Tag: Amran Sulaiman

  • Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    Yayasan Bhakti Bela Negara Ikut Panen Raya Bareng Presiden, Kembangkan Tanaman Padi Secara Organik

    JABAR EKSPRES – Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4).

    Terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat memanen padi di sawah.

    Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    BACA JUGA: Panen Raya Serentak, Rudy Susmanto Sebut Kabupaten Bogor Miliki 39 Hektar Lahan Padi

    Yayasan Bhakti Bela Negara mengusung konsep revolusi pertanian yang saat ini Demplot pengembangan tanaman padi siap panen luasan 10 Ha yang telah diolah secara organik ditanam saat 5 Januari 2025 dari 1.000 Ha yang direncanakan,diikutkan dalam program panen raya tersebut.

    Ketua Yayasan Bhakti Bela Negara, Seno Adjie mengatakan, pihaknya mendukung dan ikut serta sebagai wakil Kabupaten Pandeglang, Provisi Banten.

    Seno Adjie menyampaikan, tujuan giat ini adalah pengecekan dan evaluasi program ketahanan pangan nasional oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.

    “Presiden senang bahwa semua Potensi panen sesuai dengan target dan memastikan akan terus memberikan program yang mendukung Swasembada pangan nasional dan semakin yakin Indonesia akan menjadi Negara lumbung pangan Dunia,” ujarnya.

    BACA JUGA: Pasca Lebaran, Penitipan Kucing Kembali Lengang, Namun Tantangan Masih Ada

    Sementara itu, Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekertariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam.

    Tetapi, kata Yusuf, hal ini juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional.

    “Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkasnya.

  • Tertinggi dalam 20 Tahun, Stok Beras Bisa Tembus 3 Juta Ton

    Tertinggi dalam 20 Tahun, Stok Beras Bisa Tembus 3 Juta Ton

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan bahwa stok beras di gudang saat ini mencapai 2,4 juta ton. Pada akhir April ini, diprediksi jumlah stok beras menyentuh 3 juta ton dan mencatatkan rekor dalam 20 tahun terakhir.

    Hal ini disampaikan Mentan Amran saat mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam kegiatan panen raya bersama para petani dari 14 provinsi di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    “Stok beras di gudang sekarang 2,4 juta ton. Diperkirakan akhir bulan ini 3 juta ton. Angka ini tertinggi selama 10-20 tahun terakhir,” ungkap Mentan Amran.

    Mentan Amran mengatakan, tingginya hasil panen membuat stok beras di sejumlah gudang kini sudah penuh. Untuk itu, pihaknya sudah menyewa gudang-gudang baru untuk menampung 750.000 ton beras.

    “Gudangnya sebagian sudah penuh, 750.000 ton itu kita sudah sewa sampai dengan hari ini, karena gudang sebagian kabupaten sudah penuh sehingga kita sewa,” paparnya.

    Dalam kesempatan ini, Amran juga mengungkapkan bahwa para petani di seluruh Indonesia berterima kasih kepada Presiden Prabowo atas kenaikan harga gabah di pasaran, yang kini senilai Rp 6.500 per kilogram.

    Ia juga menyinggung kebijakan pupuk Prabowo yang dinilai lebih sederhana, sehingga memudahkan petani dalam mendapatkan pupuk. Menurutnya, kebijakan ini merupakan bentuk revolusi di bidang pertanian.

    Lebih lanjut, Mentan Amran mengungkapkan, kebijakan pompanisasi telah berhasil meningkatkan produksi pertanian di Pulau Jawa hingga 2,8 juta ton atau sekitar 52% periode Januari-Maret 2025 di tengah krisis akibat El Nino.

    Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan laporan Bulog, tingkat penyerapan hasil pertanian kini naik hingga 2.000%. Dia lantas mengapresiasi berbagai kebijakan Presiden Prabowo yang mendukung ketahanan pangan dan pro terhadap para petani, dan meyakini Indonesia dapat mencapai swasembada pangan.

    “Sekarang yang berproses adalah irigasi. Kalau 2 juta hektare yang sudah kami sepakati dengan menteri pekerjaan umum ini selesai, insya allah pangan kita aman dan mimpi besar kita untuk menjadi lumbung pangan menjadi kenyataan,” pungkas Mentan Amran terkait stok beras nasional.

  • Prabowo Happy, Sebut Harga Sembako Aman Terkendali & Terjangkau

    Prabowo Happy, Sebut Harga Sembako Aman Terkendali & Terjangkau

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025). Dalam panen raya kali ini, Presiden Prabowo turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono.

    Saat melakukan panen raya, Prabowo juga berterima kasih kepada jajaran kementerian dan lembaga di bidang pangan yang telah berhasil mengendalikan harga pangan saat Lebaran 2025.

    “Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dari semua jenjang, mulai dari pusat, para menko, menteri, panglima TNI, kapolri, semua pihak yang bekerja keras. Sehingga bulan Ramadan, bulan puasa, bagi umat Islam di Indonesia, dan juga Hari Raya Idul Fitri, tahun ini kita nikmati dalam keadaan aman, damai. Dan juga yang saya sangat bahagia harga-harga bahan pokok terkendali, aman, dan masih terjangkau oleh rakyat Indonesia, saya sangat bahagia,” kata Prabowo dalam pidatonya saat melakukan panen raya, Senin (7/4/2025).

    Prabowo melanjutkan bahwa Indonesia berhasil melewati masa yang cukup sulit selama bertahun-tahun terkait pengendalian harga pangan. Prabowo juga mengatakan bahwa Indonesia dapat melihat hasilnya berkat kerja keras jajaran kementerian dan lembaga di bidang pangan.

    “Kemudian, bahwa kita dalam pertama kali bertahun-tahun harga-harga pangan terkendali. Ini juga saya ucapkan terima kasih kepada tim pertanian, di bawah koordinasi Menko Pangan, Menteri Pertanian kerja sangat keras Setiap kali saya cari. Dan Alhamdulillah, sekarang kita lihat hasilnya,” ujar Prabowo.

    Prabowo menambahkan Indonesia berhasil melewati masa sulit di bidang pangan di tengah banyak negara yang sedang mengalami krisis pangan seperti kekurangan beras, harga pangan meninggi, dan telur yang langka.

    “Ternyata dalam waktu yang tidak lama, berhasil kita, mampu kita, dimana banyak negara kekurangan beras, dimana banyak negara harga pangan menjulang. Bahkan di negara yang terbesar dan terkaya di dunia, sekarang telur itu langka,” tambah Prabowo.

    Adapun dalam kesempatan ini, Presiden Prabowo sempat meninjau panen padi dengan menggunakan combine harvester, berdialog dengan para petani, serta menyaksikan langsung prosesi penimbangan gabah kering petani hasil panen panen raya.

    Panen raya tersebut dilakukan sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

    Dalam kesempatan ini, Zulhas juga menegaskan bahwa puncak panen raya ini semakin memperkuat optimisme pemerintah bahwa Indonesia akan swasembada pangan khususnya beras.

    (ayh/ayh)

  • Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Titah Prabowo ke Mentan Cs: Turunkan Harga Daging dan Susu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo Subianto mengaku bangga karena Indonesia dapat mengendalikan harga-harga pangan setelah Lebaran Idul Fitri 1446 H atau 2025. Hal ini diungkap oleh Prabowo saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Namun, Prabowo tetap meminta kepada menteri dan wakil menteri terkait pangan untuk dapat menurunkan kembali harga daging, ikan, telur dan susu.

    “Saya minta ke menteri pertanian dan wakil menteri pertanian dan semua unsur bekerja keras lagi supaya harga daging, harga telur, susu bisa turun lagi,” kata Prabowo dalam pidatonya saat melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat, Senin (7/4/2025).

    Adapun Prabowo meminta untuk menurunkan kembali harga ketiga pangan tersebut agar masyarakat dapat memperoleh peningkatan protein dengan harga terjangkau.

    “Supaya rakyat semuanya bisa menikmati peningkatan protein, karena protein sangat penting untuk anak-anak dan cucu-cucu kita, rakyat kita sekarang harus bisa menikmati protein dalam harga yang sangat terjangkau,” ujar Prabowo.

    Sebelumnya hari ini, Prabowo beserta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat.

    Dalam tayangan YouTube di kanal Sekretariat Presiden, terlihat Presiden Prabowo didampingi oleh Menko Pangan Zulhas dan Mentan Amran saat panen padi di sawah.

    Panen raya padi digelar di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jati 7. Kegiatan ini merupakan bagian dari panen serentak yang diadakan di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.

    Dalam kegiatan tersebut, Prabowo mengucapkan terima kasih kepada jajaran yang telah berhasil mengendalikan pangan saat masa Lebaran 2025.

    “Saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua pimpinan dari semua jenjang, mulai dari pusat, para menko, menteri, panglima TNI, kapolri, semua pihak yang bekerja keras. Sehingga bulan Ramadan, bulan puasa, bagi umat Islam di Indonesia, dan juga Hari Raya Idul Fitri, tahun ini kita nikmati dalam keadaan aman, damai. Dan juga yang saya sangat bahagia harga-harga bahan pokok terkendali, aman, dan masih terjangkau oleh rakyat Indonesia, saya sangat bahagia,” kata Prabowo.

    (ayh/ayh)

  • Disambut Petani, Prabowo Hadiri Panen Raya di Majalengka

    Disambut Petani, Prabowo Hadiri Panen Raya di Majalengka

    Bisnis.com, MAJALENGKA – Presiden Prabowo Subianto, menghadiri acara panen raya yang berlangsung di Desa Randegan Wetan, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, pada Senin (7/4/2025).

    Kehadiran orang nomor satu di Indonesia disambut oleh Menteri Koordinator bidang Pangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Bupati Majalengka Eman Suherman, dan Kapolres Majalengka AKBP Indra Novianto.

    Menurut pantauan Bisnis, tiba pukul 10.56 WIB, Kepala Negara disambut meriah oleh masyarakat setempat, terutama oleh para siswa yang berdiri di sepanjang jalan menuju lokasi acara panen raya yang mengenakan seragam pramuka.

    Dengan mengenakan pakaian khasnya yakni safari, Presiden Ke-8 RI tampak tersenyum sambil menyapa para petani yang hadir dalam acara tersebut. Suasana acara berlangsung hangat dan penuh antusiasme, dengan para petani merasa sangat dihargai atas kehadiran orang nomor satu di Indonesia.

    Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana pin mengamini bahwa acara panen raya di Majalengka ini menjadi simbol keberhasilan pertanian lokal dan harapan untuk terus meningkatkan produksi pangan di seluruh Indonesia.

    “Panen raya ini tidak hanya menjadi simbol keberhasilan musim tanam, tetapi juga bukti nyata dari peningkatan produktivitas pertanian nasional. Kegiatan panen raya ini pun diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para petani dan pelaku sektor pertanian lainnya dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional,” pungkas Yusuf.

  • Kementan Gencarkan Penggunaan Alat dan Mesin Modern untuk Panen Raya

    Kementan Gencarkan Penggunaan Alat dan Mesin Modern untuk Panen Raya

    Jakarta, Beritasatu.com –  Kementerian Pertanian (Kementan) terus menggencarkan mekanisasi pertanian dengan meningkatkan distribusi alat dan mesin pertanian (alsintan) modern bagi petani. Hal ini dilakukan seiring panen raya, yang  diperkirakan akan berlangsung secara masif di berbagai daerah setelah Lebaran.

    Pada tahun 2024, Kementan telah menyalurkan 1.400 unit combine harvester ukuran besar ke berbagai wilayah guna meningkatkan efisiensi panen dan mengurangi losses. Tahun ini, dukungan mekanisasi semakin diperbesar dengan alokasi 3.247 unit combine harvester besar dan 2.152 unit power thresher yang akan membantu proses panen dan perontokan gabah lebih cepat dan efisien.

    Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Andi Nur Alam Syah menegaskan, percepatan mekanisasi menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.

    “Dengan mekanisasi, petani dapat memanen lebih cepat, lebih efisien, dan dengan hasil yang lebih baik,” tutur Andi, Rabu (2/4/2025).

    Dengan dukungan mekanisasi yang terus ditingkatkan serta potensi panen yang besar, pemerintah optimistis produksi pangan nasional akan semakin meningkat. Langkah ini tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.

    “Tahun ini, setelah Lebaran, panen raya akan berlangsung di berbagai daerah, dan Kementan telah menyiapkan bantuan alsintan agar petani dapat memperoleh hasil optimal dengan kualitas yang lebih baik,” ujar Andi.

    Penggunaan combine harvester dinilai mampu mengurangi losses hingga 3-5% dibandingkan metode panen manual. Selain itu juga dapat menyelesaikan panen dalam waktu 3-4 jam per hektare, jauh lebih cepat dibandingkan cara tradisional yang memakan waktu 2-3 hari per hektare.

    Andi juga menambahkan penggunaan power thresher dapat meningkatkan efisiensi perontokan padi secara signifikan dibandingkan metode manual.

    “Dengan kapasitas rata-rata 300-600 kg per jam, power thresher mampu mempercepat proses perontokan padi dibandingkan cara manual yang hanya sekitar 50-100 kg per jam dengan tenaga kerja terbatas. Selain itu, dapat menekan kehilangan hasil (losses) hingga 1-2%. Mesin ini juga dilengkapi blower yang membantu memisahkan kotoran dan sekam, sehingga menghasilkan gabah yang lebih bersih,” ujar Andi.

    Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), potensi panen raya padi periode Februari hingga April 2025 diperkirakan mencapai 6,63 juta ton gabah kering giling (GKG) di 10 provinsi sentra padi. Angka ini menunjukkan besarnya kapasitas produksi yang perlu didukung dengan teknologi modern agar petani dapat memanen dengan optimal.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa modernisasi pertanian melalui mekanisasi adalah bagian dari strategi besar dalam menghadapi tantangan produksi pangan nasional.

    “Kami memastikan petani mendapatkan akses terhadap alsintan yang memadai. Dengan dukungan ini, kita tidak hanya meningkatkan produksi tetapi juga mempercepat pencapaian swasembada pangan yang berkelanjutan,” ujarnya terkait modernisasi petani untuk panen raya.

  • Kementan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Waktu di Musim Tanam 2025

    Kementan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Waktu di Musim Tanam 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat ketahanan pangan dan kesejahteraan petani dengan meningkatkan tata kelola pupuk subsidi.

    Dalam rangka memastikan kelancaran Musim Tanam II (MT II) yang dimulai pada April 2025, Kementan menerapkan kebijakan baru mengenai fleksibilitas pemutakhiran data Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK) sepanjang tahun.

    Kebijakan ini mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 4 Tahun 2025 yang mengatur penetapan alokasi dan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi.

    Perubahan ini memberikan dampak langsung kepada petani, salah satunya Pak Syahrudin, Ketua Kelompok Tani Harapan Kita di Kelurahan Talotenreng, Kecamatan Sabbang Paru, Kabupaten Wajo.

    Ia mengungkapkan akses terhadap pupuk subsidi kini semakin mudah dan lancar, terutama menjelang musim tanam April.

    “Penebusan pupuk sekarang sangat mudah. Komunikasi antara pengecer dan distributor pun berjalan dengan baik. Kami tidak lagi mengalami keterlambatan dalam mendapatkan pupuk,” ujarnya kepada wartawan, Senin (31/3/2025).

    Syahrudin mengapresiasi kebijakan ini yang memastikan semua petani yang terdaftar dalam eRDKK mendapatkan pupuk subsidi tepat waktu.

    Ia menambahkan, pengecer semakin aktif berkoordinasi dengan petani mengenai jadwal tanam dan distribusi pupuk, sehingga Musim Tanam II bisa berjalan sukses.

    “Kami tidak khawatir dengan ketersediaan pupuk, dan sejauh ini tidak ada petani di Kabupaten Wajo yang mengalami kekurangan pupuk,” jelasnya.

    Menurutnya, peran penyuluh dan Dinas Pertanian sangat penting dalam memastikan distribusi pupuk berjalan lancar. Pemutakhiran data dalam eRDKK dinilai sangat penting untuk memastikan seluruh petani yang berhak mendapatkan akses pupuk subsidi tanpa hambatan.

    Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Andi Nur Alam Syah menegaskan, kebijakan terbaru ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan sasaran dalam penyaluran pupuk subsidi, terutama pada MT II dimulai April 2025.

    “Dengan adanya fleksibilitas dalam pemutakhiran eRDKK, data penerima pupuk subsidi dapat terus diperbarui sesuai kondisi di lapangan. Hal ini memastikan bahwa petani yang benar-benar membutuhkan dapat mengakses pupuk tepat waktu dan sesuai alokasi,” ujarnya.

    Andi juga menambahkan sistem ini meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi pupuk, meminimalkan potensi kesalahan data, dan mengurangi penyimpangan.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan, perubahan kebijakan ini merupakan langkah nyata Kementan dalam mendukung keberlanjutan produksi pertanian dan ketahanan pangan nasional.

    “Kami ingin memastikan distribusi pupuk subsidi berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran. Fleksibilitas pemutakhiran data eRDKK adalah respons cepat pemerintah terhadap kebutuhan petani di lapangan,” katanya.

    Mentan Amran juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, distributor, pengecer, dan penyuluh pertanian untuk kelancaran distribusi pupuk.

    Dengan adanya kebijakan pemutakhiran data eRDKK, tata kelola pupuk subsidi menjadi lebih adaptif dan responsif, yang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pertanian, memaksimalkan hasil panen, dan memperkuat ketahanan pangan Indonesia.

  • Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sukses Stabilkan Harga Pangan

    Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Sukses Stabilkan Harga Pangan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengeklaim bahwa Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost 2025 yang digelar selama Ramadan telah sukses membuat harga pangan terjangkau.

    Program ini berhasil menyalurkan 2.853 ton komoditas pangan dengan omzet penjualan mencapai Rp39,3 miliar melalui 3.531 outlet yang aktif bertransaksi dari total 3.992 lokasi yang disiapkan.

    “Tingginya serapan pangan menunjukkan bahwa masyarakat sangat terbantu dengan adanya operasi pasar ini. Pemerintah akan terus memperkuat distribusi pangan serta memastikan ketersediaan stok agar harga tetap stabil di pasaran,” ujar Mentan Amran dalam keterangan tertulis, Senin (31/2/20125).

    Selama program berlangsung hingga 28 Maret 2025, tercatat 638.955 transaksi dengan total 1.388.481 item pangan terjual. Beberapa komoditas paling diminati antara lain beras SPHP sebanyak 1.652.970 kg, gula kemasan 553.212 kg, dan minyak goreng 464.341 liter.

    Sementara itu, stok akhir operasi masih menyisakan 155,3 ton dari tujuh komoditas, dengan jumlah terbesar berasal dari beras premium sebanyak 12.370 kg, daging kerbau 169 kg, dan bawang putih 189 kg.

    Keberhasilan operasi pasar ini didukung oleh inovasi digital melalui platform AgriPost Kementan. Sebagai bagian dari upaya hilirisasi komoditas pertanian, AgriPost hadir untuk memangkas rantai pasok pangan yang panjang dengan menghubungkan produsen langsung ke konsumen.

    Dengan melibatkan BUMN pangan dalam sistem distribusi, harga pangan tetap terkendali dan ketersediaan pangan merata di seluruh wilayah.

    Masyarakat mulai mengenal AgriPost yang berlokasi di kantor pos sebagai tempat berbelanja bahan pangan murah dengan stok yang cukup. Berbeda dengan operasi pasar konvensional yang sering kali menyebabkan antrean panjang akibat keterbatasan stok, AgriPost memastikan ketersediaan pangan lebih terjaga.

    “Beberapa komoditas yang dijual dengan harga lebih rendah dibanding pasar antara lain beras SPHP seharga Rp 12.000 per kg, gula pasir Rp 15.000 per kg, daging kerbau beku Rp 75.000 per kg, minyak goreng Minyakita Rp 14.700 per kg, serta daging ayam ras beku Rp 34.000 per kg,” jelasnya.

    Sebagai informasi, pada 25 Februari 2025, Mentan Amran Sulaiman memimpin Operasi Pasar Pangan Murah secara besar-besaran dengan melibatkan 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia. Langkah ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan dengan harga terjangkau menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri 2025.

    Operasi pasar tersebut resmi dimulai pada Senin (24/2/2025) di Kantor PT Pos Indonesia (PosIND), Jakarta Selatan. Mentan Amran menegaskan bahwa kolaborasi dengan PT Pos Indonesia memungkinkan distribusi pangan murah menjangkau hingga pelosok desa.

    “Dengan 4.500 gerai PT Pos Indonesia, operasi pasar ini bisa menjangkau masyarakat luas, baik di kota maupun di daerah terpencil. Ini langkah konkret pemerintah untuk memastikan harga pangan tetap stabil menjelang Ramadan,” ujar Mentan Amran.

    Dari hasil pelaksanaan program, Jawa Timur menjadi provinsi dengan jumlah outlet aktif terbanyak, yaitu 549 outlet, disusul oleh Jawa Tengah dengan 528 outlet, serta Jawa Barat dengan 325 outlet. Dari sisi jumlah item pangan yang terjual, Jawa Timur juga menempati posisi teratas dengan 272.583 item, diikuti oleh Jawa Tengah dengan 236.934 item dan Sumatera Utara dengan 109.705 item.

    Sementara itu, jika dilihat dari omzet penjualan, Jawa Tengah mencatat angka tertinggi dengan Rp 6,7 miliar, diikuti oleh Jawa Timur dengan Rp 5,6 miliar dan Jawa Barat dengan Rp 3,64 miliar.

    Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost 2025 membuktikan bahwa distribusi pangan yang efektif dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, terutama di tengah meningkatnya permintaan selama Ramadan. Keberhasilan ini juga menjadi indikator bahwa upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan berjalan dengan baik.

    Ke depan, Kementan akan terus mengevaluasi dan mengembangkan program ini agar cakupan distribusinya semakin luas. Strategi akan disusun untuk memastikan setiap komoditas dapat terserap optimal, sehingga program serupa dapat berjalan lebih efektif di masa mendatang. Dengan kombinasi inovasi digital dan kebijakan distribusi yang tepat, diharapkan ketahanan pangan nasional semakin kuat dan masyarakat dapat menjalani Ramadan dengan lebih tenang.

    Mentan Amran juga memberikan apresiasi kepada PT Pos Indonesia, BUMN pangan (Perum Bulog, PT Berdikari, ID Food, PPI), Kemenko Pangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Badan Pangan Nasional, Satgas Pangan, serta pihak swasta yang telah berperan aktif dalam mendukung kesuksesan Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost 2025. 

    Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dan memastikan akses harga pangan murah bagi seluruh lapisan masyarakat.

  • Top 3: Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran – Page 3

    Top 3: Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Beberapa pekan lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan perusahaan produsen MinyaKita mengurangi isi kemasan, dengan kemasan 1 liter yang semestinya berisi 1000 mililiter ternyata hanya berisi 750 hingga 800 mililiter.

    Selain itu, Kementerian Perdagangan juga menemukan adanya kecurangan pada penjualan minyak goreng MinyaKita yang berlaku dengan harga diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) melalui skema bundling.

    Artikel Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran, Konsumen Harus Apa? ini menyita perhatian pembaca di Kanal Bisnis Liputan6.com. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di Kanal Bisnis Liputan6.com?

    Berikut tiga artikel terpopuler di Kanal Bisnis Liputan6.com yang dirangkum pada Senin, (31/3/2025):

    1. Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran, Konsumen Harus Apa? 

    Menjelang bulan Ramadan, masyarakat dihebohkan dengan temuan isi volume MinyaKita yang tak sesuai takaran.

    Beberapa pekan lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan perusahaan produsen minyak goreng MinyaKita mengurangi isi kemasan, dengan kemasan 1 liter yang semestinya berisi 1000 mililiter ternyata hanya berisi 750 hingga 800 mililiter.

    Tak lama, sejumlah unggahan media sosial kemudian mengungkap temuan beras kemasan 5 kg dijual tak sesuai dengan takaran. Dilaporkan, timbangan beras kemasan 5 kg tersebut menunjukkan berat asli hanya 4 kg.

    Sejauh ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penanganan dengan melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar, bekerja sama dengan Ombudsman hingga memanggil para pengusaha/repacker.

    Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah menilai, untuk mencegah terulangnya kasus kecurangan volume dalam kemasan pangan, dalam hal ini Minyak Goreng dan Beras, penting bagi Pemerintah untuk mengoptimalkan edukasi dan kesadaran di antara masyarakat.

    Baca artikel selengkapnya di sini

  • Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran, Konsumen Harus Apa? – Page 3

    Kecurangan Volume MinyaKita dan Beras 5 kg Bikin Heboh Jelang Lebaran, Konsumen Harus Apa? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Menjelang bulan Ramadan, masyarakat dihebohkan dengan temuan isi volume MinyaKita yang tak sesuai takaran.

    Beberapa pekan lalu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menemukan perusahaan produsen minyak goreng MinyaKita mengurangi isi kemasan, dengan kemasan 1 liter yang semestinya berisi 1000 mililiter ternyata hanya berisi 750 hingga 800 mililiter.

    Tak lama, sejumlah unggahan media sosial kemudian mengungkap temuan beras kemasan 5 kg dijual tak sesuai dengan takaran. Dilaporkan, timbangan beras kemasan 5 kg tersebut menunjukkan berat asli hanya 4 kg.

    Sejauh ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertanian (Kementan) telah melakukan penanganan dengan melakukan pemeriksaan di sejumlah pasar, bekerja sama dengan Ombudsman hingga memanggil para pengusaha/repacker.

    Koordinator Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), Said Abdullah menilai, untuk mencegah terulangnya kasus kecurangan volume dalam kemasan pangan, dalam hal ini Minyak Goreng dan Beras, penting bagi Pemerintah untuk mengoptimalkan edukasi dan kesadaran di antara masyarakat.

    “Tidak hanya ke produsen atau pedagang, tetapi juga ke konsumen. Karena jika konsumennya punya literasi yang cukup, dia bisa juga mengadukan pelanggaran yang terjadi,” kata Daid kepada Liputan6.com di Jakarta, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Di sisi lain, menurutnya, Pemerintah juga bisa mengoptimalkan proses pengawasan dan penindakan selain pencegahannya.

    “Pengawasan tentu kita punya instrumen Satgas Pangan dan terlebih sekarang struktur kelembagaan yang ada yakni Kementerian Bidang Pangan, Kementerian Pertanian sebagai serta Kementerian Perdagangan. (Mereka) seharusnya lebih compact, lebih mudah ditunjang dalam konteks pengawasan, jadi saya kira itu menjadi satu kekuatan untuk pengawasan,” papar Said.

    Namun, ia juga tidak mengesampingkan kompleksitas dalam mengawasi kualitas produk bahan makanan di pasaran, karena wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga masih sulit untuk menjangkau seluruh wilayah.

    “Kita juga paham bahwa ruang dan wilayah kita cukup luas, Indonesia cukup luas sehingga proses pengawasannya dengan Satgas Pangan belum cukup berimbang. Disinilah saya kira perlu melibatkan masyarakat luas untuk terlibat dalam proses pengawasan,” bebernya.

    Jadi ajak masyarakat, berikan mereka channel dan saluran pengaduan supaya lebih terbuka dan bisa disosialisasikan. Supaya semua sama-sama bisa mengawasi,” tambah Said.