Jakarta –
Penyakit arteri perifer (Peripheral Artery Disease/PAD) masih menjadi tantangan besar dalam dunia bedah vaskular modern. Untuk meningkatkan kualitas penanganannya di Indonesia, para dokter dan ahli menghadirkan inovasi terbaru yang mampu mengatasi lesi kompleks dengan lebih presisi dan aman.
Kondisi ini disebabkan oleh penyempitan atau tersumbatnya arteri perifer akibat aterosklerosis, yang berdampak pada menurunnya aliran darah ke jaringan ekstremitas bawah. Akibatnya, dapat muncul gejala klaudikasio, luka yang sulit sembuh, hingga risiko amputasi.
Untuk meningkatkan kualitas penanganan PAD di Indonesia, kini tersedia Auryon Laser Atherectomy System, teknologi laser UV 355 nm berdurasi nanodetik. Sistem ini memungkinkan dokter vaskular mengatasi plak aterosklerotik secara presisi dan aman, dengan risiko minimal bagi jaringan sehat.
Dukungan dan Kolaborasi Akademik
Workshop bedah vaskular ini menjadi ajang penting untuk memperkenalkan inovasi terbaru dalam penanganan penyakit arteri perifer di Indonesia. Kegiatan ini tak hanya bersifat ilmiah, tetapi juga menjadi momentum peluncuran resmi teknologi Auryon di Indonesia.
Workshop ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk Ketua PESBEVI dr. Witra Irfan, Sp.B, Subsp. B.V.E.(K) dan menghadirkan Ketua Divisi Bedah Vaskular dan Endovaskular RSCM Jakarta Dr.dr. R. Suhartono, Sp.B, Subsp.BVE(K).
Kegiatan berlangsung di Ruang UKVI RS Fatmawati, menghadirkan sesi praktik langsung dengan panduan ahli dari dalam dan luar negeri; dr. Kalpana dari Sengkang General Hospital, Singapura, dr. Harsya Dwindaru Gunardi, Sp.B, Subsp.BVE(K) konsulen bedah vaskular RS Fatmawati.
Lebih lanjut, dr. Andrew Jackson Yang, Sp.B, Subsp.BVE(K) konsulen bedah vaskular dari RS St. Carolus, serta dr. Andy Lesmana, Sp.B, trainee bedah vaskular, serta didukung penuh oleh tim anestesi dan perawat.
“Kami di PESBEVI berkomitmen mendorong inovasi di bidang bedah vaskular. Auryon Laser membawa paradigma baru dalam terapi PAD, khususnya untuk rekanalisasi lesi kompleks,” ujar dr. Witra Irfan, Sp.B, Subsp. B.V.E.(K) dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/11/2025).
Dr. R. Suhartono, Sp.B, Subsp.BVE(K) menyampaikan teknologi laser seperti Auryon memberikan peluang baru dalam penanganan PAD di Indonesia. Ia menilai kemampuan ablasi yang presisi dan aman dari teknologi tersebut membuat dokter memiliki alat yang lebih efektif untuk menangani kasus-kasus kompleks.
Dr. Andrew menjelaskan teknologi Auryon memberikan kontrol yang sangat baik dalam proses debulking, termasuk pada lesi dengan kalsifikasi berat. Sementara itu, Dr. Harsya menekankan pendekatan laser ini memungkinkan ablasi plak secara selektif tanpa merusak jaringan sehat, sehingga aliran darah meningkat tanpa menimbulkan trauma tambahan.
Selain menangani lesi di area femoropopliteal, Auryon juga dilengkapi kateter fleksibel dan presisi tinggi yang mampu menjangkau lesi below the knee (BTK).
“Keunggulan kateter Auryon yang fleksibel dan presisi memungkinkan kami menangani lesi BTK dengan aman, tanpa risiko merusak jaringan di sekitar,” ujar dr. Andy Lesmana, Sp.B.
Teknologi dan Prinsip Kerja
Auryon Laser Atherectomy System adalah perangkat solid-state laser 355 nm berdurasi nanodetik yang menggunakan mekanisme fotoablasi selektif untuk menghancurkan plak aterosklerotik menjadi partikel mikroskopik tanpa menyebabkan panas berlebih pada dinding pembuluh darah.
Auryon berbeda dari laser generasi sebelumnya, menawarkan ablasi yang lebih presisi dengan efek panas minimal serta risiko diseksi atau perforasi yang rendah. Tersedia dalam ukuran kateter 0,9 mm, 1,5 mm, dan 2,0 mm, sistem ini dapat digunakan untuk berbagai jenis lesi seperti total occlusion, kalsifikasi berat, ISR, dan lesi BTK.
“Auryon memungkinkan dokter bekerja dengan presisi mikroskopik di lumen sempit, menghasilkan hasil bersih dan meminimalkan komplikasi,” jelas dr. Witra Irfan, Sp.B, Subsp. B.V.E.(K).
Keunggulan Klinis dan Efektivitas
Foto: dok. Auryon Laser
Uji klinis Auryon IDE mencatat keberhasilan teknis di atas 96 persen dan primary patency rate lebih dari 80 persen dalam 12 bulan. Ablasi selektifnya juga terbukti mengurangi risiko komplikasi seperti embolisasi distal, diseksi, dan perforasi yang umum terjadi pada metode atherectomy mekanikal.
Penggunaan Auryon di Indonesia diharapkan menjadi solusi bagi lesi kompleks yang sulit ditangani dengan angioplasti konvensional. Dukungan PESBEVI dan kolaborasi rumah sakit seperti RS Fatmawati dan RSCM turut mendorong kemajuan layanan bedah vaskular modern di Indonesia.
Auryon Laser Atherectomy menjadi tonggak baru dalam perkembangan terapi PAD di Indonesia. Dengan ablasi presisi tinggi, keamanan optimal, dan hasil klinis yang menjanjikan, teknologi ini menjadi solusi andalan bagi dokter vaskular dalam menangani kasus kompleks.
Peluncuran dan workshop di RS Fatmawati, yang didukung PESBEVI, mencerminkan kolaborasi nyata antara asosiasi profesi, rumah sakit pendidikan, dan industri medis dalam menghadirkan inovasi yang mengutamakan keselamatan pasien.
“Inovasi bukan sekadar memperkenalkan teknologi baru, tetapi tentang bagaimana kita dapat mengubah hasil klinis dan memberikan harapan baru bagi pasien,” tutup dr. Andrew Jackson Yang, Sp.B, Subsp.BVE(K) dengan optimisme.
(prf/ega)



