Tag: Amran Sulaiman

  • Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Deflasi Beras Tekan Inflasi Oktober 2025, Terjadi di 23 Provinsi

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober 2025 secara umum terjadi inflasi 0,28 persen akan tetapi justru terjadi sebaliknya untuk komoditas beras yang mengalami deflasi sebesar 0,27 persen (m-to-m).

    Kondisi ini berbeda dari tren dua tahun sebelumnya, di mana beras justru mengalami inflasi pada Oktober 2022 dan 2023. Adapun deflasi pada Oktober 2025 tercatat lebih dalam dibandingkan September 2025, menunjukkan penurunan harga yang semakin signifikan di berbagai daerah.

    Secara nasional, sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi mencatat harga yang relatif stabil, dan 12 provinsi lainnya mengalami inflasi beras.

    “Terjadi deflasi beras pada Oktober 2025 lebih dalam dibandingkan dengan bulan sebelumnya,” ujar Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/11/2025),

    Rata-rata harga beras di penggilingan Oktober 2025 secara total turun 0,54 persen dari bulan sebelumnya. Jika dipilah menurut kualitas beras di penggilingan, beras premium turun 0,71 persen dari bulan sebelumnya, dan beras medium turun 0,46 peesen dari bulan sebelumnya.

    Bukan hanya di tingkat penggilingan, di tingkat grosir dan eceran pun komoditas ini pada bulan Oktober 2025 mengalami deflasi dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Beras di tingkat grosir, defllasi sebesar 0,18 persen, dan ditingkat eceran 0,27 persen secara month to month” paparnya.

    Harga beras ini merupakan harga rata-rata beras yang mencakup berbagai jenis kualitas dan mencakup seluruh wilayah di Indonesia.

    Selain beras, sejumlah komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen, dan beras sebesar 0,01 persen.

    “Komoditas dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau juga memberikan andil terhadap deflasi pada Oktober 2025. Di antaranya bawang merah dan cabe rawit yang masing-masing menyumbang deflasi sebesar 0,03 persen, tomat sebesar 0,02 persen dan beras sebesar 0,01 persen,” ungkap Pudji.

    Penurunan harga beras yang terjadi secara luas di mayoritas provinsi di Indinesia menjadi faktor penting dalam meredam tekanan inflasi nasional menjelang akhir tahun. Pemerintah melalui berbagai kebijakan distribusi dan pengendalian pasokan dinilai berhasil menjaga stabilitas harga di tengah dinamika cuaca dan produksi yang bervariasi antarwilayah.

    Sementara itu menanggapi kondisi ini, Menteri Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa deflasi beras yang terjadi disebabkan oleh sinergi bersama lintas sektoral dengan pengawalan di setiap kabupaten dengan tujuan kebahagiaan di masyarakat.

    “Tujuan kita menurunkan harga supaya masyarakat bahagia, dan itu sudah tercapai. Tapi kami tidak berhenti di sini. Kami bentuk tim pengawal harga di setiap kabupaten untuk memastikan stabilitas harga beras,” jelasnya.

    Tim tersebut, lanjut Mentan Amran, terdiri atas unsur Kementan, Bappenas, Bulog, serta aparat penegak hukum dan akan terus melakukan operasi pasar terutama di berbagai daerah yang harga berasnya masih di atas rata-rata nasional.

    “Operasi pasar tidak akan berhenti, bahkan saat panen raya nanti kita akan salurkan beras SPHP ke daerah-daerah pegunungan yang bukan sentra produksi,” tegasnya.

    Dengan berbagai kebijakan dan kerja sama lintas sektor, Mentan Amran yakin sektor pertanian Indonesia tengah berada di jalur yang benar menuju kemandirian pangan.

    “Ini adalah keberhasilan kita semua, bukan hanya Kementerian Pertanian, tapi seluruh anak bangsa. Dari Presiden, petani, hingga wartawan yang terus mengawal,” pungkasnya.

  • Punya Rp10 T, Mentan Amran Pakai AI & Drone Bikin Pertanian RI Modern

    Punya Rp10 T, Mentan Amran Pakai AI & Drone Bikin Pertanian RI Modern

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Amran Sulaiman mengungkapkan, pemerintah telah menyiapkan anggaran besar untuk mempercepat transformasi pertanian menuju sistem modern berbasis teknologi dan kecerdasan buatan (AI).

    Menurut Amran, total dana yang digelontorkan untuk mendukung penerapan teknologi tersebut mencapai sekitar Rp10 triliun. Anggaran itu digunakan untuk menghadirkan berbagai inovasi seperti penggunaan drone pertanian, sensor tanah, hingga sistem precision agriculture dan smart farming (pertanian presisi dan pertanian pintar).

    “Pemerintah, kita anggarkan sampai kurang lebih Rp10 triliun. Teknologi semua kita gunakan. Jadi ada drone kita pakai, kemudian sensor untuk mengetahui kondisi tanah, unsur hara tanah, dan seterusnya. Kita gunakan semua teknologi. Dan ke depan kami yakin biaya produksi turun,” ujar Amran saat konferensi pers di Balai Besar Perakitan dan Modernisasi Mekanisasi Pertanian (BRMP Mektan) Tangerang, Banten, Senin (3/11/2025).

    Amran menjelaskan, penerapan teknologi canggih di sektor pertanian telah menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Misalnya, dengan penggunaan drone untuk menanam dan memupuk padi, waktu kerja petani dapat dihemat secara signifikan.

    “Contoh, kalau tanam dulu itu 1 hektare menggunakan 25 orang, atau 1 hektare 1 orang tanam 25 hari. Sekarang 25 hektare bisa selesai 1 hari dengan menggunakan drone,” jelasnya.

    Ia menambahkan, transformasi menuju pertanian modern membuat penggunaan anggaran menjadi lebih efisien dan efektif, karena tenaga manusia dapat dialihkan untuk kegiatan produktif lain sementara hasil panen meningkat.

    “Bisa dibayangkan efisien, efektif penggunaan anggaran. Jadi itu salah satu contoh bahwa dengan teknologi itu produktivitas naik, indeks pertanaman naik, kemudian biaya produksi turun. Karena menggunakan artificial intelligence (AI), menggunakan robotik, dan seterusnya. Dan itu benar,” tutur Amran.

    Adapun mengenai kesiapan sumber daya manusia (SDM), Amran memastikan petani Indonesia sudah mulai beradaptasi dengan teknologi sejak periode pertama dirinya menjabat sebagai Menteri Pertanian.

    “Mereka sudah sejak.. prioritas pertama kami saat menjadi menteri, tahun 2015 itu kita sudah mulai. Dulu penggunaan teknologi kita, posisinya hanya 0,14 Horse Power (HP) per hektare. Sekarang meningkat jadi 2,1 HP per hektare. Thailand dulu sudah 2, sekian, Jepang kalau tidak salah sudah 6 HP per hektare,” jelasnya.

    Ia menargetkan, dalam 5-10 tahun ke depan, tingkat mekanisasi pertanian di Indonesia bisa mencapai 6-10 HP per hektare, setara dengan negara-negara maju di Asia.

    Amran menyebut sejumlah alat pertanian modern seperti combine harvester dan rice transplanter saat ini sudah berhasil dibuat di dalam negeri dan tengah melalui tahap uji coba.

    “Ini tadi uji coba. Ini kan combine harvester kita bisa buat, rice transplanter kita buat. Yang kami inginkan adalah nanti menggunakan baterai, kemudian robotik. Jadi nanti otonomus,” kata Amran.

    Ia menyebut, targetnya alat-alat tersebut akan dikembangkan hingga bisa dikendalikan secara jarak jauh menggunakan remote control, sehingga petani milenial dapat bertani tanpa harus berada langsung di sawah.

    “Dari bawah pohon. Jadi Anda mau bertani, pencet tombol saja dari Jakarta. Bertani di Bekasi tinggal disetel,” ucapnya.

    Saat ini, lanjut Amran, alat pertanian yang diuji masih menggunakan bahan bakar diesel, namun ia menegaskan akan beralih ke sistem baterai listrik untuk menekan biaya energi.

    “Saat ini masih pakai solar, diesel. Ke depan pakai baterai. Apakah baterai akan lebih murah lagi? Jauh lebih murah. Bisa hemat sampai 60 persen,” ujarnya optimistis.

    Amran menambahkan, harga alat pertanian modern kini juga semakin terjangkau. “Kemarin yang kita hitung-hitung per unit itu Rp600 juta, sekarang harganya sudah separuh. Terus rice transplanter itu mungkin dari Rp60 juta jadi Rp10 jutaan. Aku minta Rp5 juta,” kata dia.

    Ia menegaskan, semua langkah tersebut adalah bagian dari visi besar menuju pertanian otonom dan digital di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. “Milenial dan generasi Z bisa mengolah lahan tanam, panen itu dari bawah pohon. Itu mimpi kita. Pusatnya di sini,” katanya.

    (hoi/hoi)

    [Gambas:Video CNBC]

  • AJI dan Koalisi Masyarakat Gelar Demo di PN Jaksel terkait Gugatan Amran ke Tempo

    AJI dan Koalisi Masyarakat Gelar Demo di PN Jaksel terkait Gugatan Amran ke Tempo

    Bisnis.com, JAKARTA — Aliansi Jurnalis Independen (AJI) bersama koalisi masyarakat sipil menggelar aksi solidaritas di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    Selain anggota AJI dan koalisi masyarakat sipil, puluhan jurnalis Tempo juga ikut dalam aksi ini. Adapun, aksi ini dilatarbelakangi oleh polemik gugatan perdata yang diajukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman terhadap Tempo senilai Rp200 miliar.

    Ketua Umum AJI Indonesia Nany Afrida menilai bahwa langkah Amran yang menggugat Tempo ke pengadilan merupakan keliru. Sebab, sengketa pemberitaan bisa diselesaikan melalui mekanisme yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. 

    Dia menjabarkan bahwa sengketa pers memiliki dua mekanisme penyelesaian, yakni melalui hak jawab atau hak koreksi, serta mediasi di Dewan Pers. 

    Sementara itu, menurut Nany, langkah Menteri Amran ini bisa jadi merupakan bentuk upaya pembungkaman terhadap media.

    “Gugatan sebesar Rp200 miliar ini merupakan bentuk upaya pembungkaman dan pembangkrutan media,” ujar Nany dalam orasinya di PN Jaksel, Senin (3/10/2025).

    Menurut Nany, gugatan ini tak hanya mengancam Tempo sebagai perusahaan media. Namun, kebebasan pers media lainnya juga ikut terancam akibat gugatan ini.

    Oleh karena itu, AJI menyerukan agar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menolak gugatan tersebut berdasarkan Undang-Undang Pers.

    “Hari ini Tempo yang digugat, tapi ke depan bisa saja gugatan serupa ditujukan kepada media lain yang mengkritik pemerintah,” pungkasnya.

    Di samping itu, Ketua AJI Jakarta Irsyan Hasyim mendesak agar pengadilan tidak menindaklanjuti gugatan ini. Sebab, pengadilan tidak punya wewenang menangani sengketa pers antara Menteri Amran dan Tempo.

    “Jika pengadilan melanjutkan perkara ini, maka pengadilan telah merusak marwahnya sendiri. Sengketa pers harus diselesaikan di Dewan Pers,” pungkasnya.

    Sekadar informasi, gugatan antara Mentan Amran dengan Tempo bermula dari aduan terhadap pemberitaan berjudul “Poles-Poles Beras Busuk” yang tayang di akun X dan Instagram Tempo.co pada 16 Mei 2025.

    Singkatnya, Dewan Pers kemudian mengeluarkan Pernyataan Penilaian dan Rekomendasi (PPR) Nomor 3/PPR-DP/VI/2025 yang menyatakan pemberitaan Tempo melanggar Kode Etik Jurnalistik Pasal serta Pasal 3.

    PPR tersebut itu kemudian memberikan sanksi agar Tempo mengganti judul poster, meminta maaf, melakukan moderasi konten, dan melaporkan pelaksanaan rekomendasi kepada Dewan Pers. Tempo pun memenuhi rekomendasi tersebut dalam batas waktu 2×24 jam.

    Namun, Amran tetap mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan nomor perkara 684/Pdt.G/2025/PN JKT SEL, menilai Tempo tetap melakukan perbuatan melawan hukum yang menyebabkan kerugian materiil dan imateriil bagi Kementerian Pertanian.

  • Produksi Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Produksi Beras RI Tertinggi Sepanjang Sejarah

    Bisnis.com, GYEONGJU — Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan capaian bersejarah Indonesia dalam produksi beras nasional yang mencapai tingkat tertinggi sejak kemerdekaan. Capaian tersebut, menurut Presiden, merupakan hasil nyata dari transformasi besar-besaran di sektor pertanian melalui pemanfaatan teknologi modern dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

    Dalam pidatonya pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2025 Sesi Kedua di Gyeongju, Korea Selatan, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan jagung hanya dalam waktu satu tahun, jauh lebih cepat dari target semula empat tahun. Keberhasilan ini, kata Presiden, merupakan bukti konkret bahwa teknologi pertanian presisi dapat mempercepat kemandirian pangan nasional.

    “Kami menggunakan AI di sektor pertanian untuk menerapkan teknik pertanian presisi dan modern. Hasilnya, Indonesia berhasil mencapai swasembada beras dan jagung hanya dalam waktu satu tahun. Target kami sebenarnya empat tahun, namun teknologi mempercepat segalanya,” ujar Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin ekonomi APEC.

    Presiden menjelaskan bahwa penerapan AI dan sistem pertanian berbasis data telah membawa perubahan besar dalam pola produksi nasional. Melalui teknologi tersebut, petani kini dapat menyesuaikan pola tanam dengan kondisi iklim, mengatur penggunaan pupuk secara efisien, serta memaksimalkan produktivitas lahan.

    “Teknologi dan AI telah membawa Indonesia pada tingkat produksi tertinggi dalam sejarah kemerdekaan. Ini bukan hanya capaian sektor pertanian, tetapi kemenangan bangsa dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” tegas Presiden.

    Lebih lanjut, Presiden juga menekankan pentingnya kerja sama antarnegara APEC dalam penguasaan teknologi dan peningkatan keterampilan digital di sektor pertanian. Menurutnya, transformasi berbasis inovasi menjadi satu-satunya cara bagi negara berkembang untuk memperkuat posisi dalam perekonomian global.

    Selain membahas kemajuan teknologi, Presiden Prabowo juga menyoroti perlunya kolaborasi internasional dalam menghadapi tantangan global seperti penyelundupan pangan, korupsi, dan praktik perjudian daring yang mengancam stabilitas ekonomi. Ia menegaskan bahwa Indonesia siap bekerja sama dengan negara anggota APEC untuk memperkuat tata kelola ekonomi digital yang adil dan aman.

    Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai keberhasilan swasembada pangan yang disampaikan Presiden mencerminkan arah kebijakan nasional yang tepat dalam pemanfaatan teknologi dan inovasi sebagai tulang punggung pertanian modern. Menurutnya, capaian swasembada beras dan jagung yang disebut Presiden menjadi bukti bahwa teknologi pertanian telah terbukti mempercepat produksi dan efisiensi pertanian.

    “Apa yang disampaikan Presiden menjadi bukti bahwa inovasi digital dan AI mampu mendorong peningkatan produksi secara signifikan. Kementan akan terus memperluas penerapan teknologi ini di berbagai daerah untuk memperkuat kemandirian pangan,” ujar Mentan Amran

    Kementerian Pertanian memastikan transformasi berbasis teknologi akan terus dikembangkan secara bertahap melalui sistem pertanian presisi, peningkatan data spasial lahan, dan digitalisasi pemantauan produksi. Dengan langkah ini, Indonesia diharapkan tidak hanya mempertahankan swasembada, tetapi juga memperluas kontribusi bagi ketahanan pangan dunia.

  • Mentan Amran Kembali Cabut Izin Pengecer yang Langgar HET Pupuk, Total Ada 216

    Mentan Amran Kembali Cabut Izin Pengecer yang Langgar HET Pupuk, Total Ada 216

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pertanian (Kementan) mencabut izin 26 pengecer yang terbukti menjual pupuk di atas harga eceran tertinggi (HET). Untuk diketahui, pemerintah telah menurunkan HET pupuk bersubsidi sebesar 20% yang berlaku pada 22 Oktober 2025.

    Sebelumnya, Amran mencabut izin 190 pengecer yang menjual pupuk di atas HET. Alhasil, total ada 216 pengecer yang telah ditindak.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah berkomitmen untuk memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak ada lagi pengecer yang menjual di atas HET.

    Amran juga menyatakan dirinya akan memberikan peringatan keras kepada pihak yang melanggar aturan tersebut.

    “Ada yang menjual pupuk di atas HET sebanyak 26 pengecer, izinnya dicabut dan tidak bisa dikembalikan lagi. Akan diberikan kepada yang mau disiplin dan menyayangi petani,” kata Amran dalam keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (2/11/2025).

    Lebih lanjut, Kementan juga membuka kanal pelaporan melalui layanan WhatsApp “Lapor Pak Amran” di nomor 0823 1110 9390. 

    Kanal ini dapat digunakan oleh petani dan masyarakat untuk melaporkan penyimpangan, mulai dari pupuk palsu hingga pelanggaran harga pupuk subsidi.

    Sementara itu, Ketua MPR Ahmad Muzani menilai turunnya harga pupuk memberi semangat baru bagi petani untuk terus meningkatkan produktivitas. 

    “Mudah-mudahan ini menjadi penyemangat baru bagi para petani kita termasuk dalam hal berproduksi di tengah-tengah sawah. Sehingga ke depan kita akan menjadi sebuah negara yang menjadi sumber pangan. Bukan hanya bagi Indonesia, tapi bagi dunia,” ujar Muzani.

    Seperti diketahui, penurunan HET pupuk bersubsidi hingga 20% tertuang dalam Kepmentan Nomor: 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 tanggal 22 Oktober 2025.

    Kebijakan ini merupakan pelaksanaan langsung dari arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan ketersediaan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau bagi petani. 

    Adapun, penurunan pupuk ini meliputi seluruh jenis pupuk bersubsidi yang digunakan petani. Perinciannya, urea dari Rp2.250 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram, NPK dari Rp2.300 per kilogram menjadi Rp1.840 per kilogram, dan NPK kakao dari Rp3.300 per kilogram menjadi Rp2.640 per kilogram.

    Kemudian, ZA khusus tebu dari Rp1.700 per kilogram menjadi Rp1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp800 per kilogram menjadi Rp640 per kilogram.

  • Mentan Andi Amran Sulaiman resmi jabat Kepala Bapanas

    Mentan Andi Amran Sulaiman resmi jabat Kepala Bapanas

    Senin, 13 Oktober 2025 15:05 WIB

    Menteri Pertanian sekaligus pejabat baru Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama pejabat lama Kepala Bapanas periode 2022-2025 Arief Prasetyo Adi (kanan) menunjukkan naskah serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2025). Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggantikan Arief Prasetyo Adi. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/bar

    Menteri Pertanian sekaligus pejabat baru Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman (kiri) bersama Kepala Bapanas periode 2022-2025 Arief Prasetyo Adi (kanan) menyampaikan sambutan saat serah terima jabatan (sertijab) di Kantor Badan Pangan Nasional, Jakarta, Senin (13/10/2025). Presiden Prabowo Subianto resmi menunjuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebagai Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggantikan Arief Prasetyo Adi. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mentan Amran-Ketua MPR Turun Sidak Kios Pupuk, Begini Hasil Temuannya

    Mentan Amran-Ketua MPR Turun Sidak Kios Pupuk, Begini Hasil Temuannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman  bersama Ketua MPR RI Ahmad Muzani meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). Muzani dan Mentan Amran berdialog langsung dengan petani serta pengecer pupuk untuk memastikan kebijakan pemerintah berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Dalam kunjungan tersebut diungkapkan, petani bahagia setelah kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi sebesar 20% benar-benar diterapkan di lapangan. Hasil pengecekan menunjukkan harga pupuk di tingkat kios telah turun dan sesuai dengan ketentuan baru, sehingga meringankan beban petani dalam musim tanam ini.

    “Hari ini kami bersama Menteri Pertanian berada di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Kami meninjau langsung penjualan pupuk subsidi. Pak Menteri mendapatkan kenyataan bahwa pengumuman penurunan harga subsidi 20% dari harga yang diumumkan dilaksanakan di Jember,” ujar Muzani, dalam keterangan resmi dirilis Kementerian Pertanian (Kementan), Sabtu (1/11/2025).

    “Kami merasa bangga bahwa instruksi dan keputusan pemerintah ditangani di lapangan. Dan kami cek dari para petani yang menikmati juga harganya sama. Mereka membeli pupuk subsidi dengan harga yang sudah diskon,” sambungnya.

    Kata dia, turunnya harga pupuk merupakan kabar menggembirakan yang memberi semangat baru bagi petani untuk terus meningkatkan produktivitas.

    “Karena ini adalah satu kabar yang menggembirakan, yang menyenangkan tentu saja bagi para petani ini menggairahkan. Dan mudah-mudahan ini menjadi penyemangat baru bagi para petani kita termasuk dalam hal berproduksi di tengah-tengah sawah. Sehingga ke depan kita akan menjadi sebuah negara yang menjadi sumber pangan. Bukan hanya bagi Indonesia, tapi bagi dunia,” ucapnya.

    Di sisi lain, dia juga mengapresiasi kerja keras Mentan Amran yang dinilainya terus melakukan langkah konkret dan berkesinambungan demi swasembada pangan di Indonesia.

    “Ikhtiar yang dilakukan tanpa henti oleh Menteri Pertanian, Pak Amran Sulaiman adalah sebuah ikhtiar yang sustain, yang berkesinambungan dan terus-menerus mengecek lapangan dan mengatasi masalahnya. Semua problem dan aduan dari para petani didengar dan dicarikan solusinya,” jelas Muzani.

    “Tidak hanya Menteri Pertanian, tapi juga para petani kita harus disemangati. Pupuk juga harus disediakan, termasuk benih yang cukup. Ini adalah kebijakan yang sangat simultan,” ujar Muzani.

    Dalam kesempatan itu, dia juga mengatakan, kebijakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Menteri Pertanian menunjukkan sinergi yang kuat antara kesejahteraan petani dan stabilitas harga.

    “Di satu sisi, harga gabah kering panen dinaikkan menjadi Rp6.500. Di sisi lain, pupuk yang menjadi kebutuhan utama pertanian justru diturunkan harganya. Ini kebijakan yang sangat luar biasa. Diskon pupuk sebesar 20 persen adalah langkah yang sangat signifikan. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian yang telah mengimplementasikan kebijakan ini. Semoga para petani kita semakin sejahtera, semakin kuat, dan Indonesia semakin hebat,” tegas Muzani.

    Soleh, seorang petani asal Jember yg sedang menebus pupuk subsidi mengungkapkan rasa syukurnya atas kebijakan penurunan harga pupuk bersubsidi. Ia mengaku kebijakan tersebut sangat membantu petani di daerahnya.

    “Saya senang sekarang pupuk sudah makin murah. Tanah saya gak banyak hanya satu seperempat hektar. Terima kasih Pak Presiden Prabowo. Sangat membantu kami,” ungkapnya

    Sementara itu, Mentan Amran menegaskan komitmen pemerintah untuk memperkuat pengawasan distribusi pupuk bersubsidi agar tidak ada lagi pengecer yang menjual di atas harga eceran tertinggi (HET). Dirinya tidak segan untuk memberikan peringatan keras kepada pihak yang melanggar aturan untuk memastikan kebijakan harga eceran tertinggi (HET) di lapangan berjalan sesuai arahan pemerintah.

    “Ada yang menjual pupuk di atas HET sebanyak 26 pengecer, izinnya dicabut dan tidak bisa dikembalikan lagi. Akan diberikan kepada yang mau disiplin dan menyayangi petani,” tegas Mentan Amran.

    Sebagai bentuk pengawasan publik, Kementerian Pertanian juga membuka kanal pelaporan melalui layanan WhatsApp “Lapor Pak Amran” di nomor 0823 1110 9390. Kanal ini dapat digunakan oleh petani dan masyarakat untuk melaporkan berbagai bentuk penyimpangan, mulai dari pupuk palsu hingga pelanggaran harga pupuk bersubsidi

    Dengan pengawasan ketat dan dukungan dari berbagai pihak, Kementerian Pertanian memastikan kebijakan pupuk bersubsidi berjalan tepat sasaran. Pemerintah optimistis langkah ini akan mempercepat terwujudnya ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

    Foto: Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). (Dok. Kementan)
    Ketua MPR RI Ahmad Muzani bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meninjau kios pupuk bersubsidi di Kabupaten Jember, Jawa Timur (1/11/2025). (Dok. Kementan)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • MPR: Pemerintah komitmen tingkatkan kesejahteraan peternak dan petani

    MPR: Pemerintah komitmen tingkatkan kesejahteraan peternak dan petani

    Jakarta (ANTARA) – Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) menilai pemerintah berkomitmen meningkatkan kesejahteraan peternak dan petani di Indonesia melalui kehadiran Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam acara Festival dan Expo Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) di Jember, Jawa Timur, Sabtu.

    Ketua MPR Ahmad Muzani pun mengenang bagaimana Mentan turun langsung membantu peternak saat wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) melanda.

    “Pak Mentan sangat responsif. Saat itu, para peternak langsung mendapat vaksin gratis dari Kementan, di mana ini juga menjadi komitmen Pak Mentan dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita,” kata Muzani, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta.

    Atas nama APPSI dan para peternak sapi di Indonesia, dirinya menyampaikan terima kasih kepada pemerintah.

    Selain itu, Muzani juga memberikan apresiasi kepada para peternak dari berbagai daerah yang hadir, mulai dari Jawa Barat Jawa Tengah, Kalimantan, Lampung, Banten, Bali, hingga Lombok.

    Dia mengatakan semangat para peternak dan penyuluh yang terus bekerja keras menjadi bukti nyata bahwa ketahanan pangan nasional dimulai dari desa.

    Di sisi lain, dia menekankan pentingnya semangat anak muda untuk kembali mencintai dunia peternakan, baik di sektor sapi penggemuk maupun sapi perah.

    Menurut dia, langkah tersebut sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, kata dia, beternak sapi sangat menguntungkan.

    “Hasil dari ternak sapi pedaging atau sapi perah bisa membantu kebutuhan pemerintah dalam program MBG. Kami ingin pemerintah sukses meningkatkan SDM dan kecerdasan anak-anak kita melalui program MBG,” ujar dia.

    Dalam kesempatan yang sama, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan dukungan kepada peternak merupakan bagian dari amanat Presiden Prabowo.

    Adapun pemerintah turut memberi bantuan berupa bibit jagung, tebu, irigasi, hingga bantuan hewan ternak kepada masyarakat Jember dalam kategori miskin ekstrem.

    “Ini adalah bantuan dari Presiden atas perintah Pak Ketua MPR. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, kita tidak lagi dengar ada kemiskinan ekstrem di Jember,” ucap Amran.

    Dirinya juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan sekaligus kepedulian kemanusiaan Indonesia.

    “Kita dukung pangan Indonesia berdaulat. Kita juga dukung Palestina merdeka, sambil menunggu kita kirim beras 10 ribu ton,” ungkapnya.

    Adapun acara itu turut dihadiri oleh Bupati Jember Muhammad Fawait dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pertanian Solusi Selesaikan Kemiskinan Ekstrem Di Jember

    Pertanian Solusi Selesaikan Kemiskinan Ekstrem Di Jember

    Bisnis.com, JEMBER – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa sektor pertanian merupakan solusi paling efektif untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Kabupaten Jember. Hal itu disampaikan Amran saat menghadiri Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 di Kabupaten Jember, Sabtu (1/11), usai mendengarkan laporan langsung dari Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengenai kondisi sosial ekonomi dan tantangan pembangunan pertanian di daerah tersebut.

    Dalam laporannya, Bupati Jember mengungkapkan bahwa kabupatennya merupakan daerah dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Jawa Timur. Namun, Jember juga masih menghadapi persoalan serius, yakni tingkat kemiskinan yang tinggi bahkan menjadi daerah dengan angka kemiskinan ekstrem tertinggi di provinsi tersebut berdasarkan data Kementerian Sosial.

    Menanggapi laporan itu, Mentan Amran menegaskan bahwa peningkatan produktivitas pertanian merupakan kunci utama untuk keluar dari jerat kemiskinan ekstrem. Ia memerintahkan jajarannya untuk segera menyalurkan berbagai bantuan yang bersifat langsung, produktif, dan berkelanjutan kepada kelompok tani miskin ekstrem di wilayah Jember.

    “Mulai hari ini, kita siapkan solusi konkret. Warga miskin ekstrem di Jember akan kita beri bantuan benih jagung, bibit kakao, kopi, dan kita perbaiki irigasinya. Targetnya jelas, tahun depan tidak boleh ada lagi kemiskinan ekstrem di Jember,” kata Mentan Amran dalam Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 yang berlangsung di Jember, Sabtu(1/11/25).

    Untuk tahap awal, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan benih jagung untuk 3.000 hektare lahan, yang diperkirakan dapat membantu 10.000 keluarga miskin ekstrem. Hasil panen nantinya akan diserap oleh Bulog dengan harga minimal Rp5.500 per kilogram.

    “Saya minta Bulog jangan menawar. Minimal Rp5.500 wajib. Kalau mau beli Rp6.000 silakan. Yang penting, hasil jagung petani harus dibeli,” kata Mentan.

    Selain bantuan jagung, lebih rinci Mentan Amran juga menyiapkan program perbaikan irigasi serta bantuan bibit perkebunan, masing-masing kopi seluas 20 ribu hektare dan kakao 50 ribu hektare, disertai bantuan ternak sapi yang akan disalurkan langsung kepada kelompok tani miskin di wilayah terdampak.

    Tidak hanya itu, bantuan berupa bibit, olah tanah dan bongkar ratoon senilai dua triliun juga telah disiapkan untuk seluruh wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Jember. Hal ini dilakukan demi mempercepat peningkatan produktivitas dan kesejahteraan petani.

    “Semua bantuan ini harus tuntas sebelum Desember. Kalau pemerintah daerah kompak, saya pastikan kemiskinan ekstrem di Jember bisa diselesaikan lebih cepat,” kata Mentan Amran.

    Mentan Amran juga menuturkan kisah pribadinya. Ia mengaku berasal dari keluarga sangat sederhana dan memahami betul perjuangan masyarakat kecil. “Saya dulu anak miskin. Ayah saya hanya berpenghasilan Rp125 ribu per bulan. Karena itu, kami bekerja dengan jiwa dan raga untuk membantu saudara-saudara kita keluar dari kemiskinan,” kata Mentan Amran sambil memberikan semangat pada seluruh masyarakat di Jember.

    Mentan Amran menegaskan, seluruh program bantuan ini bukan hanya kebijakan Kementan, melainkan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Ketua MPR Ahmad Muzani agar pemerintah hadir dengan solusi nyata.

    “Atas arahan Bapak Presiden, arahan Pak Ketua MPR, ini harus diselesaikan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kolaborasi antar pemerintah pusat, Pak Gubernur, Pak Wagub, kemudian Pak Bupati, kita sama-sama bantu rakyat utamanya sejahterahkan petani,” kata Mentan Amran.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua MPR RI Ahmad Muzani yang turut membuka Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 bersama Wakil Gubernur Jawa Timur dan Bupati Jember, memberikan apresiasi tinggi atas perhatian besar Mentan Amran terhadap sektor peternakan nasional.

    “Kami berterima kasih atas kehadiran dan perhatian luar biasa dari Menteri Pertanian. Selama ini beliau sangat tanggap terhadap persoalan peternak, termasuk saat menangani wabah penyakit mulut dan kuku. Peternakan sapi adalah salah satu solusi penting untuk mengatasi kemiskinan dan memenuhi kebutuhan gizi nasional,” kata Muzani.

    Selain itu, Muzani menilai, penyelenggaraan Festival Sapi APPSI Bupati Jember Cup Season 2 merupakan momentum penting bagi kebangkitan peternakan rakyat. Ajang ini menjadi wadah bagi peternak untuk saling belajar, berbagi pengalaman, serta memperkuat jejaring usaha dalam meningkatkan mutu dan produktivitas ternak lokal.

    “Kita patut bangga punya Menteri Pertanian seperti Pak Amran tanggap, cepat, dan hadir di setiap sektor, baik pertanian maupun peternakan,,” tutup Muzani.

  • Menteri Pertanian Andi Amran Borong Dagangan PKL di Jember Pakai Dolar AS

    Menteri Pertanian Andi Amran Borong Dagangan PKL di Jember Pakai Dolar AS

    Jember (beritajatim.com) – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memborong dagangan sejumlah pedagang kaki lima dengan menggunakan mata uang dolar Amerika Serikat, saat membuka Festival dan Expo Sapi Jawa Timur, di kawasan Stadion Jember Sport, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025).

    Aksi borong dagangan ini diawali Amran saat hendak menutup pidatonya. “Bapak, Ibu sekalian, sebelum aku pulang izinkan aku bertanya: ada enggak anak yatim? Yatim piatu?” tanyanya kepada hadirin.

    Ditanya begitu, hadirin dan para tamu penting di antaranya Wakil Gubernur Emil Dardak, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Bupati Muhammad Fawait, dan anggota DPR RI Kawendra Lukistian hanya bisa saling toleh.

    Panitia tidak mempersiapkan anak yatim piatu, karena tidak ada dalam susunan acara. Namun Amran tidak kekurangan akal. Mendadak dia memanggil seorang penyuluh pertanian yang kebetulan di samping panggung.

    Penyuluh pertanian yang dari perawakannya berusia sekitar 30-40 tahunan itu pun nyengir saat disuruh naik ke atas panggung dan berdiri di samping Amran.

    Amran pun mengajaknya bercanda. “Dek, sudah sekolah? Kelas berapa SMP? Kelas berapa?” tanyanya kepada penyuluh tersebut, disambut tawa hadirin.

    “Hampir lulus, Pak,” jawab Si Penyuluh.

    “Dek, jaga kesehatan, ingat orang tua. Bapak sudah tidak ada? Ini anak yatimnya Pak Bupati. Jadi Bapak tidak ada? Ibu tidak ada?” kata Amran.

    Amran kemudian memberikan amplop kepada Si Penyuluh. “Pak Bupati, tolong perhatikan beliau. Ini anak yatim yang harus mendapat perhatian. Nanti kalau singgah beli buku ya,” katanya sembari mengajak tos Si Penyuluh.

    Amran lalu menggeledah tas Si Penyuluh. Begitu ditemukan sebungkus rokok, dia tunjukkan ke hadirin yang menyambut dengan gelak tawa. “Ana yatim rokoknya alhamdulillah,” kata Amran

    Tawa terdengar makin keras, saat Amran menegur Si Penyuluh. “Berarti kau belikan rokok nanti ini. Ya, sudahlah terserah. Kita sama-sama bertanggung jawab. kepada Allah Subhanahu Wa Taala. Terserahlah,” katanya disambut tawa hadirin dan senyum Si Penyuluh.

    Setelah Si Penyuluh naik panggung, panitia membawa seorang anak kecil. Amran kemudian memberikan amplop kepada anak tersebut.

    Memborong Balon dan Es Teh
    Spontanitas Amran belum berakhir. “Ada janda umur 60 ke atas?” tanyanya.

    Tak butuh waktu lama, panitia mengajak seorang perempuan paruh baya penjual balon mainan ke atas panggung. Amran bertanya harga semua balon tersebut. “Kalau enggak dihitung Rp 2 juta, Pak,” jawab perempuan bernama Siti, warga Kecamatan Ajung itu.

    Amran kemudian meminta agar semua balon itu dilepas. Lalu dia meminta amplop berisi uang kepada ajudannya untuk diberikan kepada Siti. “Enggak apa-apa dolar ya? Kebetulan kok enggak ada uang rupiah. Enggak ada, ya sudah ini saja,” katanya.

    Amran kemudian bertanya kepada hadirin. “Siapa yang mau tukar? Ini 500 dolar, tukar Rp 5 juta. Ada enggak?” katanya,

    “Tukar di Pak Bupati,” kata Siti.

    “Oh, iya tukar di Pak Bupati saja. Pasti mau. Tapi jangan mau kalau tidak Rp 10 juta ya?” kata Amran disambut tepuk tangan hadirin.

    Namun beberapa saat kemudian, Amran meminta ajudannya untuk membantu Siti menukar uang dolar itu ke Desrial, seorang guru besar yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Pertanian Presisi.

    Aksi borong rupanya belum selesai. Saat turun panggung setelah memberikan hadiah umrah kepada pemenang undian, Amran meminta sejumlah pedagang es dan buah mendekat. Dia meminta kepada pedagang-pedagang itu untuk memberikan minuman-minuman yang dijual gratis kepada hadirin.

    Reaksi Pedagang
    Kurang lebih ada 10 pedagang yang ketiban rezeki. Masing-masing mendapat uang kurang lebih 100 dolar Amerika Serikat atau Rp 1,6 juta.

    “Nggak nyangka. Punya rezeki seperti ini. Ini kalau laku semua dapat uang Rp 50 ribuan,” kata Annurrohim, seorang pedagang yang juga warga Kecamatan Jenggawah.

    Annurrohim belum punya anak. “Uangnya mau saya pakai untuk kebutuhan sehari-hari bersama istri,” katanya.

    “Bapak Ibu, apa sih ini arti hidup? Mari kita berbuat yang terbaik untuk rakyat Indonesia. Itu perintah Bapak Presiden,” kata Amran.

    “Hilangkan korupsi, hilangkan mafia, bela petani, bela orang kecil, bela kaum fakir, bela yang miskin ekstrem. Itu perintah Bapak Presiden dan kami pegang teguh itu,” kata Amran.

    Pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan itu, berjanji tidak akan mengkhianati rakyat Indonesia selama menjabat. “Kalau kami khianati, kami siap turun dan kembali kampung. Karena itu pesan Bapak Presiden. Kami pegang teguh,” kata Amran, menutup pidatonya. [wir]