Tag: Amiruddin

  • PLN Terus Kebut Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

    PLN Terus Kebut Perbaiki Jalur Listrik Langsa-Pangkalan Brandan, Penopang Pemulihan Kelistrikan Aceh

    Langsa, Beritasatu.com – PT PLN (Persero) terus mempercepat upaya pemulihan infrastruktur ketenagalistrikan yang terdampak banjir di wilayah Aceh. Perbaikan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan menjadi kunci untuk pemulihan sistem kelistrikan Aceh. 

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo turun langsung memimpin percepatan pemulihan sekaligus memastikan seluruh sumber daya PLN dimobilisasi dan bekerja secara maksimal. Ia menegaskan bahwa pemulihan hanya dapat dicapai dengan kolaborasi lintas sektor.

    Di tengah medan yang berlumpur, petugas PLN melakukan perakitan tower darurat di jalur transmisi Langsa-Pangkalan Brandan. – (PLN/Istimewa)

    “Tim PLN bekerja tanpa henti meskipun di tengah cuaca tidak bersahabat. Mereka harus melewati jalur berlumpur, membawa material secara manual, dan memastikan setiap pekerjaan aman. Kami juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang memberikan dukungan penuh sehingga progres perbaikan bisa berjalan baik,” ujar Darmawan.

    Sebelumnya, lima tower SUTT roboh dan tujuh lainnya mengalami kerusakan di jalur Langsa–Pangkalan Brandan akibat banjir serta pergeseran tanah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut membuat sistem kelistrikan Aceh terputus dari sistem besar Sumatra.

    Petugas PLN bahu membahu dalam mendirikan tower darurat transmisi Langsa-Pangkalan Brandan 150kV. – (PLN/Istimewa)

    Untuk recovery, PLN mengerahkan 1.476 personel yang di datangkan dari berbagai unit PLN se-Indonesia untuk membantu mempercepat pekerjaan, baik perbaikan tower di jalur transmisi, perbaikan jaringan distribusi ke pelanggan, hingga dukungan armada dan logistik.

    General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS), Amiruddin menambahkan bahwa pekerjaan dilakukan non stop dengan sistem shift untuk memastikan perbaikan berjalan lebih cepat.

    “Saat ini tim di lokasi secara terus menerus 24 jam bekerja membangun tower darurat dan melakukan modifikasi untuk perbaikan tower yang rusak,” ujar Amirrudin.

    Pihaknya juga menjalin kolaborasi strategis dengan TNI, khususnya Marinir Batalyon 8 Pangkalan Brandan yang memberikan dukungan pengamanan, mobilisasi personel, hingga akses logistik di area yang sulit dijangkau. Sinergi ini menjadi kekuatan penting dalam percepatan pemulihan infrastruktur transmisi yang terdampak.

    Petugas PLN sedang melakukan pendirian tower darurat transmisi Langsa-Pangkalan Brandan. – (PLN/Istimewa)

    “Prioritas utama kami adalah memastikan penormalan secepatnya. Tim gabungan terus bekerja, meski medan sulit dan cuaca tidak bersahabat, untuk mengembalikan keandalan sistem kelistrikan di Aceh,” tambah Amiruddin.

    PLN mengajak seluruh pihak untuk mendukung upaya percepatan pemulihan ini. Seluruh langkah perbaikan ini dilakukan untuk mempercepat proses pemulihan sistem kelistrikan Aceh.

  • 5 Tower SUTT Langsa–Pangkalan Brandan Roboh, PLN Kebut Perbaikan 24 Jam
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 Desember 2025

    5 Tower SUTT Langsa–Pangkalan Brandan Roboh, PLN Kebut Perbaikan 24 Jam Regional 12 Desember 2025

    5 Tower SUTT Langsa–Pangkalan Brandan Roboh, PLN Kebut Perbaikan 24 Jam
    Editor
    LANGSA, KOMPAS.com
    – PT PLN (Persero) berupaya memulihkan infrastruktur ketenagalistrikan yang terdampak banjir di wilayah Aceh.
    Perbaikan pada Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan dinilai merupakan untuk pemulihan sistem kelistrikan Aceh tersebut. 
    Direktur Utama
    PLN
    , Darmawan Prasodjo turun langsung memastikan pemulihan berjalan lancar. Menurut dia, pemulihan listrik di lokasi bencana memerlukan kolaborasi lintas sektor.
    “Tim PLN bekerja tanpa henti meskipun di tengah cuaca tidak bersahabat. Mereka harus melewati jalur berlumpur, membawa material secara manual, dan memastikan setiap pekerjaan aman,” ujar Darmawan dalam siaran pers yang diterima
    Kompas.com,
    Kamis (11/12/2025).
    “Kami juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang memberikan dukungan penuh sehingga progres perbaikan bisa berjalan baik,” ujar Darmawan.
    Sebanyak lima tower SUTT roboh dan tujuh lainnya mengalami kerusakan di jalur Langsa–Pangkalan Brandan akibat banjir serta pergeseran tanah yang terjadi beberapa waktu lalu. Kondisi tersebut membuat sistem kelistrikan Aceh terputus dari sistem besar Sumatra.
    Untuk pemulihan, PLN mengerahkan 1.476 personel yang di datangkan dari berbagai unit PLN se-Indonesia untuk membantu mempercepat pekerjaan, baik perbaikan tower di jalur transmisi, perbaikan jaringan distribusi ke pelanggan, hingga dukungan armada dan logistik.
    General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS), Amiruddin mengatakan bahwa pekerjaan dilakukan non-stop dengan sistem
    shift
    untuk memastikan perbaikan berjalan lebih cepat.
    “Saat ini tim di lokasi secara terus menerus 24 jam bekerja membangun tower darurat dan melakukan modifikasi untuk perbaikan tower yang rusak,” ujar Amirrudin.
    Pihaknya juga menjalin kolaborasi strategis dengan TNI, khususnya Marinir Batalyon 8 Pangkalan Brandan yang memberikan dukungan pengamanan, mobilisasi personel, dan akses logistik di area yang sulit dijangkau.
    “Prioritas utama kami adalah memastikan penormalan secepatnya. Tim gabungan terus bekerja, meski medan sulit dan cuaca tidak bersahabat, untuk mengembalikan keandalan sistem kelistrikan di Aceh,” kata Amiruddin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • PLN Kerahkan 500 Personel Kebut Pemulihan Jaringan Listrik di Aceh

    PLN Kerahkan 500 Personel Kebut Pemulihan Jaringan Listrik di Aceh

    Jakarta

    PLN mengerahkan 500 personel dari berbagai unit di Indonesia untuk mempercepat pemulihan jaringan listrik yang rusak akibat banjir dan longsor di Aceh. Ratusan personel tersebut diberangkatkan pada Minggu (30/11) ke tiga titik kritis tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV.

    Adapun persebaran personel yaitu 258 personel untuk SUTT 150 kV Arun-Bireuen, 178 personel ke SUTT 150 kV Bireuen – Peusangan, dan 64 personel ke SUTT 150 kV P. Brandan – Langsa.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan sinergi dengan TNI Angkatan Udara dan Angkatan Darat berperan penting dalam mempercepat pemulihan.

    Foto: PLN

    “Kami sangat berterima kasih kepada TNI yang turut andil memperkuat upaya ini. Kolaborasi yang terjalin menjadi faktor penting dalam proses pemulihan jaringan transmisi yang mengalami kerusakan,” ujar Darmawan, dalam keterangan tertulis, Jumat (5/12/2025).

    Banjir dan longsor menyebabkan banyak akses jalan utama terputus. Sejumlah wilayah pun masih sulit dijangkau dengan kendaraan darat. Untuk memastikan personel, material tower emergency, perlengkapan kerja, serta logistik tiba tepat waktu, PLN memanfaatkan dukungan TNI AU untuk melakukan distribusi udara.

    “Pendistribusian ke wilayah terisolir menggunakan helikopter menjadi salah satu langkah strategis agar personel dan perlengkapan dapat segera sampai ke lokasi terdampak,” ucap Darmawan.

    Selain helikopter, PLN bersama TNI AD juga mengerahkan truk untuk menjangkau titik yang masih memungkinkan ditembus jalur darat.

    Foto: PLN

    Darmawan menegaskan bahwa seluruh proses pemulihan terus dipantau agar masyarakat bisa kembali menikmati layanan listrik dalam waktu dekat.

    “Para personel terus bekerja nonstop dengan semangat tinggi untuk memastikan sistem kelistrikan pulih secara cepat dan aman,” tegasnya.

    General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera, Amiruddin, menyampaikan bahwa personel dan material darurat telah tiba di area tower yang terdampak.

    “Personel dan material darurat sudah berada di titik-titik kritis tower yang terdampak. Kami berupaya agar pembangunan tower darurat segera terselesaikan dan pasokan listrik Aceh segera pulih secepat mungkin,” pungkas Amiruddin.

    (anl/ega)

  • 500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak, Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh

    500 Personel PLN Tiba di Lokasi Tower Terdampak, Percepat Pemulihan Sistem Kelistrikan di Aceh

    Aceh: PT PLN (Persero) menerjunkan 500 personel dari seluruh unit di Indonesia, pada Minggu (30/11), ke berbagai titik kritis tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh. Langkah tersebut dilakukan melalui jalur darat maupun udara dengan dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).

    Titik-titik kritis yang menjadi area persebaran personel gabungan PLN, antara lain di SUTT 150 kV Arun – Bireuen sebanyak 258 personel, di SUTT 150 kV Bireuen – Peusangan sebanyak 178 personel, dan di SUTT 150 kV P. Brandan – Langsa sebanyak 64 personel.

    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menekankan bahwa sinergi dengan TNI Angkatan Udara (AU) dan TNI Angkatan Darat (AD) ini berperan besar dalam mempercepat proses pemulihan listrik di Aceh.

    “Kami sangat berterima kasih kepada TNI yang turut andil memperkuat upaya ini. Kolaborasi yang terjalin menjadi faktor penting dalam proses pemulihan jaringan trasmisi yang mengalami kerusakan,” ujar Darmawan.

    Kondisi Aceh pascadilanda banjir dan longsor mengalami kerusakan infrastruktur yang parah. Banyak akses jalan utama terputus, sehingga beberapa wilayah masih sulit dijangkau melalui jalur darat. Untuk memastikan seluruh pendistribusian, termasuk personel, material tower emergency, perlengkapan kerja, dan logistik pendukung tiba tepat waktu, PLN menggandeng TNI AU untuk menyalurkannya melalui jalur udara.

    “Pendistribusian ke wilayah terisolir menggunakan helikopter menjadi salah satu langkah strategis agar personel dan perlengkapan dapat segera sampai ke lokasi terdampak,” jelas Darmawan. 

    Selain memanfaatkan jalur udara, PLN dengan dukungan TNI AD, juga mengerahkan truk untuk menjangkau wilayah-wilayah yang masih dapat diakses melalui jalur darat.

    Lebih lanjut, Darmawan menekankan bahwa dirinya memastikan proses pemulihan tersebut berjalan efektif agar layanan kelistrikan dapat segera dinikmati oleh masyarakat.

    “Para personel terus bekerja nonstop dengan semangat tinggi untuk memastikan sistem kelistrikan pulih secara cepat dan aman,” tegasnya.

    General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera, Amiruddin, menyampaikan bahwa mobilisasi personel dan sejumlah material darurat sudah tiba di lokasi tower terdampak.

    “Personel dan material darurat sudah berada di titik-titik kritis tower yang terdampak. Kami berupaya agar pembangunan tower darurat segera terselesaikan dan pasokan listrik Aceh segera pulih secepat mungkin,” pungkas Amiruddin.

    Aceh: PT PLN (Persero) menerjunkan 500 personel dari seluruh unit di Indonesia, pada Minggu (30/11), ke berbagai titik kritis tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) yang terdampak bencana banjir dan longsor di Aceh. Langkah tersebut dilakukan melalui jalur darat maupun udara dengan dukungan penuh dari Tentara Nasional Indonesia (TNI).
     
    Titik-titik kritis yang menjadi area persebaran personel gabungan PLN, antara lain di SUTT 150 kV Arun – Bireuen sebanyak 258 personel, di SUTT 150 kV Bireuen – Peusangan sebanyak 178 personel, dan di SUTT 150 kV P. Brandan – Langsa sebanyak 64 personel.
     
    Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menekankan bahwa sinergi dengan TNI Angkatan Udara (AU) dan TNI Angkatan Darat (AD) ini berperan besar dalam mempercepat proses pemulihan listrik di Aceh.

    “Kami sangat berterima kasih kepada TNI yang turut andil memperkuat upaya ini. Kolaborasi yang terjalin menjadi faktor penting dalam proses pemulihan jaringan trasmisi yang mengalami kerusakan,” ujar Darmawan.
     
    Kondisi Aceh pascadilanda banjir dan longsor mengalami kerusakan infrastruktur yang parah. Banyak akses jalan utama terputus, sehingga beberapa wilayah masih sulit dijangkau melalui jalur darat. Untuk memastikan seluruh pendistribusian, termasuk personel, material tower emergency, perlengkapan kerja, dan logistik pendukung tiba tepat waktu, PLN menggandeng TNI AU untuk menyalurkannya melalui jalur udara.
     
    “Pendistribusian ke wilayah terisolir menggunakan helikopter menjadi salah satu langkah strategis agar personel dan perlengkapan dapat segera sampai ke lokasi terdampak,” jelas Darmawan. 
     
    Selain memanfaatkan jalur udara, PLN dengan dukungan TNI AD, juga mengerahkan truk untuk menjangkau wilayah-wilayah yang masih dapat diakses melalui jalur darat.
     
    Lebih lanjut, Darmawan menekankan bahwa dirinya memastikan proses pemulihan tersebut berjalan efektif agar layanan kelistrikan dapat segera dinikmati oleh masyarakat.
     
    “Para personel terus bekerja nonstop dengan semangat tinggi untuk memastikan sistem kelistrikan pulih secara cepat dan aman,” tegasnya.
     
    General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban (UIP3B) Sumatera, Amiruddin, menyampaikan bahwa mobilisasi personel dan sejumlah material darurat sudah tiba di lokasi tower terdampak.
     
    “Personel dan material darurat sudah berada di titik-titik kritis tower yang terdampak. Kami berupaya agar pembangunan tower darurat segera terselesaikan dan pasokan listrik Aceh segera pulih secepat mungkin,” pungkas Amiruddin.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (MMI)

  • Lecehkan Siswi, Kepsek SMA di Sulbar Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

    Lecehkan Siswi, Kepsek SMA di Sulbar Jadi Tersangka dan Langsung Ditahan

    Majene

    Oknum kepala sekolah (kepsek) SMA di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) berinisial M ditetapkan sebagai tersangka terkait kasus dugaan pelecehan terhadap siswinya yang berusia 15 tahun. M langsung ditahan polisi.

    “Iya (sudah ditetapkan tersangka),” ujar Kapolres Majene AKBP Muh Amiruddin kepada wartawan dilansir detiksulsel, Selasa (28/10/2025).

    Plt Kasat Reskrim Polres Majene, Ipda Paridon Badri menambahkan pihaknya telah mendapati alat bukti yang cukup dalam kasus ini. Pihaknya telah memeriksa dan menahan tersangka pada Senin (27/10) pukul 18.00 Wita.

    “Kemarin kami tahan (tersangka),” kata Paridon.

    Dia belum merinci kronologi dugaan pelecehan itu. Namun ia menyebut pelecehan terjadi di ruang Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) pada awal September 2025.

    Simak selengkapnya di sini

    (isa/isa)

  • Jenazah Ditemukan, Alasan Kepala Pelabuhan Cegat Tongkang Nikel masih Misteri

    Jenazah Ditemukan, Alasan Kepala Pelabuhan Cegat Tongkang Nikel masih Misteri

    Liputan6.com, Jakarta Korban terakhir kecelakaan tongkang nikel menabrak ketinting di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, La Onus (51) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Rabu (22/10/2025). Dia merupakan Kepala Unit Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan (KUPP) Raha wilayah Pelabuhan Penyeberangan Fery Tampo.

    Korban ditemukan tim Basarnas sekitar 5,6 mil laut dari lokasi kecelakaan. Selama empat hari pencarian sebelumya, tim sempat menemukan topi korban terapung di lautan sekitar TKP.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari Amiruddin mengungkapkan, korban ditemukan Rabu (22/10/2025) pukul 6.15 Wita. Selanjutnya, Basarnas mengevakuasi korban ke rumah keluarga.

    “Kami bersyukur, korban tongkang nikel tabrak ketinting di Tampo akhirnya bisa ditemukan setelah 4 hari pencarian. Dengan ini, kami nyatakan operasi ditutup,” ujar Amiruddin.

    Sebelumnya, Tim KPP Kendari bekerja maksimal di lokasi untuk menemukan keberadaan korban. Korban pertama, La Rone (63) ditemukan sudah meninggal dunia Minggu (19/10/2025).

    Sedangkan Muhtari (48), berhasil selamat usai melompat dan berenang dari lokasi tabrakan tongkang nikel vs ketinting yang terjadi di perairan antara Pulau Renda-Tampo Kabupaten Muna.

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Diketahui, akibat kecelakaan ini, dua orang diatas perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Keduanya yakni La Rone (63) dan La Onus (51). Salah seorang korban hilang, La Rone ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia oleh Tim Basarnas Kendari Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita, sekitar 0,6 mil laut dari TKP.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana disekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

     

  • Kepala Kantor Pelabuhan Tampo Hilang Usai Tongkang Raksasa Tabrak Kapal Nelayan di Muna

    Detik-Detik Kapal Tongkang Raksasa Tabrak Perahu Nelayan hingga Terseret, 1 Tewas 1 Hilang

    Liputan6.com, Muna – Sebuah kapal tongkang menabrak perahu nelayan di perairan Kecamatan Tampo-Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sultra, Sabtu (18/10/2025) sekitar pukul 13.25 Wita. Akibat insiden ini, dua orang nelayan perahu dinyatakan hilang, sedangkan satu orang lainnya berhasil selamat.

    Korban hilang kecelakaan laut itu diketahui bernama La Rone (63) dan La Onus (51). Keduanya merupakan nelayan yang bermukim di sekitar perairan Tampo. Mereka diduga terseret arus usai kapal tongkang berukuran sekitar 10.000 GT menabrak perahu mereka.

    Sedangkan, korban selamat diketahui bernama Muhtari (48). Dia berhasil berenang dan diselamatkan kapal lainnya yang berada di sekitar lokasi.

    Setelah tim Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari melakukan pencarian, seorang korban hilang atas nama La Rone (63) ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekitar 0,6 mil laut dari lokasi kecelakaan, Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 8.15 Wita.

    Korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga. Kepala Pos SAR Muna, Hasrin turun langsung menyaksikan penyerahan jenasah korban kepada pihak keluarga.

    Kantor Pertolongan dan Pencarian (KPP) Kendari merilis, Tongkang Buana Jaya 3321 menabrak perahu nelayan di sekitar pulau Renda Kecamatan Tampo Kabupaten Muna. Tongkang tersebut, diduga masuk melewati jalur hilir mudik perahu nelayan pencari ikan di sekitar TKP.

    Dalam rilisnya, Kantor KPP Kendari mengungkapkan, baru menerima laporan sekitar pukul 16.55 Wita dari polisi setempat. Padahal, kecelakaan sudah terjadi sekitar 3 jam sebelummya. Sehingga, tim Basarnas baru menurunkan anggota 10 menit ke lokasi kejadian setelah laporan dari personil polisi masuk.

    “Dua orang korban hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak oleh kapal tongkang Buana di sekitar perairan antara tampo dan Pulau Renda,” ujar Kepala KPP Kendari Amiruddin, Sabtu (18/10/2025)

    “Pukul 17.10 Wita Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju LKP untuk memberikan bantuan SAR,” lanjut Amiruddin.

    Saat ini, pihak KPP Kendari tengah melakukan patroli menyisir perairan di sekitar TKP. Mencari salah satu korban insiden tongkang tabrak perahu nelayan lainnya yang masih hilang.

     

  • Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang Regional 18 Oktober 2025

    Kapal Tongkang Tabrak Longboat, Dua Warga Dilaporkan Hilang
    Tim Redaksi
    MUNA, KOMPAS.com
    – Sebuah kapal tongkang bernama Buana menabrak longboat di perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Sabtu (18/10/2025) sore.
    Akibat insiden tersebut, dua orang penumpang di longboat dilaporkan hilang.
    “Memang ada laka laut, tapi sebab-sebabnya saya kurang tahu persis. Saat ini, masih dalam penyelidikan,” ungkap Kasi Humas Polres Muna, Iptu Muhamad Jufri, saat dihubungi melalui telepon.
    Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa di dalam longboat terdapat tiga penumpang, yaitu Muhtari (48), La Rone (53), dan La Onus (50).
    Kecelakaan terjadi ketika kapal tongkang yang ditarik kapal tugboat melintas dan tiba-tiba perahu longboat muncul di antara keduanya.
    Akibatnya, kapal tongkang menabrak longboat yang kemudian hancur dan tenggelam.
    “Saya dengar informasi dari kapolsek (Tampo), itu kapal sama-sama jalan. Apakah (kapal longboat) terkait di tali, kita belum tahu. Jadi, bukan memancing, hanya sama-sama jalan,” tambah Jufri.
    Dari ketiga penumpang, Muhtari berhasil ditemukan dalam keadaan selamat, sementara dua penumpang lainnya masih dalam pencarian.
    Kepala Basarnas Kendari, Amiruddin AS, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari anggota Polsek Tampo terkait kecelakaan kapal tersebut.
    “Berdasarkan laporan tersebut, pada pukul 17.10 Wita, Tim Rescue Unit Siaga SAR Muna diberangkatkan menuju posisi terakhir untuk memberikan bantuan SAR,” kata Amiruddin.
    Tim SAR Muna menuju lokasi kejadian yang berjarak sekitar 20 mil laut dari kantor siaga Unit SAR.
    Hingga berita ini diturunkan, pencarian terhadap dua orang korban masih terus dilakukan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Regulasi Pelatih Baru, PSM Makassar Diharuskan Tunjuk Pelatih Baru Saat Hadapi Dewa United

    Regulasi Pelatih Baru, PSM Makassar Diharuskan Tunjuk Pelatih Baru Saat Hadapi Dewa United

    FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Move on seperti jadi kata yang tepat untuk PSM Makassar agar segera bisa memperkenalkan pelatih barunya untuk musim Super League 2025/2026.

    Pasalnya, PSM sendiri diburu aturan regulasi soal pelatih usai mundurnya Bernardo Tavares.

    Setidaknya sejak pengunduran diri Bernardo Tavares, tim berjuluk Juku Eja ini punya waktu 30 hari untuk mencari pelatih baru.

    Ketentuan ini tertuang dalam Pasal 19 Ayat 13 Regulasi Super league 2025/2026.

    Klub yang mengganti pelatih kepala wajib memberitahukan PSSI dan I.League secara tertulis paling lambat H+3 pengakhiran kontrak.

    “Klub juga wajib mendaftarkan pelatih kepala baru paling lambat 30 hari setelah menyampaikan surat pemberitahuan dan wajib memenuhi kualifikasi pelatih kepala sesuai Pasal 20 Regulasi ini,” bunyi Pasal 19 Ayat 13.

    Jika nantinya gagal menemukan pelatih dalam kurung waktu tersebut, maka denda bisa dijatuhkan.

    PSM bisa dijatuhi denda Rp100 juta hingga Rp200 juta jika mengabaikan regulasi.

    “Pelanggaran terhadap ayat (13) Pasal ini akan dikenakan denda sebesar Rp100 juta. Jika melebihi 30 hari kedua, klub tidak mendaftarkan pelatih kepala maka berlaku tambahan denda sebesar Rp200 juta dan terus berlaku kelipatan,” tertulis di Pasal 19 Ayat 14.

    Terkait hal ini, Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim memberikan penjelasan.

    Ia menyebut soal regulasi ini baru akan berlaku tepat 18 Oktober mendatang sehari sebelum laga PSM menghadapi Arema FC.

    Alasan regulasi ini berlaku di tanggal tersebut, karena pelatih interim yang ditunjuk Ahmad Amiruddin baru terhitung menjalankan tugasnya pada tanggal dan hari tersebut.