Tag: Anies Baswedan

  • Dinasti Jokowi Digoyang

    Dinasti Jokowi Digoyang

    Oleh: Tony Rosyid*

       

    BERBEDA dengan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang turun dengan tenang dan nyaris tidak ada gejolak, Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi turun seolah penuh tragedi. Setidaknya ada dua penyebabnya. 

    Pertama soal ijazah. Kedua, tuntutan pemakzulan terhadap Wapres Gibran Rakabuming Raka. Kedua isu ini secara politik bisa cukup berat. Terutama untuk karir keluarga Jokowi.

    Kenapa keluarga Jokowi, dan bukan hanya Jokowi? Perlu dipahami bahwa politik itu sangat personal. Urusan masing-masing orang. Kakak-adik, bapak-anak, bahkan suami istri biasa memiliki identitas politik masing-masing. Satu dengan yang lain terpisah. 

    Tapi, dalam politik Jokowi, identitas keluarga menyatu menjadi satu entitas. Semua berasal dari satu sumber yaitu kekuasaan Jokowi. 

    Dari kekuasaan inilah Gibran menjadi Walikota Solo, lalu Wakil Presiden. Bobby Nasution, menantu Jokowi, jadi Walikota Medan, lalu Gubernur Sumut. Juga Kaesang Pangarep dalam hitungan hari langsung menjadi ketua umum PSI. Kesuksesan mereka sulit dirasionalisasi tanpa back up kekuasaan Jokowi.

    Politik keluarga Jokowi ibarat pohon. Jokowi sebagai akarnya. Anak dan menantu menjadi cabang dari pohon-pohon itu. Ketika akar pohon tidak kuat menahan terpaan angin, maka semuanya ikut tumbang. 

    Di atas pundak Jokowi ada beban politik terhadap Gibran, Bobby dan Kaesang. Ketiganya adalah anak-anak muda yang sedang menanjak karirnya. Tapi, karena karir mereka tidak tegak di atas kematangan pengalaman sendiri, tapi lebih karena bersumber dari kekuasaan sang ayah, maka nasibnya akan sangat bergantung kepada kekuatan Jokowi. 

    Jika Jokowi kuat, mereka akan ikut kuat, dan peluang masa depannya lapang. Tapi, jika kekuatan Jokowi melemah, maka kekuatan dan masa depan politik mereka akan ikut melemah, dan bisa jadi akan menunggu waktu untuk runtuh.

    Saat ini, Jokowi sedang menghadapi tuduhan ijazah palsu. Jokowi bahkan dikejar-kejar oleh sejumlah pihak yang selama Jokowi berkuasa, mereka merasa diperlakukan tidak adil. Jokowi terlibat konflik dan permusuhan dengan mereka. Pendekatan konflik yang dilakukan Jokowi saat berkuasa tidak begitu saja terhapus dan terlupakan setelah Jokowi lengser.

    Jadi, masalah utama, dan ini yang paling krusial mengapa Jokowi setelah pensiun masih terus dikejar masalah adalah “jejak permusuhan Jokowi sedemikian masif kepada banyak kelompok”. Ini fakta objektif yang tidak bisa dipungkiri”.

    Pertama, Jokowi bubarkan Front Pembela Islam (FPI) dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) secara kontroversial. Ini tentu punya konsekuensi politik untuk jangka panjang.

    Kedua, Jokowi penjarakan puluhan aktivis yang mengkritiknya. Mulai dari Anton Permana, Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Roy Suryo, Eggi Sudjana, Edi Mulyadi, Buni Yani, dan deretan nama tokoh yang sangat kritis terhadap Jokowi.

    Ketiga, Jokowi dianggap orang yang paling ambisius untuk menghancurkan karir Anies Baswedan. Ini membuat para pendukung Anies marah.

    Keempat, Jokowi berseteru hebat dengan Megawati Soekarnoputri dan PDIP. Sebuah partai yang sejak tahun 2005 telah membesarkan Jokowi.

    Kelima, tragedi pembantaian di KM 50 terjadi di era Jokowi. Tidak sedikit opini dan persepsi yang berkembang di publik menganggap KM 50 adalah bagian dari upaya Jokowi menghancurkan pengaruh pimpinan FPI. 

    KM 50 sebuah aksi jalanan yang sangat kasar dan brutal, yang membuat banyak pihak bertanya-tanya: kok bisa pembantaian semacam ini terjadi di Indonesia?

    Mereka, kelompok yang merasa dimusuhi oleh Jokowi selama berkuasa, terus akan bermanuver dan menuntut pengadilan terhadap Jokowi. 

    Isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran hanya dua di antara tuntutan yang nanti boleh jadi akan muncul yang lain jika kedua tuntunan ini tidak berhasil. Ini bukan soal dendam, tapi lebih merupakan sebab akibat dalam relasi sosial yang bisa dipahami rasionalitasnya.

    Di sisi lain, Jokowi tidak punya penerus kekuasaan yang menjamin “rasa aman” terhadap dirinya. Gibran sebagai Wakil Presiden, posisinya tidak memberinya otoritas untuk mengamankan Jokowi dan dinastinya. 

    Sementara Presiden Prabowo Subianto tidak mungkin pasang badan untuk mengamankan Jokowi. Prabowo adalah calon presiden yang dua kali dikalahkan “secara kontroversial” oleh Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019. Kontroversial lebih merujuk pada proses, bukan hasil. 

    Banyak yang menilai bahwa Gibran dianggap sebagai ancaman bagi Prabowo. Bukan Gibran, tapi kekuatan Jokowi yang meletakkan Gibran sebagai bayang-bayang Prabowo. 

    Tuntutan pemakzulan oleh para jenderal (purn) merupakan petunjuk adanya ancaman itu. Mengapa para jenderal (purn) itu menuntut pemakzulan kalau tidak ada kehawatiran atas potensi lengsernya Prabowo. 

    Di sinilah publik mesti cerdas membaca apa yang memicu para jenderal (purn) itu ngotot pemakzulan Gibran di tahun pertama Prabowo berkuasa. Takut Gibran capres 2029? Masih terlalu jauh. Takut Prabowo jatuh sakit, lalu meninggal di periode pertama? Prabowo sehat, dan semakin sehat. Lalu, apa trigger-nya? Ini yang menarik untuk anda telisik.

    Isu ijazah palsu dan tuntutan pemakzulan Gibran tidak hanya merepotkan Jokowi, tapi semakin berhasil men-downgrade politik dinasti Jokowi. Siapa pun dalam posisi Jokowi, dia akan terjepit. Sementara, Jokowi punya beban untuk mengawal dan membesarkan karir anak dan menantunya. 

    Jika Jokowi bisa menunjukkan ijazah aslinya ke publik, maka situasi bisa berubah. Pamor Jokowi naik. Berangsur kepercayaan publik ke Jokowi akan membesar. Dengan menunjukkan ijazah asli, Jokowi akan mampu merehabilitasi keadaan politiknya, sekaligus menampar mereka yang menuduhnya.

    Sebaliknya, jika para terlapor kemudian jadi tersangka tanpa membuka ijazah asli Jokowi ke publik, maka ini akan memperburuk kondisi politik Jokowi. 

    Publik akan semakin marah dan hari-hari akan semakin besar narasi kebencian dan kemarahan publik terhadap Jokowi. Ini secara politik, tentu akan sangat merugikan bagi politik Jokowi itu sendiri. Persepsi publik terhadap Jokowi akan semakin negatif.

    Soal isu pemakzulan Gibran, selama posisi Prabowo aman, Gibran juga akan aman. Bagaimana dengan masa depan Gibran di 2029? Ini satu hal yang berbeda..

    *(Penulis adalah Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa)

  • 3
                    
                        Arah Politik PKS Pengurusan Baru: Dukung Prabowo, Tetap Berhubungan dengan Anies
                        Nasional

    3 Arah Politik PKS Pengurusan Baru: Dukung Prabowo, Tetap Berhubungan dengan Anies Nasional

    Arah Politik PKS Pengurusan Baru: Dukung Prabowo, Tetap Berhubungan dengan Anies
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Musyawarah Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (
    PKS
    ) telah memutuskan kepengurusan baru di bawah kepemimpinan presiden partai,
    Al Muzzammil Yusuf
    .
    Muzzammil mengatakan, dalam proses pemilihan
    presiden PKS
    , kader-kadernya menggunakan metode pemilihan e-voting di seluruh Indonesia.
    “Tetapi, tetap mengedepankan rasa kekeluargaan dan kebersamaan. Pemilihan ini mencerminkan semangat kolektivitas persaudaraan dan demokratis yang menjadi napas utama PKS,” kata Muzzammil, di kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).
    Menurut Muzzammil, partai berlambang padi dan kapas akan dipimpin kepengurusan baru hingga 2030 mendatang. Mereka adalah sebagai berikut:
    Muzzammil mengatakan, jajaran pengurus PKS 2025-2030 yakin akan mendongkrak jumlah kursi di DPR RI pada
    Pemilu 2029
    .
    Menurut dia, pada Pemilu 2024, PKS berhasil menambah kursi di parlemen.
    “Kami harus selalu optimistis, berdoa, dan berikhtiar semoga PKS tetap bisa eksis, bahkan bisa menambah kursinya,” ujar Al Muzzammil.
    Meski demikian, presiden baru PKS itu belum mengungkapkan berapa target kursi atau suara yang harus diraih partainya.
    “Alhamdulillah, PKS berhasil meningkatkan suara maupun kursi. Diwakilkan di pusat saja, kami dari 50 kursi menjadi 53 kursi, tentu PKS akan berjuang pada kepengurusan kami,” ujar Muzzammil.
     
    Sebagaimana keputusan politik di kepengurusan sebelumnya, PKS di bawah Muzzammil juga menyatakan akan mendukung pemerintahan Presiden
    Prabowo Subianto
    .
    Muzzammil mengatakan, saat ini PKS sudah tergabung dalam partai pendukung pemerintah.
    Oleh karena itu, pihaknya bakal membantu Prabowo sekuat tenaga.
    “Jadi, kita berikhtiar, membantu pemerintah, apalagi kita berada di dalam koalisi. Semampu kita, melalui seluruh kader kita, melalui seluruh pejabat publik kita,” kata Muzzammil, di Kantor Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2025).
    Menurut dia, PKS akan membantu dengan segala kapasitas yang dimiliki melalui langkah-langkah konstitusional, seperti membuat undang-undang di DPR.
    Ia juga mengatakan, PKS bakal menekankan atensi dan komitmen mewujudkan amanat Pancasila, khususnya menyangkut keadilan sosial.
    Dalam hal ini, PKS memperjuangkan anggaran untuk kepentingan masyarakat, terutama kelompok rentan.
    “Bagaimana pembangunan ini bisa dimulai dari orang yang paling susah. Kalau yang paling susah saja kita angkat, maka yang di atas apalagi,” katanya.
    Usai mengumumkan Ketua Majelis Syuro, Muzzammil mengatakan pihaknya bakal menemui Prabowo bersama-sama.
    Ia akan membawa jajaran pengurus PKS 2025-2030 untuk berdialog dengan Prabowo.
    “Dengan sudah selesainya Majelis Syuro ini, Insya Allah kami akan berdialog dengan Presiden Prabowo Subianto, dengan segala menghormati Prabowo Subianto, dengan menghormati waktu yang tersedia di tengah kesibukan beliau, di tengah hari raya,” ujar Muzzammil.
     
    Menurut dia, sebagai bagian dari partai koalisi pemerintah, PKS memiliki jadwal rutin bertemu Prabowo.
    Ia juga kembali menegaskan PKS mendukung penuh pemerintahan Prabowo.
    “Majelis Syuro full mendukung koalisi sehingga tidak ada perdebatan tentang koalisi di Majelis Syuro,” kata Muzzammil.
    Selain Prabowo, ia juga akan mempertemukan pengurus baru dengan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
    PKS diketahui merupakan partai yang mengusung Anies menjadi gubernur dan calon presiden pada Pilpres 2024 lalu.
    “(Tentu akan bertemu) Pak Anies, tokoh Indonesia, saudara kita, saudara PKS,” kata Muzzammil ditemui di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 4
                    
                        Tak Hanya Prabowo, Pengurus Baru PKS Juga Akan Temui Anies
                        Nasional

    4 Tak Hanya Prabowo, Pengurus Baru PKS Juga Akan Temui Anies Nasional

    Tak Hanya Prabowo, Pengurus Baru PKS Juga Akan Temui Anies
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (
    PKS
    ),
    Al Muzzammil Yusuf
    mengaku tidak hanya akan membawa kepengurusan baru partainya bertemu Presiden
    Prabowo Subianto
    , tapi juga tokoh nasional lain seperti
    Anies Baswedan
    .
    Hal itu disampaikan Muzzammil merespons pertanyaan wartawan apakah akan memboyong kepengurusan baru PKS bertemu Anies.
    Sebab, Anies diketahui memiliki kedekatan dengan PKS, terlebih saat Pilpres 2024.
    “(Tentu akan bertemu) Pak Anies, tokoh Indonesia, saudara kita, saudara PKS,” kata Muzzammil ditemui di Kantor DPTP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6/2025).
    Muzzammil berpendapat bahwa Anies juga merupakan salah satu tokoh potensial untuk membangun bangsa.
    Menurutnya, Indonesia bisa menjadi besar jika ada sinergi antar-tokoh bangsa. Dia menilai sinergitas ini juga digaungkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
    “Karena dengan sinergi kebaikan itulah bangsa Indonesia akan besar. Saya kira Pak Prabowo juga semangatnya sama, kolaborasi, persatuan, sinergisitas. Kami juga begitu, yang tua yang muda, sinergi,” jelas Muzzammil.
    Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKS M. Kholid menambahkan bahwa pihaknya tengah menentukan waktu yang tepat untuk menemui Prabowo.
    Selain Prabowo dan Anies, lanjut dia, kepengurusan baru PKS juga membuka peluang bertemu dengan tokoh pimpinan partai politik lainnya.
    “Sebagaimana disampaikan oleh Presiden PKS, bahwa kepengurusan baru akan merencanakan bersilaturahim dengan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto. Kita sedang mengatur teknisnya untuk mencari waktu beliau,” ungkap Kholid.
    “Dan akan berencana juga untuk silaturahmi dengan tokoh-tokoh bangsa lainnya dan pimpinan partai politik lainnya, para sahabat-sahabat partai politik lainnya. Insyaallah, itu yang akan menjadi rencana kita,” tambah dia.
    Berikut susunan lengkap Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS masa bakti 2025-2030:
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Daging Kurban Masjid Agung Al Azhar Jakarta Akan Disalurkan ke Palestina – Page 3

    Daging Kurban Masjid Agung Al Azhar Jakarta Akan Disalurkan ke Palestina – Page 3

    Sementara itu, mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi khotib Sholat Idul Adha 1446 H/2025 M di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan. Dalam khutbahnya, Anies menyampaikan pesan kesetaraan.

    “Saat ini, kita menyaksikan jutaan manusia berpakaian ihram di tanah suci, kita disadarkan pada hakikat kemanusiaan, semua setara, tidak ada pembesar dan rakyat kecil, tak ada raja tak ada hamba sahaya, tak ada kaya tak ada miskin, hanya semua manusia di hadapan Allah,” kata Anies dalam khutbah di Jakarta, Jumat (2/6/2025) seperti dilansir Antara.

    Menurut Anies, di saat yang sama pada saat jemaah melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Al-Azhar, jutaan jemaah haji sedang menjalankan rukun haji di tanah suci.

    Anies menerangkan, semua jemaah haji mengenakan dua helai kain putih. Namun, sekembalinya dari haji, kesetaraan itu seolah menguap di kota-kota.

    “Di satu sisi restoran mewah dengan penuh pengunjung, di sisi lain anak-anak memeluk sampah demi sesuap nasi. Mobil-mobil mewah melintas di jalan yang sama dengan gerobak pedagang sayur yang mulai bekerja sebelum subuh,” jelasnya.

    Dia menerangkan, itu bukan pemandangan di negeri asing, melainkan di halaman rumah sendiri.

     

  • MK Putuskan SD-SMP Swasta Gratis, Anies Harap Sampai Kelas 12

    MK Putuskan SD-SMP Swasta Gratis, Anies Harap Sampai Kelas 12

    Jakarta

    Eks Mendikbud Anies Baswedan bicara putusan Mahkamah Konstitusi (MK) agar pemerintah pusat dan daerah menggratiskan biaya sekolah swasta untuk SD-SMP. Anies menyebut pada prinsipnya kesetaraan pendidikan bagi anak-anak tak boleh ada kendala.

    “Saya dari dulu kan selalu menyampaikan pada prinsipnya kesetaraan kesempatan jangan ada kendala sehingga anak tidak bisa menyelesaikan pendidikan dasar apapun kendalanya,” kata Anies di kawasan Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025).

    Anies mengatakan ada faktor lain dalam penentuan pendidikan. Pemerintah juga dinilai perlu memerhatikan akomodasi yang disediakan ke siswa hingga keberlangsungan pendidikan di masing-masing keluarga.

    “Apakah itu jarak? Apakah itu biaya? Dan biaya itu kalau untuk pendidikan sering kali bukan hanya biaya pendidikannya saja, tapi biaya menuju pendidikan karena buat keluarga, anak 3 kalau lokasi pendidikan beda-beda itu semua pakai kendaraan itu kalau pagi biaya transportasi. Jadi unsur biaya itu ada banyak,” tambahnya.

    Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan keputusan MK sebagai terobosan. Anies pun berharap pendidikan gratis bisa didapat oleh masyarakat RI sampai kelas 12.

    “Dan karena itulah akses itu salah satunya adalah biaya pendidikan kita harus setarakan akses itu salah satu hal yang paling kami sampaikan. Jadi saya berharap dengan adanya terobosan-terobosan terkait ini. Mudah-mudahan anak-anak kita bisa mendapatkan pendidikan sampai kelas 12,” ujarnya.

    “Sebagai ilustrasi, pada tahun ajaran 2023/2024, sekolah negeri di jenjang SD hanya mampu menampung sebanyak 970.145 siswa, sementara sekolah swasta menampung 173.265 siswa. Adapun pada jenjang SMP, sekolah negeri tercatat menampung 245.977 siswa, sedangkan sekolah swasta menampung 104.525 siswa,” ujar Enny.

    MK berpandangan negara tetap memiliki kewajiban konstitusional untuk memastikan bahwa tidak ada peserta didik yang terhambat dalam memperoleh pendidikan dasar hanya karena faktor ekonomi dan keterbatasan sarana pendidikan dasar. Oleh karena itu, kata Enny, frasa ‘tanpa memungut biaya’ dapat menimbulkan perbedaan perlakuan bagi peserta didik yang tidak mendapatkan tempat di sekolah negeri dan harus bersekolah di sekolah swasta dengan beban biaya yang lebih besar.

    (dwr/rfs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Anies Jadi Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar, Sampaikan Pesan Kesetaraan – Page 3

    Anies Jadi Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al Azhar, Sampaikan Pesan Kesetaraan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022, Anies Baswedan menyampaikan pesan kesetaraan dalam khutbah shalat Idul Adha 1446 Hijriah/2025 di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan.

    “Saat ini, kita menyaksikan jutaan manusia berpakaian ihram di tanah suci, kita disadarkan pada hakikat kemanusiaan, semua setara, tidak ada pembesar dan rakyat kecil, tak ada raja tak ada hamba sahaya, tak ada kaya tak ada miskin, hanya semua manusia di hadapan Allah,” kata Anies dalam khutbah di Jakarta, Jumat (2/6/2025) seperti dilansir Antara.

    Menurut Anies, di saat yang sama pada saat jemaah melaksanakan salat Ied di Masjid Agung Al-Azhar, jutaan jemaah haji sedang menjalankan rukun haji di tanah suci.

    Anies menerangkan, semua jemaah haji mengenakan dua helai kain putih. Namun, sekembalinya dari haji, kesetaraan itu seolah menguap di kota-kota.

    “Di satu sisi restoran mewah dengan penuh pengunjung, di sisi lain anak-anak memeluk sampah demi sesuap nasi. Mobil-mobil mewah melintas di jalan yang sama dengan gerobak pedagang sayur yang mulai bekerja sebelum subuh,” jelasnya.

    Dia menerangkan, itu bukan pemandangan di negeri asing, itu adalah pemandangan di halaman rumah sendiri, sementara kota selalu menjadi tanda dari kesehatan dari peradaban lebih luas.

    Dalam sejarah Islam, peradaban dibangun dan diawali dengan menata ulang sebuah kota.

    Kemudian, dia menyoroti orang-orang Yunani yang menggambarkan kota ditata dengan baik dengan menghadirkan kebaikan dan keadilan adalah tanda peradaban yang sehat.

    “Sebaliknya, kota yang ditandai dengan ketidakadilan itu adalah penanda sebuah masyarakat yang sakit. Islam tumbuh besar ketika nabi besar Muhammad SAW memimpin dari sebuah kota, Islam adalah agama yang tumbuh besar di kota dan di kota itulah peradaban Islam dibangun dan menjadi rujukan hingga kini,” katanya.

     

  • Usai Jadi Khatib Shalat Iduladha di Masjid Al-Azhar, Anies Diserbu Jemaah dan Diteriaki Presiden

    Usai Jadi Khatib Shalat Iduladha di Masjid Al-Azhar, Anies Diserbu Jemaah dan Diteriaki Presiden

    GELORA.CO – Mantan gubernur Jakarta Anies Baswedan diserbu ribuan jemah Salat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/6/2025).

    Pada Salat Idul Adha hari ini, Anies bertugas sebagai khatib dengan tema khutbah “Kurban, Kota, dan Agenda Keadilan”.

    Tak lama setelah khutbah selesai disampaikan, ribuan jemaah langsung mengerubungi Anies.

    Para jemaah berdiri dan mendekat ke arah Anies yang berdiri di atas mimbar di lapangan hijau Masjid Agung Al-Azhar.

    Mereka berburu foto bersama Anies hingga sekadar berjabat tangan dengan mantan capres RI itu.

    “Pak Anies, Pak Anies, foto dong pak,” teriak salah satu jemaah yang sudah menyiapkan ponselnya untuk selfie.

    Salah satu jemaah bahkan sempat meneriaki Anies dengan sebutan presiden.

    “Anies presiden, Anies presiden, Anies presiden,” ucap jemaah tersebut.

    Momen Anies dikerumuni para jemaah itu terjadi selama sekitar 15 menit sebelum akhirnya berjalan menuju pelataran masjid untuk meladeni wawancara dengan awak media.

  • Majelis Syura Full Mendukung Koalisi Prabowo

    Majelis Syura Full Mendukung Koalisi Prabowo

    GELORA.CO – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) periode 2025-2030, Almuzzammil Yusuf menegaskan bahwa partainya berkomitmen penuh mendukung koalisi pemerintahan Prabowo Subianto.

    Dukungan terhadap pemerintahan Prabowo juga menjadi komitmen dari Majelis Syura PKS yang saat ini dipimpin Mohamad Sohibul Iman.

    “Majelis Syura full mendukung koalisi. Sehingga tidak ada perdebatan tentang koalisi di Majelis Syura,” ujar Almuzzammil dalam jumpa pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (5/6/2025).

    PKS, kata Almuzzammil, menginginkan pemerintahan Prabowo berhasil selama memimpin Indonesia pada periode 2024-2029.

    Jika pemerintahan Prabowo berhasil, maka akan menjadi kebahagiaan bagi 280 juta masyarakat Indonesia.

    “Tentu kami ikut berbahagia karena kami berada di dalamnya. Oleh karena itu, sebagai mitra koalisi, kami akan berupaya bagaimana Pak Presiden Prabowo berhasil dengan seluruh berbagai programnya,” ujar Almuzzammil.

    PKS sendiri dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 mendukung Prabowo sebagai calon presiden.

    Namun pada Pilpres 2024, PKS tergabung dalam Koalisi Perubahan yang mendukung pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

    Setelah Pilpres 2024, PKS menyatakan bergabung dengan pemerintahan Prabowo dan Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Yasierli masuk dalam Kabinet Merah Putih.

    Penyegaran Kepengurusan

    Di samping itu, PKS memiliki tekad untuk menjadi partai yang responsif terhadap aspirasi rakyat, serta berkontribusi secara strategis dalam membangun Indonesia yang adil, inklusif, dan bermartabat.

    “PKS akan terus berinovasi dan memperkuat peranannya sebagai pelayan rakyat. Dengan semangat baru dalam kepemimpinan, kami optimistis dapat menghadirkan politik yang lebih solutif dan berpihak kepada kepentingan masyarakat luas,” ujar Almuzzammil.

    PKS juga melakukan regenerasi terhadap kepengurusannya. Salah satunya dengan menunjuk Muhammad Kholid sebagai Sekretaris Jenderal periode 2025-2030, menggantikan Aboe Bakar Al-Habsyi.

    Penunjukkan Kholid disebut sebagai bagian dari penyegaran struktur di Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS.

    “Muhammad Kholid adalah sosok muda, cerdas, dan memiliki rekam jejak panjang dalam perjuangan politik di PKS,” ujar Almuzzammil.

    “Dengan pengalamannya sebagai juru bicara PKS dan anggota DPR RI, kami yakin beliau mampu menjalankan amanah sebagai Sekretaris Jenderal dengan baik dan penuh tanggung jawab,” sambungnya.

  • Loyalis Jokowi Soal Forum Purnawirawan TNI yang Usul Pemakzulan Gibran: Jenderal Pendukung AMIN

    Loyalis Jokowi Soal Forum Purnawirawan TNI yang Usul Pemakzulan Gibran: Jenderal Pendukung AMIN

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto angkat suara. Terkait Forum Purnawirawan TNI yang mengusulkan pemakzulan Gibran Rakabuming.

    Menurutnya usulan tersebut gampang terbaca. Karena yang melakukannya adalah pendukung Amin. Akronim yang digunakan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

    “Gampang kebaca; yang lempar bola Jenderal pendukung Amin,” kata Dede dikutip dari unggahannya di X, Kamis (5/6/2025).

    Selain itu, ia menuding isu itu digoreng ole politisi dan pendengung.

    “Yang gocek politisi moncong bodas, yang amplifikasi bajer minta judol & anak gabah,” ujarnya.

    “Sindikat 16/24 pengecut yang tak terima Keok Pilpres,” tambah loyalis Jokowi ini. Di Iki

    Sebelumnya, Forum Purnawirawan TNI menyurati DPR-MPR untuk memakzulkan Gibran. Pengiriman surat itu dikonfirmasi Sekretaris Forum Purnawirawan Prajurit TNI, Bimo Satrio.

    “Iya itu kita sudah kirimkan surat ke DPR, MPR. Itu surat sudah disetujui sama Pak Try, kemudian sudah dikirim tanggal 2 kemarin, hari Senin ke DPR MPR dan DPD RI,” kata Bimo kepada jurnalis pada Selasa 3 Juni 2025.

    Ada delapan tuntutan, kata Bimo. Sala satunya mengusulkan pergantian wakil presiden.

    “Mengusulkan pergantian Wakil Presiden kepada MPR karena keputusan MK terhadap Pasal 169 Huruf Q Undang-Undang Pemilu telah melanggar hukum acara MK dan Undang-Undang Kekuasaan Kehakiman,” bunyi surat tersebut.
    (Arya/Fajar)

  • Rakyat Cemaskan Lapangan Kerja tapi Kepuasan ke Prabowo Tinggi, Kok Bisa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        5 Juni 2025

    Rakyat Cemaskan Lapangan Kerja tapi Kepuasan ke Prabowo Tinggi, Kok Bisa? Nasional 5 Juni 2025

    Rakyat Cemaskan Lapangan Kerja tapi Kepuasan ke Prabowo Tinggi, Kok Bisa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, mengungkapkan alasan mengapa
    kepuasan publik
    terhadap Presiden RI
    Prabowo Subianto
    tinggi, padahal di saat yang sama, rakyat sedang mengeluhkan lapangan kerja dan harga sembako yang mahal.
    Adjie menyampaikan, hal pertama yang LSI Denny JA temukan adalah karena faktor
    personal branding
    alias penjenamaan pribadi Prabowo yang masih kuat.
    Hal tersebut disampaikan Adjie dalam jumpa pers virtual LSI Denny JA, Rabu (4/6/2025).
    “Alasan mengapa publik cemas atau tidak puas dengan lapangan kerja dan harga sembako mahal, tetapi kenapa kepuasan terhadap Prabowo masih tinggi (81,2 persen)? Hal yang pertama yang kami temukan adalah karena aspek
    personal branding
    Prabowo masih kuat,” ujar Adjie.
    Adjie menjelaskan, meski sudah memasuki bulan ke-7 pasca pemerintahan baru berkuasa, citra pribadi Prabowo masih kuat.
    Dia turut mengungkit tingkat pengenalan Prabowo di kalangan rakyat Indonesia yang mencapai 98 persen.
    Selain itu, tingkat kesukaan publik terhadap Prabowo juga tinggi, sehingga bisa menutupi kekurangan dari kebijakan Prabowo.
    “Ini terbukti dalam temuan survei kami, pengenalannya ya, pengenalannya sudah pasti sangat maksimal, di atas 90 persen, 98,0 persen, namun kesukaannya di angka 94,4 persen. Ini kesukaan yang cukup tinggi, saya pikir tidak banyak berubah, bahkan naik satu dua poin dibanding pilpres kemarin, kesukaan terhadap Prabowo,” jelasnya.
    “Jadi kesukaan ini penting. Faktor kesukaan itu bisa kemudian menjadi benteng yang kokoh ketika ada kekurangan-kekurangan dalam hal kebijakan. Dari teori komunikasi politik maupun teori perilaku pemilih, kita tahu banyak sekali menjelaskan itu. Faktor personal bisa menutupi kekurangan kebijakan,” sambung Adjie.
    Meski demikian, Adjie meyakini faktor pengenalan dan kesukaan ini tidak akan berlangsung lama.
    Yang pasti sejauh ini,
    personal branding
    Prabowo masih berpengaruh untuk membuat persepsi publik secara umum masih positif.
    Faktor kedua, Adjie memaparkan, masih ada efek bulan madu politik atau
    political honeymoon
    .
    Adjie mengatakan, bulan madu politik biasanya berlangsung kurang lebih 6-12 bulan.
    Pemerintahan saat ini masih dalam kurun waktu bulan madu politik tersebut.
    Dengan begitu, ketika masa bulan madu, secara psikologi politik, publik masih memberikan toleransi terhadap apa yang belum diselesaikan oleh pemerintahan baru.
    Sebab, menurut Adjie, publik merasakan ada tanda-tanda iktikad baik dari pemerintah untuk bekerja lebih keras.
    “Jadi ada tanda-tanda baik, ada iktikad baik dari pemerintah. Walaupun ini belum berjalan, namun mereka percaya bahwa akan dilaksanakan atau akan direalisasikan janji-janji politik pemerintahan tersebut. Jadi masa bulan madu ini memang masih masa-masa toleransi,” jelasnya.

    Yang ketiga, Adjie mengatakan, masyarakat menilai pemerintahan Prabowo-Gibran berjalan ke arah yang benar.
    Dia menyebut, 81,0 persen responden menyatakan bahwa negara Indonesia sedang mengarah pada jalur yang benar, sehingga mereka yakin bahwa apa yang dijanjikan dan dilaksanakan akan dituntaskan.
    “Sehingga memang masih ada harapan di situ,” katanya.
    Sementara itu, faktor keempat adalah minimnya oposisi.
    Adjie menyoroti tidak adanya oposisi yang mempesona ataupun menawarkan narasi ekonomi yang berbeda dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.
    “Itu belum muncul, baik oposisi yang datang dari capres yang kalah dalam pemilu, misalnya Anies atau Ganjar, maupun oposisi yang datang dari parpol, misalnya PDI-P atau Nasdem,” jelas Adjie.
    “Ini juga sangat minim muncul narasi-narasi yang kontra atau narasi-narasi yang berbeda yang bisa kemudian menjadi alternatif bagi publik. Sehingga memang minimnya oposisi ini juga kemudian membuat persepsi umum terhadap pemerintah tidak banyak mengalami perubahan,” imbuhnya.
    Lembaga survei LSI Denny JA mengungkapkan 81,2 persen masyarakat puas terhadap kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
    Sebelumnya, Adjie Alfaraby menyebut kepuasan publik yang tinggi itu dapat menjadi modal legitimasi kuat bagi Prabowo-Gibran.

    Kepuasan publik
    yang tinggi ini juga menjadi modal legitimasi yang kuat bagi pemerintahan baru. Mereka yang menyatakan puas terhadap kinerja Prabowo-Gibran di 7 bulan pemerintahan Prabowo-Gibran ini sebesar 81,2 persen,” ujar Adjie.
    Adjie menjelaskan, survei tersebut membuktikan kepuasan publik terhadap Prabowo-Gibran masih tinggi, yakni di atas 80 persen.
    Dia mengeklaim publik merasa bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran masih baik. “Jadi mereka yang menyatakan puas 81,2 persen, hanya 18,3 persen yang (tidak puas),” ucapnya.
    Lalu, Adjie mengakui bahwa terdapat paradoks dalam surveinya ini.
    Sebab, meski kepuasan terhadap pemerintah tinggi, masyarakat merasa lapangan kerja susah hingga mengeluhkan harga sembako mahal.
    “Tentunya sebagai secara awam, kita menilai bahwa ini adalah suatu paradoks yang luar biasa. Di satu sisi, publik merasakan langsung aspek-aspek yang sifatnya sangat mikro, terkait dengan lapangan kerja, kemudian sembako yang mahal,” kata Adjie.
    “Tetapi di sisi lain secara umum mereka menyatakan puas terhadap kinerja Prabowo,” imbuhnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.