Tag: Amran Sulaiman

  • Rangkap Jabatan Mentan & Kepala Bapanas, Amran Singgung Efisiensi

    Rangkap Jabatan Mentan & Kepala Bapanas, Amran Singgung Efisiensi

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman resmi melakukan serah terima jabatan sebagai kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), menggantikan Arief Prasetyo Adi.

    Amran tak banyak berkomentar mengenai rangkap jabatan di dua institusi. Dia mengatakan bahwa dirinya hanya mendapatkan penugasan dari Presiden Prabowo Subianto.

    “Ini pertanyaan agak berat ya [terkait pertimbangan penggabungan Kementerian Pertanian dan Bapanas]. Karena kita ini hanya ikut perintah, ikut perintah dari atasan,” kata Amran dalam konferensi pers seusai serah terima jabatan Kepala Bapanas di Kantor Bapanas, Jakarta, Senin (13/10/2025).

    Namun, Amran menjelaskan bahwa sebelumnya Badan Pangan berada di bawah lingkup Kementan.

    “Dulu kan Badan Pangan di bawah Kementerian Pertanian, termasuk Karantina. Mungkin, mungkin salah satu adalah efisiensi,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, Amran berharap Indonesia dapat mencapai swasembada pangan jika tak ada gangguan dalam 2–3 bulan ke depan. Dia menuturkan bahwa swasembada pangan ini juga merupakan hasil kerja keras dengan eks Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

    “Itu buah tangan beliau [Arief Prasetyo Adi] juga sehingga kita bisa, pangan kita bisa insyaallah swasembada ke depan. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih Pak Arief dengan ibu. Beliau putra terbaik bangsa yang aku kenal sejak 10 tahun yang lalu,” tuturnya.

    Penunjukan Mentan Amran sebagai kepala Bapanas sebagaimana tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 116/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 9 Oktober 2025.

    “Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional, disertai ucapan terima kasih atas pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut,” demikian bunyi Keppres tersebut.

    Berikutnya, Presiden Prabowo mengangkat Andi Amran Sulaiman sebagai kepala Bapanas. Adapun, Amran diberikan hak keuangan dan fasilitas lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

  • Amran Ngamuk, Cabut Izin 2.039 Kios Distributor Pupuk karena Ini

    Amran Ngamuk, Cabut Izin 2.039 Kios Distributor Pupuk karena Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan, pemerintah telah mengambil langkah tegas terhadap ribuan kios dan distributor pupuk yang terbukti menaikkan harga di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET). Sebanyak 2.039 izin usaha dicabut setelah ditemukan pelanggaran berupa kenaikan harga pupuk rata-rata 18%-20% di berbagai daerah.

    “Hari ini kami umumkan, 2.039 kios distributor yang bermasalah, izinnya dicabut. Tapi yang menganggap bahwa mereka benar boleh menyampaikan klarifikasi kepada direksi. Tetapi hari ini kita cabut. Ini nggak boleh. Nggak boleh terjadi. Ini permainan sudah lama,” ujar Amran saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (13/10/2025).

    Amran menjelaskan, pelanggaran tersebut terdeteksi dalam 6.383 kejadian, di mana satu kios bisa melakukan lebih dari satu pelanggaran, seperti menaikkan harga pupuk Urea dan NPK secara bersamaan.

    “Kami turunkan tim untuk mengecek satu per satu, dan bukti-buktinya ada,” ujarnya.

    Ia mengungkapkan, sebelumnya hanya sekitar 30 izin kios yang dicabut dalam setahun terakhir. Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih luas, jumlah pelanggaran ternyata mencapai ribuan. Amran memperkirakan kerugian petani akibat praktik curang ini mencapai Rp600 miliar per tahun.

    “Itu yang kedapatan, yang tidak kedapatan bisa lebih besar lagi. Kalau 10 tahun, kan Rp6 triliun. Kasihan petani kita. Kita harus jaga mereka. Ada 160 juta petani kita jaga. Mereka pahlawan pangan kita,” tegas dia.

    Tak Ganggu Distribusi

    Meski ribuan izin kios atau distributor dicabut, Amran memastikan langkah ini tidak akan mengganggu distribusi pupuk ke petani. Menurutnya, justru kebijakan ini akan memperbaiki rantai pasok dan menguntungkan petani menjelang musim tanam puncak pada Desember-Januari mendatang.

    “Kita sudah perhitungkan, justru ini akan menguntungkan petani, karena puncak tanaman nanti ada di Desember, Januari. Izinnya dicabut, diganti, dan bisa jadi pidana,” katanya.

    Amran menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan pola distribusi baru melalui koperasi desa (Kopdes) agar jalur distribusi lebih pendek dan efisien.

    “Izinnya disetop, diganti, bisa ke Kopdes. Lebih bagus kalau Kopdes. Jadi rantai pasoknya semakin pendek,” ujarnya.

    Amran menegaskan, pupuk merupakan komponen vital bagi keberlanjutan sektor pertanian. “Kalau ibarat manusia, pupuk adalah darah, maka pertanian darahnya adalah pupuk. Tanpa pupuk, kita tidak bisa tingkatkan produksi,” ucap dia.

    Ia menambahkan, berbagai regulasi yang sebelumnya memperlambat penyaluran pupuk kini telah disederhanakan.

    “Dulu ada 12 kementerian, 38 gubernur, dan 514 bupati wali kota yang harus paraf baru pupuk bisa sampai ke petani. Sekarang, atas perintah Bapak Presiden, langsung dari Kementan ke Pupuk Indonesia, langsung ke petani. Alhamdulillah sekarang sudah lancar,” jelasnya.

    Dengan perbaikan tata kelola pupuk, Amran optimistis swasembada pangan bisa segera tercapai lebih cepat dari target.

    “Dari target awal empat tahun, kemudian tiga tahun, mudah-mudahan tahun ini menjadi kenyataan. Ini mimpi besar kita, sehingga harus kita perbaiki,” pungkasnya.

    (wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Amran Ngamuk, Cabut Izin 2.039 Kios Distributor Pupuk karena Ini

    Mentan Cabut Izin 2.039 Kios Pupuk Nakal, Petani Rugi Rp 600 M/ Tahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan pemerintah telah mencabut izin 2.039 kios penjual pupuk di atas Harga Eceran Tertinggi (HET).

    Amran menyebut petani rugi hingga Rp 600 milyar per tahun akibat permainan kios nakal tersebut.

    Hal ini disampaikan Amran usai rapat Bersama PT Pupuk Indonesia di Kantor Kementan, Jakarta, pada Senin (13/10) pagi.

  • Mentan Cabut Izin 2.039 Kios-Distributor Pupuk Subsidi Nakal

    Mentan Cabut Izin 2.039 Kios-Distributor Pupuk Subsidi Nakal

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencabut izin usaha 2.039 kios hingga distributor. Langkah ini dilakukan untuk memberikan efek jera kerena diketahui sengaja menaikkan harga 18% hingga 20% pupuk subsidi.

    “2.039 kios, distributor bermasalah hari ini kami umumkan izinya dicabut. Tapi yang menganggap mereka benar boleh menyampaikan klarifikasi kepada direksi,” kata dia dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Senin (13/10/2025).

    Temuan pelanggaran kios yang sengaja menaikkan harga ini berdasarkan keluhan dari petani. Amran mengestimasi kerugian petani akibat pelanggaran dari kios nakal mencapai Rp 600 miliar dalam setahun.

    “Menaikkan harga 18%-20% seluruh Indonesia. Estimasi kerugian petani Rp 600 miliar itu yang kedapatan kalau 10 tahun Rp 6 triliun. Merugikan petani sebanyak 160 juta petani, 116 juta dengan keluarganya,” jelasnya.

    Amran menegaskan pelanggaran pada ribuan kios ini akan berlanjut pada investigasi. Ia menegaskan, kios-distributor yang terbukti melanggar akan terancam pidana.

    “Kami turunkan tim, mengecek, dan bukti-buktinya ada. Kita sudah perhitungkan, justru ini akan menguntungkan petani, karena tanaman, puncak tanaman nanti ada di Desember, Januari. Di cabut, diganti, dan bisa jadi pidana,” pungkasnya.

    Lihat juga Video: Siasat PT. Pupuk Indonesia Menangkal Kelangkaan Pupuk Subsidi

    (acd/acd)

  • Istana Ungkap Alasan Mentan Rangkap Jabatan Kepala Bapanas

    Istana Ungkap Alasan Mentan Rangkap Jabatan Kepala Bapanas

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kini resmi merangkap jabatan sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) setelah Arief Prasetyo Adi buka suara usai dicopot dari jabatan tersebut melalui Keputusan Presiden (Keppres) nomor 116/P tahun 2025.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan alasan di balik keputusan tersebut usai menghadiri pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Kertanegara, Jakarta, Minggu (12/10/2025) malam.

    Prasetyo menyebut rangkap jabatan itu dilakukan demi menjaga kesinambungan koordinasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Bapanas, mengingat fungsi keduanya yang saling berkaitan erat.

    “Jadi begini, yang pertama bahwa sebenarnya fungsi dari tugas badan pangan itu kan dulu memang ada di Kementerian Pertanian. Dan karena Mas Arief sedang ingin kita tugaskan di tempat yang lain, maka kemudian fungsi itu langsung dijabat oleh Menteri Pertanian. Mentan dan Bapanas selalu berjalan beriringan,” ujar Prasetyo.

    Lebih lanjut, Prasetyo mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah menaruh perhatian besar terhadap perbaikan sistem penyimpanan dan distribusi pangan, terutama beras.

    “Tidak secara langsung dilaporkan [mutu beras turun], tapi memang menjadi fokus Kementan maupun teman-teman di Bulog bagaimana memperbaiki manajemen penyimpanan. Kita perlu sadari gudang-gudang kita dalam kondisi perlu perbaikan, termasuk penambahan pembangunan gudang baru di 100 tempat,” jelasnya.

    Menurutnya, peningkatan produksi beras pada akhir tahun ini menuntut kesiapan kapasitas penyimpanan nasional. Karena itu, Presiden juga meminta agar TNI dan Polri turut membantu membangun “gudang inovasi” serta berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri untuk mendorong kembali keberadaan lumbung pangan desa di seluruh sentra pertanian.

    “Kita ingin seperti dulu, tiap desa punya lumbung pangan masing-masing supaya betul-betul mandiri pangan,” tambahnya.

    Termasuk, Prasetyo angkat bicara terkait dengan usulan Komisi IV DPR agar status Perum Bulog dinaikkan menjadi kementerian atau lembaga tersendiri, Prasetyo mengatakan pemerintah masih akan melakukan kajian.

    “Nanti kita kaji dulu ya. Yang pasti Bulog terus kita perbaiki. Alhamdulillah, kemarin dalam sejarah salah satu pencapaian tertinggi serapan dari Bulog, dan minggu lalu juga sudah diputuskan bahwa Bulog diberi tambahan pendanaan supaya bisa menyerap hasil panen berlimpah, baik beras maupun jagung,” ujarnya.

    Prasetyo Hadi menegaskan bahwa arah kebijakan pemerintah tetap berfokus pada ketahanan pangan nasional sebagai fondasi utama kesejahteraan masyarakat.

    “Intinya, mari kita semua kerja keras untuk memastikan yang paling utama adalah pangan dulu. Kalau pangan kita aman, perut aman, selebihnya InsyaAllah aman,” pungkasnya.

  • Arief Prasetyo Adi Bakal Dapat Tugas Baru Usai Dicopot dari Kepala Bapanas

    Arief Prasetyo Adi Bakal Dapat Tugas Baru Usai Dicopot dari Kepala Bapanas

    Jakarta

    Arief Prasetyo Adi dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) oleh Presiden Prabowo Subianto. Istana buka suara soal hal tersebut, tugas baru disebut sudah disiapkan buat Arief.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan sejauh ini fungsi dan tugas Badan Pangan Nasional kebanyakan ada di Kementerian Pertanian. Maka wajar saja Prabowo menunjuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai pengganti Arief.

    Di sisi lain, Prasetyo mengatakan pemerintah akan menyiapkan tugas baru buat Arief di tempat lain. Maka dari itu, Arief digantikan oleh Amran.

    “Jadi begini, yang pertama bahwa sebenarnya fungsi dari tugas Badan Pangan itu kan dulu memang ada di Kementerian Pertanian, dan karena Mas Arief sedang ingin kita tugaskan di tempat yang lain maka kemudian fungsi itu langsung dijabat oleh Menteri Pertanian. Mentan dan Bapanas selalu berjalan beriringan,” ungkap Prasetyo usai rapat terbatas di kediaman pribadi Prabowo, Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2025) malam kemarin.

    Sebelumnya, Arief sudah pamit usai terbitnya Keppres soal pemberhentian dirinya menjadi Kepala Bapanas. Dalam keterangannya, Arief mengaku terus diberi kepercayaan dan semangat patriotik sepanjang menjabat sebagai Kepala Bapanas.

    “Terima Kasih, saya ucapkan atas kepercayaan dan semangat patriotik yang selalu diberikan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto yang kita banggakan,” tulis Arief dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).

    Arief menyebut, Prabowo merupakan pemimpin yang memperjuangkan hak petani, peternak, nelayan, dan seluruh penduduk Indonesia. Prabowo juga disebut memiliki integritas dan sikap nasionalisme yang tinggi.

    Dia berharap Indonesia dapat tumbuh sebagaimana yang diharapkan pendahulu, yakni adil dan makmur sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945.

    “Sampai pada waktunya nanti dapat mengantarkan Negeri kita tercinta mencapai cita cita Founding Fathers: Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Adil dan Makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo, baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, Arief diberhentikan dengan hormat melalui Keppres nomor 116/P tahun 2025. Dalam Keppres yang sama, Prabowo juga mengangkat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Bapanas baru pengganti Arief.

    Lihat juga Video Mentan Amran soal Rangkap Jabatan Kepala Bapanas: Mungkin Efisiensi

    (hal/ara)

  • Arief Prasetyo Buka Suara Usai Dicopot dari Jabatan Kepala Bapanas

    Arief Prasetyo Buka Suara Usai Dicopot dari Jabatan Kepala Bapanas

    Bisnis.com, JAKARTA — Arief Prasetyo Adi buka suara usai dicopot dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang sudah diembannya beberapa tahun terakhir. Arief pun berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Adapun, pencopotan Arief sebagai orang nomor satu di Bapanas tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) nomor 116/P tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Nasional yang ditandatangani Prabowo pada 9 Oktober 2025.

    “Terima kasih saya ucapkan atas kepercayaan dan semangat patriotik yang selalu diberikan oleh Bapak Presiden Prabowo Subianto yang kita banggakan,” ucap Arief dalam keterangan resmi, Minggu (12/10/2025).

    Dia pun menyebut Prabowo selalu memperjuangkan kesejahteraan petani, peternak, dan nelayan serta seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, Prabowo juga menjunjung tinggi integritas dan nasionalisme.

    Arief menambahkan bahwa Prabowo mampu mengantarkan Indonesia mencapai cita-cita founding father, yaitu Soekarno dan Mohammad Hatta. 

    “Yakni negara kesatuan Republik Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, gemah ripah loh jinawi toto tentrem karto raharjo, baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” ucap Arief.

    Sebagaimana diketahui, Prabowo resmi mencopot Arief dari jabatannya sebagai Kepala Bapanas. Posisi Arief itu kini digantikan oleh Andi Amran Sulaiman yang juga menjabat Menteri Pertanian.

    Dalam pertimbangan Keppres Nomor 116/P Tahun 2025, Prabowo menyatakan bahwa pergantian dilakukan dalam rangka peningkatan efektivitas pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pangan.  

    “Dipandang perlu memberhentikan Kepala Badan Pangan Nasional yang diangkat dengan Keputusan Presiden Nomor 7/M Tahun 2022, serta mengangkat penggantinya,” tertulis dalam Keppres itu.

    Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih kepada Arief Prasetyo Adi atas pengabdian dan jasa-jasa yang telah diberikan selama menjabat sebagai Kepala Bapanas sejak 2022. 

    Sementara itu, dalam diktum kedua disebutkan bahwa Andi Amran Sulaiman diangkat sebagai Kepala Badan Pangan Nasional yang baru. Amran dipercaya Prabowo untuk memimpin lembaga yang bertanggung jawab terhadap stabilitas dan ketersediaan pangan nasional.

    Keppres tersebut diteken langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan disahkan sesuai salinan oleh Deputi Bidang Administrasi Aparatur Kementerian Sekretariat Negara RI, Nanik Purwanti.

  • Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

    Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen

    Kepuasan Petani terhadap Kinerja Kementan Capai 84 Persen
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kepuasan masyarakat terhadap kinerja sektor pertanian di bawah pimpinan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terus menguat. Hal tersebut terjadi seiring berbagai kebijakan strategis yang dikeluarkan Kementan.
    Peneliti Senior Litbang Kompas Budiawan Sidik Arifianto dalam diskusi Kedai Kopi, Sabtu (11/10/2025), mengatakan, kebijakan tersebut mampu menjaga optimisme petani dalam meningkatkan angka produksi.
    Alhasil, tingkat kepuasan petani menjadi jauh lebih tinggi apabila dibandingkan kepuasan responden umum dari berbagai kalangan masyarakat.
    “Responden secara umum menyatakan 77 persen kenaikan HPP berhasil menyejahterakan petani. Namun, jika kita pilah lagi respons berdasarkan pekerjaannya, di situ ada petani dan peternak yang berhubungan langsung dengan agraris. Maka, angkanya jauh lebih tinggi lagi, yaitu 84 persen petani puas dan menyambut baik kebijakan tersebut,” ujar Budiawan dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu.
    Budiawan menjelaskan hasil survei itu mengacu pada wawancara langsung atau
    face to face
    kepada masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebagai salah satu sentra padi terbesar nasional.
    Wawancara dilakukan kepada semua masyarakat sosial ekonomi, baik bawah, menengah, maupun atas.
    “Kalau bicara pangan yang kita tanya ke responden, ternyata secara umum 62 persen mereka mengikuti. Terus, kalau kita tanya lagi terkait kepuasan program ketahanan pangan di bawah Kementerian Pertanian, 71 persen dari mereka menyatakan puas,” katanya.
    Hampir rata-rata masyarakat, tambah Budiawan, puas dengan kinerja pemerintah, khususnya di Kementan.
    “Kalau kita tanya institusinya, yang ada di benak mereka adalah Kementan dan kalau ditanya lagi terkait kepuasan mereka terhadap Kementan, kepuasannya relatif lebih tinggi, yaitu sekitar 71 persen,” ucap Budiawan.
    Mengenai hal tersebut, analis komunikasi politik Hendri Satrio mengapresiasi keberhasilan pangan Indonesia di bawah Presiden Prabowo yang mendapat pengakuan lembaga internasional, baik FAO maupun USDA.
    “Diprediksi angkanya mencapai 35,6 juta ton. Kemarin juga di PBB, Pak Prabowo mengatakan, Indonesia akan menjadi lumbung pangan dunia. Mudah-mudahan ini membawa kebaikan yang akan muncul untuk Indonesia ke depan,” ucap Hendri.
    Sejalan dengan hasil survei tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) turut mencatat peningkatan kesejahteraan petani secara nasional.
    Nilai tukar petani (NTP) pada September 2025 tercatat sebesar 124,36. Angka ini meningkat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
    Angka itu menunjukkan bahwa pendapatan petani tumbuh lebih cepat ketimbang pengeluaran rumah tangga mereka.
    Kenaikan kesejahteraan tersebut tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang digagas Mentan Andi Amran Sulaiman.
    Salah satu langkah penting adalah penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) dari Rp 5.500 menjadi Rp 6.500 per kilogram.
    Kebijakan ini dinilai efektif menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan sekaligus meningkatkan semangat produksi di lapangan.
    Mentan Amran menegaskan bahwa kebijakan itu merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani.
    “Kami ingin petani sejahtera dan terus menanam. Kenaikan HPP bukan hanya soal harga, melainkan bukti bahwa negara hadir untuk memberi nilai yang layak bagi kerja keras petani,” ujar Amran.
    Peningkatan HPP dan perbaikan sistem produksi, NTP yang terus menguat, serta tingkat kepuasan petani yang mencapai 84 persen menjadi indikator kuat bahwa sektor pertanian berada di jalur positif menuju swasembada pangan dan kemandirian nasional.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo

    Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo

    Jejak Arief Prasetyo Adi: Era Ahok di DKI, Ditunjuk Jokowi, Disetop Prabowo
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Prabowo memberhentikan Arief Prasetyo Adi dari jabatan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Siapa sebenarnya sosok Arief Prasetyo Adi?
    Berdasarkan catatan pemberitaan
    Kompas.com
    , Arief Prasetyo Adi menjabat sebagai Kepala Bapanas sejak era Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi.
    Namun jejak karier di level instansi negara dari Arief ada sejak era Jakarta dipimpin Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
    Berikut profil Arief Prasetyo Adi:
    Menengok latar belakangnya, dikutip dari laman Bapanas, Arief lahir di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, pada 27 November 1974.
    Arief kemudian pindah ke Jakarta dan lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 pada 1992.
    Dia kemudian kuliah Jurusan Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya-Yogyakarta dan lulus pada 1998.
    Arief kemudian melanjutkan pendidikan Magister Teknik di universitas yang sama dan menyelesaikan gelar S2 pada 2000.
    Pada 20 Agustus 2024, Ia menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Kyungsung University, Busan, Korea Selatan.
    Dia kemudian mengawali karier di sejumlah perusahaan sampai menjabat Deputy CEO dan COO PT Bez Retailindo, Paramount Enterprise International pada 2013 sampai 2015.
    Arief juga pernah berkarier di sejumlah perusahaan retail yakni PT Lotte Shopping Indonesia, PT Hero Supermarket, Tbk (termasuk 4 tahun di Hero Timika, Freeport Area), serta Esteem Challenge, Sdn, Bhd Malaysia.
    Arief kemudian direkrut menjadi Direktur Utama Food Station Tjipinang Jaya periode 29 September 2015 sampai dengan 15 November 2020.
    Saat itu, DKI Jakarta dipimpin oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Masuknya Arief terjadi saat Ahok merombak jajaran komisaris dan direksi BUMD bidang ketersediaan pangan itu lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada 29 September 2015.
    “Iya kami ganti semuanya (direksi dan komisaris),” kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (29/9/2015).
    Saat itu, jajaran komisaris utama hingga direktur keuangan dan umum kena rombak Ahok. Melalui perombakan ini, Basuki berharap, pengurus baru PT Food Station Tjipinang Jaya lebih berlari kencang.
    Arief Prasetyo Adi melanjutkan jejak kariernya di level pusat di era Presiden Jokowi.
    Arief menjadi Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI)/ Holding BUMN Pangan ID FOOD sejak 16 November 2020.
    Arief kemudian dilantik sebagai Kepala Badan Pangan Nasional oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka pada 21 Februari 2022.
    Tahun 2023, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mundur saat berkasus korupsi dugaan suap di Kementan.
    Presiden Joko Widodo menunjuk Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Praseto Adi sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Mentan menggantikan Syahrul Yasin Limpo yang mengundurkan diri.
    “Penggantinya masih Plt, Plt-nya Pak Arief Prasetyo, Kepala Badan Pangan Nasional,” kata Jokowi dalam keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 6 Oktober 2023.
    Seiring waktu, Mentan baru ditunjuk dan terakhir ada Andi Amran Sulaiman yang menjabat secara definitif saat ini. Adapun Arief kemudian melanjutkan kerja sebagai Kepala Bapanas.
    Presiden Prabowo Subianto memberhentikan Arief Prasetyo Adi dari jabatannya sebagai Kepala Bapanas.
    Keputusan ini ditetapkan dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Bapanas yang ditetapkan, pada Kamis (9/10/2025).
    “Memutuskan, menetapkan, Keputusan Presiden tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Badan Pangan Nasional. Kesatu: Memberhentikan dengan hormat Arief Prasetyo Adi sebagai Kepala Badan Pangan Nasional,” tulis salinan Keppres tersebut.
    Kepala Negara juga mengucapkan terima kasih atas pengabdian jasa Arief selama ini.
    Sebagai penggantinya, Kepala Negara juga mengangkat Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Bapanas. Keputusan ini pun mulai berlaku pada tanggal ditetapkan, yakni 9 Oktober 2025.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mentan Amran Sulaiman Ditunjuk jadi Kepala Bapanas, Gantikan Arief Prasetyo Adi – Page 3

    Mentan Amran Sulaiman Ditunjuk jadi Kepala Bapanas, Gantikan Arief Prasetyo Adi – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas). Mentan Amran Sulaiman menggantikan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

    Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy membenarkan mengenai hal itu. Sarwo menuturkan, penunjukan itu telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Presiden tertanggal 9 Oktober 2025. Demikian mengutip Antara, Jumat (10/10/2025).

    “Kalau SK-nya baru diterima tadi sore, memang sudah diganti, dalam SK-nya per tanggal 9 Oktober 2025, berarti kemarin,” kata Sarwo.

    Namun, kata Sarwo Edhy, dokumen resmi baru diterima oleh Kepala Bapanas pada Jumat sore di Jakarta.

    “SK-nya baru diterima hari ini (Jumat,10 Oktober), sore ini,” kata dia.

    Pada hari yang sama, Edhy menuturkan, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi sebelumnya masih sempat masuk kantor seperti biasa di pagi hari, sebelum menerima informasi resmi mengenai keputusan pergantian tersebut pada sore harinya.

    “Iya, iya, sempat masuk kantor sebentar. Dari pagi ada, hanya baru tahu beliau (Arief Prasetyo Adi) sore hari,” ujar Edhy singkat.

    Sementara itu, Arief Prasetyo Adi yang dihubungi Antara belum merespons mengenai pergantian pimpinan di Bapanas tersebut.