Tag: Amran Sulaiman

  • Di Hadapan Para Perwira TNI AD, Mentan Amran: Prabowo Menyayangi Masyarakat Kecil

    Di Hadapan Para Perwira TNI AD, Mentan Amran: Prabowo Menyayangi Masyarakat Kecil

    Di Hadapan Para Perwira TNI AD, Mentan Amran: Prabowo Menyayangi Masyarakat Kecil
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Menteri Pertanian
    (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa Presiden
    Prabowo Subianto
    sangat peduli terhadap masyarakat kecil.
    Pernyataan ini disampaikan oleh Amran saat memimpin rapat koordinasi
    swasembada pangan
    yang dihadiri oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita dan ratusan perwira TNI Angkatan Darat, di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, pada Kamis (12/12/2024).
    Amran menjelaskan bahwa anggaran untuk mewujudkan swasembada pangan telah ditingkatkan oleh Presiden.
    “Swasembada. Jadi nanti swasembada, Insya Allah swasembada, Insya Allah swasembada,” kata Amran dalam acara tersebut.
    “Sekarang anggaran sudah ditambah, ada anggaran irigasi. Luar biasa Presiden kita menyayangi masyarakat kecil,” tambahnya.
    Mentan juga menekankan bahwa pernyataannya bukan sekadar omong kosong, melainkan hasil pengamatannya terhadap kinerja Prabowo.
    “Saya perhatikan beliau (Presiden Prabowo). Kami baru satu bulan lebih, setiap kita diskusi masalah orang kecil, beliau langsung beri solusi,” ungkap Amran.
    Ia menyebutkan bahwa meskipun Prabowo baru memimpin Indonesia selama satu bulan lebih, Presiden sudah memberikan banyak solusi untuk masalah yang dihadapi masyarakat.
    Salah satu contohnya adalah peningkatan volume pupuk untuk memenuhi kebutuhan para petani, serta penghapusan utang petani dan nelayan.
    “Pupuk, beliau yang dulu ngotot naikkan volumenya 100 persen. Itu Rp 24 triliun, hari ini dinikmati petani 120 juta seluruh Indonesia,” jelasnya.
    “Dua, utang yang macet 10 tahun, yang macet 10 tahun UMKM, maksimal saya tidak tahu berapa itu, itu diputihkan utang petani dan nelayan,” tambahnya.
    Amran juga menyampaikan bahwa anggaran untuk sektor pertanian meningkat tiga kali lipat dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 29 triliun, yang dianggapnya sebagai pencapaian luar biasa.
    Selain itu, ia menyoroti kebijakan Prabowo yang berdampak positif di sektor lain, seperti penurunan harga tiket transportasi menjelang Natal dan Tahun Baru.
    Menyikapi hal tersebut, Amran mengaku merasa malu jika tidak bekerja keras. Ia bertekad untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai arahan Presiden.
    “Kita malu kalau tidak kerja keras, kalau Presiden kerja 10 jam, saya katakan ‘Aku kerja 20 jam’. Itu tekadku, Insyaallah swasembada. Kita akan rebut dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan: Kita Malu kalau Tak Kerja Keras, Presiden Kerja 10 Jam

    Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan: Kita Malu kalau Tak Kerja Keras, Presiden Kerja 10 Jam

    Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan, Mentan: Kita Malu kalau Tak Kerja Keras, Presiden Kerja 10 Jam
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Menteri Pertanian (Mentan)
    Andi Amran Sulaiman
    menegaskan komitmennya untuk mewujudkan
    swasembada pangan
    di Indonesia.
    Dalam acara Rapat Koordinasi
    Swasembada Pangan
    yang berlangsung di Kantor
    Kementerian Pertanian
    , Jakarta, pada Kamis (12/12/2024), Amran menyatakan akan bekerja lebih keras untuk mencapai tujuan tersebut, terinspirasi oleh etos kerja Presiden
    Prabowo Subianto
    yang dikenal sebagai sosok pekerja keras.
    “Kita malu kalau tidak kerja keras. Kalau Presiden kerja 10 jam, saya katakan ‘Aku kerja 20 jam’. Itu tekadku, Insyaallah swasembada, kita akan rebut dalam waktu sesingkat-singkatnya,” ujar Amran.
    Dalam kesempatan itu, Amran mengajak seluruh peserta rapat, yang sebagian besar terdiri dari perwira TNI Angkatan Darat (AD), untuk berkolaborasi dalam mewujudkan swasembada pangan.
    Adapun acara ini turut dihadiri Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Tandyo Budi Revita.
    “Para Dirjen (Kementan), Dandim kira-kira gimana? Bisa swasembada pangan?” tanya Mentan.
    “Bisa,” jawab para hadirin.
    Amran kemudian memuji Presiden Prabowo yang dianggap sangat peduli terhadap masyarakat kecil.
    Menurutnya, salah satu bentuk kepedulian tersebut adalah melalui upaya mencapai swasembada pangan.
    “Jadi nanti swasembada, Insya Allah swasembada, Insyaallah swasembada,” ungkapnya.
    Ia juga menyoroti peningkatan anggaran yang dialokasikan untuk sektor pertanian, termasuk anggaran irigasi.
    “Sekarang anggaran sudah ditambah. Luar biasa Presiden kita menyayangi masyarakat kecil. Saya perhatikan beliau. Kami baru satu bulan lebih, setiap kita diskusi masalah orang kecil, beliau langsung beri solusi,” tambahnya.
    Amran memberikan beberapa contoh nyata dari langkah-langkah yang diambil oleh Prabowo dalam waktu singkat kepemimpinannya.
    Pertama, terkait pemenuhan kebutuhan pupuk bagi petani. “Baru satu bulan lebih memimpin. Satu, pupuk beliau yang dulu
    ngotot
    naikkan volumenya 100 persen. Itu Rp 24 triliun. Hari ini dinikmati petani 120 juta seluruh Indonesia,” jelasnya.
    Kedua, Amran menyebutkan langkah pemerintah dalam mengatasi utang yang macet selama 10 tahun bagi pelaku UMKM, yang kini telah diputihkan.
    “Ketiga, anggaran dinaikkan tiga kali lipat untuk pertanian, dari Rp 6,9 triliun menjadi Rp 29 triliun. Itu luar biasa,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mentan Pastikan Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Produksi Pangan

    Mentan Pastikan Cuaca Ekstrem Tak Pengaruhi Produksi Pangan

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan cuaca ekstrem tak akan berpengaruh terhadap produksi pangan. Menurutnya cadangan beras saat ini 2 juta ton dan menjadi yang tertinggi selama lima tahun terakhir.

    Pihaknya juga akan memitigasi dampak cuaca ekstrem terhadap produksi pangan. Dia yakin cuaca ekstrem tak akan berpengaruh secara signifikan terhadap ketahanan pangan.

    “Insyaallah kita memitigasi risiko dampak, tapi itu tidak akan berpengaruh, tidak terlalu signifikan berpengaruh pada ketahanan pangan kita. Stok kita kurang lebih 2 juta ton itu lima tahun tertinggi,” kata dia dalam konferensi pers, Kamis (12/11/2024).

    Selain itu, produksi padi pada Agustus, Oktober, dan November diklaim menjadi yang tertinggi selama lima tahun. Padahal, menurut Amran produksi pangan belakangan ini di tengah tantangan El Nino dan La Nina.

    “Artinya upaya kolaborasi pompanisasi berhasil dengan baik,” ucapnya.

    Amran menargetkan produksi beras tahun depan bisa mencapai 32 juta ton. Peningkatan juga diharapkan terjadi dengan adanya kolaborasi dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk mencapai swasembada beras.

    “Sesuai dengan komitmen 32 juta ton, semoga bisa di atasnya,” pungkasnya.

    Lihat juga Video: Kemenhut Ungkap 9 Dampak Perubahan Iklim terhadap Ketahanan Pangan Akuatik

    (ara/ara)

  • Kementan Gandeng TNI AD Kejar Target Swasembada Beras

    Kementan Gandeng TNI AD Kejar Target Swasembada Beras

    Jakarta

    Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat (AD) untuk meningkatkan produksi beras. Hal ini juga dalam rangka mengejar target swasembada beras.

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan kerja sama ini akan mulai dilakukan awal 2025. Amran memastikan kebutuhan produksi di lapangan, seperti pupuk subsidi hingga bantuan alat mesin pertanian (Alsintan).

    “Mulai 1 Januari semua sudah running, pupuk sudah tersedia di lapangan. Alsintan dikirim Januari. TNI melakukan pendampingan untuk padi,” kata Amran dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2024).

    Selain itu, saat rapat koordinasi dengan TNI AD, Amran mengatakan kolaborasi lainnya juga dilakukan seperti bersama Polri untuk swasembada jagung. Kemudian kerja sama antara Kementan dengan Kementerian Desa untuk hortikultura.

    “Kolaborasi untuk swasembada Padi, TNI, PU, Kementerian Pertanian. Untuk Jagung, Polri, Kementerian Desa, dan Kementan. Jadi jelas-jelas arahnya, insyaallah besok jam 1, ini kemarin dengan Pak Kapolri, Panglima TNI, kemudian TNI adalah Padi, kita fokus ke sana,” terangnya saat rapat koordinasi.

    Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad), Letjen TNI Tandyo Budi mengatakan akan melaksanakan amanah dari Presiden Prabowo Subianto untuk mengawal swasembada beras. Dia meyakini produksi beras akan meningkat, dari sebelumnya tanam dua sampai tiga kali, kemudian bisa empat kali.

    “Strategi besar Pak Menteri, swasembada pangan secepat-cepatnya cetak sawah cukup besar perlu waktu. Menteri Amran optimalkan sawah-sawah eksisting ditingkat 2 kali tanam jadi, 3 kali tanam, 4 kali tanam, peningkatan irigasi kolaborasi kita semua menuju Indonesia swasembada pangan,” terangnya.

    Tonton Video: Dukung Swasembada Pangan, Polres Jakbar Tanam Bibit di Lahan 1,5 Hektare

    (ada/ara)

  • Peraturan Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final, Segera Diajukan ke Prabowo – Halaman all

    Peraturan Penyederhanaan Distribusi Pupuk Subsidi Masuk Tahap Final, Segera Diajukan ke Prabowo – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut bahwa proses penyusunan Peraturan Presiden (Perpres) terkait dengan distribusi pupuk bersubsidi telah memasuki tahap final.

    Regulasi yang akan menyederhanakan distribusi pupuk bersubsidi ini akan segera diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto.

    Sudaryono menyebut penyederhanaan akan mengubah alur distribusi yang sebelumnya melibatkan banyak kementerian dan lembaga, menjadi satu pintu di Kementerian Pertanian (Kementan).

    “Sekarang kita sederhanakan, kita ringkas, dan insyaallah segera kita ajukan kepada bapak presiden agar tahun depan kita sudah bisa merealisasikan secara bertahap,” kata Sudaryono di Kantor Pupuk Indonesia, Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis pada Kamis (12/12/2024).

    Sudaryono mengatakan, Prabowo secara prinsip telah menyetujui penyederhanaan regulasi pupuk subsidi ini.

    Sebab, sektor pertanian menjadi perhatian utama pemerintah dalam mendukung ketahanan pangan.

    Sudaryono berharap dengan mekanisme baru ini distribusi pupuk bersubsidi akan lebih mudah.

    Para petani diharapkan akan semangat untuk mendukung peningkatan produksi dan produktivitas pertanian.

    “Insyaallah bapak presiden secara prinsip setuju, tinggal di lingkup kita secara teknis harus memastikan pupuk yang akan didistribusikan gampang dan membuat para petani senang,” ujar Sudaryono.

    Ia pun meminta para petani untuk bersabar dan mengikuti seluruh mekanisme yang akan diterapkan.

    Menurut Sudaryono, kebijakan ini merupakan komitmen pemerintah untuk memastikan penyaluran pupuk tepat sasaran.

    Penyaluran yang tepat sasaran dinilai bisa meningkatkan produktivitas pertanian dan mendukung tercapainya swasembada pangan dalam waktu dekat.

    “Kami mohon kepada petani, percayalah proses ini menjadi komitmen prioritas. Ini bagian dari keinginan Bapak Presiden yang menginginkan penyaluran pupuk tepat sasaran,” ucap Sudaryono.

    “Sehingga dengan mekanisme ini insyaallah produktivitas kita naik, semangat naik, produksi naik, dan swasembada bisa kita raih dalam tempo dan waktu secepat mungkin,” pungkasnya.

    Sebelumnya, Pemerintah telah resmi memangkas rantai distribusi pupuk bersubsidi.

    Hal itu dipastikan usai Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Pertanian menggelar rapat koordinasi terbatas yang melibatkan kementerian/lembaga (K/L) lain.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan bahwa distribusi pupuk subsidi yang selama ini melibatkan banyak pihak seperti bupati, gubernur, dan beberapa kementerian, akan dipangkas.

    Sistem distribusi yang baru ini akan menjadikan Kementerian Pertanian sebagai penanggung jawab utama, yang akan mengeluarkan Surat Keputusan (SK) terkait distribusi pupuk subsidi.

    Pria yang akrab disapa Zulhas itu menjelaskan bahwa sebelumnya ada setidaknya delapan K/L yang terlibat dalam proses distribusi pupuk subsidi.

    Hal itu, menurut dia, membuat proses tersebut menjadi sangat rumit dan tidak efisien.

    Dengan kebijakan baru ini, Kementerian Pertanian cukup menyerahkan kepada Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), yang kemudian akan mendistribusikan pupuk subsidi kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan).

    “Nah dari Kementerian Pertanian cukup serahkan kepada Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia kirim kepada Gapoktan. Itu yang diaudit, dipertanggungjawabkan, kemudian nanti Kementerian Keuangan bayar,” kata Zulhas dalam konferensi pers di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Selasa (12/11/2024).

    Gapoktan, yang langsung berhubungan dengan petani akan bertanggung jawab untuk menyalurkan pupuk kepada anggotanya.

    Jadi, jika ada masalah terkait distribusi, Gapoktan akan bertanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa pupuk sampai ke petani.

    “Kalau ada kesalahan penerima, berarti data ada di Gapoktan. Tidak salah satu petani menghambat seluruh proses. Tidak begitu lagi,” ujar Zulhas.

    Pria yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan bahwa perubahan ini akan mulai Januari 2025.

    Peraturan Presiden (Perpres) akan disiapkan dalam satu bulan ini, kemudian akan ditindaklanjuti peraturan turunan dari Kementerian Pertanian.

    Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menambahkan bahwa ini adalah berkah bagi petani seluruh Indonesia

    “Kita sepakati bahwa dipersingkat, dipermudah, disederhanakan. Kami mewakili pemerintah membuat keputusan untuk distribusi pupuk,” kata Amran.

    “Kami serahkan ke Pupuk Indonesia, Pupuk Indonesia langsung direct ke kelompok tani,” lanjutnya.

     

  • Mentan Pastikan Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah Berjalan Lancar

    Mentan Pastikan Swasembada Lewat Oplah dan Cetak Sawah Berjalan Lancar

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

    Hal ini disampaikan Amran saat meninjau lahan optimasi lahan (Oplah) di Sumatera Utara (Sumut). Amran optimis produksi beras di wilayah tersebut dapat meningkat signifikan.

    “Saat ini sudah memasuki tahap produksi, di mana lahan Oplah digarap oleh kelompok Brigade Swasembada Pangan,” ujar Amran saat meninjau Oplah di Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai, Rabu (11/12).

    Dalam kesempatan ini, Amran juga menyaksikan kegiatan pertanaman yang dilakukan oleh Brigade Pangan menggunakan alat dan mesin pertanian (alsintan).

    “Kami akan terus mengawal program Oplah di sini. Program ini merupakan kolaborasi antara Kementerian PU, Pupuk Indonesia, Kementan, dan pemerintah daerah. Kami ingin mendukung petani agar hasilnya segera terlihat,” kata Amran.

    Amran menjelaskan bahwa intensifikasi dilakukan pada lahan eksisting, terutama di beberapa daerah seperti Pulau Jawa. Salah satu strategi yang digunakan adalah mengatasi lahan kering melalui program darurat pangan dan pompanisasi.

    “Program ini adalah solusi cepat untuk meningkatkan produksi, terutama selama El Nino panjang. Dengan pompanisasi, Alhamdulillah, produksi kita berhasil mencapai lebih dari 1 juta ton,” tambahnya.

    Lebih lanjut, Amran menyebut total anggaran program Oplah mencapai Rp13 triliun. Dana tersebut berasal dari refocusing anggaran, dengan memangkas biaya perjalanan dinas, renovasi gedung, hingga acara seremonial yang dinilai tidak produktif.

    “Anggaran Rp13 triliun ini kita alihkan untuk pembelian benih, alsintan, dan kebutuhan lainnya. Alhamdulillah, semuanya berjalan lancar,” jelasnya.

    Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementan, Heru Tri Widiarto, menyampaikan terima kasih atas perhatian dan arahan Mentan Amran terhadap pembangunan sektor pertanian di Sumut.

    Menurut Heru, Sumut mendapatkan target Oplah seluas 80.752 hektare, dengan rincian 30.442 hektare pada 2024 dan tersebar di 14 kabupaten. Sementara untuk 2025, targetnya mencapai 50.310 hektare di 7 kabupaten.

    Sementara target pembentukan Brigade Pangan pada 2024 sebanyak 155 brigade, dan akan meningkat menjadi 259 brigade pada 2025.

    ” Hingga 9 Desember 2024, realisasi tanam mencapai 28.220 hektare atau 92,70 persen dari target 2024. Dengan capaian ini, kami optimis Sumut bisa menjadi lumbung pangan di masa mendatang,” jelas Heru.

    (inh/inh)

  • Cerita Petani Muda di Aceh Sukses Mendapatkan Pundi-pundi Saat Terapkan Sistem Pertanian Modern – Halaman all

    Cerita Petani Muda di Aceh Sukses Mendapatkan Pundi-pundi Saat Terapkan Sistem Pertanian Modern – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, ACEH – Marwan (24 tahun), petani muda asal Lhoksukon, Aceh Utara, membeberkan keberhasilannya mengumpulkan pundi-pundi dari aktivitasnya di sektor pertanian.

    Marwan mengaku mendapat penghasilan Rp 20-30 juta perbulan dari kegiatannya sebagai operator alat mesin pertanian.

    Hal diungkapkannya di hadapan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman saat apel Brigade Pangan di Lhoksukon, Aceh Utara, Selasa (10/12/2024).

    Menurut Marwan, sehari ia bisa menyelesaikan 2 hektare lahan, dengan penghasilan kotor Rp 6 juta atau penghasilan bersihnya perhari mencapai Rp 1,5 juta.

    “Saya tidak menghitung rincinya tapi kalau tidak ada kendala, sebulan bisa Rp 20-30 juta,” ucapnya.

    Kendala yang dihadapi, tutur Marwan, adalah kondisi alam yang tidak menentu seperti jika datang hujan. 

    Menurut pengakuannya, jika hujan turun, padi akan basah dan dirinya tidak bisa mengoperasikan combine harvester untuk memanen padi.

    Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) saat itu mengungkapkan kegembiraanya sekaligus memuji anak muda seperti Marwan mau terjun ke sektor pertanian. 

    Apa yang ditunjukkan Marwan membuktikan sektor pertanian semakin menjanjikan untuk meningkatkan kesejahteraan.

    “Di Timur Indonesia, di Merauke, ada Matius yang penghasilannya 20 juta per bulan, di sini (Aceh Utara) ada Marwan yang penghasilannya lebih,” tegas Mentan Amran

    Marwan sendiri merasa sangat bersyukur, bisa bergabung dengan brigade pangan.

    Pemuda asal Lhoksukon ini mengaku baru 6 bulan menjadi operator alsintan.

    “Sebelumnya saya cuma menganggur,” ucapnya saat diwawancarai seusai apel siaga.

    Pada kesempatan tersebut, Mentan Amran mengajak masyarakat untuk terjun ke pertanian modern dengan menggunakan teknologi alat dan mesin pertanian karena terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan.

    “Kami ingin muncul Marwan-Marwan baru di sini,” kata Mentan Amran.

    Sebelumnya, Mantan Amran berkesempatan menghadiri Apel Brigade Pangan di Lapangan Kantor Bupati Aceh Utara, untuk memantau kesiapan dari 66 Kelompok Brigade Pangan yang telah terbentuk untuk menggarap dari target Optimasi Lahan yang ada untuk daerah Aceh. 

    Mentan Amran menyebutkan terdapat 11.558 hektar untuk provinsi Aceh dari luasan optimalisasi lahan sebagai penyokong cita-cita swasembada pangan.

     

  • Mentan: Generasi Muda Kunci Sukses Swasembada Pangan – Page 3

    Mentan: Generasi Muda Kunci Sukses Swasembada Pangan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dalam upaya mewujudkan pertanian Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Bogor menjalin sinergi dengan PT Pupuk Kujang melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Tenaga Agronomis pada PT Pupuk Kujang selama tiga hari, 3 – 5 Desember 2024 di Learning Centre BUMN produsen pupuk tersebut.

    Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengungkapkan keyakinannya bahwa swasembada pangan dapat segera tercapai, untuk mendukung pencapaiannya, harus melibatkan petani milenial.

    “Kunci sukses swasembada pangan pada generasi muda. Dengan memanfaatkan teknologi modern dan sumber daya alam yang kita miliki, saya optimis target ini bisa terlampaui,” katanya.

    Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian – Kementerian Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan dukungan pada upaya kerjasama dengan sejumlah stakeholders bagi sinerginya program Kementan bagi terwujudnya swasembada pangan.

    Selama tiga hari, para tenaga agronomis PT Pupuk Kujang mengikuti berbagai materi yang disampaikan oleh para dosen Polbangtan Bogor yang merupakan para ahli di bidangnya. Mereka berbagi pengetahuan dan pengalaman pada para peserta Bimtek terkait berbagai aspek penting dunia pertanian mulai dari teknik budidaya, pengelolaan pasca panen hingga pengembangan produk pertanian.

    Direktur Polbangtan Bogor, Yoyon Haryanto dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar para peserta Bimtek dapat menjadi agen perubahan di lapangan.

    “Ilmu yang diperoleh selama Bimtek ini, diharapkan dapat diaplikasikan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” katanya.

     

  • Lumbung Pangan di Kampung Kaliki, Warga Merauke Optimias Kesejahteraan Meningkat

    Lumbung Pangan di Kampung Kaliki, Warga Merauke Optimias Kesejahteraan Meningkat

    Liputan6.com, Merauke – Program lumbung pangan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai membawa dampak positif bagi warga Kampung Kaliki, Distrik Kurik, Merauke. Sejak Oktober 2024, lahan seluas 100 hektare telah digarap oleh masyarakat dengan pendampingan intensif dari TNI dan arahan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

    “Kami mulai menggarap lahan ini dengan pendekatan sistem hambur pada 24 Oktober. Langkah awal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,” ujar Kasatgas Pangan Mayjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani dalam keterangan pers, Senin (9/12/24).

    Pendampingan rutin diberikan oleh TNI, didukung dengan bantuan alat mesin pertanian (alsintan) dan benih padi secara gratis. Dukungan ini disambut antusias oleh masyarakat, terutama karena mayoritas warga masih belajar bertani.

    Sekretaris Kampung Kaliki, Nathan Ndiken, mengungkapkan kebanggaannya atas program ini yang membawa harapan baru bagi warga lokal.

    “Sebelumnya, kami hanya tahu pangkur sagu. Sekarang kami belajar menanam, memupuk, dan merawat tanaman padi. Kami sangat bersyukur dan berharap pemerintah terus mendampingi kami,” ujarnya.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

    Nathan menambahkan, pendampingan berupa penyuluhan lapangan (PPL) dan pelatihan sangat penting untuk mendukung keberhasilan program ini. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan TNI, program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mendorong kesejahteraan masyarakat lokal.

    Program lumbung pangan ini menjadi momentum penting bagi warga Kampung Kaliki untuk beralih menjadi petani produktif dan berdaya saing, sekaligus menjadi bagian dari upaya nasional mewujudkan kemandirian pangan.

    Sementara itu, Ketua adat dari salah satu marga di Kampung Kaliki, Albertus Mahuse mengatakan bahwa warganya sangat senang dengan dibangunnya lumbung pangan dari tanah Papua. Menurutnya, masyarakat sudah mengajukan sejak 5 tahun lalu, agar lahan mereka dapat dioptimalkan.

    “Kami sepakat untuk membuka lahan persawahan. Yang siap dibuka ada 1.000 hektare dan yang sekarang ada 200 hektare kemudian 700 hektare ada di belakang yang sementara sudah dikerjakan dan 100 hektare nya di sini, di pertengahan,” katanya.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

    Albertus menambahkan warga Distrik Kurik memang sudah memiliki komitmen tinggi untuk pembangunan pertanain. Hal ini bertujuan untuk menunjang kebutuhan hidup masyarakat, baik di bidang keuangan dan ekonomi.

    “Itu yang kami butuhkan. Kalau yang lain-lain, kami masih membelakangkan semuanya. Kesejahteraan hidup bagi masyarakat yang ada di Kampung Kaliki ini, itu yang kami butuhkan,” katanya.

    Diketahui, piloting kegiatan cetak sawah di kampung Kaliki ini dilakukan di lahan milik lima marga. Di antaranya Marga Mahuze, Kaize, Balagaize, Ndiken, dan Gabze.

    “Jadi di sini kami sudah sepakat membuat persawahan di sini. Beberapa marga sudah sepakat sehingga kami siap untuk membuat persawahan di lahan ini,” katanya.

     

    Perbesar

    (Foto:Dok.Kementerian Pertanian RI)

    Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) saat meninjau lokasi cetak sawah Merauke mendukung penuh upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menjalankan visi Presiden Prabowo Subianto yaitu mewujudkan swasembada pangan. Di antaranya adalah memperkuat program intensifikasi atau optimisasi lahan (oplah) dan juga mempercepat ekstensifikasi atau cetak sawah baru.

    Anggota Komisi IV DPR RI, Rokhmin Dahuri mengaku puas dengan pelaksanaan oplah dan juga cetak sawah yang saat ini terus dikerjakan secara progresif. Dia pun yakin pelaksanaan ini dapat membawa hasil yang baik terutama untuk kepentingan bangsa, negara dan juga rakyat Indonesia.

    “Komisi IV dan seluruh rakyat Indonesia saya yakin mendukung penuh visi dari Presiden Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan dan salah satu jalan untuk mewujudkan swasembada pangan ini mencetak sawah di luar Jawa yang lahan garapannya cocok dan produktif,” jelasnya.

  • Cara Menteri Amran Sulaiman Meracuni Tikus dan Melawan Korupsi di Kementerian Pertanian

    Cara Menteri Amran Sulaiman Meracuni Tikus dan Melawan Korupsi di Kementerian Pertanian

    Jakarta: Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dikenal dengan pendekatan unik dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Dari memerangi tikus di lahan pertanian hingga “tikus-tikus” korupsi di lingkungan Kementerian, Amran membuktikan bahwa integritas dan kerja keras mampu membawa perubahan nyata.

    Awal Mula Penelitian Racun Tikus
    Cerita Amran tentang racun tikus dimulai sejak ia menjadi mahasiswa jurusan pertanian pada akhir 1980-an. Saat itu, ia hidup pas-pasan di kos-kosan kecil, namun tekadnya untuk menciptakan solusi bermanfaat bagi petani sangat kuat.

    “Kami ingat tahun 1989 waktu kuliah, hidup serba pas-pasan. Saya berpikir, kalau keluar hanya dengan IPK dan ijazah, bisa jadi saya tidak diterima kerja karena tidak punya koneksi keluarga pejabat. Jadi, saya harus menemukan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak,” kata Amran dalam Program Kick Andy, Metro TV, yang diunggah di kanal YouTube Metro TV, Minggu 7 Desember 2024.

    Baca juga: Pede Betul! Mentan Yakin Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan

    Ia mencoba berbagai penelitian, mulai dari pupuk, biogas, hingga racun tikus. Pilihannya jatuh pada racun tikus karena dianggap paling murah. Setelah tiga tahun penelitian, ia berhasil menciptakan formula racun tikus yang efektif dan mendapatkan hak paten pada 1995. Namun, perjuangannya tidak berhenti di situ. 

    “Kami jual Rp100 per biji, tidak laku. Turunkan ke Rp50, tetap tidak laku. Bahkan saat kami kasih gratis, orang takut menerimanya,” kenangnya.

    Amran terus berjuang memasarkan racun tikus itu selama 13 tahun hingga akhirnya berhasil membantu petani di seluruh Indonesia mengatasi hama tikus yang menyebabkan kerugian besar.
    Berantas “Tikus” Korupsi di Kementan
    Tak hanya memberantas tikus hama, Amran juga dikenal sebagai menteri yang berani memberantas “tikus-tikus” korupsi di Kementerian Pertanian. Ia menegaskan bahwa sikap ini bukan hanya perintah Presiden, tetapi juga nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil.

    “Ayah saya selalu bilang, jangan pernah makan kalau bukan hakmu. Itu warisan yang tidak akan pernah saya lupakan,” ujar Amran.

    Baru-baru ini bawah kepemimpinannya, Kementerian Pertanian telah menindak 11 pegawai yang terlibat korupsi. “Kami sebar nomor HP saya ke publik. Jika ada yang melapor, kerahasiaan mereka kami jaga. Baru-baru ini, seorang guru besar dan calon bupati melapor ada permainan di dalam. Hanya dalam lima menit, pelaku mengaku,” ungkap Amran.

    Amran menolak anggapan bahwa pengungkapan kasus korupsi di kementeriannya menunjukkan kegagalan. “Justru kita malu di depan Tuhan jika membiarkan kejahatan. Membiarkan itu sama dengan beternak kejahatan. Negeri ini tidak akan maju kalau kita terus diam,” tegasnya.
    Ketegasan yang Mengakar Sejak Kecil
    Ketegasan Amran dalam menegakkan integritas ternyata berakar dari didikan keluarganya. Ia mengenang pengalaman masa kecilnya ketika menemukan uang Rp5 di pasar dan membawanya pulang.

    “Ayah saya langsung mengambil kayu dan memukul tangan saya. Dia bilang itu bukan hak saya. Kami disuruh mengembalikan uang itu ke tempat semula,” cerita Amran.

    Pengalaman itu menjadi nilai dasar dalam hidupnya: integritas tidak bisa dikompromikan.
    Menolak Suap Hingga Menutup Perusahaan
    Dalam kariernya, Amran juga mengaku pernah ditawari suap hingga Rp1 triliun. Namun, ia tegas menolak. “Jangankan itu, perusahaan racun tikus yang dulu membuat hidup saya cukup, saya tutup. Semua harus dilakukan dengan cara yang benar,” katanya.

    Amran juga membiayai sendiri operasional jet pribadi yang digunakan untuk aktivitasnya sebagai menteri. “Itu kecil dibandingkan pengorbanan para pahlawan kita yang menyerahkan nyawa untuk negeri ini,” ucapnya.

    Amran menyadari bahwa korupsi adalah penyakit yang menggerogoti masa depan bangsa. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini.

    “Negara ini tidak akan maju jika kita poco-poco, dua kali maju, dua kali mundur. Kita harus berani melakukan sesuatu sekarang untuk generasi kita,” pungkasnya.

    Jakarta: Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dikenal dengan pendekatan unik dan tegas dalam menjalankan tugasnya. Dari memerangi tikus di lahan pertanian hingga “tikus-tikus” korupsi di lingkungan Kementerian, Amran membuktikan bahwa integritas dan kerja keras mampu membawa perubahan nyata.

    Awal Mula Penelitian Racun Tikus

    Cerita Amran tentang racun tikus dimulai sejak ia menjadi mahasiswa jurusan pertanian pada akhir 1980-an. Saat itu, ia hidup pas-pasan di kos-kosan kecil, namun tekadnya untuk menciptakan solusi bermanfaat bagi petani sangat kuat.
     
    “Kami ingat tahun 1989 waktu kuliah, hidup serba pas-pasan. Saya berpikir, kalau keluar hanya dengan IPK dan ijazah, bisa jadi saya tidak diterima kerja karena tidak punya koneksi keluarga pejabat. Jadi, saya harus menemukan sesuatu yang dibutuhkan orang banyak,” kata Amran dalam Program Kick Andy, Metro TV, yang diunggah di kanal YouTube Metro TV, Minggu 7 Desember 2024.
     
    Baca juga: Pede Betul! Mentan Yakin Indonesia Bebas Impor Beras Tahun Depan
    Ia mencoba berbagai penelitian, mulai dari pupuk, biogas, hingga racun tikus. Pilihannya jatuh pada racun tikus karena dianggap paling murah. Setelah tiga tahun penelitian, ia berhasil menciptakan formula racun tikus yang efektif dan mendapatkan hak paten pada 1995. Namun, perjuangannya tidak berhenti di situ. 
     
    “Kami jual Rp100 per biji, tidak laku. Turunkan ke Rp50, tetap tidak laku. Bahkan saat kami kasih gratis, orang takut menerimanya,” kenangnya.
     
    Amran terus berjuang memasarkan racun tikus itu selama 13 tahun hingga akhirnya berhasil membantu petani di seluruh Indonesia mengatasi hama tikus yang menyebabkan kerugian besar.

    Berantas “Tikus” Korupsi di Kementan

    Tak hanya memberantas tikus hama, Amran juga dikenal sebagai menteri yang berani memberantas “tikus-tikus” korupsi di Kementerian Pertanian. Ia menegaskan bahwa sikap ini bukan hanya perintah Presiden, tetapi juga nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tuanya sejak kecil.
     
    “Ayah saya selalu bilang, jangan pernah makan kalau bukan hakmu. Itu warisan yang tidak akan pernah saya lupakan,” ujar Amran.
     
    Baru-baru ini bawah kepemimpinannya, Kementerian Pertanian telah menindak 11 pegawai yang terlibat korupsi. “Kami sebar nomor HP saya ke publik. Jika ada yang melapor, kerahasiaan mereka kami jaga. Baru-baru ini, seorang guru besar dan calon bupati melapor ada permainan di dalam. Hanya dalam lima menit, pelaku mengaku,” ungkap Amran.
     
    Amran menolak anggapan bahwa pengungkapan kasus korupsi di kementeriannya menunjukkan kegagalan. “Justru kita malu di depan Tuhan jika membiarkan kejahatan. Membiarkan itu sama dengan beternak kejahatan. Negeri ini tidak akan maju kalau kita terus diam,” tegasnya.

    Ketegasan yang Mengakar Sejak Kecil

    Ketegasan Amran dalam menegakkan integritas ternyata berakar dari didikan keluarganya. Ia mengenang pengalaman masa kecilnya ketika menemukan uang Rp5 di pasar dan membawanya pulang.
     
    “Ayah saya langsung mengambil kayu dan memukul tangan saya. Dia bilang itu bukan hak saya. Kami disuruh mengembalikan uang itu ke tempat semula,” cerita Amran.
     
    Pengalaman itu menjadi nilai dasar dalam hidupnya: integritas tidak bisa dikompromikan.

    Menolak Suap Hingga Menutup Perusahaan

    Dalam kariernya, Amran juga mengaku pernah ditawari suap hingga Rp1 triliun. Namun, ia tegas menolak. “Jangankan itu, perusahaan racun tikus yang dulu membuat hidup saya cukup, saya tutup. Semua harus dilakukan dengan cara yang benar,” katanya.
     
    Amran juga membiayai sendiri operasional jet pribadi yang digunakan untuk aktivitasnya sebagai menteri. “Itu kecil dibandingkan pengorbanan para pahlawan kita yang menyerahkan nyawa untuk negeri ini,” ucapnya.
     
    Amran menyadari bahwa korupsi adalah penyakit yang menggerogoti masa depan bangsa. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendidikan moral sejak dini.
     
    “Negara ini tidak akan maju jika kita poco-poco, dua kali maju, dua kali mundur. Kita harus berani melakukan sesuatu sekarang untuk generasi kita,” pungkasnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DHI)