Tag: Anggun

  • Prabowo Tak Pakai Baju Adat saat Sampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR

    Prabowo Tak Pakai Baju Adat saat Sampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR

    Bisnis.com, JAKARTA— Ada suasana berbeda di ruang utama Gedung Parlemen Senayan, Jumat (15/8/2025) pagi. Tak tampak baju adat dikenakan oleh Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) selama satu serta menjadi simbol kuat keberagaman Indonesia dalam Sidang Tahunan MPR-DPR RI.

    Seperti halnya sidang tahunan tahun-tahun sebelumnya, tamu perempuan yang hadir dalam sidang tahunan MPR RI tetap mengenakan kebaya, sebagai simbol pakaian tradisional Indonesia.

    Pertama, Puan Maharani mengenakan kebaya berwarna hijau bermotif bunga dengan dikombinasikan selendang merah. Penampilannya dilengkapi dengan kain batik berwarna cokelat.

    Sedangkan Titiek Soeharto mengenakan kebaya berwarna biru langit senada dengan warna dasi Prabowo. Penampilannya dilengkapi dengan selendang dengan corak bermotif biru lebih tua.

    Alih-alih mengenakan baju adat daerah seperti Jokowi, Presiden Prabowo Subianto memakai setelan jas abu-abu gelap dengan dasi berwarna biru muda. Penampilan Prabowo yang formal, tegas, dan sederhana. Berbeda dengan tampilan Jokowi yang berganti-ganti mengenakan baju adat dari berbagai wilayah di Nusantara selama 10 tahun terakhir. 

    Tiba pada pukul 08.33 WIB dengan mengenakan setelan jas berwarna abu-abu dan mengenakan dasi berwarna biru muda. Kehadirannya pun didampingi oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

    Ini adalah pidato kenegaraan pertama Prabowo sebagai kepala negara. Dan sejak langkah pertamanya memasuki ruang sidang, sebuah pergeseran tradisi langsung terasa, tidak ada lagi parade busana adat yang selama ini menyemarakkan hari-hari menjelang peringatan kemerdekaan RI.

    Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pun tampil serasi dalam jas formal yang sempat berganti dasi dari merah ke biru muda, sementara istrinya, Selvi Ananda, tetap anggun dengan kebaya krem.

    Ketika ditanya soal hilangnya pakaian adat di acara tahun ini, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid hanya menjawab singkat bahwa pakaian tersebut adalah simbol patriotisme.

    “Pak Prabowo patriot, jadi pakai (baju) nasional [setelan jas],” katanya singkat kepada wartawan, Jumat (15/8/2025)

    Tentu, ini kontras dengan suasana satu dekade terakhir. Sebab, era Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) identik dengan ragam budaya yang diwujudkan lewat busana adat. Dari Suku Badui di Banten, Sasak dari NTB, sampai Tanimbar dari Maluku, Jokowi tak hanya mengenakan baju, tapi juga menyisipkan pesan filosofis tentang persatuan, identitas, dan penghargaan terhadap keberagaman.

    Setiap tahun, kehadiran Jokowi selalu ditunggu, bukan hanya karena isi pidatonya, tapi juga karena rasa penasaran akan pakaian adat apa yang akan dia kenakan. Tahun lalu, sebagai penutup masa jabatannya, Jokowi memilih baju Ujung Serong khas Betawi yang merupakan simbol perpisahan yang dalam kepada Jakarta sebagai ibu kota lama negara.

  • Mattel Hadirkan Barbie Edisi Khusus Indonesia, Bergaun Merah Motif Batik Sawunggaling

    Mattel Hadirkan Barbie Edisi Khusus Indonesia, Bergaun Merah Motif Batik Sawunggaling

    Jakarta: PT Mattel Indonesia meluncurkan boneka Barbie edisi khusus one-of-a-kind bertema Indonesia dalam rangka perayaan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus ulang tahun ke-80 Mattel.
     
    Boneka ini tampil memukau dalam balutan gaun merah berhias motif batik legendaris Sawunggaling, yang memiliki sejarah panjang. Motif ini menggambarkan seekor ayam jantan perkasa, yang merepresentasikan keberanian, keindahan, serta ketangguhan budaya Indonesia.
     
    “Boneka Barbie one-of-a-kind hadir dengan balutan gaun berwarna merah, dengan desain terinspirasi dari motif Sawunggaling—motif yang dipesan langsung oleh Presiden Soekarno dan diciptakan maestro batik Go Tik Swan,” jelas Roy Tendean, Vice President and General Manager PT Mattel Indonesia, dalam peluncuran Barbie one-of-a-kind di Museum Nasional, Kamis, 14 Agustus 2025.
     

     
    Tak hanya Sawunggaling, gaun Barbie edisi khusus one-of-a-kind juga memadukan motif parang. Salah satu motif batik klasik ini melambangkan kekuatan, tekad, dan ketekunan. Terdapat pula ornamen bunga yang memberi kesan anggun dan mewakili karakter perempuan Indonesia.
     
    “Lalu warna merah menggambarkan semangat bendera Indonesia sekaligus identitas kita,” ujar Roy Tendean.
     
    Roy menegaskan, peluncuran ini bukan sekadar merayakan hari jadi, melainkan juga menandai perjalanan panjang kerja sama antara Mattel dan Indonesia. Sejak 1992, Mattel telah mengoperasikan fasilitas produksi utama di Tanah Air. Kini, melalui PT Mattel Indonesia, lebih dari dua juta boneka diproduksi setiap minggunya.
     

     
    “Kita merayakan pencapaian luar biasa bagi Indonesia dan Mattel. Hari ini kita merayakan kisah kemajuan, dampak positif, serta nilai-nilai pemberdayaan, ketangguhan, warisan, dan aset budaya,” kata Roy.
     
    Boneka Barbie edisi khusus ini diproduksi secara eksklusif di fasilitas PT Mattel Indonesia dan akan mulai dirilis ke publik menjelang 17 Agustus 2025. Lebih dari sekadar koleksi, Barbie ini menjadi simbol sejarah, warisan, dan harapan bagi generasi mendatang.

    Jakarta: PT Mattel Indonesia meluncurkan boneka Barbie edisi khusus one-of-a-kind bertema Indonesia dalam rangka perayaan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia sekaligus ulang tahun ke-80 Mattel.
     
    Boneka ini tampil memukau dalam balutan gaun merah berhias motif batik legendaris Sawunggaling, yang memiliki sejarah panjang. Motif ini menggambarkan seekor ayam jantan perkasa, yang merepresentasikan keberanian, keindahan, serta ketangguhan budaya Indonesia.
     
    “Boneka Barbie one-of-a-kind hadir dengan balutan gaun berwarna merah, dengan desain terinspirasi dari motif Sawunggaling—motif yang dipesan langsung oleh Presiden Soekarno dan diciptakan maestro batik Go Tik Swan,” jelas Roy Tendean, Vice President and General Manager PT Mattel Indonesia, dalam peluncuran Barbie one-of-a-kind di Museum Nasional, Kamis, 14 Agustus 2025.
     

     
    Tak hanya Sawunggaling, gaun Barbie edisi khusus one-of-a-kind juga memadukan motif parang. Salah satu motif batik klasik ini melambangkan kekuatan, tekad, dan ketekunan. Terdapat pula ornamen bunga yang memberi kesan anggun dan mewakili karakter perempuan Indonesia.
     
    “Lalu warna merah menggambarkan semangat bendera Indonesia sekaligus identitas kita,” ujar Roy Tendean.
     
    Roy menegaskan, peluncuran ini bukan sekadar merayakan hari jadi, melainkan juga menandai perjalanan panjang kerja sama antara Mattel dan Indonesia. Sejak 1992, Mattel telah mengoperasikan fasilitas produksi utama di Tanah Air. Kini, melalui PT Mattel Indonesia, lebih dari dua juta boneka diproduksi setiap minggunya.
     

     
    “Kita merayakan pencapaian luar biasa bagi Indonesia dan Mattel. Hari ini kita merayakan kisah kemajuan, dampak positif, serta nilai-nilai pemberdayaan, ketangguhan, warisan, dan aset budaya,” kata Roy.
     
    Boneka Barbie edisi khusus ini diproduksi secara eksklusif di fasilitas PT Mattel Indonesia dan akan mulai dirilis ke publik menjelang 17 Agustus 2025. Lebih dari sekadar koleksi, Barbie ini menjadi simbol sejarah, warisan, dan harapan bagi generasi mendatang.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (PRI)

  • Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        13 Agustus 2025

    Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin Megapolitan 13 Agustus 2025

    Pesona Pantai Kolbano dan Tantangan Jalan Rusak Menuju PLBN Motamasin
    Tim Redaksi
    NUSA TENGGARA TIMUR, KOMPAS.com
    – Perjalanan menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motamasin, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT), langsung disambut decak kagum.
    Udara segar bercampur hangatnya sinar matahari pagi menyapa begitu saya, Ahmad Zilky, jurnalis Kompas.com, mendarat di Bandara El Tari, Kota Kupang, Rabu (13/8/2025) pagi.
    Langit biru bersih seakan menjadi karpet pembuka untuk menyusuri wilayah Indonesia Timur.
    Bersama tim dari Badan Nasional Pembangunan Perbatasan (BNPP), kami melanjutkan perjalanan darat menuju PLBN Motamasin dengan menumpang minibus.
    Tepat pukul 07.00 WITA, rombongan berangkat, meninggalkan hiruk pikuk Kota Kupang menuju jalur lintas selatan.
    Belum genap lima menit, pemandangan hijau mulai menguasai pandangan. Deretan pohon rindang di tepi jalan beraspal mulus mengiringi perjalanan.
    Dari kejauhan, Gunung Fatuleu menjulang gagah setinggi 1.108 meter di atas permukaan laut, menambah pesona rute ini.
    Saat masih larut menikmati panorama, Diah, salah satu anggota tim BNPP, mengusulkan singgah ke Pantai Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan.
    “Kita ke Pantai Kolbano dulu, ya,” katanya singkat.
    Tanpa pikir panjang, mobil langsung diarahkan menuju jalur Toineke. Setelah sekitar 3 jam 30 menit perjalanan, pukul 10.38 WITA, kami tiba di Pantai Kolbano.
    Begitu melangkah keluar mobil, semua lelah sirna. Di hadapan saya terbentang hamparan kerikil warna-warni berpadu pasir, dengan batu karang raksasa berdiri anggun di bibir pantai.
    Air laut bergradasi putih, pirus, hingga biru tua berkilau di bawah sinar matahari. Bukit-bukit di kejauhan melengkapi lanskap nan elok itu.
    “Kalau hari libur, ada biaya masuk Rp10.000,” ujar Beni, sopir kami, sambil menunjuk deretan gubuk sederhana tempat pengunjung biasa duduk menatap ombak kecil yang menari di tepi pantai.
    Tiga puluh menit berlalu, kami kembali melanjutkan perjalanan menuju Betun, ibu kota Kabupaten Malaka. Namun, keindahan berganti kejutan begitu memasuki wilayah Oetuke.
    Jalan mulus mendadak terputus oleh jalur yang rusak akibat longsor dua bulan lalu. Aspal yang terbelah membuat permukaan tidak rata dan dipenuhi lubang.
    “Dua bulan lalu rusak, itu terputus,” kata Beni sambil menunjuk bagian jalan yang bergelombang.
    Kami berempat saling berpandangan, tak menyangka jalur utama ini belum juga diperbaiki meski dilalui truk dan mobil setiap hari.
    Beni yang sudah hafal medan, dengan perlahan mengarahkan mobil melewati sisi yang masih bisa dilintasi.
    Guncangan keras membuat tubuh tergoyang, bahkan sempat memaksa kami memejamkan mata untuk meredam rasa mual.
    Begitu jalan kembali rata, rombongan kembali menikmati pemandangan pepohonan yang berbaris di kiri-kanan jalan hingga akhirnya tiba di penginapan di Betun menjelang sore.
    Ekspedisi wilayah perbatasan ini merupakan kerja sama redaksi Kompas.com dengan BNPP. Selain PLBN Motamasin, perjalanan serupa juga dilakukan ke PLBN Motaain dan PLBN Aruk.
    Kisah lengkap perjalanan dan liputan perayaan HUT ke-80 RI 2025 dapat diikuti di kanal khusus
    HUT ke-80 RI
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Hanya Motor Mahasiswa KKN, Ekskavator Juga Dicuri di Lumajang
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        11 Agustus 2025

    Tak Hanya Motor Mahasiswa KKN, Ekskavator Juga Dicuri di Lumajang Surabaya 11 Agustus 2025

    Tak Hanya Motor Mahasiswa KKN, Ekskavator Juga Dicuri di Lumajang
    Tim Redaksi
    LUMAJANG, KOMPAS.com
    – Pencurian di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, ternyata tidak hanya menyasar kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat.
    Namun, alat berat jenis ekskavator yang berbobot 15 ton juga tak luput jadi incaran para pelaku kriminal di Lumajang.
    Insiden pencurian ekskavator ini terjadi pada 7 Juli 2025 di tempat penimbunan kayu (TPK) hasil penebangan Perhutani di Desa Sarikemuning, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.
    Pemilik ekskavator diketahui bernama Alan Anggun Febrianto, seorang pekerja lepas yang membantu proses muat kayu dari Perhutani.
    Alan mengatakan, pencurian ekskavator ini menyebabkan dirinya merasakan kerugian mencapai Rp 1,5 miliar.
    Menurutnya, kasus pencurian ekskavator ini sudah dilaporkan ke polisi.
    “Saat ini kasusnya sudah kita laporkan ke polisi dan kami terus tindak lanjuti progresnya agar segera tertangani, kerugian perkiraan sekitar Rp 1,5 miliar,” kata Alan di Lumajang, Senin (11/8/2025).
    Mandor operasional TPK, Arifin, mengatakan, saat ekskavator ini dicuri, sebenarnya ada beberapa warga yang melihat.
    Namun, warga saat itu tidak curiga karena menganggap yang sedang membongkar ekskavator adalah mekanik yang biasanya bekerja di sana.
    Saat itu, ekskavator dicuri dengan cara dibongkar dan diangkut menggunakan truk tronton.
    “Kejadiannya jam 9 malam sampai jam 2 malam itu informasi dari warga. Alat berat ini diangkut dengan menggunakan tronton. Awalnya warga tidak tahu kalau itu pencurian, dikiranya saya. Makanya saya cek ternyata bukan saya,” kata Arifin.
    Sementara itu, Kapolres Lumajang, AKBP Alex Sandy Siregar mengatakan, pihaknya masih melakukan proses penyelidikan terhadap hilangnya satu unit ekskavator di Lumajang.
    “Kasus ini masih dalam proses penyelidikan, segera akan kita tuntaskan. Sejauh ini belum (ada kendala) dan prosesnya masih dilakukan bertahap,” kata Alex.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Peru dengan Upacara Militer

    Prabowo Sambut Kunjungan Presiden Peru dengan Upacara Militer

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto secara resmi menerima kunjungan kenegaraan Presiden Republik Peru Dina Boluarte, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (11/8/2025).

    Menurut pantauan Bisnis, upacara penyambutan kenegaraan digelar dengan penuh kehormatan, termasuk 21 dentuman meriam yang mengiringi kedatangan Presiden Boluarte.

    Presiden Peru tiba di ruang Kredensial pukul 10.18 WIB dan menandatangani buku tamu kenegaraan. Dalam momen tersebut, Presiden Boluarte tampil anggun mengenakan gaun berwarna hijau terang.

    Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Peru, khususnya dalam bidang perdagangan, pertanian, dan kerja sama ekonomi.

    Terlihat sejumlah delegasi Peru yang mendampingi Presiden Boluarte terdiri dari Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer Salcedo, Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez – Reyes Espejo, Menteri Pembangunan Agraria dan Irigasi Angel Amnero Campo, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Úrsula Desilú León Chempén, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Enrique Vilchez Vilchez.

    Lalu ada Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama, Direktur Jenderal Asia dan Oseania, Kementerian Luar Negeri Peru Fernando Quiros Campos

    Sementara itu, delegasi Indonesia yang hadir dalam penyambutan terdiri dari Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Perdagangan Budi Santosa

    Setelah upacara penyambutan, kedua kepala negara dijadwalkan melakukan pertemuan bilateral dan menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman kerja sama di berbagai sektor strategis.

  • Festival Budaya Dayak Kayan Menjaga Warisan dan Persatuan

    Festival Budaya Dayak Kayan Menjaga Warisan dan Persatuan

    Kutai Timur, Beritasatu.com – Desa Miau Baru, Kecamatan Kombeng, Kutai Timur, seakan berubah menjadi panggung megah bagi kebudayaan Dayak Kayan. Festival budaya Dayak Kayan UFAH 2025 dibuka dengan gemerlap sembilan tarian otentik Umaq Lekan yang sarat filosofi, estetika, dan makna kehidupan.

    Sejak denting musik tradisional pertama menggema, sorak kagum dan tepuk tangan penonton tak henti mengiringi setiap gerak anggun para penari. Bukan sekadar hiburan, kesembilan tarian ini menjadi refleksi siklus kehidupan masyarakat Kayan, mulai dari rasa syukur atas panen, penghormatan kepada Dewi Padi, hingga doa untuk kemakmuran dan perlindungan tanaman dari hama.

    Tarian Hudoq Aruq atau Bateang Bueang membuka rangkaian, melambangkan rasa syukur atas kelimpahan hasil panen. Disusul Hudoq Kitaq yang menghadirkan simbol Dewi Padi, lalu Hifan Sau dan Hifan Seang, tarian pria dan wanita untuk merayakan kemenangan adat.

    Tarian Jat Alat menandai awal kehidupan baru pasca panen, sementara Hudoq Kap/Kusap Nga-eang menampilkan kesakralan topeng kulit kayu. Hudoq Kuhau hadir sebagai pengusir hama dan penyakit, sedangkan Tingeang Urip (Enggang) serta Manuk Inuq membawa pesan kebesaran, perdamaian, dan kemakmuran.

    Keindahan busana tradisional yang penuh warna, irama musik khas, dan gerak tari yang memikat menjadikan pertunjukan ini jauh melampaui definisi hiburan biasa. “Budaya ini adalah identitas kita. Tugas kita menjaganya, melestarikan, dan mewariskannya kepada generasi muda agar tidak hilang dimakan zaman,” ujar H Bahcok Riandi, anggota DPRD Kutim dari Fraksi Partai Demokrat dalam keterangan tertulisnya, Minggu (10/8/2025).

    Bahcok menegaskan pentingnya dukungan terhadap kegiatan seperti ini. “Festival UFAH bukan hanya perayaan budaya, tetapi juga modal sosial dan ekonomi. Dengan promosi yang tepat, acara ini bisa menjadi magnet wisata budaya sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” ucapnya.

    Penyelenggaraan festival budaya Dayak Kayan UFAH 2025 diharapkan mampu mempererat persatuan di kalangan masyarakat Kayan, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya mereka kepada publik yang lebih luas.

    Bagi Kutai Timur, UFAH adalah perayaan warisan leluhur dan langkah strategis untuk menjaga identitas, memupuk kebersamaan, dan menggerakkan roda perekonomian daerah.

  • Spesies Pari Manta Baru Ditemukan, yang Ketiga Diketahui di Dunia

    Spesies Pari Manta Baru Ditemukan, yang Ketiga Diketahui di Dunia

    Jakarta

    Andrea Marshall telah mengabdikan hidupnya untuk mempelajari pari manta, mempelajari segala hal yang ia bisa tentang makhluk laut yang anggun ini. Maka, ketika ia melihat seekor pari manta yang tampak unik di lepas pantai timur Meksiko sekitar 15 tahun yang lalu, Marshall langsung tahu bahwa ia telah menemukan sesuatu yang penting.

    Dedikasinya tersebut berbuah manis. Marshall dan rekan-rekannya telah mengidentifikasi spesies baru bernama Mobula yarae, atau pari manta Atlantik. Ini adalah spesies pari manta ketiga yang diketahui di dunia, bergabung dengan pari manta samudra raksasa (Mobula birostris) dan pari manta karang (Mobula alfredi).

    Marshall, seorang ahli biologi konservasi dan salah satu pendiri Marine Megafauna Foundation, beserta tim ilmuwan mendeskripsikan spesies baru tersebut dalam sebuah makalah yang diterbitkan pada Juli lalu di jurnal Environmental Biology of Fishes.

    M. yarae dinamai Yara, mengambil nama putri duyung dari mitologi Brasil. Ciri-ciri utama yang membedakannya dari spesies lain adalah bercak putih berbentuk V di bahunya, warna yang lebih terang di sekitar mulut dan mata, serta bintik-bintik gelap di perutnya.

    M. yarae dapat tumbuh sebesar manta samudra raksasa, dengan lebar antara 4,5 hingga 6 meter. Tetapi para ilmuwan kebanyakan mengamati juvenilnya, yang ukurannya lebih kecil. Spesies baru ini juga sering ditemukan di perairan pesisir, habitat yang sama dengan manta karang. Ia hidup di perairan tropis dan subtropis Atlantik, membentang dari Amerika Serikat bagian timur hingga Brasil, termasuk Teluk Meksiko dan Laut Karibia.

    Selama bertahun-tahun, para ilmuwan hanya mengenali satu spesies pari manta, yakni pari manta samudra raksasa. Namun pada 2009, Marshall dan ilmuwan lainnya mendeskripsikan spesies kedua, yaitu pari manta terumbu. Saat itu, Marshall memiliki firasat bahwa spesies ketiga mungkin bersembunyi di Samudra Atlantik. Dan ternyata, ia benar.

    “Pernahkah saya berharap untuk mengidentifikasi spesies baru lagi? Tidak sama sekali. Tidak mungkin,” tulis Marshall dalam unggahan Instagram di 2022.

    “Jadi, itu adalah salah satu kejutan terbesar dalam hidup saya ketika saya terjun ke perairan hangat di lepas pantai Yucatán di Meksiko sekitar setahun kemudian dan berhadapan langsung dengan apa yang langsung saya tahu sebagai spesies ketiga pari manta,” ujarnya seperti dikutip dari Smithsonian Magazine.

    Untuk mendukung pengamatan tersebut, Marshall menghabiskan waktu bertahun-tahun meneliti berbagai jenis pari manta, mencatat variasi halus dalam warna, pola, ukuran, habitat, dan perilaku. Pada 2017, ketika seekor pari manta betina muda terdampar mati di Florida, pengujian genetik mengonfirmasi bahwa M. yarae adalah spesies yang berbeda.

    Foto: Smithsonian Magazine

    Itu adalah keberuntungan, karena pari manta biasanya tenggelam ketika mati, seperti yang disampaikan oleh rekan penulis studi Jessica Pate, seorang ilmuwan peneliti di Marine Megafauna Foundation dan pendiri Florida Manta Project. Selain itu, tubuh pari manta terbuat dari tulang rawan, yang cenderung cepat membusuk setelah mati.

    DNA makhluk itu juga menunjukkan M. yarae terpisah dari manta samudra raksasa belum lama ini, memberikan para peneliti kesempatan langka untuk mempelajari evolusi dalam tindakan.

    “Anak-anak sering bertanya kepada saya, apakah di zaman sekarang ini masih ada yang bisa dijelajahi. Saya selalu tertawa dan akhirnya menceritakan kisah saya, karena saya adalah bukti nyata bahwa masih ada. Satu-satunya hambatan yang kita hadapi adalah berpikiran sempit dan berasumsi bahwa kita tahu segalanya, padahal sebenarnya kita baru menyentuh permukaannya saja,” tutur Marshall.

    Identifikasi spesies pari manta ketiga juga penting untuk konservasi. Kini setelah para ilmuwan mengetahui keberadaan spesies ini, mereka dapat menyesuaikan upaya mereka untuk melindungi makhluk laut ini dengan lebih baik. Karena M. yarae terutama hidup di sepanjang pantai di Samudra Atlantik bagian barat, ikan ini sangat rentan terhadap tabrakan perahu, tersangkut tali pancing, dan tertangkap secara tidak sengaja oleh nelayan.

    “Kita tidak bisa melindungi apa yang belum kita identifikasi secara resmi. Setelah kita membuktikan bahwa pari manta Atlantik ini unik, kita dapat menyesuaikan penelitian dan inisiatif konservasi kita untuk melindungi spesies ini,” ujar Pate.

    Pada awal 2024, Marshall menderita aneurisma otak dan stroke parah, dan sejak itu ia menjalani cuti sakit jangka panjang. Namun, selama ia tidak ada di sana, rekan-rekannya tetap melanjutkan penelitiannya.

    Ke depannya, para peneliti berharap untuk mempelajari lebih banyak lagi tentang M. yarae melalui inisiatif seperti studi penandaan satelit di Florida dan pemantauan populasi di Meksiko.

    “Pengakuan resmi ini baru permulaan,” ujar Pate dalam pernyataannya. “Di Florida, kami melihat pari manta ini di daerah dengan lalu lintas perahu yang padat dan pembangunan pesisir. Memahami kebutuhan habitat dan pola pergerakan mereka sangat penting untuk perlindungan mereka,” tutupnya.

    (rns/fay)

  • JWFF 2025 Contoh Nyata Diplomasi Budaya

    JWFF 2025 Contoh Nyata Diplomasi Budaya

    Jakarta

    Utusan Khusus Presiden bidang Pariwisata, Zita Anjani, hadir dalam penutupan Jakarta World Folker Festival (JWFF) 2025. Zita memuji pelaksanaan JWFF yang dinilainya sebagai contoh nyata diplomasi budaya.

    “Jakarta World Folklore Festival 2025 adalah contoh nyata diplomasi budaya yang hidup. Dari irama gamelan yang memukau, energi dinamis tarian Bulgaria, gerakan anggun pertunjukan klasik India, hingga silat Betawi yang dahsyat, panggung ini bukan sekadar tempat pertunjukan, melainkan ruang perayaan yang tulus,” kata Zita saat memberi sambutan dalam acara penutupan JWFF 2025 di Senayan Park, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2025).

    Zita menyebut JWFF 2025 bukan sekedar festival budaya, melainkan daya tarik dari kebudayaan Indonesia yang diyakini dapat membuka mata dunia untuk melihat jika kemajuan Indonesia di masa depan bersumber dari kekayaan budaya yang dimiliki.

    “Jakarta adalah mega kota yang terus berkembang dan tak pernah kehilangan jiwanya. Tradisi Lenong, Gambang Kromong, Silat, dan tentu saja, keramahan warga Jakarta. Inilah fondasi sejati potensi pariwisata Jakarta dan Indonesia, budaya lokal kita yang hidup dan bernyawa,” tutur Zita.

    “Kepada seluruh rakyat Indonesia, marilah kita terus melestarikan dan merayakan budaya kita. Karena dalam budaya, kita menemukan jati diri. Dalam budaya, kita menemukan kekuatan untuk bangkit dan berkembang,” pungkasnya.

    Penutupan JWFF 2025 dilakukan dengan penabuhan Rampak Gendang secara bersama-sama. Kemeriahan penutupan juga berlanjut dengan penampilan seni budaya dari para delegasi yang terdiri dari Bulgaria, Rusia, India, Korea Selatan, Jepang dan tentunya Indonesia.

    (bel/maa)

  • 13 Lomba 17 Agustus untuk Anak yang Seru, Lucu, dan Bikin Ketawa Bareng!

    13 Lomba 17 Agustus untuk Anak yang Seru, Lucu, dan Bikin Ketawa Bareng!

    Jakarta: Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia tiap 17 Agustus rasanya belum lengkap tanpa lomba seru yang bikin suasana makin hidup. 

    Nah, biar anak-anak makin semangat ikut perayaan, berikut ini ide lomba 17-an paling seru, murah meriah, dan pastinya bikin happy!

    1. Fashion show pakaian adat
    Lomba ini nggak cuma seru tapi juga edukatif! Anak-anak bisa tampil anggun dan gagah dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah Indonesia. 

    Tema bisa disesuaikan, mulai dari nuansa merah putih, kebaya, pakaian daerah, hingga kostum vintage 1945. Bisa dinilai juri atau pakai sistem voting.
    2. Lompat tali
    Permainan klasik yang nggak pernah gagal bikin seru. Cocok untuk anak-anak usia sekolah dasar. Cukup sediakan tali, area aman, dan semangat tinggi. Bisa lomba individu atau tim, tergantung usia peserta.
     

    3. Tiup balon sampai pecah
    Tantangan tiup balon ini mudah, murah, dan super seru! Siapa paling cepat bikin balonnya meledak, dialah pemenangnya. Anak-anak pasti senang karena bisa sambil tertawa bareng teman-teman.

    4. Memasukkan pensil ke botol
    Mirip dengan lomba memasukkan paku, tapi kali ini pakai pensil! Tantangannya terletak pada keseimbangan dan konsentrasi anak. Seru banget buat lomba individu dengan hadiah kecil yang menarik.

    5. Memindahkan karet dengan sedotan
    Lomba ini butuh kecepatan, ketelitian, dan napas panjang. Anak-anak harus memindahkan karet gelang dari satu sedotan ke sedotan lain, bisa secara individu atau estafet. Yang paling cepat, menang!

    6. Estafet air dengan spons
    Siap-siap basah! Anak-anak berlomba memindahkan air pakai spons dan mengisi ember di ujung lintasan. Tim dengan air terbanyak di ember dinyatakan sebagai juara. Dijamin seru dan heboh!

    7. Memindahkan bendera
    Dalam lomba ini, peserta harus memindahkan bendera kecil dari titik A ke titik B secepat mungkin. Bisa sambil lari, jalan, atau merangkak—tergantung tantangan yang dibuat. Si paling cepat, jadi juara!
     

    9. Balap karung mini
    Balap karung versi mini ini dirancang khusus untuk anak-anak atau balita. Ukuran karung disesuaikan agar anak mudah melompat dan tetap aman. Peserta akan melompat di dalam karung dari garis start menuju garis finish.

    10. Makan kerupuk
    Lomba klasik yang selalu dinanti! Kerupuk digantung menggunakan tali, dan peserta harus memakan kerupuk tanpa menggunakan tangan. Pemenangnya adalah yang paling cepat menghabiskan kerupuk.

    11. Tarik tambang anak
    Versi mini dari tarik tambang dewasa. Dua tim anak-anak akan berusaha menarik tambang ke sisi masing-masing. Kemenangan ditentukan dari tim yang berhasil menarik lawan melewati garis tengah.

    12. Estafet bendera merah putih
    Lomba estafet unik yang penuh makna kebangsaan. Peserta dalam satu tim harus membawa bendera merah putih secara bergantian dari titik start ke finish menggunakan alat bantu (misalnya sumpit, sendok, atau tangan di atas kepala) tanpa menjatuhkan bendera.

    13. Rebutan kursi
    Lomba rebutan kursi dengan iringan musik ini wajib masuk daftar! Saat musik berhenti, semua berebut duduk. Siapa yang kalah, keluar. Sampai tersisa satu pemenang.

    Lomba 17 Agustus bukan cuma buat seru-seruan, tapi juga ajang mengasah kreativitas, kekompakan, dan semangat kebangsaan sejak dini. Jadi, yuk, semarakkan kemerdekaan dengan lomba-lomba seru yang bikin anak-anak (dan orang tuanya) makin cinta Indonesia!

    Jakarta: Merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia tiap 17 Agustus rasanya belum lengkap tanpa lomba seru yang bikin suasana makin hidup. 
     
    Nah, biar anak-anak makin semangat ikut perayaan, berikut ini ide lomba 17-an paling seru, murah meriah, dan pastinya bikin happy!

    1. Fashion show pakaian adat
    Lomba ini nggak cuma seru tapi juga edukatif! Anak-anak bisa tampil anggun dan gagah dalam balutan pakaian adat dari berbagai daerah Indonesia. 
     
    Tema bisa disesuaikan, mulai dari nuansa merah putih, kebaya, pakaian daerah, hingga kostum vintage 1945. Bisa dinilai juri atau pakai sistem voting.
    2. Lompat tali
    Permainan klasik yang nggak pernah gagal bikin seru. Cocok untuk anak-anak usia sekolah dasar. Cukup sediakan tali, area aman, dan semangat tinggi. Bisa lomba individu atau tim, tergantung usia peserta.
     

    3. Tiup balon sampai pecah
    Tantangan tiup balon ini mudah, murah, dan super seru! Siapa paling cepat bikin balonnya meledak, dialah pemenangnya. Anak-anak pasti senang karena bisa sambil tertawa bareng teman-teman.

    4. Memasukkan pensil ke botol
    Mirip dengan lomba memasukkan paku, tapi kali ini pakai pensil! Tantangannya terletak pada keseimbangan dan konsentrasi anak. Seru banget buat lomba individu dengan hadiah kecil yang menarik.

    5. Memindahkan karet dengan sedotan
    Lomba ini butuh kecepatan, ketelitian, dan napas panjang. Anak-anak harus memindahkan karet gelang dari satu sedotan ke sedotan lain, bisa secara individu atau estafet. Yang paling cepat, menang!

    6. Estafet air dengan spons
    Siap-siap basah! Anak-anak berlomba memindahkan air pakai spons dan mengisi ember di ujung lintasan. Tim dengan air terbanyak di ember dinyatakan sebagai juara. Dijamin seru dan heboh!

    7. Memindahkan bendera
    Dalam lomba ini, peserta harus memindahkan bendera kecil dari titik A ke titik B secepat mungkin. Bisa sambil lari, jalan, atau merangkak—tergantung tantangan yang dibuat. Si paling cepat, jadi juara!
     

    9. Balap karung mini
    Balap karung versi mini ini dirancang khusus untuk anak-anak atau balita. Ukuran karung disesuaikan agar anak mudah melompat dan tetap aman. Peserta akan melompat di dalam karung dari garis start menuju garis finish.

    10. Makan kerupuk
    Lomba klasik yang selalu dinanti! Kerupuk digantung menggunakan tali, dan peserta harus memakan kerupuk tanpa menggunakan tangan. Pemenangnya adalah yang paling cepat menghabiskan kerupuk.

    11. Tarik tambang anak
    Versi mini dari tarik tambang dewasa. Dua tim anak-anak akan berusaha menarik tambang ke sisi masing-masing. Kemenangan ditentukan dari tim yang berhasil menarik lawan melewati garis tengah.

    12. Estafet bendera merah putih
    Lomba estafet unik yang penuh makna kebangsaan. Peserta dalam satu tim harus membawa bendera merah putih secara bergantian dari titik start ke finish menggunakan alat bantu (misalnya sumpit, sendok, atau tangan di atas kepala) tanpa menjatuhkan bendera.

    13. Rebutan kursi
    Lomba rebutan kursi dengan iringan musik ini wajib masuk daftar! Saat musik berhenti, semua berebut duduk. Siapa yang kalah, keluar. Sampai tersisa satu pemenang.

    Lomba 17 Agustus bukan cuma buat seru-seruan, tapi juga ajang mengasah kreativitas, kekompakan, dan semangat kebangsaan sejak dini. Jadi, yuk, semarakkan kemerdekaan dengan lomba-lomba seru yang bikin anak-anak (dan orang tuanya) makin cinta Indonesia!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Baju Jokowi Beda Sendiri dengan Alumni Lain saat Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Ada Apa?

    Baju Jokowi Beda Sendiri dengan Alumni Lain saat Reuni Fakultas Kehutanan UGM, Ada Apa?

    GELORA.CO – – Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri reuni ke-45 Angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025). Dalam acara yang penuh nostalgia ini, penampilan Jokowi mencuri perhatian dengan tampil beda.

    Sebab Jokowi menjadi satu-satunya peserta reuni UGM yang tidak mengenakan seragam biru seperti alumni lainnya. Dia memilih tampil sederhana dengan kemeja putih dan celana hitam, berbeda dari puluhan peserta yang kompak memakai kaos biru dengan aksen merah.

    Saat tiba di lokasi acara, Jokowi langsung disambut hangat panitia dan para alumni. Dia datang didampingi sang istri, Iriana Jokowi, yang tampil anggun mengenakan kebaya bernuansa cerah.

    Setelah tiba, Jokowi diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan singkat di hadapan para alumni. Berdasarkan pantauan, Jokowi tampak memberikan sambutan sekitar 10 menit.

    Dalam sambutannya, Jokowi sempat melontarkan candaannya dengan alumni UGM terkait ijazah palsu. Mendengar hal itu, tampak para alumni UGM yang langsung ikut tertawa.

    Seusai memberikan sambutan, dia langsung dikerubungi oleh rekan-rekan seangkatan untuk bersalaman dan berfoto bersama.

    Setelah sesi foto, Jokowi diarahkan untuk duduk di kursi barisan depan bersama sejumlah alumni lainnya. Suasana santai tampak tercipta saat Jokowi terlihat berbincang akrab dengan rekan-rekan seangkatannya, sementara beberapa alumni berdiri di sekitarnya untuk mengabadikan momen tersebut.

    Reuni ini menjadi bagian dari pertemuan lintas alumni Fakultas Kehutanan UGM yang disebut Spirit 80, diikuti puluhan peserta dan sejumlah tokoh kampus seperti Dekan, Sekretaris UGM, dan Wakil Rektor