Tag: AM Hendropriyono

  • Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom Raih Penghargaan Khusus dari Pemerintah AS

    Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom Raih Penghargaan Khusus dari Pemerintah AS

    loading…

    DEA atau Badan Narkotika Nasional Amerika Serikat memberikan penghargaan Superior Honor and Career Achievement Award kepada Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom. Foto: Ist

    JAKARTA – Drug Enforcement Administration (DEA) atau Badan Narkotika Nasional Amerika Serikat memberikan penghargaan Superior Honor and Career Achievement Award kepada Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Marthinus Hukom. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi terhadap efektivitas kinerja pemberantasan narkotika dan terorisme di Indonesia.

    Selain Marthinus, DEA juga memberikan penghargaan Outstanding Cooperation in the Field of Counter-Narcotics Law Enforcement kepada Kepala Sub Direktorat Intelijen Teknologi Direktorat Intelijen Deputi Bidang Pemberantasan BNN Satria Oktoreza.

    DEA juga menganugerahi Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, penghargaan Superior Performance Award atas kontribusi luar biasanya di bidang kerja sama internasional serta pemberantasan tindak pidana pencucian uang. Penyerahan penghargaan dilakukan di kediaman Dubes AS untuk Indonesia di Jakarta, Rabu (15/1/2025).

    Duta Besar AS untuk Indonesia Kamala Shirin Lakhdhir mengatakan, AS dan Indonesia menghadapi tantangan besar terkait narkoba.

    “Amerika dan Indonesia serta negara-negara di seluruh dunia menghadapi tantangan besar dalam memerangi organisasi perdagangan narkotika internasional,” ujar Kamala dalam keterangannya, Sabtu (18/1/2025).

    Di situs Kedubes AS untuk Indonesia disebutkan DEA bekerja sama erat dengan penegak hukum Indonesia, berkontribusi pada suksesnya ratusan penyelidikan, penyitaan, dan penangkapan.

    Country Attache US-DEA untuk Indonesia Bryan MBarger menyebutkan Marthinus telah menjalani karier yang cemerlang melayani rakyat Indonesia, dalam hal pemberantasan terorisme dan peredaran narkoba.

    Sedangkan, Satria Oktoreza dianggap berhasil memimpin koordinasi dengan mitra internasional seperti DEA yang berdampak pada pemberantasan kejahatan terkait narkotika.

    Sementara, Ivan Yustiavandana dianggap berhasil dalam mengkoordinasikan kerja sama dengan mitra internasional seperti DEA dalam pemberantasan kejahatan pencucian uang.

    Turut hadir pula dalam penganugerahan yakni Komjen Pol (Purn) Gorries Mere, tokoh intelijen dan militer AM Hendropriyono, politikus Osman Sapta Odang, jurnalis senior Karni Ilyas, sejumlah pejabat BNN, PPATK, serta Kementerian Luar Negeri.

    (jon)

  • AM Hendropriyono, Agum Gumelar, Hingga Wiranto Hadiri HUT Ke-68 Legiun Veteran RI – Halaman all

    AM Hendropriyono, Agum Gumelar, Hingga Wiranto Hadiri HUT Ke-68 Legiun Veteran RI – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tiga tokoh militer nasional yakni Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, dan Jenderal TNI (Purn) Wiranto menghadiri acara syukuran HUT ke-68 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Balai Sarbini Jakarta pada Kamis (9/1/2025).

    Ketiganya tampak mengenakan kemeja batik.

    Mereka tiba bersamaan dengan Wakil Menteri Pertahanan RI Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto.

    Mereka kemudian duduk satu meja bersama Ketua Umum DPP LVRI Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri.

    Sementara itu, tampak hadir ratusan veteran dan tamu undangan terkait yang terlihat di bangku tempat duduk.

    Acara kemudian diawali dengan menyanyikan bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya, 
    Mengheningkan Cipta, Mars Veteran, serta pembacaan Kode Etik Panca Marga.

    Selanjutnya, Ketum DPP LVRI HBL Mantiri menyematkan Bintang Legiun Veteran Republik Indonesia kepada Deputi bidang Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan Bappenas Bogat Widyatmoko.

    Dalam sambutannya, Mantiri mengungkapkan tema yang diusung dalam acara tersebut adalah Dengan Jiwa, Semangat, dan Nilai Juang 45 LVRI Berdama Komponen Bangsa Lainnya Siap Mendukung Kepemimpinan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.

    Ia mengatakan veteran dan seluruh keluarga besarnya wajib mendukung pemerintah menuju Indonesia Emas 2045 mengingat di antaranya Presiden RI Prabowo Subianto adalah seorang veteran.

    “Kewajiban bagi veteran dan seluruh keluarganya mendukung pemerintah menuju Indonesia Emas 2045,” kata Mantiri.

    Ia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah memberi dukungan selama ini.

    Mantiri mengungkapkan mulai Tahun Anggatan 2024 LVRI, juga kini telah mendapat dukungan APBN. 

    “Pertama kali sejak Undang-Undang tentang LVRI diundangkan. APBN 2025 akan meningkat dan diharapkan berlanjut. Saya juga berharap dukungan Pemda bagi DPD dan DPC LVRI di masing-masing daerah,” kata dia disambut riuh tepuk tangan para veteran yang hadir.

    Selain itu, dalam sambutannya ia juga menyampaikan usulan revisi undang-undang terkait veteran yang dapat mengakomodir perluasan kategori veteran Operasi Seroja.

    Sehingga, kata dia, veteran Operasi Seroja tidak hanya berhenti pada yang bertugas tahun 1975 sampai 1979 melainkan sampai tahun 1999. 

    “Saya bahagia, usulan reposisi LVRI menjadi lembaga setingkat badan di bawah presiden telah mendapat dukungan dari Menhan dan Menko Polkam,” ungkapnya.

    Dalam sambutan Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin  yang dibacakan Wakil Menteri Pertahanan Marsdya TNI (Purn) Donny Ermawan Taufanto memberikan penghormatan kepada para veteran dan para pejuang yang telah memberikan jiwa dan raganya demi kemerdekaan serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

    Ia mengatakan saat ini Bangsa Indonesia tengah berada dalam perjalanan panjang menuju Indonesia Emas 2045. 

    Perjalanan tersebut, lanjut Sjafrie, bukanlah hal yang mudah dan mewajibkan semua elemen bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya, maupun pertahanan.

    Ia pun mengaitkannya dengan tema HUT LVRI tahun ini yakni Dengan Jiwa, Semangat, dan Nilai Juang 45 LVRI Bersama Komponen Bangsa Lainmya Siap Mendukung Kepemimpinan Nasional Menuju Indonesia Emas 2045.

    Menurutnya, tema itu mencerminkan semangat perjuangan yang tetap sejalan dengan visi dan misi LVRI yakni sebagai tauladan generasi penerus bangsa dengan tetap bertekad mewariskan jiwa dan semangat juang 45.

    Tiga tokoh militer nasional yakni Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar, dan Jenderal TNI (Purn) Wiranto bersama Wakil Menteri Pertahanan Marsdya TNI Donny Ermawan Taufanto menghadiri acara syukuran HUT ke-68 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Balai Sarbini Jakarta pada Kamis (9/1/2025). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

    Tujuannya, lanjut Sjafrie, agar para generasi muda memiliki visi kebangsaan, semangat juang, dan nasionalisme yang kuat demi kejayaan bangsa dan negara serta pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.

    “Kementerian Pertahanan tetap berkomitmen mendukung upaya-upaya LVRI untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional baik dalam bidang pertahanan, pendidikan, maupun sosial,” kata Sjafrie dikutip Donny.

    “Dengan demikian, saya berharap LVRI dapat menjadi bagian strategis dalam memperkokoh ketahanan nasional menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera,” sambung dia.

  • Detik-detik Jenderal Kopassus AM Hendropriyono Hampir Tertimpa Videotron, Begini Kondisinya

    Detik-detik Jenderal Kopassus AM Hendropriyono Hampir Tertimpa Videotron, Begini Kondisinya

    loading…

    Mantan Kepala BIN Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono nyaris tertimpa videotron saat memberikan sambutan dalam sebuah acara di kawasan Cijantung, Jakarta. Foto/Ist

    JAKARTA – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) TNI AM Hendropriyono nyaris tertimpa videotron saat memberikan sambutan dalam sebuah acara di kawasan Cijantung, Jakarta.

    Peristiwa itu pun dibagikan sang anak Diaz Hendropriyono yang merupakan Wakil Menteri Lingkungan Hidup, melalui akun Instagramnya.

    Berdasarkan video yang diunggah Diaz, terlihat Hendropriyono tengah berpidato, namun secara tiba-tiba videotron yang berada persis di belakang Hendro roboh.

    Meskipun kaget, Jenderal Kopassus itu dengan sigap maju sedikit ketika videotron ambruk dan nyaris menimpa dirinya. Sontak, dia pun langsung menghentikan pidatonya.

    Diaz mengaku sangat bersyukur, karena sang ayah tidak mengalami luka serius akibat peristiwa tersebut, dan lolos dari maut.

    “Bersyukur karena lolos dari maut,” kata Diaz di akun Instagram @diaz.hendropriyono, Rabu (18/12/2024).

    Diaz menjelaskan peristiwa itu terjadi pada 16 Desember 2024, saat ayahnya tengah berpidato di acara peletakan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Slamet Riyadi, Cijantung.

    Saat itu, kata Diaz, acara digelar di dalam tenda, namun karena hujan deras dan angin kencang videotron pun ikut roboh. Beruntungnya, sebelum kejadian itu, Hendropriyono memilih untuk berpidato di bagian bawah panggung.

    “Tapi saat itu memang sedang hujan deras dan angin kencang, dan ayah saya bergeser turun dari panggung,” katanya.

    “Tidak lama setelah itu, videotron yang cukup besar, ambruk di atas panggung dan hampir menimpa ayah saya,” ujarnya.

    (shf)

  • 9 Pati TNI Jadi Perisai Hidup Jokowi saat Jabat Presiden, di Mana Mereka Sekarang?

    9 Pati TNI Jadi Perisai Hidup Jokowi saat Jabat Presiden, di Mana Mereka Sekarang?

    loading…

    Presiden Jokowi saat kunjungan kerja ke Pasar Rakyat LIPA Kalabahi, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (3/10/2024). FOTO/Dok.BPMI Setpres

    JAKARTA – Setidaknya terdapat 9 Perwira Tinggi (Pati) TNI yang menjabat sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden ( Danpaspampres ) di era Presiden Joko Widodo ( Jokowi ). Mereka menjadi perisai hidup yang bertugas menjaga keselamatan Jokowi.

    Komandan Paspampres adalah pemimpin Pasukan Pengamanan Presiden. Jabatan itu diemban oleh Perwira Tinggi (Pati) TNI berpangkat Mayor Jenderal (Mayjen) atau jenderal bintang 2.

    Dikutip dari situs ppid.tni.mil.id, Kamis (14/11/2024), tugas pokok Paspampres adalah melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat dan di mana pun berada kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, dan Tamu Negara setingkat Kepala Negara/Pemerintahan beserta keluarganya.

    Di era Presiden Jokowi (2014-2024), terdapat 9 Komandan Paspampres yang memberikan perlindungan fisik langsung jarak dekat. Jokowi sendiri telah purnatugas sebagai Presiden RI sejak 20 Oktober 2024. Jokowi digantikan Presiden Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang tak lain adalah putra sulungnya.

    Setelah Jokowi lengser, bagaimana kabar Komandan Paspampres yang dulu menjaganya? Di mana mereka sekarang?

    Daftar Komandan Paspampres era Presiden Jokowi

    1. Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa

    Danpaspampres pertama era Presiden Jokowi adalah Andika Perkasa. Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu menjabat sebagai Komandan Paspampres pada 22 Oktober 2014–22 Mei 2016.

    Setelah hampir dua tahun mendampingi Jokowi, Andika Perkasa dimutasi menjadi Pangdam XII/Tanjungpura. Kariernya terus menanjak, pada 2018 ia diangkat menjadi Dankodiklatad. Tak lama kemudian, menantu legenda intelijen Indonesia AM Hendropriyono itu dipercaya menjadi Pangkostrad.

    Andika Perkasa mendapatkan pangkat jenderal penuh ketika diangkat menjadi KSAD. Tentara yang tumbuh dan besar di Korps Baret Merah Kopassus akhirnya ditunjuk menjadi Panglima TNI pada November 2021. Andika mengemban jabatan itu hingga pensiun pada 19 Desember 2022.

    Setelah pensiun, Andika menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pada Pilkada 2024, ia maju menjadi Calon Gubernur Jawa Tengah berpasangan dengan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Perolehan suara Andika-Hendi kalah disbanding rivalnya, Ahmad Luthfi-Taj Yasin. Namun Andika-Hendri mengajukan gugatan sengketa hasil Pilkada ke Mahkamah Konstitusi (MK).

    2. Letnan Jenderal TNI (Mar) (Purn) Bambang Suswantono

    Selanjutnya, ada nama Bambang Suswantono dalam daftar Komandan Paspampres era Jokowi. Lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) itu periode 2016–2017.

  • Cerita di Balik Guntur Luncurkan Buku ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati’

    Cerita di Balik Guntur Luncurkan Buku ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati’

    Jakarta

    Putra Presiden RI ke-1 Sukarno, Guntur Soekarnoputra, meluncurkan buku berjudul ‘Sangsaka Melilit Perut Megawati: Humaniora, Sejarah dan Budaya Nasionalisme Internasionalisme’. Guntur menjelaskan alasan memberikan judul tersebut untuk bukunya itu.

    Mulanya, Guntur menjelaskan bahwa bukunya itu merupakan kumpulan tulisannya yang sudah terbit di sejumlah media. Kumpulan tulisan itu, adalah respons akan kondisi sosial politik yang terjadi di Indonesia.

    “Mulanya, saya begitu kalau ada situasi, sosial politik terutama itu, timbul ide mencari solusi jalan keluar menghadapi politik, yang katakanlah, tidak karuan begitu,” kata Guntur di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Minggu (3/11/2024).

    Ide kumpulan tulisan itu diterbitkan menjadi buku berasal dari saran mantan Kepala BIN, AM Hendropriyono. Menurut Guntur, ada banyak peran Hendropriyono dalam penerbitan bukunya.

    “Setelah banyak artikel-artikel saya dibuat dan diterbitkan, Pak Hendro itu melihat, bahwa sayang, kalau artikel-artikel saya bertebaran di mana-mana, tapi tidak dijadikan sebuah buku,” katanya.

    “Di situ kemudian timbul ide, Pak Hendro bersedia menerbitkan semua kumpulan-kumpulan tulisan,” jelasnya.

    Saat itu, Bung Karno menitipkan Sang Saka Merah Putih di kediaman Ibu Fatmawati. Kemudian, menjelang upacara HUT RI tahun 1967, bendera tersebut yang asli itu dicari oleh pihak Istana Kepresidenan.

    “Itu di dalam masa transisi dari ke Orde Baru, jadi waktu itu, waktu Bung Karno di Wisma Yaso, Bapak itu masih sempat menitipkan dari salah staf pribadinya untuk menitipkan bendera Sang saka itu di Ibu Fatmawati, jadi di kediamannya Ibu, jadi disimpan di situ,” katanya.

    Proses pencarian itu disebut dilakukan hingga melakukan introgasi kepada Bung Karno di Wisma Yaso. Bung Karno pun menitipkan pesan kepada Guntur, agar bendera sang saka itu diserahkan kepada pihak Orde Baru.

    “Pada suatu saat, saya dipanggil oleh Bung Karno, di Wisma Yaso, terus bapak ‘Udah to, ini demi kelangsungan persatuan dan kesatuan NKRI, Bapak akan serahkan bendera ini kepada penguasa-penguasa Orde Baru’,” ucapnya.

    Pesan Bung Karno itu kemudian dilaksanakan oleh Guntur. Salah satu siasat membawa bendera sang saka untuk melewati penjagaan Wisma Yaso yang ketat adalah dengan melilitkan bendera sang saka ke perut adiknya yakni Megawati Soerkanoputri.

    “Masalahnya kalau kita nengok Bung Karno di Wisma Yaso, jangankan bawa benda-benda yang aneh, kalau Ibu kirim sayur lodeh aja, itu oleh komandan jaga aja itu dengan bayonet diudek-udek sayurnya lodehnya, takut nyelundupin apa takut ada apa, dengan demikian kalau mau bawa bendera kan susah kita,” ucap Guntur.

    “Akhirnya Ibu Fatmawati mempunyai ide. Mega yang ditanya, waktu itu kita kan panggilnya Adis, ditanya ‘Kamu kalau dapat tugas membawa bendera ke Wisma Yaso kamu sanggup nggak?’ Adis bilang, ‘Sanggup’, ‘Berani?’ ‘Berani’” jelasnya.

    “Kemudian Ibu memutuskan Adis waktu itu, yaitu dengan jalan, bendera pusakanya itu dililit di perutnya Adis, perutnya Mega gitu. Terus Mega pakai baju yang agak longgar, dan Ibu pesen, nanti kalau kamu ditanya, bilang aja hamil muda,” katanya.

    Menurut Guntur, ide membawa bendera sang saka ke Wisma Yaso adalah hal yang gila. Namun berkat keberanian Megawati, akhirnya bendera sang saka bisa kembali berkibar di Istana saat upacara HUT RI pada tahun 1967.

    “Saya berpikir gila ini, karena yang dihadapi kan risikonya luar biasa. Aku tanya ke Adis ‘Kamu berani?’ ‘Berani’ ‘Aku siap Mas’, kita cuma bisa geleng-geleng kepala,” katanya.

    “Tapi yaudah, akhirnya dilaksanakan, alhamdulillah sampai ketemu dibawa ke kamar Bung Karno kemudian diserahkan kepada utusan Orde Baru itu. Nah pada tanggal 17 Agustus tahun 67, berkibarlah bendera pusaka sebagai mana biasanya,” jelasnya.

    (rfs/rfs)