Tag: Anton Sitorus

  • Perkuat Ekonomi Lewat Kawasan Premium, PIK Jadi Contoh Pembangunan Inklusif

    Perkuat Ekonomi Lewat Kawasan Premium, PIK Jadi Contoh Pembangunan Inklusif

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pantai Indah Kapuk (PIK) dinilai memiliki kontribusi strategis dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Namun, kesuksesan kawasan ini disebut tidak lepas dari dukungan kebijakan publik dan komitmen tinggi dari para pengembang.

    Pengamat properti Anton Sitorus menilai PIK berada di posisi yang sangat diuntungkan, terutama dari sisi dukungan infrastruktur dan kemudahan regulasi.

    “Terlepas dari polemik status PSN (Proyek Strategis Nasional) atau bukan, yang jelas kawasan seperti PIK mendapatkan dukungan infrastruktur yang signifikan dari pemerintah. Contohnya, rencana pembangunan exit tol baru yang langsung terhubung ke kawasan itu,” ujarnya, Selasa (10/6).

    Ia menambahkan, dorongan dari sisi perizinan, insentif fiskal, dan kebijakan non-fiskal turut membentuk PIK menjadi kawasan elit bernilai jual tinggi.

    “Pengembangnya juga punya modal kuat untuk mengembangkan kawasan dengan kualitas premium. Ini terlihat dari berbagai fasilitas komersial, kuliner, dan retail yang kini menjadikan PIK sebagai trend setter di Jabodetabek,” jelasnya.

    Anton juga mencatat, dalam 5 hingga 10 tahun terakhir, tidak banyak kawasan di Jabodetabek yang menunjukkan pertumbuhan sepesat PIK. Ia menyebut pentingnya dukungan dari pemerintah daerah agar kawasan strategis seperti ini mampu menarik investasi secara berkelanjutan.

    “Pemerintah kota atau kabupaten pasti akan mendukung proyek yang berdampak positif pada wilayah mereka. Ini bisa dilihat juga dari contoh lain seperti Kawasan Industri Terpadu Batang, atau daerah-daerah sekitar Bandara Kertajati, di mana pemerintah lokal aktif mendorong perkembangan agar wilayahnya terangkat dan ekonomi masyarakat ikut tumbuh,” terangnya.

  • PIK Masih Tumbuh Aktif, Pengamat Properti: Potensi Return Tinggi

    PIK Masih Tumbuh Aktif, Pengamat Properti: Potensi Return Tinggi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pantai Indah Kapuk (PIK) terus menunjukkan taringnya sebagai kawasan properti premium yang paling diminati di Indonesia. Aktivitas pembangunan yang nyaris tak pernah berhenti membuat kawasan ini dianggap sebagai magnet investasi properti jangka panjang.

    Pengamat properti Anton Sitorus menyebut, pergerakan PIK yang konsisten dalam membuka proyek-proyek baru menjadi pembeda utama dibanding banyak kawasan lain yang stagnan.

    “PIK itu salah satu dari sedikit kawasan yang masih aktif pembangunannya. Sekarang ini kan gak banyak kawasan yang punya proyek baru secara masif. Dan itu jadi kunci kalau kita bicara pertumbuhan investasi,” ujar Anton.

    Menurut dia, kawasan yang terus dikembangkan punya potensi imbal hasil (return) yang lebih besar dibanding wilayah yang sudah mapan namun minim pembangunan baru.

    “Kalau kita investasi di kawasan yang sudah established dan pembangunan barunya minim—seperti Bintaro misalnya—pertumbuhannya biasanya alami dan cenderung terbatas. Tapi kalau di kawasan seperti PIK, yang setiap tahun selalu ada klaster baru dan pengembang juga aktif menaikkan harga, maka potensi keuntungan bagi investor juga lebih besar,” tambahnya.

    Meski pasar properti belum sepenuhnya pulih, Anton menilai saat ini masih menjadi waktu yang tepat untuk berinvestasi—tentu dengan strategi yang cermat dan selektif.

    “Sekarang ini masih masa recovery, bukan booming. Jadi harus pintar-pintar milih. Kalau buat jangka panjang sih oke aja investasi besar sekarang. Tapi kalau mau cari return cepat, hanya di proyek-proyek tertentu yang aktif dan punya prospek pertumbuhan harga yang jelas,” katanya.

  • Bisnis Apartemen di RI Lesu-Pengembang Susah Jualan, Ada Apa?

    Bisnis Apartemen di RI Lesu-Pengembang Susah Jualan, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Belum bergeliatnya ekonomi dalam beberapa waktu terakhir membuat banyak pengembang di sektor properti lebih memilih untuk mengerem. Pengamat properti dari AS Property Advisory Anton Sitorus menyebut bahwa hal itu mau tidak mau dilakukan sambil menunggu perbaikan ekonomi ke depannya.

    “Kalau kita lihat faktor ekonomi kita tahun ini juga belum terlalu memungkinkan orang untuk buat ekspansi besar-besaran. Kalau kita lihat secara market ekonomi tahun ini juga dibayang-bayangi oleh kondisi global dengan perang tarif yang sekarang lagi cukup panas, mungkin orang juga jadinya menahan untuk ekspansi, dan itu pasti akan berpengaruh termasuk ke sektor properti,” katanya kepada CNBC Indonesia, Minggu (4/5/2025).

    Salah satunya juga mengarah pada pembangunan apartemen, dimana belum ada perbaikan yang terlihat meski udah ada bantuan dari pemerintah. Seperti diketahui, pasar apartemen di Jakarta selama Q1 2025 masih didukung oleh insentif pemerintah yakni pembebasan PPN 100% untuk paruh pertama tahun ini dan 50% di semester ke 2.

    Namun, kinerja penjualan tidak mengalami perubahan, karena efek insentif di sektor apartemen tidak terlalu berpengaruh pada penjualan dibandingkan terhadap pasar rumah tapak. Diperkirakan dinamika ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

    Foto: Ilustrasi Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
    Suasana gedung bertingkat di Kawasan Jakarta, Selasa (19/8/2018). Pemerintah menetapkan pertumbuhan ekonomi di 2019 sebesar 5,3% yang didasarkan dengan outlookpertumbuhan di 2017 yang sebesar 5,2%. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

    “Kalau apartemen kan memang beberapa tahun terakhir ini juga pertumbuhannya biasa-biasa aja lah, belum ada kenaikan yang struktural, jadi ya orang proyek-proyek yang masih jalan ya masih jualan tapi ya begitu aja, jualannya nggak terlalu tinggi-tinggi juga,” sebut Anton.

    Para pengembang juga berfokus pada penyelesaian proyek yang ada dan fokus untuk menghabiskan sisa stok lama daripada meluncurkan proyek baru. Dengan fokus pada penyelesaian proyek, selama Q1 ada ada dua pengembangan di Jakarta Selatan yang memulai proses serah terima.

    Pengembang perlu inovatif untuk mendukung penjualan, diantaranya mengadopsi skema pembayaran yang lebih fleksibel dan penawaran promosi strategis seperti rencana cicilan yang diperpanjang, jaminan sewa, atau voucher untuk mengisi perabot di unit apartemen dapat membantu mendorong penjualan.

    Di kuartal ini, dua proyek apartemen yang terletak di Jakarta Selatan yakni Apple 3 Condovilla dan The Veranda Resort Residence (Jimbaran Tower) telah memulai fase serah terima, sebanyak 708 unit. Dengan penambahan ini, total pasokan apartemen di Jakarta telah meningkat menjadi 230.755 unit (+0,3% QOQ dan +1,7% YOY).

    (fys/wur)