Tag: Anne Purba

  • 13 Juta Orang Naik Layanan KAI selama Periode Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    13 Juta Orang Naik Layanan KAI selama Periode Angkutan Lebaran 2025 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat sudah ada 13,3 juta orang yang menggunakan layanan kereta api selama periode angkuta lebaran 2025. Paling banyak penumpang commuter line dan KA Lokal.

    VP Public Relation KAI, Anne Purba menyampaikan total penumpang yang dilayani grup KAI mencapai 13.302.015 orang. Angka itu didapat selama periode 21-31 Maret 2025.

    “Pencapaian ini menunjukkan peran strategis KAI Group dalam menyediakan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan andal bagi masyarakat selama periode mudik dan arus balik Lebaran,” kata Anne dalam keterangannya, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Rinciannya, 2.028.210 penumpang KA Jarak Jauh dan KA Lokal yang dikelola KAI, 10.195.714 penumpang Commuter Line dan KA Lokal yang dikelola KAI Commuter. Lalu, 119.463 penumpang LRT Sumsel, 7.126 penumpang KAI Wisata, 214.729 penumpang KAI Bandara, 143.427 penumpang Whoosh yang dikelola KCIC, 589.254 penumpang LRT Jabodebek, serta 4.092 penumpang KA Makassar-Parepare.

    “Dalam periode Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI Group menyediakan total 59.129.350 tempat duduk untuk memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat,” kata Anne.

    Dari total kapasitas tersebut, 98 persen merupakan layanan kelas ekonomi yang terdiri dari 2.164.488 tempat duduk untuk KA Ekonomi Jarak Jauh dan 55.635.358 tempat duduk untuk KA Ekonomi Lokal, termasuk layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek.

    Grup KAI juga terus mengembangkan layanan transportasi terintegrasi. Penumpang kini dapat menikmati kemudahan dalam perjalanan dengan konektivitas antar moda transportasi, seperti integrasi antara KA Jarak Jauh dengan Commuter Line, serta akses mudah ke LRT Jabodebek, Commuter Line, dan layanan kereta bandara.

    “Melayani belasan juta pelanggan selama periode Lebaran adalah kebanggaan bagi KAI Group. Setiap perjalanan yang aman dan nyaman menjadi bukti nyata dari komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tutup Anne.

     

  • Hari Pertama Lebaran, KAI Group Layani 984.000 Penumpang

    Hari Pertama Lebaran, KAI Group Layani 984.000 Penumpang

    Hari Pertama Lebaran, KAI Group Layani 984.000 Penumpang
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – PT
    Kereta Api Indonesia
    (
    KAI
    ) mencatat telah melayani 984.186 penumpang pada hari pertama Lebaran, Senin (31/3/2025).
    Angka tersebut menunjukkan tingginya antusiasme masyarakat dalam memanfaatkan moda transportasi yang dikelola KAI selama momen mudik dan silaturahmi, mulai dari
    Kereta Api Jarak Jauh
    (KAJJ),
    KA Lokal
    ,
    Commuter Line
    , KA Wisata, KAI Bandara,
    LRT
    , hingga
    Whoosh
    .
    Vice President Public Relations KAI Anne Purba merinci, dari total 984.186 penumpang, sebanyak 186.286 di antaranya menggunakan Kereta Api Jarak Jauh (KAJJ) dan KA Lokal yang dioperasikan KAI. KA Makassar–Parepare mencatat 208 penumpang.
    Layanan Commuter Line dan KA Lokal yang berada di bawah pengelolaan
    KAI Commuter
    melayani 739.670 penumpang. Sementara itu, kereta wisata milik KAI Wisata digunakan oleh 883 penumpang.
    LRT Jabodebek mencatat 22.844 penumpang, dan Whoosh yang dioperasikan PT KCIC mengangkut 13.335 penumpang. Adapun LRT Sumatera Selatan (LRT Sumsel) melayani 5.785 penumpang, dan KAI Bandara mencatat 15.175 penumpang
    Anne mengatakan, tingginya angka tersebut mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta api sebagai moda transportasi utama selama Lebaran.
    “Angka ini memperlihatkan antusiasme masyarakat untuk mudik dan bersilaturahmi menggunakan moda transportasi yang aman dan andal,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (1/4/2025).
    Hingga Senin (31/3/2025) pukul 24.00 WIB atau hari ke-11 periode
    Angkutan Lebaran 2025
    yang berlangsung sejak Jumat (21/3/2025),
    KAI Group
    telah melayani total 13.302.015 pelanggan. Jumlah ini merupakan akumulasi seluruh moda transportasi yang berada di bawah naungan KAI Group.
    Secara rinci, KAI mencatat 2.028.210 penumpang untuk KAJJ dan KA Lokal. Commuter Line dan KA Lokal KAI Commuter mencatat angka tertinggi dengan total 10.195.714 penumpang.
    Sementara itu, LRT Sumsel melayani 119.463 penumpang dan KAI Wisata sebanyak 7.126 penumpang. Layanan KAI Bandara mencatat 214.729 penumpang, Whoosh sebanyak 143.427 penumpang, dan LRT Jabodebek sebanyak 589.254 penumpang. Adapun KA Makassar–Parepare mencatat 4.092 penumpang.
    Menurut Anne, pencapaian tersebut menjadi bukti peran strategis KAI Group dalam menyediakan transportasi publik yang aman, nyaman, dan dapat diandalkan selama masa mudik dan arus balik Lebaran. Ia menyebut, pihaknya terus berupaya menjaga kualitas pelayanan bagi pelanggan.
    Selama masa Angkutan Lebaran yang berlangsung hingga Jumat (11/4/2025), KAI Group menyediakan total 59.129.350 tempat duduk. Sebanyak 98 persen di antaranya merupakan layanan kelas ekonomi.
    Rinciannya, KAI menyediakan 2.164.488 kursi untuk KA Ekonomi Jarak Jauh dan 55.635.358 kursi untuk KA Ekonomi Lokal, termasuk layanan Commuter Line dan LRT Jabodebek.
    “Kami terus memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang melalui peningkatan fasilitas dan optimalisasi operasional,” ujar Anne.
    KAI Group juga terus mengembangkan konektivitas antar moda demi kemudahan pelanggan. Penumpang dapat dengan mudah mengakses layanan seperti integrasi KA Jarak Jauh dengan Commuter Line, LRT Jabodebek, dan kereta bandara.
    “Kami bangga bisa melayani belasan juta pelanggan selama periode Lebaran. Ini adalah wujud nyata komitmen kami dalam memberikan pelayanan terbaik,” kata Anne.
    Ia menambahkan, KAI Group mengapresiasi kepercayaan masyarakat yang terus menjadikan kereta api sebagai pilihan utama dalam perjalanan mudik.
    “Dengan semangat kebersamaan, kami hadir untuk memastikan perjalanan pelanggan berjalan lancar dan menyenangkan,” ucapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dampak Positif WFA, Arus Mudik Kereta Api Lebaran 2025 Lebih Tersebar

    Dampak Positif WFA, Arus Mudik Kereta Api Lebaran 2025 Lebih Tersebar

    PIKIRAN RAKYAT – PT Kereta Api Indonesia (KAI) melaporkan bahwa mereka telah memberangkatkan 2.015.447 pemudik selama masa angkutan arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025-1446 Hijriah, terhitung sejak 21-31 Maret 2025.

    “Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api,” ucap Vice President Public Relations KAI, Anne Purba.

    Menurut Anne, terjadi peningkatan jumlah pemudik sebesar 8 persen dibandingkan tahun 2024 dengan catatan 1.873.254 pemudik pada periode yang sama. Menurut PT KAI, kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah sejak 24 Maret 2025 berkontribusi pada kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

    Kebijakan itu menyebabkan penyebaran pergerakan penumpang yang lebih merata sehingga mengurangi kepadatan pada tanggal-tanggal tertentu.

    “Sejak kebijakan WFA diberlakukan pada 24 Maret 2025, KAI mencatat adanya kenaikan pergerakan penumpang menjelang kebijakan tersebut mulai diberlakukan,” kata Anne.

    Pada 21 Maret 2025, jumlah penumpang kereta api adalah 170.556 orang. Keesokan harinya, 22 Maret 2025, terjadi peningkatan menjadi 174.505 penumpang, dan puncaknya pada 23 Maret 2025 dengan 183.123 penumpang.

    Anne menambahkan bahwa data tersebut memperlihatkan puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025, sehari sebelum WFA diterapkan, dengan jumlah penumpang mencapai 183.123 orang.

    Jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan ekstrem setelahnya, membuktikan bahwa kebijakan ini berhasil mendistribusikan perjalanan secara lebih merata.

    Menurut Anne, kepadatan pemudik tertinggi selama masa angkutan Lebaran secara keseluruhan tercatat pada H-3 sampai H-1 Lebaran, dengan rincian data sebagai berikut, 27 Maret 2025 (H-4) sebanyak 202.202 penumpang, 28 Maret 2025 (H-3) sebanyak 215.564 penumpang, dan 29 Maret 2025 (H-2) sebanyak 214.151 penumpang.

    Akan tetapi, jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kepadatan ini lebih terkelola karena tidak terjadi lonjakan tiba-tiba pada hari tertentu. Ini membuktikan bahwa kebijakan WFA berkontribusi pada pemerataan arus mudik dengan kereta api.

    Anne menjelaskan bahwa dengan adanya kebijakan WFA, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi, memungkinkan pemudik untuk memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel sehingga kepadatan tidak hanya terkonsentrasi pada satu atau dua hari saja.

    “Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi positif dalam kelancaran arus mudik tahun ini,” ujarnya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 1 April 2025.

    Anne menjelaskan lebih lanjut bahwa per 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual, atau setara dengan 77 persen dari total kapasitas yang disediakan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Puncak Mudik Lebaran 2025 via Kereta Sudah Terlalui, PT KA Bandung Sebut Hampir 18 RIbu Penumpang Berhasil Diangkut

    Puncak Mudik Lebaran 2025 via Kereta Sudah Terlalui, PT KA Bandung Sebut Hampir 18 RIbu Penumpang Berhasil Diangkut

    Sementara itu, PT KAI Persero menyebutkan selama angkutan Lebaran 2025, total penjualan tikrt melampaui 3,3 Juta. Tercatat data hingga 28 Maret 2025 pukul 24.00 WIB PT KAI telah melayani 1.445.965 penumpang. Menurut Vice President Public Relations KAI Anne Purba, puncak arus mudik Lebaran terjadi pada 28 Maret 2025, dengan jumlah penjualan tiket mencapai 215.646 dalam sehari yang terdiri dari 184.008 tiket kereta api jarak jauh (KA JJ) dan 31.638 tiket KA Lokal yang dikelola KAI.

    “Angka tersebut merupakan capaian penjualan tertinggi selama periode angkutan lebaran 21 Maret – 11 April 2025 dengan tingkat okupansi 115,56 persen untuk KA JJ dan 60,65 persen untuk KA Lokal,” ujar Anne dicuplik dari laman PT KAI.

    Anne mengatakan tingkat okupansi yang melebihi 100 persen terjadi karena adanya pola perjalanan penumpang yang fleksibel. Pelanggan naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang rute perjalanan, bukan hanya dari stasiun awal hingga tujuan akhir. Untuk memastikan kelancaran arus mudik, KAI menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan periode 21 Maret – 11 April 2025, yang terdiri dari 3.443.832 tempat duduk untuk KA J dan 1.147.678 tempat duduk untuk Kereta Api Lokal. “Hingga (Sabtu) 29 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan total 3.303.774 tiket telah terjual, atau sekitar 71,95 persen dari total kapasitas yang disediakan,” kata Anne.

    Dari jumlah tersebut, Anne menjelaskan tiket KA JJ yang telah terjual mencapai 2.970.399 dengan tingkat okupansi 86,25 persen, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 333.375 tiket atau 29,05 persen dari kapasitas yang tersedia.

    “Kepadatan arus mudik masih terjadi hari ini (Sabtu, 30/3/2025) dengan penjualan tiket pada 29 Maret hingga pukul 07.00 WIB mencapai 186.074 dalam sehari yang terdiri dari 167.481 KA JJ dan 18.593 KA Lokal. Angka tersebut masih akan bertambah karena penjualan masih berlangsung,” sebut Anne. Selama masa Angkutan Lebaran, PT KAI mengoperasikan 9.656 perjalanan kereta api, meningkat 8 persen dibandingkan periode sebelumnya.

    Total kapasitasnya mencapai 4.591.510 kursi, KAI berupaya menghadirkan layanan transportasi yang andal, nyaman, dan tepat waktu bagi seluruh pelanggan. “Untuk mengakomodasi tingginya permintaan, KAI juga menyediakan 1.080 perjalanan tambahan yang siap melayani berbagai rute favorit. Kami mengingatkan pelanggan untuk membawa dokumen identitas resmi serta tiket perjalanan agar proses boarding berjalan lancar,” jelas Anne. Sebagai solusi praktis, calon penumpang juga dapat memanfaatkan fasilitas face recognition yang tersedia di 21 stasiun KAI, termasuk Stasiun Gambir, Pasarsenen, Bekasi, Bandung, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, dan lainnya.

    Dengan teknologi ini, calon penumpang dapat melakukan boarding lebih mudah tanpa perlu menunjukkan tiket cetak atau kartu identitas. “KAI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat yang menjadikan kereta api sebagai pilihan utama untuk mudik Lebaran. Kami akan terus meningkatkan layanan demi memastikan perjalanan yang selamat, nyaman, dan berkesan bagi setiap pelanggan,” sebut Anne.

  • KAI berangkatkan 2 juta pemudik selama angkutan mudik Lebaran

    KAI berangkatkan 2 juta pemudik selama angkutan mudik Lebaran

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat telah memberangkatkan 2.015.447 pemudik selama periode angkutan arus mudik Lebaran Idul Fitri 2025/1446 Hijriah, per 21-31 Maret 2025.

    “Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Anne menyampaikan bahwa jumlah tersebut meningkat 8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang tercatat 1.873.254 pemudik.

    KAI mencatat kelancaran arus mudik Lebaran 2025 berkat kebijakan Work From Anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025. Kebijakan itu memungkinkan pergerakan penumpang lebih merata, sehingga kepadatan tidak hanya terpusat pada tanggal-tanggal tertentu.

    “Sejak kebijakan WFA diberlakukan pada 24 Maret 2025, KAI mencatat adanya kenaikan pergerakan penumpang menjelang kebijakan tersebut mulai diberlakukan,” ujar Anne.

    Pada 21 Maret 2025 terdapat 170.556 penumpang naik kereta api, hari berikutnya 22 Maret 2025 terjadi peningkatan menjadi 174.505 penumpang, lalu puncaknya terjadi pada 23 Maret 2025 dengan angka 183.123 penumpang.

    Anne menambahkan, data itu menunjukkan bahwa puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan 183.123 penumpang.

    Setelah itu, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan ekstrem, membuktikan bahwa kebijakan ini efektif dalam mendistribusikan perjalanan lebih merata.

    Anne mengatakan bahwa secara keseluruhan kepadatan pemudik masa angkutan Lebaran tertinggi terjadi pada H-3 hingga H-1 Lebaran, dengan data pada 27 Maret 2025 (H-4) 202.202 penumpang; 28 Maret 2025 (H-3) 215.564 penumpang; dan 29 Maret 2025 (H-2) 214.151 penumpang.

    Namun, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, kepadatan itu lebih terkelola karena tidak terjadi lonjakan mendadak di hari tertentu. Hal itu menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi pada pemerataan arus mudik dengan kereta api.

    Seiring dengan diberlakukannya kebijakan WFA, kata Anne, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi di satu atau dua hari tertentu.

    “Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi positif dalam kelancaran arus mudik tahun ini,” tutur Anne.

    Lebih lanjut, Anne menyebutkan bahwa hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau 77 persen dari total kapasitas yang disediakan.

    Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang terjual mencapai 3.130.477 tiket dengan tingkat okupansi 91 persen. Sedangkan KA Lokal terjual 408.261 tiket atau 36 persen dari kapasitas yang tersedia.

    “Keberhasilan ini tidak lepas dari upaya KAI dalam menghadirkan layanan transportasi yang aman, nyaman, dan efisien bagi masyarakat,” ucap Anne.

    KAI akan terus berinovasi dalam menghadapi musim mudik mendatang dengan berbagai strategi, termasuk optimalisasi jadwal perjalanan dan peningkatan layanan bagi pelanggan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Adi Lazuardi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tiket Kereta Lebaran Sisa 23%, Ini Respons KAI

    Tiket Kereta Lebaran Sisa 23%, Ini Respons KAI

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat bahwa kebijakan work from anywhere (WFA) yang diterapkan pemerintah sejak 24 Maret 2025 berdampak pada kelancaran arus mudik Lebaran 2025. 

    Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menjelaskan bahwa sejak kebijakan WFA diberlakukan, jumlah penumpang kereta api terus meningkat. Kebijakan WFA membuat pergerakan penumpang lebih merata, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi pada tanggal-tanggal tertentu.  

    “Pada 21 Maret 2025 terdapat 170.556 penumpang naik kereta api, hari berikutnya 22 Maret 2025 terjadi peningkatan menjadi 174.505 penumpang, lalu puncaknya terjadi pada 23 Maret 2025 dengan angka 183.123 penumpang,” ujar Anne, Senin (31/3/2025). 

    Anne menambahkan bahwa puncak awal pergerakan penumpang terjadi pada 23 Maret 2025 atau sehari sebelum WFA dimulai, dengan jumlah penumpang mencapai 183.123 orang. Setelah itu, jumlah penumpang tetap stabil tanpa lonjakan signifikan, menunjukkan efektivitas kebijakan WFA dalam mendistribusikan perjalanan secara lebih merata.  

    Secara keseluruhan, kepadatan pemudik tertinggi terjadi pada periode H-3 hingga H-1 Lebaran. Data menunjukkan bahwa pada 27 Maret 2025 (H-4), jumlah penumpang mencapai 202.202 orang, lalu meningkat menjadi 215.564 penumpang pada 28 Maret 2025 (H-3), dan 214.151 penumpang pada 29 Maret 2025 (H-2).  

    Meski terjadi peningkatan jumlah penumpang, Anne mengklaim kondisi arus mudik tahun ini lebih terkelola dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada lonjakan mendadak pada hari-hari tertentu, yang menandakan bahwa kebijakan WFA membantu pemerataan arus mudik menggunakan kereta api.  

    “Seiring dengan diberlakukannya kebijakan Work From Anywhere, pergerakan mudik menjadi lebih terdistribusi. Pemudik dapat memilih waktu perjalanan yang lebih fleksibel, sehingga kepadatan tidak hanya terjadi di satu atau dua hari tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan WFA berkontribusi positif dalam kelancaran arus mudik tahun ini,” jelas Anne.  

    Hingga 31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 3.538.738 tiket telah terjual atau setara dengan 77% dari total kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.130.477 tiket dengan tingkat okupansi 91%, sementara tiket KA Lokal terjual sebanyak 408.261 tiket atau 36% dari kapasitas yang tersedia.  

    Berdasarkan data kumulatif pada 21–31 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, sebanyak 2.015.447 pelanggan telah menggunakan layanan kereta api, meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencatat 1.873.254 pelanggan. 

  • KAI Catat 157.231 Tiket Kereta Jarak Jauh Terjual Saat Hari Raya Idulfitri 2025

    KAI Catat 157.231 Tiket Kereta Jarak Jauh Terjual Saat Hari Raya Idulfitri 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan penjualan tiket kereta sebanyak 157.231 tiket saat Hari Raya Idulfitri, Senin (31/3/2025). 

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan pada hari pertama Lebaran hingga pukul 07.00 WIB, dalam sehari KAI telah menjual sebanyak 157.231 tiket, terdiri dari 142.378 tiket Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan 14.853 tiket Kereta Api Lokal. 

    “Angka ini masih berpotensi meningkat seiring dengan keberangkatan kereta api yang masih berlangsung hingga siang dan malam hari,” kata Anne, Senin (31/3/2025). 

    Sepanjang periode angkutan mudik Lebaran 2025, yaitu dari H-10 hingga H-1 Lebaran (21 – 30 Maret), KAI telah melayani 1.841.902 penumpang. Jumlah ini meningkat sebesar 8% dibandingkan periode yang sama pada 2024, yang mencatatkan total 1.700.109 penumpang.

    Sementara itu, berdasarkan posko angkutan Lebaran Kementerian Perhubungan, moda transportasi kereta api masih mendominasi jumlah pemudik selama dengan penumpang mencapai 3,18 juta jiwa selama periode angkutan Lebaran H-10 hingga H-1 Lebaran. 

    Di sisi lain, PT Kereta Api Indonesia melaporkan telah melayani sebanyak 11.803.522 penumpang selama periode angkutan Lebaran pada 21-29 Maret 2025. Mayoritas penumpang masih berasal dari pengguna commuter line yang dioperasikan oleh KAI Commuter.   

    Anne Purba menjelaskan KAI Group berhasil melayani total 11.803.522 pelanggan selama masa Mudik Lebaran 2025/1446 H yang berlangsung mulai 21 Maret hingga 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB.  

    Anne menambahkan bahwa selama periode Angleb 2025 yang berlangsung dari 21 Maret hingga 11 April 2025, KAI Group menyediakan total 59.129.350 tempat duduk.

  • Awas Kehabisan, Hingga H-1 Lebaran KAI Sudah Jual Lebih dari 3 Juta Tiket

    Awas Kehabisan, Hingga H-1 Lebaran KAI Sudah Jual Lebih dari 3 Juta Tiket

    Jakarta

    PT KAI (Persero) menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk selama periode Angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret-11 April. Total kapasitas ini terdiri dari 3.443.832 tempat duduk Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan 1.147.678 tempat duduk Kereta Api Lokal.

    Sejak dimulainya periode Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB kemarin, KAI setidaknya telah melayani 1.659.954 penumpang di seluruh wilayah operasionalnya, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera.

    Stasiun-stasiun utama dengan volume keberangkatan tertinggi meliputi Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Semarang Poncol, Bekasi, Bandung, dan Purwokerto.

    “Hingga 30 Maret 2025 pukul 07.00 WIB, penjualan tiket menunjukkan tren positif dengan total 3.407.630 tiket telah terjual, atau sekitar 74,22% dari total kapasitas yang disediakan,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba dalam keterangan resminya, Minggu (30/3/2025).

    “Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.041.548 dengan tingkat okupansi 88,32%, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 366.082 tiket atau 31,90% dari kapasitas yang tersedia,” ungkapnya lagi.

    Anne menambahkan salah satu pertimbangan utama bagi pemudik adalah bagaimana mengurus hewan peliharaan saat bepergian jauh. Terlebih mengingat adanya kebijakan yang tidak mengizinkan pengguna layanan untuk membawa hewan peliharaan ke dalam kereta penumpang.

    Karena itu menurutnya selama periode mudik banyak masyarakat yang memilih menitipkan hewan peliharaan di pet hotel atau tempat penitipan hewan, yang biayanya bisa mencapai ratusan ribu rupiah per hari.

    Namun alih-alih menitipkan hewan peliharaan, tidak sedikit juga penumpang yang ingin membawa hewan peliharaannya ke kampung halaman. Untuk itu KAI juga sudah menyediakan layanan khusus untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini.

    “KAI Logistik melalui layanan Kalog Ekspress menyediakan layanan pengiriman hewan yang aman dan terpercaya, sehingga pelanggan tidak perlu khawatir meninggalkan hewan kesayangannya saat mudik,” terangnya.

    Untuk menggunakan layanan ini pelanggan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan termasuk penggunaan pet cargo yang sesuai dengan ukuran hewan, menyediakan makanan dan minuman yang cukup selama perjalanan, serta memastikan hewan dalam kondisi sehat.

    Selain itu pengamanan ekstra seperti penggunaan cable ties pada pet cargo juga disarankan demi keselamatan hewan selama proses pengiriman.

    Layanan pengiriman hewan peliharaan melalui Kalog Express tersedia dengan tarif yang kompetitif mulai dari Rp 100.000 untuk berat 10 kg pertama, dengan tarif tambahan per kilogram selanjutnya berdasarkan kota tujuan.

    “Sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan, selama periode mudik dan arus balik Lebaran 2025, KAI Logistik menghadirkan promo diskon hingga 40% untuk layanan pengiriman hewan,” ungkap Anne.

    Promo ini berlaku di 67 titik layanan yang tersebar di berbagai kota, dengan cakupan pengiriman lintas selatan seperti Bandung, Yogyakarta, Solo, Jombang, Kebumen, Klaten, Kroya, Kutoarjo, Madiun, hingga Surabaya.

    Dengan estimasi waktu pengiriman kurang dari 24 jam, layanan ini menjadi solusi ideal bagi pemudik yang ingin tetap dekat dengan hewan kesayangannya di kampung halaman.

    “KAI berkomitmen memberikan layanan terbaik tidak hanya bagi penumpang, tetapi juga dalam menyediakan solusi logistik yang inovatif dan sesuai kebutuhan masyarakat,” tutup Anne.

    (igo/rrd)

  • 3,4 Juta Tiket Kereta Api Ludes Terjual hingga H-1 Lebaran 2025 – Halaman all

    3,4 Juta Tiket Kereta Api Ludes Terjual hingga H-1 Lebaran 2025 – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia atau KAI (Persero) mencatat, penjualan tiket angkutan Lebaran 2025 telah mencapai 3.407.630 hingga Minggu (30/3/2025).

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan, penjualan tiket mudik Lebaran menunjukkan tren positif dengan total 3.407.630 tiket telah terjual, atau sekitar 74,22 persen dari total kapasitas yang disediakan.

    “Dari jumlah tersebut, tiket KA Jarak Jauh yang telah terjual mencapai 3.041.548 dengan tingkat okupansi 88,32 persen, sedangkan tiket KA Lokal terjual sebanyak 366.082 tiket atau 31,90 persendari kapasitas yang tersedia,” kata Anne dalam keterangannya, Minggu.

    KAI sendiri menyediakan total kapasitas hingga 4.591.510 tempat duduk untuk perjalanan periode 21 Maret sampai 11 April 2025, yang terdiri dari 3.443.832 tempat duduk untuk Kereta Api Jarak Jauh (KA JJ) dan 1.147.678 tempat duduk untuk Kereta Api Lokal.

    Sejak dimulainya periode Angkutan Lebaran pada 21 Maret hingga 29 Maret 2025 pukul 24.00 WIB, KAI telah melayani 1.659.954 penumpang di seluruh wilayah operasionalnya, baik di Pulau Jawa maupun Sumatera. 

    Sedangkan stasiun-stasiun utama dengan volume keberangkatan tertinggi meliputi Stasiun Pasarsenen, Gambir, Yogyakarta, Surabaya Gubeng, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Semarang Poncol, Bekasi, Bandung, dan Purwokerto.

     

  • Stasiun Bekasi Catat Rekor Penumpang KA Jarak Jauh Tertinggi Angkutan Lebaran 2025
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 Maret 2025

    Stasiun Bekasi Catat Rekor Penumpang KA Jarak Jauh Tertinggi Angkutan Lebaran 2025 Nasional 30 Maret 2025

    Stasiun Bekasi Catat Rekor Penumpang KA Jarak Jauh Tertinggi Angkutan Lebaran 2025
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com

    Stasiun Bekasi
    mencatat lonjakan jumlah penumpang
    Kereta Api Jarak Jauh
    (KAJJ) tertinggi selama masa
    Angkutan Lebaran 2025
    . Hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 17.11 WIB, sebanyak 7.117 penumpang tercatat telah berangkat dari stasiun ini, menjadikannya sebagai rekor tertinggi selama periode mudik tahun ini.
    Jumlah tersebut naik 27,2 persen dari periode yang sama pada Angkutan Lebaran 2024, yang mencatat 5.594 penumpang. Jika dibandingkan dengan sehari sebelumnya, yakni Jumat (28/3/2025), terjadi kenaikan sebesar 33 persen dari total 5.349 penumpang.
    Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (
    KAI
    ) Anne Purba menuturkan, secara kumulatif, sejak Jumat (21/3/2025) hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 17.11 WIB, total penumpang KAJJ yang berangkat dari Stasiun Bekasi telah mencapai 51.497 orang.
    “Angka ini meningkat 30,2 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencatat 39.552 penumpang,” tutur Anne dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/3/2025).
    Lebih lanjut, Anne menjelaskan, Stasiun Bekasi kini menjadi pilihan strategis masyarakat untuk mudik karena kemudahan akses serta terintegrasi langsung dengan layanan
    Commuter Line
    . Selama periode Angkutan Lebaran 2025, tercatat 238.579 penumpang naik Commuter Line dari Stasiun Bekasi, sementara 233.579 penumpang turun di stasiun ini.
    Adapun hingga Sabtu (29/3/2025) pukul 14.00 WIB, KAI telah menjual total 3.347.366 tiket atau sekitar 73 persen dari kapasitas yang disediakan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.998.507 tiket merupakan perjalanan KAJJ dengan tingkat okupansi mencapai 87 persen.
    Sementara itu, tiket KA Lokal yang telah terjual tercatat sebanyak 348.859 tiket atau sekitar 30 persen dari kapasitas.
    Berdasarkan data penjualan tiket per 29 Maret 2025 pukul 14.00 WIB, berikut adalah daftar 10 stasiun dengan jumlah penumpang KAJJ terbanyak.
    Dengan pencapaian tersebut, Stasiun Bekasi menempati posisi ketujuh secara nasional dalam jumlah keberangkatan KAJJ terbanyak pada hari itu.
    Selama masa Angkutan Lebaran yang berlangsung dari Jumat (21/3/2025) hingga Jumat (11/4/2025), sebanyak 97.825 penumpang telah memilih Stasiun Bekasi sebagai titik awal perjalanan mereka.
    Kondisi tersebut mempertegas peran stasiun tersebut dalam mendukung kelancaran arus mudik, terutama sebagai alternatif dari Stasiun Pasar Senen yang selama ini menjadi pusat keberangkatan utama pemudik dari Jakarta.
    “Keberadaan Stasiun Bekasi turut membantu pemerataan distribusi penumpang dan mengurangi kepadatan di stasiun besar. Konektivitas antarmoda, khususnya dengan Commuter Line, memudahkan masyarakat dari berbagai penjuru Jabodetabek untuk menjangkau stasiun ini sebelum melanjutkan perjalanan jarak jauh,” ujar Anne.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.