Tag: Antonio Guterres

  • Di Depan Sekjen PBB, Prabowo Harap Transisi Energi RI Capai 100% dalam 10 Tahun

    Di Depan Sekjen PBB, Prabowo Harap Transisi Energi RI Capai 100% dalam 10 Tahun

    Bisnis.com, RIO DE JANEIRO – Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia diharapkan bisa sepenuhnya menggunakan energi baru terbarukan dan ramah lingkungan dalam waktu 10 tahun ke depan. Hal itu disampaikan olehnya pada pertemuan dengan Sekjen PBB Antonio Guterres di Rio de Janeiro, Brazil, Minggu (17/11/2024).

    Pada pertemuan bilateral sebelum Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 itu, Prabowo berbicara dengan Antonio soal isu Palestina hingga transisi energi. Pada sisi transisi energi, Presiden k-8 RI itu menargetkan pemerintahannya bisa menggunakan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

    “Dan kami berharap dapat mencapainya dalam waktu 10 tahun. Namun dalam beberapa masalah, kita bisa melakukannya lebih cepat,” ujarnya di Hotel Hilton Rio de Janeiro Copacabana, Brazil.

    Prabowo menyebut Indonesia bisa lebih cepat dalam mendorong transisi ke energi non-fosil, utamanya dengan biofuel. Misalnya, penggunaan minyak sawit. Namun, dia mengaku bahwa itu belum banyak dilirik karena biaya ekonominya yang masih belum menarik.

    “Tapi kami berharap mungkin dalam dua, tiga tahun kita bisa mendapatkan daya tarik ekonomi untuk mendapatkan bensin dari tanaman. Dan energi terbarukan, kita punya banyak panas bumi. Saya rasa Indonesia sangat diberkati,” paparnya.

    Selain biofuel, terang Prabowo, Indonesia juga memiliki potensi lain di sektor energi seperti cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Dia menyebut sekitar 60% energi panas bumi ada di Indonesia.

    “Menurut saya panel fotovoltaik dan listrik dari energi matahari sangat menarik. Karena kami sangat tersebar. Kita punya banyak pulau, 17.000 pulau,” imbuhnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sekjen PBB Antonio Guterres memandang Indonesia sebagai mitra internasional yang penting dari kalangan emerging countries.

    Peran penting Indonesia, ujarnya, adalah untuk membantu PBB membawa lebih banyak keadilan, kesetaraan serta kapasitas bagi sistem internasional untuk membantu negara-negara berkembang lainnya dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs).

    Menurutnya, masih banyak negara berkembang lain yang tertimpa utang besar dan tidak memiliki sumber daya untuk mencapai target SDGs.

    “Indonesia sudah menjadi mitra berharga dari PBB dalam menjaga perdamaian serta pelopor dalam aksi lingkungan,” kata Antonio.

    Adapun delegasi Indonesia yang hadir dalam pertemuan itu adalah Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Sugiono, Wakil Menteri Keuangan Thomas A. Djiwandono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya serta Duta Besar RI untuk Brazil Edi Yusup.

    Sementara itu, Sekjen PBB Guterres turut didampingi oleh Principal Political Affairs Officer Aguinaldo Baptista, Under Secretary-General Li Junhua, UN Resident Coordinator Silvia Rucks, Director of Sustainable Development Unit Michelle Gyles-McDonnough serta Senior Political Affairs Officer Jean-Philippe Bernardini.

  • Amsterdam Murka Gegara Suporter Bola Israel Dipukuli di Belanda

    Amsterdam Murka Gegara Suporter Bola Israel Dipukuli di Belanda

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintahan kota Amsterdam di Belanda melarang warganya untuk menggelar unjuk rasa atau demonstrasi selama tiga hari, setelah suporter sepak bola Israel dipukuli oleh orang tak dikenal di kota itu saat terjadi bentrokan Kamis malam waktu setempat.

    Polisi Belanda telah menyatakan tengah meluncurkan penyelidikan besar-besaran atas beberapa insiden kekerasan setelah pertandingan sepak bola Liga Eropa pada saat itu, antara Maccabi Tel Aviv dari Israel dan klub Belanda Ajax.

    “Ini adalah momen yang mengerikan bagi kota kami. Saya sangat malu dengan perilaku yang ditunjukkan tadi malam,” kata Walikota Amsterdam Femke Halsema dalam konferensi pers sebagaimana dikutip dari CNN, Sabtu (9/11/2024).

    Walikota Amsterdam telah menerapkan beberapa kebijakan keamanan tambahan setelah kerusuhan hari Kamis malam itu. Di antaranya Larangan demonstrasi pada Jumat dan akan berlaku selama tiga hari hingga Minggu.

    Halsema juga memastikan bahwa polisi akan ditempatkan dan diperkuat selama periode tersebut. Di sisi lain, ia juga mengumumkan larangan “pakaian penutup wajah” dan “membawa benda” yang dapat menyebabkan gangguan ketertiban umum.

    Halsema menekankan, kebijakan ini dibuat karena ia ingin Amsterdam aman bagi pendukung sepak bola Israel, aman bagi penduduk setempat, dan “terutama aman bagi penduduk Yahudi kami.”

    Pihak berwenang Amsterdam mengatakan pada Jumat pagi bahwa lima penggemar sepak bola Israel yang terluka telah keluar dari rumah sakit, dan 20 hingga 30 orang lainnya terluka ringan. Total ada 63 orang ditangkap dan 10 masih dalam tahanan.

    Sebagai informasi tambahan, ketegangan di Amsterdam terjadi menjelang pertandingan Kamis malam dengan beberapa video media sosial yang menunjukkan penggemar Maccabi meneriakkan penghinaan anti-Arab, memuji serangan militer Israel di Gaza dan berteriak “f**k the Arab.”

    Video lain yang tampaknya difilmkan di Amsterdam menunjukkan orang-orang merobek bendera Palestina dari gedung. Tidak jelas kapan video-video itu difilmkan.

    Foto: Pendukung Maccabi Tel Aviv asal Israel berdemonstrasi dan menyalakan suar di Amsterdam, Belanda, 7 November 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Michel Van Bergen via REUTERS/MICHEL VAN BERGEN)

    Setelah pertandingan, ratusan penggemar Maccabi “disergap dan diserang,” kata kedutaan Israel untuk Amerika Serikat di platform media sosial X, sambil membagikan video kekerasan.

    Satu video menunjukkan seorang pria ditendang saat dia terbaring di tanah, sementara video lain menunjukkan seorang pria dipukul oleh seorang pria yang berteriak “bebaskan Palestina” dan “untuk anak-anak, dan ibu-ibu.” video-video tersebut tapi belum dapat verifikasi.

    Video lain menunjukkan seorang pria berteriak “Saya bukan Yahudi” saat dia dikejar di jalan, terhempas ke tanah dan dipukuli.

    Polisi mengatakan suasana di stadion relatif tenang dan para penggemar pergi tanpa insiden setelah Ajax memenangkan pertandingan 5-0, tetapi pada malam hari berbagai bentrokan di pusat kota dilaporkan terjadi.

    “Tidak ada alasan untuk perilaku anti semit yang ditunjukkan tadi malam oleh para perusuh yang secara aktif mencari pendukung Israel untuk menyerang dan menyerang mereka,” kata otoritas lokal di Amsterdam pada hari Jumat, menambahkan bahwa polisi turun tangan beberapa kali untuk melindungi penggemar dan mengawal mereka ke hotel.

    Pada hari Kamis, demonstran pro-Palestina mencoba mencapai stadion Johan Cruyff, meskipun kota itu melarang mereka untuk memprotes di sana, Reuters melaporkan.

    Kobi Elyahu, seorang penggemar sepak bola Israel yang kembali ke bandara Ben Gurion Tel Aviv pada Jumat malam, menggambarkan serangan terhadap Israel sebagai “sangat menakutkan” dan “seperti tahun 1940-an.”

    Dia menggambarkan melihat orang-orang mengunci diri di hotel untuk melarikan diri, orang-orang melempar air dan yang lain “mengemudi” dan “menginjak” korban.

    Perdana Menteri Belanda Dick Schoof menyebut serangan itu “mengerikan” dan “sangat mengerikan,” saat berbicara dengan wartawan pada Jumat.

    “Ini sama sekali tidak dapat diterima. Saya berhubungan dekat dengan semua pihak yang terlibat dan baru saja berbicara dengan (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu melalui telepon untuk menekankan bahwa para pelaku akan diidentifikasi dan dituntut,” katanya, menambahkan: “Situasi di Amsterdam sekarang tenang sekali lagi.”

    Netanyahu pada hari Jumat menerima pengarahan dari Kementerian Luar Negeri negara itu mengenai upaya untuk mengembalikan warga Israel dari Amsterdam. Selama pertemuan itu, Netanyahu membandingkan serangan anti semit terhadap penggemar sepak bola Israel dengan Kristallnacht, atau “Malam Pecahan Kaca,” ketika rezim Nazi menyerang bisnis, sinagog dan rumah milik Yahudi di seluruh Jerman pada tahun 1938.

    “Besok, 86 tahun yang lalu, adalah Kristallnacht – serangan terhadap orang Yahudi, apa pun orang Yahudi mereka, di tanah Eropa. Ini kembali sekarang – kemarin kami merayakannya di jalan-jalan Amsterdam. Itulah yang terjadi. Hanya ada satu perbedaan – sementara itu, negara Yahudi telah didirikan. Kita harus menghadapinya,” kata Netanyahu, menurut pernyataan pemerintah.

    Foto: Pendukung Maccabi Tel Aviv asal Israel berdemonstrasi dan menyalakan suar saat seorang polisi berpatroli di area tersebut di Amsterdam, Belanda, 7 November 2024, dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video media sosial. (Michel Van Bergen via REUTERS/MICHEL VAN BERGEN)

    Dalam pernyataan terpisah dari kantornya, Netanyahu mendesak pihak berwenang Belanda untuk “bertindak tegas dan cepat melawan para perusuh dan memastikan perdamaian warga negara kita.” Israel juga mengatur penerbangan evakuasi dengan pesawat komersial untuk beberapa warga Israel.

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia terkejut dengan kekerasan di Amsterdam, menambahkan bahwa dia mengutuk semua bentuk anti semitisme dan kefanatikan anti-Muslim, kata juru bicara PBB Stephanie Tremblay selama konferensi pers Jumat.

    Kementerian Luar Negeri Palestina juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa mereka “mengutuk nyanyian anti-Arab oleh Israel dan serangan terhadap simbolisme bendera Palestina di Amsterdam,” dan juga menyerukan pemerintah Belanda untuk “melindungi Palestina dan Arab di Belanda.”

    Asosiasi Sepak Bola Palestina juga mengeluarkan pernyataan yang mengatakan pihaknya “sangat prihatin dengan serangkaian peristiwa kekerasan di Amsterdam,” menuduh penggemar Maccabi Tel Aviv “menghasut kekerasan, rasisme anti-Palestina, dan Islamofobia.”

    Menyusul insiden Amsterdam, beberapa orang di Prancis telah menyerukan agar pertandingan minggu depan antara tim sepak bola nasional Prancis dan Israel dipindahkan.

    Namun, Menteri Dalam Negeri Prancis Bruno Retailleau mengatakan pada hari Jumat: “Prancis tidak mundur, karena ini sama saja dengan turun tahta dalam menghadapi ancaman kekerasan dan antisemitisme.”

    Pengaturan keamanan sedang diberlakukan untuk pertandingan di Stade de France dekat Paris, menurut Bruno Retailleau.

    Sementara itu, badan sepak bola Eropa UEFA mengumumkan pada Senin bahwa pertandingan Liga Europa antara Maccabi Tel Aviv dan tim sepak bola Turki Beşiktaş pada akhir November akan dipindahkan ke tempat netral, menyusul keputusan oleh pihak berwenang Turki.

    (hsy/hsy)

  • Bencana Iklim adalah Realitas Baru

    Bencana Iklim adalah Realitas Baru

    Video Sekjen PBB: Bencana Iklim adalah Realitas Baru

    2,287 Views | Jumat, 08 Nov 2024 13:23 WIB

    Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres lagi-lagi menyinggung soal dampak perubahan iklim. Pernyataan ini disampaikan sebagai bagian dari laporan PBB menjelang negosiasi iklim COP29. Guterres menyebut berdasarkan Laporan Kesenjangan Adaptasi (Adaptation Gap Report) Tahunan Program Lingkungan PBB, bahwa bencana iklim adalah realitas baru.

    Dinda Ayu/Reuters – 20DETIK

  • Israel Larang UNRWA, Sekjen PBB Kirim Surat ke Netanyahu

    Israel Larang UNRWA, Sekjen PBB Kirim Surat ke Netanyahu

    Jakarta

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengirim surat kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk memprotes undang-undang baru, yang secara efektif dapat melumpuhkan badan PBB yang bertanggung jawab untuk membantu pengungsi Palestina (UNRWA).

    Peraturan yang disetujui oleh parlemen Israel itu melarang badan PBB tersebut beroperasi di Israel dan Yerusalem timur yang diduduki, dan mencegahnya berkomunikasi dan berkoordinasi dengan otoritas Israel, yang pada dasarnya dapat mengakhiri operasional UNRWA di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

    Israel telah lama berselisih dengan UNRWA, dan menuduh bahwa beberapa pegawainya terlibat dalam serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

    Larangan UNRWA tersebut akan dimulai dalam tiga bulan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (30/10/2024), dalam surat yang dikirim kepada Netanyahu pada Selasa (29/10) waktu setempat tersebut, Guterres mengatakan undang-undang tersebut dapat menimbulkan “dampak yang menghancurkan” bagi warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat karena tidak ada alternatif yang masuk akal bagi UNRWA untuk menyediakan bantuan dan pendampingan yang dibutuhkan mereka.

    “Saya meminta kepada Anda dan pemerintah Israel untuk mencegah konsekuensi yang menghancurkan tersebut dan mengizinkan UNRWA untuk terus melaksanakan kegiatannya di wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, sesuai dengan kewajibannya berdasarkan hukum internasional,” tulis Guterres.

    UNRWA dibentuk pada tahun 1949 oleh Majelis Umum PBB setelah perang Arab-Israel pertama, tak lama setelah pembentukan Israel pada bulan Mei 1948 dan pengungsian massal warga Palestina setelahnya.

  • Kecaman Internasional Buntut Israel Larang UNRWA

    Kecaman Internasional Buntut Israel Larang UNRWA

    Jakarta

    Israel lewat Parlemennya menyetujui undang-undang yang melarang badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk pengungsi Palestina atau United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) bekerja di Israel. Sejumlah negara, termasuk Indonesia, pun mengecam keputusan Israel tersebut.

    Dilansir AFP, Selasa (29/10), undang-undang ini disetujui Senin (28/10) waktu setempat. Para legislator Israel meloloskan undang-undang tersebut dengan 92 suara mendukung.

    Sementara itu, ada 10 suara menentang. Undang-undang ini disahkan setelah bertahun-tahun kritik keras Israel terhadap UNRWA, yang semakin meningkat sejak dimulainya perang di Gaza menyusul serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu.

    Larangan terhadap badan PBB tersebut –yang telah menyediakan bantuan penting dan pendampingan di seluruh wilayah Palestina dan pengungsi Palestina di tempat lain selama lebih dari tujuh dekade — akan menjadi pukulan bagi kerja kemanusiaan di Gaza jika diterapkan, menurut para ahli.

    Sementara itu, Juru bicara UNRWA Juliette Touma mengecam pemungutan suara tersebut.

    “Sangat keterlaluan bahwa negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa berupaya membubarkan badan PBB yang juga merupakan penanggap terbesar dalam operasi kemanusiaan di Gaza,” katanya kepada AFP.

    Amerika CS Mengecam

    Sejumlah negara hingga PBB pun mengecam keputusan Israel tersebut. Keputusan itu juga disebut bisa berimplikasi serius.

    Beberapa sekutu setia Israel di Barat menyuarakan kekhawatiran atas larangan tersebut, dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer mengatakan Inggris “sangat khawatir”. Amerika Serikat pun menyatakan “keprihatinan mendalam”, dengan menekankan bahwa UNRWA memiliki peran “kritis” dalam memberikan bantuan kepada warga sipil di Gaza.

    Miller menyatakan bahwa UNRWA memainkan peran penting dalam menyediakan layanan bagi warga Palestina di Tepi Barat dan wilayah lainnya. Menurutnya, badan PBB itu menjalankan peran yang “tak tergantikan” di Gaza, di mana mereka berada di garis depan dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat.

    “Tidak ada yang bisa menggantikan mereka saat ini di tengah krisis,” ujarnya.

    Jerman — yang selama ini menjadi pembela setia keamanan Israel — memperingatkan bahwa hal itu akan “secara efektif membuat pekerjaan UNRWA di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem timur menjadi mustahil… membahayakan bantuan kemanusiaan penting bagi jutaan orang”.

    Sekjen PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa RUU Israel itu bisa memiliki “konsekuensi yang menghancurkan” jika diterapkan, dan “kemungkinan akan mencegah UNRWA melanjutkan pekerjaan pentingnya”.

    Baca selengkapnya di halaman berikutnya.

  • Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Israel Lintas Batas Serang Iran Bikin Irak Mencak-mencak

    Baghdad

    Israel menyerang Teheran, Iran, dengan alasan membalas serangan rudal pada awal Oktober lalu. Serangan Israel itu membuat Irak marah karena jet tempur Israel melintasi wilayah udaranya.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10/2024) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaimnya sebagai target-target militer di Iran. Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran juga mengonfirmasi Israel telah menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Militer Iran menyebut beberapa jet tempur Israel telah menembakkan ‘sejumlah kecil rudal jarak jauh dari jarak yang jauh’, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer Amerika Serikat (AS).

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut. Baghdad menjalin hubungan dekat dengan Teheran, namun juga memiliki kemitraan strategis dengan Washington.

    Pemerintah Irak sejauh ini berupaya menghindari keterlibatan dalam konflik regional yang semakin meningkat. Meski demikian, sejumlah faksi pro-Iran di Irak telah melancarkan serangan terhadap pangkalan dan posisi pasukan AS di wilayah tersebut dan mengklaim bertanggung jawab atas pengiriman drone ke wilayah Israel.

    Irak Marah ke Israel

    Otoritas Irak pun melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10/2024). Baghdad telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam ‘pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober’.

  • Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Israel Pakai Wilayahnya Saat Serang Iran, Irak Protes ke PBB

    Baghdad

    Otoritas Irak melontarkan kecaman terhadap Israel atas penggunaan wilayah udaranya untuk menyerang Iran, negara tetangganya, pada Sabtu (26/10). Baghdad pun telah melayangkan surat protes kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres atas tindakan Tel Aviv tersebut.

    Juru bicara pemerintah Irak Bassim Alawadi, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (28/10/2024), menyebut surat protes itu mengecam “pelanggaran terang-terangan oleh entitas Zionis terhadap wilayah udara dan kedaulatan Irak, dengan menggunakan wilayah udara Irak untuk melancarkan serangan terhadap Republik Islam Iran pada 26 Oktober”.

    Alawadi juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri Irak akan membahas “pelanggaran ini” dalam pembicaraan dengan Amerika Serikat (AS), sekutu dekat dan pemasok senjata utama Israel.

    Militer Israel, pada Sabtu (26/10) dini hari, mengerahkan jet-jet tempurnya untuk menyerang apa yang diklaim oleh Tel Aviv sebagai target-target militer di Iran.

    Israel menyebut serangannya itu merupakan balasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu, yang disebut Iran sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, serta salah satu komandan Garda Revolusi Iran.

    Militer Iran mengonfirmasi Israel menyerang target-target militer di sekitar Teheran dan beberapa provinsi lainnya. Disebutkan oleh militer Iran bahwa beberapa jet tempur Israel telah menembakkan “sejumlah kecil rudal jarak jauh… dari jarak yang jauh”, yang ada di dalam wilayah udara Irak yang menjadi area patroli militer AS.

    AS diketahui menempatkan pasukan militer di wilayah Irak, yang merupakan bagian dari koalisi antiterorisme internasional untuk melawan kelompok radikal Islamic State (ISIS), yang kini telah diusir keluar dari negara tersebut.

  • Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Jakarta

    Kecaman datang ke Israel setelah melarang Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    Seperti dilansir AFP, Reuters, dan BBC, Jumat (3/10/2024), Pemerintah Israel menetapkan Antonio Guterres sebagai ‘persona non grata’ pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut. Penetapan ‘persona non grata’ ini diumumkan pemerintah Israel setelah Guterres mengomentari serangan rudal Iran terhadap negara Yahudi tersebut.

    Menurut kamus Merriam-Webster, istilah ‘persona non grata’ berarti orang yang tidak diterima atau tidak disambut baik. Dalam dunia diplomasi, hal ini mengacu pada praktik sebuah negara melarang diplomat asing untuk memasuki negaranya, atau mengusir diplomat asing yang sudah tinggal di negara tersebut.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv.

    “Siapa pun yang tidak bisa secara tegas mengutuk serangan keji Iran terhadap Israel, seperti yang dilakukan hampir semua negara di dunia, tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel,” tegas Katz.

    Larangan itu dikecam. Baca halaman selanjutnya>>

    Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan ‘persona non grata’ dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.
    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/whn)

  • Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam Israel atas keputusannya untuk menyatakan pemimpin badan dunia tersebut sebagai persona non grata dan melarangnya masuk ke Israel. DK PBB menyatakan bahwa setiap langkah untuk mendelegitimasi pekerjaannya adalah kontraproduktif.

    “Keputusan apa pun untuk tidak melibatkan Sekjen PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah kontraproduktif, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” kata dewan yang beranggotakan 15 negara itu dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Kamis (3/10) waktu setempat. Para anggota DK PBB juga mendesak negara-negara “untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang merusak pekerjaan dia (Guterres).”

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz pada Rabu lalu menyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres merupakan “persona non grata” alias orang yang tidak disukai, sehingga tak boleh menginjakkan kaki di Israel. Hal ini disampaikan Katz setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, dan Guterres dianggap tidak cukup keras mengutuk Iran atas serangan itu.

    “Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel. Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh,” kata Katz, dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Jumat (4/10/2024).

    Hal ini menandai yang terbaru dalam serangkaian perselisihan antara Israel dan PBB. Para pejabat Israel menuduh bahwa ribuan pekerja PBB memiliki hubungan dengan kelompok milisi Palestina, Hamas dan Jihad Islam. PBB mengatakan Israel belum menguatkan tuduhan itu dengan bukti-bukti.

    Israel juga telah berhenti mengeluarkan visa bagi pejabat PBB yang mencoba mengunjungi Gaza.

    Sementara negara-negara termasuk Prancis dan Inggris dengan cepat membela Guterres, pernyataan Dewan Keamanan tersebut merupakan pertama kalinya AS – sekutu utama Israel – mendukung pemimpin badan dunia tersebut.

    Guterres sendiri kemudian mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, AS pada Rabu (2/10) waktu setempat, atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Kecaman ke Israel Usai Larang Sekjen PBB Masuk Negaranya

    Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    New York

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Hal itu menuai reaksi keras Israel, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz menetapkan Guterres sebagai “persona non grata” pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut.

    Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv. Dia juga menyebut Guterres sebagai “Sekretaris Jenderal yang anti-Israel, yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa dan pembunuh”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)