Tag: Angga Wijaya

  • Disebut Mandul, Dewi Perssik: Siapa yang Mau Boboin Gue?

    Disebut Mandul, Dewi Perssik: Siapa yang Mau Boboin Gue?

    Jakarta, Beritasatu.com – Pedangdut Dewi Perssik memberikan reaksi terkait dirinya dituduh mandul oleh netizen. Hal itu karena, Dewi Perssik belum dikaruniai seorang anak meski sudah tiga kali menikah.

    “Bagaimana gue mau punya anak, orang laki gue juga enggak ada. Siapa yang mau boboin gue?” ketus Dewi Perssik yang diunggah ulang akun Instagram @rumpi_asiik, Selasa (10/6/2025).

    Dewi Perssik menyebut, dirinya memang sengaja tidak ingin memiliki anak karena lantaran tahu akan bercerai.

    “Kalau yang dahulu memang gue enggak pengin punya anak karena gue tahu bakal cerai,” jelasnya.

    Dewi Perssik lantas membagikan hadis yang pernah dibacanya terkait perempuan mandul yang sesungguhnya.

    “Aku bisa kasih tahu sama kamu karena memang ada hadisnya. Perempuan mandul itu apabila dia mempunyai anak tetapi enggak bisa menjadikan anaknya berprilaku yang baik, itu arti mandul sesungguhnya,” katanya.

    Ia berpendapat, menjadi seorang ibu bukan sekadar berbicara melahirkan saja tetapi harus bisa menjaga dan mendidik anak dengan benar.

    “Banyak kok ibu-ibu yang anaknya ditelantarkan, anaknya tiba-tiba dibuang. Jadi, menjadi seorang ibu tidak harus berbicara melahirkan,” ujarnya.

    Dewi Perssik percaya, bahwa seseorang bisa memiliki anak atau tidak karena bagian dari rencana Sang Pencipta terkait kehidupan manusia.

    “Semua itu Allah yang mengatur, bukan kalian netizen. Jadi, goals-nya jangan sebatas berbicara melahirkan, harus bisa begini, harus bisa begitu,” tuturnya.

    Seperti diketahui, Dewi Perssik sempat tiga kali menikah. Pernikahan pertama bersama Saipul Jamil pada Januari 2005. Sayangnya, pernikahan keduanya harus berakhir di pengadilan agama pada 2008.

    Kemudian, Dewi Perssik kembali menikah untuk kedua kali dengan Aldi Taher pada 2008. Pernikahan keduanya pun berakhir di pengadilan agama pada 2009.

    Terakhir, Dewi Perssik menikah kali ketiga dengan Angga Wijaya. Pernikahan keduanya juga berakhir dengan bercerai pada 2022, setelah melangsungkan pernikahan pada 2017.

  • Kakak Adik Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Jalur Singaraja-Denpasar Saat akan Berlibur – Halaman all

    Kakak Adik Tewas dalam Kecelakaan Lalu Lintas di Jalur Singaraja-Denpasar Saat akan Berlibur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BULELENG — Impian dua kakak beradik asal Sukasada, Buleleng, untuk berlibur ke Denpasar berakhir duka.

    Gede Krisna Ari Putra (20) dan adiknya, Komang Karna Angga Wijaya (8), menjadi korban kecelakaan maut di ruas jalan Singaraja–Denpasar, Sabtu (26/4/2025) sore.

    Berdasarkan keterangan pihak kepolisian, peristiwa memilukan ini terjadi sekitar pukul 16.00 WITA di kilometer 4.900 wilayah Banjar Dinas Lumbanan, Kelurahan Sukasada.

    Saat itu, Gede Krisna mengendarai sepeda motor Honda Beat DK 5234 UBO, membonceng adiknya yang masih berusia 8 tahun.

    Keduanya berangkat dari arah utara menuju selatan, beriringan dengan kendaraan roda empat yang identitasnya tidak diketahui.

    Ketika berusaha menyalip dari sisi kanan, Gede Krisna tidak menyadari ada bus Mercedes-Benz L 7020 PRK, yang mengangkut rombongan study tour, melaju dari arah berlawanan.

    Melihat bus mendekat, Gede Krisna mendadak mengerem.

    Sayangnya, kondisi itu membuat Komang Karna terjatuh ke sisi kanan jalan dan seketika tertabrak bus yang melaju dari arah berlawanan.

    “Akibatnya, korban Komang Karna Angga Wijaya meninggal dunia di lokasi kejadian,” kata Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Bachtiar Arifin, Minggu (27/4/2025).

    Sementara itu, Gede Krisna yang sempat dilarikan ke RSUD Buleleng untuk mendapatkan perawatan intensif, akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada malam harinya, tepat pukul 22.00 WITA.

    Tangisan Pecah di Lokasi Kejadian

    Kecelakaan tragis ini sempat terekam dalam video yang kemudian beredar luas di media sosial. Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik tersebut, tampak seorang pria dan perempuan — diduga orang tua korban — menangisi jenazah anak mereka yang tergeletak tak bernyawa di badan jalan.

    Momen haru itu menggambarkan betapa dalamnya luka yang ditinggalkan oleh tragedi ini, tak hanya untuk keluarga korban, tetapi juga bagi masyarakat sekitar yang menyaksikannya.

    Kabar duka ini menggugah banyak pihak. Salah satu relawan, Ary Ulangun, membuka donasi melalui Yayasan Sepuluh Ribu Mimpi untuk membantu meringankan beban keluarga almarhum yang diketahui berasal dari keluarga kurang mampu.

    “Donasi ini dibuka atas permintaan keluarga, sekaligus bentuk kepedulian teman-teman relawan setelah mendengar kabar duka ini,” jelas Ary, Minggu (27/4).

    Dana yang terkumpul dari donasi rencananya akan digunakan untuk biaya pemakaman dan pengurusan jenazah.

    Prosesi pemakaman sendiri direncanakan berlangsung pada 30 April 2025, meskipun hingga kini masih menunggu keputusan lebih lanjut mengenai teknis pemakaman. (Tribun Bali/Mer)

     

     

  • Geliatkan Bisnis UMKM, Bazar Ramadan Digelar di Cibis Park Jakarta – Halaman all

    Geliatkan Bisnis UMKM, Bazar Ramadan Digelar di Cibis Park Jakarta – Halaman all

    Bazar ini juga diwarnai kegiatan kajian Ramadan dan aktivitas Podcast Ngetem serta suguhan musik dari Dul Jaelani.

    Tayang: Selasa, 11 Maret 2025 14:28 WIB

    handout

    BAZAR RAMADAN – Komplek perkantoran Cibis Park menggelar bazar istimewa Symphony Of Iftar pada 12-14 Maret. Bazar ini merupakan kolaborasi perusahaan dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), Dompet Dhuafa dan Pemprov DKI Jakarta.

       

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cibis Park memaksimalkan momentum Ramadan untuk menggerakkan bisnis UMKM melalui penyelenggaraan Bazar Ramadan pada 12-14 Maret 2025 di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.

    Bazar ini merupakan kolaborasi antara Cibis Park dengan Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI), Dompet Dhuafa, dan Pemprov DKI Jakarta dan menampilkan multi produk dari para pebisnis UMKM dalam satu kluster.

    Bazar ini juga diwarnai kegiatan kajian Ramadan dan aktivitas Podcast Ngetem tentang pengalaman hidup, kisah lucu, sampai kejadian unik yang dialami dan dikemas secara ringan.

    Ada pula suguhan musik dari Dul Jaelani, anak musisi beken pentolan band Dewa, Ahmad Dhani. 

    “Bazar menjadi istimewa karena tidak hanya mengedepankan ekonomi masyarakat melalui aktivitas penjualan UMKM, akan tetapi merangkum kegiatan Ramadan dalam sebuah kebersamaan,” kata Corporate Marketing Manager CIBIS Park, Putut Angga Wijaya, Selasa (11/3/2025).

    Ketua DPP PPJI DKI Jakarta Dini Zainuddin menambahkan, dari sisi UMKM, tentu saja bazar ini diharapkan memberikan peluang bagi para pedagang kecil  untuk  meningkatkan pendapatan  mereka selama bulan Ramadan.

     

    Artikel ini merupakan bagian dari inisiatif Lokal Asri yang berfokus pada lokalisasi nilai-nilai tujuan pembangunan berkelanjutan. Pelajari selengkapnya!

    A member of

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Dugaan Penganiayaan oleh Oknum TNI di Sorong Tewaskan AK, Kapendam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan – Halaman all

    Dugaan Penganiayaan oleh Oknum TNI di Sorong Tewaskan AK, Kapendam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SORONG – AK, warga Sorong tewas diduga akibat dianiaya oleh sejumlah oknum anggota TNI pada Jumat (14/2/2025) malam.

    Korban AK menderita luka-luka akibat penganiayaan tersebut.

    Sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa korban tak selamat.

    Dia menghembuskan napas terakhir, Minggu (16/2/2025) kemarin. 

    Informasi dikutip dari Kompas.com, korban AK diduga disekap sejak Jumat (14/2/2025) oleh oknum TNI AD. 

    Keluarga baru mengetahui kondisi korban setelah ia ditemukan meninggal dunia pada Minggu (16/2/2025) pagi.

    Kronologis Pengeroyokan versi Kodam Kasuari: Anggota Dikeroyok Duluan

    Kronologis meninggalnya korban AK disampaikan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVIII/Kasuari Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan.

    Dilansir TribunSorong.com, Kolonel Inf Syawaludin Abuhasan menjelaskan, pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum anggota TNI dari Yonzipur sebagai reaksi atas pemukulan yang dilakukan sekelompok warga sebelumnya.

    Dijelaskannya, Jumat (14/2/2025) malam, seorang anggota TNI datang ke rumah pacarnya di kawasan Jalan KM 17.

    Anggota ini saling tatap dengan sekelompok warga di kompleks tersebut hingga  berlanjut aksi pengeroyokan. 

    “Jadi dia (anggota–red) dikeroyok duluan. Tidak hanya itu, si pacar dan orang tuanya juga kena pukul,” ujar Syawaludin kepada TribunSorong.com, Senin (17/2/2025) dini hari.

    Tidak terima pacar dan orang tua ikut jadi sasaran pengeroyokan, anggota tersebut kemudian menghubungi rekan-rekan lainnya agar datang ke lokasi.

    Hingga akhirnya terjadi keributan lagi antara kelompok anggota Yonzipur dengan warga tersebut.

    “Peristiwa tersebut menimbulkan korban dari pihak warga itu tadi (berinisial AK),” kata Syawaludin. 

    Kapendam menegaskan anggota yang bersalah akan ditindak sesuai prosedur setelah melalui rangkaian pendalaman lebih lanjut. 

    BAKAR BAN – Warga memalang serta membakar ban bekas di ruas jalan nasional, tepatnya di Kilometer (KM) 17, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Minggu (16/2/2025). Pemalangan jalan dilakukan buntut tewasnya AK diduga akibat dianiaya oknum anggota TNI.

    Pengakuan Keluarga Korban 

    Sementara itu, Leonardo Ijie perwakilan keluarga korban mengatakan korban AK pada Jumat (14/2/2025) malam diduga dipukuli oleh sejumlah oknum TNI.

    “Informasi yang kami terima pelakunya ini kan oknum TNI (Yonzipur). Karena itu kami minta kepada aparat penegak hukum menuntaskan ini,” ujar Leonardo Ijie.
     
    Leonardo berharap pemerintah dan aparat keamanan mengambil langkah cepat dan profesional agar kasus ini bisa menjadi pelajaran, serta tidak terulang di masa depan. 

    “Tidak boleh ada tindakan sewenang-wenang yang mencederai hak asasi manusia,” kata Leonardo Ijie.

    Warga Palang Jalan

    Keluarga korban dan warga yang tidak terima dengan kematian korban kemudian melakukan aksi pemalangan jalan di Kilometer (KM) 17, Kota Sorong, Papua Barat Daya menggunakan kayu, batu, Minggu (16/2/2025) siang.

    Mereka juga membakar ban bekas di lokasi.

    Dikutip dari TribunSorong.com, hingga pukul 16.30 WIT palang yang memutus arus lalu lintas dari arah Kota Sorong menuju Aimas, Kabupaten Sorong maupun sebaliknya belum dibuka.

    Informasinya palang dibuka setelah adanya kesepakatan dalam mediasi antara pihak TNI-Polri dengan keluarga korban. 

    Terpisah, Komandan Korem 181/Praja Vira Tama Brigjen TNI Totok Sutriono mengatakan, persoalan sudah ditangani Danpomdam Kasuari. 

    “Ini anggota lagi pacaran awalnya, namun lebih jelas masih menunggu proses. Saya mau ke kantor Polres Sorong untuk mediasi,” kata Danrem Totok Sutrisno via telepon. 

    Dandim Sempat Ditahan

    Ketegangan terjadi di lokasi ketika Dandim 1802/Sorong, Letkol Czi Angga Wijaya bersama rombongan ingin melewati jalan yang dipalang oleh massa.

    Massa sempat menahan Dandim dan rombongan selama sekitar 30 menit. 

    Mereka meminta oknum anggota TNI yang menyekap dan membunuh AK segera ditangkap.  

    Dandim pun berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini. 

    Namun ia terlebih dulu hendak berkoordinasi dengan Polres Sorong. 

    “Kita mau selesaikan masalah ini dengan koordinasi dengan Polres Sorong. Saya minta akses jalan dibuka, kami dua orang saja yang lewat,” ujar Letkol Angga di lokasi pemalangan.

    Massa akhirnya mempersilakan Dandim lewat, namun setelah itu langsung kembali menutup jalan.

    Akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten di Papua Barat Daya masih tertutup. 

    Akibatnya, sejumlah kendaraan tidak dapat melintas.

    Massa yang melakukan pemalangan mendesak agar pelaku penganiayaan dari oknum TNI atau instansi terkait segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

    Menanggapi situasi yang semakin memanas, Danrem 181/PVT Sorong dan Wakapolda Papua Barat Daya menggelar rapat koordinasi guna mencari solusi untuk membuka kembali akses jalan dan menindaklanjuti kasus tersebut. 

    Sumber: (Tribunsorong.com/Taufik Nuhuyanan/Jarianto) (Kompas.com)

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Terungkap Pemicu Palang Jalan KM 17 Sorong, Oknum TNI Yonzipur Diduga Aniaya Warga hingga Meninggal