Tag: Anies Baswedan

  • ERP di Jakarta Sudah Layak Jalan, Tapi Terhalang Politik dan Sosial

    ERP di Jakarta Sudah Layak Jalan, Tapi Terhalang Politik dan Sosial

    JAKARTA – Sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jakarta masih menjadi wacana yang belum pasti. Wacana ini sempat kembali dikemukakan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. Hanya saja, Pramono mengaku belum tahu kapan akan diterapkan.

    Pemerhati transportasi, Muhammad Akbar menilai Jakarta sejatinya telah siap menjalankan sistem ERP, bila melihat kondisi infrastruktur transportasi atau angkutan umum massal saat ini.

    “Banyak yang ragu, apakah Jakarta benar-benar siap menerapkan ERP? Padahal, jika dilihat dari berbagai aspek, Ibu Kota sebenarnya terlalu siap untuk sistem ini,” kata Akbar dalam keterangannya, Minggu, 15 Juni.

    Akbar menyebut, dasar hukum untuk menjalankan ERP sudah tertuang dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Bahkan, Pemprov DKI sudah sempat menyusun regulasi turunan dalam bentuk peraturan daerah (perda) meski belum dituntaskan.

    “Secara regulasi, tidak ada lagi alasan untuk menunda (ERP),” ucap Akbar.

    Jakarta, lanjut Akbar, telah memiliki jaringan transportasi yang terus berkembang, mulai dari MRT, LRT, TransJakarta, hingga JakLingko. Seluruh moda ini terintegrasi, baik secara fisik melalui titik-titik simpul perpindahan, maupun secara tarif melalui sistem pembayaran yang lebih praktis dan menyatu.

    Kemudian, kesiapan Jakarta menerapkan pembatasan kendaraan berbasis teknologi ini juga bisa dibilang mumpuni. Warga Jakarta juga sudah terbiasa dengan pembayaran nontunai, baik untuk transportasi umum maupun transaksi harian lainnya.

    “Kamera pengawas dan perangkat berbasis sensor juga sudah mulai digunakan untuk memantau lalu lintas secara real time. Teknologi ini bisa dengan mudah diadaptasi untuk mendukung sistem ERP, mulai dari deteksi kendaraan hingga pencatatan transaksi secara otomatis,” tutur Akbar.

    “Jika semua prasyarat tersebut sudah terpenuhi, maka hambatan terbesar dalam penerapan ERP saat ini bukan lagi soal teknis. Tantangan utama kini adalah faktor politik dan sosial, yakni keberanian pengambil kebijakan untuk bertindak, serta kesiapan masyarakat untuk menerima perubahan,” lanjutnya.

    Di satu sisi, Akbar menilai kebijakan pembatasan kendaraan pribadi yang selama ini diterapkan di Jakarta memiliki hasil yang tak begitu efektif. Mulai dari sistem 3-in-1, yang malah melahirkan praktik joki pengisi kursi kosong, hingga ganjil genap, yang meskipun sempat efektif di awal, ternyata bisa diakali masyarakat dengan beli mobil kedua, pinjam plat nomor, atau bahkan memalsukan pelat.

    “Masalahnya, kedua kebijakan tersebut juga punya kelemahan yang cukup mendasar. Sistemnya kaku, tidak fleksibel terhadap situasi darurat, tidak adaftif terhadap variasi waktu dan rute perjalanan, serta tidak menghasilkan pendapatan yang bisa digunakan untuk membenahi sistem transportasi secara menyeluruh,” imbuh dia.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memproyeksikan kelak Jakarta akan menerapkan sistem jalan berbayar elektronik atau electronic road pricing (ERP). Sehingga, pengguna kendaraan pribadi diperkenankan melintasi jalan-jalan tertentu di Jakarta asal bersedia membayar.

    “Suatu hari, bukan sekarang ya, ERP-nya saya mau pasang. Kenapa ERP-nya dipasang? Ya kalau kamu punya duit, mau naik mobil, bawa semua ke Jakarta enggak apa-apa, bayar semua ERP,” kata Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa, 27 Mei.

    Menurut Pramono, pendapatan daerah yang dihasilkan dari setoran jalan berbayar bisa membantu Pemprov DKI membiayai subsidi transportasi umum seperti Transjakarta, LRT Jakarta, dan MRT Jakarta secara gratis untuk 15 golongan.

    Adapun 15 golongan masyarakat penerima manfaat tersebut terdiri atas PNS Pemprov DKI Jakarta, pensiunan PNS, tenaga kontrak Pemprov DKI Jakarta, siswa penerima KJP Plus, penghuni rusunawa, Tim Penggerak PKK, dan karyawan bergaji setara UMP.

    Kemudian, penduduk ber-KTP Kepulauan Seribu, penerima raskin domisili Jabodetabek, anggota TNI/Polri, veteran Republik Indonesia, penyandang disabilitas, lansia di atas 60 tahun, pengurus rumah ibadah, pendidik PAUD, serta golongan jumantik, pengurus karang taruna, dasawisma, dan posyandu.

    “Bagi warga yang tidak mampu sepenuhnya menjadi tanggung jawab negara, dan hasil dari ERP sepenuhnya akan saya gunakan untuk memberikan subsidi kepada 15 golongan, termasuk warga di luar Jakarta,” urai Pramono.

    Di kesempatan berbeda, Pramono mengungkap alasan yang menyebabkan sistem jalan berbayar belum bisa dilaksanakan hingga saat ini. Padahal, menurut dia, wacana penerapan ERP sudah mencuat sejak kepemimpinan beberapa Gubernur DKI Jakarta terdahulu. Menurut dia, ERP belum bisa dijalankan karena sistem pendukung pelaksanaan jalan berbayar belum siap.

    “Semangat untuk ERP ini sudah ada sejak zaman Bang Foke, Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot, Mas Anies, Pj, dan sebagainya. Tetapi kenapa sampai hari ini belum bisa diterapkan? Memang supporting systemnya belum selesai,” urai Pramono.

  • Kelakar Anies soal Pengangguran Saat Jadi Pembicara ‘Jakarta Future Festival’

    Kelakar Anies soal Pengangguran Saat Jadi Pembicara ‘Jakarta Future Festival’

    Jakarta

    Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menjadi salah satu pembicara kegiatan Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Saat memberikan pemaparan soal ‘Sigmazing Cities Become Global, How?’, Anies sempat berkelakar dirinya yang pengangguran.

    Hal itu disampaikan Anies menjawab sejumlah pertanyaan dari peserta acara. Ada peserta yang bertanya bagaimana membangun kesadaran masyarakat terhadap akses pangan sehat dan bagaimana mereka mau menjalankan program yang sebenarnya sudah ada di Pemda untuk meminimalisir stunting hingga obesitas.

    “Bung Rizal soal gizi, kalau saya boleh usul Bung Rizal. Bung Rizal kabari aja ke kita. Eh kita? Seperti saya di pemerintahan,” kata Anies di Gedung Teater TIM, Jakarta Pusat, Minggu (15/6/2025).

    “Ini pengangguran di sini,” kelakar Anies yang diiringi gelak tawa peserta.

    Dia mengatakan mestinya negara memberikan ucapan terima kasih terhadap komunitas yang ikut serta untuk menangani masalah masyarakat. Menurutnya, komunitas yang menggaungkan soal kesehatan gizi sudah berkontribusi secara langsung.

    “Jadi Bung Rizal komunitas Anda sudah tumbuh, peduli, berkarya dan negara harus bilang terima kasih Anda sudah mengurusi soal gizi buat rakyat Jakarta,” ujar Anies.

    “Nah lalu ide-idenya menurut saya perlu diobrolin dengan kita, dengan DKI, dengan DKI. Supaya itu bisa diadopsi, negara itu punya dua kewenangan dan fiskal,” ujar Anies.

    “Jadi, jangan sering-sering tanya kepada pemerintah sebaiknya apa yang dikerjakan, tapi beri tahu pemerintah apa yang harusnya pemerintah kerjakan berdasarakan pengalaman yang dimiliki teman-teman di program gizi,” imbuhnya.

    (dwr/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ganjar Pranowo Jadi Capres Favorit Versi Charta Politika dalam Memori Hari Ini, 14 Juni 2022

    Ganjar Pranowo Jadi Capres Favorit Versi Charta Politika dalam Memori Hari Ini, 14 Juni 2022

    JAKARTA – Memori hari ini, tiga tahun yang lalu, 14 Juni 2022, lembaga survei, Charta Politika merilis hasil jejak pendapat terkait elektebilitas calon presiden (capres) favorit untuk Pilpres 2024. Posisi pertama jatuh kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

    Sebelumnya, isu seputar Pilpres 2024 penuh dinamika. Joko Widodo (Jokowi) sudah resmi keluar dari gelanggang politik. Kondisi itu membuat lawannya terdahulu Prabowo Subianto mulai didorong untuk maju kembali, disusul muka baru macam Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

    Pelaksanaan Pilpres 2024 pernah diramalkan akan ditunda. Kondisi itu karena pandemi COVID-19 yang begitu mengganas di Indonesia. Pendukung Presiden Jokowi senang bukan main. Mereka sempat menggaungkan narasi Jokowi tiga periode.

    Suatu narasi yang ditolak mentah-mentah oleh partai pengusung Jokowi sendiri, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Penolakan itu dilakukan karena tiga periode kekuasaan melanggar konstitusi. Segenap rakyat Indonesia lalu melakukan penolakan yang sama.

    Pendukung Jokowi yang tadinya ngotot gaungnya mulai meredup. Alhasil, rakyat Indonesia benar-benar mulai menatap pesta demokrasi Pilpres 2024. Nama-nama besar sebagai kandidat capres bermunculan. Prabowo yang notabene kandidat capres langganan muncul kembali.

    Kehadiran Prabowo juga diikuti munculnya nama-nama baru dari kontestasi politik Pilpres. Mereka antara lain Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, hingga Agus Harimurti Yudhoyono. Namun, yang paling kencang bergerak mencari dukungan tak lain adalah Prabowo.

    Prabowo yang notabene Menteri Pertahanan kerap melangsungkan kunjungan ke berbagai daerah. Ia bertemu dengan banyak tokoh masyarakat hingga ulama setempat. Beberapa di antaranya turut mendoakan Prabowo supaya bisa menang dan jadi Presiden Indonesia yang baru.

    “Pak Prabowo memang direncanakan akan bersilaturahmi denga para ulama dan tokoh-tokoh di Jawa Timur. Salah satunya Kiai Kholil dan Kiai Muzaki yang memang sejak dulu Pak Prabowo ingin berkunjung. Karena kesibukan beliau sebagai Menhan dan sekarang adalah hari libur lebaran.”

    “Pak Prabowo akhirnya baru bisa berkunjung ke tempat sahabat-sahabat lamanya itu sekarang ini. Tadi Pak Prabowo didoakan baik oleh Kiai Kholil dan Kiai Muzaki, mendoakan Pak Prabowo selalu sehat, agar kemampuan serta niat-niat baik beliau bisa dimuluskan untuk menjadi presiden pada Pilpres 2024,” ungkap Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani sebagaimana dikutip laman tempo.co, 4 Mei 2022.

    Prabowo memang capres beken. Namun, bukan berarti jadi capres terfavorit untuk Pilpres 2024. Narasi itu dibuktikan dengan hasil jejak pendapat yang baru dikeluarkan oleh lembaga survei, Charta Politika pada 14 Juni 2022.

    Ganjar Pranowo pernah jadi capres favorit versi lembaga survei Charta Politika pada 2022. (ANTARA)

    Hasil jejak pendapat itu mengungkap bahwa Ganjar Pranowo yang jadi capres favorit dengan 31,2 persen suara. Prabowo malah berada pada peringkat dua dengan 23,4 persen suara, disusul Anies Baswedan di peringkat tiga dengan 20 persen suara.

    Jejak pendapat itu diambil dari periode waktu 25 Mei sampai 2 Juni 2022. Mereka yang terlibat dalam jejak pendapat mencapai 1.200 orang. Respondennya adalah mereka yang berusia 17 tahun ke atas, atau sudah memenuhi syarat ikut pemilu.

    “Dilihat dari sisi tren, Ganjar Pranowo mengalami peningkatan elektabilitas, sementara elektabilitas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan cenderung stagnan,” tulis Charta Politika dalam keterangannya sebagaimana dikutip laman tribunnews, 14 Juni 2022.

  • Cara Saya Sama dengan Anies

    Cara Saya Sama dengan Anies

    Jakarta

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan komitmennya terkait penataan kota tanpa melakukan penggusuran. Pramono menyebut pendekatannya serupa dengan mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

    “Cara saya sama dengan Mas Anies, saya bukan orang yang mau menggusur, kita cari jalan keluar bagaimana supaya persoalan-persoalan di lapangan… Kan ada yang pengin saya gusur-gusur juga, tapi saya bilang nggak,” kata Pramono dalam acara diskusi Jakarta Future Festival di Tamah Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu (15/6/2025).

    Meski begitu, Pramono juga mengingatkan pentingnya penertiban terhadap warga yang menggunakan lahan secara ilegal. Menurutnya, warga yang tidak tertib tetap akan ditertibkan.

    “Kita cari jalan keluar, tetapi bagi warga yang tidak tertib menggunakan tempat-tempat yang bukan haknya harus kita tertibkan,” ucapnya.

    Pramono mengajak seluruh elemen untuk bekerja sama demi kepentingan masyarakat Jakarta. Menurutnya, kerja keras harus diarahkan untuk meningkatkan kenyamanan dan kebahagiaan masyarakat.

    “Untuk itu mari kita bekerja bersama-sama, kerja keras, untuk siapa? Untuk rakyat Jakarta, supaya mereka lebih aman, nyaman, gembira, bahagia,” ujar Pramono.

    “Menjadi tempat sebagai kota yang nantinya harapannya menjadi kota global pusat perekonomian dan sekarang ini kita sudah 17 persen dari PDB, harapan saya dengan Jakarta tidak menjadi ibu kota bukan turun, malah naik,” katanya.

    Dalam acara diskusi Jakarta Future Festival, Anies Baswedan juga turut hadir. Pramono dan Anies datang bersama, keduanya sempat duduk bersebelahan.

    (ial/fas)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Mutiara Baswedan, Putri Sulung Anies yang Dapat Beasiswa LPDP ke Harvard University – Page 3

    Profil Mutiara Baswedan, Putri Sulung Anies yang Dapat Beasiswa LPDP ke Harvard University – Page 3

    Mutiara Baswedan dikenal sebagai sosok yang berprestasi sejak remaja. Ia pernah mengikuti program pertukaran pelajar selama satu tahun di Denmark pada tahun 2014 melalui AFS dan Bina Antarbudaya. Pengalaman ini membuka wawasannya tentang dunia dan budaya yang berbeda.

    Tidak hanya itu, lulusan SMA Labschool Kebayoran ini juga pernah mewakili Universitas Indonesia dalam ajang National Model United Nations pada tahun 2018. Setahun kemudian, ia lolos seleksi Program Youth Ambassador ke Amerika Serikat yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar AS dan Kementerian Luar Negeri.

    Deretan prestasi Mutiara semakin lengkap dengan keberhasilannya menjadi finalis Duta Muda ASEAN Indonesia pada tahun 2019. Ia juga pernah meraih juara ketiga dalam ajang 21st ALSA (Asian Law Students’ Association) National English Competition. Keberhasilan-keberhasilan ini menunjukkan kemampuan Mutiara dalam berbagai bidang, mulai dari akademik, sosial, hingga kepemimpinan.

  • Gibran Terancam Dimakzulkan, Mahfud MD Ungkap 4 Nama Pengganti: AHY, Puan, Ganjar, Anies

    Gibran Terancam Dimakzulkan, Mahfud MD Ungkap 4 Nama Pengganti: AHY, Puan, Ganjar, Anies

    GELORA.CO – Langit politik nasional kembali diselimuti awan gelap.

    Polemik soal posisi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kini semakin menguat dan tak lagi sekadar jadi obrolan di belakang layar.

    Sorotan publik makin tajam usai munculnya desakan pemakzulan secara terbuka dari para jenderal purnawirawan TNI.

    Isu ini seolah mengonfirmasi bahwa stabilitas politik pemerintahan belum benar-benar kokoh, meskipun Presiden Prabowo baru saja mulai menjalankan masa kepemimpinannya.

    Bukan hanya isu integritas, tuduhan soal cacat konstitusional dalam proses pencalonan Gibran pun kembali diangkat ke permukaan.

    Situasi ini membuka ruang spekulasi yang lebih luas mengenai siapa sosok yang mungkin akan menggantikan posisi Gibran jika skenario pemakzulan benar-benar terjadi.

    Mantan Menko Polhukam yang juga pakar hukum tata negara, Mahfud MD, ikut bersuara menanggapi isu yang tengah bergulir kencang ini.

    Dalam kanal YouTube pribadinya, Mahfud mengungkap bahwa apabila Gibran dimakzulkan, Presiden Prabowo memiliki kewenangan konstitusional untuk mengusulkan dua nama pengganti ke Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

    “Ini sudah diatur secara konstitusional. Jika Wapres berhalangan tetap atau dimakzulkan, maka MPR akan memilih dari dua nama yang diajukan Presiden,” tegas Mahfud.

    Menariknya, Mahfud menyebut empat nama kuat yang menurutnya berpeluang besar masuk bursa calon Wakil Presiden pengganti Gibran.

    Empat tokoh tersebut ialah Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan.

    AHY dinilai sebagai figur muda yang mewakili kekuatan Demokrat dalam koalisi, meski Mahfud menyebut ia belum menjadi figur sentral.

    Sementara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo dari PDIP disebut bisa menjadi pilihan ideal jika Prabowo ingin menjaga keseimbangan politik pasca-pemilu.

    Namun, penyebutan nama Anies Baswedan sontak mengejutkan publik.

    Pasalnya, Anies merupakan lawan politik utama Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 dan saat ini tak berada dalam struktur partai politik mana pun.

    Mahfud menyebut peluang Anies kecil, namun tak menutup kemungkinan jika kompromi besar menjadi jalan yang dipilih Prabowo.

    “Kalau ingin membangun keseimbangan politik, bisa jadi Puan atau Ganjar. Yang dari PDIP-lah,” ungkap Mahfud sambil memberi isyarat soal kemungkinan arah kompromi politik yang tengah dipertimbangkan.

    Ketegangan politik makin meruncing setelah Forum Purnawirawan Prajurit TNI resmi mengirimkan surat desakan pemakzulan ke tiga lembaga tinggi negara: DPR, MPR, dan DPD.

    Surat tersebut bertanggal 26 Mei 2025 dan ditandatangani oleh empat nama besar dari kalangan militer:

    – Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi

    – Marsekal TNI (Purn) Hanafie Asnan

    – Jenderal TNI (Purn) Tyasno Soedarto

    – Laksamana TNI (Purn) Slamet Soebijanto

    Dalam pernyataan mereka, para purnawirawan ini menyoroti putusan Mahkamah Konstitusi yang meloloskan Gibran sebagai cawapres, yang disebut cacat secara hukum karena diputus oleh pamannya sendiri, Anwar Usman.

    Lebih jauh, mereka juga mempertanyakan kapasitas dan kelayakan Gibran sebagai mantan Wali Kota Solo yang dianggap minim pengalaman serta belum teruji dalam panggung nasional.

    “Dengan pengalaman yang terbatas dan latar belakang pendidikan yang diragukan, sangat naif bagi negara ini memiliki Wakil Presiden yang tidak patut dan tidak pantas,” tegas mereka dalam surat tersebut.

    Skenario pemakzulan ini menjadi ujian besar pertama bagi kepemimpinan Prabowo.

    Jika langkah ini berlanjut, maka pemilihan calon Wapres pengganti akan menjadi titik krusial yang bisa mengubah arah politik nasional dalam waktu cepat.

    Apakah ini pertanda munculnya koalisi baru?

    Ataukah ini hanyalah strategi tekanan dari pihak-pihak yang ingin merebut kembali pengaruh?

    Yang jelas, publik kini sedang menyaksikan babak baru dalam dinamika kekuasaan di Republik ini, dan nama Gibran kini berada di tengah pusaran badai yang belum tahu kapan akan reda.***

  • Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Ahok-Anies Bertemu di Jakarta Future Festival, Salaman hingga Foto Bareng

    Jakarta

    Dua mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan kembali berjumpa. Kali ini mereka bersua di gelaran Jakarta Future Festival di Taman Ismail Marzuki.

    Pantauan detikcom di lokasi, Jumat (13/6/2025) Ahok tiba lebih dulu sekitar pukul 19.01 WIB. Dia datang ke Teater Besar.

    Tak berselang lama Anies datang. Dia langsung menuju ruangan yang juga tempat Ahok transit sebelum menjadi pembicara malam ini.

    Untuk diketahui, Ahok dijadwalkan menjadi pembicara dalam agenda bertajuk Strengthen Jakarta’s Governance Globally. Peserta yang hadir pun menyambut kedatangan Ahok.

    Ketika di ruang transit, Ahok dan Anies sempat bersalaman. Keduanya bertemu dengan sejumlah warga dan dimintai foto.

    Mereka pun sempat berfoto bersama di dalam ruangan bersama Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan hingga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino. Kemudian Ahok keluar pamit untuk menuju panggung pembicara.

    Anies sejatinya dijadwalkan menjadi pembicara di agenda yang sama pada Minggu (15/6). Anies direncanakan bakal tampil dalam diskusi bertajuk ‘Sigmazing Cities Become Global, How?’.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Alasan Kuat untuk Pemakzulan Wapres, Warga X Buktikan Fufufafa adalah Gibran

    Alasan Kuat untuk Pemakzulan Wapres, Warga X Buktikan Fufufafa adalah Gibran

    GELORA.CO – Jalan pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa terbuka lebar. Putra sulung Jokowi itu bisa dimakzulkan melalui kasus akun Kaskus dengan nama Fufufafa.

    Hal itu dikatakan mantan Menteri Politik, Hukum, dan HAM RI (Menkopolhukam) Mahfud MD dalam tayangan Terus Terang yang diunggah di kanal YouTube pribadinya, Mahfud MD Official, dikutip Kamis, 12 Juni 2025.

    Mahfud mengatakan, jika benar akun Fufufa terbukti terkait dengan Gibran, maka itu bisa menjadi alasan yang kuat untuk memakzulkan Gibran.

    “Kalau kalau kalau Fufufafa itu benar diungkap dan benar itu menyangkut Gibran, itu sudah jadi alasan yang sangat kuat untuk itu gitu ya,” jelas Mahfud MD.

    Namun, Mahfud menambahkan, meski akun Fufufafa bisa jadi alasan yang kuat jika terbukti, pemakzulan tetap berlangsung dengan tidak mudah.

    Sosok Akun fufufafa

    fufufafa adalah akun pengguna Kaskus yang menimbulkan kontroversi dan diduga kuat merupakan akun milik Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. fufufafa pertama kali menjadi sorotan publik setelah diungkap oleh sebuah akun X yang menemukan jejak digital penghinaan terhadap Prabowo Subianto dan putranya, Didit Hediprasetyo.

    Penelusuran selanjutnya menemukan bahwa fufufafa juga menghina Susilo Bambang Yudhoyono, Titiek Soeharto, dan Anies Baswedan.

    Tak hanya itu, fufufafa juga melecehkan sejumlah artis seperti Syahrini, Cinta Laura, Nadia Mulya, Bella Shofie, Pevita Pearce, Duo Serigala, Haruka Nakagawa, Nurul Arifin, Wanda Hamidah, Kartika Putri, dan Rachel Maryam.

    Selain itu, fufufafa juga didapati memberikan komentar bernada rasis dan ofensif terhadap berbagai kelompok, salah satunya terhadap etnis Papua.***

  • Ernest Prakarsa Tutup Akun X, Netizen Lega

    Ernest Prakarsa Tutup Akun X, Netizen Lega

    Jakarta, Beritasatu.com – Setelah menuai banyak hujatan dari netizen, Ernest Prakarsa akhirnya menutup akun X (sebelumnya Twitter). Komika yang sekaligus sineas ini sebelumnya mendapat banyak hujatan dari netizen lantaran mengkritik jam Rolex yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada pemain Timnas Indonesia. 

    “Turut senang untuk para pemain yang sudah berjuang tetapi sebagai warga negara, sepertinya wajar kalo gw bingung, katanya lagi penghematan, terus ini pake anggaran apa?” tulis Ernest dalam cuitannya yang kemudian banyak menerima hujatan. 

    Menyadari kondisi ini, Ernest melalui unggahan di Instagram Story akhirnya memutuskan  untuk menutup akun X. Dia mengatakan keputusan ini sudah lama ia pikirkan, tetapi baru direalisasikan.

    “Setelah sekian lama tergoda tetapi masih bimbang, akhirnya gw mengikuti jejak Raditya Dika  dan Irwandi Ferry dan banyak teman-teman lain meninggalkan platform Twitter/X. It was fun but it’s no longer what it used to be,” tulis Ernest dalam unggahannya di Instagram Stories.

    Keputusan itu justru disambut lega oleh sejumlah netizen. Mereka ramai-ramai menyuarakan kelegaan di media sosial lainnya, Threads.

    Salah satu komentar paling viral datang dari Galih (@gandhifernando), yang menulis, “Ernest tutup akun X. Puji Tuhan. Tweet-tweet dia banyak toxic soalnya. Suka mecah belah bangsa dan bikin keributan.”

    Tulisan Galih itu pun mendapatkan reaksi senada yang datang dari berbagai akun lain. Salah satunya, @adn.uti, menyinggung soal sikap Ernest yang menurutnya terlalu mempermasalahkan hal sepele.

    “Dari kemaren sebenernya masih respect-respect aja sama Ernest, tapi tweet terakhir dia yang mempermasalahkan jam Rolex pemberian Prabowo kek… kek apa ya. Hal sekecil itu aja masih dia pertanyakan anggarannya. Sedangkan Prabowo aja rela mengeluarkan uang pribadinya berapa M waktu itu demi Anies jadi Gubernur Jakarta. Dah ah segitu aja takut dihujat aku kak.”

    Warganet lain menyoroti motif di balik gaya komunikasi Ernest. Akun @alfiansakati53 berkomentar, “Ada tujuan di balik komentar pedas ke pemerintah, dia nyari suara dan atensi dari para oposisi untuk kepentingan dia seperti promo film maupun standup… Akhirnya kepatil sendiri deh sekarang.”

  • Selamat! Dapat Beasiswa LPDP, Putri Anies Baswedan Lanjut Kuliah di Universitas Harvard

    Selamat! Dapat Beasiswa LPDP, Putri Anies Baswedan Lanjut Kuliah di Universitas Harvard

    GELORA.CO – Putri calon presiden (capres) 2024 dan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, Anies Rasyid Baswedan, Mutiara Annisa Baswedan diterima di Universitas Harvard. Di salah satu kampus terbaik dan elite di Amerika Serikat (AS), Tiara akan menempuh pendidikan S2 di bidang analisis dan kebijakan pendidikan.

    Mutiara pun akan kuliah di Harvard bermodal beasiswa LPDP Kemenkeu. Dia akan mengikuti jejak ayahnya yang juga menempuh pendidikan S2 dan S3 di negeri Paman Sam.

    Mutiara membuat status segera berangkat ke AS melalui akun LinkedIn. “Persiapan Keberangkatan-275. Halo Nyong-Nona! Berakar Dalam Budaya, Bertumbuh Dalam Makna. Perkenalkan, saya Mutiara Baswedan, akan melanjutkan studi Magister di Program Master of Education in Education Policy and Analysis, Harvard University, Amerika Serikat. Bersama @lpdp.ri dan @pk257.lpdp saya siap melanjutkan perjalanan akademik dan mengabdi bagi bangsa,” ucapnya dikutip Republika.co.id di Jakarta, Selasa (10/6/2025).

    Mutiara berjanji bakal mengabdikan dirinya untuk Indonesia selepas kuliah nanti. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FH UI) tersebut juga siap mengikuti proses pelepasan acara selaku penerima beasiswa LPDP.

    “Saya berkomitmen untuk membawa semangat nasionalisme serta menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Indonesia dalam setiap langkah perjalanan saya. Saya juga siap mengikuti PK-257 Dala Mawarani yang akan dilaksanakan pada 16–26 Juni 2025. Dengan dedikasi penuh, saya bertekad memberikan kontribusi terbaik untuk masa depan Indonesia,” kata Mutiara.