Tag: Anne Purba

  • KAI Group layani 115,39 juta pelanggan selama Triwulan I 2025

    KAI Group layani 115,39 juta pelanggan selama Triwulan I 2025

    Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan publik terhadap layanan kami yang terus berkembang…,

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group mencatatkan capaian positif dengan melayani 115.398.623 pelanggan pada moda transportasi yang nyaman dan aman, selama Triwulan I 2025.

    “Periode Januari hingga Maret 2025, KAI Group mencatat total 115.398.623 pelanggan, atau meningkat sebesar 8,21 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 dengan jumlah 106.639.544 pelanggan,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Jumat.

    Dia menyampaikan peningkatan itu menunjukkan antusiasme masyarakat yang semakin besar terhadap moda transportasi kereta api sebagai pilihan utama perjalanan yang ramah lingkungan.

    “Capaian ini adalah bentuk nyata dari kepercayaan publik terhadap layanan kami yang terus berkembang. Masyarakat kini semakin sadar pentingnya menggunakan transportasi publik sebagai solusi mobilitas yang efisien sekaligus peduli lingkungan,” ujarnya.

    Dari total pelanggan tersebut, rincian jumlah penumpang terdiri dari 12.261.634 pelanggan layanan KA Jarak Jauh dan Lokal KAI, 92.644.826 pelanggan KAI Commuter, 1.694.921 pelanggan KA Bandara di Medan dan Yogyakarta, 1.353.760 pelanggan Whoosh yang dikelola KCIC.

    Selanjutnya, 1.009.737 pelanggan LRT Sumatera Selatan, 6.351.283 pelanggan LRT Jabodebek, 45.317 pelanggan KA Makassar–Parepare; dan 37.145 pelanggan dari layanan KAI Wisata.

    “Tren kenaikan jumlah pelanggan terjadi di hampir seluruh lini layanan KAI Group. LRT Jabodebek mencatat lonjakan signifikan sebesar 65,33 persen dibandingkan periode sebelumnya,” tambah Anne.

    KA Bandara juga mengalami pertumbuhan yang positif sebesar 25 persen, disusul layanan Whoosh dengan peningkatan sebesar 12,57 persen. Pelanggan LRT Sumsel meningkat 11,13 persen, sementara pelanggan kereta api jarak jauh dan lokal KAI naik sebesar 7,8 persen. KAI Commuter mencatatkan kenaikan 5,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Sebagai bagian dari visi menuju ekosistem transportasi berkelanjutan, KAI terus mengembangkan konektivitas antarmoda. Integrasi layanan kereta dengan moda transportasi lainnya seperti bus, angkutan kota, dan layanan berbasis daring menjadi perhatian utama untuk memastikan mobilitas yang lancar dan efisien dari titik awal hingga tujuan akhir pelanggan.

    “Tujuan kami bukan hanya melayani perjalanan antar kota, tetapi juga menghubungkan seluruh jaringan transportasi dalam satu kesatuan sistem yang berkelanjutan. Inilah langkah konkret dalam membangun ekosistem transportasi masa depan,” tutur Anne.

    Sejak Desember 2024, KAI telah meluncurkan fitur Carbon Footprint pada aplikasi Access by KAI. Fitur itu memungkinkan pelanggan menghitung emisi karbon dari perjalanan mereka, serta memberikan kesadaran lebih akan dampak positif menggunakan kereta api.

    Selain itu, KAI turut menyediakan fasilitas water station di berbagai stasiun untuk mendorong pelanggan membawa botol minum sendiri, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

    Di dalam kereta, KAI juga mengganti alat makan plastik dengan peralatan berbahan kayu atau wooden cutlery yang lebih ramah lingkungan.

    Dalam hal infrastruktur, KAI turut serta dalam konservasi lingkungan dengan mengganti 15.864 bantalan kayu di jembatan baja menjadi bantalan sintetis. Inovasi ini tidak hanya memperpanjang umur infrastruktur, tetapi juga mengurangi ketergantungan terhadap kayu alami yang berdampak pada deforestasi.

    “Bagi kami, keberlanjutan bukan sekadar program, melainkan prinsip dasar dalam menjalankan operasional. Inovasi pada infrastruktur dan layanan menjadi bagian penting dari upaya kami menjaga bumi tetap lestari,” beber Anne.

    Dari sisi operasional, KAI terus menjaga ketepatan waktu, keamanan, dan kenyamanan sebagai pilar utama pelayanan. Ketiga aspek tersebut menjadi faktor penentu loyalitas pelanggan dan penguatan citra KAI sebagai transportasi publik yang dapat diandalkan.

    KAI juga senantiasa melakukan peningkatan layanan melalui peremajaan sarana, pembaruan sistem digital seperti upgrade system Access by KAI, dan berbagai promosi yang menarik demi meningkatkan pengalaman pelanggan.

    “KAI Group akan terus berkomitmen menjadi mitra perjalanan terbaik, tidak hanya dalam hal efisiensi, tetapi juga dalam menjaga keberlangsungan ekosistem transportasi,” demikian Anne.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • KAI Layani 4,5 Juta Penumpang Saat Angkutan Lebaran 2025

    KAI Layani 4,5 Juta Penumpang Saat Angkutan Lebaran 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat keberhasilan dalam menyelenggarakan Angkutan Lebaran 2025 dengan melayani 4.508.137 pelanggan kereta api, baik jarak jauh maupun lokal, di seluruh wilayah operasionalnya di Pulau Jawa dan Sumatera.

    Masa Angkutan Lebaran 2025 yang berlangsung sejak 21 Maret hingga 11 April 2025 ini mencatat jumlah kapasitas tempat duduk yang disediakan sebanyak 4.591.510 seat, terdiri dari 3.443.832 seat KA Jarak Jauh dan 1.147.678 seat KA Lokal.

    “Per 11 April 2025 pukul 07.00 WIB, tiket yang terjual telah mencapai 4.663.676, atau sekitar 101,57% dari total kapasitas yang disediakan,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

    Secara rinci, 3.884.800 tiket di antaranya merupakan tiket KA Jarak Jauh, dengan tingkat okupansi 112,80%, dan 778.876 tiket KA Lokal dengan okupansi 67,87%. Angka okupansi yang melebihi 100% disebabkan adanya penumpang dinamis, yaitu pelanggan yang naik-turun di stasiun antara stasiun awal dan tujuan akhir perjalanan.

    Selama masa Angkutan Lebaran 2025, stasiun-stasiun besar mencatat lonjakan jumlah pelanggan yang signifikan. Berikut 10 stasiun tujuan terpadat:

    Stasiun Pasarsenen – 285.845 pelanggan
    Stasiun Gambir – 216.316 pelanggan
    Stasiun Yogyakarta – 201.752 pelanggan
    Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng – 154.710 pelanggan
    Stasiun Purwokerto – 141.591 pelanggan
    Stasiun Surabaya Gubeng – 139.443 pelanggan
    Stasiun Surabaya Pasar Turi – 133.609 pelanggan
    Stasiun Solo Balapan – 131.350 pelanggan
    Stasiun Semarang Poncol – 125.642 pelanggan
    Stasiun Bandung – 115.767 pelanggan

    Dalam keberhasilan layanan selama Angkutan Lebaran 2025, KAI tidak lupa memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para komunitas pecinta kereta api (Railfans) yang turut ambil bagian dalam membantu pelayanan di stasiun.

    Terdapat sekitar 8.468 anggota railfans yang tergabung dalam 58 komunitas di seluruh Daerah Operasi dan Divisi Regional KAI. Mereka rela meluangkan waktu libur Lebarannya untuk membantu memberikan informasi kedatangan dan keberangkatan kereta kepada para pelanggan, serta menciptakan suasana Lebaran yang hangat di stasiun.

    “Semangat dan dedikasi teman-teman Railfans menjadi semangat kebersamaan yang luar biasa. Kami merasa terbantu dan terinspirasi oleh energi positif yang mereka bawa,” ujar Anne.

    Di wilayah Daop 1 Jakarta, dukungan kepada KAI diberikan dari ITL Trisakti, Keluarga Besar Railfans Cikampek (KBRC), Komunitas Railfans Karawang (KRK), Jejak Railfans, Komunitas Train Photograph Railfans Indonesia, Edan Sepur Wilayah 1 Jakarta, Gerakan Muda – PenggeMar Kereta Api (GM-MarKA), Forum Pengguna & Pecinta Kereta Api (FPPKA), IRPS Korwil Jakarta, Railfans Daop 1 (RD One), Komunitas Arek Spoor Indonesia area 1, Victory Railfans Sektor 1 Jakarta, Komunitas National Railfans, Komunitas Sadulur Sepoor, Komunitas Railfans Wilayah 1D, Railfans Bogor +246 Mdpl, Railfans Sukabumi (RFSI), Forum Railfans Area 1 Jakarta, Javatrain Sukabumi, Baraya Kereta Api (BARAKA), dan JAVATRAIN.

    Dukungan juga mengalir dari komunitas railfans di wilayah lainnya seperti Daop 2 Bandung: Edan Sepur Wilayah 2 Bandung, Garut Railfans, IRPS Korwil Bandung, Sahabat Kereta Api (SKA) Area 2 Bandung, Railfans Cianjur (RFCJ), dan Victory Railfans Sektor 2 Bandung. Dari Daop 3 Cirebon hadir Edan Sepur Wilayah 3 Cirebon, Komunitas Railfans Daop 3 (KRD3), dan IRPS Korwil Cirebon.

    Dari Daop 4 Semarang: Komunitas Railfans Daop Empat (KRDE), IRPS Korwil Semarang, Komunitas RF Tegal, dan Railfans Pekalongan. Sementara di Daop 5 Purwokerto, partisipasi datang dari Spoorlimo – Railfans Daop 5 Purwokerto dan IRPS Korwil Purwokerto. Dari Daop 6 Yogyakarta hadir Semboyan Satoe Indonesian Railfans dan IRPS Korwil Yogyakarta. Di Daop 7 Madiun berkontribusi Railfans Jombang +43, Komunitas Railfans Kota Marmer +85 Tulungagung, Barisan Railfans Kertosono Daop Seven (Brantas) +43, Komunitas Railfans Blitar +167, Pecinta Kereta Api Lingkup Madiun (Pecel +63), dan Komunitas Railfans Enam Delapan (RED) Kediri.

    Dari Daop 8 Surabaya, komunitas yang turut serta adalah Komunitas cinta dan peduli kereta Daop Delapan (Si Puong), Sahabat Kereta, IRPS Wilayah Surabaya Korwil, dan Komunitas Railfans Malang Raya (RF +444). Di wilayah Daop 9 Jember, hadir Tanggul Railfans Community (TRC +30), Komunitas Railfans Daop (KRD) 9 Jember, dan Osing Train Community (OTC).

    Partisipasi dari Divre I Sumatera Utara diberikan oleh Divre 1 Railfans dan Insan dan Pencinta Kereta Api Sumatera Utara (IPKA Sumut), sementara dari Divre II Sumatera Barat ada Komunitas Pecinta KA Divre 2 Sumbar (KPKD2SB) dan IRPS Korwil Sumbar.

    Di Divre III Palembang hadir Organisasi Pencinta Kereta Api (OPKA) Sumatera Selatan, dan dari Divre IV Tanjungkarang ada Barisan Railfans Divre Empat (BARADIPAT) dan Himpunan Mahasiswa Perkeretaapian ITERA. Dukungan juga datang dari komunitas terpusat yaitu Kereta Anak Bangsa (KAB) dan IRPS Pusat.

    “Atas nama manajemen KAI, kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang telah mempercayakan perjalanan Lebaran kepada KAI, serta kepada para komunitas Railfans yang telah menunjukkan bahwa kolaborasi dan semangat gotong-royong adalah kekuatan kita bersama,” tutup Anne.

  • KAI: Stasiun Pasar Senen jadi primadona pemudik Lebaran 2025

    KAI: Stasiun Pasar Senen jadi primadona pemudik Lebaran 2025

    Integrasi transportasi yang lancar dan kemudahan aksesibilitas menjadikan stasiun ini sebagai pilihan utama bagi masyarakat

    Jakarta (ANTARA) – PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat Stasiun Pasar Senen menjadi primadona para pemudik yang melakukan perjalanan ke kampung halaman ataupun jadi tujuan untuk balik ke Jakarta pada masa Angkutan Lebaran 2025.

    “Integrasi transportasi yang lancar dan kemudahan aksesibilitas menjadikan stasiun ini sebagai pilihan utama bagi masyarakat, khususnya yang akan menuju wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba di Jakarta, Kamis.

    Dia menyatakan Stasiun Pasar Senen pada periode arus mudik tanggal 21 Maret – 1 April berhasil memberangkatkan sebanyak 240.230 penumpang selama 12 hari.

    Pada periode tersebut KAI mencatat jumlah pelanggan yang berangkat dari Stasiun Pasar Senen rata-rata per hari mencapai 20.019 penumpang.

    “Angka ini menunjukkan antusiasme masyarakat yang tinggi dalam memilih kereta api sebagai moda transportasi mudik,” ujarnya.

    Bahkan pada arus balik dari 2–10 April atau H+1 hingga H+9 lebaran, jumlah penumpang keberangkatan di Stasiun Pasar Senen masih cukup tinggi dengan total 136.577 penumpang atau rata-rata 15.175 penumpang berangkat selama 8 hari terakhir.

    Sedangkan untuk penumpang yang datang ke Jakarta melalui Stasiun Pasar Senen pada arus balik, meningkat dua kali lipat dibanding pada periode arus mudik.

    “Rata-rata penumpang yang turun di stasiun pada periode mudik sebanyak 8.519 penumpang per hari, pada arus balik pelanggan yang turun di Stasiun Pasar Senen mencapai 18.001 penumpang setiap hari, atau tumbuh 111 persen secara rata-rata harian,” terangnya.

    Selama 12 hari periode mudik Lebaran 2025, total penumpang yang turun di Stasiun Pasar Senen mencapai 102.228 penumpang.

    Sedangkan pada periode arus balik, sampai dengan 10 April atau sehari jelang berakhirnya masa Angkutan Lebaran 2025, tercatat 162.006 penumpang tiba di Stasiun Pasar Senen.

    Salah satu faktor utama yang membuat Stasiun Pasar Senen menjadi primadona adalah integrasinya dengan berbagai moda transportasi lain. Stasiun ini terintegrasi langsung dengan jaringan KRL Commuter Line.

    “Dari tanggal 21 Maret – 9 April, sejumlah 306.771 pengguna KRL memadati Stasiun Pasar Senen. Rata-rata 15.339 pengguna KRL naik dan turun setiap harinya dalam 20 hari terakhir pada masa Angkutan Lebaran 2025,” terangnya.

    Integrasi itu memudahkan penumpang yang akan mudik dari berbagai daerah di sekitar Jabodetabek untuk menuju Stasiun Pasar Senen dengan menggunakan KRL.

    Selain itu, Stasiun Pasar Senen juga terintegrasi dengan Terminal Senen yang berseberangan dengan lokasi stasiun dan merupakan pusat pemberhentian bus Trans Jakarta.

    Di samping itu tersedia pula pick-up point untuk angkutan online di area Stasiun Pasar Senen, sehingga memberikan lebih banyak pilihan transportasi bagi penumpang yang tiba di Stasiun Pasar Senen untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir mereka.

    KAI menegaskan komitmennya dalam menyelenggarakan angkutan Lebaran 2025 dengan tenang dan menyenangkan, sejalan dengan tema yang diusung oleh pemerintah.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Asisten Masinis KA Jenggala Tewas, Sopir Sempat Kabur

    Asisten Masinis KA Jenggala Tewas, Sopir Sempat Kabur

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan tragis terjadi di jalur kereta api antara Stasiun Indro dan Kandangan, Gresik, Jawa Timur, pada Selasa 8 April 2025 pukul 18.35 WIB. Sebuah truk bermuatan kayu diduga menerobos perlintasan sebidang tanpa penjagaan (register), menyebabkan tabrakan hebat dengan Kereta Api (KA) Commuter Line Jenggala (CL 470).

    Akibatnya, asisten masinis Abdillah Ramdan meninggal dunia, sementara masinis Purwo Pranoto mengalami luka serius dan kini dirawat intensif di RS Semen Gresik.

    Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia (Persero), Anne Purba mengonfirmasi bahwa truk yang melintas secara ilegal menjadi penyebab insiden tersebut.

    “Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 9 April 2025.

    Duka dan Dampak Operasional

    Benturan keras menyebabkan bagian depan KA rusak parah. Meski para penumpang—berjumlah 130 orang—berhasil dievakuasi dengan selamat ke KA pengganti, insiden ini meninggalkan luka mendalam bagi keluarga besar KAI. Abdillah Ramdan, asisten masinis yang terluka parah, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat penanganan medis.

    “Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang Asisten Masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat,” kata Anne.

    KAI segera mengevakuasi kereta yang terdampak dan menggantinya dengan rangkaian K330801-04 dari Stasiun Surabaya Pasarturi. Layanan penumpang tetap berjalan dengan pengalihan ke rangkaian pengganti pada pukul 18.58 WIB. Insiden ini tidak mengganggu perjalanan KA antarkota, karena jalur yang terdampak merupakan jalur cabang.

    Langkah Hukum dan Peringatan Tegas

    KAI dengan tegas menyatakan akan menempuh jalur hukum terhadap pengemudi truk yang melanggar peraturan lalu lintas dan menyebabkan kecelakaan fatal ini. Dugaan pelanggaran hukum mengacu pada beberapa regulasi, antara lain:

    UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114 dan Pasal 296 yang mengatur kewajiban berhenti, melihat, mendengar, dan mendahulukan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang. Pasal 310 ayat (4), yang menyebut pelaku kecelakaan akibat kelalaian yang menyebabkan kematian bisa dipidana penjara hingga 6 tahun atau denda hingga Rp12 juta. UU No. 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, Pasal 124, yang menegaskan prioritas kereta api di semua perpotongan jalur sebidang.

    “Kami membawa ke ranah hukum dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Sebab, ini bukan hanya kerugian operasional, tapi juga menyangkut nyawa petugas kami yang meninggal dunia,” tutur Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif.

    Sopir Truk Sempat Kabur

    Informasi di lapangan menyebutkan bahwa pengemudi truk sempat melarikan diri usai kejadian. Pihak kepolisian masih menyelidiki keberadaan sopir dan kronologi pasti insiden. Truk tersebut diketahui milik PT Garuda Trans.

    Dugaan kuat menunjukkan adanya unsur kelalaian berat karena menerobos perlintasan sebidang yang tidak dijaga tanpa memperhatikan keberadaan kereta yang melintas.

    Edukasi dan Seruan Keselamatan

    KAI tidak hanya menempuh jalur hukum, tetapi juga terus menggalakkan kampanye keselamatan melalui berbagai media dan platform. Sosialisasi langsung di titik perlintasan rawan, kerja sama dengan kepolisian dan Dinas Perhubungan, hingga kampanye digital terus digencarkan.

    “KAI menyesalkan masih adanya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang disebabkan karena kelalaian pengguna jalan. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” kata Anne.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru ketika melintas di perlintasan sebidang.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” ucap Anne.

    Dorongan Penutupan Perlintasan Liar

    KAI Daop 8 juga mendesak pemerintah daerah agar menutup perlintasan liar yang tidak dijaga dan menggantinya dengan pembangunan infrastruktur keselamatan seperti flyover atau underpass. Hal ini untuk mencegah potensi kecelakaan serupa di masa mendatang.

    “KAI mendorong kepada pemerintah terkait untuk melakukan penutupan perlintasan liar dan pembangunan flyover atau underpass guna meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api,” ujar Luqman Arif.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tolong Kembalikan, Itu Satu-satunya Kenangan yang Ada

    Tolong Kembalikan, Itu Satu-satunya Kenangan yang Ada

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan tragis yang melibatkan Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro–Sidoarjo dengan sebuah truk bermuatan kayu pada Selasa 8 April 2025 tidak hanya menelan korban jiwa dari awak kereta, tetapi juga menyisakan duka yang lebih dalam bagi keluarga korban.

    Salah satunya adalah kehilangan dua unit ponsel milik almarhum asisten masinis Abdillah Ramdan, yang hingga kini belum ditemukan dan diduga dicuri.

    Lewat akun X (Twitter) @MarshaIrish1, seorang yang diduga sebagai adik korban menyampaikan permohonan menyentuh.

    “Saya adik dari alm asisten masinis Abdillah Ramdan KA Jenggala. Meminta tolong untuk mengembalikan 2 HP Xiaomi dan Redmi kakak saya, karena saat ini belum bisa dilacak keberadaannya, dan sepertinya kartunya telah dicabut. Kami hanya butuh datanya saja,” tuturnya.

    “Kami hanya butuh memori card-nya saja, ada kenang-kenangan foto kakak saya dan anaknya yang berumur 3 tahun. Kami mohon, hanya itu satu-satunya kenangan yang ada,” kata @MarshaIrish1 menambahkan.

    Permintaan tersebut menambah lapisan kesedihan dari musibah yang seharusnya bisa dicegah.

    Kronologi Kecelakaan

    PT Kereta Api Indonesia (KAI) melalui Vice President Public Relations, Anne Purba, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi pada pukul 18.35 WIB di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan, Gresik, Jawa Timur. Lokasi ini adalah perlintasan sebidang yang tidak dijaga.

    “Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan tanpa memperhatikan keberadaan kereta yang sedang melintas. Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk,” ujar Anne.

    Akibat benturan tersebut, masinis dan asisten masinis mengalami luka serius dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik. Namun, nyawa asisten masinis Abdillah Ramdan tidak tertolong.

    “Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian (ASP) terbaik. Almarhum Abdillah Ramdan bukan hanya seorang asisten masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat,” ucap Anne.

    Proses Evakuasi dan Dampak Operasional

    KAI dengan sigap mengirimkan rangkaian pengganti dari Stasiun Surabaya Pasarturi untuk menggantikan KA 470 yang mengalami kerusakan. Sebanyak 130 penumpang dialihkan ke rangkaian tersebut agar dapat melanjutkan perjalanan dengan selamat.

    Anne memastikan bahwa kecelakaan ini tidak mengganggu perjalanan KA jarak jauh lintas utara Jawa karena lokasi kejadian berada di jalur cabang.

    Seruan Keselamatan dan Jalur Hukum

    Insiden ini memicu keprihatinan mendalam dari KAI yang kembali menyerukan pentingnya kedisiplinan pengguna jalan saat melintasi perlintasan sebidang. Anne mengutip Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang mewajibkan pengguna jalan untuk berhenti dan memastikan aman sebelum melintas.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” ucap Anne.

    Dalam kasus ini, pengemudi truk diduga melanggar hukum karena kelalaiannya mengakibatkan kecelakaan fatal. KAI telah menyatakan akan menempuh jalur hukum dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.

    “Kami membawa ke ranah hukum karena ini bukan hanya menyangkut kerugian operasional, tapi juga nyawa petugas kami yang meninggal dunia,” kata Luqman Arif, Manajer Humas KAI Daop 8 Surabaya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Asisten Masinis KA Jenggala Tewas Akibat Kelalaian Sopir PT Garuda Trans, KAI Tempuh Jalur Hukum

    Asisten Masinis KA Jenggala Tewas Akibat Kelalaian Sopir PT Garuda Trans, KAI Tempuh Jalur Hukum

    PIKIRAN RAKYAT – Kecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan sebidang rel kereta api. Kali ini, insiden nahas menimpa KA Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro–Sidoarjo yang bertabrakan dengan truk bermuatan kayu milik PT Garuda Trans di Gresik, Jawa Timur, pada Selasa, 8 April 2025 pukul 18.35 WIB. Akibat peristiwa tersebut, seorang asisten masinis, Abdillah Ramdan, meninggal dunia setelah sempat dirawat di rumah sakit.

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyatakan bahwa kecelakaan ini terjadi akibat kelalaian sopir truk yang menerobos perlintasan tanpa penjagaan di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11, km 7+600/700, antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan. Perlintasan ini diketahui tidak dilengkapi palang atau petugas jaga.

    Kronologi Insiden

    Menurut Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, peristiwa bermula ketika truk bermuatan kayu secara gegabah melintasi jalur rel tanpa memperhatikan keberadaan kereta yang sedang melaju. Akibatnya, bagian depan KA tertabrak keras oleh truk, menyebabkan kerusakan serius dan melukai dua petugas utama.

    “Masinis dan asisten masinis mengalami luka dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik. Sayangnya, Abdillah Ramdan tidak tertolong dan meninggal dunia saat perawatan,” ujarnya dalam pernyataan resmi, Rabu 9 April 2025.

    Anne Purba juga menyampaikan duka mendalam atas kehilangan tersebut.

    “Kami kehilangan salah satu awak sarana perkeretaapian (ASP) terbaik. Almarhum bukan hanya seorang asisten masinis yang berdedikasi, tetapi juga sosok yang mewakili semangat pengabdian dalam melayani masyarakat,” tuturnya.

    Langkah KAI: Tempuh Jalur Hukum

    Menanggapi kejadian ini, PT KAI Daop 8 Surabaya dengan tegas menyatakan akan menempuh jalur hukum. Manajer Humas Daop 8, Luqman Arif, menyebut bahwa kelalaian sopir truk melanggar sejumlah regulasi penting.

    “Kami membawa kasus ini ke ranah hukum dengan berkoordinasi bersama pihak kepolisian. Ini bukan hanya menyangkut kerugian operasional, tapi juga soal nyawa petugas kami yang menjadi korban,” ujarnya.

    Luqman menambahkan bahwa insiden ini diduga melanggar Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) serta Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian.

    Potensi Jerat Hukum untuk Sopir

    Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009, pelaku yang karena kelalaiannya menyebabkan kematian dapat dijerat dengan Pasal 310 ayat (4), yang berbunyi:

    “Apabila kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp12.000.000,00.”

    Selain itu, Pasal 114 mewajibkan setiap pengguna jalan untuk berhenti, melihat, dan mendengar sebelum melewati perlintasan sebidang. Sementara Pasal 296 mengatur sanksi pidana berupa kurungan maksimal 3 bulan atau denda maksimal Rp750.000 jika melanggar rambu peringatan atau sinyal.

    Dari aspek perkeretaapian, Pasal 124 UU No. 23 Tahun 2007 juga menegaskan bahwa pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api di titik perpotongan sebidang.

    Upaya Penanganan dan Evakuasi

    Setelah kejadian, KAI segera melakukan evakuasi dan koordinasi cepat dengan petugas pengatur perjalanan, kondektur, serta petugas keamanan di Stasiun Indro dan Kandangan. Rangkaian pengganti dikirim dari Stasiun Surabaya Pasarturi, dan sebanyak 130 penumpang berhasil dievakuasi ke Stasiun Pasar Turi dan Sidoarjo tanpa mengalami cedera.

    “Perjalanan KA jarak jauh di jalur utama utara Jawa tidak terdampak karena lokasi kejadian berada di jalur cabang,” ucap Anne.

    Dorongan Peningkatan Keselamatan

    Insiden ini kembali menyoroti pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang, terutama yang tidak dijaga. KAI secara aktif terus mengedukasi masyarakat melalui kampanye keselamatan dan sosialisasi langsung di lapangan.

    “KAI menyesalkan masih adanya kecelakaan di perlintasan sebidang akibat kelalaian. Ini pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” kata Anne.

    Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru saat melintas rel.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” ujarnya.

    Lebih jauh, KAI juga mendorong pemerintah daerah untuk segera menutup perlintasan liar dan membangun flyover atau underpass demi menghindari kejadian serupa di masa depan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Tingkatkan Keselamatan Perjalanan Kereta, KAI Tutup 74 Perlintasan Sebidang hingga Maret 2025

    Tingkatkan Keselamatan Perjalanan Kereta, KAI Tutup 74 Perlintasan Sebidang hingga Maret 2025

    JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan. Salah satunya, dengan menutup 74 perlintasan sebidang pada periode Januari hingga Maret 2025.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan dari total 74 yang sudah ditutup, 24 di antaranya merupakan perlintasan resmi yang telah terdaftar (register), dan 50 lainnya merupakan perlintasan liar yang tidak memiliki izin.

    Anne bilanh langkah ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 94 Tahun 2018 Pasal 2, yang mewajibkan penutupan perlintasan yang tidak memiliki Nomor JPL, tidak dijaga, dan/atau tidak berpintu dengan lebar kurang dari dua meter.

    “Penutupan dilakukan untuk menjamin keamanan dan kelancaran operasional kereta api,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu, 9 April.

    Selama tahun 2024, sambung Anne, KAI juga telah menutup sebanyak 309 perlintasan sebidang di berbagai wilayah operasional.

    “Capaian ini menunjukkan upaya berkelanjutan KAI dalam memperkuat aspek keselamatan, sekaligus mengurangi titik potensi gangguan di jalur rel,” kata Anne.

    Berdasarkan data internal KAI, saat ini terdapat 3.693 titik perlintasan sebidang di seluruh Indonesia, dengan komposisi 1.883 titik atau 50,98 persen dijaga dan 1.810 titik atau 49,01 persen tidak dijaga.

    Anne mengatakan ketidakterjagaan ini berpotensi menimbulkan kerawanan bila tidak ditangani dengan pendekatan preventif dan kolaboratif.

    “Sebagai bagian dari strategi mitigasi risiko, KAI tidak hanya menutup perlintasan yang tidak sesuai ketentuan, namun juga aktif mengusulkan pembangunan perlintasan tidak sebidang seperti flyover dan underpass kepada pemerintah pusat dan daerah. Solusi ini diharapkan dapat mengurangi interaksi langsung antara kendaraan dan kereta api,” ucap Anne.

    Anne bilang langkah peningkatan keselamatan juga dilakukan melalui kegiatan sosialisasi di berbagai daerah. Dalam periode 2020 hingga 2024, KAI bersama stakeholder telah melaksanakan berbagai program edukatif, seperti kampanye keselamatan, pemasangan 1.553 spanduk peringatan, dan penertiban 646 bangunan liar di sekitar jalur rel.

    Kegiatan sosialisasi tersebut melibatkan berbagai pihak, seperti Dinas Perhubungan, komunitas railfans, dan kepolisian, untuk menjangkau lebih banyak masyarakat secara langsung. Pendekatan kolaboratif ini dinilai efektif dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya keselamatan di perlintasan sebidang.

    Anne menegaskan bahwa faktor manusia memegang peran besar dalam menciptakan keselamatan di lintasan sebidang.

    “Keberadaan rambu lalu lintas harus dihormati dan dipatuhi. Palang pintu dan penjaga hanyalah pelengkap, bukan jaminan utama. Disiplin dan kewaspadaan pengguna jalan menjadi kunci,” jelasnya.

    Karena itu, sambung Anne, KAI terus menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati dan patuh pada aturan ketika melintasi perlintasan sebidang. Setiap pengguna jalan wajib memastikan kondisi aman sebelum melintas, termasuk berhenti, melihat, dan mendengar sesuai ketentuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

    Pasal 114 UU tersebut mewajibkan pengguna jalan untuk mendahulukan perjalanan kereta api. Sementara itu, Pasal 296 memberikan sanksi pidana maksimal tiga bulan atau denda hingga Rp750.000 bagi pelanggar yang nekat melintas saat sinyal peringatan berbunyi atau palang mulai menutup.

    Selain itu, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian pada Pasal 124 juga secara tegas mengatur bahwa prioritas utama di perlintasan sebidang adalah perjalanan kereta api. Ketentuan ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keselamatan seluruh pihak yang melintas.

    “KAI menyatakan akan terus bekerja sama dengan aparat penegak hukum untuk menindaklanjuti setiap pelanggaran yang berpotensi membahayakan. Jika ditemukan unsur kelalaian yang menyebabkan dampak fatal hingga korban jiwa, sanksi pidana dapat dikenakan sebagaimana diatur dalam Pasal 310 ayat (4) UU LLAJ, yaitu penjara maksimal enam tahun dan/atau denda hingga Rp12 juta,” tegas Anne.

    Dalam mengedukasi publik, KAI juga melibatkan komunitas pecinta kereta api (railfans) sebagai mitra strategis. Kehadiran mereka turut membantu menyebarluaskan informasi keselamatan melalui media sosial, forum, dan berbagai kegiatan kreatif lainnya.

    Kampanye keselamatan juga rutin dilakukan bersama Dinas Perhubungan dan Kepolisian. Kegiatan seperti inspeksi bersama, pemasangan rambu tambahan, dan edukasi di lingkungan sekolah menjadi bentuk nyata kolaborasi untuk menciptakan lingkungan transportasi yang lebih aman.

    “Kami percaya bahwa kolaborasi dan kesadaran kolektif adalah pondasi utama dalam mewujudkan sistem transportasi yang selamat dan berkelanjutan. KAI berkomitmen untuk terus melakukan langkah-langkah strategis demi mewujudkan perjalanan kereta api yang lebih andal, aman dan nyaman,” tutup Anne.

  • KAI Tutup Perlintasan Sebidang Gresik, Imbas Truk Kayu Tabrak KA Jenggala

    KAI Tutup Perlintasan Sebidang Gresik, Imbas Truk Kayu Tabrak KA Jenggala

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Kereta Api Indonesia (KAI) beserta stakeholder terkait memutuskan menutup perlintasan sebidang nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan imbas insiden tertempernya KA CL Jenggala dan mengakibatkan asisten masinis meninggal dunia. 

    Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan PT KAI Daop 8 Surabaya, Balai Teknik Perkeretaapian kelas 1 Surabaya, Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik, Polsek dan Koramil Kebomas, Kecamatan Kebomas serta dari Kelurahan Tenggulunan sepakat menutup Perlintasan Sebidang Nomor 11 yang terletak di antara Stasiun Indro dan Stasiun Kandangan. 

    “Keputusan ini diambil berdasarkan hasil evaluasi bersama yang mempertimbangkan tingginya potensi risiko kecelakaan di lokasi tersebut,” kata Luqman dalam keterangan resmi, Rabu (9/4/2025). 

    Luqman mengatakan bahwa Penutupan  serta sebagai bagian dari komitmen bersama dalam meningkatkan keselamatan transportasi. Para pihak juga sebelumnya melakukan koordinasi guna memastikan bahwa penutupan ini berjalan lancar dan tidak menimbulkan gangguan yang signifikan bagi masyarakat.

    Penutupan Jalan Perlintasan Langsung (JPL) no 11 di Km 7 + 639 antara Stasiun Indro – Stasiun Kandangan dilakukan dengan memasang patok, pembongkaran jalan aspal dan cor di perlintasan mulai Selasa malam (8/4/2025).

    Luqman menjelaskan keberadaan perlintasan sebidang di sebagian tempat melewati pemukiman warga dan daerah industri, sehingga rawan terjadi kondisi tidak aman bagi masyarakat. KAI terus berupaya menutup perlintasan sebidang yang tidak memenuhi regulasi. Pasalnya, perlintasan sebidang menjadi salah satu titik rawan terjadinya kondisi tidak aman  berlalu lintas. 

    Sebelumnya, Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro – Sidoarjo mengalami insiden tertemper truk muatan kayu pada Selasa, (8/4/2025)18.35 WIB, akibat insiden ini, asisten masinis meninggal dunia. 

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan insiden tersebut terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 pada km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan, tepatnya di perlintasan tidak dijaga (register).

    “Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas. Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk, yang menyebabkan masinis dan asisten masinis mengalami luka dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Anne, dikutip Rabu (9/4/2025). 

    Meski telah dilarikan ke rumah sakit dan  mendapat penanganan medis, asisten masinis yang bertugas dalam perjalanan tersebut yaitu Abdillah Ramdan meninggal dunia. Anne mengatakan peristiwa ini sangat merugikan dari berbagai aspek, termasuk gangguan operasional, kerusakan sarana dan prasarana, serta yang paling utama adalah risiko terhadap keselamatan petugas dan penumpang. 

  • Truk Tertabrak KA Tewaskan Asisten Masinis, Ini Sanksi Terobos Perlintasan

    Truk Tertabrak KA Tewaskan Asisten Masinis, Ini Sanksi Terobos Perlintasan

    Jakarta

    Kereta Api Commuter Line (CL) Jenggala relasi Indro-Sidoarjo mengalami kecelakaan dengan truk muatan kayu, Selasa (8/4/2025) semalam. Peristiwa yang terjadi di Jalan Perlintasan Langsung (JPL) 11 pada km 7+600/700 antara Stasiun Indro dan Kandangan ini membuat asisten masinis KA meninggal dunia.

    Kecelakaan itu terjadi di perlintasan tidak dijaga. Berdasarkan laporan dari kondektur KA 470, insiden terjadi ketika truk muatan kayu menerobos perlintasan sebidang tanpa memperhatikan keberadaan kereta api yang sedang melintas

    “Akibatnya, bagian depan kereta tertemper truk, yang menyebabkan masinis dan asisten masinis mengalami luka dan segera dilarikan ke RS Semen Gresik untuk mendapatkan penanganan medis,” ungkap Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

    Setelah mendapat penanganan medis, asisten masinis yang bertugas dalam perjalanan tersebut, Abdillah Ramdan, meninggal dunia.

    KAI mengingatkan pengendara untuk menaati aturan keselamatan saat melintasi perlintasan sebidang. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan secara tegas mengatur bahwa pengguna jalan wajib mendahulukan perjalanan kereta api.

    “Secara khusus, Pasal 114 menyatakan bahwa setiap pengguna jalan yang akan melewati perlintasan sebidang wajib berhenti, melihat dan mendengar, serta hanya melintas jika kondisi telah aman. Sementara itu, Pasal 296 mengatur sanksi pidana kurungan maksimal tiga bulan atau denda maksimal Rp 750.000 bagi pelanggar yang tetap melintas meski sinyal berbunyi atau palang pintu sudah mulai turun,” kata Anne.

    Selain itu, Pasal 124 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian juga menegaskan bahwa setiap pengguna jalan wajib mendahulukan kereta api di titik perpotongan sebidang antara jalur KA dan jalan raya.

    “Terhadap kejadian tersebut, di mana terdapat dugaan kelalaian dari pengemudi truk yang tidak mendahulukan perjalanan kereta api sehingga menyebabkan kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang, dapat dikenai sanksi pidana sesuai ketentuan perundang-undangan. Pasal-pasal yang mengatur kelalaian berkendara di Indonesia antara lain tercantum dalam Pasal 310 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Dalam Pasal 310 ayat (4) disebutkan, apabila kecelakaan lalu lintas yang disebabkan oleh kelalaian mengakibatkan orang lain meninggal dunia, pelaku dapat dikenai pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 12.000.000 (dua belas juta rupiah),” jelas Anne.

    “KAI menyesalkan masih adanya kecelakaan lalu lintas di perlintasan sebidang yang disebabkan karena kelalaian pengguna jalan. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama,” tambah Anne.

    Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak terburu-buru saat melintas di rel kereta api.

    “Berhentilah sejenak, tengok kanan dan kiri, pastikan tidak ada kereta api yang melintas. Jangan abaikan nyawa Anda dan orang lain hanya karena ingin cepat sampai,” imbaunya.

    (rgr/din)

  • Belum Semua Pemudik Kembali Meski Libur Lebaran Telah Usai

    Belum Semua Pemudik Kembali Meski Libur Lebaran Telah Usai

    Jakarta

    Masa libur lebaran 2025 sudah berakhir. Sejumlah warga mulai beraktivitas lagi, termasuk para ASN yang kembali masuk kantor.

    Namun, meski sudah H+8 lebaran, belum semua pemudik kembali ke kota perantauan, termasuk Jakarta. Sebagian warga masih ada yang baru pulang kampung hingga liburan ke luar Jakarta saat arus balik lebaran.

    Hal itu tergambar saat Stasiun KRL Depok dan Bogor yang belum begitu padat penumpang. Di Stasiun Bogor pagi tadi, belum terjadi penumpukan penumpang arah Jakarta.

    Salah satu sekuriti di Stasiun Bogor menyebut volume penumpang arah Jakarta belum mengalami lonjakan pada hari pertama kerja. Menurutnya, kepadatan penumpang diperkirakan terjadi besok, karena berbarengan dengan hari pertama masuk sekolah.

    “(Kondisi) ini sih masih belum ramai ya kalau dibanding hari kerja biasanya. Dari pagi situasinya begini, belum ramai banget. Biasanya kan antrean orang sudah banyak pas kereta datang,” katanya ditemui di Stasiun Bogor, Selasa (8/4/2025).

    “Mungkin kantor belum masuk semua, masih setengah-setengah, belum semua masuk kerja maksudnya. Anak sekolah juga kan belum masuk, jadi memang belum seramai biasanya,” tambahnya.

    Foto: Suasana Stasiun Bogor sudah ramai oleh penumpang. Beberapa orang tampak masih rela antre di loket pembelian tiket manual (Solihin/detikcom)

    Penumpang KRL bernama Afandi juga mengatakan suasana Stasiun Bogor pagi tadi masih cukup sepi. Menurutnya, pada hari-hari biasa sebelum libur lebaran, Stasiun Bogor jauh lebih ramai.

    “Kelihatannya sih masih longgar ya, nggak padat banget. Kalau lagi normal, nggak bisa santai gini, pasti udah numpuk di peron, di dalam keretanya apa lagi,” kata Afandi.

    Suasana serupa juga terlihat di Stasiun Depok. Salah satu pekerja, Faqih (25) mengatakan kondisi Stasiun Depok pagi tadi tak seramai biasanya. Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya work from anywhere (WFA).

    “Ini masih belum terlalu ramai, biasanya penuh banget jam segitu. Masih banyak yang ngambil cuti buat istirahat sama ada WFA juga kan,” kata Faqih.

    Faqih menilai kondisi Stasiun Depok masih lowong.

    “Masih 85% mungkin yang udah masuk kerja, karena yang biasanya padet dari awal naik kereta, kali ini merasa masih cukup lowong,” tuturnya.

    514 Ribu Warga Balik ke Jakarta Naik KA

    Foto: KAI Daop 1 Jakarta mencatat adanya peningkatan penumpang yang tiba di Jakarta. Namun, KAI mencatat perjalanan keluar Jakarta juga masih tinggi. (dok KAI)

    PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat 758.791 warga meninggalkan Jakarta dengan kereta api selama periode arus mudik Lebaran 2025. Namun baru 514.823 orang yang tercatat kembali ke Jakarta.

    Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan data itu menunjukkan arus balik ke Jakarta masih akan terus berlangsung. KAI mencatat pergerakan penumpang selama arus balik Idul Fitri 1446 Hijriah ini berlangsung relatif merata dan tidak terkonsentrasi pada satu atau dua hari tertentu saja.

    “Sebanyak 758.791 penumpang telah meninggalkan Jakarta melalui stasiun-stasiun wilayah Daerah Operasi 1 (Daop 1) sejak dimulainya masa angkutan Lebaran 2025 pada 21 Maret hingga 6 April 2025 pukul 24.00 WIB,” kata Anne Purba dilansir Antara, Selasa (8/4/2025).

    Kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan work from anywhere (WFA) yang diberlakukan pemerintah hingga 8 April 2025.

    “Kebijakan ini memungkinkan masyarakat untuk kembali ke Jakarta secara bertahap dan tidak terburu-buru sehingga kepadatan arus balik dapat terkelola lebih baik,” ujarnya.

    Tren kedatangan penumpang ke Jakarta melalui stasiun KA mulai menunjukkan peningkatan signifikan sejak 2 April 2025. Pada tanggal tersebut, tercatat sebanyak 41.727 penumpang tiba di berbagai stasiun Daop 1 Jakarta. Angka tersebut meningkat menjadi 49.499 penumpang pada 3 April dan terus naik menjadi 52.564 pada 4 April.

    Puncak kedatangan terjadi pada 5 dan 6 April 2025, masing-masing dengan jumlah penumpang datang sebanyak 52.651 dan 52.699 orang.

    Baru 74% Kendaraan Kembali ke Jakarta

    Foto: Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho (Foto: Taufiq Syarifudin/detikcom)

    Korlantas Polri mencatat sudah 74 persen kendaraan masuk ke Jakarta pada arus balik per siang tadi. Angka diambil dari proyeksi 2,2 juta kendaraan yang diprediksi kembali ke Jakarta.

    “Jadi sudah hampir 74 persen kendaraan yang dari luar Jakarta sudah masuk Jakarta. Kita masih menunggu selesainya operasi nanti,” kata Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho kepada wartawan di command center Km 29, Selasa (8/4/2025).

    Irjen Agus menerangkan biasanya total kendaraan kembali ke Jakarta pada periode operasi tidak sepenuhnya mencapai 100 persen. Sisanya akan kembali pascaoperasi dari kepolisian selesai atau berangsur-angsur hingga hari atau pekan berikutnya.

    “Hasil analisis dan evaluasi untuk arus balik, kembali itu hanya rata-rata maksimal 85 persen, yang lainnya itu setelah operasi nanti berangsur-angsur akan kembali ke Jakarta. Jadi tidak harus 100 persen,” ungkap Irjen Agus.

    Dia menjelaskan, sejumlah faktor menjadi sebab masyarakat belum kembali. Misalnya masih ada masyarakat yang mendapat jatah libur atau cuti selepas periode Operasi Ketupat selesai.

    “Jadi masih ada yang liburan, masih ada yang berada di luar Jakarta, tetapi yang paling terpenting adalah kondusifitas,” jelasnya.

    Adapun dari 74 persen kendaraan yang sudah kembali ke Jakarta di antaranya didominasi dari arah timur, seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jawa Barat, dengan total 57 persen. Kemudian disusul 22 persen dari arah barat yang masuk melalui Pelabuhan Merak, lalu 19,8 persen dari selatan, seperti Sukabumi dan sekitarnya.

    Kakorlantas mengatakan kondisi arus balik berjalan lancar. Selama periode operasi angka kecelakaan dan meninggal dunia menurun.

    Halaman 2 dari 3

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini