Tag: Andhika Pratama

  • Digelar di 10 Kota, Acara Lari One Eighty Run Diikuti 1.100 Pelari

    Digelar di 10 Kota, Acara Lari One Eighty Run Diikuti 1.100 Pelari

    Jakarta

    Komunitas lari One Eighty Run menggelar social run yang dilakukan serentak di 10 kota di Indonesia untuk memperingati ulang tahun mereka yang ke-2. Acara lari ini diikuti oleh 1.100 anggota komunitas.

    Di Jakarta sendiri, social run One Eighty Run digelar di kawasan One Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan dengan jarak lari 5-7 km. Para pelari sudah memadati titik start sejak pukul 05.30 WIB, sementara flag off dikibarkan pada pukul 06.23 WIB.

    Selain Jakarta, beberapa kota lain yang ikut merayakan ulang tahun ke-2 One Eighty Run adalah Bandung, Lampung, Semarang, Surabaya, Bali, Balikpapan, Manado, Makassar, dan Tasikmalaya.

    Founder One Eight Run, Andhika Pratama, berharap acara lari ini bisa meningkatkan semangat para anggota komunitas untuk terus berolahraga. Selain itu, bisa mengajak mereka-mereka yang lain untuk ikut bergabung dengan One Eight Run.

    “Kita mengajak para pelari untuk bersama-sama bisa latihan dan berkembang. Kelasnya ini gratis, jadi tiap pelari bisa ikut gabung dengan kami,” kata Andhika kepada detikcom di One Satrio, Jakarta Selatan, Sabtu (26/4/2025).

    Andhika mengatakan dirinya bersama tim ingin menjadikan One Eighty Run sebagai komunitas lari yang nyaman bagi siapa saja, termasuk para pemula. Tidak hanya itu, disediakan juga mentor atau pelatih yang akan membimbing para pemula agar mengetahui teknik berlari yang benar.

    “Dengan adanya One Eighty Run ini bisa menjadi wadah di mana orang nggak perlu sungkan. Karena biasanya kalau ikut klub-klub gitu pikirannya udah yang kenceng-kenceng kan,” katanya.

    “Hal-hal positif selalu kita lakukan. Bukan mengajari ya, tapi lebih ke berbagi atau konsultasi gitu. Misal ada yang mau belo sepatu lari, mungkin dia bertanya sepatu apa yang cocok buat dia?” sambungnya.

    Di acara kali ini, One Eighty Run juga memperkenalkan logo baru mereka. Logo berbentuk lima hati yang berkumpul ini diharapkan dapat menjadi simbol bersatunya antar anggota komunitas.

    Salah satu peserta lari di anniversary ke-2 One Eighty Run, Alfi (31) seorang pegawai negeri sipil di Jakarta Selatan mengaku nyaman menjadi salah satu bagian dari One Eighty Run.

    “Siapa saja bisa ikut sebenarnya. Dia suka bikin kelas gratis gitu tiap Selasa atau Rabu di GBK. Aku sih udah gabung sejak 1,5 tahun yang lalu,” kata Alif.

    Alif yang juga menjadi bagian dari ‘Senayan Berlari’ ini mengajak mereka-mereka yang masih males gerak (mager) untuk mulai memikirkan gaya hidup sehat.

    “Jadi dengan adanya klub lari ini, orang jadi semangat biasanya ikutan lari. Kayak biasanya Jumat malem jam 9 udah mau party gitu, sekarang udah tidur karena besoknya mau lari,” katanya.

    “Sebenarnya kita nggak perlu waktu banyak kok buat lari, cukup sediakan waktu 1 jam atau 30 menit buat lari. Nggak ada itu alasan sibuk atau macet lah,” tutupnya.

    (dpy/up)

  • Andhika Pratama Kenang Nilla Rosita, Ibunda Ussy Sulistiwaty yang Meninggal Dunia

    Andhika Pratama Kenang Nilla Rosita, Ibunda Ussy Sulistiwaty yang Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepergian ibunda Ussy Sulistiwaty, Nilla Rosita, pada Selasa (10/12/2024) membuat kehilangan yang mendalam bagi keluarga, hingga kerabat terdekat. Hal ini juga dirasakan oleh Andhika Pratama.

    Jenazah Nilla Rosita telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan. Prosesi pemakaman berlangsung dengan penuh haru, terlebih saat Andhika Pratama, menantu almarhumah, turut menurunkan jenazah ke dalam liang lahat.

    “Saya mewakili keluarga besar ingin mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mengantarkan Mama Nilla Rosita,” kata Andhika di lokasi pemakaman, Selasa (10/12/2024).

    Kemudian, Andhika Pratama juga mengenang almarhumah ibu mertuanya. Selama menjadi menantu, Andhika memiliki banyak kenangan indah yang dirinya lalui bersama Nilla.

    Salah satunya kenangan yang tidak bisa ia lupakan dan menjadi momen terindah adalah ketika ia melamar Ussy Sulistiawaty di rumah keluarga.

    “Banyak kenangan yang saya ingat, salah satunya saat saya melamar Ussy. Banyak cerita manis dan tantangan yang kami hadapi bersama,” tuturnya.

    Selain itu, Andhika juga menyadari banyak sifat Nilla Rosita yang diwariskan kepada istrinya, sehingga setiap kali melihat sikap Ussy, ia teringat pada ibu mertuanya.

    Andhika Prartama juga menganggap Nilla Rosita bukan sebagai ibu mertua saja, tetapi ibu kandung keduanya lantaran perlakuannya yang begitu halus dan sangat menyayanginya.

    Andhika menambahkan, kepergian sang ibunda membuat Ussy Sulistiwaty sangat terpukul. Apalagi, Ussy adalah anak perempuan satu-satunya dalam keluarganya.

    “Bagi Ussy, ini adalah pukulan besar karena Mama adalah orang yang sangat dia cintai. Ussy adalah satu-satunya anak perempuan di keluarga, dan hubungan mereka sangat dekat,” tuturnya.

    Lebih lanjut, kepergian Nilla Rosita yang merupakan ibunda Ussy Sulistiwaty menjadi ujian berat bagi keluarga, terutama bagi Ussy yang kehilangan ibu tercinta. Namun, Andhika Pratama berjanji akan terus mendampingi sang istri dalam melewati masa-masa sulitnya ini.

  • Ibunda Ussy Sulistiawaty Dikebumikan di TPU Jeruk Purut, Penjaga Makam Keluarga Sampaikan Pesan Haru

    Ibunda Ussy Sulistiawaty Dikebumikan di TPU Jeruk Purut, Penjaga Makam Keluarga Sampaikan Pesan Haru

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibunda selebritas Ussy Sulistiawaty, Nila Rosita, sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum (TPU) Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Selasa (10/12/2024). Prosesi pemakaman mulai berlangsung sekitar pukul 12.00 WIB.

    Nila diketahui telah menghembuskan napas terakhirnya sejak pukul 05.10 WIB. Kepulangan mertua dari Andhika Pratama itu tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tetapi juga orang sekitar. Salah satunya penjaga makam keluarga Ussy, Yanto.

    “Beliau orangnya baik. Saya enggak bisa ungkapin, pokoknya orangnya baik. Saya mengucapkan terima kasih sama ibu, sekarang sudah enak di surga sana. Saya juga di sini dan jagain lagi,” ungkap Yanto kepada Beritasatu.com saat ditemui di lokasi pemakaman, Selasa (10/12/2024).

    Yanto mengaku sudah menemani keluarga Ussy Sulistiawaty  selama hampir setahun. Dia juga bercerita kerap ngobrol bersama ibu Ussy, Nila semasa hidupnya.

    Sebelum meninggal, Nila disebut Yanto kerap kali berziarah ke makam TPU Jeruk Purut. Di sana dia mendatangi kuburan salah satu anaknya yang kini dikabarkan juga menjadi tempat terakhirnya.

    “Saya sudah lama hampir satu tahun sama ibunya (Ussy). Kalau dahulu sering ke makam sini, saya menemani. Saya juga sering ngobrol,” jelas Yanto.

    Ibu dari selebritas Ussy Sulistiawaty itu diketahui sudah memakai kursi roda saat berziarah ke makam anaknya kala itu. Sebagai perawat makam tersebut, Yanto hadir menjaga bahkan menuntun Nila untuk ziarah kala itu.
     

  • Andhika Pratama Lega Penuhi Permintaan Terakhir Ibu Mertua untuk Dimakamkan Berdampingan dengan Adik Ussy Sulistiawaty

    Andhika Pratama Lega Penuhi Permintaan Terakhir Ibu Mertua untuk Dimakamkan Berdampingan dengan Adik Ussy Sulistiawaty

    Jakarta, Beritasatu.com – Andhika Pratama mengungkapkan rasa lega setelah berhasil memenuhi permintaan terakhir sang ibu mertua, Nilla Rosita, yang meninggal dunia pada Selasa (10/12/2024) pagi. Salah satu keinginan terakhir almarhumah adalah dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, satu liang lahat dengan adik Ussy Sulistiawaty yang telah lebih dahulu berpulang.

    Keinginan ini menjadi perhatian utama keluarga besar, termasuk Andhika, yang turun langsung membantu prosesi pemakaman. Sebagai menantu, Andhika menunjukkan perannya dengan ikut turun ke liang lahat untuk memastikan pemakaman berjalan sesuai dengan harapan almarhumah.

    “Kami keluarga besar merasa lega karena dapat mewujudkan keinginan terakhir mama Nilla Rosita. Beliau ingin dimakamkan bersama adik Ussy yang lebih dahulu meninggalkan kami. Ada alasan yang sangat dalam dan emosional mengapa beliau ingin berada di tempat yang sama,” ungkap Andhika.

    Ussy Sulistiawaty, yang turut hadir dalam prosesi pemakaman, tak kuasa menahan tangis ketika menyaksikan jenazah ibunya dimakamkan. Kehilangan seorang ibu yang selama ini menjadi sosok penting dalam hidupnya tentu meninggalkan duka mendalam.

    “Terima kasih kepada semua yang sudah hadir mengantarkan mama ke peristirahatan terakhirnya. Dengan izin Allah, beliau kini telah mendahului kami dan berada di tempat yang lebih baik,” lanjut Andhika mewakili keluarga besar.

    Keputusan untuk memakamkan ibunda bersama adik Ussy Sulistiawaty di liang lahat yang sama bukan hanya memenuhi permintaan terakhir almarhumah, tetapi juga sebagai simbol kasih dan ikatan keluarga yang erat. Hal ini mencerminkan penghormatan mendalam yang diberikan keluarga kepada mendiang.

    Meski tidak mengungkapkan detail penyakit yang diderita, Andhika menyebut kepergian ibu mertuanya sebagai akhir dari penderitaan panjang akibat kondisi kesehatan yang dialami selama ini.

    “Kepergian umi membawa duka bagi kami semua, tetapi juga memberikan kelegaan karena beliau kini bebas dari rasa sakit yang selama ini dirasakan. Kami percaya ini adalah bagian dari rencana terbaik Allah untuknya,” tambah Andhika.

    Prosesi pemakaman ibu Ussy Sulistiawaty berlangsung dengan penuh khidmat, dihadiri keluarga besar dan kerabat dekat. Momen ini menjadi pengingat akan pentingnya memenuhi keinginan terakhir seseorang sebagai bentuk penghormatan dan cinta.

  • Ussy Sulistiawaty Unggah Foto Terakhir Ibunda sebelum Meninggal Dunia

    Ussy Sulistiawaty Unggah Foto Terakhir Ibunda sebelum Meninggal Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Ibunda Ussy Sulistiawaty meninggal dunia pada hari ini, Selasa (10/12/2024). Sebelum ibunda wafat, istri Andhika Pratama sempat mengunggah foto kedua orang tuanya di akun Instagram miliknya @ussypratama.

    Dalam unggahannya tersebut kedua orang tua Ussy Sulistiawaty, Sulaeman Musli dan Nila Rosita, terlihat tersenyum tampak bugar, serta sehat.

    Sang ibunda mengenakan pakaian warna hitam dan jilbab berwarna abu-abu muda, lengkap dengan bros sebagai aksesori hijabnya.

    Sementara ayah Ussy Sulistiawaty, mengenakan kemeja warna sage dengan motif kotak-kotak merah di bagian saku dan kancingnya.

    Dalam unggahan itu, Ussy Sulistiawaty tidak menuliskan keterangan foto apa pun, tetapi hanya menyematkan hati berwarna ungu.

    Unggahan terakhir Ussy Sulistiawaty yang memuat kedua orang tuanya itu, dibanjiri komentar hangat dari netizen.

    “Salam ibu dan bapak,” kata @ay***.

    “Love untuk Umi,” tulis @gil****.

    “Alfatihah untuk beliau ya, Ci,” ujar @ar****.

    Hingga saat ini belum diketahui sebab ibunda Ussy Sulistiawaty, Nila Rosita, meninggal dunia. Namun, unggahan terakhir foto ibunda Ussy Sulistiawaty, Nila Rosita menjadi perhatian netizen. 

  • Jembatan Senilai Rp7,4 Miliar Mandek, Ini Kata DPRD Kabupaten Blitar

    Jembatan Senilai Rp7,4 Miliar Mandek, Ini Kata DPRD Kabupaten Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – DPRD Kabupaten Blitar angkat bicara soal mandeknya pembangunan jembatan senilai Rp.7,4 miliar di Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Dewan minta Pemkab Blitar lebih cermat dalam memilih rekanan yang bakal melanjutkan pengerjaan proyek jembatan Dawuhan.

    Hal ini harus dilakukan Pemkab Blitar agar jembatan yang telah menelan anggaran miliaran rupiah tersebut bisa terbangun pada tahun ini. Sehingga askes warga bisa lebih mudah tanpa harus memutar 5 kilometer untuk mencari jalur alternatif.

    “Kami mengapresiasi langkah pemerintah daerah dengan pemutusan kontrak terhadap pelaksana pembangunan Jembatan Dawuhan,” ujar Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Blitar, Andika Agus Setiawan.

    Informasi yang diperoleh DPRD Kabupaten Blitar, jumlah anggaran yang bakal dikeluarkan Pemkab Blitar untuk melanjutkan pembangunan proyek jembatan Dawuhan ini mencapai Rp. 2 Miliar rupiah. Dengan anggaran sebesar itu, DPRD mewanti-wanti agar jembatan Dawuhan bisa segera diselesaikan, bukan sekedar buang-buang anggaran.

    “Kami dengar mulai dari perencanaan hingga selesai pekerjaan pembangunan ini nanti diperkirakan membutuhkan biaya sebanyak Rp 2 miliar,” tuturnya.

    Sekedar diketahui bahwa proyek jembatan Dawuhan yang dikerjakan oleh CV. Andhika Pratama Banda Aceh telah dilakukan putus kontrak per tanggal 22 Februari 2024 lalu. Pemutusan kontrak ini dilakukan lantaran rekanan dari Aceh tersebut belum bisa menyelesaikan pengerjaan proyek meski telah diberikan perpanjangan waktu selama 2 kali.

    Usai pemutusan kontrak tersebut, pembangunan jembatan Dawuhan rencananya bakal dilanjutkan dengan menggunakan APBD Kabupaten Blitar tahun 2024 ini. Maka dari itu DPRD Kabupaten Blitar meminta agar dalam proses pemilihan rekanan harus dilakukan dengan terbuka dan cermat oleh Bagian Barang dan Jasa (PBBJ) Setda Kabupaten Blitar.

    “Kami berharap pada bagian barang dan jasa (PBBJ) Setda Blitar dapat selektif memilih kontraktor,” ujarnya.

    Selain lebih selektif, DPRD Kabupaten Blitar pun meminta Pemkab Blitar agar mempercepat proses lanjutan proyek jembatan Dawuhan. Sehingga akses masyarakat di sejumlah dusun di Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar bisa lebih mudah.

    [irp]

    “Kalau saat ini sudah masuk lelang perencanaan, kemungkinan agustus nanti sudah selesai pembangunan jembatan itu,” ucapnya.

    Sepengetahuan DPRD Kabupaten Blitar, pemerintah daerah sudah memiliki perencanaan pembangunan Jembatan Dawuhan. Namun, karena sudah dikerjakan dan putus kontrak, pemerintah harus melakukan perencanaan baru untuk melanjutkan pembangunan yang belum selesai tersebut.

    “Setelah selesainya tender, diperkirakan tiga hingga empat bulan selesai pembangunannya. Lelang perencanaan hingga tender pelaksanaan ini tidak lama. Karena dibarengkan dengan lelang yang lain dan sifatnya khusus,” tutupnya. [owi/aje]

  • Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mandek Ancam Rumah Warga

    Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mandek Ancam Rumah Warga

    Blitar (beritajatim.com) – Proyek Jembatan Dawuhan di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar sudah mandek lebih dari sepekan. Jembatan senilai Rp7,4 miliar tersebut terlihat dikerjakan asal-asalan.

    Bagian tanah di sekitar sungai yang sebelum dikeruk untuk pondasi jembatan hingga kini belum dikembalikan. Sehingga aliran sungai menjadi lebih kencang dan terus menggerus tanah warga yang berada di sekitar jembatan.

    Kondisi ini tentu mengkhawatirkan, pasalnya tanah sekitar rumah warga di samping jembatan kini sudah mulai longsor. Warga pun khawatir jika hal ini dibiarkan maka bangunan rumahnya bakal ikut longsor.

    “Tanahnya sudah longsor kalau dibiarkan terus ya mungkin tembok belakang rumah ini juga akan ikut tergerus,” kata S, warga sekitar jembatan Dawuhan Kabupaten Blitar.

    Total ada sekitar 3 bangunan rumah di sekitar jembatan Dawuhan yang terancam longsor. Warga pun kini berharap Pemerintah Kabupaten Blitar segera mengambil tindakan untuk mencegah terjadinya bencana tanah longsor akibat mangkraknya pembangunan jembatan.

    “Kami berharap ini bisa segera dilanjutkan, bagian bawahnya ini kan juga tidak sesuai dengan rencana dulu, harusnya ini benahi dulu jangan asal seperti ini,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto pun memberikan penjelasan. Ivong membenarkan bahwa pihak kontraktor yakni CV. Andhika Pratama Banda Aceh telah dilakukan putus kontrak per tanggal 22 Februari 2024 lalu.

    Pemutusan kontrak ini dilakukan lantaran CV. Andhika Pratama Banda Aceh tidak bisa menyelesaikan proyek jembatan senilai Rp.7,4 Miliar rupiah tersebut, hingga 2 kali masa perpanjangan. Maka dari itu BPBD Kabupaten Blitar mengambil tindakan tegas dengan melakukan pemutusan kontrak.

    “Sampai dengan masa pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan berakhir tanggal 21 Februari 2024 progres pekerjaan yang dicapai masih 76,16 persen, kemudian pada tanggal 22 februari 2024 dilakukan putus kontrak,” kata Ivong Berttyanto, Rabu (6/3/2024).

    Kinerja pihak kontraktor sendiri dirasa cukup mengecewakan. Pasalnya, meski telah diberikan 2 kali kesempatan masa perpanjangan, proyek jembatan Dawuhan tak kunjung selesai.

    Untuk diketahui, CV Andhika Pratama Banda Aceh diberikan 2 kali masa perpanjang pengerjaan proyek. Perpanjangan pertama yakni 50 hari kerja sampai tanggal 10 Februari 2024. Kemudian diberikan kesempatan ke 2 yakni 11 hari kerja hingga tanggal 22 Februari 2024.

    “Target awal pengerjaan proyek itu kan tanggal 23 Desember 2023 kemudian karena tidak selesai, CV Andhika Pratama Banda Aceh mengajukan permohonan pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan sebanyak 2 kali dan disetujui,” beber Ivong.

    Selama 2 kali masa perpanjangan, pihak kontraktor sebenarnya sudah diminta untuk mengebut proses pengerjaan agar proyek jembatan senilai Rp7,4 miliar itu rampung tepat waktu. Pemberian sanksi denda juga diberlakukan untuk pihak kontraktor.

    Namun nyatanya, pengerjaan proyek Jembatan Dawuhan tetap molor. Bahkan selama 2 kali masa perpanjangan, progres pengerjaan jembatan yang jadi penghubung beberapa dusun tersebut masih 76,16 persen.

    “Makanya itu kami lakukan pemutusan kontrak, daripada terus berlalut mending diputus kontrak,” pungkasnya.

    Saat ini BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan pembahasan mengenai tindak lanjut pembangunan jembatan Dawuhan tersebut. Pihaknya memastikan proyek jembatan senilai Rp7,4 miliar tersebut tetap akan dilanjutkan. [owi/beq]

  • Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mangkrak, Ini Target ke Depannya!

    Jembatan Rp7,4 Miliar di Blitar Mangkrak, Ini Target ke Depannya!

    Blitar (beritajatim.com) – Jembatan Dawuhan di Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar yang mangkrak bakal dilanjutkan kembali pengerjaannya. Proyek senilai Rp. 7,4 miliar rupiah tersebut bakal kembali dilanjutkan pengerjaannya dengan menggunakan APBD Kabupaten Blitar tahun 2024 ini.

    BPBD Kabupaten Blitar memastikan bahwa proyek jembatan yang menjadi penghubung bagi ribuan warga tersebut tetap akan diselesaikan. Sehingga jembatan sepanjang panjang 33 meter tersebut bisa menunjang aktivitas warga.

    “Mengingat jembatan ini sangat dibutuhkan maka sisa pekerjaan akan diselesaikan menggunakan APBD Kabupaten Blitar tahun 2024 ini,” kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, Kamis (07/03/24).

    Usai memutus kontrak dari pelaksana yakni CV. Andhika Pratama Banda Aceh, kini BPBD Kabupaten Blitar tengah melakukan pemilihan konsultan perencanaan. Baru setelah itu akan dilakukan tahapan berikutnya dalam proses pengerjaan proyek jembatan tersebut.

    “Saat ini tahapannya pemilihan penyedia konsultan perencanaan masih dalam proses di bagian Pengadaan Barang dan Jasa,” imbuhnya.

    Sebelumnya BPBD Kabupaten Blitar telah memutus kontrak dari pelaksana yakni CV Andhika Pratama Banda Aceh. Putus Kontrak itu tercatat sejak tanggal 22 Februari 2024 lalu.

    Pemutusan kontrak ini dilakukan lantaran CV. Andhika Pratama Banda Aceh tidak bisa menyelesaikan proyek jembatan senilai Rp.7,4 Miliar rupiah tersebut, hingga 2 kali masa perpanjangan. Maka dari itu BPBD Kabupaten Blitar mengambil tindakan tegas dengan melakukan pemutusan kontrak.

    “Sampai dengan masa pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan berakhir tanggal 21 Februari 2024 progres pekerjaan yang dicapai masih 76,16%, kemudian pada tanggal 22 februari 2024 dilakukan putus kontrak,” tegasnya.

    Kinerja pihak kontraktor sendiri dirasa cukup mengecewakan. Pasalnya, meski telah diberikan 2 kali kesempatan masa perpanjangan, proyek jembatan Dawuhan tak kunjung selesai.

    Untuk diketahui, CV Andhika Pratama Banda Aceh diberikan 2 kali masa perpanjang pengerjaan proyek. Perpanjangan pertama yakni 50 hari kerja sampai tanggal 10 Februari 2024. Kemudian diberikan kesempatan ke 2 yakni 11 hari kerja hingga tanggal 22 Februari 2024.

    “Target awal pengerjaan proyek itu kan tanggal 23 Desember 2023 kemudian karena tidak selesai, CV Andhika Pratama Banda Aceh mengajukan permohonan pemberian kesempatan menyelesaikan pekerjaan sebanyak 2 kali dan disetujui,” beber Ivong.

    Selama 2 kali masa perpanjangan, pihak kontraktor sebenarnya sudah diminta untuk mengebut proses pengerjaan agar proyek jembatan senilai Rp. 7,4 Miliar rupiah itu rampung tepat waktu. Pemberian sanksi denda juga diberlakukan untuk pihak kontraktor.

    Namun nyatanya, pengerjaan proyek Jembatan Dawuhan tetap molor. Bahkan selama 2 kali masa perpanjangan, progres pengerjaan jembatan yang jadi penghubung beberapa dusun tersebut masih 76,16%.

    “Makanya itu kami lakukan pemutusan kontrak, daripada terus berlalut mending diputus kontrak,” pungkasnya.  [owi/aje]