Tag: Amran Sulaiman

  • Harga Cabai di Petani Cuma Rp 3.000/Kg

    Harga Cabai di Petani Cuma Rp 3.000/Kg

    Jakarta

    Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap harga cabai di petani anjlok ke level Rp 3.000 per kilogram (kg) sampai Rp 5.000/kg. Angka itu memang jauh dari Harga Acuan Pembelian (HAP) baik itu cabai rawit merah dan cabai merah keriting.

    “Harga cabai di daerah, ada daerah yang kami kunjungi, itu harganya Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Ini sangat turun drastis,” kata Amran, di Kementerian Pertanian, Senin (23/12/2024).

    Hal itulah yang menyebabkan harga cabai di pasaran cenderung rendah. Padahal dalam aturan pemerintah HAP cabai merah keriting saja Rp 22.000/kg sampai Rp 29.600/kg dan cabai rawit merah Rp 25.000/kg sampai Rp 31.500/kg.

    Aturan itu tertuang pada Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 17 Tahun 2023 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Produsen dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen Komoditas Kedelai, Bawang Merah, Cabai Rawit Merah, Cabai Merah Keriting, Daging Sapi/Kerbau, dan Gula Konsumsi.

    Meski demikian, dia menjamin stok pangan menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman. Amran menyebutkan stok beras sebesar 2 juta ton.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” kata Amran.

    Selain beras, Amran menyebutkan kecukupan sejumlah komoditas lainnya, seperti telur, ayam, cabai, dan lainnya. Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil.

    “Jadi sangat aman, telur ayam, cabai, sangat aman. Bahan pangan juga terjadi penurunan,” ungkapnya.

    Amran juga mengungkapkan hasil kunjungan lapangan ke sejumlah daerah yang menunjukkan tren positif terhadap stabilitas harga komoditas strategis. Salah satu contohnya adalah harga cabai yang mengalami penurunan signifikan.

    Oleh karena itu, Kementan akan terus memantau perkembangan dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan di seluruh masyarakat Indonesia selama periode Nataru.

    Tidak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementan telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari pembahasan pupuk subsidi, perbaikan irigasi, dukungan kepada program pangan bergizi, serta utamanya strategi mewujudkan swasembada pangan.

    “Kemudian rencana kita ke depan 2025, kita sudah siapkan dari sekarang. Kita kerja keras agar swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo,” pungkasnya.

    (kil/kil)

  • Mentan Amran Sebut Stok Bahan Pangan Masih Aman untuk Perayaan Nataru

    Mentan Amran Sebut Stok Bahan Pangan Masih Aman untuk Perayaan Nataru

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan, ketersediaan bahan pangan untuk perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman.

    Ia juga menyampaikan, stok bahan pangan utama, seperti beras, telur, ayam, dan cabai, cukup mencukupi dan menunjukkan tren penurunan harga.

    Dalam kesempatan tersebut, Mentan Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, stok beras untuk Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 dipastikan aman, dengan jumlah mencapai dua juta ton berkat kerja sama dengan Perum Bulog.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Bahkan, di beberapa daerah, kami melihat harga bahan pangan, seperti cabai, mengalami penurunan yang signifikan. Harga cabai di beberapa tempat bahkan turun menjadi Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per kilogram,” ujar Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kepada awak media, Senin (23/12/2024).

    Selain itu, Mentan Andi Amran Sulaiman menegaskan, ketersediaan komoditas lainnya, seperti telur, ayam, dan cabai, berada pada tingkat yang aman, dan harga-harga tersebut mengalami penurunan. Pemerintah juga memastikan distribusi pupuk untuk petani akan dimulai pada 1 Januari 2025.

    Untuk memudahkan distribusi, petani akan dapat mengambil pupuk menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

    Menteri Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, Kementerian Pertanian (Kementan) akan fokus pada beberapa program prioritas pada 2025, antara lain swasembada pangan, pengembangan biofuel, hilirisasi pertanian, dan peningkatan konsumsi pangan bergizi. 

    Ia optimistis produksi pertanian pada 2025 akan meningkat, berdasarkan data sementara dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan kenaikan hasil panen pada Januari hingga Februari.

    “Meski ada tantangan, seperti banjir di beberapa wilayah, kami yakin dampaknya tidak signifikan terhadap total luas lahan pertanian yang mencapai 7,4 juta hektare. Kami akan terus melakukan mitigasi risiko untuk memastikan keberlanjutan produksi pertanian,” tambahnya.

    Mentan Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan, Kementan siap memenuhi target swasembada pangan pada 2025, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.

    Untuk mendukung hal ini, Kementan berencana memperbaiki irigasi bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan rakyat (PUPR) serta mempercepat pelaksanaan program cetak sawah dan penyediaan alat mesin pertanian.

    Pemerintah telah menandatangani kontrak pengadaan pupuk, yang akan siap didistribusikan kepada petani mulai Januari 2025. Pendistribusian pupuk akan dilakukan dengan menggunakan sistem KTP untuk mempermudah petani dalam memperoleh kebutuhan pupuk di kios-kios yang telah disiapkan di seluruh Indonesia.

    “Petani tidak boleh dipersulit dalam memperoleh pupuk. Sistem ini akan mempermudah mereka, dan distribusi pupuk akan langsung dilakukan pada 1 Januari,” kata Amran.

    Mentan Andi Amran Sulaiman menjelaskan, berdasarkan data BPS, produksi pertanian di bulan November hingga Desember menunjukkan peningkatan yang cukup menggembirakan, dan diperkirakan hasil panen akan terus meningkat pada Januari hingga Februari.

    Ia menambahkan, Kementan akan terus memantau perkembangan ini untuk memastikan sektor pertanian terus berkembang.

    Dengan program-program yang telah disiapkan dan kebijakan yang matang, Kementerian Pertanian optimis bisa mengamankan stok bahan pangan di momen Nataru dan mencapai target swasembada pangan pada 2025.

  • Mentan Sebut Stok Telur, Ayam, Beras, Cabai Aman Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Mentan Sebut Stok Telur, Ayam, Beras, Cabai Aman Saat Libur Natal dan Tahun Baru – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan stok telur, ayam, beras, cabai aman menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Alhamdulillah, stok kita aman. Terutama untuk stok beras kami sudah diskusi dan komunikasi dengan Bulog itu ada 2 juta ton,” ujar Amran di Kementan, Jakarta, Senin (23/12/2024).

    Selain beras, Mentan Amran menyebutkan kecukupan sejumlah komoditas lainnya, seperti telur, ayam, cabai, dan lainnya. Tidak hanya kecukupan produksi yang aman, harga komoditas juga terpantau stabil.

    “Jadi sangat aman, telur ayam, cabai, sangat aman. Bahan pangan juga terjadi penurunan,” ucap Amran.

    Amran mengatakan, pemerintah akan terus memantau perkembangan dan bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan di seluruh masyarakat Indonesia selama periode Nataru.

    Tidak hanya itu, menyambut tahun 2025, Kementan telah mempersiapkan langkah strategis untuk mendukung program besar Presiden Prabowo Subianto. Mulai dari pembahasan pupuk subsidi, perbaikan irigasi, dukungan kepada program pangan bergizi, serta utamanya strategi mewujudkan swasembada pangan.

    “Kemudian rencana kita ke depan 2025, kita sudah siapkan dari sekarang. Kita kerja keras agar swasembada secepat-cepatnya sesuai arahan Presiden Prabowo,” ujar Amran.

  • Menteri Pertanian Terobos Banjir dan Longsor Pantau Langsung Kondisi Pertanian di Bone

    Menteri Pertanian Terobos Banjir dan Longsor Pantau Langsung Kondisi Pertanian di Bone

    FAJAR.CO.ID, BONE – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan perjalanan darat meninjau lokasi pertanian terdampak longsor dan banjir di Bone, Sabtu (21/12/2024).

    Tantangan cuaca ekstrem tidak menjadi penghalang Mentan untuk memantau langsung kondisi pertanian di wilayah Sulawesi Selatan.

    Perjalanan menuju Bone tidak berjalan mulus. Pagi ini, longsor besar terjadi di Tompo Ladang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, yang menutup total akses di jalur Poros Maros-Bone.
    Longsor ini membuat semua jenis kendaraan tidak dapat melintas.
    Mentan Amran dan tim pun harus mengambil langkah ekstrem dengan berjalan kaki melalui permukiman warga dan menerjang banjir untuk melanjutkan perjalanan.

    “Swasembada semakin menantang, pantang menyerah,” katanya dengan penuh semangat saat melewati banjir pada Sabtu (21/12/2024).

    Mentan Amran juga menegaskan bahwa perjuangan untuk swasembada pangan bukanlah hal mudah. Tetapi, ia yakin dengan keteguhan dan sinergi, maka cita-cita ketahanan pangan oleh Presiden Prabowo dapat dicapai.

    “Ini merupakan bagian dari perjuangan untuk swasembada. Tantangan menanti tapi harus beres,” ungkapnya.

    Aksi Mentan Amran menerobos banjir dan longsor mengundang rasa kagum dan haru dari warga masyarakat yang terdampak banjir dan longsor.

    “Hati-hati di jalan, Pak Mentan. Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT,” ujar salah seorang warga yang ikut membantu perjalanan Mentan Amran di tengah bencana.

    Mentan menegaskan dirinya terus akan memantau kondisi pertanian di Indonesia secara ketat, apalagi tantangan cuaca yang berubah dengan cepat. “Insyaallah swasembada masih on the track. Kami terus bekerja untuk petani dalam kondisi apa pun. Kamo sudah berpindah-pindah lokasi di seluruh Indonesia. Doakan swasembada segera tercapai,” tambahnya.

  • Komisi B DPRD Sulsel Bahas Masalah Pertanian dengan Mentan di Jakarta

    Komisi B DPRD Sulsel Bahas Masalah Pertanian dengan Mentan di Jakarta

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Komisi B DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jakarta dan diterima oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Dalam kunjungan tersebut, anggota DPRD Sulsel, membawa berbagai masalah yang dihadapi oleh petani yang dikeluhkan saat reses DPRD Sulsel beberapa waktu lalu.

    Anggota DPRD Sulsel, Heriwawan mengatakan, dia bersama anggota Komisi B DPRD Sulsel mengunjungi Menteri Pertanian beberapa waktu lalu. Kesempatan dimanfaatkan untuk menyampaikan aspirasi masyarakat.

    Terutama tentang kelangkaan pupuk, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), ketersediaan bibit jagung dan padi yang menjadi isu utama yang dihadapi oleh petani di Sulsel.

    “Kami menerima banyak keluhan dari petani terkait kelangkaan pupuk, bantuan alsintan, dan ketersediaan bibit jagung dan padi. Masalah-masalah ini sangat mempengaruhi produktivitas pertanian di daerah kami,” ujar Heriwawan, Jumat (20/12/2024).

    Bukan hanya itu, kepastian harga saat pasca panen juga menjadi sorotan, pemerintah lanjut Ketua Pemuda Muhammadiyah Sulsel ini harus memastikan bahwa harga komoditas pertanian stabil setelah musim panen.

    “Ini juga yang harus dikawal, jangan harga turun saat petani panen, pasti akan mempengaruhi pendapatannya, makanya Pemerintah harus hadir memberikan intervensi,” bebernya.

    Dalam pertemuan tersebut, Menteri Pertanian lanjut Ketua Legislator Demokrat dapil Sinjai-Bulukumba itu menyatakan komitmennya untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.

    “Pak menteri memberikan kabar gembira, tahun 2025 tidak ada lagi kelangkaan pupuk di Sulsel. Termasuk bantuan alsintan dan bibit yang dibutuhkan oleh petani di Sulsel. Dukungan dari pemerintah pusat akan terus kami tingkatkan untuk mendukung sektor pertanian di daerah,” tambahnya.

  • Lewat Ngobrol Asyik, Potensi Pertanian Kaki Gunung Salak Diulik – Halaman all

    Lewat Ngobrol Asyik, Potensi Pertanian Kaki Gunung Salak Diulik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan bahwa ada dua kunci utama yang dapat menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian adalah teknologi tinggi dan keuntungan yang jelas.

    “Profesi sebagai petani milenial ini menguntungkan bagi generasi muda, ujarnya. 

    Mentan berharap momen bonus demografi bisa dioptimalkan untuk mengelola sumber daya alam (SDA) Indonesia yang melimpah.

    Selain itu, modernisasi teknologi pertanian juga menjadi syarat. Para petani milenial tersebut diharapkan bisa memanfaatkan alat-alat berteknologi tinggi mulai dari traktor hingga drone guna menggenjot produksi pertanian.

    Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa kawasan kaki Gunung Salak memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan pertanian yang unggul.

    Mengingat kondisi alamnya yang subur, iklimnya yang sejuk, dan keanekaragaman hayati yang mendukung.

    Tahapan pemetaan dan optimalisasi lahan pertanian diantaranya melakukan pemetaan wilayah secara komprehensif untuk mengidentifikasi jenis tanaman yang cocok dikembangkan berdasarkan karakteristik tanah dan iklim. 

    “Saat ini yang menjadi prioritas adalah pengelolaan lahan yang ramah lingkungan dengan menerapkan sistem pertanian berkelanjutan dan konservasi lahan”, ucap Kabadan Santi.

    Sedangkan narasumber Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 43,  Leni Alviani pada Selasa (17/12/2024) menjelaskan jika Poktan Mekarsari di Desa Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, berdiri pada 2002, dengan jumlah Anggota sebanyak 35 orang dengan luas lahan yang dikelola kelompok seluas 43 Ha.

    “Potensi wilayah di desa tamansari memiliki iklim yang mendukung dengan lahan Usaha Berada di Kaki Gunung Salak, tanah Subur dan sumber air tersedia”. ujarnya.

    Sedangkan kerjasama yang dilakukan dengan poktan-poktan lainnya diantaranya untuk penyediaan bahan baku olahan jamur dan pala, dengan produk-produk olahannya adalah keripik Jamur, manisan pala, minuman pala, kerupuk pala, nastar pala, selai pala dan minyak atsiri, imbuhnya. 

  • Dukung ketahanan pangan, Baharkam Polri siapkan pilot project peningkatan komoditas jagung

    Dukung ketahanan pangan, Baharkam Polri siapkan pilot project peningkatan komoditas jagung

    Foto: Franky Pangkey/Radio Elshinta

    Dukung ketahanan pangan, Baharkam Polri siapkan pilot project peningkatan komoditas jagung
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 16:37 WIB

    Elshinta.com – Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri memberikan dukungan penuh kepada Kementerian Pertanian (Kementan) dalam mengakselerasi program ketahanan pangan, serta kepada Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDTT) untuk memperkuat sektor pertanian di daerah.

    Kabaharkam Polri, Komjen Pol. Fadil Imran, menyatakan bahwa Asta Cita pemerintah terkait ketahanan pangan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau sektor pertanian, melainkan membutuhkan keterlibatan semua pihak.

    “Kita betul-betul mendukung program Kementan, mendukung pemerintah, agar sumber daya organisasi Polri memahami apa yang harus dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan, khususnya pada komoditas jagung,” ujar Komjen Pol. Fadil Imran dalam Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Baharkam Polri di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (18/12), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Franky Pangkey.

    Komjen Pol. Fadil menjelaskan bahwa Polri dan Kementan dapat saling bekerja sama sebagai fasilitator masyarakat, khususnya petani, dalam mengembangkan produksi jagung. Ke depan, Polri akan menjalankan pilot project untuk peningkatan produksi tanaman pangan jenis jagung.

    “Dengan dukungan sumber daya Polri yang kita gerakkan hingga ke daerah-daerah, Polri memiliki peran aktif sebagai fasilitator bagi petani, kelompok tani, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan seperti ketersediaan lahan, penyediaan benih, pupuk, dan sebagainya,” jelasnya.

    Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan bahwa keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan merupakan kolaborasi yang luar biasa.

    “Ini kolaborasi luar biasa, kami ucapkan terima kasih. Kami juga berharap Polri bisa fokus dalam pendampingan ketahanan pangan,” ujar Menteri Pertanian.

    Ia juga berharap bahwa melalui kolaborasi ini, akan ada pengawasan ketat terhadap pendistribusian pupuk hingga bantuan alat pertanian, sehingga tidak terjadi lagi kasus pupuk palsu atau penyalahgunaan bantuan.

    Setelah pelaksanaan rakernis, Kabaharkam Polri Komjen Pol. Fadil Imran beserta rombongan melakukan peninjauan ke Desa Jamali, Kecamatan Mande, untuk melihat langsung lahan penanaman Jagung Hibrida FKDB Polri seluas 6 hektar

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pemerintah Dorong Keberlanjutan Pendidikan Pertanian Buat Anak Muda

    Pemerintah Dorong Keberlanjutan Pendidikan Pertanian Buat Anak Muda

    Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mengawal pendidikan pertanian melalui berbagai program strategis. Salah satunya, lewat rapat evaluasi lingkup pendidikan pertanian dan strategi keberlanjutan program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang berlangsung di Malang, Jawa Timur. 

    Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan berbagai program dirancang untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin berkontribusi dalam dunia pertanian. 

    “Melalui program ini, generasi muda tidak hanya diberikan edukasi tentang pertanian, tetapi juga dibekali pengetahuan dan keterampilan dari sektor hulu hingga hilir, sehingga mampu menghadapi tantangan industri dengan inovasi dan kreativitas,” ungkap Amran dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024. 

    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan kegiatan ini juga menjadi upaya mengoptimalkan anggaran dengan pelaksanaan secara paralel. 

    “Proses pengawalan YESS-SI, termasuk negosiasi, harus dilakukan dengan cermat agar program dapat berjalan efektif dan efisien,” ujar Idha.
     

    Ada sejumlah strategi keberlanjutan program ini, yang mencakup exit strategy, penguatan SDM kewirausahaan, kolaborasi, koordinasi, regulasi, standarisasi, dan pendampingan. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Muhammad Amin menekankan pentingnya penyamaan persepsi antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan SMK-PP terkait Brigade Pangan agar implementasi berjalan lebih optimal. 

    “Peningkatan kinerja perguruan tinggi melalui tiga pilar utama: kualitas lulusan, kualitas kurikulum, dan kualitas dosen,” kata Amin.

    Sementara itu, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah menegaskan pentingnya membangun budaya kerja organisasi yang solid sebagai fondasi keberhasilan program.

    “Sinergi dan budaya kerja yang kuat adalah kunci keberlanjutan program ini,” ujarnya.  

    Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama demi tercapainya keberlanjutan program pendidikan pertanian. Sekaligus, mendukung kesejahteraan petani muda dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.

    Jakarta: Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen terus mengawal pendidikan pertanian melalui berbagai program strategis. Salah satunya, lewat rapat evaluasi lingkup pendidikan pertanian dan strategi keberlanjutan program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) yang berlangsung di Malang, Jawa Timur. 
     
    Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyampaikan berbagai program dirancang untuk menjangkau lebih banyak petani muda yang memiliki minat berwirausaha dan ingin berkontribusi dalam dunia pertanian. 
     
    “Melalui program ini, generasi muda tidak hanya diberikan edukasi tentang pertanian, tetapi juga dibekali pengetahuan dan keterampilan dari sektor hulu hingga hilir, sehingga mampu menghadapi tantangan industri dengan inovasi dan kreativitas,” ungkap Amran dalam keterangannya, Kamis, 19 Desember 2024. 
    Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan kegiatan ini juga menjadi upaya mengoptimalkan anggaran dengan pelaksanaan secara paralel. 
     
    “Proses pengawalan YESS-SI, termasuk negosiasi, harus dilakukan dengan cermat agar program dapat berjalan efektif dan efisien,” ujar Idha.
     

    Ada sejumlah strategi keberlanjutan program ini, yang mencakup exit strategy, penguatan SDM kewirausahaan, kolaborasi, koordinasi, regulasi, standarisasi, dan pendampingan. Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Muhammad Amin menekankan pentingnya penyamaan persepsi antara Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan SMK-PP terkait Brigade Pangan agar implementasi berjalan lebih optimal. 
     
    “Peningkatan kinerja perguruan tinggi melalui tiga pilar utama: kualitas lulusan, kualitas kurikulum, dan kualitas dosen,” kata Amin.
     
    Sementara itu, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Siti Munifah menegaskan pentingnya membangun budaya kerja organisasi yang solid sebagai fondasi keberhasilan program.
     
    “Sinergi dan budaya kerja yang kuat adalah kunci keberlanjutan program ini,” ujarnya.  
     
    Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum strategis untuk memperkuat komitmen bersama demi tercapainya keberlanjutan program pendidikan pertanian. Sekaligus, mendukung kesejahteraan petani muda dan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AGA)

  • Mentan tindaklanjuti keluhan petani di Indramayu soal akses BBM

    Mentan tindaklanjuti keluhan petani di Indramayu soal akses BBM

    Pak Kapolsek, tolong ini dicek. Petani jangan dipersulit untuk membeli solar. Kami sudah koordinasi dengan Menteri ESDM. Petani adalah pahlawan kita, jangan ada hambatan untuk mereka,

    Indramayu (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menindaklanjuti keluhan para petani di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terkait sulitnya akses bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan alat mesin pertanian (alsintan).

    Mentan mengatakan, dirinya mendengarkan langsung keluhan tersebut saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Cikawung, Kecamatan Terisi, Indramayu pada Kamis.

    Setelah mendengarkan keluhan itu, ia meminta aparat setempat untuk memastikan tidak ada lagi kendala dalam pembelian BBM oleh petani di desa tersebut.

    “Pak Kapolsek, tolong ini dicek. Petani jangan dipersulit untuk membeli solar. Kami sudah koordinasi dengan Menteri ESDM. Petani adalah pahlawan kita, jangan ada hambatan untuk mereka,” ujarnya.

    Amran menjelaskan bahwa BBM menjadi elemen krusial untuk menekan biaya produksi hingga 50 persen, terutama dalam pengoperasian alsintan yang mendukung modernisasi pertanian.

    Atas dasar tersebut, pihaknya membantu para petani di Indramayu agar masalah ini bisa diselesaikan sehingga aktivitas produksi pertanian di wilayah tersebut berjalan optimal.

    Selain BBM, Mentan memastikan kebutuhan lain untuk petani di Kabupaten Indramayu seperti pupuk dan pompa air telah terpenuhi dengan baik.

    “Pupuk sudah naik 100 persen, pompa air sudah kami kirim. Terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, termasuk Ibu Bupati Indramayu dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),” ujarnya.

    Amran juga menargetkan optimalisasi sembilan bendungan besar di Jawa Barat, seperti Bendungan Sadawarna dan Cipanas, untuk meningkatkan produksi pangan.

    “Bendungan ini kami optimalkan agar produksi meningkat. Sesuai arahan Presiden Prabowo, swasembada pangan harus segera terwujud,” ujarnya.

    Sementara itu Bupati Indramayu Nina Agustina menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian, khususnya padi.

    Menurutnya, Indramayu sebagai salah satu sentra beras nasional memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan.

    “Sektor pertanian adalah andalan Indramayu. Kami optimalkan semua potensi agar terus berkontribusi terhadap swasembada pangan,” katanya.

    Sejauh ini, lanjut dia, Pemkab Indramayu telah mengoptimalkan sejumlah program strategis untuk menjaga produktivitas lahan sawah di daerahnya.

    Pihaknya pun saat ini berupaya untuk melindungi lahan sawah, agar terhindar dari dampak cuaca ekstrem terutama peristiwa banjir.

    “Selain itu, untuk masalah irigasi kami sedang koordinasikan dengan BBWS. Mudah-mudahan bisa terealisasi dengan baik,” katanya.

    Sedangkan merujuk data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, tercatat areal lahan sawah yang melakukan tanam pada musim tanam (MT) II/Gadu seluas 102.258 hektare, sementara yang telah melaksanakan panen seluas 24.468 hektare hingga November 2024.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Abdul Hakim Muhiddin
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mentan Amran Pastikan Stok Beras Aman untuk Nataru hingga 2025

    Mentan Amran Pastikan Stok Beras Aman untuk Nataru hingga 2025

    Indramayu, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, memastikan stok beras nasional akan tetap aman selama Natal dan Tahun Baru (Nataru) hingga tahun 2025. Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Desa Cikawung, Kecamatan Trisi, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Kamis (19/12/2024).

    “Aman semua, sekarang stok kita di Bulog terbesar dalam lima tahun terakhir,” ujar Andi.

    Ia juga menyoroti potensi Jawa Barat sebagai salah satu lumbung padi nasional, mengingat provinsi ini memiliki sembilan bendungan besar yang mampu mensuplai air untuk para petani. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produksi padi di wilayah tersebut.

    Namun, Andi mencatat adanya kendala utama yang dihadapi petani, yaitu sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM), khususnya solar, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan alat-alat pertanian.

    “Di Jawa Barat ada sembilan bendungan yang kita optimalkan, dan produksi pasti meningkat. Pupuk sudah tersedia dan distribusinya naik 100%. Pompa air juga sudah kami kirim. Masalahnya hanya di solar,” jelasnya.

    Untuk mengatasi kendala tersebut, Andi meminta kepada Direktur Pertamina agar memberikan kemudahan akses BBM bagi para petani.

    “Kami memohon kepada Direktur Pertamina, yang membawahi BBM, agar petani dipermudah membeli solar. Selebihnya sudah oke,” ungkapnya.

    Kunjungan ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memastikan stok beras terpenuhi selama periode Nataru sekaligus mendukung kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.