Tag: Amran Sulaiman

  • Amran Sulaiman Soal Ketum PPP: Fokus Urus Pangan Dahulu

    Amran Sulaiman Soal Ketum PPP: Fokus Urus Pangan Dahulu

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menanggapi santai isu dirinya yang digadang-gadang menjadi calon ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Saat ditanya wartawan, Amran memilih fokus pada tugas utamanya di pemerintahan.

    “Kita urus pangan saja dahulu,” ujar Amran singkat seusai menyaksikan pemotongan hewan kurban Idul Adha 1446 H di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (6/6/2025) dilansir Antara.

    Amran menegaskan komitmennya menyukseskan program ketahanan dan swasembada pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Ia menyebut sektor pangan sebagai prioritas utama dalam tugasnya sebagai menteri.

    Selama menjabat, Amran dikenal tak berafiliasi dengan partai politik tertentu, meski memiliki hubungan baik dengan berbagai tokoh, termasuk sejumlah ketua umum parpol dan mantan Presiden Joko Widodo.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M Romahurmuziy (Rommy) menyebut Amran sebagai calon kuat ketua umum PPP. Ia mengatakan usulan itu datang langsung dari mantan Presiden Jokowi.

    “Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk di Solo, memang salah satu sebab kenapa semakin fokus pada nama Pak Amran karena beliau tahu kualitas dan totalitasnya jika diberi amanah,” ujar Rommy dalam pernyataan resminya.

    Rommy menilai Amran memiliki etos kerja tinggi dan terbukti sukses memimpin Kementerian Pertanian di dua era pemerintahan berbeda, yaitu Presiden ke-7 Jokowi dan Presiden Prabowo.

    Latar belakang Amran sebagai pengusaha sukses pada sektor agribisnis juga dianggap menjadi nilai tambah. Selain kompetensi teknis, Amran dinilai mampu memperkuat logistik politik PPP untuk menghadapi tantangan ke depan.

    Meski demikian, hingga kini Amran belum memberikan sinyal serius untuk masuk ke ranah kepartaian, apalagi mencalonkan diri sebagai ketum partai berlambang Kabah tersebut.

  • Amran Sulaiman Soal Ketum PPP: Fokus Urus Pangan Dahulu

    Surplus 1,14 Juta Ekor, Mentan Tegaskan Stok Hewan Kurban 2025 Aman

    Jakarta, Beritasatu.com – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan Indonesia mengalami surplus hewan kurban sebesar 1,14 juta ekor menjelang hari raya Iduladha 1446 H/2025 M. Jumlah ini jauh melampaui kebutuhan nasional.

    “Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), ketersediaan hewan kurban tahun ini mencapai 3.217.397 ekor, sedangkan kebutuhan hanya sekitar 2.074.269 ekor,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

    Surplus ini mencakup berbagai jenis hewan kurban, seperti sapi, kambing, dan domba, yang dipastikan tersedia di hampir seluruh provinsi.

    Menurut Mentan, kelebihan pasokan ini merupakan hasil dari pengelolaan peternakan yang baik, koordinasi dengan daerah penghasil ternak, antisipasi permintaan tinggi jelang Iduladha.

    “Kelebihan stok ini juga memberi ruang distribusi ke daerah dengan permintaan tinggi, sekaligus menjaga harga tetap stabil,” tambahnya.

    Kementan juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap kesehatan hewan dan kesesuaian syariat. Lebih dari 9.743 petugas pengawas diturunkan ke lapangan. Selain itu, pemeriksaan dilakukan sebelum dan sesudah penyembelihan serta hewan harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

    “Semua hewan kurban dipastikan memenuhi prinsip ASUH (aman, sehat, utuh, halal),” kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Agung Suganda, .

    Untuk memastikan proses kurban berjalan sesuai standar, Kementan bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), pemerintah daerah, Universitas dan organisasi profesi dokter hewan.

    Selain itu, BPJPH juga memastikan keberadaan juru sembelih halal dan pemotongan yang sesuai syariat Islam.

  • Kementan pastikan hewan kurban aman-sehat dan sesuai syariat

    Kementan pastikan hewan kurban aman-sehat dan sesuai syariat

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah dalam kondisi yang aman, sehat, dan sesuai syariat.

    “Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Kementan memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam pelaksanaan kurban kali ini dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia menyebutkan, berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, tahun ini ketersediaan hewan kurban nasional mencapai 3.217.397 ekor. Sedangkan kebutuhan hewan kurban nasional pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 2.074.269 ekor.

    “Dengan kondisi tersebut, Indonesia terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor hewan kurban yang cukup signifikan,” ujar Mentan.

    Di tengah semaraknya perayaan Idul Adha, Kementan menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) seperti PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks.

    Diketahui, Mentan melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia.

    Dia mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.

    “Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” tutur Mentan.

    Terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) Kementan Agung Suganda menyatakan, pengawasan hewan kurban dilakukan secara menyeluruh dengan mengerahkan lebih dari 9.743 petugas di seluruh Indonesia.

    “Kami pastikan hewan kurban yang dipotong memenuhi prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), bebas dari penyakit, serta sesuai kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Agung.

    Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan, serta penilaian terhadap tempat pemotongan.

    Tim pengawas terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Ditjen PKH, dinas provinsi/kabupaten/kota, Fakultas Kedokteran Hewan dari 11 universitas, hingga organisasi profesi seperti PDHI dan PAVETI.

    Untuk wilayah Jabodetabek, Ditjen PKH menurunkan 146 petugas khusus guna memastikan pemotongan kurban berjalan sesuai standar yang ditetapkan.

    Sementara itu, dari sisi kehalalan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) turut menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, khususnya dalam penugasan juru sembelih halal.

    “Kami terus bersinergi dengan Kementan untuk menjamin bahwa proses pemotongan tidak hanya sehat dan aman, tapi juga halal. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” ujar Direktur Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH Budi Setyo Hartoto.

    Dengan kesiapan yang matang dari berbagai pihak, pelaksanaan kurban Idul Adha tahun ini diharapkan menjadi momen ibadah yang bermakna sekaligus mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025

    Mentan Amran kurban 62 ekor sapi saat Idul Adha 2025

    Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya…,

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia.

    Mentan mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.

    “Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” kata Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat.

    Mentan menilai momentum Idul Adha bukan hanya tradisi tahunan, melainkan bentuk empati mendalam yang tumbuh dari pengalaman hidup dalam kesulitan dan keinginan kuat untuk membantu sesama.

    Baginya semangat berbagi di Hari Raya Kurban menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi.

    Ia menuturkan pengalaman hidup dalam kesusahan membentuk dorongan kuat untuk terus memberi dan mengingatkan pentingnya berbagi, terutama kepada saudara-saudara yang kurang mampu agar tetap merasa diperhatikan dan dihargai.

    “Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” ujarnya.

    Selain menyalurkan kurban, Mentan juga menegaskan komitmennya dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.

    Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan. Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan, pihaknya meminta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen.

    “Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokan. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” jelas Amran.

    Oknum yang terlibat dalam upaya manipulasi data stok pangan memang telah menyampaikan permintaan maaf namun proses hukum terhadap kasus tersebut akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Ia menekankan tindakan tegas perlu diambil karena jika manipulasi ini dibiarkan, bisa berdampak pada keputusan impor yang merugikan petani dan melemahkan semangat mereka untuk terus berproduksi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

    “Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

    Mentan Amran juga menyampaikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.

    “Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani,” tutur Mentan.

    “Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tambah Mentan.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2025

  • Agar Bisa Impor, Data Stok Beras Dimanipulasi padahal Melimpah

    Agar Bisa Impor, Data Stok Beras Dimanipulasi padahal Melimpah

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan. Pihak yang terlibat dalam manipulasi data tersebut telah mengakui kesalahannya. Namun, proses hukum akan tetap berjalan demi menegakkan keadilan bagi petani.

    “Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen. Sekarang beras kita banyak, tetapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar (ada yang memainkan data),” kata Amran di Makassar, Jumat (6/6/2025).

    Mentan menegaskan, pemeriksaan harus tetap dilanjutkan, meskipun pihak yang terlibat dalam manipulasi data stok beras telah mengakui kesalahannya.

    “Ini tidak boleh dibiarkan. Seandainya stok kita kurang, pasti jawabannya impor. Padahal stok kita cukup, tidak kurang. Akhirnya kalau kita impor, yang terpukul adalah petani. Mereka bisa tidak semangat berproduksi. Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

    Sebelumnya, sejumlah pihak menyebut terjadi kelangkaan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). Namun, Satgas Pangan Mabes Polri yang turun langsung ke lapangan justru menemukan fakta berbeda dari narasi yang berkembang di publik. Pasokan beras di PIBC dalam kondisi normal dan mencukupi. Klaim yang disampaikan Ketua Koperasi Pedagang Beras Cipinang Zulkifli Rasyid mengenai kelangkaan beras medium di Cipinang tidak sesuai dengan fakta lapangan.

    Selain itu, Satgas Pangan melakukan pengecekan langsung ke tiga toko besar di PIBC, yakni Idolaku, Sumber Raya, dan Sinar Jaya. Fakta di lapangan menemukan pasokan beras stabil dan kenaikan harga masih wajar. Idolaku memiliki stok sekitar 500 ton, Sumber Raya menyimpan 300–400 ton, dan Sinar Jaya memiliki stok hingga 200 ton. 

    “Data dimainkan. Ini bukan kelalaian teknis, ini bisa dikategorikan sebagai sabotase terhadap distribusi dan pencapaian ketahanan pangan negara,” tegas Satgas Pangan.

    Selain manipulasi data, Satgas juga mengendus adanya praktik percaloan dan monopoli yang berpotensi menekan pasar dan memengaruhi psikologis masyarakat. Investigasi terhadap struktur data dan alur distribusi di bawah pengelolaan PT Food Station Tjipinang Jaya masih terus berlangsung.

    Stok Beras 4 Juta Ton

    Berdasarkan data Kementan, hingga akhir Mei 2025, stok cadangan beras pemerintah (CBP) telah menembus 4 juta ton, pencapaian tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969.

    Mentan menyampaikan, ketika banyak negara mengalami tekanan pangan, Indonesia justru mencatatkan peningkatan produksi dan stok secara signifikan.

    “Kita tidak lagi hanya bicara swasembada, tetapi sudah bicara kedaulatan. Dengan angka serapan seperti ini, Indonesia secara tidak langsung siap mengambil peran lebih besar dalam sistem pangan dunia,” ujar Mentan Amran.

    Dalam beberapa waktu terakhir, menteri-menteri yang membidangi pertanian dari berbagai negara berkunjung langsung ke Indonesia, mulai dari Malaysia, Jepang, hingga Chile. Negara-negara tersebut mengapresiasi capaian serta langkah strategis yang dilakukan Indonesia dalam upaya mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

    Capaian ini menurut Mentan Amran tidak terlepas dari sejumlah kebijakan strategis yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto yang meliputi peningkatan kuota pupuk bersubsidi hingga dua kali lipat, reformasi sistem distribusi pupuk agar lebih tepat sasaran, serta penetapan harga gabah petani sebesar Rp 6.500 per kilogram yang memberikan kepastian dan insentif bagi petani untuk terus meningkatkan produksi.

    Kebijakan tersebut terbukti efektif terlihat dari lonjakan signifikan serapan beras lokal oleh Bulog. Hingga 31 Mei 2025, serapan mencapai 2,429 juta ton, pencapaian tertinggi dalam 57 tahun terakhir. Angka ini melonjak lebih dari 400%dibandingkan dengan periode yang sama dalam lima tahun terakhir. 

    “(Pencapaian) Ini bukan kerja satu orang, tetapi kerja kita semua sebagai anak bangsa. Hari ini stok kita tembus 4 juta ton. Kami jelaskan bahwa dalam lima bulan ini pengadaan kita 2,4 juta ton dalam negeri, dari sebelumnya 1,2 juta selama dua belas bulan. Artinya, ini adalah kemajuan signifikan,” ucap mentan.

    Potensi ekspor beras juga terbuka lebar mengingat capaian saat ini. Pemerintah turut mempertimbangkan negara-negara yang meminta pasokan beras ke Indonesia. Potensi terbesar datang dari negara tetangga Malaysia dengan catatan mempertimbangkan sudah terpenuhinya pasokan dalam negeri.

    Sementara itu,  produksi beras nasional pada periode Januari hingga Mei 2025 mengalami peningkatan signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi beras mencapai 16,55 juta ton, naik 11,95% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

  • Amran Sulaiman Dijagokan Jadi Ketum PPP, Tapi Begini Responsnya…

    Amran Sulaiman Dijagokan Jadi Ketum PPP, Tapi Begini Responsnya…

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memilih tak ambil pusing soal namanya yang masuk dalam bursa calon Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di tengah isu yang terus bergulir, Amran memberi respons singkat namun tegas.

    “Kita urus pangan aja dulu,” tutur Amran saat ditanya wartawan usai menghadiri pemotongan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6), di Makassar, Sulawesi Selatan.

    Amran memang dikenal sebagai sosok teknokrat yang lebih memilih fokus pada tugas utamanya. Di periode keduanya sebagai Menteri Pertanian, ia terus mengejar target ambisius dalam mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Meski memiliki kedekatan dengan sejumlah elite politik nasional, termasuk mantan Presiden Joko Widodo, hingga kini Amran belum menunjukkan sinyal kuat terkait afiliasi partai politik. Namun, peluangnya memimpin PPP terbuka lebar.

    Di beberapa kesempatan, Amran menegaskan komitmennya dalam mendukung penuh program-program strategis pemerintah di sektor pangan. Ia tak menunjukkan ambisi politik, meski sorotan terhadapnya makin menguat.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M. Romahurmuziy atau Rommy secara terbuka menyebut Amran sebagai kandidat kuat Ketua Umum PPP, bahkan menyebut hal itu berasal dari usulan mantan Presiden Jokowi.

    “Beberapa kali diskusi saya dengan Pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata Rommy dalam keterangan pers yang diterima Antara.

  • Digadang masuk bursa Ketum PPP,  Amran Sulaiman:  Urus pangan dulu

    Digadang masuk bursa Ketum PPP, Amran Sulaiman: Urus pangan dulu

    Makassar (ANTARA) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman belum menanggapi serius terkait digadang-gadangkan masuk dalam bursa pencalonan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

    “Kita urus pangan aja dulu,” tutur Amran singkat menjawab pertanyaan wartawan berkaitan isu tersebut disela menyaksikan pemotongan hewan kurban di Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

    Selama ini Amran lebih fokus menyelesaikan tugasnya di periode kedua untuk mencapai target ketahanan serta swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.

    Sejauh ini, sosok Amran diketahui tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, kendati kedekatannya dengan sejumlah ketua umum parpol hingga mantan Presiden Joko Widodo. Namun belum terlihat arah politiknya kemana, walaupun peluang menjadi ketum partai berlambang Kabah itu sangat besar.

    Dalam berbagai kesempatan Menteri Amran menyampaikan kepada masyarakat dan pihak terkait lainnya mendukung penuh program pemerintah mencapai ketahanan serta swasembada pangan.

    Sebelumnya, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP M.Romahurmuziy (Rommy) menjagokan Amran Sulaiman menjadi Calon Ketua Umum PPP berdasarkan usulan dari mantan Presiden RI Joko Widodo.

    “Beberapa kali diskusi saya dengan pak Jokowi, termasuk yang di Solo, memang salah satu sebab mengapa kemudian semakin fokus nama Pak Amran karena Pak Jokowi tahu persis kualitas dan totalitas Pak Amran jika diberikan sebuah amanah,” kata Rommy dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, beberapa waktu lalu

    Menurut Rommy, Amran memang memiliki segala kriteria yang dibutuhkan untuk memimpin PPP. Dari segi ketokohan, Amran dinilai memiliki etos kerja yang baik karena dianggap berhasil menakhodai Kementerian Pertanian di era Jokowi maupun Presiden Prabowo Subianto.

    Selain itu, latar belakang Amran Sulaiman yang juga sebagai pengusaha dianggap dapat mendukung PPP dari segi logistik untuk membawa PPP maju.

    Pewarta: M Darwin Fatir
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Data Stok Beras Dimanipulasi, Mentan Amran Murka

    Data Stok Beras Dimanipulasi, Mentan Amran Murka

    Makassar, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmennya dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional. Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan.

    “Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan. Kami minta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen. Sekarang beras kita banyak, tetapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar (ada yang memainkan data),” kata Amran, Jumat (6/6/2025).

    Menurut Mentan Amran, pihak yang terlibat dalam manipulasi data tersebut telah mengakui kesalahannya. Namun, proses hukum akan tetap berjalan demi menegakkan keadilan bagi petani.

    “Mereka meminta maaf ke Satgas Pangan, tetapi saya katakan tidak! Pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dibiarkan. Seandainya stok kita kurang, pasti jawabannya impor. Padahal stok kita cukup, tidak kurang. Akhirnya kalau kita impor, yang terpukul adalah petani. Mereka bisa tidak semangat berproduksi. Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Amran juga menyampaikan bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, perhatian besar terus diberikan kepada sektor pertanian. Hal ini dilakukan melalui program bantuan pupuk dan kebijakan harga yang berpihak kepada petani.

    “Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani. Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tutup Mentan Amran.

  • Mentan Amran Minta Satgas Pangan Tindak Tegas Mafia Beras

    Mentan Amran Minta Satgas Pangan Tindak Tegas Mafia Beras

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya upaya manipulasi data stok beras yang dilakukan oleh oknum tertentu. 

    Amran menyampaikan, saat ini oknum tersebut telah diproses oleh Satgas Pangan. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.

    “Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokannya. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” ungkap Amran dalam keterangannya, Jumat (6/6/2025).

    Amran mengatakan, oknum tersebut telah meminta maaf atas perbuatannya. Kendati begitu, dia meminta Satgas Pangan untuk tetap melanjutkan kasus tersebut ke jalur hukum.

    “Mereka meminta maaf ke Satgas Pangan, tapi saya katakan tidak! Pemeriksaan harus tetap dilanjutkan. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

    Menurutnya, tindakan manipulasi data tidak boleh dibiarkan. Pasalnya, ketika stok beras dalam negeri kurang, pemerintah perlu memenuhi kebutuhan melalui impor.

    Namun, ketika data tersebut dimanipulasi, hal tersebut dapat merugikan para petani dalam negeri dan menurunkan semangat untuk berproduksi.

    Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Amran menegaskan bahwa pemerintah terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.

    “Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani. Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150-160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” pungkasnya. 

  • Mentan Andi Amran Sulaiman Kurban 62 Ekor Sapi

    Mentan Andi Amran Sulaiman Kurban 62 Ekor Sapi

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman merayakan Iduladha 1446 hijriah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Ia salat Ied di gedung AAS Building Jalan Urip Sumoharjo Kota Makassar, Jumat (6/6/2025) pagi.

    Selepas salat Ied, Amran melakukan pemotongan hewan kurban secara simbolis di pelataran gedung Brigade Siaga Bencana, Jalan Urip Sumoharjo, Kecamatan Panakkukang, Kota Makassar.

    62 ekor sapi dikurbankan Amran Sulaiman pada Iduladha 1446 hijriah ini. 17 ekor di antaranya disebar di sejumlah kabupaten kota di Sulsel. Selebihnya dibagikan di sejumlah daerah.

    “Kita bagikan kepada saudara-saudara kita yatim piatu, fakir miskin, kaum duafa,” kata Amran Sulaiman.

    Amran berharap agar momentum Iduladha menjadi semangat kurban sehingga harus menjadi pendorong bagi semua untuk merawat nilai-nilai persaudaraan dan saling berbagi.

    Menurutnya, kurban bukan hanya tentang memenuhi kewajiban agama, tetapi juga tentang membina hubungan yang erat antara sesama manusia, tidak terkecuali dalam keberagaman yang ada di Indonesia.

    “Setiap tahun kita bagikan kepada saudara-saudara yang kurang mampu. Kami pernah merasakan penderitaan selama puluhan tahun,” kata Amran.

    Seusai pemotongan hewan kurban, Amran Sulaiman bertolak ke Kabupaten Bone untuk memantau pemotongan sapi kurban Presiden Prabowo. (*)