Tag: Anindya Novyan Bakrie

  • Anindya Bakrie Dikukuhkan sebagai Ketum Kadin Indonesia Besok

    Anindya Bakrie Dikukuhkan sebagai Ketum Kadin Indonesia Besok

    Jakarta, Beritasatu.com – Anindya Novyan Bakrie, yang terpilih sebagai ketua umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) pada September 2024, akan dikukuhkan, Kamis (16/1/2025). Pengukuhan ini akan berlangsung dalam acara “Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia” di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta.

    Acara tersebut dijadwalkan dimulai pukul 13.00 WIB dan akan dihadiri Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, M Arsjad Rasjid akan dikukuhkan sebagai ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    “Undangan resmi acara ditandatangani Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P Roeslani dan ditujukan kepada 35 ketua umum Kadin provinsi se-Indonesia,” tulis pernyataan resmi Kadin Indonesia pada Rabu (15/1/2025).

    Anindya, atau akrab disapa Anin, terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Kadin Indonesia dalam munaslub yang digelar pada Sabtu, 14 September 2024. Sejak itu, Kadin Indonesia semakin aktif sebagai mitra strategis pemerintah.

    Berbagai kegiatan Kadin Indonesia digelar secara intensif untuk merespons kebijakan pemerintah, memberikan masukan, dan bekerja sama dalam merealisasikan program-program nasional.

    “Saya ingin merangkul seluruh anggota Kadin Indonesia agar selalu kompak, solid, dan adem,” ujar Anin dalam pernyataan sebelumnya pada September 2024.

    Mengusung tema “Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia,” acara ini bertujuan memperkuat kohesi internal Kadin agar lebih efektif dalam mendukung pemerintah.

    Pertemuan ini menjadi momen penting untuk memperkuat visi dan misi Kadin Indonesia sebagai organisasi yang dinamis dan progresif dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional.

  • Besok Kadin Gelar Munas Pengukuhan Anindya Bakrie Jadi Ketum

    Besok Kadin Gelar Munas Pengukuhan Anindya Bakrie Jadi Ketum

    Jakarta

    Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia akan menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia pada Kamis (16/1/2025) besok. Dalam Munas tersebut Anindya Novyan Bakrie kabarnya akan dikukuhkan sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Acara Munas telah ditandatangani Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani itu. Acara tersebut juga akan mengundang 35 Ketua Umum Kadin Provinsi se-Indonesia.

    “Acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia” yang akan diselenggarakan di Hotel The Ritz-Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis, 16 Januari 2025,” tulis keterangan resmi Kadin Indonesia, Rabu (15/1/2025).

    Pihak Kadin menyebut agenda Munas akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto. Sementara itu, dalam Munas besok, Ketum Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid P.M akan dikukuhkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin periode 2024-2029.

    Sebagai informasi, Anindya Bakrie sebelumnya menjadi Ketun Kadin Indonesia versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar Sabtu, 14 September 2024. Padahal kala itu, Ketum Kadin Indonesia Arsyad Rasjid masih menjabat yakni periode 2021-2026.

    Tubuh Kadin Indonesia pun terbelah dua antara Anindya Bakrie dan Arsyad Rasjid. Kedua kubu sempat bersitegang. Arsjad Rasjid bahkan sempat mengaku dilarang masuk Menara Kadin di Kuningan, Jakarta.

    Arsjad Rasjid mengatakan sangat sedih dan menyayangkan hal tersebut. Semula ia akan mengadakan konferensi pers di Menara Kadin, namun dilarang sehingga harus pindah lokasi.

    “Sekarang ini memang kami sayangkan sekali bahwa apa yang terjadi, yang di mana kami tidak boleh masuk. Tadi pun di lantai 3 (Menara Kadin) rencana kita, ternyata tidak boleh, saya dilaporkan demikian, jadi kami sangat sedih dan menyayangkan hal itu,” kata Arsjad Rasjid dalam konferensi pers di Hotel JS Luwansa Jakarta, Minggu (15/9/2024).

    Di tengah kehebohan saling klaim kursi Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie dipertemukan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Lokasi pertemuan dikabarkan berlangsung di Kantor Bakrie.

    Pertemuan keduanya dibagikan lewat rekaman video yang diterima detikcom. Terlihat Ketua Umum Kadin 2021 – 2026 Arsjad Rasjid dan Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie dirangkul oleh Bahlil.

    “Hari ini hari Jumat saya menjadi juru (damai) untuk kami makan bareng,” kata Bahlil dari video itu dikutip dari CNBC Indonesia, Jumat (27/9/2024).

    (ada/rrd)

  • Arsjad Rasjid Ikuti Arahan Pemerintah, Anindya Bakrie Dikukuhkan Jadi Ketum Kadin Indonesia Besok – Halaman all

    Arsjad Rasjid Ikuti Arahan Pemerintah, Anindya Bakrie Dikukuhkan Jadi Ketum Kadin Indonesia Besok – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dualimes di Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia antara kubu Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid akan segera berakhir.

    Hal ini diketahui adanya undangan terkait gelaran Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia yang akan dilaksanakan pada Kamis (16/1/2025) di Hotel The Ritz Calton Jakarta, Mega Kuningan, Jakarta.

    Dalam Munas tersebut, nantinya Anindya Bakrie akan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid akan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Sumber Tribunnews.com, menyatakan bahwa Arsjad Rasyid bersedia mengikuti kesepakatan dan arahan pemerintah. 

    Sebab, Arsjad sendiri telah menghendaki pergantian kepemimpinan Kadin melalui mekanisme organisasi yang berlaku di Kadin Indonesia.

    “Karena itulah, dalam diskusi di Hotel Langham, Jakarta, disepakati Munas Konsolidasi Persatuan Kadin. Hari dan tanggalnya pun disepakati, yakni Kamis, 16 Januari 2025, pukul 14.00,” kata sumber Tribunnews.com, Rabu (15/1/2025).

    Sumber Tribunnews.com menyebut, pada Kamis pagi besok Kadin Indonesia akan menggelar Konvensi Anggota Luar Biasa. Forum ini beranggotakan asosiasi anggota Kadin Indonesia.

    Sedangkan pada forum Munas Kadin, Arsjad Rasjid akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban sebagai Ketua Umum Kadin. Laporan itu berisikan pelaksanaan program serta progres dibawah kepemimpinannya.

    “Laporan akan diserahkan kepada Presiden Prabowo,” jelas sumber Tribunnews.com.

    Sumber Tribunnews.com menyatakan bahwa Arsjad Rasyid menerima formula penyelesaian konflik internal Kadin yakni Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin dan Arsjad menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin.

    “Kesepakatan itu diharapkan mengakhiri dualisme kepemimpinan Kadin,” ungkapnya.

    Pada undangan yang diterima Tribunnews, gelaran Munas Konsolidasi Persatuan Kadin ini akan dihadiri oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    Selain itu, undangan tersebut ditujukan kepada Ketua Umum Kadin Provinsi Se-Indonesia dan undangan kedua kepada Ketua Umum Asosiasi/Himpunan/Gabungan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indonesia. 

    “Dengan Hormat, sehubungan dengan telah dilaksanakannya konsolidasi Kadin Indonesia, kami mengundang Bapak/Ibu Ketua Umum Kadin Provinsi untuk menghadiri acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia dengan agenda tunggal, Pengukuhan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid P.M. Masa Bakti 2024-2029 yang akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto,” tulis undangan tersebut yang dilihat Tribunnews pada Selasa (14/1/2025).

    Pertemuan Anindya Bakrie dan Arsjad Rasyid

    Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid dan Anindya Bakrie melakukan pertemuan didampingi Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia sekaligus Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani.

    Moment tersebut dibagikan oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk periode 2024-2029 Raffi Ahmad melalui akun media sosial Instagramnya @raffinagit1717.

    Berdasarkan akun Instagramnya, Raffi menyatakan bahwa pertemuan itu dirancang untuk menuju Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia. 

    “Menuju.. ‘Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan KADIN Indonesia’ Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,” tulis Raffi dikutip Selasa (14/1/2025).

    Adapun berdasarkan Sumber Tribunnews, pertemuan sejumlah tokoh Kadin Indonesia itu terjadi Senin Malam di Hotel Langham, SCBD, Senayan, Jakarta.

    Berdasarkan unggahan Raffi Ahmad, sejumlah tokoh yang hadir meliputi Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Kemudian Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Eka Sastra, Ketua Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman.

    Sumber Tribunnews menyebut bahwa pertemuan rekonsiliasi antara Arsjad Rasyid dengan Anindya Bakrie itu menyepakati Anindya sebagai Ketua Umum Kadin dan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pembina

    “Kesepakatan ini akan diformalkan melalui pertemuan formal Kadin,” kata sumber Tribunnews.

    Kadin Indonesia surati Prabowo akhiri dualisme

    Wakil Ketua Umum Bidang Hukum dan HAM Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia Dhaniswara K Harjono mengatakan, pengurus Kadin Indonesia dibawah pimpinan Arsjad Rasjid sudah mengirim surat permohonan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Isi surat tersebut adalah permohonan arahan penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas) Kadin.

    “Dewan Pengurus Kadin Indonesia telah mengirimkan surat kepada Presiden Prabowo Subianto pada Selasa, 22 Oktober 2024,” kata Dhaniswara, Kamis (24/10/2024).

    Dhaniswara mengatakan, surat tersebut sebenarnya merupakan tindak lanjut dari kesepakatan yang dibuat antara Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia dan Arsjad Rasyid sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia versi Munaslub tertanggal  27 September 2024 lalu.

    “Kami melaporkan langkah-langkah persiapan Musyawarah Nasional serta memohon arahan dari pemerintah terkait pelaksanaan Munas, sesuai kesepakatan tanggal 27 September 2024,” jelasnya.

    Adapun Ketum Kadin Indonesia Arsjad Rasyid menginginkan agar Munas IX Kadin Indonesia dipercepat agar tidak ada lagi dualisme kepengurusan Kadin seperti yang saat ini terjadi.

    “Intinya adalah bahwa Munas kita harus berjalan supaya mencari solusi yang tadi sudah disepakati supaya menjadi satu KADIN. Jangan sampai dualisme. Harus satu,” kata Arsjad kepada wartawan di FX Sudirman, Kamis (17/10/2024).

    Arsjad mengaku, pihaknya sudah mengumumkan pada anggota luar biasa (ALB) untuk mempercepat proses Munas tersebut. Bahkan saat ini prosesnya sudah berjalan terus.

    “Saya bilang siapkan proses Munas tersebut supaya Munas nya bisa dipercepat. Tapi prosesnya itu ada proses dari konvensi anggota luar biasa sampai munas nanti. Jadi itu akan jalan,” jelas dia.

    Ketika ditanya terkait kapan penyelenggaraan Munas Kadin Indonesia ini, Arsjad enggan menjelaskan lebih rinci.

    Dia memastikan bahwa proses-proses menuju Munas IX Kadin dirampungkan agar bisa segera digelar.

    “Semuanya kita siapkan kenapa karena apa tanggalnya ditentukan oleh pemerintah. Tapi kalau dari konteks kita sepakat itu, tapi kalau untuk persiapannya kita siapkan dulu. Jadi kalau sudah siap tinggal anytime,” ungkapnya.

  • Kadin Bakal Kembali Jadi Satu, Anindya Jadi Ketua Umum, Arsjad Ketua Dewan Pertimbangan – Halaman all

    Kadin Bakal Kembali Jadi Satu, Anindya Jadi Ketua Umum, Arsjad Ketua Dewan Pertimbangan – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang sedang mengalami dualisme, akan kembali menjadi satu.

    Berdasarkan undangan agenda Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia yang diterima Tribunnews, Anindya Bakrie akan dikukuhkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia 2021-2026 Arsjad Rasjid akan menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia periode 2024-2029.

    Musyawarah nasional ini, menurut keterangan undangan tersebut, akan dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Sejauh ini orang nomor satu RI itu terkonfirmasi hadir berdasarkan narahubung di undangan tersebut yang dihubungi oleh Tribunnews.

    Adapun undangan yang diterima Tribunnews ada dua, yaitu satu yang ditujukan kepada Ketua Umum Kadin Provinsi Se-Indonesia dan undangan kedua kepada Ketua Umum Asosiasi/Himpunan/Gabungan Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indonesia. 

    “Dengan Hormat, sehubungan dengan telah dilaksanakannya konsolidasi Kadin Indonesia, kami mengundang Bapak/Ibu Ketua Umum Kadin Provinsi untuk menghadiri acara Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan Kadin Indonesia dengan agenda tunggal, Pengukuhan Ketua
    Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia M. Arsjad Rasjid P.M. Masa Bakti 2024-2029 yang akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto,” tulis undangan tersebut yang dilihat Tribunnews pada Selasa (14/1/2025).

    Musyawarah Nasional akan dilaksanakan pada Kamis (16/1/2025) siang di salah satu hotel bintang lima di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

    Para tamu undangan diminta untuk mengenakan seragam Kadin berwarna putih.

    Kedua surat undangan ini pun telah ditandatangani oleh Ketua Dewan Kehormatan Kadin Indonesia Rosan Roeslani.

    Sebelumnya, artis sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, membagikan moment bersama dua pentolan utama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yakni Arsjad Rasyid dan Anindya Bakrie melalui akun media sosial Instagramnya @raffinagita1717 pada Senin (13/1/2025).

    Berdasarkan akun Instagramnya, Raffi menyatakan bahwa pertemuan itu dirancang untuk menuju Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia.

    “Menuju.. ‘Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan KADIN Indonesia’ Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,” tulis Raffi dikutip Selasa (14/1/2025).

    Raffi Ahmad diketahui telah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk periode 2024-2029.

    Penunjukan ini diumumkan pada 7 Oktober 2024 di Menara Kadin, Jakarta.

    Adapun berdasarkan Sumber Tribunnews, pertemuan sejumlah tokoh Kadin Indonesia itu terjadi Senin Malam di Hotel Langham, SCBD, Senayan, Jakarta.

    Berdasarkan unggahan Raffi Ahmad, sejumlah tokoh yang hadir meliputi Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Kemudian Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Eka Sastra, Ketua Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman.

    Sumber Tribunnews menyebut bahwa pertemuan rekonsiliasi antara Arsjad Rasyid dengan Anindya Bakrie. Hadir, antara lain, Dasco, Rosan, dan Raffi Ahmad itu menyepakati Anindya sebagai Ketua Umum Kadin dan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pembina

    “Kesepakatan ini akan diformalkan melalui pertemuan formal Kadin,” kata sumber Tribunbews.

    Dualisme Kadin

    Kadin saat ini tengah diterpa kisruh internal, di mana terdapat dualisme kepemimpinan antara Anindya Bakrie dan Arsjad Rasjid.

    Anindya Bakrie ditunjuk menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang digelar pada Sabtu (14/9/2024).

    Di sisi yang berseberangan, ada Kadin Indonesia yang diketuai Arsjad Rasjid hasil Munas XIII di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 2021. Saat itu, jabatan Arsjad ditetapkan selama lima tahun, sejak 2021 hingga 2026.

    Kadin Indonesia kubu Arsjad Rasjid menegaskan bahwa penyelenggaraan Munaslub oleh Anindya Bakrie cs merupakan pelanggaran Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Kadin Indonesia yang disahkan melalui Keppres Nomor 18/2022.

    Pasalnya, penyelenggaraan Munaslub tidak melalui tahapan-tahapan yang diwajibkan oleh AD/ART, seperti adanya Surat Peringatan Pertama dan Kedua sebagaimana telah diatur dalam Pasal 18 AD/ART Kadin Indonesia.

    Terlebih lagi, sejumlah Kadin Provinsi dan Anggota Luar Biasa tersebut tidak memenuhi syarat untuk mengajukan penyelenggaraan Munaslub.

    Penolakan terhadap pelanggaran aturan AD/ART Kadin Indonesia ini pun telah disuarakan oleh mayoritas Kadin Daerah dan ALB Anggota Kadin Indonesia.

    Sebanyak 21 dari 35 Kadin Provinsi di seluruh Indonesia pun telah menolak dan menyatakan bahwa penyelenggaraan Munaslub tersebut melanggar aturan organisasi yang telah disepakati bersama.

  • Kadin Bakal Kembali Jadi Satu, Anindya Jadi Ketua Umum, Arsjad Ketua Dewan Pertimbangan – Halaman all

    Raffi Ahmad Unggah Foto Bareng Arsjad Rasyid dan Anindya Bakrie, Simbol Kesepakatan Ketum Kadin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Artis Raffi Ahmad sekaligus Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, membagikan moment bersama dua pentolan utama Kamar Dagang Indonesia (Kadin) yakni Arsjad Rasyid dan Anindya Bakrie melalui akun media sosial Instagramnya @raffinagita1717 pada Senin (13/1/2025).

    Berdasarkan akun Instagramnya, Raffi menyatakan bahwa pertemuan itu dirancang untuk menuju Musyawarah Nasional (Munas) Kadin Indonesia. 

    “Menuju.. ‘Musyawarah Nasional Konsolidasi Persatuan KADIN Indonesia’ Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia,” tulis Raffi dikutip Selasa (14/1/2025).

    Raffi Ahmad diketahui telah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum (Waketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk periode 2024-2029. 

    Penunjukan ini diumumkan pada 7 Oktober 2024 di Menara Kadin, Jakarta. 

    Adapun berdasarkan Sumber Tribunnews, pertemuan sejumlah tokoh Kadin Indonesia itu terjadi Senin Malam di Hotel Langham, SCBD, Senayan, Jakarta.

    Berdasarkan unggahan Raffi Ahmad, sejumlah tokoh yang hadir meliputi Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani. Kemudian Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi Eka Sastra, Ketua Kadin Bangka Belitung Thomas Jusman.

    Sumber Tribunnews menyebut bahwa pertemuan rekonsiliasi antara Arsjad Rasyid dengan Anindya Bakrie. Hadir, antara lain, Dasco, Rosan, dan Raffi Ahmad itu menyepakati Anindya sebagai Ketua Umum Kadin dan Arsjad sebagai Ketua Dewan Pembina

    “Kesepakatan ini akan diformalkan melalui pertemuan formal Kadin,” kata sumber Tribunnews.

  • Dengan gotong-royong bertekad 0% kemiskinan

    Dengan gotong-royong bertekad 0% kemiskinan

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Arsjad Rasjid: Dengan gotong-royong bertekad 0% kemiskinan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 13 Januari 2025 – 13:40 WIB

    Elshinta.com – Sejumlah pengusaha berkumpul di Istana Bogor Jawa Barat pada jamuan makan siang bersama dengan Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba. Diantara sejumlah pengusaha yang hadir nampak terlihat Sanny Iskandar, Arsjad Rasjid, Garibaldi Thohir, Anindya Bakrie serta sejumlah pengusaha lainnya.

    Menurut Arsjad Rasjid yang memegang teguh prinsip gotong-royong sebagai salah satu nilai khas Indonesia dalam berwirausaha, dirinya melihat peluang besar untuk memperkuat kerjasama yang saling menguntungkan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Jajaki Peluang Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi, Kadin Agendakan Kunjungan ke India dan Pakistan – Halaman all

    Jajaki Peluang Bisnis dan Kerja Sama Ekonomi, Kadin Agendakan Kunjungan ke India dan Pakistan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menjelaskan awal tahun ini Kadin, akan mengikuti World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss, dan agenda kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke India dan kemungkinan dilanjutkan ke Pakistan.

    “Kami sudah bertemu dengan kedua duta besarnya (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin yang mewakilkan dunia usaha bisa bersama-sama memastikan bukan saja relasi yang sangat baik antar-pemerintah, tapi juga dari bisnis ke bisnis,” katanya dalam acara rutin bulanan “Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast” di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025).

    Anindya mengatakan, hal tersebut sangat baik dan mudah-mudahan ini bukan saja pertemuan diplomatis secara geopolitik kita kembangkan, tapi juga ujungnya bagaimana perekonomian Indonesia dan kesejahteraan masyarakat Indonesia ini bisa tercapai lebih baik di tahun 2025 dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

    Anin menuturkan, rombongan Kadin Indonesia akan tiba di India pada 24 Januari 2025 untuk mempersiapkan acara forum bisnis yang direncanakan pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, lalu ketahanan pangan, sampai pada sektor teknologi dan pertahanan.

    “Nah, ini merupakan suatu yang menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Pak Presiden (akan) hadir sebagai tamu kehormatan di Republic Day India,” kata Anin.

    Dia melanjutkan, pada 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin akan melakukan lawatan di sekitar ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit, sampai juga ke industri otomotif. Selain itu, romobongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata di sana.

    “Kami juga akan melibatkan teman-teman dari Kadin Provinsi (dalam kunjungan ke India). Kami ingin menggambarkan bahwa Kadin itu bukan saja untuk perusahaan besar, tapi juga untuk perusahaan-perusahaan daerah untuk bisa terlibat, termasuk untuk membuka pasar, mendapatkan investasi dari India yang saya rasa secara historis, secara kultural, mempunyai sejarah panjang dengan Indonesia,” ujarnya.

    India dan Indonesia, lanjut Anin, adalah negara yang diprediksikan di dalam waktu 15-20 tahun ke depan menjadi negara dengan ekonomi terbesar. India di prediksi akan menjadi negara ekonomi nomor 4 terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi nomor 5 terbesar di dunia.

    “Nah, sehingga hubungan dengan India sangat menguntungkan. Bukan saja dari ekspor kita yang  perlu lebih besar lagi, dan sekarang kita surplus, tapi masih bisa lebih besar lagi, tapi juga dari sisi investasi. Baik dari India ke Indonesia, maupun dari Indonesia ke India,” ujar Anin.

    “Tipenya (India dan Indonesia) sama, demokratis, banyak sekali penduduknya, dan juga mesti disejahterakan semuanya. Sehingga untuk bisa memulai hubungan baik secara diplomatis, secara bisnis-bisnis besar, maupun bisnis yang bersifat kerakyatan. Seperti contohnya ketahanan pangan, itu mereka juga cukup maju, tentunya juga dengan ketahanan energi, lalu ketahanan kesehatan, dan Pendidikan. Itu semua adalah bidang-bidang yang sama dengan Indonesia, sangat dibutuhkan,” paparnya.

    Rencananya, selain ke India, rombongan Kadin juga akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan adalah negara yang cukup menarik. Dan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.

    “Duta Besar Pakistan (Ameer Khurram Rathore) sudah berkunjung ke kantor Kadin Indonesia (Kamis, 9/1/2025). Dari Kadin juga sudah siap, kita memastikan dari bisnis ke bisnis, antar-bisnis itu jalan, dan yang menarik di sana sangat kuat industri dari sisi pertahanan yang kita tahu ini merupakan sebuah industri besar,” ujar Anin.

    Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS

    Dalam acara KED Breakfast tersebut juga dibahas mengenai partisipasi Indonesia di BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa), yang sudah diresmikan menjadi anggota penuh BRICS. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dari gabungan negara Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan, jumlah populasi penduduknya sudah lebih dari 2 miliar orang. Dengan jumlah ekonominya diperkirakan mencapai hampir 10 triliun dolar AS. Angka tersebut besar baik dari jumlah penduduk maupun ekonomi.

    Dengan demikian, Anin mengatakan, Indonesia memiliki suatu peluang untuk membuka akses pasar, untuk berdagang, dan juga untuk berinvestasi dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS nanti.

    “Dan saya rasa inilah alasan Pak Prabowo melihat (BRICS) ini sebagai peluang. Tentu sebagai negara yang tidak berpihak, kita mesti pandai-pandai untuk memainkan peran kita, terutama dengan negara besar seperti Amerika Serikat (AS). Tapi secara konsep, Indonesia mesti mempunyai suatu pasar alternatif. Karena kita tahu bahwa China itu melambat, sementara AS akan fokus pada industri domestiknya,” jelasnya.

    “Indonesia membutuhkan apa yang terbaik untuk dirinya, supaya ekonomi terus berjalan, dan masyarakat juga bisa semakin sejahtera,” tutur Anin.

  • 4 Sektor Utama Kerja Sama Indonesia dan Pakistan yang Perlu Ditingkatkan

    4 Sektor Utama Kerja Sama Indonesia dan Pakistan yang Perlu Ditingkatkan

    loading…

    Pertemuan antara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore. Foto/Istimewa

    JAKARTA – Ada empat sektor utama kerja sama Indonesia- Pakistan yang perlu ditingkatkan. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie dan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore.

    “Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat lagi. Tadi kita bicara mengenai ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, serta pertahanan,” kata Anindya dalam keterangannya, Jumat (10/1/2025).

    Menurut Anin, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan, kesehatan, pertanian, dan energi. Dengan demikian, kerja sama di sektor-sektor tersebut perlu ditingkatkan.

    “Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus ada upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu baik,” kata Anin.

    Anin mengatakan, untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak Kedutaan Besar, tetapi juga melibatkan mitra-mitra Kadin Indonesia di Pakistan. Menurutnya, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan bisa ditingkatkan.

    “Kedua negara ini negara yang berkembang, sehingga bukan saja untuk meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Dan ini saya rasa sangat penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Serikat) tapi juga akses pasar baru. Dan Pakistan itu salah satu yang kita sangat monitor dan ingin kembangkan. Bukan hanya baik untuk pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” jelasnya.

    Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang memiliki kedekatan baik tentang hubungan agama dan budaya, sehingga lebih mudah bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan bisnis dan perdagangan.

    “Kami sedang melihat beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin. Kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih baik lagi di antara kedua negara,” ujar Ameer.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai 3,04 miliar dolar AS dan impor mencapai 529 juta dolar AS.

  • Jajaki Kerja Sama Ekonomi, Kadin Terbang ke India dan Pakistan

    Jajaki Kerja Sama Ekonomi, Kadin Terbang ke India dan Pakistan

    Jakarta: Awal tahun 2025, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia langsung tancap gas. Guna menjajaki kerja sama bisnis dan ekonomi, Januari ini Kadin akan ke India dan Pakistan.
     
    Kunjungan ke kedua negara itu sejalan dengan kunjungan Presiden Prabowo Subianto. Pada Januari 2025 ini pun, Kadin akan ikut serta dalam World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss.
     
    “Kami sudah bertemu dengan kedua duta besarnya (India dan Pakistan), dan bagaimana Kadin yang mewakilkan dunia usaha bisa bersama-sama memastikan bukan saja relasi yang sangat baik antar-pemerintah, tapi juga dari bisnis ke bisnis,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Januari 2025.

    Rencananya, rombongan Kadin Indonesia tiba di India pada 24 Januari 2025. Agenda awal adalah menghadiri forum bisnis pada 25-26 Januari 2025. Kadin akan fokus pada industri-industri seperti kesehatan, ketahanan energi, ketahanan pangan, sampai pada sektor teknologi dan pertahanan.
     
    “Ini menarik karena pada tanggal 26 (Januari 2025), Pak Presiden hadir sebagai tamu kehormatan di Republic Day India,” ujar Anin, sapaan Anindya.
     
    Selanjutnya, pada 27-28 Januari 2025, rombongan Kadin melawat ke sekitar ibu kota New Delhi untuk melihat pabrik susu, industri kesehatan, rumah sakit, sampai industri otomotif. Rombongan Kadin juga akan mengunjungi Taj Mahal untuk meninjau sektor pariwisata.
     
    “Kami melibatkan teman-teman dari Kadin Provinsi. Agar perusahaan-perusahaan daerah bisa terlibat, termasuk untuk membuka pasar dan mendapatkan investasi dari India. Secara historis maupun kultural Indonesia dan India mempunyai sejarah panjang,” kata dia.
     

    India dan Indonesia, lanjut Anin, diprediksi menjadi negara dengan ekonomi terbesar pada 15 hingga 20 tahun ke depan. India diprediksi menjadi negara ekonomi nomor 4 terbesar di dunia, dan Indonesia menjadi nomor 5 terbesar di dunia.
     
    “Tipenya (India dan Indonesia) sama, demokratis, banyak sekali penduduknya, dan juga mesti disejahterakan semuanya,” kata dia. 
     
    Untuk itu, Anin menekankan hubungan bisnis kedua negara harus bersifat kerakyatan. Menurut dia, India kuat dalam bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, serta ketahanan kesehatan dan Pendidikan. 
     
    “Itu semua adalah bidang-bidang yang sama dengan Indonesia, sangat dibutuhkan,” ujar dia.
     
    Berkunjung ke Pakistan
    Selanjutnya, rombongan Kadin akan melakukan perjalanan bisnis ke Pakistan. Menurut Anin, Pakistan adalah negara yang cukup menarik. Dan Kadin telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Pakistan di Jakarta.
     
    “Duta Besar Pakistan (Ameer Khurram Rathore) sudah berkunjung ke kantor Kadin Indonesia (Kamis, 9 Januari 2025). Dari Kadin juga sudah siap, kita memastikan dari bisnis ke bisnis itu jalan. Dan yang menarik, di sana sangat kuat industri dari sisi pertahanan yang kita tahu ini merupakan sebuah industri besar,” kata Anin.
     
    Kumpul rutin bulanan
    Sejumlah pelaku usaha Kadin berkumpul dalam acara rutin bulanan bertajuk Kadin Economic Diplomacy (KED) Breakfast. Kumpul rutin ini membahas dampak kebijakan global terhadap perekonomian, program-program hubungan luar negeri, kerja sama internasional, peluang bisnis, hingga perdagangan dan investasi.
     
    Acara dihadiri Ketum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Luar Negeri Kadin Indonesia James T Riady, Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Luar Negeri Bernardino Vega, para Komite Tetap, Komite-Komite Bilateral, serta 
    Kadin-Kadin Provinsi.
     
    “Di sini hadir 80 Komite Bilateral dari relasi Indonesia dengan negara-negara luar. Jadi, komplet (Komite Bilateral) ke negara-negara besar seperti Amerika Serikat, China, Eropa, negara-negara ASEAN, Asia Timur, dan lain-lain,” kata Anin, sapaan akrab Anindya Bakrie, usai acara KED Breakfast, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Januari 2025.
     
    Selain dari Komite Bilateral, hadir 25 perwakilan Kadin Provinsi. “Sehingga bukan saja kita bicara mengenai luar negeri, tapi juga bicara bagaimana membawa investasi dan untuk perdagangan bermanfaat buat teman-teman di Kadin Provinsi. Di sini juga banyak teman dengan asosiasi dan himpunan,” tutur Anin.
     
    Peluang bisnis di BRICS
    Dalam acara KED Breakfast tersebut juga dibahas mengenai partisipasi Indonesia di BRICS (Brazil, Russia, India, China, South Africa), yang sudah diresmikan menjadi anggota penuh BRICS. Dengan jumlah penduduk yang sangat besar dari gabungan negara Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan, jumlah populasi penduduknya sudah lebih dari 2 miliar orang.
     
    “Jumlah ekonominya diperkirakan mencapai hampir 10 triliun dolar AS. Indonesia berpeluang membuka akses pasar untuk berdagang dan berinvestasi dengan negara-negara yang tergabung dalam BRICS nanti,” kata dia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Bertemu Dubes Ameer Khurram, Ketua Umum Kadin Beberkan Empat Sektor Utama Kerja Sama RI-Pakistan – Halaman all

    Bertemu Dubes Ameer Khurram, Ketua Umum Kadin Beberkan Empat Sektor Utama Kerja Sama RI-Pakistan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menerima kunjungan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia Ameer Khurram Rathore di Menara Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Kamis (9/1/2025).

    Dalam pertemuan itu dijelaskan bahwa ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan dan pertahanan menjadi fokus kerja sama Indonesia dan Pakistan.

    “Kita duduk sama-sama membicarakan bagaimana Indonesia dan Pakistan dapat bekerja sama lebih erat lagi. Tadi kita bicara mengenai ketahanan pangan, ketahanan energi, kesehatan, serta pertahanan,” kata Anin, demikian sapaan akrab Anindya Novyan Bakrie.

    Menurut Anin, Pakistan adalah negara besar sekaligus negara Muslim yang mempunyai kekuatan terutama di sektor pertahanan dan juga kesehatan selain juga pertanian dan energi, sehingga kerjasama di sektor-sektor ini perlu ditingkatkan.

    “Beliau (Dubes Pakistan) menyampaikan nanti di (bulan) Agustus ada upaya seperti trade mission dan expo dari Pakistan dan Indonesia dan saya rasa itu (hal yang) baik,” kata Anin.

    Anin mengatakan, untuk mempersiapkan kegiatan tersebut, Kadin Indonesia akan bekerja sama bukan hanya dengan pihak Kedutaan Besar, tetapi juga melibatkan mitra-mitra Kadin Indonesia di Pakistan. Menurutnya, kerja sama perdagangan Indonesia dan Pakistan bisa ditingkatkan lebih jauh lagi.

    “Kedua negara ini negara yang berkembang sehingga bukan saja untuk meningkatkan ekonomi masing-masing, tapi juga perdagangan. Dan ini saya rasa sangat penting karena Indonesia selalu mencari akses pasar baru. Ya, bukan saja (dengan) China, Amerika (Serikat) tapi juga akses pasar baru. Dan Pakistan itu salah satu yang kita sangat monitor dan ingin kembangkan, bukan hanya baik untuk pemain besar saja, tapi juga pemain menengah bahkan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah),” jelas Anin.

    Senada dengan Anin, Ameer Khurram Rathore mengatakan bahwa Indonesia dan Pakistan adalah negara sahabat yang memiliki kedekatan baik tentang hubungan agama dan budaya, sehingga lebih mudah bagi kedua negara untuk mengembangkan hubungan bisnis dan perdagangan.

    “Kami sedang melihat beberapa sektor, seperti yang disebutkan oleh Pak Ketua Kadin (Anindya Novyan Bakrie), dan kami berharap dengan kepemimpinannya akan dapat mengembangkan hubungan perdagangan yang lebih baik lagi di antara kedua negara,” ujar Ameer.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Periode Januari-November 2024, perdagangan Indonesia dan Pakistan surplus dengan nilai ekspor mencapai 3,04 milyar dolar AS dan impor mencapai 529 juta dolar AS.