini. Perikatan Nasional (PN) mengecam kesepakatan itu sebagai bentuk penyerahan diri.

    “Malaysia kehilangan kendali atas kebijakan ekonominya sendiri, sementara AS bebas menentukan apa yang menguntungkan industrinya. Ini bukan kemitraan, melainkan kehilangan kedaulatan,” ujar Sekjen PN Azmin Ali dalam pernyataan resmi dikutip Selasa (28/10/2025).

    Sementara, politikus senior The Democratic Action Party (DAP) Teng Chang Khim menuntut pemerintah bersikap transparan mengenai isi perjanjian.

    Ia menyoroti salah satu klausul yang mewajibkan Malaysia berkonsultasi dengan AS sebelum menandatangani perjanjian digital dengan negara lain yang membahayakan kepentingan penting AS.

    Klausul lain menyebut AS dapat memberlakukan kembali tarif 25% jika Malaysia menjalin kerja sama dagang dengan negara yang dianggap mengancam kepentingan AS, yang diyakini mengacu pada China serta negara-negara BRICS, seperti Rusia dan Iran.

    Selain itu, Malaysia juga sepakat untuk tidak membatasi ekspor mineral tanah jarang ke AS, keputusan yang dinilai menguntungkan Washington namun berpotensi merugikan hubungan dengan Beijing.

    Lebih jauh, perjanjian itu mengharuskan Malaysia mengikuti kebijakan perdagangan AS, termasuk menerapkan bea, kuota, atau pembatasan yang sama terhadap negara yang menjadi sasaran sanksi Amerika.

    PN menilai kebijakan ini mengancam posisi netral Malaysia di kancah global. “Jika AS memblokir impor dari China atau Rusia, Malaysia harus melakukan hal sama, meskipun merugikan perekonomian nasional,” tambah Azmin.

    Pengamat politik Eric See-To menegaskan, perjanjian tersebut pada dasarnya membuat Malaysia terikat pada agenda geopolitik dan keamanan AS.

    “Jika Washington menjatuhkan sanksi pada negara lain, Malaysia tidak lagi bebas bersikap netral, tetapi harus mengikuti langkah AS,” ujarnya.

    Kesepakatan ini menimbulkan kekhawatiran luas bahwa Malaysia telah kehilangan ruang kebijakan ekonomi dan diplomatiknya demi mempertahankan hubungan dagang dengan AS.

  • Tutup KTT ke-47 ASEAN, PM Anwar serahkan kepemimpinan kepada Filipina

    Tutup KTT ke-47 ASEAN, PM Anwar serahkan kepemimpinan kepada Filipina

    ANTARA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Selasa (28/10), menutup rangkaian kegiatan KTT ke-47 ASEAN yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre, Kuala Lumpur, Malaysia. Penutupan tersebut ditandai dengan penyerahan palu keketuaan kepada Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. (Cahya Sari/Andi Bagasela/Nanien Yuniar)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ketika Asia Tenggara Jadi Panggung Ambisi Trump, Apa Motifnya?

    Ketika Asia Tenggara Jadi Panggung Ambisi Trump, Apa Motifnya?

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Jepang pada Senin (27/10), menjadi pemberhentian kedua dari tur lima harinya di Asia. Ini merupakan perjalanan luar negeri terpanjang Trump sejak menjabat pada Januari lalu.

    Perhentian pertamanya adalah KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia. Dalam forum itu, Trump menjadi saksi penandatanganan perjanjian damai antara Thailand dan Kamboja, yang disebut Kuala Lumpur Peace Accords.

    Kesepakatan tersebut dibangun dari gencatan senjata yang tercapai setelah Trump turun tangan pada Juli, ketika sengketa perbatasan yang telah berlangsung puluhan tahun antara kedua negara kembali memanas dan menimbulkan bentrokan selama lima hari.

    Setelah kesepakatan itu diteken, Trump memuji keberanian Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul dan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, serta menyebut bahwa gencatan senjata yang ia bantu mediasi telah menyelamatkan “jutaan nyawa.”

    “Hari ini adalah momen bersejarah bagi seluruh rakyat Asia Tenggara, ketika kita menandatangani perjanjian bersejarah untuk mengakhiri konflik militer antara Kamboja dan Thailand,” ujar Trump.

    Kedua negara menyatakan komitmen mereka terhadap perdamaian dan keamanan, serta sepakat melaksanakan upaya pembersihan ranjau di sepanjang perbatasan, menarik senjata berat, dan membuka akses bagi tim pemantau gencatan senjata yang dikoordinasikan ASEAN.

    Thailand juga sepakat untuk membebaskan 18 tentara Kamboja yang telah ditahan sejak Juli.

    Trump meninggalkan Malaysia pada Senin (27/10) siang menuju Jepang. Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, yang baru seminggu menjabat berharap dapat membangun hubungan pribadi yang baik dengan Trump untuk meredakan ketegangan dagang.

    Dalam penerbangan menuju Tokyo dengan pesawat Air Force One, Trump mengatakan bahwa pertemuannya di Jepang akan menyoroti “persahabatan besar antara Amerika Serikat dan Jepang.”

    Antara diplomasi dan ambisi pribadi

    Namun, langkah Trump menuai banyak kritik. Phil Robertson, Direktur Asia Human Rights and Labor Advocates, menilai aksi Trump sarat motif pribadi.

    “Trump jelas berambisi mengejar Hadiah Nobel Perdamaian. Peranannya dalam kesepakatan Thailand dan Kamboja lebih menunjukkan obsesi akan pencitraan diri ketimbang komitmen jangka panjang terhadap perdamaian,” kata Robertson kepada DW.

    Ia menambahkan bahwa ancaman Trump untuk menaikkan tarif ekspor kedua negara hingga 49 persen membuat mereka tidak punya pilihan selain menandatangani kesepakatan damai. “Kedua negara sangat bergantung pada pasar Amerika Serikat,” ujarnya.

    Tekanan dagang jadi alat pengaruh

    Menurut analis politik asal Singapura, Ian Chong, pengaruh Trump di Asia Tenggara tidak bisa dilepaskan dari tekanan ekonomi.

    “Tarif dan perdagangan adalah senjata utama Amerika Serikat dalam memaksa kesepakatan,” katanya. “Negara-negara Asia Tenggara merupakan simpul penting dalam rantai pasok global, termasuk untuk bahan mentah seperti nikel yang dikirim ke Cina dan akhirnya dijual ke pasar Amerika Serikat.”

    Chong menilai kebijakan proteksionis Trump menambah tekanan bagi ekonomi kawasan yang selama ini bergantung pada ekspor. “Ketika Amerika Serikat memberlakukan pembatasan, negara-negara ini harus mencari pasar alternatif, dan itu tidak mudah,” ujarnya.

    Berdasarkan data Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat, total perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara ASEAN mencapai sekitar $475 miliar dolar (setara Rp7.888 triliun) pada 2024, menjadikannya hubungan ekonomi yang vital bagi kedua pihak.

    Trump dan upaya membangun loyalitas kawasan

    Kunjungan Donald Trump ke Malaysia juga menjadi kesempatan bagi Perdana Menteri Anwar Ibrahim untuk bertemu langsung dengan presiden Amerika Serikat tersebut, menyusul pengumuman kerja sama dagang timbal balik antara Kuala Lumpur dan Washington.

    Menurut analis politik asal Singapura, Ian Chong, para pemimpin di Asia Tenggara berusaha menjaga hubungan baik dengan Trump agar tetap mendapat akses pasar Amerika tanpa harus tunduk pada tekanan ekonomi Cina. “Secara historis, Amerika Serikat membantu menjaga stabilitas dan kebebasan jalur laut dan udara yang penting bagi perdagangan,” ujarnya kepada DW.

    Chong menilai, jika Amerika Serikat mengurangi komitmennya di kawasan, kekosongan itu bisa dimanfaatkan Beijing untuk memaksakan kepentingannya. Karena itu, banyak pemimpin Asia Tenggara memilih tetap menjalin komunikasi langsung dengan Trump agar tidak kehilangan posisi strategis di mata Washington.

    Namun, tidak semua pihak melihat pendekatan Trump sebagai strategi yang mendalam. Thitinan Pongsudhirak, profesor politik dari Universitas Chulalongkorn di Bangkok, menilai Trump lebih fokus pada “kemenangan cepat” dan kesepakatan besar dengan Cina.

    “Bagi Trump, KTT ASEAN hanyalah acara sampingan. Sementara negara-negara Asia Tenggara ingin hasil jangka panjang yang saling menguntungkan,” katanya.

    Thitinan menambahkan bahwa perhatian utama Trump justru tertuju pada Jepang, Korea Selatan, dan terutama pertemuannya dengan Presiden Cina Xi Jinping.

    “Berbeda dengan masa jabatan pertamanya, kini Cina siap membalas setiap langkah Amerika. Ini sudah masuk tahap permainan kekuatan ekonomi global,” ujarnya.

    Trump sendiri mengatakan optimistis akan mencapai kesepakatan dengan Xi, bahkan membuka kemungkinan memperpanjang perjalanannya untuk bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. “Saya sangat menghormati Presiden Xi, dan saya yakin kami akan mencapai kesepakatan,” kata Trump di pesawat Air Force One.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Sangga Ndolu

    Editor: Prihardani Tuah Purba


    (ita/ita)

  • Video: Kamboja-Thailand Berdamai, Trump & Anwar Ibrahim Jadi Saksi

    Video: Kamboja-Thailand Berdamai, Trump & Anwar Ibrahim Jadi Saksi

    Video

    Video: Kamboja-Thailand Berdamai, Trump & Anwar Ibrahim Jadi Saksi

    News

    1 jam yang lalu

  • MC Salah Sebut Prabowo Jadi Jokowi Bikin Malaysia Minta Maaf

    MC Salah Sebut Prabowo Jadi Jokowi Bikin Malaysia Minta Maaf

    Jakarta

    Insiden salah sebut nama Presiden Indonesia saat KTT Ke-47 ASEAN berujung permintaan maaf dari Malaysia. Radio Televisyen Malaysia (RTM) sebagai stasiun penyiaran publik milik pemerintah Malaysia telah mengakui kekeliruan tersebut.

    Seperti diberitakan Antara, Minggu (26/10/2025), dalam sesi siaran langsung ketibaan para pemimpin ASEAN dan pemimpin dunia di KTT ASEAN, Kuala Lumpur, komentator RTM menyebutkan sosok Presiden RI Prabowo Subianto sebagai Presiden RI Joko Widodo. Wartawan dari berbagai negara mendengar langsung salah penyebutan nama itu di media center KTT ASEAN.

    Permintaan maaf pun disampaikan oleh Malaysia. Mereka mengakui kesalahan ini sebagai hal yang serius.

    “Departemen Penyiaran Malaysia menyampaikan permohonan maaf yang tulus atas kesalahan yang terjadi selama siaran langsung RTM dalam rangka KTT Ke-47 ASEAN dan pertemuan terkait yang diadakan di Pusat Konvensi Kuala Lumpur (KLCC),” tulis keterangan yang diterima di Kuala Lumpur, Minggu.

    Pihak RTM menyatakan, berdasarkan hasil penyelidikan internal, ditemukan bahwa komentator siaran telah keliru menyebutkan Presiden Republik Indonesia sebagai Joko Widodo. Padahal Presiden Republik Indonesia saat ini adalah Prabowo Subianto.

    “RTM memandang hal ini dengan serius dan telah mengambil tindakan yang sesuai. RTM dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia, serta kepada semua pihak yang terdampak oleh kesalahan ini,” tulis keterangan itu.

    RTM menegaskan pihaknya akan terus memperkuat pengawasan editorial dan proses pemeriksaan fakta untuk memastikan bahwa semua informasi yang disiarkan akurat dan disampaikan dengan integritas.

    Kehadiran Prabowo di KTT ASEAN

    Saat menghadiri KTT ASEAN di Kuala Lumpur, Prabowo disambut hangat oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Prabowo mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dengan kopiah hitam. KTT ASEAN ini disiarkan langsung akun YouTube Bernama TV.

    PM Anwar Ibrahim sebagai tuan rumah KTT Ke-47 ASEAN menyambut Prabowo selayaknya kawan lama yang bertemu kembali. Hal itu terlihat dari gestur PM Anwar yang menghampiri lebih dahulu Presiden Prabowo, kemudian keduanya berpelukan dan berjabat tangan.

    Perbincangan keduanya juga tampak begitu intensif, saat PM Anwar mempersilakan Prabowo untuk berfoto di hadapan awak media. Sesekali keduanya saling tertawa saat berbincang dan berjabat tangan.

    Presiden Prabowo pun dipersilakan memasuki ruangan Upacara Pembukaan KTT Ke-47 ASEAN, bersama para pemimpin ASEAN lainnya, yang sudah hadir, seperti Presiden Timor Leste José Ramos Horta dan Perdana Menteri Timor-Leste Kay Rala Xanana Gusmão, karena negara tersebut akan dikukuhkan sebagai anggota ke-11 ASEAN.

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, KTT Ke-47 ASEAN juga turut dihadiri Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden European Council António Costa, dan pemimpin negara mitra wicara ASEAN antara lain Presiden Donald Trump, Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, hingga Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa.

    Rangkaian KTT ke-47 ASEAN mencakup 25 pertemuan penting yang akan membahas peningkatan kerja sama ekonomi regional, dorongan transisi energi bersih, dan pengembangan ekonomi digital.

    Salah satu topik yang akan menjadi pembahasan sentral adalah potensi pemanfaatan energi nuklir untuk tujuan damai dalam kerangka jaringan listrik ASEAN yang terintegrasi.

    Selain itu, KTT kali ini akan mencatat momen bersejarah dengan pengukuhan Timor Leste sebagai anggota penuh ASEAN.

    Selain isu internal, KTT ASEAN juga dijadwalkan membahas isu global, salah satunya perkembangan situasi di Jalur Gaza dan posisi bersama ASEAN terhadap upaya perdamaian di kawasan tersebut.

    Pembahasan ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan regional yang kuat untuk mendorong stabilitas global.

    Halaman 2 dari 2

    (knv/knv)

  • Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN

    Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN

    Lagi! Trump Puji Prabowo, Kali Ini di KTT ASEAN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pujian dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Presiden RI Prabowo Subianto seolah tidak ada habisnya.
    Sebab, kali ini, Prabowo dipuji Trump dalam momen Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10/2025).
    Prabowo disebut ikut memberi dukungan dalam memastikan lahirnya masa baru di Timur Tengah.
    Trump sebelumnya juga telah memuji Prabowo dalam berbagai kesempatan, seperti ketika Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di AS pada 23 September 2025 silam.
    Lalu, Trump juga memuji Prabowo ketika keduanya menghadiri KTT Perdamaian Gaza di Sharm El-Sheikh, Kairo, Mesir, pada 13 Oktober 2025.
    Pada intinya, Prabowo dipuji Trump karena berapi-api dalam mendukung kedaulatan Palestina.
    Kepala Negara Indonesia itu bahkan disebut Trump sebagai ‘pria tangguh’.
    Donald Trump memuji peran Prabowo Subianto dalam upaya mendukung perdamaian di kawasan Timur Tengah.
    Pujian itu disampaikan Trump saat memberikan pidato pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, Minggu (26/10/2025), sebagaimana disampaikan siaran pers Tim Media Prabowo.
    “Dan sahabat saya Presiden Prabowo dari Indonesia, atas dukungan luar biasa mereka dalam upaya memastikan lahirnya masa baru bagi Timur Tengah. Ini benar-benar masa baru. Timur Tengah akan memiliki perdamaian setelah 3.000 tahun, perdamaian yang kuat dan abadi,” kata Trump, seraya menatap ke arah Prabowo.
    Pujian tersebut disampaikan di hadapan para kepala negara dan pemerintahan anggota ASEAN, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim dan sejumlah pemimpin negara kawasan lainnya.
    Dalam kesempatan itu, Trump juga menegaskan komitmen AS untuk memperkuat kemitraan strategis dengan negara-negara Asia Tenggara, terutama di sektor perdagangan, keamanan, teknologi, dan energi.
    “Kami sedang membangun kemitraan yang lebih erat di bidang energi, teknologi, kecerdasan buatan, mineral penting, dan berbagai industri lainnya. Amerika Serikat ada untuk Anda. Amerika Serikat berkomitmen pada kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka, dan berkembang pesat,” ujar Trump.
     
    Prabowo pun turut mengapresiasi langkah AS yang berperan sebagai penengah dalam ketegangan antara Thailand dan Kamboja.
    “Kami sangat senang bahwa AS telah memediasi konflik antara Thailand dan Kamboja. Jadi, hasil KTT ini sangat positif,” kata Prabowo.
    Selain itu, Prabowo juga memuji keterlibatan aktif AS dalam forum ASEAN.
    Menurut dia, keterlibatan itu membawa dampak konstruktif, tak hanya bagi kawasan, tetapi juga bagi AS sendiri.
    “Kami mendukung kelanjutan keterlibatan AS dengan ASEAN. Keterlibatan ini sangat positif bagi ASEAN dan Amerika Serikat,” ujar Kepala Negara.
    Bulan lalu, dalam Sidang Umum PBB di New York, AS, juga menjadi salah satu momen Trump memuji Prabowo.
    Pujian itu datang usai Prabowo berpidato di Sidang Umum dengan berapi-api menyatakan kedaulatan negara dan dukungan untuk Palestina.
    Trump menilai, pidato Prabowo penuh ketegasan dan energi, bahkan menyebut gaya komunikasinya mampu menggugah perhatian para pemimpin dunia.
    “Anda juga, sahabatku. Pidato yang hebat. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dengan mengetukkan tangan di meja itu. Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa. Terima kasih banyak,” ujar Trump, sembari menoleh ke arah Presiden Prabowo, di Ruang Konsultasi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, ketika menghadiri Multilateral Meeting on the Middle East, pada Selasa (23/9/2025).
    Menurut Presiden Trump, gaya Prabowo yang menggetarkan meja menjadi simbol keberanian dalam menyuarakan keadilan di forum internasional.
    Apresiasi itu dinilai bukan hanya sekadar pujian pribadi, melainkan juga mencerminkan pengakuan dunia atas posisi Indonesia sebagai suara penting dalam diplomasi global.
    Senyum yang mengiringi kata-kata Presiden Trump pun menjadi tanda bahwa di balik ketegangan isu internasional, ada penghargaan tulus atas keberanian dan ketegasan yang ditunjukkan Presiden Prabowo Subianto.
     
    Sementara itu, Donald Trump juga sempat menyapa Prabowo Subianto sebagai ‘pria tangguh’ dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Sharm El-Sheikh di Kairo, Mesir, Senin (13/10/2025).
    Momen itu terjadi saat Trump menyalami satu per satu pimpinan negara yang hadir dalam KTT yang menyepakati perdamaian Gaza tersebut.
    Ketika tiba giliran Prabowo, Trump tampak membentangkan tangannya seolah ingin memeluk.
    Di situlah Trump menyapa Prabowo sebagai sosok pria tangguh.

    I see tough man right here
    (saya melihat pria tangguh di sini),” ujar Trump.
    Prabowo, yang tampak mengenakan setelan jas abu-abu dan peci hitam, terlihat maju dan langsung menyalami Trump.
    Keduanya terlihat berbincang-bincang sebentar, sebelum akhirnya berfoto bersama.
    Saat foto bersama, senyum lebar tampak menghiasi wajah Trump.
    Tidak hanya itu, Trump juga mengacungkan jempolnya saat berfoto bersama Prabowo.
    Di dalam pidato KTT Perdamaian Gaza itu, Trump menyinggung kehadiran Indonesia dalam proses kesepakatan perdamaian Gaza ini.
    Trump memuji Indonesia sebagai negara besar yang berkembang secara luar biasa.
    “Indonesia, kita sudah bahas, dan saya hanya ingin mengatakan bahwa itu negara besar, negara yang kuat, yang berkembang luar biasa,” ujar Trump.
    “Dan sangat menyenangkan memiliki Anda di sini,” imbuh dia.
    Selain itu, Trump juga menyebut Prabowo beserta pemimpin negara lain sebagai sosok yang kaya dan berkuasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Joget ala Trump hingga Jokes ‘Penjara’ Anwar Ibrahim di Malaysia

    Joget ala Trump hingga Jokes ‘Penjara’ Anwar Ibrahim di Malaysia

    Kuala Lumpur

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengunjungi Malaysia untuk menghadiri KTT ke-47 ASEAN. Trump sempat berjoget hingga mendapat candaan atau jokes soal penjara saat berada di Malaysia.

    Dilansir Channel News Asia, Minggu (26/10/2025), Trump mendarat di Kuala Lumpur International Airport pagi waktu setempat. Trump disambut oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di apron bandara.

    Keduanya kemudian berjalan di karpet merah. Malaysia telah menyiapkan upacara penyambutan dengan menampilkan penari dan musik khas Malaysia.

    Dalam video yang dilihat, Trump tampak berjalan ke arah para penari yang menggunakan pakaian khas melayu hingga India. Trump dan Anwar kemudian berjoget bersama para penari tersebut.

    Trump lalu bertepuk tangan dan lanjut berjalan bersama Anwar. Trump telah beberapa kali melewatkan KTT ASEAN selama masa jabatan pertamanya.

    Usai dari Malaysia, Trump akan melakukan perundingan perdagangan berisiko tinggi dengan China. Trump dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada hari terakhir kunjungan regionalnya dalam upaya mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang dagang.

    Saat meninggalkan Washington, Trump juga menambahkan spekulasi dia mungkin bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, untuk pertama kalinya sejak 2019. Dia mengatakan dirinya ‘terbuka untuk itu’.

    Trump juga akan mengunjungi Jepang. Trump mengatakan kepada para wartawan di Air Force One bahwa dia mengharapkan ‘kesepakatan komprehensif’ dengan Xi. Dia juga berharap China akan mencapai kesepakatan untuk menghindari tarif 100 persen lebih lanjut yang akan berlaku pada 1 November.

    Anwar Ibrahim Lempar Jokes Penjara ke Trump

    Selain momen berjoget, Trump juga mendapat candaan soal penjara dari Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Anwar mengatakan dirinya pernah dipenjara, sementara Trump hampir masuk penjara.

    Dilansir CNN, lelucon soal penjara itu disampaikan Anwar saat berpidato usai penandatanganan perjanjian damai Thailand-Kamboja. Awalnya, Anwar menyebut Trump sebagai pemimpin yang berani mengambil langkah untuk perdamaian.

    Dia menyebut pemimpin harus berani mengabaikan aturan ketika berupaya mewujudkan perdamaian. Dia lalu mencontohkan Trump yang mengabaikan protokol keamanan saat mengajak dirinya naik di mobil kepresidenan AS saat tiba di Malaysia.

    “Dunia membutuhkan pemimpin yang mengedepankan perdamaian secara kuat dan untuk mencapai itu, anda harus mengabaikan sejumlah aturan. Seperti yang anda lakukan hari ini, ketika Presiden tiba, dia mengajak saya naik ke mobilnya. Saya bilang ‘itu melanggar aturan keamanan dan protokoler’. Dan dia dengan senang hati melanggar aturan itu,” ujar Anwar sambil tertawa.

    Trump yang duduk di sebelah Anwar juga tertawa mendengar lelucon itu. Dia mengatakan momen tersebut menyenangkan.

    “Itu momen berkendara yang menyenangkan,” ucap Trump.

    Anwar lanjut bercanda dengan menyebut dirinya dan Trump punya banyak kesamaan. Di momen inilah dia mengeluarkan lelucon soal penjara.

    “Dan kami memiliki banyak kesamaan. Saya pernah di penjara, tetapi Anda hampir dipenjara,” kata Anwar.

    Untuk diketahui, Anwar pernah dipenjara atas tuduhan korupsi dan sodomi. Dia telah membantah tuduhan itu dan menyebutnya bermotif politik.

    Sementara, Trump dihukum tahun lalu atas tuduhan kejahatan terkait pembayaran uang tutup mulut untuk mempengaruhi hasil pemilu 2016. Namun, hakim memberi Trump pembebasan tanpa syarat. Tuduhan kejahatan itu telah dibantah oleh Trump.

    Trump juga sempat melontarkan lelucon dalam pertemuan itu. Dia bercerita tentang percakapannya melalui telepon dengan Anwar, PM Thailand dan PM Kamboja mengenai konflik di perbatan Kamboja-Thailand pada Juli lalu.

    Trump menyebut dirinya melakukan panggilan telepon saat berada di resor golfnya di Skotlandia. Sambil bercanda, dia dengan mengatakan konflik itu membuat dirinya kehilangan momen bermain golf.

    “Saya bilang, ini jauh lebih penting daripada bermain golf, jadi kami duduk di sana sepanjang hari, menelepon. Anda membuat saya kehilangan hiburan yang sangat bagus, tapi ini jauh lebih menyenangkan bagi saya, karena anda menyelamatkan orang,” ujarnya.

    Tonton Video Trump Joget ‘Tipis-tipis’ Saat Tiba di Malaysia Hadiri KTT ASEAN

    Halaman 2 dari 4

    (haf/haf)

  • Babak Baru Timor Leste Akhirnya Jadi Anggota ASEAN

    Babak Baru Timor Leste Akhirnya Jadi Anggota ASEAN

    Kuala Lumpur

    Timor Leste resmi bergabung menjadi anggota ke-11 Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Timor Leste telah menunggu sekitar 14 tahun untuk menjadi anggota ASEAN.

    “Peranannya (Timor Leste) di sini melengkapi keluarga besar ASEAN, menegaskan kembali takdir bersama kita dan rasa kekerabatan regional yang mendalam,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada KTT ASEAN di Kuala Lumpur, seperti dilansir AFP, Minggu (26/10/2025).

    KTT ke-47 ASEAN berlangsung mulai 26 hingga 28 Oktober di Kuala Lumpur. Salah satu agenda KTT ASEAN adalah Penandatanganan Deklarasi Penerimaan Timor Leste ke dalam ASEAN.

    Deklarasi itu menandai penerimaan Timor Leste secara resmi sebagai negara anggota ASEAN ke-11. PM Malaysia Anwar Ibrahim akan memimpin KTT ASEAN ke-47, yang dibagi menjadi sesi pleno dan retret.

    Sesi pleno juga akan melibatkan partisipasi tamu ASEAN, yaitu Perdana Menteri Kanada, Presiden Dewan Eropa, dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF).

    KTT ASEAN di Kuala Lumpur ini telah didahului oleh berbagai pertemuan tingkat menteri luar negeri dan menteri ekonomi, serta pejabat senior, dari 22 hingga 25 Oktober 2025.

    KTT ini juga merupakan puncak dari kepemimpinan Malaysia 2025, sebelum Filipina akan mengambil alih Kepemimpinan ASEAN mulai 1 Januari 2026. Upacara serah terima kepemimpinan ASEAN dari Malaysia kepada Filipina akan dilaksanakan pada 28 Oktober 2025.

    Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao hadir bersama para pemimpin ASEAN dalam pertemuan puncak dan upacara penandatanganan deklarasi itu. Dia mengatakan bergabungnya Timor Leste dengan ASEAN merupakan awal dari perjalanan panjang Timor Leste.

    “Ini bukan hanya mimpi yang terwujud, tetapi juga penegasan kuat atas perjalanan kita, yang ditandai dengan ketangguhan, tekad, dan harapan. Ini bukan akhir dari perjalanan kita. Ini adalah awal dari babak baru yang menginspirasi,” ujarnya.

    Timor Leste merupakan negara termuda di ASEAN. Negara ini berdiri pada tahun 2002.

    Presiden Jose Ramos-Horta telah lama berkampanye agar Timor Leste menjadi anggota ASEAN. Permohonan keanggotaan Timor Leste pertama kali diajukan pada tahun 2011.

    Penerimaan negara ini dipandang sebagai salah satu pencapaian puncak kepemimpinan Malaysia di ASEAN. Timor Leste diberikan status pengamat pada tahun 2022, tetapi keanggotaan penuhnya tertunda karena berbagai tantangan.

    Negara ini terus bergulat dengan tingkat ketimpangan, malnutrisi, dan pengangguran yang tinggi. Negara tersebut masih sangat bergantung pada minyak, dengan sedikit diversifikasi ke sektor lain, dan masih terdapat beberapa kekhawatiran mengenai kemampuannya untuk berpartisipasi secara bermakna dalam agenda pembangunan ASEAN.

    Negara ini juga menghadapi tantangan dalam pembangunan infrastruktur dan kapasitas sumber daya manusia, yang dipandang penting untuk partisipasi efektif dalam komunitas ekonomi ASEAN. Pada September lalu, ribuan demonstran yang dipimpin mahasiswa berdemonstrasi menentang rencana pembelian SUV Toyota Prado senilai jutaan dolar untuk masing-masing dari 65 anggota parlemen negara tersebut dan program pensiun seumur hidup untuk mantan anggota parlemen.

    Demonstran dan polisi bentrok selama 3 hari sebelum parlemen membatalkan pengadaan kendaraan tersebut. Parlemen juga telah tunduk pada tekanan publik terkait pensiun anggota parlemen.

    ASEAN berawal sebagai blok beranggotakan lima negara pada tahun 1967 dan secara bertahap berkembang. Sebelum Timor Leste, Kamboja merupakan anggota termuda ASEAN yang bergabung pada tahun 1999.

    Halaman 2 dari 3

    (haf/haf)