Tag: Anggoro Eko Cahyo

  • BSI Dukung Transformasi Digital PP Muhammadiyah Lewat Aplikasi MASA

    BSI Dukung Transformasi Digital PP Muhammadiyah Lewat Aplikasi MASA

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) memperkuat kolaborasi untuk mengembangkan ekonomi Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dengan prinsip syariah. Hal ini dilakukan melalui penyediaan solusi transaksi keuangan syariah untuk seluruh jejaring kekuatan ekonomi umat terutama di lingkup AUM.

    Penguatan kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BSI dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Bandung. MOU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir.

    Haedar berterima kasih atas komitmen bank untuk saling mendukung ekonomi dan perbankan sekaligus kesejahteraan umat yang menjadi komitmen utama bank syariah. Menurutnya, Muhammadiyah terus bergerak untuk memajukan umat, sementara BSI sebagai bank syariah milik pemerintah juga berkomitmen mensejahterakan umat.

    ”Mudah-mudahan MOU ini juga bermanfaat untuk umat,” ujar Haedar dalam keterangannya, Senin (17/11/2025).

    Sementara itu, Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo bersyukur bisa melayani dan berkolaborasi dengan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Apalagi Muhammadiyah memiliki gerakan dakwah Islam yang bersifat sosial keagamaan dan kesejahteraan melalui aktivitas sosial, pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat.

    “Muhammadiyah adalah organisasi Islam tertua dan sekaligus inisiator ekonomi syariah yang dalam sejarah harus diakui telah menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa Indonesia dan pengembangan ekonomi syariah,” ungkap Anggoro.

    Anggoro mengatakan BSI siap mendukung kegiatan PP Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar melalui 1.039 cabang di seluruh Indonesia. Kolaborasi dengan PP Muhammadiyah adalah ibarat sinergi menciptakan ekosistem kebaikan.

    Ekosistem kebaikan itu dapat diimplementasikan dengan kegiatan literasi dan edukasi ekonomi dan keuangan syariah, integrasi sharia digital transaction platform, system zakat, infak, sedekah yang terintegrasi melalui aplikasi BAIQ Core, serta kemitraan strategis lainnya antara BSI dan AUM Muhammadiyah.

    Sebagai informasi, penandatanganan MoU ini dilakukan masih dalam satu rangkaian Milad Muhammadiyah ke -113 (1912-2025) yang akan dipusatkan di Universitas Muhammadiyah Bandung, Jawa Barat. Penandatanganan MoU tersebut juga dihadiri Komisaris Utama BSI, Prof Muhadjir Effendi, Direktur Ritel Banking BSI, Kemas Erwan Husainy serta disaksikan pengurus PP Muhammadiyah.

    Kedua pihak sepakat untuk kerja sama dalam bidang pemanfaatan layanan perbankan dengan prinsip syariah yang mencakup cash management mencakup solusi pengelolaan likuiditas dll, pemanfaatan produk-produk dana seperti tabungan mudharabah, giro dan deposito, dll, pemanfaatan produk-produk pembiayaan yang berdasarkan prinsip syariah, kerja sama usaha/bisnis lainnya di antaranya pembukaan loket Payment Point Online Bank (PPOB) Co-Branding dalam bentuk Kartu Anggota/Pegawai/Mahasiswa dengan multifunction card, serta kerja sama yang bersifat non- komersial untuk pengembangan kemandirian ummat terutama dalam pengembangan komunitas UMKM.

    Selain kerja sama tersebut, BSI juga nantinya akan bergabung dalam aplikasi Muhammadiyah Aisyiah SuperApp (MASA). Saat ini SuperApps tersebut sedang dalam pengembangan dan nantinya akan memayungi seluruh platform digital termasuk SatuMu, platform digital terpadu yang mendukung tata kelola dan membangun Satu Data Muhammadiyah melalui integrasi layanan keanggotaan (KTAM), organisasi (DOM), iuran (IuranMU), Tatakelola AUM, Kesehatan dan layanan lainnya.

    Adapun SatuMu memiliki total enam fitur dan saat ini telah live dua fitur, yakni Kartu Tanda Anggota Muhammadiyah yang merekam 3 juta anggota dan Direktori Organisasi Muhammadiah (DOM) yang mencatat struktur organisasi tingkat PP hingga Ranting. Sementara masih ada 4 fitur yang masih dalam rencana development, yakni: IuranMU, JDIH (Jaringan Informasi dan Dok Hukum), Sistem Manajemen AUM, Sistem Manajemen Kesehatan (PKU)

    BSI selaku bank syariah terbesar akan menyediakan platform pembayaran iuran Muhammadiyah bagi anggota melalui aplikasi BYOND serta platform manajemen AUM. BSI bersamaan dengan penandatanganan nota kesepahaman ini juga menyerahkan bantuan beasiswa bagi 31 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung yang diperuntukan untuk membantu biaya kuliah.

    Saat ini BSI telah berkolaborasi dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan hampir 6 ribu rekening AUM yang mencakup jasa Kesehatan, Pendidikan dan lainnya. BSI berharap dapat terus menjalin lebih luas lagi Kerjasama dengan AUM lainnya. BSI juga telah melayani ekosistem AUM termasuk pegawai, guru, dosen, dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya dengan jumlah nasabah di atas 50 ribu.

    (anl/ega)

  • BSI catat pembiayaan tembus Rp300 triliun pada triwulan III-2025

    BSI catat pembiayaan tembus Rp300 triliun pada triwulan III-2025

    Sampai dengan September 2025 ini Bank Syariah Indonesia mampu membukukan laba bersih sebesar Rp5,57 triliun atau tumbuh 9,04 persen secara year-on-year.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja yang melampaui rata-rata industri perbankan nasional pada triwulan III-2025, salah satunya total pembiayaan yang meningkat 12,65 persen dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) menjadi Rp301 triliun.

    Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo menyampaikan pertumbuhan pembiayaan yang positif tersebut didukung oleh kualitas pembiayaan yang terjaga dengan tingkat kredit macet bruto (Non-Performing Financing/NPF Gross) sebesar 1,84 persen, menurun 13 basis poin (bps) yoy.

    “Sehingga sampai dengan September 2025 ini Bank Syariah Indonesia mampu membukukan laba bersih sebesar Rp5,57 triliun atau tumbuh 9,04 persen secara year-on-year,” ujar Anggoro Eko Cahyo, di Jakarta, Rabu.

    Tidak hanya laba, ia mengatakan total aset perseroan juga tumbuh tumbuh 12,37 persen yoy menjadi Rp417 triliun per akhir September 2025.

    Ia menuturkan pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 15,66 persen menjadi Rp348 triliun, dengan total dana murah (Current Account Savings Account/CASA) mencapai Rp207 triliun.

    Anggoro menyatakan pencapaian kinerja yang positif tersebut, salah satunya berkat pengembangan bisnis emas kini telah menjadi mesin pertumbuhan baru bagi perseroan.

    Dia mengatakan, di tengah tren kenaikan harga emas, izin kegiatan usaha bulion tersebut membuka peluang diversifikasi pendapatan perusahaan melalui layanan investasi emas berbasis syariah.

    Menurutnya, peluang bisnis emas di Indonesia masih terbuka lebar, tercermin dari meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalihkan investasi mereka dari produk tabungan maupun deposito menjadi produk emas selama tiga tahun terakhir.

    “Jika dilihat dari tahun 2024 ke 2025 terjadi peningkatan signifikan investasi emas oleh masyarakat dari 28,72 persen menjadi 34,02 persen,” ujarnya lagi.

    Untuk mengoptimalkan peluang tersebut, pihaknya pun terus mengembangkan digitalisasi layanan melalui berbagai kanal transaksi, salah satunya aplikasi mobile BYOND yang saat ini memiliki 5,23 juta pengguna, melonjak 164 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd).

    BSI juga memperluas digitalisasi layanan melalui 5.859 mesin ATM, tumbuh 55 persen yoy; mesin EDC di 23 ribu merchant, melonjak 436 persen yoy; QRIS di 527 merchant, naik 30 persen yoy; serta platform BEWIZE yang memiliki 34 ribu pengguna, meningkat 46 persen yoy.

    “Sebagai Bank Syariah, BSI menjadi yang terbesar, memiliki jumlah dan jangkauan cabang yang luas, infrastruktur yang lengkap, serta jumlah customer base yang besar, sebanyak 22 juta (pelanggan) sebagai bahan baku pertumbuhan bisnis ke depan,” kata Anggoro lagi.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Saldo JHT BPJS Bisa Dicairkan sebelum Resign, Begini Caranya

    Saldo JHT BPJS Bisa Dicairkan sebelum Resign, Begini Caranya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pekerja yang ingin mencairkan BPJS Ketenagakerjaan tidak harus menunggu sampai resign. Program Jaminan Hari Tua (JHT) memungkinkan peserta yang masih aktif bekerja untuk melakukan pencairan sebagian, yakni sebesar 10% atau 30%.

    Dana 30% tersebut dapat dimanfaatkan khusus untuk membeli rumah, baik secara tunai maupun melalui pulsa. Sementara itu, pencairan penuh atas sisa saldo baru bisa dilakukan ketika pekerja sudah tidak lagi bekerja, meski belum memasuki usia pensiun.

    Ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi agar saldo JHT dapat dicairkan.

    Berikut daftarnya, dikutip dari situs resmi BPJS Ketenagakerjaan:

    a. Usia Pensiun 56 Tahun

    b. Usia Pensiun Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Perusahaan

    c. Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)

    d. Berhenti usaha Bukan Penerima Upah (BPU)

    e. Mengundurkan diri

    f. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)

    g. Meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya

    h. Cacat total tetap

    i. Meninggal dunia

    j. Klaim Sebagian Jaminan Hari Tua (JHT) 10%

    k. Klaim Sebagian Jaminan Hari Tua (JHT) 30%

    Untuk mencairkan saldo, Anda perlu menyiapkan berbagai dokumen. Simak daftarnya berikut ini:

    1. Kartu Peserta BPJAMSOSTEK

    2. E-KTP

    3. Buku Tabungan

    4. Kartu Keluarga

    5. Surat Keterangan Berhenti Bekerja, Surat Pengalaman Kerja, Surat Perjanjian Kerja, atau Surat Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) atau Surat Keterangan Pensiun

    6. NPWP (jika ada).

    Pencairan Saldo JHT

    Pencairan dapat dilakukan secara langsung maupun online. Untuk opsi terakhir, Anda bisa melakukannya dengan mengakses portal Lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id.

    Sebagai catatan, peserta yang mengajukan metode ini adalah yang mencapai usia pensiun, mengundurkan diri dan terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Ini langkah-langkah untuk mengajukan Lapakasik Online:

    1. Klik portal layanan https://lapakasik.bpjsketenagakerjaan.go.id/

    2. Isi data diri, berupa NIK, nama lengkap, dan nomor kepesertaan.

    3. Unggah semua dokumen persyaratan dan foto diri terbaru tampak depan dengan jenis file JPG/JPEG/PNG/PDF maksimal ukuran file adalah 6MB.

    4.Saat mendapat konfirmasi data pengajuan, klik simpan.

    5. Selanjutnya, anda akan mendapat mendapat jadwal wawancara online yang dikirimkan melalui email.

    6. Anda akan dihubungi oleh petugas untuk verifikasi data melalui wawancara video call.

    7. Setelah proses selesai, saldo JHT akan dikirimkan ke rekening yang telah dilampirkan di formulir.

    Selain itu, pencairan saldo BPJS Ketenagakerjaan juga bisa dilakukan dengan banyak cara. Bukan hanya secara offline, tetapi juga bisa melalui online atau lewat aplikasi JMO. Aplikasi JMO sendiri bisa diunduh di App Store maupun Play Store. Platform itu memiliki banyak fitur dari cek saldo hingga pencairan.

    BPJS Ketenagakerjaan menargetkan sebanyak 12,5 juta pekerja informal atau bukan penerima upah (BPU) bisa terlindungi jaminan sosial ketenagakerjaan (Jamsostek) di 2026. Adapun saat ini jumlah pekerja BPU atau informal yang sudah terlindungi Jamsostek telah mencapai 6,5 juta.

    Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo menjelaskan bahwa dengan target tersebut sebanyak 25% BPU nantinya akan terlindungi Jamsostek.

    “Kalau kita bicara jumlah informal itu dari 100 juta itu 50 juta (pekerja). Berarti kurang lebih 12,5 juta yang harus kita cover untuk pekerja informal,” kata dia, dikutip Jumat (22/11/2024).

    Anggoro menjelaskan, untuk mengejar target tersebut pihaknya akan menyasar desa-desa di Indonesia. Sebab saat ini pekerja BPU paling banyak terdapat di pedesaan.

    Untuk itu lanjutnya diperlukan edukasi agar mereka selaku pekerja BPU bersedia mendaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.

    “Yang penting setelah mendaftar mereka malanjutkan kepesertaannya. Banyak dari mereka mendaftar baru tiga bulan lalu berhenti kepesertaannya. Mungkin karena lupa,” papar Anggoro.

    Cara mencairkan saldo BPJS Ketenagakerjaan:

    Bagi Anda yang baru bergabung atau sudah lama bergabung dengan BPJS Ketenagakerjaan dan ingin mencairkan dana dari BPJS Ketenagakerjaan, Anda bisa mencairkan saldo BPJS Ketenagakerjaan dari HP menggunakan.

    Berikut langkah-langkah untuk mengklaim saldo lewat aplikasi JMO:

    – Buka aplikasi JMO

    – Daftar akun dengan menggunakan e-mail dan password

    – Setelah menu utama terbuka, pilih ‘Jaminan Hari Tua’

    – Tekan tombol ‘Klaim JHT’

    – Pastikan telah memenuhi syarat untuk mencairkan saldo. Anda akan melihat syarat yang berlaku dan pastikan telah ketentuannya telah tercentang

    – Berikutnya di layar akan terlihat jumlah saldo JHT

    – Klik tombol ‘Selanjutnya’

    – Pilih dari ‘Sebab klaim,’ kemudian tekan ‘Selanjutnya’

    – Pastikan data yang muncul telah selesai. Klik ‘Sudah’

    – Klik ‘Ambil Foto’ untuk mengambil foto selfie Anda

    – Berikutnya dengan data NPWP dan nomor rekening aktif. Klik ‘Selanjutnya’

    Anda akan masuk ke laman konfirmasi. Cek kembali data yang muncul dan klik ‘Konfirmasi’. Lalu pengajuan pencairan saldo akan diproses. Setelah proses tersebut selesai, Anda juga bisa melihat proses klaim tersebut. Caranya dengan membuka menu ‘Tracking Klaim’.

    Sebagai informasi, proses klaim saldo BPJS Ketenagakerjaan akan berlangsung selama satu hingga tiga hari.

     

    (hsy/hsy)

    [Gambas:Video CNBC]

  • BSI catat pembiayaan konsumer naik 16,2 persen berkat bisnis emas

    BSI catat pembiayaan konsumer naik 16,2 persen berkat bisnis emas

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengatakan pembiayaan emas menopang kinerja positif perseroan pada kuartal II 2025, salah satunya kredit konsumer yang naik 16,20 persen dengan oustanding Rp162,19 triliun.

    Ia mengatakan pembiayaan bisnis emas perseroan melonjak 88,25 persen year-on-year (yoy) mencapai Rp16,88 triliun, terdiri atas produk Cicil Emas senilai Rp9,09 triliun, tumbuh 155,41 persen yoy, dan produk Gadai Emas sebesar Rp7,79 triliun, meningkat 44,08 persen yoy.

    “Hal ini membuktikan bahwa investasi emas secara umum aman, mudah, namun memberikan investasi yang tinggi kepada nasabah,” kata Anton Sukarna di Jakarta, Selasa.

    Meskipun pembiayaan melonjak, ia mengatakan kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan Non-Performing Financing (NPF/pembiayaan macet) Gross sebesar 1,87 persen.

    Angka tersebut membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22 persen.

    Anton mengatakan harga emas tercatat meningkat 100 persen dalam 3 tahun terakhir, sehingga komoditas tersebut menjadi instrumen investasi yang banyak diminati masyarakat.

    Selain itu, ia mengatakan sifat intrinsik emas yang tahan karat dan korosi, tidak mudah ternodai, memiliki warna yang berkilau, serta inert atau tidak mudah bereaksi dengan unsur lain membuat tren harganya terus meningkat.

    Melihat potensi pembiayaan emas tersebut, BSI terus mengembangkan produk bulion yang terjangkau bagi masyarakat, salah satunya kepemilikan BSI Gold, emas batangan eksklusif berlogo BSI, dengan cara mencicil melalui produk BSI Cicil Emas.

    “BSI juga terus mengedukasi masyarakat memiliki emas tanpa memberatkan tiap bulan sesuai cashflow (arus kas) pendapatan,” ujar Anton.

    Dalam Online Press Conference Kinerja BSI Triwulan II Tahun 2025 di Jakarta, Senin (22/9), Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo mengatakan layanan cicil emas dan gadai emas masing-masing telah dimanfaatkan oleh 162,8 ribu nasabah dan 407 ribu nasabah.

    Sementara produk BSI Emas atau BSI Gold membukukan capaian 152 ribu nasabah dengan outstanding 934 kilogram emas, atau melonjak 110 persen year-to-date (ytd/sejak awal tahun).

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BSI sebut pembiayaan tumbuh jadi Rp293,24 triliun pada kuartal II 2025

    BSI sebut pembiayaan tumbuh jadi Rp293,24 triliun pada kuartal II 2025

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anggoro Eko Cahyo menyatakan pihaknya membukukan pertumbuhan pembiayaan sebesar 13,93 persen year-on-year (yoy/secara tahunan) dengan outstanding sebesar Rp293,24 triliun per kuartal II 2025.

    Ia mengatakan pencapaian tersebut lebih tinggi dari pertumbuhan pembiayaan pada industri perbankan nasional maupun syariah, dalam periode yang sama.

    “Pembiayaan Bank Syariah Indonesia tumbuh di 13,93 persen, (sementara) industri perbankan syariah 8,37 persen dan industri perbankan (nasional) di angka 7,77 persen,” ucap Anggoro di Jakarta, Senin.

    Ia menuturkan mayoritas pembiayaan disalurkan ke segmen ritel dan konsumer, termasuk emas sebesar Rp211,78 triliun, atau 72,22 persen dari total portofolio, serta segmen wholesale dengan porsi 27,78 persen.

    Penyaluran pembiayaan yang mencapai double digit tersebut turut berkontribusi pada peningkatan laba perseroan audited yang tumbuh solid angka 10,21 persen yoy menjadi Rp3,74 triliun per Juni 2025.

    Meskipun tumbuh double digit, ia mengatakan kualitas pembiayaan perseroan tetap terjaga dengan non-performing financing (NPF/pembiayaan macet) gross 1,87 persen, membaik dari periode sebelumnya dan lebih baik dari posisi industri yang berada pada level 2,22 persen.

    Anggoro menyampaikan penyaluran pembiayaan merupakan salah satu dari tiga aspek kinerja perseroan yang tumbuh di atas rata-rata pencapaian industri perbankan nasional maupun syariah.

    Ia menyatakan aspek lainnya yang juga tumbuh di atas rata-rata nasional adalah aset perseroan yang naik 10,97 persen yoy menjadi Rp401 triliun pada kuartal II 2025.

    Sementara itu, ia menyebutkan bahwa aset perbankan syariah meningkat 7,83 persen yoy dan aset perbankan nasional naik 6,43 persen yoy.

    Ia menuturkan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikelola BSI juga meningkat menjadi Rp323 triliun, atau 8,83 persen yoy, yang berkontribusi menjadi komposisi Dana Murah (Current Account Savings Account/CASA) di level 61,78 persen atau Rp199,48 triliun.

    Capaian tersebut lebih tinggi dibandingkan pencapaian industri perbankan syariah sebesar 6,91 persen dan perbankan nasional senilai 6,96 persen.

    “Jadi, di tiga indikator ini Bank Syariah Indonesia tumbuh di atas industri perbankan nasional dan juga perbankan syariah,” ujar Anggoro.

    Pewarta: Uyu Septiyati Liman
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • BSI optimalkan potensi zakat Indonesia melalui Green Zakat Framework

    BSI optimalkan potensi zakat Indonesia melalui Green Zakat Framework

    Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat.

    Jakarta (ANTARA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berkomitmen untuk mengoptimalkan potensi zakat di Indonesia yang mencapai Rp327 triliun melalui implementasi zakat hijau sebagaimana tertuang dalam inisiatif Green Zakat Framework atau Kerangka Kerja Zakat Hijau.

    “Green Zakat Framework merupakan solusi yang diharapkan dapat menciptakan kolaborasi yang lebih luas antarlembaga dan meningkatkan minat masyarakat untuk berzakat, sehingga potensi zakat Indonesia yang mencapai Rp327 triliun dapat dioptimalkan dan tercipta kemaslahatan bagi umat yang lebih luas,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.

    Green Zakat Framework merupakan inovasi dan inisiatif strategis pertama di dunia yang dilahirkan untuk mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan dalam praktik zakat.

    Dengan adanya Green Zakat Framework, pendayagunaan zakat tidak hanya berfungsi sebagai instrumen pengentasan kemiskinan, tetapi juga sebagai alat untuk mendukung kelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.

    Anggoro mengatakan, BSI selalu mengedepankan program-program yang dapat memberikan kemaslahatan bagi umat serta keberlanjutan dalam menjalankan bisnis dan operasionalnya.

    Hingga Juni 2025 (unaudited), BSI telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan dengan total sebesar Rp72,8 triliun atau tumbuh 19,3 persen year on year (yoy).

    Pembiayaan tersebut terdiri dari kategori green financing sebesar Rp15,3 triliun (tumbuh 14,5 persen yoy) dan social financing sebesar Rp57,5 triliun (tumbuh 20,6 persen yoy).

    Penyaluran green financing didominasi oleh sektor pengelolaan sumber daya alam hayati dan penggunaan lahan berkelanjutan, eco efficient, dan energi terbarukan. Selain itu, BSI juga aktif menyalurkan pembiayaan kendaraan listrik.

    Anggoro menegaskan bahwa percepatan pembiayaan berkelanjutan menjadi pendukung bagi tercapainya pembangunan nasional yang berkelanjutan.

    Hal ini merupakan bagian strategis BSI untuk sebagai agen perubahan dalam bisnis berkelanjutan, menjaga kelestarian lingkungan, memastikan pertumbuhan ekonomi yang merata, menjaga daya saing nasional, serta memperkuat peran Indonesia dalam menghadapi krisis iklim global.

    Program-program berkelanjutan yang dilakukan oleh BSI, di antaranya peluncuran green building, program one home one tree untuk setiap pencairan pembiayaan rumah, pembangunan charging station, dan penggunaan kendaraan listrik untuk operasional.

    BSI juga telah menerapkan standar ISO-26000 untuk memenuhi tujuan keberlanjutan pada pilar Sustainable Beyond Banking dan menjadi lead dalam ekosistem ziswaf (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) untuk pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan.

    Sementara dari sisi sosial, BSI telah mendistribusikan zakat dari korporasi dan pegawai. Selain itu, BSI aktif dalam program pemberdayaan seperti membentuk desa binaan yang ditujukan untuk membantu mengurangi kemiskinan, menghadirkan RVM untuk mendaur ulang botol plastik kemasan air minum, serta program lain untuk kemaslahatan umat.

    Hingga Mei 2025, perseroan telah menyalurkan zakat sebesar Rp65,6 miliar (year to date/ytd). Beberapa fokus bidang penyaluran antara lain ekonomi, pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan dakwah atau advokasi dengan total penerima manfaat mencapai 240.075 orang.

    Dengan adanya zakat hijau, perseroan juga terus mengembangkan program pemberdayaan lingkungan dari pemanfaatan zakat. Di antaranya program Desa dan Sentra UMKM BSI yang di dalamnya terdapat kegiatan aksi kepedulian terhadap lingkungan, seperti pemasangan solar panel, pembangunan green house, waste management, pemeliharaan ekosistem lingkungan laut, dan pengelolaan sampah terpadu.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Presiden tunjuk Pramudya Iriawan jadi Dirut BPJS Ketenagakerjaan

    Presiden tunjuk Pramudya Iriawan jadi Dirut BPJS Ketenagakerjaan

    Pramudya Iriawan Buntoro yang resmi ditunjuk Presiden Prabowo Subianto menjadi Dirut BPJS Ketenagakerjaan, seperti yang diungkapkan keterangan resmi pada Kamis (3/7/2025) ANTARA/HO-BPJS Ketenagakerjaan

    Presiden tunjuk Pramudya Iriawan jadi Dirut BPJS Ketenagakerjaan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 03 Juli 2025 – 23:42 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Pramudya Iriawan Buntoro sebagai Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan menggantikan Anggoro Eko Cahyo yang sebelumnya mengundurkan diri dari jabatan tersebut.

    Menurut keterangan diterima di Jakarta, Kamis (3/7), Pramudya mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang memberikan amanah ini dan bersama seluruh jajaran direksi siap menjalankan rencana strategis yang telah disusun sebelumnya.

    “Terima kasih kepada Bapak Presiden, kami di jajaran direksi siap menjalankan seluruh program dan rencana strategis yang telah disusun sebelumnya. Di sisa periode ini kami akan mempercepat perluasan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan serta menjaga kualitas pelayanan optimal kepada peserta,” ujar Pramudya.

    Penunjukan itu sendiri ditetapkan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 63/P Tahun 2025 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Pengganti Antarwaktu Direksi BPJS Ketenagakerjaan Sisa Masa Jabatan 2021-2026.

    Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama, Pramudya Iriawan Buntoro mengemban amanah sebagai Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Dengan pengalaman dan rekam jejak yang kuat, diharapkan dia dapat membawa BPJS Ketenagakerjaan semakin maju dan adaptif dalam menjawab tantangan perlindungan pekerja pada masa kini dan mendatang.

    Dengan adanya perubahan tersebut, posisi Direktur Kepesertaan kini dijabat oleh Eko Nugriyanto, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Dana Pensiun BPJS Ketenagakerjaan, anak perusahaan BPJS Ketenagakerjaan yang bergerak di bidang pengelolaan dana pensiun karyawan.

    “Saya siap mengemban amanah yang diberikan ini. Ini merupakan kehormatan, sekaligus tanggung jawab besar untuk memastikan seluruh pekerja Indonesia mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan. Mohon doa dan dukungannya agar amanah ini bisa saya jalankan dengan integritas, dedikasi, dan semangat melayani untuk pekerja Indonesia yang lebih sejahtera,” ucap Eko.

    BPJS Ketenagakerjaan menyatakan pergantian kepemimpinan merupakan hal yang wajar dalam dinamika organisasi. Lembaga itu tetap berkomitmen menjalankan tugasnya secara profesional, berlandaskan prinsip tata kelola yang baik, serta menjaga amanah pekerja Indonesia yang telah mempercayakan perlindungan jaminan sosialnya kepada BPJS Ketenagakerjaan.

    BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen akan terus memperkuat peran strategis dalam memberikan perlindungan menyeluruh bagi pekerja Indonesia, sekaligus mendorong keberlangsungan sistem jaminan sosial yang inklusif dan berkelanjutan.

    Sumber : Antara

  • BSI International Expo 2025 Cetak Transaksi Rp2,66 Triliun – Page 3

    BSI International Expo 2025 Cetak Transaksi Rp2,66 Triliun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menutup rangkaian BSI International Expo 2025 dengan torehan yang membanggakan. Selama empat hari pelaksanaan, mulai 26 hingga 29 Juni 2025, ajang ini berhasil mencatat 130 ribu transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp2,66 triliun.

    Gelaran tahunan BSI yang digelar di tengah momentum libur panjang ini sukses menyedot perhatian publik. Tercatat lebih dari 60.191 pengunjung memadati lokasi expo yang diikuti oleh 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bisnis.

    “Saya tidak menyangka dengan antusiasme masyarakat di tengah liburan panjang. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini,” ujar Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/6).

    Penyelenggaraan tahun ini mencatat peningkatan dari edisi perdana pada 2024, yang saat itu mencatat transaksi Rp2,47 triliun dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung.

    Tak hanya dari sisi transaksi dan pengunjung, BSI International Expo 2025 juga menghasilkan 30 penandatanganan nota kesepahaman (MoU) business matching dengan potensi transaksi sebesar USD 20,8 juta. Agenda ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara, menunjukkan eksistensi BSI di panggung global.

    Transformasi Digital dan Inklusi Nasabah Baru

    Dalam mendukung akselerasi digitalisasi, BSI mencatat akumulasi 5.191 pendaftaran baru pengguna superapps BYOND by BSI, serta 1.228 nasabah baru melalui skema online onboarding (OOB).

    Sementara itu, program pembiayaan otomotif BSI OTO membukukan 108 transaksi unit kendaraan dengan nilai total Rp43,4 miliar.

    Peningkatan juga terlihat pada produk tabungan dan pembiayaan berbasis syariah. Pembukaan tabungan haji mencapai Rp12 miliar, umrah sebesar Rp6 miliar, dan pembiayaan BSI Griya mencatat 75 transaksi dengan nilai mencapai Rp61,7 miliar.

    BSI juga mencatat lonjakan pada bisnis emas, dengan saldo tabungan emas menembus Rp2,7 miliar dan cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

  • BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun

    BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun

    Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo (tengah) bersama Wakil Direktur Utama Bob Tyasika Ananta beserta seluruh jajaran komisaris dan manajemen BSI di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, (29/6/2025). (ANTARA/HO-BSI)

    BSI International Expo ditutup dengan capaian transaksi Rp2,66 triliun
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 30 Juni 2025 – 08:21 WIB

    Elshinta.com – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menutup gelaran BSI International Expo 2025 dengan pencapaian positif, yakni mencatatkan 130 ribu transaksi dan volume transaksi sebesar Rp2,66 triliun selama empat hari yakni 26-29 Juni 2025. Dari Kamis (26/6) hingga Minggu (29/6), gelaran signature tahunan BSI ini juga mendatangkan lebih dari 60.191 pengunjung. Expo ini menampilkan 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bidang bisnis.

    “Saya tidak menyangka dengan animo masyarakat di tengah libur panjang. Masyarakat banyak yang berkunjung ke BSI International Expo 2025. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini,” kata Direktur Utama BSI Anggoro Eko Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Senin.

    Anggoro mencatat, pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap expo yang mengusung konsep ekosistem halal dan keuangan syariah secara holistik. Hal ini juga menunjukkan sinyal positif adanya harapan dan ketahanan dalam menjalankan aktivitas ekonomi.

    Sebelumnya pada 2024, penyelenggaraan pertama BSI International Expo mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,47 triliun dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan. Ini menunjukkan adanya peningkatan positif pada 2025. BSI International Expo 2025 juga mencatatkan 30 penandatanganan MoU business matching dengan potensi transaksi mencapai 20,8 juta dolar AS. Business matching ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara.

    Tak hanya itu, expo membukukan catatan positif dari sisi akuisisi nasabah. Selama empat hari penyelenggaraan, akumulasi pengguna baru superapps BYOND by BSI tercatat sebanyak 5.191 user registration dengan nasabah baru secara online onboarding (OOB) sebanyak 1.228 nasabah.

    Sementara itu, program pembiayaan otomotif melalui BSI OTO selama expo berhasil membukukan transaksi sebanyak 108 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp43,4 miliar.

    Lonjakan nasabah juga dibukukan pada pembukaan tabungan haji umrah dan BSI Griya. Untuk tabungan haji mencapai Rp12 miliar dan umrah Rp6 miliar dengan total 555 transaksi. Sedangkan untuk BSI Griya berhasil membukukan 75 transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp61,7 miliar.

    BSI International Expo 2025 juga menyedot animo masyarakat terhadap bisnis emas BSI. Hal ini tercermin dari pembukaan tabungan emas BSI dengan saldo mencapai Rp2,7 miliar dan saldo cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

    Selama expo berlangsung, terdapat berbagai kerja sama yang disepakati BSI dengan sejumlah instansi/lembaga seperti kolaborasi dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (PERSIS), dan Muhammadiyah.

    Kerja sama tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program rumah subsidi sekaligus mendorong percepatan realisasi program 3 juta rumah, yang dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP). Di samping itu, BSI menjalin kerja sama pembiayaan dagang dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD) hingga kerja sama penguatan industri halal dengan Australia.

    Perseroan juga menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal dengan mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi, serta mengesahkan kerja sama integrasi dan konektivitas dengan Mekari. Terkait dengan program BSI, perseroan meluncurkan program BSI Scholarship 2025 sebagai bagian dari komitmen berkelanjutan perseroan terhadap pembangunan manusia dan mencetak pemimpin masa depan umat yang unggul dan amanah.

    Pada kesempatan yang sama, perseroan juga mengumumkan para juara program Talenta Wirausaha BSI (TWB) 2024-2025. Kegiatan ini sebagai bentuk dukungan nyata BSI dalam melahirkan wirausaha muda dan mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.

    Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta menegaskan, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI International Expo 2025 bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi telah menjadi pusat perhatian publik, pelaku industri halal, dan komunitas keuangan syariah nasional.

    “Melalui expo ini, BSI ingin menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi masyarakat untuk lebih dekat dan memahami manfaat dari sistem keuangan syariah yang adaptif terhadap era digital dan globalisasi. Melalui expo ini, kita semua menjadi bagian dari perjalanan transformasi ekonomi syariah Indonesia yang semakin inklusif, digital, dan mendunia,” tutup Bob.

    Sumber : Antara

  • Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Masyarakat Getol Datang ke Pameran Keuangan Syariah, Begini Datanya

    Jakarta

    PT Bank Syariah Indonesia Tbk menggelar BSI International Expo 2025. Gelaran tahunan ini berhasil mendatangkan lebih dari 60.191 pengunjung dan menghasilkan transaksi sebesar Rp2,66 triliun, melampaui capaian gelaran serupa tahun lalu.

    Selama 4 hari penyelenggaraan dari Kamis (26/6/2025) sampai Minggu (29/6/2025), event signature tahunan yang menjadi penguatan literasi dan show case lengkap ekosistem ekonomi syariah ini berhasil menarik minat pengunjung di tengah momen libur panjang nasional. Expo ini menampilkan 346 tenant dari berbagai subsektor industri dan bidang bisnis.

    Jika diakumulasi, total transaksi yang terjadi selama 26-29 Juni 2025 mencapai 130 ribu transaksi dengan volume mencapai Rp 2,66 triliun. Selain itu, expo juga sukses mencatatkan 30 penandatanganan MoU business matching dengan potensi transaksi mencapai US$20,8 juta. Business matching ini diikuti oleh 52 buyer dari berbagai negara.

    Pada tahun sebelumnya, penyelenggaraan pertama BSI International Expo juga meraih sukses dengan mencetak nilai transaksi lebih dari Rp2,47 triliun, dan menarik lebih dari 52.000 pengunjung selama empat hari penyelenggaraan.

    Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo (jabatan efektif sampai dinyatakan lulus uji kepantasan dan kepatutan OJK) mengaku bersyukur dengan pencapaian gelaran BSI International Expo 2025. Dia menegaskan bahwa pencapaian ini menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap expo yang mengusung konsep ekosistem halal dan keuangan syariah secara holistik.

    “Saya tidak menyangka dengan animo masyarakat di tengah libur panjang. Masyarakat banyak yang berkunjung ke BSI International Expo 2025. Syukur alhamdulillah dengan capaian ini. Ini juga menunjukkan sinyal positif, bahwa masih ada harapan dan daya tahan untuk melakukan kegiatan ekonomi. Tinggal kita membantu memperkuat ekosistemnya, dan di sini lah peran BSI International Expo 2025,” ujar dia dalam siaran pers, Minggu (29/6/2025).

    Lebih lanjut, Anggoro menjelaskan BSI International Expo 2025 juga berhasil membukukan catatan positif dari sisi akuisisi nasabah. Sepanjang 4 hari penyelenggaraan expo, BSI mencatat akumulasi pengguna baru superapps BYOND by BSI, per 29 Juni tercatat sebanyak 5.191 user registration, dengan nasabah baru secara online onboarding (OOB) sebanyak 1.228 nasabah. Pencapaian ini semakin memperkokoh jumlah basis nasabah BSI yang kini telah mencapai lebih dari 22 juta nasabah.

    Kesuksesan perhelatan BSI International Expo 2025 terlihat pula dari sejumlah kerja sama dan solusi baru di berbagai sektor, yang dihadirkan untuk kemudahan dan kenyamanan nasabah. Mulai dari perumahan, transaksi keuangan, solusi digital, otomotif, hingga ibadah dan pendidikan.

    Sebut saja kolaborasi BSI dengan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), Badan Pusat Statistik (BPS), Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (PERSIS), dan Muhammadiyah, untuk mendukung pelaksanaan program rumah subsidi sekaligus mendorong percepatan realisasi Program 3 Juta Rumah. Kerja sama strategis ini dilaksanakan di bawah koordinasi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP).

    Ada pula kerja sama pembiayaan dagang dengan Bank Islam Brunei Darussalam (BIBD), hingga kerja sama penguatan industri halal dengan Australia. Perseroan juga menggandeng Zahir International guna meningkatkan ekosistem halal dengan mendukung solusi digital bagi segmen UMKM dan korporasi, serta mengesahkan kerja sama integrasi dan konektivitas dengan Mekari.
    “Melalui expo ini kami ingin menegaskan bahwa ekosistem halal adalah jawaban atas kondisi ekonomi yang sering kali menantang. Dengan semangat agile dan innovative, BSI berkelanjutan mendorong pengembangan Islamic Ecosystem di Tanah Air, melalui kolaborasi dan sinergi dengan seluruh stakeholder,” kata Anggoro.

    Gelaran BSI International Expo 2025 juga menjadi pembuktian komitmen BSI untuk terus memperkuat ekosistem digital di dalam superapps BYOND by BSI. BSI memperkenalkan hadirnya fitur BSI OTO di superapps BYOND di perhelatan expo. Inovasi baru ini hadir untuk memudahkan nasabah memiliki kendaraan impian melalui pembiayaan syariah secara mudah, nyaman, dan aman via superapps BYOND by BSI.

    Bahkan, program pembiayaan otomotif BSI di acara ini berhasil membukukan transaksi mencapai 108 unit dengan nilai transaksi mencapai Rp43,4 miliar. Selain BSI OTO, lonjakan nasabah dibukukan pula pada pembukaan tabungan haji umrah dan BSI Griya. Untuk tabungan haji mencapai Rp12 miliar dan umrah Rp6 miliar dengan total 555 transaksi. Sedangkan untuk BSI Griya berhasil membukukan 75 transaksi dengan total volume transaksi mencapai Rp61,7 miliar.

    Ada pula sesi khusus bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memperkuat edukasi mengenai prospek bisnis bank emas dengan sesi Bullion Banking Business Talk “Unlocking the Potential of Bullion Business”. Dalam kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta mengatakan acara ini juga menyedot animo masyarakat terhadap bisnis emas BSI yang sangat tinggi. Tercermin dari pembukaan tabungan emas BSI dengan saldo mencapai Rp2,7 miliar dan saldo cicil emas sebesar Rp4,8 miliar.

    “Emas merupakan investasi yang tidak hanya aman tetapi juga sejalan dengan nilai syariah. BSI awal tahun ini telah mendapatkan izin OJK untuk menjalankan bullion bank, BSI akan terus mendorong ekosistem investasi emas untuk sebaik-baiknya kebermanfaatan bagi nasabah dan masyarakat. Penguatan bisnis emas BSI akan menjadi sumber pertumbuhan baru, sebagai bagian dari dukungan program pemerintah dan regulator,” ucapnya.

    Bob menegaskan, berbagai pencapaian tersebut menunjukkan bahwa BSI International Expo 2025 bukan hanya sekadar pameran biasa, tetapi telah menjadi pusat perhatian publik, pelaku industri halal, dan komunitas keuangan syariah nasional.

    Acara ini pun sukses menjalankan semangatnya untuk “Engaging Indonesia in the Global Halal Industry”. Expo ini menampilkan beragam produk dan layanan unggulan dari BSI dan para mitra strategis, mulai dari pembiayaan UMKM, perbankan digital, investasi syariah, hingga gaya hidup halal.

    “Melalui expo ini, BSI ingin menghadirkan pengalaman yang menyeluruh bagi masyarakat untuk lebih dekat dan memahami manfaat dari sistem keuangan syariah yang adaptif terhadap era digital dan globalisasi. Melalui expo ini, kita semua menjadi bagian dari perjalanan transformasi ekonomi syariah Indonesia yang semakin inklusif, digital, dan mendunia,” tutup Bob.

    (kil/kil)