Tag: Annalena Baerbock

  • Pidato Lengkap Prabowo di PBB, Serukan Dukungan Tegas ke Palestina

    Pidato Lengkap Prabowo di PBB, Serukan Dukungan Tegas ke Palestina

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto, menghadiri High-Level International Conference for the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of the Two-State Solution atau Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara yang digelar di Gedung Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat, pada Senin (22/9/2025).

    Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara, sekaligus menggalang dukungan nyata bagi implementasinya. Indonesia hadir dengan peran sentral sebagai salah satu anggota core group yang mengawal proses perdamaian tersebut.

    Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam forum ini bukan sekadar kehadiran formal. Kehadiran Presiden Prabowo di ruang sidang Majelis Umum PBB menegaskan posisi Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan pengakuan terhadap Negara Palestina. Dengan dukungan internasional yang luas, posisi Palestina diharapkan semakin kuat dalam memperjuangkan perdamaian yang adil, bermartabat, dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.

    Konferensi dibuka dengan pidato dari lima tokoh, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden SMU PBB ke-80 Annalena Baerbock, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyampaikan pidato secara langsung dari Palestina melalui video.

    Presiden Prabowo mendapat kesempatan berbicara pada urutan ke-5 dari total 33 negara dan organisasi internasional yang diundang memberikan pandangan. Kepala Negara menyampaikan pernyataannya setelah Yordania, Turkiye, Brasil, dan Portugal.

    Jumlah pembicara dalam forum ini dibatasi hingga 33, dengan prioritas diberikan kepada negara-negara core group yang memiliki peran krusial dalam mengawal proses implementasi solusi dua negara, termasuk Indonesia. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di antara para pemimpin dunia mencerminkan tekad Indonesia untuk terus mengawal isu Palestina hingga terwujud solusi yang damai, permanen, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Palestina.

    Para Pemimpin Dunia juga menegaskan dukungan bagi implementasi penuh New York Declaration menuju terwujudnya Two-State Solution. Sebagai anggota Core Group, Indonesia berperan penting dalam penyusunan dokumen yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB ini

    Berikut Pidato Lengkap Prabowo di Konferensi Internasional di PBB terkait Palestina:

    “Yang Terhormat, Presiden Emmanuel Macron, Presiden Republik Perancis, dan Yang Mulia Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud, Menteri Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi, selaku ketua bersama dalam pertemuan terhormat ini, menyambut semua pihak.

    Ketua bersama, Yang Mulia, dan perwakilan terhormat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, saya ingin menyampaikan penghargaan yang mendalam dan penghormatan setinggi-tingginya kepada pemerintah Perancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan mereka dalam menyelenggarakan pertemuan penting ini.

    Dengan hati yang berat, kami mengenang tragedi yang berlangsung dan tak tertahankan di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya wanita dan anak-anak, telah terenggut, kelaparan mengancam. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah.

    Oleh karena itu, hari ini dengan penuh martabat, kami berkumpul untuk menjalankan tanggung jawab historis kami. Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, serta kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa itu sendiri.

    Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah. Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan komitmennya pada solusi dua negara untuk masalah Palestina. Hanya solusi dua negara ini yang akan membawa perdamaian.

    Kita harus menjamin kemerdekaan Palestina, namun Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan mendukung segala bentuk jaminan bagi keamanan Israel.

    Deklarasi New York telah memberikan jalur yang damai dan adil menuju perdamaian. Kemerdekaan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Itu harus menjadi perdamaian yang nyata bagi semua pihak.

    Yang Mulia, kami mengapresiasi negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Perancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya telah mengambil langkah yang benar dalam sejarah.

    Pengakuan terhadap Negara Palestina adalah langkah yang benar di pihak yang benar dalam sejarah. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan, sejarah tidak akan pernah berhenti.

    Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, dan kecurigaan. Kita harus mencapai perdamaian yang sangat diperlukan bagi umat manusia.

    Kami siap untuk mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan pemelihara perdamaian.

    Terima kasih banyak. Perdamaian, perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita butuh perdamaian.
    Terima kasih banyak.”

  • Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia Nasional 23 September 2025

    Prabowo Pidato soal Palestina di PBB, Puan: Kami Bangga, Presiden Mewakili Rakyat Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Puan Maharani, menanggapi seruan Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan kemerdekaan Palestina yang disampaikan dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).
    Puan menuturkan, suatu kehormatan besar bagi bangsa Indonesia yang diberikan urutan ketiga dalam pidato di KTT PBB.
    “Tentunya kami DPR merasa bangga bahwa Presiden Prabowo mewakili rakyat Indonesia,” ujar Puan di Kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2025).
    Puan melanjutkan, kehadiran Indonesia di PBB merupakan wujud diplomasi bebas aktif untuk membantu terwujudnya perdamaian dunia.
    Menurut dia, pidato Prabowo menunjukkan posisi Indonesia yang akan tetap mendukung kemerdekaan Palestina dan dukungan kemanusiaan di Gaza.
    “Tetap akan terus mendukung kemerdekaan Palestina dan menyatakan bahwa situasi dunia global yang seperti ini, beliau menyatakan posisi kita akan terus mendukung kemanusiaan di Gaza,” ucap Puan.
    “Jadi sebagai rakyat Indonesia, ini suatu momentum bagi kita untuk bisa menyuarakan suara Indonesia di forum internasional,” imbuh dia.
    Sebelumnya, Prabowo menyerukan kepada negara-negara di dunia untuk mendukung kemerdekaan Palestina dalam forum KTT PBB di New York.
    Forum itu dipimpin oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
    Forum ini dibuka oleh pimpinan sidang, yakni Emmanuel Macron, Pangeran Faisal, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, dan juga sambutan secara virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
    Dalam pidatonya, Prabowo mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga sipil di Palestina.
    “Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi,” kata Prabowo.
    “Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita. Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa,” ujar dia.
    Prabowo pun memuji langkah sejumlah negara yang sudah mengakui kemerdekaan negara Palestina dalam rangka mencapai solusi dua negara atau
    two-state solution
    .
    Ia menyerukan agar negara-negara lain juga mengakui kemerdekaan Palestina dan menghentikan perang yang ada.
    “Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar. Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza,” kata Prabowo.
    “Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita. Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Desak Semua Negara Akui Palestina Saat di PBB: Damai Sekarang, Damai Segera

    Prabowo Desak Semua Negara Akui Palestina Saat di PBB: Damai Sekarang, Damai Segera

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Prabowo Subianto mendesak negara lain untuk segera mengakui negara Palestina sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di Timur Tengah.

    Hal ini disampaikan dalam pidato di High-level International Conference on the Peaceful Settlement of the Question of Palestine and the Implementation of Two-State Solution di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), New York, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB.

    “Hanya solusi dua negara ini yang akan mengarah pada perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” tegas Prabowo.

    Prabowo juga menegaskan pentingnya kredibilitas PBB dalam menyelesaikan persoalan Palestina. Ia mengatakan bahwa pengakuan kenegaraan harus diiringi dengan peluang nyata menuju perdamaian yang adil dan abadi.

    “Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian nyata untuk semua pihak, untuk semua pihak yang terlibat. Yang Mulia, kami memuji negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah di sisi yang benar dari sejarah,” lanjutnya.

    Orang nomor satu di Indonesia itu pun mengajak negara-negara lain untuk ikut melakukan hal yang sama, mengakui negara Palestina sebagai langkah yang benar di sisi sejarah.

    “Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak menunggu,” tegas Prabowo.

    Sebagai bentuk komitmen nyata, Prabowo menyatakan kesiapan Indonesia untuk turut serta menjaga perdamaian dengan menyediakan pasukan perdamaian di bawah mandat PBB.

    “Kami siap mengambil bagian kami dalam perjalanan menuju perdamaian ini. Kami bersedia menyediakan pasukan penjaga perdamaian,” ujarnya.

    Pidato tersebut ditutup dengan seruan penuh harapan agar dunia segera menghentikan kekerasan dan membuka jalan bagi perdamaian yang abadi.

    “Damai. Perdamaian sekarang. Perdamaian segera. Kita butuh perdamaian,” pungkas Prabowo.

    Sekadar informasi, Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara, sekaligus menggalang dukungan nyata bagi implementasinya. Indonesia hadir dengan peran sentral sebagai salah satu anggota core group yang mengawal proses perdamaian tersebut.

    Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam forum ini bukan sekadar kehadiran formal. Kehadiran Presiden Prabowo di ruang sidang Majelis Umum PBB menegaskan posisi Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan pengakuan terhadap Negara Palestina.

    Palestina Butuh Dukungan Internasional

    Prabowo mengatakan dengan dukungan internasional yang luas, posisi Palestina diharapkan semakin kuat dalam memperjuangkan perdamaian yang adil, bermartabat, dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.

    Konferensi dibuka dengan pidato dari lima tokoh, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, Presiden SMU PBB ke-80 Annalena Baerbock, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyampaikan pidato secara langsung dari Palestina melalui video.

    Presiden Prabowo mendapat kesempatan berbicara pada urutan ke-5 dari total 33 negara dan organisasi internasional yang diundang memberikan pandangan. Kepala Negara menyampaikan pernyataannya setelah Yordania, Turkiye, Brasil, dan Portugal.

    Jumlah pembicara dalam forum ini dibatasi hingga 33, dengan prioritas diberikan kepada negara-negara core group yang memiliki peran krusial dalam mengawal proses implementasi solusi dua negara, termasuk Indonesia.

    Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di antara para pemimpin dunia mencerminkan tekad Indonesia untuk terus mengawal isu Palestina hingga terwujud solusi yang damai, permanen, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Palestina. 

    Para Pemimpin Dunia juga menegaskan dukungan bagi implementasi penuh New York Declaration menuju terwujudnya Two-State Solution. Sebagai anggota Core Group, Indonesia berperan penting dalam penyusunan dokumen yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB ini

  • Presiden Prancis Emmanuel Macron Akui Palestina di PBB, Prabowo Beri Standing Ovation

    Presiden Prancis Emmanuel Macron Akui Palestina di PBB, Prabowo Beri Standing Ovation

    Bisnis.com, JAKARTA – Momen bersejarah terjadi di Markas Besar PBB, New York, ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron secara resmi mengumumkan pengakuan negaranya terhadap Palestina dalam Konferensi Tingkat Tinggi PBB mengenai solusi dua negara, Selasa (22/9/2025).

    Pernyataan Macron sontak disambut tepuk tangan meriah dan standing ovation, termasuk dari Presiden RI Prabowo Subianto dan delegasi Indonesia.

    “Waktunya telah tiba, ini adalah saat komitmen yang bersejarah dari negara saya untuk mendukung perdamaian antara rakyat Israel dan Palestina. Ini alasan saya mengumumkan hari ini Prancis mengakui Palestina,” kata Macron disambut riuh tepuk tangan para hadirin.

    Prabowo terlihat langsung berdiri dan bertepuk tangan bersama Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri HAM Natalius Pigai, serta Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani.

    Presiden Ke-8 RI itu juga menyampaikan pidato yang menegaskan posisi Indonesia. Dia menekankan, solusi dua negara adalah jalan untuk mewujudkan perdamaian permanen.

    “Hanya solusi dua negara ini yang akan mengarah pada perdamaian. Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa begitu Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui Negara Israel dan kami akan mendukung semua jaminan untuk keamanan Israel,” tegas Prabowo.

    Prabowo juga menegaskan pentingnya kredibilitas PBB dalam menyelesaikan persoalan Palestina. Dia mengatakan bahwa pengakuan kenegaraan harus diiringi dengan peluang nyata menuju perdamaian yang adil dan abadi.

    “Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Ini harus menjadi perdamaian nyata untuk semua pihak, untuk semua pihak yang terlibat. Yang Mulia, kami memuji negara-negara terkemuka di dunia yang telah mengambil langkah berprinsip ini. Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah di sisi yang benar dari sejarah,” lanjutnya.

    Prabowo pun mengajak negara-negara lain untuk ikut melakukan hal yang sama, mengakui negara Palestina sebagai langkah yang benar di sisi sejarah.

    “Pengakuan Negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar. Kepada mereka yang belum bertindak, kami katakan sejarah tidak menunggu,” tegas Prabowo.

    Sekadar informasi, Konferensi yang dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini menjadi salah satu forum penting bagi komunitas internasional untuk meneguhkan kembali komitmen global terhadap solusi dua negara, sekaligus menggalang dukungan nyata bagi implementasinya. Indonesia hadir dengan peran sentral sebagai salah satu anggota core group yang mengawal proses perdamaian tersebut.

    Bagi Indonesia, keikutsertaan dalam forum ini bukan sekadar kehadiran formal. Kehadiran Presiden Prabowo di ruang sidang Majelis Umum PBB menegaskan posisi Indonesia yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan dan pengakuan terhadap Negara Palestina. Dengan dukungan internasional yang luas, posisi Palestina diharapkan semakin kuat dalam memperjuangkan perdamaian yang adil, bermartabat, dan sesuai dengan prinsip hukum internasional.

    Konferensi dibuka dengan pidato dari lima tokoh, yakni Presiden Prancis Emmanuel Macron, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Presiden SMU PBB ke-80 Annalena Baerbock, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang menyampaikan pidato secara langsung dari Palestina melalui video.

    Presiden Prabowo mendapat kesempatan berbicara pada urutan ke-5 dari total 33 negara dan organisasi internasional yang diundang memberikan pandangan. Kepala Negara menyampaikan pernyataannya setelah Yordania, Turkiye, Brasil, dan Portugal.

    Jumlah pembicara dalam forum ini dibatasi hingga 33, dengan prioritas diberikan kepada negara-negara core group yang memiliki peran krusial dalam mengawal proses implementasi solusi dua negara, termasuk Indonesia. Kehadiran Presiden Prabowo Subianto di antara para pemimpin dunia mencerminkan tekad Indonesia untuk terus mengawal isu Palestina hingga terwujud solusi yang damai, permanen, dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Palestina.

    Para Pemimpin Dunia juga menegaskan dukungan bagi implementasi penuh New York Declaration menuju terwujudnya Two-State Solution. Sebagai anggota Core Group, Indonesia berperan penting dalam penyusunan dokumen yang telah disahkan oleh Majelis Umum PBB ini

     

  • Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel Nasional 23 September 2025

    Pidato Lengkap Prabowo di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan pidato sambutan dalam forum Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (KTT PBB) soal solusi dua negara untuk Palestina dan Israel. Ini pidato lengkap Prabowo.
    Forum ini disiarkan langsung oleh kanal YouTube United Nations, Selasa (23/9/2025).
    Sidang dipimpin (co-chairs) oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud.
    Forum ini dibuka oleh pimpinan sidang yakni Emmanuel Macron, Pangeran Faisal, Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock, dan juga sambutan secara virtual dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
    Presiden Prabowo berbicara usai Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Brazil Luis Ignacio Lula Da Silva, Presiden Portugal Marcel Rebelo de Sousa.
    Prabowo berbicara soal dukungan Indonesia terhadap solusi dua negara untuk mengakhiri konflik Israel dan Palestina.
    Prabowo juga menyerukan pengakhiran kekerasan di Palestina. Dia mengecam kekerasan terhadap warga sipil.
    Prabowo berpidato dalam bahasa Inggris dan berikut adalah terjemahan Bahasa Indonesia-nya.
    Yang terhormat Presiden Prancis Emmanuel Macron, Yang Mulia Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, selaku pimpinan bersama (co-chairs) pertemuan terhormat ini.
    Pimpinan sidang, perwakilan sidang PBB yang terhormat,
    Saya ingin menyampaikan penghargaan dan penghormatan tertinggi kami kepada Pemerintah Prancis dan Kerajaan Arab Saudi atas kepemimpinan dan keyakinan mereka dalam musyawarah penting ini.
    Dengan sepenuh hati, kami mengenang tragedi tak terperi yang sedang berlangsung di Gaza. Ribuan nyawa tak berdosa, banyak di antaranya perempuan dan anak-anak, telah terbunuh, kelaparan membayangi. Bencana kemanusiaan sedang terjadi di depan mata kita.
    Kami mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa.
    Oleh karena itu, hari ini dengan bermartabat kita berkumpul untuk mengemban tanggung jawab sejarah kita.
    Tanggung jawab ini tidak hanya berbicara tentang nasib Palestina, tetapi juga tentang masa depan Israel, dan juga tentang kredibilitas PBB.
    Kami mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa.
    Oleh karena itu, Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina.
    Hanya solusi dua negara yang akan membawa perdamaian.

    Kita harus menjamin kenegaraan Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel. Dan kami akan mendukung semua jaminan keamanan Israel.
    Deklarasi New York telah menyediakan jalan damai dan adil menuju perdamaian.

    Kenegaraan harus berarti perdamaian. Pengakuan harus berarti peluang nyata menuju perdamaian abadi. Harus ada perdamaian sejati bagi semua pihak.
    YouTube United Nations Presiden Prabowo Subianto di KTT PBB soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel (YouTube United Nations)
    Yang Mulia,
    Negara-negara terkemuka di dunia yang mengambil langkah-langkah prinsip ini,

    Prancis, Kanada, Inggris, Portugal, dan banyak negara terkemuka di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar.
    Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang tepat di sisi sejarah yang benar.
    Bagi mereka yang belum bertindak, kami katakan: Sejarah tidak berhenti. Kita harus mengakui Palestina sekarang. Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.
    Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita.

    Kita harus mengatasi kebencian, ketakutan, kita harus mengatasi kecurigaan, kita harus mencapai perdamaian yang dibutuhkan umat manusia.
    Kita siap mengambil bagian dalam perjalanan menuju perdamaian ini.
    Kita siap menyediakan pasukan penjaga perdamaian. (audio tak terdengar)
    Damai, damai sekarang! Damai, segera! Kita butuh perdamaian.
    Terima kasih banyak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Akan Hadiri KTT PBB soal Solusi Dua Negara untuk Palestina

    Prabowo Akan Hadiri KTT PBB soal Solusi Dua Negara untuk Palestina

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di Markas Besar PBB di New York, Amerika Serikat. KTT ini diketuai oleh Prancis dan Arab Saudi.

    Dilansir Antara, KTT yang diselenggarakan oleh PBB sebagai bagian dari Majelis Umum ini akan berlangsung dari pukul 15.00 hingga 18.00 waktu New York, Senin (22/9/2025).

    Konferensi akan dibuka dengan sambutan dari Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

    Presiden Prabowo dijadwalkan menjadi kepala negara kelima yang menyampaikan pernyataan di forum tersebut, setelah para pemimpin dari Yordania, Turki, Brasil, dan Portugal.

    Wakil Tetap Republik Indonesia (PTRI) di New York, Hari Prabowo, mengatakan sesi tentang Palestina di Majelis Umum bertujuan untuk mendorong lebih banyak negara mengakui Negara Palestina.

    “Tujuan Konferensi Tingkat Tinggi tentang Solusi Dua Negara adalah untuk mendorong sebanyak mungkin negara mengakui Negara Palestina,” kata Hari Prabowo dalam jumpa pers di Perutusan Tetap Indonesia di New York, Sabtu (20/9).

    “Dengan demikian, pengaruh Palestina dalam proses negosiasi perdamaian akan semakin meningkat,” tambahnya.

    Hari menjelaskan bahwa KTT yang diketuai bersama oleh Prancis dan Arab Saudi ini bertujuan untuk menempatkan Palestina setara dengan Israel di tingkat internasional, sehingga mendorong perdamaian di kawasan dan keadilan bagi rakyat Palestina.

    Dia mengatakan komitmen Indonesia untuk mewujudkan solusi dua negara, ditunjukkan melalui perannya sebagai bagian dari kelompok inti yang mendorong pengakuan negara Palestina.

    “Prancis dan Arab Saudi adalah pemrakarsa utama, tetapi ada kelompok inti, dan Indonesia adalah salah satu dari 19 anggota. Ke-19 negara ini telah melakukan berbagai upaya untuk memobilisasi sebanyak mungkin negara yang mungkin ingin mengakui Negara Palestina,” ujarnya.

    Hari Prabowo juga menyatakan optimismenya bahwa lebih banyak negara akan secara resmi mengakui Palestina menjelang konferensi.

    (lir/lir)

  • Presiden Prabowo Hadiri Sidang Majelis Umum PBB di Amerika Serikat

    Presiden Prabowo Hadiri Sidang Majelis Umum PBB di Amerika Serikat

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto berangkat ke New York, Amerika Serikat, malam ini, untuk menghadiri Sidang Majelis Umum ke-80 Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Adapun sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia, tidak hanya untuk kembali tampil di level tertinggi pada forum PBB, tetapi juga untuk menegaskan posisi Indonesia sebagai pemimpin Global South yang konsisten menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia agar lebih adil dan inklusif.

    “Sesuai jadwal yang diterima, Presiden Prabowo akan menyampaikan pidato pada urutan ketiga pada sesi Debat Umum PBB pada 23 September 2025, setelah Presiden Brasil & Presiden Amerika Serikat,” dikutip dari Instagram Sekretariat Kabinet, Sabtu (20/9/2025).

    Di dalam forum internasional ini, setiap kepala negara ataupun pimpinan dunia akan mengungkapkan pandangan dan prioritas masing-masing dalam menghadapi tantangan global saat ini. Sidang majelis umum ini juga menjadi momentum untuk merefleksikan Gerakan 80 tahun berdirinya PBB.

    Sebelumnya, Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi lebih memilih untuk tidak hadir dalam sidang PBB. Selama 10 tahun menjabat, Jokowi memilih tidak hadir langsung di Sidang Majelis Umum PBB dan mendelegasikan Menteri Luar Negeri kala itu, Retno L. P. Marsudi, untuk mewakili Indonesia.

    Sebagai informasi, Presiden Sidang Majelis Umum ke-80, Annalena Baerbock, bakal acara sidang dengan pidato bertema “Better Together”. Pidato tersebut akan menekankan pentingnya persatuan, solidaritas, dan aksi kolektif.

    Setelah dari New York, Presiden Prabowo akan melanjutkan kunjungan resmi ke Ottawa, Kanada, pada 24 September 2025, untuk melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Kanada. Kemudian, pada 26 September 2025, Presiden akan melanjutkan lawatannya ke Den Haag, Belanda, untuk melaksanakan pertemuan dengan Raja & Caretaker Perdana Menteri Belanda.

    Sebelum menuju New York, Presiden Prabowo akan refuel bahan bakar pesawat beberapa jam di Osaka, Jepang sekaligus untuk mengunjungi Paviliun Indonesia pada Osaka Expo 2025.

  • Prabowo dijadwalkan pidato di Sidang Majelis Umum PBB 23 September

    Prabowo dijadwalkan pidato di Sidang Majelis Umum PBB 23 September

    Informasi yang kami peroleh, sejauh ini Beliau (Presiden Prabowo, red.) dijadwalkan pidato pada tanggal 23 (September, red.). Pidato ketiga setelah Presiden Brazil dan Presiden AS

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan berpidato dalam rangkaian acara Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2025 di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025.

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi saat dihubungi di Jakarta, Jumat, menjelaskan Presiden Prabowo dijadwalkan berpidato setelah Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

    “Informasi yang kami peroleh, sejauh ini Beliau (Presiden Prabowo, red.) dijadwalkan pidato pada tanggal 23 (September, red.). Pidato ketiga setelah Presiden Brazil dan Presiden AS,” kata Hasan Nasbi.

    Presiden Prabowo, jika nantinya terbang ke New York, September, akan menjadi Presiden RI pertama yang kembali berpidato dalam Sidang Majelis Umum PBB di Markas PBB, New York, AS, dalam 10 tahun terakhir.

    Presiden Ke-7 Joko Widodo, dalam 10 tahun kepemimpinannya, memilih tidak menghadiri secara langsung Sidang Majelis Umum PBB, dan mendelegasikan menteri luar negeri saat itu, Retno L. P. Marsudi, untuk berpidato mewakili Indonesia.

    Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB dibuka pada 9 September 2025, dan berlangsung hampir sebulan. Dua bulan sejak acara pembukaan, sesi Debat Umum Tingkat Tinggi, yang merupakan masih rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-80, pun digelar pada 23 September 2025. Dalam sesi debat tingkat tinggi itu, pemimpin-pemimpin negara anggota secara bergantian berpidato di General Assembly Hall, Markas PBB New York.

    Dalam sesi itu, para pemimpin dunia dari negara-negara anggota akan menyampaikan posisi mereka masing-masing, termasuk prioritas mereka dalam menghadapi tantangan dan dinamika global, termasuk refleksi mereka terhadap 80 tahun berdirinya PBB yang diperingati pada tahun ini. Presiden Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB Annalena Baerbock dijadwalkan membuka sesi debat tingkat tinggi itu dengan menyampaikan pidato bertemakan  “Better Together,” yang isinya antara lain mengenai pentingnya persatuan, solidaritas, dan aksi kolektif.

    Sesi debat itu berlangsung pada 23 September 2025 sampai dengan 27 September 2029, dan berlanjut pada 29 September 2029. Rangkaian Sidang Majelis Umum Ke-80 PBB berlangsung hingga 30 September dengan agenda terakhir Konferensi Tingkat Tinggi tentang Situasi yang dialami Muslim Rohingya dan Minoritas Lainnya di Myanmar.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Siapkah Kanselir Jerman Merz Hadapi Trump?

    Siapkah Kanselir Jerman Merz Hadapi Trump?

    Jakarta

    Keduanya sudah saling bertukar nomor ponsel, serta mulai menyapa satu sama lain dengan nama depan: Donald dan Friedrich. Kendati begitu, keduanya belum pernah bertatap muka langsung, kecuali sekilas lalu bertahun silam di New York. Kini, untuk pertama kalinya, Kanselir baru Jerman, Friedrich Merz dari partai konservatif CDU, melakukan kunjungan kenegaraan ke Washington untuk bertemu Amerika Serikat Presiden Donald Trump.

    Merz mendapat kehormatan khusus menginap di Blair House, bangunan resmi tamu negara yang berdampingan langsung dengan Gedung Putih. Di tempat inilah Ratu Elizabeth II dari Inggris dan Presiden Prancis Charles de Gaulle pernah bermalam.

    Padahal, belum lama ini, Merz secara terbuka mengecam Trump karena, bersama Wakil Presiden JD Vance, sempat mempermalukan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di hadapan dunia. Dalam pertukaran bersejarah itu, Trump dan Vance menyiratkan bahwa Ukraina ikut bersalah atas invasi Rusia.

    Friedrich Merz juga tidak menutupi kejengkelannya saat sejumlah tokoh dekat Trump, termasuk Vance, menunjukkan simpati terhadap partai Alternatif für Deutschland (AfD), partai ekstrem kanan di Jerman.

    “Kita harus mau masuk ke dunianya”

    Dalam sebuah forum Eropa yang digelar oleh stasiun penyiaran Jerman WDR, Merz berbicara secara terbuka mengenai kesan awalnya terhadap Trump, termasuk saat mereka pertama kali berbicara lewat telepon. “Yang penting, jangan bicara terlalu panjang. Bicara singkat, dan biarkan dia bicara juga,” ujarnya. Dia mencatat bahwa hampir setiap dua-tiga kata yang keluar dari mulut Trump adalah kata “great”.

    “Kita harus bersedia menyesuaikan diri dengannya, masuk ke dunianya. Tapi di saat yang sama, jangan sampai kita merendahkan diri. Kita bukan pengemis,” tegasnya.

    Saran agar Merz tetap percaya diri juga datang dari Carlo Masala, profesor politik internasional di Universitas Bundeswehr di München. Dalam wawancara dengan stasiun televisi NDR Info, Masala mengatakan, “Merz harus tampil tegas, tapi tetap membuat Trump merasa bahwa dia seorang negarawan dengan visi besar. Merayu dengan penuh kepercayaan diri ala Eropa, itulah strategi yang tepat. Tapi tetap saja, bukan jaminan berhasil.”

    Tiga agenda besar di Washington

    Dalam isu pertahanan, Merz datang dengan argumen solid untuk menjawab kritik Trump soal rendahnya anggaran pertahanan di Eropa. Jerman merencanakan peningkatan belanja militer hingga lima persen, dengan alokasi sebesar 3,5% untuk angkatan bersenjata Bundeswehr, dan sisanya untuk infrastruktur penunjang.

    Merz juga ingin agar Jerman lebih sering mengambil inisiatif dalam isu pertahanan di Eropa. Contohnya adalah kunjungan bersama ke Kyiv yang diusulkannya bersama para pemimpin Jerman, Prancis, Inggris, dan Polandia. Langkah ini sejalan dengan keinginan Amerika agar Eropa lebih mandiri dalam mengurus keamanannya sendiri. Sebagai imbal balik, Merz dan para pemimpin Eropa lainnya berharap AS tetap berkomitmen untuk menekan Rusia dan mendukung Ukraina.

    Untuk isu lonjakan tarif impor, Merz hanya bisa menjalankan lobi karena kebijakan perdagangan adalah kewenangan Uni Eropa, bukan pemerintah nasional. Namun sebagai negara eksportir besar, Jerman sangat terdampak oleh kebijakan proteksionis di Washington. Tepat di hari keberangkatan Merz, tarif impor AS atas baja dan aluminium melonjak dua kali lipat menjadi 50 persen.

    Bisa dipastikan, Merz akan berupaya keras – baik di Washington maupun di Brussel – untuk mencegah konflik dagang yang berpotensi merugikan semua pihak.

    Akankah Amerika tinggalkan Eropa?

    Sebagai politisi konservatif yang lama dikenal sebagai loyalis Transatlantik sejati, Merz diperkirakan akan mencoba meyakinkan Donald Trump bahwa keterlibatan Amerika di Eropa tetap penting bagi kepentingan Washington sendiri. Tapi pandangan pakar militer Jerman Masala tidak berubah. “Saya kira, ke depan kita harus realistis. Amerika kemungkinan akan menarik diri dari peran sebagai kekuatan penyeimbang di Eropa. Mereka mungkin tak lagi melihat diri mereka sebagai kekuatan Eropa,” katanya.

    Oleh karena itu, Eropa harus menyiapkan diri menghadapi skenario di mana dukungan utama untuk Ukraina bisa menghilang. “Saatnya bergerak cepat untuk membangun kapasitas pertahanan dan kedaulatan Eropa. Itu strategi jangka panjang yang harus kita bangun.”

    Ketegangan dalam hubungan Jerman-AS bukan hal baru. Terlebih karakter Merz dan Trump berbeda jauh seperti siang dan malam. Tapi sang kanselir mengaku siap menghadapi Trump secara terbuka dan percaya diri. Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Jerman ZDF, Merz berkata, “saya tidak perlu minum obat penenang hanya untuk bisa berbicara dengan presiden Amerika Serikat.”

    Meski begitu, beberapa topik sensitif kemungkinan sengaja akan dihindari, termasuk sikap pro-AfD dari orang-orang dekat Trump. Bahkan Menteri Luar Negeri Johann Wadephul memilih diam saat isu ini mencuat di Washington.

    Trump dan akarnya di Jerman

    Datangnya pemerintahan baru yang dibentuk oleh CDU/CSU dan SPD ikut mengubah arah kebijakan luar negeri Jerman. Gaya moralistik dan menggurui yang sering dikritik dari mantan Menlu Annalena Baerbock kini berganti dengan pendekatan pragmatis, menekankan kepentingan bersama dan kesediaan berkompromi, bahkan dengan mitra yang sulit seperti pemerintahan Trump.

    Namun, Carlo Masala mengingatkan betapa kejutan mungkin akan muncul dari Trump. “Seperti yang dikatakan Merz pada malam pemilu: Amerika Serikat bukan lagi negara yang bisa sepenuhnya diandalkan. Apa yang Trump katakan hari ini, bisa dengan mudah dibalik 180 derajat besok.”

    Satu hal menarik, sebelum keberangkatannya ke Washington, Merz sempat mengundang Trump untuk mengunjungi tanah kelahiran leluhurnya—Kallstadt, sebuah desa kecil penghasil anggur di wilayah Pfalz, tempat asal kakek Trump, Friedrich, sebelum hijrah ke Amerika. Hingga kini, belum ada kepastian apakah Trump akan datang. Mungkin Donald ingin menunggu bagaimana hasil obrolannya dengan Friedrich.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh: Rizki Nugraha

    Editor: Agus Setiawan

    Tonton juga ” Friedrich Merz Terpilih Jadi Kanselir Jerman” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina: Jerman Sebut Jalan Buntu – Halaman all

    Upaya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina: Jerman Sebut Jalan Buntu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala diplomat Jerman, Annalena Baerbock, menyatakan bahwa upaya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk mengamankan gencatan senjata dalam konflik Rusia-Ukraina telah menemui jalan buntu.

    Dalam pernyataannya pada Selasa, 1 April 2025, Baerbock menekankan pentingnya dukungan berkelanjutan dari sekutu Eropa bagi Ukraina, di tengah serangan yang terus berlanjut dari kedua belah pihak.

    “Karena jalan buntu antara AS dan Rusia dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata, dukungan sekutu Eropa untuk Ukraina sangat penting,” ungkap Baerbock.

    Situasi di Medan Perang

    Serangan mematikan dari Rusia dan Ukraina masih berlangsung, dengan kedua negara bersiap untuk kampanye musim semi di sepanjang garis depan yang membentang sekitar 1.000 kilometer.

    Meskipun Rusia tidak meluncurkan pesawat nirawak Shahed ke Ukraina pada 31 Maret 2025, Andrii Kovalenko, kepala cabang antidisinformasi Dewan Keamanan Ukraina, menyatakan bahwa tidak ada perubahan signifikan dalam strategi Rusia.

    “Saat ini, ini tidak berarti apa-apa,” kata Kovalenko melalui Telegram.

    Teguran Trump kepada Putin dan Zelensky

    Pada 30 Maret 2025, Donald Trump menegur baik Presiden Rusia Vladimir Putin maupun Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

    Trump menunjukkan frustrasinya terhadap pertempuran yang terus berlanjut dan mengeklaim bahwa kemajuan telah dibuat dalam negosiasi.

    Ia juga mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Moskow, sambil menuduh Zelensky berusaha menarik diri dari kesepakatan dengan AS terkait akses sumber daya mineral Ukraina.

    Putin, di sisi lain, menolak usulan AS untuk penghentian pertempuran selama 30 hari.

    Gencatan senjata parsial di Laut Hitam, yang diharapkan bisa memfasilitasi pengiriman yang lebih aman, juga tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negosiator Kremlin.

    Pandangan Kremlin

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menjelaskan bahwa Rusia memandang upaya untuk mengakhiri perang sebagai proses yang berlarut-larut.

    “Kami tengah berupaya menerapkan beberapa ide terkait penyelesaian masalah Ukraina. Pekerjaan ini masih berlangsung,” ucap Peskov dalam konferensi pers.

    Ia menegaskan bahwa belum ada hal konkret yang dapat diumumkan dan proses ini terhambat oleh substansi yang kompleks.

    Seruan untuk Tekanan Internasional

    Sementara itu, Zelensky menyatakan bahwa serangan Rusia tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Dalam pidatonya, ia menekankan bahwa kebrutalan serangan Rusia berlangsung setiap hari dan malam, menunjukkan ketidakpedulian Putin terhadap diplomasi.

    Zelensky mendesak komunitas internasional untuk memberikan tekanan lebih lanjut terhadap Rusia, termasuk sanksi baru, untuk mendorong negosiasi.

    “Geografi dan kebrutalan serangan Rusia menunjukkan bahwa Putin tidak peduli dengan diplomasi,” tegasnya.

    Dengan situasi yang semakin memanas, dukungan dari sekutu Eropa dan tekanan internasional menjadi kunci dalam upaya menyelesaikan konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun ini.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).