Tag: Amran Sulaiman

  • Mentan Amran Ajak TNI Bentuk Pasukan Khusus Bantu Cetak Sawah – Page 3

    Mentan Amran Ajak TNI Bentuk Pasukan Khusus Bantu Cetak Sawah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta  Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menggandeng TNI dan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk membentuk Brigade Swasembada Pangan yang akan membantu optimasi lahan (oplah) dan cetak sawah. Pasukan khusus ini akan ditempatkan di 12 provinsi dan 85 kabupaten di seluruh Indonesia.

    Mentan Amran mengatakan, Brigade Swasembada Pangan menjadi salah satu jalan mewujudkan swasembada pangan 2028.

    “Ini tim bersama TNI, untuk padi, cetak sawah. Oplah itu bersama TNI, PU, Kementerian Pertanian,” ujar Amran dikutip dari Antara, Senin (18/11/2024).

    Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki dua strategi dalam mewujudkan swasembada pangan yakni melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

    Langkah intensifikasi di antaranya penambahan luas tanam melalui optimalisasi IP hingga 483.563 hektar, penambahan luas tanam melalui oplah seluas 351.017 hektare (TA 2024) dan 500.000 hektare (TA 2025) serta pompanisasi seluas 1.000.000 hektare, dan dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah, teknologi IPHA).

    Sedangkan langkah ekstensifikasi di antaranya penambahan luas sawah melalui pencetakan sawah seluas 99.760 hektare di daerah layanan irigasi yang sudah terbangun serta seluas 5.956 hektare di daerah yang akan dibangun jaringan irigasi, pencetakan sawah baru seluas 500.000 hektare di lokasi lain, serta dukungan sarana produksi pertanian (benih, pupuk, pestisida, ameliorant, alat dan mesin pertanian, petani dan penggarap sawah).

    Dengan kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman sehingga percepatan swasembada pangan dapat terwujud.

    “Ini target kita, ini sasaran kita, jadi jelas dan target berikutnya adalah meningkatkan indeks pertanaman, tanam 1 kali menjadi 2 kali, 2 kali menjadi 3 kali. Ini akan meningkatkan produksi cepat untuk sektor pangan, khususnya padi,” kata Amran.

     

  • Produktivitas dan IP Padi di Desa Rokan Baru Pesisir Meningkat Berkat Optimalisasi Lahan Kementan

    Produktivitas dan IP Padi di Desa Rokan Baru Pesisir Meningkat Berkat Optimalisasi Lahan Kementan

    Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian kembali membuktikan bahwa program Optimalisasi Lahan (Oplah) memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia. Produktivitas padi di Desa Rokan Baru Pesisir, Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, berhasil meningkat signifikan.

    Melalui kegiatan Oplah tersebut, produktivitas padi yang sebelumnya hanya 3 ton per hektar kini melonjak menjadi 6 ton per hektar. Tak hanya itu, indeks pertanaman (IP) juga meningkat dari IP100 menjadi IP200. Peningkatan ini tak terlepas dari kebijakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang memberikan bantuan secara masif kepada petani di seluruh Indonesia.

    Bantuan Kementan mencakup benih bersertifikat varietas Inpari 32, perbaikan tanggul, pembangunan jembatan, bantuan irigasi perpompaan (irpom) dan irigasi perpipaan (irpam), serta bantuan olah tanah. Selain itu, pemerintah juga membangun pintu air dan long storage untuk mengoptimalkan suplai air di daerah tersebut.

    Menurut Penanggung Jawab Perluasan Areal Tanam (PJ PAT) Provinsi Riau, Liferdi Lukman mengatakan bahwa peningkatan produktivitas padi dan indeks pertanaman ini menunjukkan betapa efektifnya program yang dijalankan.

    “Dukungan benih unggul bersertifikat varietas Inpari 32 dari Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, yang dilengkapi dengan saprodi seperti pupuk organik dan dolomit, turut berperan besar dalam peningkatan hasil panen petani,” ujarnya.

    Melalui program PAT, Kabupaten Rokan Hilir juga mendapat bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 348 unit pompa air, 4 unit irigasi perpompaan, dan 4 unit irigasi perpipaan. Bantuan pompa air ini sangat dirasakan manfaatnya oleh petani, khususnya pada saat lahan mengalami kekeringan di musim kemarau pada bulan Juli-Agustus.

    Selain peningkatan produktivitas, kegiatan Oplah juga berhasil memperluas Luas Lahan Baku Sawah (LBS) di Kabupaten Rokan Hilir. Pada tahun 2019, LBS di wilayah ini tercatat sebesar 12.185 hektar, sementara pada tahun 2024 meningkat menjadi 13.485 hektar, dengan penambahan luas sebesar 1.363 hektar, di mana 600 hektar di antaranya berada di lahan Oplah Desa Rokan Baru Pesisir.

    Kepala BSIP Riau, Shannora menambahkan bahwa Kabupaten Rokan Hilir sejauh ini telah memperoleh Bantuan Pemerintah (Banpem) alsintan pada periode 2023/2024. Bantuan tersebut meliputi 5 unit kultivator, 42 unit pompa air berukuran 3 inci, 20 unit pompa air berukuran 4 inci, 1 unit combine harvester, dan 2 unit power thresher.

    Dengan adanya dukungan ini, diharapkan petani di Rokan Hilir semakin produktif dan mampu menghadapi tantangan iklim yang tidak menentu. Program ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Pertanian untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kuat.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa perluasan areal tanam sangat penting sebagai pijakan bersama dalam mencapai target swasembada dan juga Indonesia lumbung pangan dunia.

    “Terkait program penambahan areal tanam (PAT) padi sebagai antisipasi krisis pangan global. Situasi pangan global saat ini dalam kondisi yang tidak baik-baik saja, tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan bagi masyarakat saat ini semakin kompleks seperti adanya peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi kekeringan saat musim kemarau tahun 2024, serta diperparah lagi dengan situasi tekanan geopolitik yang saat ini semakin dinamis di Timur Tengah,” katanya.

    Mentan mengatakan, pihaknya juga telah melakukan peningkatan produksi beras lewat penambahan area tanam melalui pompanisasi sawah tadah hujan, optimalisasi lahan rawa, tumpang sisip padi gogo pada tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan.

    “Melalui kegiatan ini diharapkan produksi dapat bisa ditingkatkan agar tersedia pangan produksi dalam negeri yang membaik, dan ketergantungan pada impor beras bisa ditekan,” jelasnya.

     

    (*)

  • Langkah-langkah untuk Daftar Program Petani Milenial, Gaji Rp10 Juta per Bulan, Tanpa DIpungut Biaya

    Langkah-langkah untuk Daftar Program Petani Milenial, Gaji Rp10 Juta per Bulan, Tanpa DIpungut Biaya

    TRIBUNJATIM.COM – Inilah informasi terkait cara daftar Petani Milenial 2024.

    Untuk nominal gajinya sendiri, Kementan janji akan berikan Rp 10 juta per bulan.

    Cukup menggiurkan bukan? Langsung saja jika tertarik dapat mendaftar petani milenial.

    Kementerian Pertanian saat ini tengah mendorong pengembangan industri pertanian melalui program “Petani Milenial”.

    Hal ini diutarakan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/11/2024)..

    Dikutip dari Kompas.com, Andi mengungkapkan bahwa sudah ada 20.000 pemuda yang mendaftar untuk mengikuti program Petani Milenial tersebut.

    Dari jumlah tersebut, Kementerian Pertanian telah menerima 3.000 petani milenial yang akan membantu program cetak sawah.

    “Sekarang sudah ada 3.000 (petani milenial), dan (yang) mendaftar 20.000 sekarang,” kata Amran.

    Amran menambahkan, dirinya ingin memanfaatkan potensi bonus demografi, di mana 52 persen dari penduduk Indonesia akan berada pada usia produktif.

    “Saya ulangi, ada bonus demografi 52 persen. Ada sumber daya alam melimpah, ada teknologi buatan anak bangsa,” kata Amran. 

    Amran juga menawarkan prospek yang menarik bagi para milenial yang terlibat dalam sektor pertanian, dengan pendapatan minimal Rp 10 juta per bulan.

    “Kalau mereka terlibat, itu dapat Rp 10 juta minimal per orang per bulan. Kalau jadi pegawai, (penghasilan) Rp 2 juta, 3 juta. Artinya, menarik kan?,” kata Amran.

    Lantas, bagaimana cara untuk mendaftarkan diri ke Program Petani Milenial tersebut?

    Cara Mendaftar Petani Milenial 2024

  • Pengoptimalan peran desa sebagai pilar swasembada pangan

    Pengoptimalan peran desa sebagai pilar swasembada pangan

    Arsip foto – Petani mengangkut benih padi di Kawasan Tasikardi, Kramatwatu, Serang, Banten, Jumat (28/6/2021). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/foc/aa.

    Pengoptimalan peran desa sebagai pilar swasembada pangan
    Dalam Negeri   
    Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 November 2024 – 13:15 WIB

    Elshinta.com – Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadikan swasembada pangan sebagai prioritas nasional. Langkah ini bertujuan untuk mengatasi tantangan global dan memastikan ketahanan pangan jangka panjang bagi Indonesia.

    Salah satu strategi utama dalam mencapai swasembada pangan adalah pengoptimalan lahan pertanian desa. Teknologi modern dan pendampingan petani menjadi kunci untuk meningkatkan hasil pertanian yang lebih efisien. Desa memiliki peran penting dalam mencapai swasembada pangan di Indonesia. Potensi lokal yang melimpah, seperti lahan subur, dapat dijadikan sumber daya pangan yang mandiri dan berkelanjutan.

    Pemerintah terus mendukung transformasi desa sebagai pusat ketahanan pangan. Berbagai program teknologi dan partisipasi aktif masyarakat desa menjadi pilar utama dalam mendorong sektor pertanian maju. Pemberdayaan generasi muda menjadi salah satu fokus utama dalam membangun swasembada pangan. Pemuda dianggap sebagai agen perubahan yang mampu membawa inovasi dan semangat baru ke sektor pertanian.

    Bonus demografi Indonesia menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor pertanian. Dengan keterlibatan pemuda, potensi pertanian desa dapat berkembang melalui pendekatan yang lebih modern dan efisien. Teknologi modern menjadi elemen penting dalam modernisasi pertanian desa. Penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan) dapat meningkatkan produktivitas lahan dan mempercepat proses produksi pangan secara signifikan.

    Selain teknologi, pelatihan untuk petani juga diperlukan. Program pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam mengadopsi teknik pertanian modern dan ramah lingkungan. Desa memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti lahan subur dan sumber air. Potensi ini, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi kekuatan ekonomi yang mendukung kemandirian pangan Indonesia.

    Swasembada dari desa

    Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto menyatakan bahwa swasembada pangan harus dimulai dari desa. Hal ini menjadi bagian penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 yang lebih mandiri. Indonesia adalah negara besar, namun jika ketahanan pangan rapuh dapat membuatnya rentan. Sumber daya yang melimpah di desa dapat dimaksimalkan jika dipadukan dengan kolaborasi antara berbagai pihak.

    Penting bagi Indonesia untuk tidak bergantung pada impor pangan dari luar. Dengan memanfaatkan potensi desa secara optimal, kebutuhan pangan dalam negeri dapat dipenuhi, tanpa harus bergantung pada negara lain. Dalam mewujudkan swasembada pangan, pemerintah mendorong pemetaan potensi setiap daerah, terutama yang tertinggal. Melalui pemetaan ini, potensi lokal dapat dikembangkan secara lebih efektif dan terarah.

    Pengembangan desa, melalui badan usaha milik desa (BUMDes) menjadi salah satu solusi untuk mempercepat pencapaian swasembada pangan. BUMDes dapat menjadi motor penggerak untuk meningkatkan perekonomian dan ketahanan pangan desa. Melalui program-program itu, desa dapat menjadi pusat kemandirian ekonomi. Dengan sinergi yang baik, desa-desa di Indonesia dapat mempercepat pencapaian kemandirian pangan.

    Hampir 73 persen penduduk Indonesia ada di desa. Artinya, ketika kita membangun desa, maka sesungguhnya kita membangun Indonesia. Sejatinya desa memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan di Tanah Air karena lebih banyak penduduk Indonesia hidup dan bertempat tinggal di desa.

    Transformasi pertanian

    Pagu anggaran Kementerian Pertanian untuk 2025 telah ditetapkan sebesar Rp29,37 triliun, termasuk tambahan anggaran sebesar Rp21,47 triliun. Anggaran itu akan digunakan, di antaranya untuk meningkatkan produksi padi dan jagung, optimalisasi lahan pertanian 350 ribu hektare di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan, menyiapkan benih unggul 150 ribu ton.

    Lalu, pogram cetak sawah 750 ribu hektare di Papua Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan lainnya. Hingga penyediaan alat dan mesin pertanian prapanen sebanyak 1,14 juta unit dan pupuk bersubsidi 9,03 juta ton. Selain itu, mengembangkan pertanian modern melalui pertanian milenial, dengan target tenaga pertanian modern kompeten sebanyak 65.170 orang.

    Modernisasi pertanian melalui teknologi, seperti traktor otomatis, drone penyemprot pupuk, dan sistem irigasi pintar menjadi kunci peningkatan produksi desa menuju swasembada pangan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan modernisasi pertanian dapat mengurangi biaya produksi hingga 70 persen, meningkatkan efisiensi, dan mempercepat proses pertanian.

    Pertanian modern memungkinkan petani mengelola usaha tani lebih optimal, tanpa beban biaya tinggi atau ketergantungan pada metode tradisional. Penggunaan alsintan, seperti combine harvester target untuk meningkatkan hasil panen secara signifikan, mempercepat pekerjaan, dan menunjukkan manfaat nyata teknologi modern dalam proses pertanian.

    Selain itu, Kementerian Pertanian juga memfokuskan upaya peningkatan produksi melalui program pompanisasi di seluruh wilayah Indonesia.​​​​​​​ Pompanisasi berfungsi untuk menambah areal tanam (PAT) di daerah-daerah sentra produksi, memastikan kebutuhan pangan nasional dapat terus tercukupi dengan baik.

    Regenerasi petani

    Regenerasi petani menjadi tantangan utama dalam pembangunan desa sebagai pilar swasembada pangan. Dengan rata-rata usia petani yang semakin tua, keterlibatan generasi muda menjadi prioritas mendesak untuk menjamin keberlanjutan sektor pertanian. Sebagai langkah strategis, Kementerian Pertanian menginisiasi program petani milenial untuk menarik minat anak muda kembali ke bidang pertanian.

    Program ini tidak hanya bertujuan mengganti peran petani senior, tetapi juga membawa transformasi pertanian menuju era modern yang berbasis teknologi. Salah satu fokus utama program ini adalah modernisasi melalui bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berteknologi tinggi.

    Para pemuda desa yang bergabung dalam program ini akan memperoleh akses ke alat-alat canggih, seperti traktor modern, yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, sekaligus efisiensi dalam pengelolaan lahan. Hingga saat ini, sekitar 3.000 mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, terutama di Sulawesi Selatan, telah dilibatkan dalam program ini. Targetnya, jumlah tersebut akan terus bertambah hingga mencapai 50 ribu petani muda.

    Selain difasilitasi dengan alat modern, mereka juga diarahkan untuk mengadopsi praktik pertanian berbasis teknologi, memungkinkan mereka meraih pendapatan hingga Rp10 juta per bulan. Program ini menempatkan generasi milenial sebagai kekuatan utama dalam revolusi pertanian, memanfaatkan bonus demografi untuk menciptakan dampak signifikan pada sektor tersebut.

    Pemerintah yakin bahwa transformasi dari metode tradisional ke teknologi modern menjadi langkah kunci dalam mengatasi berbagai tantangan di bidang pertanian. Dengan alokasi anggaran senilai Rp3 miliar, program ini tidak hanya menyediakan teknologi, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih baik bagi petani muda.

    Modernisasi pertanian diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga mengubah sektor ini menjadi pilihan karier yang menjanjikan bagi generasi muda. Kementerian Pertanian menempatkan misi Indonesia emas, salah satu harapan tumpuannya adalah pertanian.

    Bukan hanya menteri, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono juga terlibat langsung dalam mendorong generasi muda masuk ke sektor pertanian. Ia, bahkan dinobatkan sebagai “Bapak Pembina Petani Milenial” oleh Duta Petani Milenial/Duta Petani Andalan (DPM/DPA).

    Pertanian menjadi sektor strategis dengan potensi besar memperkuat ekonomi nasional melalui inovasi teknologi dan generasi muda, menjadikannya cerah, kompetitif, serta berkelanjutan di masa depan.

    Optimisme swasembada

    Presiden RI Prabowo Subianto optimistis Indonesia akan mencapai swasembada pangan dalam 4 hingga 5 tahun ke depan. Prabowo menekankan bahwa Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Keyakinan Prabowo didasarkan pada diskusi dengan para pakar yang memandang pentingnya swasembada pangan untuk menghindari ketergantungan pada impor pangan dari negara lain, terutama saat krisis.

    Presiden mengingatkan bahwa di masa krisis, negara-negara tidak akan bersedia menjual bahan pangan mereka. Oleh karena itu, Indonesia harus segera mencapai ketahanan pangan untuk menghadapi situasi genting. Mengembalikan Indonesia sebagai negara swasembada pangan adalah tantangan besar yang kini diemban oleh bangsa ini.

    Swasembada pangan kembali ditargetkan tercapai dalam tiga hingga empat tahun ke depan, dengan berbagai upaya, di antaranya perluasan areal tanam, peningkatan masa tanam, menyalurkan pupuk bersubsidi, bantuan alat mesin pertanian, hingga modernisasi pertanian.

    Di sisi lain, Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor menilai program pencetakan sawah baru menjadi langkah penting dalam mendukung pencapaian swasembada pangan nasional. Program ini diproyeksikan dapat mempercepat upaya memenuhi kebutuhan pangan domestik.

    Pencetakan sawah baru dianggap sebagai strategi tepat untuk memastikan ketersediaan pangan, sehingga dengan begitu dapat memperkuat ketahanan pangan nasional secara berkelanjutan. Teknologi dan mekanisasi menjadi elemen penting dalam keberhasilan pencetakan sawah baru. Langkah ini tidak hanya meningkatkan hasil pertanian, tetapi juga mengurangi biaya produksi secara signifikan.

    Mekanisasi dipandang sebagai kunci untuk mendukung efektivitas dan efisiensi program pencetakan sawah. Penggunaan teknologi modern memungkinkan petani bekerja lebih produktif dengan waktu yang lebih singkat. Desa merupakan sentral dalam swasembada pangan Indonesia melalui dukungan pemerintah, keterlibatan generasi muda, serta adopsi teknologi modern, menjadikannya pusat produksi pangan yang tangguh dan mandiri.
    ​​​​​​​

    Sumber : Antara

  • RI Ngebet Swasembada Pangan, Titiek Minta Prabowo Nyontek Soeharto

    RI Ngebet Swasembada Pangan, Titiek Minta Prabowo Nyontek Soeharto

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menyarankan pemerintah saat ini bisa mencontek apa yang sudah dilakukan ayahnya, Soeharto dalam menghasilkan swasembada pangan.

    “Saya pribadi ya kita ngapain sih mesti cari-cari formula baru. Kalau zamannya, bukan karena pak Harto ya, zaman pak Harto dulu kita bisa swasembada beras, kenapa kita nggak tinggal nyontek aja sesuaikan ke swasta sekarang. Jadi ngga usah malu lah nyontek dengan yang berhasil, yang jelek kita tinggalin,” kata Titiek, dikutip Minggu (17/11/2024).

    Karenanya Titiek berharap pemerintah di rezim Prabowo ini tidak perlu malu untuk mencontek apa yang sudah dilakukan oleh rezim Soeharto puluhan tahun silam.

    “Yang bagus ya kita lanjutkan, karena apapun program dulu keberhasilan bukan produk pak Harto, tapi produk anak-anak bangsa yang pintar-pintar, terusin aja,” ujar Titiek.

    Salah satunya permintaannya ialah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak perlu berorientasi dalam mencari keuntungan, melainkan fokus pada petani.

    Foto: Presiden RI Soeharto bersama Ronald Reagan. (Tangkapan Layar Youtube/Reagan Library)
    Presiden RI Soeharto bersama Ronald Reagan. (Tangkapan Layar Youtube/Reagan Library)

    “Yang penting Bulog nggak usah cari untung, dia khusus meningkatkan kesejahteraan petani,” sebut Titiek.

    Mengenai permintaan Mentan Amran Sulaiman yang meminta adanya satu komando dimana Bulog dan BUMN pangan lain berada di bawah Kementan, Ia menyerahkannya kepada Presiden Prabowo Subianto.

    “Lihat gimana nanti (keputusan) pak Presiden.” ungkapnya.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan keinginan agar satu komando dalam hal pengelolaan pertanian demi program swasembada pangan yang ditargetkan Presiden Prabowo segera terwujud.

    (wur)

  • Video: Amran Sulaiman Bakal “Sikat” Mafia Impor & Koruptor di Kementan

    Video: Amran Sulaiman Bakal “Sikat” Mafia Impor & Koruptor di Kementan

    Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman memastikan penambahan alokasi pupuk ke petanian hingga 100% di era Presiden Prabowo serta penyederhanaan skema penyaluran pupuk yang langsung ke petani. Strategi ini disebut Mentan sebagai bagian dari upaya peningkatan produktivitas pertanian menuju target swasembada pangan 2029.

    Kementan mendorong peningkatan produktivitas sejumlah pangan utama yakni padi dan jagung dengan memperkuat sinergi Kementerian/Lembaga sekaligus memberantas mafia impor pangan dan koruptor di Kementan.

    Seperti apa komiten Kementan mencapai swasembada pangan? Selengkapnya simak dialog Shania Alatas dengan Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Kamis, 14/11/2024)

  • Foto pilihan pekan keempat Oktober 2024

    Foto pilihan pekan keempat Oktober 2024

    Senin, 4 November 2024 13:22 WIB

    Foto udara suasana kebakaran pabrik mainan PT Master Kidz Indonesia di Kawasan Industri Kendal (KIK), Kendal, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024). Dinas Pemadam Kebakaran dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kendal mengerahkan sejumlah armada untuk memadamkan kebakaran yang terjadi sejak pagi pukul 08.30 WIB tersebut dan berdasarkan keterangan Kepala Bagian Operasional Polres Kendal Kompol Abdullah Umar bahwa kebakaran terjadi diduga akibat korsleting listrik. ANTARA FOTO/Makna Zaezar/agr

    Petugas gerbang exit Tol Bojong menunjukkan kondisi barang bukti mobil wartawan TV One yang mengalami kecelakaan di Gerbang Exit Tol Bojong, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (31/10/2024). Mobil yang membawa kru TV One itu mengalami kecelakaan di ruas Tol Pemalang-Batang KM 315 A yang menyebabkan 5 korban dengan tiga diantaranya meninggal dunia akibat tertabrak oleh truk box dari arah belakang saat mobil berhenti di bahu jalan. ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/agr

    Karyawan berada di dekat layar yang menampilkan logo-logo aplikasi perbankan seluler di Jakarta, Senin (28/10/2024). Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi perbankan digital (digital banking) tumbuh sebesar 34,43 persen year on year (yoy) pada triwulan III-2024, atau tercatat sebanyak 5.666,28 juta transaksi. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/agr

    Peserta beraksi dalam Jakarta Kostum Festival 2024 di GOR Soemantri Brodjonegoro, Jakarta, Sabtu (2/11/2024). Acara tersebut melombakan kostum dengan beragam karakter kartun dan komik sekaligus sebagai ajang berekspeksi bagi para penggemar hobi cosplay se-Jabodetabek. ANTARA FOTO/Alif Bintang/agr

    Petani dari kelompok Salam Tani mengoperasikan ponsel untuk mengontrol lampu ultraviolet guna menyinari tanaman mangga jenis Miyazaki di Sliyeg, Indramayu, Jawa Barat, Senin (28/10/2024). Pemanfaatan lampu ultraviolet berbasis internet of things (IoT) itu untuk mempercepat proses pembungaan sehingga dapat meningkatkan produksi mangga. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/agr

    Calon penghuni melihat fasilitas hunian di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11/2024). Pemprov DKI Jakarta menggelar kegiatan open house rusun tersebut guna memudahkan para calon penghuni untuk dapat memilih unit rusun yang akan disewa. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/agr

    Imigran etnis Rohingya beristirahat menunggu pengarahan usai mendarat di pesisir pantai Desa Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Aceh, Kamis (31/10/2024). Sebanyak 96 imigran etnis rohingya kembali mendarat di perairan Aceh, enam diantaranya meninggal dunia. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/agr

    Petani memasukkan racun uap belerang ke dalam sarang tikus saat kegiatan gropyokan tikus atau membasmi tikus secara bersama-sama di persawahan Desan Undaan Lor, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (1/11/2024). Kegiatan oleh TNI dan Polri bersama petani hingga relawan tersebut bertujuan untuk mengendalikan hama tikus sekaligus upaya meningkatkan produktivitas tanaman padi guna mendukung terwujudnya ketahanan pangan nasional. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/agr

    Prajurit Korps Marinir melewati rintangan kolam saat mengikuti kegiatan ketangkasan halang rintang rangkaian dari lomba Pembinaan Satuan (Binsat) 2024 di Brigif 2 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (3/11/2024). Lomba Binsat 2024 yang digelar dalam rangka menyambut HUT ke-79 Korps Marinir dan diikuti satuan batalyon Marinir di Indonesia tersebut untuk meningkatkan kemampuan fisik prajurit yang profesional dalam menghadapi tantangan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/agr

    Joki menarik ekor sapinya agar berlari kencang saat ajang Pacu Jawi di Nagari Cubadak, Tanah Datar, Sumatera Barat, Sabtu (2/11/2024). Ajang tradisi pacu jawi kembali digelar setiap minggu bergantian di kecamatan untuk kembali bangkitkan pariwisata kabupaten itu yang sempat anjlok akibat bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi pada Mei lalu. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/agr

    Anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggiring seorang tersangka (tengah) saat penggeledahan ruang kerja yang diduga menjadi kantor pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang terlibat judi online di ruko Galaxy, Jaka Setia, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (1/11/2024). Pada penggeledahan tersebut polisi memeriksa alat operasional para pekerja dan telah menetapkan 11 orang tersangka terkait kasus judi online. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/agr

    Mantan terpidana kasus pembunuhan berencana terhadap Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso (tengah) bersiap mengikuti sidang peninjauan kembali (PK) di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Selasa (29/10/2024). Sidang tersebut beragendakan pengucapan sumpah penemu novum (bukti baru) oleh Helmi Bostam. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/agr

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) berbincang dengan Presiden RI ketujuh Joko Widodo (kiri) saat makan malam di Solo, Jawa Tengah, Minggu (3/11/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/agr

    Presiden Prabowo Subianto (tengah) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kiri) mengoperasionalkan alat berat saat meninjau lahan pertanian di Desa Telaga Sari, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Minggu (3/11/2024). Kunjungan Presiden tersebut sebagai komitmen pemerintah dalam percepatan swasembada pangan berkelanjutan dan Papua Selatan diproyeksikan sebagai salah satu lokasi pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pangan di wilayah timur Indonesia dan didorong untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan nasional. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/agr

    Wisatawan berfoto di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Lumajang, Jawa Timur, Minggu (3/11/2024). Balai Besar TNBTS menerapkan penyesuaian tarif terhadap sejumlah kegiatan di kawasan tersebut sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2024 seperti kegiatan foto pranikah yang awalnya Rp250 ribu kini Rp1 juta per paket untuk WNI dan Rp3 juta untuk WNA, kegiatan video komersial dari Rp10 juta menjadi Rp20 juta per paket untuk WNA, dan kegiatan penggunaan drone sebesar Rp2 juta per unit per hari berlaku bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. ANTARA FOTO/Irfan Sumanjaya/agr

  • Amran Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tak Serap Susu Lokal

    Amran Ancam Cabut Izin Usaha Perusahaan yang Tak Serap Susu Lokal

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan tidak akan segan-segan mencabut izin usaha industri pengolahan susu (IPS) yang tidak menyerap produk susu dalam negeri. Hal ini menyusul aksi viral peternak susu sapi membuang susu hasil produksinya.

    Amran memastikan, produksi akan diserap 100%. Amran juga menekankan, peran pemerintah dan industri sebagai off taker sangat penting menjaga keberlangsungan para peternak sapi.

    “Barang siapa yang mengabaikan petani, tidak menyerap susunya, susu peternak yang diproduksi, kami beri peringatan tahan impornya dan bisa izinnya kami cabut!,” tegas Amran, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Langkah buang susu yang dilakukan para peternak di Boyolali, Jawa Tengah, dan Pasuruan, Jawa Timur, ini merupakan aksi protes peternak dan pengepul menyusul adanya pembatasan kuota kiriman susu ke pabrik pengolahan.

    Hal ini diperparah dengan tidak adanya kebijakan yang mewajibkan IPS menyerap susu peternak lokal hingga pintu impor terbuka lebar. Alhasil, susu peternak lokal pun kalah dengan susu impor dari sisi kualitasnya.

    Oleh karena itu, atas rekomendasi Kementerian Sekretariat Negara, pihaknya akan kembali mewajibkan industri untuk menyerap susu peternak lokal. Selaras dengan itu, pemerintah akan segera merevisi peraturan presiden (Perpres).

    “Kami dengan Pak Mensesneg (Prasetyo Hadi), kita revisi sekarang. Kami wajibkan seluruh industri membeli susu peternak, susu sapi yang diproduksi oleh peternak Itu wajib. Insyaallah kedepan lebih baik, akan kembali seperti dulu,” ujarnya.

    Pemerintah juga akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakukan pendampingan kepada para peternak. Hal ini dalam rangka peningkatan kualitas produk susu tersebut.

    Amran juga bercerita, mulanya kebijakan yang mewajibkan menyerap susu peternak lokal pernah diterapkan. Namun pada era krisis finansial 1998 silam pemerintah merevisi Perpres tersebut atas saran International Monetary Fund (IMF).

    “Dulu kita revisi Perpes Itu tahun 98′, di mana tidak ada kewajiban untuk menyerap susu. Apa yang terjadi? Dulu kita impor 40%, sekarang 81%,” kata dia.

    (shc/rrd)

  • Zulhas Mau Perketat Impor Susu Buntut Protes Peternak Boyolali

    Zulhas Mau Perketat Impor Susu Buntut Protes Peternak Boyolali

    Jakarta

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta semua pihak mendukung produksi susu dalam negeri. Ia juga sudah memerintahkan Kementerian Perdagangan untuk mengkaji ulang aturan impor susu agar diperketat.

    Hal itu diungkapkan Zulhas guna menanggapi terkait polemik peternak yang membuang puluhan ribu liter susu di Boyolali karena produksinya tak terserap industri.

    “Kita sudah minta berkoordinasi dengan Kemendag agar diutamakan produksi dalam negeri. Jika kurang baru impor,” ujar Zulhas setelah peresmian Pasar Natar di Lampung Selatan dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2024).

    Lebih lanjut, Zulhas telah meminta Kemendag agar penyerapan susu peternak lokal sebagai syarat bagi industri untuk impor susu. Syarat itu diberlakukan agar tidak ada lagi peternak yang kehilangan penyerapannya di dalam negeri.

    “Sedang kita godok dengan Kemendag. Nanti itu yang boleh (impor) itu tidak semuanya. Yang boleh impor susu ya pelaku industri yang terlebih dulu menyerap susu hasil peternak lokal sehingga tidak terjadi lagi apa yang di Boyolali,” tegas Zulhas.

    Selain itu, terkait isu kualitas susu dalam negeri yang dituding kurang, Zulhas juga menegaskan pembelaannya. Ia meminta agar industri melakukan pembinaan agar ada kualitas yang meningkat.

    “Kalau (soal) kualitas tidak layak peternaknya dibimbing dong, ya kan,” sambungnya.

    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mempertemukan perwakilan industri pengolahan susu (IPS) dengan perwakilan peternak susu dalam Rapat Koordinasi di Kementan. Pertemuan ini dilakukan beberapa hari usai viralnya aksi buang susu sapi hasil panen di Pasuruan, Jawa Timur.

    Dalam pertemuan itu tampak hadir Bayu Aji Handayanto, peternak susu sapi sekaligus pengepul asal Pasuruan yang aksinya viral. Hadir juga Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Pengolahan Susu (AIPS) Sonny Effendhi.

    Buntut masalah tersebut, pemerintah menangguhkan izin impor 5 perusahaan susu imbas aksi buang susu sapi oleh para peternak. Aksi buang susu sapi merupakan protes peternak dan pengepul susu terkait pembatasan kuota kiriman susu ke pabrik pengolahan.

    “Tetapi ada 5 perusahaan itu kami tahan izinnya sampai semua kondusif di seluruh Indonesia,” kata Amran di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Senin (11/11/2024).

    Menurut Amran, jika perusahaan tersebut masih enggan menyerap susu sapi dari peternak lokal maka izin impor mereka akan dicabut permanen. Hal itu merupakan ketegasan dari pemerintah dan supaya industri dan peternak saling bekerja sama.

    “Kalau, tapi kelihatannya tidak ada, kalau dari 5 masih ada yang mencoba, aku cabut izinnya dan tidak boleh impor lagi. Itu ketegasan kami dari Kementerian. Karena kami tidak ingin antara peternak dan industri tidak bergandengan tangan,” tegas Amran.

    (ada/ara)

  • Duh! Impor Susu RI Tembus 81%, Ternyata Ini Biang Keroknya

    Duh! Impor Susu RI Tembus 81%, Ternyata Ini Biang Keroknya

    Jakarta

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman buka-bukaan terkait dengan kondisi industri susu di Indonesia. Hal ini usai peristiwa viral peternak susu sapi membuang susu hasil produksinya.

    Amran mengatakan, pada era krisis finansial 1998 silam pemerintah merevisi peraturan presiden (Perpres) yang mewajibkan penyerapan susu lokal. Langkah ini berdasarkan pada saran International Monetary Fund (IMF).

    Akibat dari revisi peraturan ini, pintu impor susu terbuka lebar. Alhasil, angka impor susu pun meningkat pesat dan produk lokal pun terkena imbasnya.

    “Dulu kita revisi Perpes Itu tahun 98′, di mana tidak ada kewajiban untuk menyerap susu. Apa yang terjadi? Dulu kita impor 40%, sekarang 81%,” kata Amran, di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta Selatan, Jumat (15/11/2024).

    Sedangkan bila mengacu pada aksi membuang susu para peternak membuang susu, hal merupakan aksi protes peternak dan pengepul menyusul adanya pembatasan kuota kiriman susu ke pabrik pengolahan.

    Ditambah lagi, menurut Amran terdapat masalah di sisi kualitas susui. Akibatnya, produk susu lokal pun kalah dari susu-susu impor dengan kualitas yang lebih tinggi.

    Oleh karena itu, atas rekomendasi Kementerian Sekretariat Negara, pihaknya akan kembali mewajibkan industri untuk menyerap susu peternak lokal. Selaras dengan itu, pemerintah akan segera merevisi perpres.

    “Kami dengan Pak Mensesneg (Prasetyo Hadi), kita revisi sekarang. Kami wajibkan seluruh industri membeli susu peternak, susu sapi yang diproduksi oleh peternak Itu wajib. Insyaallah kedepan lebih baik, akan kembali seperti dulu,” ujarnya.

    Ia memastikan, produksi akan diserap 100%. Amran juga menekankan, peran pemerintah dan industri sebagai off taker sangat penting menjaga keberlangsungan para peternak sapi.

    “Barang siapa yang mengabaikan petani, tidak menyerap susunya, susu peternak yang diproduksi, kami beri peringatan tahan impornya dan bisa izinnya kami cabut,” tegas Amran.

    Pemerintah juga akan bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk melakuakn pendampingan kepada para peternak dalam rangka peningkatan kualitas.

    (shc/rrd)