Satu Per Satu Jabatan Sipil Diduduki Militer Aktif…
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Daftar perwira aktif yang menduduki jabatan sipil pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto semakin panjang setelah Mayjen TNI Novi Helmy Prasetya ditunjuk sebagai Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog.
Asisten Teritorial Panglima TNI ini ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggantikan Wahyu Suparyono, Dirut Bulog sebelumnya yang baru menjabat selama lima bulan.
Novi mengakui bahwa ia memang masih aktif sebagai perwira tinggi (pati) TNI.
“Ya masih aktivitas, iya (masih prajurit aktif),” kata Novi Helmy usai rapat dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan jajaran di kantor Kementan, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).
Novi mengaku, dirinya hanya menjalankan arahan dari pimpinan meski tak menyebutkan secara gamblang pimpinan tersebut.
Ia mengaku ditugaskan untuk mempercepat swasembada pangan.
“Wah, ini sudah petunjuk dan arahan daripada pimpinan,” ujar Novi.
“Sudah langsung untuk melaksanakan tugas ini (menjadi Dirut Bulog) supaya kita cepat swasembada pangan,” ucap dia.
Sebelum Novi, satu per satu jabatan yang selama ini diduduki sipil memang mulai dikuasai oleh militer.
Salah satu yang paling diingat publik tentu saja pos Sekretaris Kabinet yang diduduki Mayor Teddy Indra Wijaya, ajudan Prabowo saat menjadi Menteri Pertahanan.
Penunjukan Mayor Teddy sebagai Seskab pada Oktober tahun lalu menuai reaksi pro dan kontra di tengah masyarakat, terutama mengenai statusnya sebagai prajurit aktif.
Namun, TNI Angkatan Darat menyebut hal itu tidak masalah karena jabatan yang disandang Teddy merupakan bagian dari penugasan di luar stuktur.
“Ini statusnya adalah penugasan di luar struktur sehingga tidak perlu menyelesaikan dinas aktifnya atau pensiunan itu tidak perlu,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana, 21 Oktober 2024.
Ia juga menyebut Seskab adalah jabatan yang berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara, seperti Sekretaris Militer Presiden, sehingga dapat diduduki TNI aktif.
Selain Teddy, sejumlah jabatan di berbagai kementerian juga sudah diisi oleh tentara, antara lain, Mayjen Maryono sebagai Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan, Mayjen Irham Waroihan sebagai Irjen Kementerian Pertanian, dan Laksamana Pertama Ian Heriyawan di Badan Penyelenggara Haji.
Ketiganya ditunjuk oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto melalui Surat Keputusan Panglima TNI 1545/XII/2024, Desember 2024.
Pakar hukum tata negara Universitas Andalas, Feri Amsari, menilai kasus ditempatkannya Mayjen TNI Novi Helmy pada Dirut Bulog jelas menyalahi aturan Undang-Undang (UU) Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
“Itu melanggar ketentuan Undang-Undang TNI dan Undang-Undang Dasar ya, soal bagaimana ketahanan keamanan wilayah kewenangannya hanya ada di ruang pertahanan dan keamanan,” ujar Feri kepada
Kompas.com
, Minggu (9/2/2025).
Feri tidak memungkiri bahwa UU tidak melarang TNI menduduki jabatan sipil.
Namun, berdasarkan UU, tentara aktif hanya dapat mengisi jabatan sipil yang berkaitan dengan pertahanan dan keamanan.
Pasal 47 UU TNI menyebutkan, prajurit aktif dapat menduduki jabatan pada kantor yang
membidangi koordinator bidang Politik dan Keamanan Negara, Pertahanan Negara, Sekretaris Militer Presiden, Intelijen Negara, Sandi Negara, Lembaga Ketahanan Nasional, Dewan Pertahanan Nasional, Search and Rescue (SAR) Nasional, Narkotika Nasional, dan Mahkamah Agung.
Dengan demikian, menurut Feri, penunjukan Novi sebagai Dirut Bulog melanggar UU TNI karena Bulog tidak masuk daftar jabatan sipil yang dapat diduduki perwira aktif.
“Undang-undang TNI membuka ruang militer untuk menjabat di jabatan sipil, sepanjang itu jabatan yang sudah ditentukan di pasal 47 UU TNI. Di luar itu tidak bisa, dan Bulog bukanlah salah satunya (yang termasuk diperbolehkan),” kata Feri.
Senada, pengamat militer Khairul Fahmi juga menekankan bahwa jabatan sipil yang diisi militer hendaknya adalah jabatan yang memiliki hubungan langsung dengan tugas-tugas pertahanan atau yang berkaitan dengan keahlian militer.
Akan tetapi, Khairul menduga, bisa saja pemerintah memiliki persepsi bahwa Bulog berkaitan erat dengan urusan ketahanan pangan dan logistik strategis, yang dalam beberapa hal dapat beririsan dengan tugas-tugas pertahanan.
“Karena itu, penempatan prajurit aktif di posisi tersebut mungkin dipandang sebagai langkah strategis untuk memanfaatkan kecakapan, kedisiplinan, dan pengalaman militer dalam mengelola hal-hal yang berkaitan dengan ketahanan negara,” kata Khairul.
Berdasarkan aturan yang ada, Khairul menyebutkan, prajurit TNI semestinya mengundurkan diri atau pensiun sebelum menduduki jabatan sipil, termasuk di BUMN seperti Bulog, agar tidak menggangu profesionalitas TNI.
“Selain itu, hal ini berpotensi mengganggu netralitas TNI, yang pada akhirnya dapat memengaruhi independensi dan objektivitas TNI dalam menjalankan tugas-tugas utamanya,” tutur Khairul.
Kendati demikian, ia menilai pendudukan jabatan sipil oleh militer bukanlah barang baru, hal ini juga sudah dilakukan pada pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonno dan Joko Widodo.
Menurut dia, hal ini menunjukkan adanya pelonggaran praktik dan ketidakjelasan dalam pelaksanaan aturan yang ada.
“Karena itu, perubahan pada Pasal 47 UU TNI sebenarnya memang diperlukan agar lebih relevan dengan kebutuhan dan perkembangan struktur pemerintahan saat ini,” kata Khairul.
“Kalau keterlibatan prajurit aktif dalam jabatan sipil, khususnya di BUMN, diproyeksikan terus berkembang, maka penting untuk melakukan perubahan atau penyesuaian terhadap aturan hukum yang ada, terutama dalam rangka memberikan dasar hukum yang lebih jelas dan mengakomodasi kebutuhan negara,” ujar dia.
Wacana merevisi UU TNI memang sempat bergulir beberapa waktu lalu untuk menambah posisi jabatan sipil yang dapat diisi militer aktif.
Berdasarkan draf
revisi UU TNI
yang tersebar, prajurit aktif TNI direncanakan dapat menduduki posisi di kementerian/lembaga yang membutuhkan tenaga dan keahlian prajurit aktif sesuai dengan kebijakan presiden, tidak lagi dibatasi pada kementerian/lembaga tertentu.
Prajurit yang menduduki jabatan di kementerian/lembaga juga didasarkan atas permintaan pimpinan kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian serta tunduk pada ketentuan administrasi yang berlaku.
Jika rancangan aturan ini gol, publik mesti bersiap untuk melihat lebih banyak lagi tentara yang menduduki jabatan sipil.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Tag: Amran Sulaiman
-
/data/photo/2020/11/23/5fbb4bb62d679.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Satu Per Satu Jabatan Sipil Diduduki Militer Aktif… Nasional 10 Februari 2025
-

Pemerintah Sebut Harga Beli Gabah Rp 6.500/Kg Tak Cuma buat Bulog
Jakarta –
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyampaikan semua orang yang membeli gabah petani harus sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah yakni Rp 6.500/kg.
“Siapa saja yang membeli gabah petani Itu mutlak harganya Rp 6.500/kg tanpa kecuali, bukan berlaku untuk Bulog saja. Berlaku untuk semua orang,” kata Amran usai melakukan pertemuan dengan Dewan Pengawas dan Direksi baru Perum Bulog, di Jakarta, Minggu (9/2).
Oleh sebab itu, Amran mengatakan pihaknya akan melakukan rapat dengan 1.000 penguasa penggilingan gabah pada esok hari, Senin (10/2). Rapat tersebut terkait arahan Presiden Prabowo soal harga pembelian pemerintah (HPP) gabah petani sebesar Rp 6.500/kg.
“Kita besok InsyaAllah Rapat dengan penggilingan besar sedang, penggilingan besar, kurang lebih seribu orang. Kita akan tandan tangan kontrak atau PO kita berikan, langsung action, langsung bergerak,” katanya.
Di sisi lain, Amran menyampaikan Bulog diwajibkan untuk menyerap 3 juta Ton beras hingga April mendatang dengan harga pembelian gabah sebesar Rp 6.500/kg. Hal ini guna meningkatkan kesejahteraan petani.
Ia mengatakan penyerapan beras dalam negeri ini penting dilakukan lantaran berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri mengalami surplus dibandingkan tahun lalu. Di mana pada selesai, Februari, Maret itu ada 2.9 juta ton beras yang dihasilkan petani.
“Kalau dengan April itu kita estimasi 4 juta ton lebih. Oleh karena itu kita harus menyerap minimal 3 juta ton dari surplus,” katanya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Novy Helmy Prasetya mengatakan apa yang telah disepakati dalam rapat tadi akan dilaksanakan dengan semestinya.
Terkait dengan target penyerapan beras 3 juta ton hingga April 2025, Novy menyampaikan pihaknya optimis target tersebut dapat tercapai.
“InsyaAllah 3 bulan kurang lebih ke depan target (penyerapan beras) 3 juta ton beras itu kita harus optimis bisa kita dapatkan,” katanya.
(kil/kil)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5035053/original/043576200_1733305970-Mentan_Andi_Amran.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Mentan Minta Pegawai Bulog Tak Boleh Libur Sabtu Minggu – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, bersama Dewan Pengawas dan Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya, mengadakan rapat evaluasi untuk membahas penyerapan hasil panen serta upaya stabilisasi harga pangan di Indonesia.
Rapat ini menjadi momentum penting dalam memastikan ketahanan pangan dan kestabilan harga, yang menjadi perhatian utama pemerintah.
Mentan Amran Sulaiman menegaskan bahwa rapat ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Kementerian Pertanian dan Perum Bulog.
Dalam pertemuan ini, Mentan menekankan pentingnya kerjasama antara kedua pihak agar dapat mencapai swasembada pangan.
Ia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengubah cara kerja yang lebih fleksibel, dengan mencabut libur pada hari Sabtu dan Minggu menjadi tetap hari kerja untuk memastikan proses penyerapan gabah berjalan lancar.
“Kita ada konsensus kesepakatan antara Bulog, dulu pertanian juga sudah menular ke Bulog. Tidak ada hari minggu, tidak ada hari sabtu. Atau hari sabtu, minggu adalah menjadi hari Senin Selasa. Nah, itu cara kerja kita. Sampai swasembada,” kata Amran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Minggu (9/2/2025).
Harga Gabah Petani Sebesar Rp6.500 per Kg
Adapun dalam hasil rapat tersebut, Mentan menegaskan harga gabah petani di Indonesia harus dibeli dengan harga Rp6.500 per kilogram.
Hal ini mengacu pada arahan dari Presiden Prabowo Subianto yang ditujukan kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perdagangan gabah.
Mentan menegaskan bahwa harga tersebut tidak hanya berlaku bagi Perum Bulog, namun juga untuk seluruh penggilingan dan pihak lain yang membeli gabah dari petani.
“Sesuai arahan Bapak Presiden Republik Indonesia. Diperintahkan kepada kita semua. Bukan kepada bulog saja. Seluruh penggilingan, siapa saja. Di seluruh Indonesia, yang membeli gabah di tingkat petani, itu mutlak harganya Rp6.500. Saya ulangi, siapa saja,” tegasnya.
Selain itu, hal tersebut juga bertujuan untuk memastikan bahwa harga gabah yang diterima petani tidak jatuh di bawah standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Membeli gabah petani, itu mutlak harganya Rp6.500 tanpa kecuali. Bukan berlaku untuk bulog saja. Berlaku untuk semua orang,” ujarnya.
-

Tambahan Anggaran Rp 16,6 Triliun buat Bulog Cair Minggu Depan
Jakarta –
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan anggaran tambahan untuk Perum Bulog sebesar Rp 16,6 triliun akan cair minggu depan.
Ia menyampaikan tambahan anggaran tersebut dimaksudkan untuk menyerap produksi 3 juta ton beras dalam negeri. Di mana tambahan anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Tambahan anggaran Rp 16,6 triliun ini InsyaAllah bisa dicairkan dalam waktu singkat. Bisa saja minggu depan,” katanya usai melakukan pertemuan dengan Dewan Pengawas dan Direksi baru Perum Bulog di Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Amran menyampaikan dengan penambahan anggaran kepada Perum Bulog dan, gudang penyimpanan beras telah tersedia maka target penyerapan 3 juta ton beras dalam negeri tersebut tidak akan terlalu sulit.
Terlebih lagi kata Amran, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras dalam negeri tahun ini mengalami surplus dibandingkan tahun lalu. Di mana pada Januari, Februari, Maret itu ada 2.9 juta ton beras yang dihasilkan petani.
“Kalau dengan April itu kita estimasi 4 juta ton lebih. Oleh karena itu kita harus menyerap minimal 3 juta ton dari surplus tadi,” katanya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap, Perum Bulog memiliki total anggaran Rp 39 triliun untuk menyerap gabah petani pada waktu panen raya di Februari, Maret, dan April mendatang.
Saat ini, kata Zulhas, Bulog sendiri memiliki dana sekitar Rp 23 triliun. Berdasarkan kesepakatan Kementerian Keuangan, anggaran Bulog untuk menyerap padi ditambah Rp 16,6 triliun.
“Uang Bulog ada Rp23 triliun, sudah ready. Sekarang sudah disepakati Rp16,6 triliun lagi dari Menteri Keuangan tadi. Jadi sudah ada Rp 39 triliun. Bisa untuk membeli beras 3 juta ton bulan Februari, Maret, April, waktu puncak panen raya,” kata Zulhas usai rapat koordinasi pengadaan beras di Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Jum’at (31/1/2025).
Dengan anggaran tersebut, kata Zulhas, Bulog tidak lagi memiliki alasan untuk membeli padi petani di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan sebesar Rp 6.500. Namun begitu, ia mengatakan hal ini perlu dukungan seluruh stakeholder.
“Perlu dukungan semua pihak termasuk Menteri Dalam Negeri, ada gubernur, ada bupati, ada camat sampai ke desa. Karena sawah ini kan sampai ke desa. Perlu dukungan sampai ke desa, perlu kita awasi bersama, kita bantu bersama-sama Bulog untuk menyerap gabah itu dengan harga yang sudah ditentukan,” jelasnya.
(kil/kil)
-

Bos Bulog Ungkap Baru Serap 45.000 Ton Setara Beras
Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog menyatakan telah menyerap 45.000 ton setara beras hingga saat ini. Penyerapan ini merupakan bagian dari penugasan 3 juta ton setara beras hingga April 2025.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama Perum Bulog Novi Helmy Prasetya usai menghadiri pertemuan dengan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Minggu (9/2/2025).
“Sampai sejauh ini kurang lebih 45.000 ton yang sudah kita serap,” kata Novi dalam konferensi pers, Minggu (9/2/2025).
Dia optimistis target penugasan penyerapan 3 juta ton setara beras hingga April 2025 dapat tercapai. Pasalnya, Perum Bulog telah menyiapkan berbagai upaya untuk menyerap 3 juta ton setara beras.
Selain itu, Perum Bulog juga mendapat anggaran tambahan sebesar Rp16,6 triliun, dari sebelumnya Rp23 triliun. Dengan begitu, Perum Bulog mengantongi sekitar Rp39 triliun untuk melaksanakan penugasan tersebut.
“Saya pikir untuk 2 bulan setengah sampai dengan 3 bulan ke depan kita sudah akan mencapai target yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Amran mengatakan pemerintah sepakat menyerap 3 juta ton setara beras hingga April 2025.
Sejalan dengan hal itu, pemerintah juga menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).
“Kemudian dengan serapan 3 juta tadi, kita harapkan harga pembelian gabah di tingkat petani bisa terjaga di angka minimal Rp6.500 [per kg] sehingga nilai tukar petani, kesejahteraan petani, akan meningkat,” ujar Amran.
Selain Perum Bulog, pemerintah juga meminta penggilingan-penggilingan swasta untuk menyerap gabah kering panen minimal Rp6.500 per kg. Untuk itu, Amran berencana akan mengadakan rapat dengan penggilingan besar dan sedang untuk menandatangani kontrak.
“Kita akan bertanda tangan kontrak atau PO kita berikan, langsung action, langsung bergerak. Karena kita melihat pergerakan harga masih average rata-rata seluruh Indonesia masih di bawah HPP,” pungkasnya.
-

Tambahan Anggaran Rp16,6 Triliun Bulog Bisa Cair Pekan Depan
Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, anggaran tambahan Perum Bulog sebesar Rp16,6 triliun untuk menyerap 3 juta ton setara beras di 2025, kemungkinan cair pekan depan.
Hal tersebut diungkapkan Amran usai mengadakan pertemuan dengan Dewan Pengawas (Dewas) dan Direksi Perum Bulog di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Minggu pagi (9/2/2025).
“Bapak Presiden [Prabowo Subianto] menyiapkan anggaran langsung tambahan Rp16,6 triliun. Ini Insyaallah dicairkan dalam waktu singkat, bisa saja minggu depan, tapi sudah menjadi keputusan,” kata Amran dalam konferensi pers, Minggu (9/2/2025).
Dalam catatan Bisnis, Perum Bulog mendapat anggaran tambahan sebesar Rp16,6 triliun. Anggaran itu dimanfaatkan untuk mengejar target penyerapan 3 juta ton setara beras di tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah telah menyepakati tambahan anggaran senilai Rp16,6 triliun untuk Perum Bulog, dari sebelumnya Rp23 triliun. Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk menyerap 3 juta ton setara beras pada saat panen raya.
“Ada Rp23 triliun sudah ready, sudah disepakati Rp16,6 triliun lagi dari Menkeu [Menteri Keuangan]. Jadi sudah ada Rp39 triliun bisa untuk beli beras 3 juta ton hingga April saat panen raya,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Dengan adanya tambahan anggaran tersebut, Mantan Menteri Perdagangan itu memastikan bahwa tidak ada alasan bagi Perum Bulog untuk tidak membeli beras dengan harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram (kg).
Bapanas juga menetapkan HPP beras di gudang Perum Bulog Rp12.000 per kg dengan standar kualitas yaitu derajat sosoh minimal 100% yang kemudian disesuaikan menjadi 95%, kadar air 14%, butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 25%.
Penyesuaian itu tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.14/2025 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional No.2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras.
Zulhas mengharapkan, penugasan tersebut mendapat dukungan dari semua pihak, termasuk Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Gubernur, hingga perangkat desa.
“Jita bantu bersama Bulog untuk serap gabah dengan harga yang sudah ditentukan,” ujarnya.
Selain Perum Bulog, pemerintah juga mewajibkan perusahaan swasta untuk membeli GKP sebesar Rp6.500 per kg. Apabila ada pihak yang melanggar ketentuan tersebut, pihaknya tidak segan untuk membawa masalah ini ke penegak hukum.
“Kalau yang melanggar harga yang ditetapkan pemerintah akan ada langkah lebih lanjut oleh penegak hukum,” pungkasnya.
-

Lonjakan Produksi Beras 52,32% pada Januari-Maret 2025, BPS: Harga Beras Turun
Jakarta, Beritasatu.com – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan lonjakan signifikan dalam produksi beras nasional pada periode Januari-Maret 2025. Potensi produksi beras diperkirakan mencapai 8,67 juta ton, meningkat tajam sebesar 52,32% dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang tercatat sebesar 5,69 juta ton.
Peningkatan ini seiring dengan meluasnya potensi luas panen padi yang diperkirakan mencapai 2,83 juta hektare. Angka ini menunjukkan kenaikan sekitar 970,33 ribu hektare atau 52,08% dibandingkan dengan luas panen pada Januari-Maret 2024 yang hanya mencapai 1,86 juta hektare.
Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, juga menyampaikan informasi mengenai harga beras. Rata-rata harga beras di tingkat penggilingan pada Januari 2025 turun sebesar 4,30% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Harga beras ini turun 4,30% secara tahunan atau year on year (yoy),” ungkapnya dalam sesi live streaming rilis BPS beberapa waktu lalu.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan, peningkatan produksi beras ini merupakan hasil dari upaya bersama berbagai pihak dalam meningkatkan produktivitas pertanian nasional.
“Peningkatan produksi ini tidak terlepas dari perbaikan infrastruktur irigasi, seperti pompanisasi, ketersediaan pupuk bersubsidi yang memadai, serta penerapan teknologi pertanian modern yang lebih efisien,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran mengapresiasi pencapaian ini sebagai bukti nyata efektivitas berbagai program strategis yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Peningkatan produksi beras ini menunjukkan keberhasilan langkah-langkah strategis yang kami lakukan untuk mendorong produktivitas pertanian. Kami akan terus bekerja keras untuk memastikan ketersediaan pangan nasional tetap terjaga dengan baik,” tegasnya.
Mentan Amran menegaskan, keberhasilan ini dicapai melalui implementasi berbagai program unggulan, seperti optimasi lahan rawa, pompanisasi, perluasan areal tanam, dan mekanisasi pertanian.
“Program-program ini terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas lahan dan efisiensi usaha tani, yang berdampak langsung pada peningkatan hasil panen dan ketersediaan beras nasional,” jelasnya.
Salah satu program andalan yang berperan penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian adalah pompanisasi. Program ini memfasilitasi penggunaan pompa air untuk mengatasi keterbatasan irigasi, khususnya di lahan tadah hujan dan daerah yang rawan kekeringan.
Ia mengatakan, dengan sistem pompanisasi, petani dapat mengairi lahan mereka secara lebih efektif, meningkatkan indeks pertanaman, dan memperpanjang masa tanam sepanjang tahun.
“Kami optimistis dengan dukungan penuh dari Presiden Prabowo, berbagai pihak terkait dan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan secepatnya dan menghentikan impor beras selamanya di masa mendatang,” tambah Mentan Amran.
Mentan Amran berharap peningkatan produksi ini dapat memberikan dampak positif terhadap perekonomian nasional, terutama dalam menjaga stabilitas harga beras di pasar domestik dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Selain itu, BPS juga mencatat nilai tukar petani (NTP) pada Januari 2025 mencapai 123,68, yang meningkat 0,73% dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 122,78. Komoditas yang mempengaruhi harga yang diterima petani nasional adalah cabai rawit, cabai merah, kakao, dan gabah.
-

Zulhas Buka Crisis Center Masalah Pupuk dan Gabah, Petani Bisa Lapor!
Jakarta –
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, akan membuka saluran pengaduan untuk masyarakat melaporkan masalah distribusi pupuk subsidi dan pembelian gabah. Petani bisa melaporkan jika terjadi penyimpangan dalam hal produksi itu.
Dia menegaskan tidak akan segan memberikan sanksi tegas pejabat daerah atau oknum yang sengaja melakukan penyimpangan.
“Di kantor saya sekarang buka crisis center. Begitu mau tanam, pupuk nggak ada, lapor. Kita akan perintah Pupuk Indonesia kabupaten itu untuk kasih. Satu kali, dua kali dua puluh empat jam, dua hari nggak ada, kita minta diganti yang di kabupaten itu. Begitu juga kalau harga gabah tidak Rp 6.500/kg, itu lapor,” kata pria yang akrab disapa Zulhas itu dalam Blak-blakan detikcom, Jumat (7/2/2025).
Mantan Menteri Perdagangan itu juga menjelaskan terkait pupuk telah diputuskan penyalurannya akan lebih singkat. Pemerintah telah memangkas rentetan aturan Kementerian/Lembaga untuk penyaluran pupuk.
Saat ini jalurnya hanya dengan persetujuan Menteri Pertanian dan langsung ke BUMN pupuk. Hal itu dilakukan untuk keberpihakan pemerintah kepada petani, jangan sampai komoditas penting dalam produksi padi itu terlambat sampai ke petani.
“Tapi kalau tidak berpihak, mau tanam, pupuk datangnya waktu panen. Harga bagus waktu tanam, begitu panen harganya murah. Ya lama-lama juga nggak ada yang mau tanam lagi,” ucapnya.
Selain kebijakan pupuk, pemerintah juga telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) untuk gabah kering panen (GKP) Rp 6.500/kg. Harga itu berlaku untuk semua penggilingan baik swasta dan BUMN yakni Perum Bulog.
“Kita harus membeli hasil produksi petani-petani kita dengan harga yang layak, yang untung. Jangan mereka terjebak dengan tengkulak terus. Oleh karena itu kami rapat atas dipimpin Pak Presiden, atas usulan saya, Bapanas, gabah harus dibeli Rp 6.500/kg,” tegasnya.
Untuk diketahui, terkait penyaluran pupuk subsidi, pemerintah memutuskan alokasi pupuk subsidi 9,55 juta ton untuk 2025. Keputusan itu tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian No 644/kPTS/SR.310/M/11/2024 tentang Penetapan Alokasi dan Harga Eceran Tertinggi Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2025.
Dalam keputusan tersebut, Kementerian Pertanian menyebutkan alokasi pupuk subsidi berdasarkan jenis dan jumlah atau volumenya. Keputusan alokasi pupuk subsidi 2025 itu telah ditandatangani oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, pada 19 November 2024.
Sementara terkait satu harga gabah Rp 6.500/kg, dibuktikan dengan Keputusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 14 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Aturan ini ditetapkan pada 24 Januari 2025.
“Ketentuan mengenai harga pembelian gabah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I huruf A dan Lampiran II Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,” bunyi diktum nomor kesatu dalam aturan tersebut.
Aturan itu merupakan hasil revisi yang ditetapkan sebagai Hasil Rapat Koordinasi Terbatas bidang Pangan, Kementerian Koordinator bidang Pangan Nomor R-50/SES.M.PANGAN/SD/01/2025 tanggal 22 Januari 2025.
“Harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat Petani ditetapkan menjadi sebesar Rp.6.500,- (enam ribu lima ratus rupiah) per kilogram,” tulis diktum kedua.
“Perum Bulog melaksanakan pembelian GKP di tingkat Petani dengan harga sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua,” lanjut diktum keempat.
(ada/eds)
-

Presiden bersama Menteri KKP bahas kesiapan stok garam untuk Ramadhan
Sumber foto: Antara/elshinta.com.
Presiden bersama Menteri KKP bahas kesiapan stok garam untuk Ramadhan
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Rabu, 05 Februari 2025 – 22:10 WIBElshinta.com – Presiden Prabowo Subianto mengadakan rapat terbatas dengan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono membahas kesiapan stok garam di Indonesia menjelang momentum Ramadhan 1446 Hijriah.
Menurutnya Indonesia masih membutuhkan dukungan untuk menyuplai kebutuhan garam sehingga Pemerintah perlu melakukan penyesuaian dan belum bisa memenuhinya dengan stok yang ada di dalam negeri.
“Ya kita, masih ada untuk kepentingan aneka pangan kan masih butuh. Jadi belum bisa swasembada,” kata Sakti di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu.
Sakti menyebutkan bahwa berbagai aspek sektor kelautan turut menjadi pembahasan dalam pertemuan tersebut.
Namun persiapan kebutuhan pangan menjelang momentum Ramadhan dan Lebaran 2025 menjadi fokus utama karena Pemerintah berupaya menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan bahan pangan tetap aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Tidak hanya stok garam, rapat itu juga membahas komoditas gula yang merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian.
Dalam rapat itu, turut hadir juga Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Terkait dengan kesiapan pangan menjelang momentum Ramadhan, sebelumnya pada Selasa (4/2) Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman juga telah memastikan pasokan pangan nasional dalam kondisi aman menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.
Mentan Amran, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, mengatakan Pemerintah telah menyiapkan stok yang cukup untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran.
“Kita menjaga agar pasokan pangan, minyak goreng, kemudian daging, beras, Insya Allah aman. Stok kita banyak, ada dua juta ton di Bulog, ini kita siapkan,” ujarnya.
Ia optimistis bahwa stok yang tersedia dapat menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadhan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
“Kami yakin menghadapi bulan suci Ramadhan nanti, kami yakin pangan relatif stabil,” ujarnya.
Sumber : Antara
