Tag: Amran Sulaiman

  • Mantap! Petani Milenial Digaji 10 Juta Per bulan, Begini Cara Daftarnya

    Mantap! Petani Milenial Digaji 10 Juta Per bulan, Begini Cara Daftarnya

    GELORA.CO –  Kementerian Pertanian (Kementan) menggagas Program Petani Milenial. Melalui program ini, para Petani milenial bakal digaji sebesar Rp10 juta per bulan.

    Besaran gaji ini diberikan kepada petani milenial sebagai bentuk apresiasi dan dukungan pemerintah terhadap regenerasi sektor pertanian.

    Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, gaji petani milenial Rp10 juta lebih tinggi dibandingkan upah rata-rata pegawai di Indonesia.

    “Jika mereka bekerja sebagai petani milenial, mereka dapat memperoleh minimal Rp10 juta per bulan,” kata Amran.

    Jika mereka bekerja sebagai pegawai, mereka dapat memperoleh gaji antara Rp2 juta dan Rp3 juta per bulan,” sambungnya.

    Program Petani Milenial ini bertujuan untuk menarik minat generasi muda dalam menggeluti dunia pertanian dengan memanfaatkan teknologi modern dan inovasi.

    Gaji yang diberikan pun bukan hanya sekadar wacana, melainkan komitmen dari Kementan untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.

    Sehingga, dengan kehadiran program ini dapat mengatasi persepsi bahwa bertani bukanlah profesi yang menjanjikan.

    Selain itu, program ini juga diharapkan dapat mendorong generasi muda untuk aktif berkontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    Program Petani Milenial menargetkan siswa dan pemuda dari usia 19-39 tahun yang memiliki minat serta kemampuan dalam pertanian.

    Sejauh ini, sebanyak 20.000 orang telah mendaftar dalam Program Petani Milenial.

    Amran menyebut salah satu syarat untuk mendorong generasi muda terlibat dalam pertanian, yakni membuat profesi ini menguntungkan.

    Oleh karena itu, prospek momen bonus demografi dapat dioptimalkan untuk manajemen sumber daya alam (SDA) yang melimpah di Indonesia.

    “Sekarang kita memanfaatkan SDA yang melimpah, kemudian ada teknologi yang kita sudah kuasai,” kata Amran.

    Amran pun berharap petani milenial dapat meningkatkan hasil pertanian mereka dengan menggunakan perangkat berteknologi tinggi seperti traktor dan drone.

    Syarat Daftar petani Milenial

    Sebelum melakukan pendaftaran, ada sejumlah syarat yang wajib dipenuhi calon peserta.

    Adapun syarat daftar petani milenial sebagai berikut.

    WNIBerusia 19-39 tahunBagi berusia di bawah batas minimal, dapat mengikuti dengan syarat lulusan dari SMK jurusan pertanian, perikanan, atau kehutananMemiliki minat dalam usaha bertaniBerdomisili di wilayah yang ditentukanTidak terikat kontrak kerja dengan pihak lainCara Daftar Petani Milenial

    Setelah memastikan seluruh syarat dipenuhi, berikut tata cara daftar petani milenial.

    Buka situs https://latihanonline.pertanian.go.idPilih “Pelatihan Petani milenial”Masukkan NIK dan data pribadi secara lengkapUnggah pas foto berukuran 4×6 dengan resolusi maksimum 700 KBLalu, klik “Daftar”

  • Fasilitasi Alsintan Rp 3 Miliar, Mentan Janjikan Gaji Petani Milenial Rp 10 Juta Per Bulan

    Fasilitasi Alsintan Rp 3 Miliar, Mentan Janjikan Gaji Petani Milenial Rp 10 Juta Per Bulan

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa petani milenial bisa memiliki pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan. Hal ini dinilai dapat tercapai melalui program yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian (Kementan), yakni Brigade Pangan untuk petani milenial atau generasi muda.

    Brigade Pangan merupakan program kelompok usaha di bidang pertanian dengan masing-masing beranggotakan 15 orang yang mengoordinir lahan pertanian dengan luas wilayah mencapai 200 hektare (Ha). Untuk menunjang program ini, Amran berujar akan memfasilitasi alat mesin pertanian (alsintan).

    “Aku beli alat, gratis. Satu kelompok yang berisi 15 orang akan mengelola lahan 200 hektare. Nilai (alat mesin pertanian/alsintan) itu kurang lebih Rp 3 miliar. Pendapatan petani milenial malah minimal di atas Rp 10 juta,” ungkap Amran, dalam diskusi santai bersama wartawan, di kantor Kementan, Selasa (12/11/2024).

    Amran menuturkan, program ini telah diikuti oleh 3.000 peserta petani milenial dan 20.000 lebih pendaftar. Targetnya, program ini akan menggaet 50.000 lebih petani muda yang berasal dari generasi milenial dan gen z.

    “Intinya gini, sekarang kan ada generasi milenial dan generasi z berapa, nah itu kita tingkatkan, boleh menarik, cara membuat pertanian jadi menarik adalah mengadopsi teknologi tinggi, kemudian memberikan pendapatan tinggi di atas dari pada gaji kalau kita jadi pegawai,” katanya.

    Amran mengungkapkan, Kementan terus berupaya menyosialisasikan program ini kepada generasi muda agar tertarik bekerja di sektor pertanian. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendikti Saintek) dan sejumlah perguruan tinggi pertanian di Indonesia.

    “Sudah kolaborasi dengan para rektor perguruan tinggi dan juga Mendikti Saintek (Satryo Soemantri Brodjonegoro),” pungkasnya.

    Sebelumnya, dalam wawancara khusus program “Beritasatu Special” BTV, Senin (11/11/2024), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono mengatakan, program Brigade Pangan untuk petani milenial ini akan menerapkan sistem keuntungan bagi hasil dengan komposisi 80%-20% atau 70%-30%. Misalnya, 80 atau 70% keuntungan untuk pemilik lahan, sementara 20 atau 30% untuk 15 orang pekerja dan pengampu seperti BUMN, Kementan atau Bank Himbara.

    “Hitungan kita, satu orang bisa mendapatkan penghasilan minimal 10 juta setiap bulan. Itu minimal. Asal dia tuh betul-betul mau gitu ya. Ini mekanisasi ya, tentu saja. Tidak manual. Walaupun mekanisasi kan tetap betul-betul sama. Bisa Rp 10 juta sampai Rp 20 juta satu orang. Satu orang,” katanya.

    Menurut Sudaryono, program ini memberi banyak keuntungan bagi negara. Di satu sisi, petani muda memiliki penghasilan yang cukup. Di sisi lain, produktivitas pangan lokal juga meningkat. 

    “Kita juga kampanyekan itu. Brigade Pangan kita sudah ada di 24 titik lokasi, di banyak provinsi dan kabupaten, plus di tempat-tempat cetak sawah kita. Kita laksanakan itu. Dari lulusan politekniknya pertanian kita, dari lulusan SMK Pertanian, dari mana-mana. Dan banyak yang tertarik juga. Bahkan laporan yang saya terima, sudah ada 20.000 orang tertarik,” paparnya.

  • Biar Diterima Industri Pengolahan Susu, Menperin Minta Mentan Bina Peternak Sapi Perah – Page 3

    Biar Diterima Industri Pengolahan Susu, Menperin Minta Mentan Bina Peternak Sapi Perah – Page 3

    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa seluruh industri pengolah susu (IPS) harus menyerap hasil panen peternak lokal.

    Hal ini disampaikan menyusul kejadian peternak susu di Pasuruan, Jawa Timur, dan Boyolali, Jawa Tengah, yang terpaksa membuang susu karena ditolak oleh industri.

    Menteri Amran telah memfasilitasi pertemuan antara pihak industri dan peternak untuk mencari solusi atas masalah tersebut. Hasilnya, ia menetapkan kewajiban bagi seluruh industri untuk menyerap susu dari peternak lokal.

    “Kami sudah mempertemukan industri, peternak, dan pengepul, semuanya sudah sepakat, damai, dan seterusnya,” ujar Menteri Amran di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (11/11/2024).

    Kewajiban penyerapan susu lokal ini telah ditetapkan dalam regulasi baru. Surat edarannya juga langsung disebarkan ke dinas peternakan di berbagai daerah di Indonesia.

    “Kami mengubah regulasi, seluruh industri wajib menyerap susu dari peternak lokal. Suratnya sudah kami tandatangani dan dikirim ke dinas-dinas di provinsi dan kabupaten untuk ditindaklanjuti,” jelas Mentan.

     

  • Peternak Susu di Pasuruan Menjerit, Mensesneg Terkejut dengan Terobosan Mentan Amran

    Peternak Susu di Pasuruan Menjerit, Mensesneg Terkejut dengan Terobosan Mentan Amran

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memberikan apresiasi tinggi kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dan jajarannya atas langkah cepat dalam menyelesaikan konflik antara peternak susu dan industri pengolahan susu.

    Konflik ini sebelumnya memuncak dengan aksi protes peternak di Boyolali dan Pasuruan, yang membuang ribuan liter susu akibat pembatasan kuota penerimaan oleh industri pengolahan susu.

    Mensesneg Prasetyo memang sebelumnya berniat mengunjungi kantor pusat Kementerian Pertanian (Kementan) untuk membahas tentang persoalan susu peternak.

    “Saya terkejut ketika pagi hari sudah mendapat info akan dilakukan pertemuan antara peternak, pengepul, dan industri yang diinisiasi oleh Bapak Mentan,” ungkapnya seusai pertemuan di Kantor Kementan, Ragunan, Jakarta Selatan, pada Senin (11/11/2024) siang.

    Selain bergerak cepat, Mensesneg Prasetyo juga mengapresiasi cara Mentan Amran dalam mencari pemecahan masalah yang solutif.

    Inilah yang harus kita galakkan. Meskipun ada permasalahan, kita mencari solusi bersama-sama. Teman-teman peternak dan industri susu harus bisa tumbuh bersama dan pemerintah hadir di Tengah mereka,” ujarnya.

    Sebagai hasil mediasi, Mentan Amran akan membuat surat keputusan yang mewajibkan industri pengolahan susu untuk menyerap semua susu peternak.

    Langkah ini, lanjut Amran, akan diperkuat melalui revisi Peraturan Presiden (Perpres) yang mewajibkan industri menyerap produksi susu dalam negeri. Mensesneg Prasetyo siap mendukung penuh kebijakan ini.

  • Pemerintah sederhanakan distribusi pupuk subsidi

    Pemerintah sederhanakan distribusi pupuk subsidi

    Jadi, dari Kementan cukup serahkan kepada Pupuk Indonesia, lalu kirim kepada gapoktan

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah menyederhanakan alur distribusi pupuk subsidi bagi para petani yang pada awalnya memerlukan surat keterangan dan regulasi yang rumit di daerah, kini diringkas menjadi hanya tiga level penyaluran.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan usai melakukan rapat koordinasi di Jakarta, Selasa, menyatakan nantinya penyaluran pupuk subsidi bagi para petani tersebut hanya melalui Kementerian Pertanian dan Pupuk Indonesia, serta langsung diserahkan kepada para petani melalui gabungan kelompok tani (gapoktan).

    “Jadi penanggung jawab pupuk bersubsidi Kementerian Pertanian, nanti memutuskan SK-nya. Jadi, tidak lagi nanti ada dari bupati, dari gubernur dari kementerian lain, Kementan saja. Tadi, saya lihat itu ada delapan kementerian, bayangkan kan jadi rumit sekali. Jadi, dari Kementan cukup serahkan kepada Pupuk Indonesia, lalu kirim kepada gapoktan,” kata dia.

    Menko Zulhas mengatakan regulasi terkait penyederhanaan distribusi pupuk subsidi ini bakal dituangkan dalam bentuk peraturan presiden (perpres), dan akan selesai dalam waktu satu bulan.

    “Ini akan segera kita sampaikan perpresnya, mudah-mudahan satu bulan bisa selesai, tetapi akan dimulai dari Kementerian Pertanian, sehingga nanti Januari, Februari, dan seterusnya pupuk ini tidak akan menjadi masalah lagi,” kata dia.

    Lebih lanjut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan selain menetapkan penyederhanaan distribusi pupuk subsidi bagi para petani, pemerintah juga menambah volume pupuk menjadi dua kali lipat yang sebelumnya hanya menargetkan penyaluran sebanyak 4,7 juta ton, menjadi 9,5 juta ton.

    “Volume pupuk ditambah dua kali lipat dari rencana sebelumnya yaitu 100 persen naik dan kita sekarang berdasarkan kuantum jadi 9,5 juta ton kuantumnya per tahun, kalau luas tanah bertambah, kita tambah,” ujar Mentan.

    Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Gusrizal mengatakan saat ini ketersediaan stok pupuk bersubsidi di tanah air sebesar 1,2 juta ton.

    Jumlah pupuk subsidi 1,2 juta ton di seluruh Indonesia atau setara 175 persen itu merupakan ketentuan minimum sesuai dengan peraturan Menteri Perdagangan

    Terkait distribusi pupuk, ia melanjutkan mendapatkan masukan agar pupuk setiap musim tanam harus ada.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hari Pahlawan 2024, Mensos Saifullah Yusuf Dampingi Wapres Gibran Pimpin Upacara Ziarah Pahlawan Nasional di TMP Kalibata – Page 3

    Hari Pahlawan 2024, Mensos Saifullah Yusuf Dampingi Wapres Gibran Pimpin Upacara Ziarah Pahlawan Nasional di TMP Kalibata – Page 3

    Dalam rangka Hari Pahlawan, Mensos mengatakan sebanyak enam orang akan menerima gelar pahlawan yang dianugerahkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Negara. Enam orang tersebut merupakan hasil penyaringan dari 16 orang yang direkomendasikan oleh Kemensos kepada Dewan Gelar, Tanda Jasa dan Kehormatan.

    “Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kemensos mengusulkan 16 nama kepada Presiden melalui Dewan Gelar. (Pengumuman) menunggu Presiden. Nanti dipilih 6 dari 16 nama melalui pertimbangan Dewan Gelar,” ujarnya.

    Lebih lanjut, Gus Ipul mengatakan Kemensos terus berkomitmen untuk memberikan perhatian tidak hanya pada para veteran, tetapi juga para lansia, difabel dan juga para keluarga pahlawan.

    “Kita akan memberikan perhatian yang lebih di masa-masa yang akan datang, mungkin akan ada dukungan tambahan. Kita kemarin sempat ketemu dengan keluarga pahlawan, ada dari keluarga Pak  Natsir, keluarga Bung Hatta, dan masih banyak sekali keluarga pahlawan yang kumpul. Mereka memberikan masukan dan tentu tugas kita adalah mengakomodasi dan menjadikan masukan itu menjadi bagian dari kebijakan dan program kita,” ungkap Mensos.

    Ketua Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional, Meutia Hatta, menekankan bahwa sosialisasi tentang perjuangan pahlawan dan nilai-nilai kepahlawanan harus lebih disebarkan karena mengandung banyak nilai positif. Secara khusus, Meutia mengapresiasi sinergi Mensos yang sangat responsif.

    “Mudah-mudahan generasi penerus kita memahami perjuangan pahlawan. Jadi, tiap masa ada tantangannya sendiri, tapi prinsip dan cita-cita kemerdekaan harus disosialisasikan terus dan diteladani. Sesuai tema Hari Pahlawan kali ini: Teladani Pahlawanmu, Cintai Negerimu,” kata putri mantan wakil Presiden dan Proklamator Indonesia, Mohammad Hatta.

    Terakhir, Mensos berharap apa yang sudah diwariskan para pahlawan dan pejuang dapat diteruskan oleh generasi yang akan datang.

    Pada saat bersamaan, berlangsung pula tabur bunga di perairan teluk laut Jakarta yang dipimpin Ketua MPR RI, Ahmad Muzani dari kapal TNI AL KRI Semarang-594.

    Turut hadir dalam upacara Ziarah Nasional di TMP Kalibata antara lain: Menteri ATR/BPN Nusron Wahid:  Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi; Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. Selain itu, ada juga Wamen Koordinator Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus; Wamen Kebudayaan Giring Ganesha; Wamen Perdagangan Dyah Roro Esti; Wamen Perindustrian Faisol Riza; Wamen Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Riza Patria; dan  Wamen Pariwisata Ni Luh Puspa.

    Kemudian, hadir pula Penasihat Khusus Presiden Bidang Politik dan Keamanan Wiranto; Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad; Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto; Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo; Kepala BIN Muhammad Herindra.

    Bertepatan dengan Hari Pahlawan ini, para pejabat dan pegawai di lingkungan Kementerian Sosial juga melaksanakan upacara Peringatan Hari Pahlawan yang digelar di halaman Kantor Kemensos.

     

    (*)

  • Menperin Dukung Langkah Mentan untuk Gunakan Susu Segar Dalam Negeri

    Menperin Dukung Langkah Mentan untuk Gunakan Susu Segar Dalam Negeri

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mendukung inisiatif Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman yang mewajibkan industri pengolahan susu (IPS) untuk menyerap susu segar dari dalam negeri (SSDN) yang dihasilkan oleh peternak dan pengepul sebagai bahan baku utama industri.

    “Langkah ini menunjukkan dukungan nyata pemerintah terhadap peternak lokal,” ucap Agus dikutip dari Antara, Selasa (12/11/2024).

    Menperin menyampaikan, produksi SSDN domestik saat ini baru dapat memenuhi sekitar 20 persen kebutuhan industri pengolahan susu, yaitu sekitar 750.000 ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 530.000 ton pasokan susu segar diperoleh dari Gabungan Koperasi Susu Indonesia, yang terdiri dari 59 koperasi dan 44.000 peternak, dengan kualitas susu yang memenuhi standar. Sementara itu, sekitar 80% bahan baku susu masih harus diimpor.

    Menurut Agus, industri pengolahan susu nasional tumbuh rata-rata 5% per tahun, sedangkan produksi susu segar domestik hanya tumbuh sekitar 0,9%per tahun. Hal ini menyebabkan semakin besarnya ketergantungan pada impor karena adanya kesenjangan antara produksi SSDN dan kebutuhan bahan baku industri.

    “Agar kesenjangan ini tidak semakin lebar, kami mengharapkan Kementerian Pertanian sebagai pembina peternak sapi perah dapat melakukan pembinaan yang lebih intensif, mulai dari proses pemerahan, penyimpanan, hingga penanganan susu, agar sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri,” jelasnya.

    Lebih jauh, Agus juga menyatakan dukungannya terhadap keterlibatan peternak sapi perah rakyat dalam program petani milenial yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian.

    Inisiatif ini diharapkan dapat menarik minat generasi muda untuk terjun sebagai peternak dan produsen susu lokal, demi mencapai swasembada pangan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan susu nasional.

    Agus juga mendukung agar susu dijadikan komoditas barang kebutuhan pokok dan barang penting (bapokting) agar dapat diusulkan masuk dalam neraca komoditas.

    Langkah ini bertujuan untuk menjaga kebutuhan dan ketersediaan susu di tingkat nasional, serta menyediakan platform bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama dalam pembinaan dan penjaminan ketersediaan SSDN guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan industri.

    “Dengan sinergi dan kerja sama yang baik dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan produktivitas dan kualitas susu dalam negeri dapat terus meningkat,” pungkasnya.

  • Impor Susu Tembus 80%, Wamentan Ancam Cabut Izin Industri yang Tak Serap Produksi Peternak Lokal

    Impor Susu Tembus 80%, Wamentan Ancam Cabut Izin Industri yang Tak Serap Produksi Peternak Lokal

    Jakarta, Beritasatu.com – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan 80% kebutuhan susu sapi dalam negeri terpenuhi oleh impor. Merespons ini, Kementerian Pertanian (Kementan) menetapkan sanksi pencabutan izin bagi industri pengolahan susu yang tak menyerap susu dari peternak sapi perah lokal.

    “Susu kita ini, dari kebutuhan 100%, baru 20% yang bisa kita sediakan dari peternak lokal. Pada 1997 dahulu impornya 40%. Lama-lama gapnya makin gede, sekarang 80% impor. Kalau dibiarkan, lama-lama impor semua,” ungkapnya dalam wawancara khusus program “Beritasatu Special” BTV di kantor Kementan, Senin (11/11/2024).

    Menanggapi permasalahan ini, Sudaryono mengungkapkan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman telah mempertemukan peternak sapi perah, pengepul, dan industri pengolahan susu. Dalam mediasi tersebut, semua pihak sepakat untuk menyerap produksi susu dalam negeri secara maksimal.

    “Jadi, nanti Pak Menteri akan tinjau. Tadi antara semua dunia usaha, industri pengolahan, pengepul, dan petani susu sudah dikumpulkan semua. Sudah dibuatkan edaran dan surat keputusan industri pengolahan susu wajib hukumnya menerima susu dari peternak lokal,” jelasnya.

    Dengan ini, Sudaryono berharap sebagian besar kebutuhan susu sapi dalam negeri akan terpenuhi oleh peternak sapi perah lokal. Dia menegaskan, apabila industri pengolahan susu tidak menyerap susu lokal maka izin impornya akan dicabut.

    “Kalau enggak diserap susu lokalnya, maka kebutuhan dia yang lain untuk impor dan lain-lain, kita akan cabut. Tadi sudah sepakat, sudah salaman. Nah, kita ingin dorong sebanyak mungkin. Jadi enggak ada batasan-batasan. Selama peternak itu bisa memproduksi susu, maka wajib hukumnya itu harus ambil semua,” tegasnya.

    Sudaryono menyampaikan, dengan langkah ini pemerintah optimistis susu dari peternak sapi perah lokal akan lebih terserap. Apalagi, kata dia, Presiden Prabowo Subianto juga telah menyiapkan program makan bergizi gratis yang akan menyerap susu dari peternak lokal.

    “Pemerintah itu ada di tengah, kita membela rakyat. Peternak kita belain dan mereka harus juga sesuai dengan aturan dong, enggak boleh nakal-nakal juga. Industri juga harus kita belain, tetapi mereka ini enggak boleh atas nama efisiensi, atas nama kualitas, dan lain-lain, terus enggak mau serap. Ini dua-duanya harus jaga semua,” ujarnya.

  • Aksi Peternak Buang Susu, Kementan Tangguhkan Izin Impor Lima Perusahaan Susu

    Aksi Peternak Buang Susu, Kementan Tangguhkan Izin Impor Lima Perusahaan Susu

    Jakarta: Aksi sejumlah peternak yang membuang susu akibat keterbatasan penyerapan ini memicu respons tegas dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Ia mengambil lankah penangguhan izin impor lima perusahaan susu.

    “Ada lima perusahaan impornya kami tahan dulu izinnya sampai semua kondusif seluruh Indonesia,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Senin 11 November 2024.

    Baca juga: Aksi Kecewa, Peternak di Jatim Buang Ribuan Liter Susu Segar

    Amran menegaskan pembuangan susu itu lantaran pembatasan penyerapan susu dalam negeri oleh industri. Amran bahkan mengancam pencabutan izin permanen bagi perusahaan-perusahaan jika masih enggan menyerap susu sapi dari peternak lokal.

    “Kalau dari lima ada yang masih mencoba (tidak serap susu lokal), aku cabut izinnya dan tidak boleh impor lagi. Itu ketegasan kami dari kementerian, karena kami tidak ingin antara peternak dengan industri tidak bergandengan tangan,” imbuhnya.

    Sebelumnya sejumlah peternak di berbagai daerah melakukan pembuangan susu hasil produksi sendiri. Mereka menuding kebijakan pembatasan oleh industri sebagai biang kerok.

    Di antaranya di Boyolali, Jawa Tengah. Para peternak mengepresikan protes dengan melakukan mandi susu.

    Jakarta: Aksi sejumlah peternak yang membuang susu akibat keterbatasan penyerapan ini memicu respons tegas dari Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Ia mengambil lankah penangguhan izin impor lima perusahaan susu.
     
    “Ada lima perusahaan impornya kami tahan dulu izinnya sampai semua kondusif seluruh Indonesia,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Senin 11 November 2024.
     
    Baca juga: Aksi Kecewa, Peternak di Jatim Buang Ribuan Liter Susu Segar
    Amran menegaskan pembuangan susu itu lantaran pembatasan penyerapan susu dalam negeri oleh industri. Amran bahkan mengancam pencabutan izin permanen bagi perusahaan-perusahaan jika masih enggan menyerap susu sapi dari peternak lokal.
     
    “Kalau dari lima ada yang masih mencoba (tidak serap susu lokal), aku cabut izinnya dan tidak boleh impor lagi. Itu ketegasan kami dari kementerian, karena kami tidak ingin antara peternak dengan industri tidak bergandengan tangan,” imbuhnya.
     
    Sebelumnya sejumlah peternak di berbagai daerah melakukan pembuangan susu hasil produksi sendiri. Mereka menuding kebijakan pembatasan oleh industri sebagai biang kerok.
     
    Di antaranya di Boyolali, Jawa Tengah. Para peternak mengepresikan protes dengan melakukan mandi susu.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)

  • Viral Aksi Buang Susu Oleh Peternak, Mentan: Aturan Segera Dibuat!

    Viral Aksi Buang Susu Oleh Peternak, Mentan: Aturan Segera Dibuat!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian Amran Sulaiman merespons aksi peternak membuang susu sapi di Pasuruan dan Boyolali akibat kurangnya penyerapan industri. Atas kejadian ini, Amran langsung berkoordinasi dengan Mensetneg Prasetyo Hadi serta pihak industri dan peternak untuk merumuskan aturan baru yang mewajibkan industri menyerap susu local.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, (Senin, 11/11/2024).