Tag: Amran Sulaiman

  • BYD & VinFast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian, Bakal Diminta Ganti 3 Kali Lipat

    BYD & VinFast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian, Bakal Diminta Ganti 3 Kali Lipat

    Jakarta

    Produsen mobil listrik asal Vietnam Vinfast, dan BYD yang berasal dari China membangun pabrik di wilayah Subang, Jawa Barat. Namun, pembangunan pabrik itu dilakukan di atas lahan sawah yang masih berstatus Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

    Untuk itu pemerintah meminta kedua perusahaan besar mengganti lahan yang telah digunakan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan langkah itu perlu dilakukan tidak hanya investasi yang berjalan saja, tetapi lahan pertanian juga harus mendapatkan perhatian. Pihaknya berjanji akan menyelesaikan hal ini secara cepat.

    “Beliau ingin buka sementara membangun pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat. Karena ini kita akan dorong investor investasi agar terbuka lapangan kerja,” ujar Amran di Kementerian Pertanian, Rabu (13/8/2025).

    Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerangkan status lahan yang dibangunkan pabrik memang masih LP2B dalam Peta Data Tata Ruang. Walaupun saat ini sudah tidak lagi berbentuk sawah.

    Untuk itu pihaknya meminta mendapat ganti atas lahan yang telah dibangunkan pabrik itu. Dedi menyebut telah mendapat rekomendasi bahwa akan mendapatkan penggantian lahan sebesar 3 kali lipat dari yang digunakan oleh kedua pabrik tersebut.

    “Ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan. Dan tadi saya mendapat rekomendasi strategik adalah mengganti 3 kali lipat. Jadi kalau ada areal LP2B namanya LP2B 200 ha maka nanti disiapkan 600 ha sawah baru,” terang Dedi.

    Ia menyebutkan, rencananya pergantian itu akan menggunakan lahan di Indramayu. Dedi berharap pergantian lahan ini akan cepat selesai, sehingga mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

    “Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang. Ini adalah bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan lapangan kerja,” jelas Dedi.

    (ada/hns)

  • Prabowo Guyur Rp8 Triliun Kembangkan Komoditas Perkebunan, Apa Saja?

    Prabowo Guyur Rp8 Triliun Kembangkan Komoditas Perkebunan, Apa Saja?

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengucurkan anggaran Rp8 triliun untuk pengembangan komoditas perkebunan strategis.

    Amran menjelaskan bahwa komoditas itu mencakup kelapa, kakao, tebu, pala, dan jambu mete, dengan perluasan lahan mencapai 800.000 hektare (ha).

    “Ini kita akan membantu petani-petani seluruh Indonesia. Total luasan kurang lebih 800.000 ha. Insyaallah nanti melibatkan sekitar 1 juta orang pekerja,” katanya dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

    Lebih lanjut, Amran memaparkan bahwa PT Perkebunan Nusantara (PTPN) akan menjadi ujung tombak dari program pengembangan komoditas perkebunan ini.

    Tebu menjadi salah satu komoditas yang mendapatkan atensi lebih. Kementan menyatakan bakal melakukan penanaman kembali alias replanting sekitar 100.000 ha tebu dalam beberapa bulan ke depan.

    “Nanti khususnya tebu, kita replanting kurang lebih 100.000 dan kemungkinan besar kita akan selesaikan dalam waktu 6 bulan,” tuturnya.

    Dengan demikian, jika program ini terus berlanjut, Amran menargetkan bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada gula putih dalam waktu 2 tahun ke depan.

    Terpisah, Mahmudi selaku Direktur Produksi dan Pengembangan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) mengatakan bahwa pihaknya menargetkan produksi gula dapat menembus 1 juta ton pada akhir tahun ini.

    Dia memaparkan capaian produksi gula perseroan pada tahun lalu berkisar 850.000 ton. Dengan demikian, target pertumbuhan produksi gula yang ditetapkan PTPN III mencapai 15% secara tahunan.

    Menurut Mahmudi, kontribusi dari PTPN diharapkan mampu mendorong produksi gula nasional yang pada 2024 lalu mencapai 2,4 juta ton.

    “Tahun lalu [produksi gula nasional] 2,4 juta ton, tahun ini kita merencanakan minimum 2,7 juta ton. Mudah-mudahan ini menjadi produksi tertinggi secara nasional,” ujarnya saat ditemui wartawan.

  • Mentan Setuju Lahan Sawah Dipakai Bangun Pabrik BYD & Vinfast, Asalkan…

    Mentan Setuju Lahan Sawah Dipakai Bangun Pabrik BYD & Vinfast, Asalkan…

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ihwal penyelarasan lahan untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik BYD dan VinFast di Subang, Jawa Barat.

    Amran memaparkan bahwa terdapat area persawahan di lahan pabrik sejumlah perusahaan seperti BYD dan VinFast tersebut, sehingga perlu untuk diselesaikan bersama.

    “Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan, kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat, karena ini kita akan dorong investor untuk investasi agar terbuka lapangan kerja khususnya Jawa Barat,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

    Lebih lanjut, Dedi memerinci bahwa peta tata ruang kawasan pabrik tersebut masih memuat kalimat lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), meskipun dia mengeklaim bahwa area sawah telah nihil. Itu sebabnya, dia menyebut bahwa penyelarasan ini dilakukan agar investasi berjalan dan lahan pertanian dapat tergantikan.

    Dedi lantas mengaku mendapatkan rekomendasi strategis dari Kementan untuk mengganti lahan pengganti baru sebanyak tiga kali lipat dari peta yang ada.

    “Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat, dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang,” ujar politikus Partai Gerindra ini.

    Berdasarkan catatan Bisnis, merek kendaraan listrik atau EV asal China, BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Rencana investasinya sekitar Rp11,7 triliun.

    Selanjutnya, merek EV asal Vietnam, VinFast juga sedang dalam proses pembangunan pabrik senilai US$1,2 miliar dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Jenama asal China lainnya seperti Geely berinvestasi Rp43,86 miliar dengan kapasitas produksi 20.000 unit per tahun.

    Tak ketinggalan, PT National Assemblers memiliki kapasitas pabrik 31.000 unit EV per tahun. Pabrik tersebut digunakan oleh merek Maxus dengan investasi Rp468 miliar dengan kapasitas 6.000 unit per tahun, lalu AION 19.000 unit, dan Citroen 6.000 unit per tahun.

  • Stok Beras di Ritel Kosong, Mentan: Konsumen Beralih ke Pasar Tradisional

    Stok Beras di Ritel Kosong, Mentan: Konsumen Beralih ke Pasar Tradisional

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan adanya tren pergeseran pembelian beras di pasar tradisional selagi stok beras di gerai ritel modern kosong.

    Menurutnya, usai temuan beras premium oplosan menyeruak beberapa waktu lalu, konsumen cenderung lebih mempercayai pasar tradisional karena penjualan yang transparan, terbuka, dan murah.

    “Kalau [beras] premium, harganya Rp17.000-Rp18.000. Di sini [pasar tradisional] harganya Rp13.000, sudah bagus berasnya. Itu secara alami nanti terjadi pergerakan,” kata Mentan dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

    Dia kemudian memaparkan bahwa selama ini terdapat kompetisi antara penjual besar dan penjual kecil dalam distribusi beras.

    Amran mengatakan bahwa gerai ritel modern mendapatkan suplai beras dari produsen yang juga berkapasitas besar hingga 1.000 ton per hari.

    Sebaliknya, pasar tradisional hanya mendapatkan suplai dari pabrik penggilingan kecil maupun petani-petani. Dia menyebut bahwa pemerintah berupaya memberdayakan kelompok kecil ini agar lebih bersaing di tengah masyarakat.

    “Persoalannya, kita mau memihak pada siapa? Yang kecil atau yang besar? Pemerintah menginginkan bagaimana yang kecil ini jangan tertindas supaya dia [memberdayakan] ekonomi kerakyatan,” ujarnya.

    Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) sebelumnya sempat melakukan penarikan sejumlah merek beras premium yang diduga oplosan. Hal tersebut menyebabkan stok beras di gerai-gerai ritel modern langka.

    Ketua Umum Aprindo Solihin mengatakan bahwa pihaknya akan kembali menjual beras premium. Hanya saja, harga penjualannya bakal dipangkas dari harga sebelumnya.

    Dia mengatakan harga jual beras kemasan seperti merek Sania dan Fortune juga akan dibanderol lebih murah Rp1.500, alias turun dari harga eceran tertinggi (HET) Rp74.500 menjadi Rp73.000 per 5 kg.

    “Di antara produsen-produsen, ada satu produsen yang bersedia untuk dipotong harga jualnya. Awalnya dipotong Rp1.000 per 5 kg, lalu ditambah Rp500. Jadi, mulai hari ini, beras premium sesuai HET dipotong Rp1.500,” kata Solihin kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Jumat (8/8/2025).

  • Mentan Amran Ungkap Kerja Sama dengan Peru jadi Momentum RI Tingkatkan Produk Pertanian

    Mentan Amran Ungkap Kerja Sama dengan Peru jadi Momentum RI Tingkatkan Produk Pertanian

    JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Negara, Jakarta, Senin, 11 Agustus.

    Salah satu fokus utama pembahasan adalah penguatan kerja sama di bidang ketahanan pangan.

    Amran bilang, kedua negara telah menjalankan Kesepahaman mencakup pengembangan pertanian cerdas, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta fasilitasi akses pasar.

    “Momentum ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan ekspor produk unggulan pertanian kita. Harapannya hubungan yang terjalin dapat mendorong kemitraan yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” kata Amran dalam keterangan resmi.

    Sementara itu, Presiden Prabowo dalam sambutannya menyampaikan kegembiraannya dapat kembali bertemu Presiden Dina setelah pertemuan di KTT APEC, Peru, November 2024 lalu.

    “Kunjungan Yang Mulia hari ini menandai babak baru hubungan persahabatan kita, khususnya dalam memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang,” ungkap Prabowo.

    Kedua negara sepakat untuk meningkatkan perdagangan dan memperluas kemitraan, termasuk di sektor pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan, dan pertahanan. Kesepakatan ini turut dituangkan dalam deklarasi bersama peringatan 50 tahun hubungan diplomatik.

    Pertemuan tersebut juga menyambut penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia–Peru yang diselesaikan dalam waktu 14 bulan.

    Perjanjian ini diharapkan memperluas akses pasar dan meningkatkan nilai perdagangan kedua negara, termasuk di sektor pertanian dan pangan.

    Presiden Dina menyebut kerja sama pertanian dan pangan sebagai sektor strategis, mengingat Peru merupakan salah satu pengekspor utama buah segar dan superfood seperti quinoa, chia, dan blueberry.

    “Konsumen Indonesia telah menikmati anggur dan quinoa asal Peru, dan saya dengan senang hati mengumumkan bahwa blueberry kini akan masuk ke pasar Indonesia,” ujarnya.

  • Mentan Amran Beberkan Kerja Sama RI-Peru, dari Buah Sampai Pertahanan

    Mentan Amran Beberkan Kerja Sama RI-Peru, dari Buah Sampai Pertahanan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, Indonesia dan Peru siap memperluas kolaborasi di sektor pertanian. Hal ini menjadi salah satu hasil penting dari pertemuan kenegaraan antara Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Republik Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di Istana Negara, Jakarta, Senin (11/8/2025) kemarin.

    Amran menjelaskan, kedua negara telah memiliki landasan kerja sama melalui Nota Kesepahaman (MoU) Indonesia-Peru tentang Kerja Sama Pertanian yang disepakati beberapa tahun lalu. Dari kesepakatan itu, sejumlah inisiatif strategis mulai dijalankan, mencakup pengembangan pertanian cerdas (smart agriculture), peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian, serta fasilitasi akses pasar yang lebih luas.

    “Momentum ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk mendorong peningkatan ekspor produk unggulan pertanian kita. Harapannya hubungan yang terjalin dapat mendorong kemitraan yang saling menguntungkan bagi kedua negara,” ujar Amran dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (12/8/2025).

    Sebelumnya, pada pertemuan kenegaraan yang juga menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Peru, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan kegembiraannya bisa kembali bertemu Presiden Dina Boluarte setelah pertemuan di KTT APEC, November 2024 lalu.

    “Kunjungan Yang Mulia hari ini menandai babak baru hubungan persahabatan kita, khususnya dalam memperkuat kerja sama strategis di berbagai bidang,” kata Presiden Prabowo.

    Adapun salah satu fokus pembahasan dalam pertemuan kemarin adalah penguatan ketahanan pangan. “Kita akan bekerjasama untuk meningkatkan perdagangan di antara kedua negara kita. Hari ini juga kita telah selesai membuat deklarasi bersama dalam rangka memperingati 50 tahun kerjasama. Kita sepakat kerjasama dalam bidang pangan, pertambangan, transisi energi, perikanan dan juga di bidang pertahanan,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, kedua pemimpin menyambut penandatanganan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) Indonesia-Peru, yang rampung hanya dalam waktu 14 bulan. Perjanjian ini diharapkan membuka akses pasar lebih luas, termasuk bagi komoditas pertanian dan pangan.

    Presiden Dina menegaskan, sektor pertanian menjadi prioritas bagi Peru. “Peru adalah salah satu pengekspor utama buah segar dan superfood dunia seperti quinoa, chia, dan blueberry. Konsumen Indonesia telah menikmati anggur dan quinoa asal Peru, dan saya dengan senang hati mengumumkan bahwa blueberry kini akan masuk ke pasar Indonesia,” tutur Presiden Dina.

    Menurutnya, lima dekade persahabatan telah membentuk hubungan kokoh antara kedua negara, dengan landasan kepentingan bersama seperti perdagangan bebas, kerjasama ketahanan pangan, dan pembangunan berkelanjutan.

    (hoi/hoi)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Prabowo: Indonesia-Peru sepakat wujudkan solusi dua negara Palestina

    Prabowo: Indonesia-Peru sepakat wujudkan solusi dua negara Palestina

    “Tentang masalah global, kami sangat menghargai sikap Peru yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kami akan kerja sama untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya solusi dua negara,”

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Peru sepakat untuk bersama-sama negara lainnya membantu mewujudkan solusi dua negara Palestina sehingga diharapkan kekerasan yang selama ini dialami rakyat Palestina dapat berakhir.

    Isu mengenai Palestina menjadi salah satu topik yang dibahas oleh Presiden Prabowo dan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra dalam pertemuan empat mata di Ruang Kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

    “Tentang masalah global, kami sangat menghargai sikap Peru yang mendukung kemerdekaan Palestina. Kami akan kerja sama untuk bersama-sama mewujudkan tercapainya solusi dua negara,” kata Presiden Prabowo saat menyampaikan pernyataan pers bersama selepas pertemuan di Istana Merdeka.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Boluarte menyampaikan Indonesia dan Peru merupakan negara yang punya kesamaan pandangan, termasuk di antaranya ingin memajukan demokrasi, membela multilateralisme, menegakkan hukum internasional, mendukung perdagangan bebas, meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan, dan sama-sama ingin mewujudkan ketahanan pangan dan pembangunan yang berkelanjutan.

    “Lima dekade persahabatan, kerja sama, dan saling pengertian telah membentuk hubungan yang kokoh dan langgeng, berdasarkan kepentingan bersama,” kata Presiden Boluarte saat menyampaikan pernyataan pers bersama.

    Presiden Peru Dina Boluarte menyambangi Istana Merdeka untuk melaksanakan kunjungan kenegaraan, Senin. Kunjungan Boluarte itu merupakan yang pertama kali dilaksanakan oleh Presiden Peru sejak dua negara membuka hubungan diplomatik pada 12 Agustus 1975.

    Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo menganugerahi Presiden Boluarte tanda kehormatan tertinggi Bintang Republik Indonesia Adipurna. Presiden Prabowo menyebut Presiden Boluarte banyak berjasa meningkatkan hubungan dan persahabatan Indonesia dan Peru.

    Kemudian, dalam rangkaian kunjungan yang sama, Indonesia dan Peru juga menandatangani dokumen perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) setelah dua negara berunding selama 14 bulan. Presiden Prabowo menyambut baik CEPA Indonesia-Peru, dan menilai perundingan itu berjalan relatif cepat, mengingat umumnya negosiasi CEPA dapat berjalan hingga bertahun-tahun,

    Dalam rangkaian kunjungannya di Jakarta, Presiden Boluarte didampingi oleh Menteri Luar Negeri Elmer Schialer Salcedo, Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez-Reyes Espejo, Menteri Pembangunan Agraria dan Irigasi Ángel Amnero Campo, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Úrsula Desilú León Chempén, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Enrique Vilchez Vilchez, Duta Besar Republik Peru untuk Republik Indonesia Luis Tsuboyama, dan Direktur Jenderal untuk Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Peru Fernando Quiros Campos.

    Sementara itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Perdagangan Budi Santoso , Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Prabowo sambut Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka

    Prabowo sambut Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka

    Presiden RI Prabowo Subianto saat menyambut ketibaan Presiden Laos Dina Ercilia Boluarte Zegarra di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, untuk menghadiri pertemuan bilateral membahas kerja sama kedua negara. (ANTARA/Andi Firdaus)

    Prabowo sambut Presiden Peru Dina Boluarte di Istana Merdeka
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 11 Agustus 2025 – 12:25 WIB

    Elshinta.com – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, untuk menghadiri pertemuan bilateral membahas kerja sama kedua negara. Seremonial penyambutan dimulai dari kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, di mana kendaraan yang membawa Presiden Boluarte disambut oleh pasukan berkuda (kavaleri) dan dikawal hingga memasuki kawasan Istana Merdeka, Jakarta.

    Di samping Istana Merdeka, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto yang berpakaian kemeja biru muda dibalut jas hitam dan berkopiah, menyambut ketibaan Boluarte dan bersalaman. Selanjutnya, kedua Kepala Negara menuju teras Istana Merdeka untuk menyaksikan penampilan Pasukan Jajar Kehormatan serta dentuman meriam sebanyak 21 kali sebagai tanda kehormatan kenegaraan terhadap tamu negara dari kalangan kepala negara.

    Ketibaan Presiden Boluarte sekitar pukul 10.07 WIB, turut disambut oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Perdagangan Budi Santoso , Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Megeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi.

    Sedangkan Presiden Peru didampingi Menteri Luar Negeri Elmer Schialer Salcedo, Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez-Reyes Espejo, Menteri Pembangunan Agraria dan Irigasi Ángel Amnero Campo, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Úrsula Desilú León Chempén, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Enrique Vilchez Vilchez, Duta Besar Republik Peru untuk Republik Indonesia Luis Tsuboyama, dan Direktur Jenderal untuk Asia dan Oseania, Kementerian Luar Negeri Peru Fernando Quiros Campos.

    Rangkaian acara berlanjut dengan pemutaran lagu kebangsaan kedua negara dan perkenalan delegasi masing-masing. Seusai prosesi penyambutan, Presiden Prabowo dan Presiden Boluarte menuju Ruang Kredensial Istana Merdeka untuk sesi foto bersama dan penandatanganan buku tamu.

    Selanjutnya, Presiden Prabowo mempersilakan Presiden Boluarte memasuki ruang kerjanya untuk melaksanakan agenda pertemuan bilateral tertutup. Menurut keterangan Sekretariat Presiden, hasil pembahasan dari pertemuan tersebut akan disampaikan melalui pernyataan bersama setelah kedua kepala negara menyantap jamuan makan siang.

    Diketahui, Presiden Prabowo sempat mengundang Boluarte berkunjung ke Indonesia. Undangan itu disampaikannya saat mengunjungi Peru, pertengahan November 2024. Kedua negara berkomitmen untuk menyelesaikan Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) dalam enam bulan ke depan. Kepala Negara optimistis, perjanjian tersebut dapat ditandatangani pada kunjungan Boluarte ke Indonesia bersama delegasinya.

    Sumber : Antara

  • Bertemu Presiden Peru Dina Boluarte, Prabowo: Kita Punya Kepentingan Sama, Ingin Sejahterakan Rakyat – Page 3

    Bertemu Presiden Peru Dina Boluarte, Prabowo: Kita Punya Kepentingan Sama, Ingin Sejahterakan Rakyat – Page 3

    Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan kenegaraan Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, di Istana Merdeka Jakarta, Senin (11/8/2025). Ini merupakan kunjungan balasan dari lawatan Prabowo ke Peru pada November 2024 lalu.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Presiden Dina Boluarte tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 10.05 WIB. Iring-iringan mobil yang membawa Presiden Dina Boluarte sempat memasuki kawasan Monumen Nasional (Monas).

    Puluhan pasukan berkuda yang membawa bendera Indonesia turut mengiringi rangkaian mobil Presiden Dina Boluarte hingga ke Istana Merdeka.

    Sejumlah pelajar sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah dasar (SD) menggunakan seragam menyambut kedatangan Presiden Peru baik dari kawasan Monas maupun di Istana Merdeka. Mereka membawa bendera Indonesia dan Peru.

    Prabowo yang mengenakan setelan jas langsung menyambut kedatangan Presiden Dina Boluarte di depan pintu mobil. Prabowo dan Presiden Dina Boluarte saling berjabat tangan.

    Kemudian, Prabowo dan Presiden Dina Boluarte mengikuti upacara penyambutan pemimpin negara. Lagu kedua negara dikumandangkan yang diselingi bunyi meriam sebanyak 21 kali.

    Usai upacara, Prabowo dan Presiden Dina Boluarte mengenalkan para delegasi masing-masing. Prabowo tampak didampingi Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.

    Selanjutnya, Prabowo mengajak Presiden Dina Boluarte masuk ke ruang kredensial Istana Merdeka untuk menandatangani buku tamu dan berfoto bersama. Setelah itu, keduanya melakukan pertemuan empat mata yang digelar tertutup di ruang kerja presiden.

     

  • Presiden Peru ingin CEPA diteken agar mudah pasok blueberry ke RI

    Presiden Peru ingin CEPA diteken agar mudah pasok blueberry ke RI

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Peru Dina Ercilia Boluarte Zegarra ingin perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif (CEPA) antara Indonesia dan Peru segera diteken sehingga Peru ke depannya dapat lebih mudah memasok komoditas unggulannya seperti delima dan blueberry ke Indonesia.

    Presiden Peru mengutarakan langsung keinginannya itu di hadapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam acara jamuan makan siang (working luncheon) di Ruang Oval, Istana Merdeka, Jakarta, Senin.

    “Kehadiran kami, Bapak Presiden dimaksudkan untuk semakin memperkuat hubungan dagang kita. Kami akan segera menandatangani CEPA agar blueberry kami dapat memasuki pasar Indonesia, dan delima juga sedang dalam proses,” kata Presiden Boluarte kepada Presiden Prabowo, sebagaimana diterjemahkan dari Bahasa Spanyol.

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Boluarte juga berterima kasih kepada Presiden Prabowo karena telah membuat kebijakan yang dapat memangkas proses dan prosedur yang rumit menjadi lebih ringkas. “Terima kasih Bapak Presiden,” ujar Dina Boluarte.

    Presiden Boluarte tiba di Jakarta, Minggu (10/8) setelah menempuh penerbangan lebih dari satu hari dari Lima, ibu kota Peru. Di Jakarta, Presiden Boluarte menyambangi Istana Merdeka untuk kunjungan kenegaraan, sekaligus memenuhi undangan Presiden Prabowo saat keduanya bertemu dalam acara KTT APEC tahun 2024 di Lima.

    “Sejak saat itu, kami telah berupaya, melalui Kementerian Luar Negeri kami untuk mewujudkan kunjungan ini. Bertepatan dengan kunjungan ini, seperti yang telah Bapak sampaikan, kita akan merayakan 50 tahun persahabatan antara dua negara, Indonesia dan Peru bersaudara,” kata Dina Boluarte kepada Prabowo.

    Di Istana Merdeka, kedatangan Presiden Peru disambut dengan upacara kehormatan. Iring-iringan pasukan berkuda mengawal mobil kepresidenan yang membawa Presiden Boluarte. Presiden Prabowo, selaku tuan rumah, menyambut kedatangan tamunya itu di sisi samping Istana Merdeka. Keduanya kemudian bersalaman, dan Presiden Prabowo mengajak tamunya masuk ke dalam Istana.

    Presiden Boluarte kemudian menandatangani buku tamu di Ruang Kredensial, kemudian dengan Presiden Prabowo, keduanya menjalani sesi foto bersama. Presiden Prabowo dan Presiden Boluarte kemudian masuk ke Ruang Kerja Presiden RI untuk pertemuan empat mata yang berlangsung tertutup.

    Dalam rangkaian kunjungannya ke Jakarta, Presiden Boluarte didampingi oleh Menteri Luar Negeri Elmer Schialer Salcedo, Menteri Ekonomi dan Keuangan Raúl Pérez-Reyes Espejo, Menteri Pembangunan Agraria dan Irigasi Ángel Amnero Campo, Menteri Perdagangan Luar Negeri dan Pariwisata Úrsula Desilú León Chempén, Sekretaris Jenderal Kantor Kepresidenan Enrique Vilchez Vilchez, Duta Besar Republik Peru untuk Republik Indonesia Luis Tsuboyama, dan Direktur Jenderal untuk Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Peru Fernando Quiros Campos.

    Sementara itu, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Perdagangan Budi Santoso , Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.