Tag: Alwi

  • Basori Divonis 5 Tahun Penjara Kasus Narkoba, Pura-pura Jadi Peternak Ayam

    Basori Divonis 5 Tahun Penjara Kasus Narkoba, Pura-pura Jadi Peternak Ayam

    Surabaya (beritajatim.com) – Basori Alwi bin Suyanto harus menerima hukuman lima tahun penjara setelah hakim Sih Yuliarti memutuskan bahwa ia terbukti bersalah dalam kasus peredaran narkoba jenis sabu-sabu. Modus operandi yang digunakan Terdakwa cukup mengejutkan, yaitu dengan berpura-pura menjadi peternak ayam untuk menutupi aktivitas ilegalnya.

    “Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana melanggar Pasal 114 ayat (1) Jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotik,” ujar hakim dalam putusannya, Senin (10/11/2025).

    Hakim Sih Yuliarti memutuskan Basori Alwi dihukum dengan pidana penjara selama lima tahun serta denda sebesar Rp1 miliar, yang jika tidak dibayar akan digantikan dengan hukuman tambahan berupa tiga bulan penjara.

    Putusan ini lebih ringan dibandingkan dengan tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Yustus One Simus.P, yang sebelumnya menuntut Basori dengan pidana penjara enam tahun dan denda Rp1 miliar, subsidair empat bulan penjara.

    Kronologi Penangkapan Basori Alwi

    Peristiwa bermula pada April 2025 ketika Basori Alwi bekerja sebagai pemelihara ayam di bawah pengawasan Suliadi bin Sugeng Pramono. Ia tinggal di sebuah rumah di Desa Segawe Kidul, Mojokerto, bersama Suliadi.
    Namun, Basori mengetahui bahwa Suliadi juga terlibat dalam peredaran sabu-sabu, bahkan dirinya juga turut mengonsumsi narkoba tersebut secara gratis.

    Pada Senin, 5 Mei 2025, Basori diminta oleh Suliadi untuk mengantarkan sabu kepada seseorang bernama Kiky. Sebagai imbalannya, Basori diberikan uang dan sabu gratis. Dalam perjalanan, pada pukul 04.00 WIB, Basori menyerahkan satu poket sabu kepada Kiky di pinggir jalan Desa Kemlagi, Mojokerto. Sebagai bayaran, Basori menerima uang sebesar Rp300 ribu dari Suliadi.

    Keesokan harinya, pada 6 Mei 2025, polisi mendapat informasi dari masyarakat dan langsung melakukan penggeledahan di rumah Suliadi dan Basori.

    Dalam penggeledahan tersebut, polisi menemukan barang bukti berupa satu wadah biskuit bekas yang berisi lima paket sabu dengan berat total 2,13 gram, sebuah ponsel Xiaomi Note 1, dan barang bukti lainnya yang disimpan di kamar. Suliadi dan Basori akhirnya diamankan oleh pihak kepolisian dari Polres Pelabuhan Tanjung Perak. [uci/suf]

  • Bapak Berani Tampil di Tengah Banyak Serigala

    Bapak Berani Tampil di Tengah Banyak Serigala

    GELORA.CO –   Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite IV, Habib Ali Alwi meminta Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk berhati-hati. 

    Sebab, dia menilai kebijakan Purbaya sangat berani, sehingga banyak orang yang menentangnya.

    Hal tersebut disampaikan Ali Alwi saat Purbaya Yudhi Sadewa menggelar rapat bersama Komite IV DPD RI di Jakarta, Senin (3/11/2025). 

    Mulanya Ali Alwi mengaku salut dengan kinerja Purbaya yang baru beberapa bulan dilantik Presiden Prabowo Subianto menjadi Menkeu.

    “Beberapa bulan belakangan ini, kami semua cukup salut, dan kami berdoa semoga bapak tetap istiqomah,” kata Habib Ali.

    “Karena berada di tengah hutan belantara, Bapak berani tampil di tengah-tengah serigala yang begitu banyak, Pak. Hati-hati kalau kagak kuat, Pak. Itu serigalanya samping kiri kanan Bapak itu,” 

    “Kita ini orang luar yang ngeliat ke dalam, harapan kami, bapak bijaksana ke rakyat,” imbuhnya.

    Lalu bagaimanakah sosok Ali Alwi?

    Ali Alwi lahir di Ambon, tanggal 02 September 1967.

    Ia menempuh pendidikan S1 di IAIN Syarif Hidayatullah yang kini menjadi UIN Syarif Hidayatullah.

    Ali Alwi kemudian melanjutkan kuliahnya, di STIA YAPPANN.

    Sebelum bergabung dengan DPD RI, Habib  Ali Alwi memiliki pengalaman sebagai wakilrakyat.

    Ia merupakan anggota DPRD untuk Kabupaten Tangerang periode 1999–2004.

    Kemudian Ali Alwi kembali menjadi anggota DPRD Provinsi Banten periode tahun 2004–2009.

    Di tahun 2014-2019, Ali Alwi menjabat sebagai senator yang mewakili Provinsi Banten di kursi DPD RI.

    Senator adalah anggota badan legislatif, yaitu wakil rakyat yang mewakili suatu daerah atau negara bagian.

    Di 2025, Ali Alwi lagi-lagi terpilih sebagai senator.

    Harta Kekayaan

    Menjadi anggota legislatif sejak tahun 1999, terkuak harta kekayaan Ali Alwi.

    Dimuat dalam situs Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Ali Alwi melaporkan harta kekayaan pada 28 Maret 2025.

    Berikut rinciannya:

    A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 6.200.000.000

    1. Bangunan Seluas 163 m2 di KAB / KOTA TANGERANG SELATAN,

    HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000

    2. Tanah dan Bangunan Seluas 7.608 m2/4.000 m2 di KAB / KOTA

    TANGERANG SELATAN, HIBAH TANPA AKTA Rp. 5.000.000.000

    B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 319.000.000

    1. MOBIL, MERCEDES BENZ SEDAN Tahun 1995, HASIL SENDIRI

    Rp. 70.000.000

    2. MOTOR, HONDA SEPEDA MOTOR Tahun 2014, HASIL SENDIRI: Rp. 16.000.000

    3. MOBIL, TOYOTA HARRIER JEEP Tahun 2004, HASIL SENDIRI: Rp. 233.000.000

    C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 211.000.000

    D. SURAT BERHARGA Rp. —-

    E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 267.601.073

    F. HARTA LAINNYA Rp. —-

    Sub Total Rp. 6.997.601.073

    III. HUTANG Rp. —-

    IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 6.997.601.073

  • Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran Regional 4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Dalam sehari, dua tempat usaha di Kabupaten Semarang mengalami musibah kebakaran.
    Tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang harus ditanggung mencapai ratusan juta.
    Kebakaran pertama terjadi di gudang anfal milik Khoirudin (54) yang berada di Ngesrep RT 07/04 Tegalrejo, Kecamatan Tengaran.
    “Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi, Selasa (4/11/2025).
    Kebakaran di gudang seluas 12×12 meter tersebut pertama kali diketahui saksi mata bernama Sunardi.
    “Dia mengetahui api menyala dari bagian depan bangunan,” ujarnya. “Mengetahui ada api, dia langsung menghubungi pemilik gudang yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke Damkar Pos Tengaran dan Salatiga,” kata Hisyam.
    Hisyam mengatakan, api berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 07.02 WIB.
    “Kerugian yang ditanggung diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
    Penyebab kebakaran
    masih didalami,” ujarnya.
    Sementara kebakaran kedua melanda kandang ternak ayam di Desa Koripan RT 01 RW 01 Kecamatan Susukan.
    Api yang membakar kandang pada pukul 08.30 WIB berhasil dipadamkan pukul 10.00 WIB.
    “Kandang berukuran 9,5×80 meter persegi itu ada isinya ayam, tapi masih kecil-kecil. Kerugian yang ditanggung pemilik kandang bernama Santosa diperkirakan mencapai Rp 280 juta,” kata Hisyam.
    Dugaan sementara kebakaran terjadi karena korsleting listrik, karena diketahui pertama munculnya api dari bagian atap rumah.
    “Warga yang sedang mengerjakan proyek dekat lokasi langsung melakukan pemadaman mandiri, dilanjutkan menghubungi Damkar,” ujarnya.
    Hisyam mengimbau pemilik tempat usaha memiliki alat pemadam api.
    “Apalagi tempat usaha yang memiliki kerawanan terhadap kebakaran, wajib memiliki Apar sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kebakaran,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran Regional 4 November 2025

    Sehari, Dua Tempat Usaha di Kabupaten Semarang Alami Kebakaran
    Tim Redaksi
    UNGARAN, KOMPAS.com –
    Dalam sehari, dua tempat usaha di Kabupaten Semarang mengalami musibah kebakaran.
    Tidak ada korban jiwa, namun kerugian yang harus ditanggung mencapai ratusan juta.
    Kebakaran pertama terjadi di gudang anfal milik Khoirudin (54) yang berada di Ngesrep RT 07/04 Tegalrejo, Kecamatan Tengaran.
    “Kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 05.00 WIB,” kata Kasi Damkar Satpol PP dan Damkar Kabupaten Semarang, Hisyam Alwi, Selasa (4/11/2025).
    Kebakaran di gudang seluas 12×12 meter tersebut pertama kali diketahui saksi mata bernama Sunardi.
    “Dia mengetahui api menyala dari bagian depan bangunan,” ujarnya. “Mengetahui ada api, dia langsung menghubungi pemilik gudang yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke Damkar Pos Tengaran dan Salatiga,” kata Hisyam.
    Hisyam mengatakan, api berhasil dipadamkan petugas sekitar pukul 07.02 WIB.
    “Kerugian yang ditanggung diperkirakan mencapai Rp 200 juta.
    Penyebab kebakaran
    masih didalami,” ujarnya.
    Sementara kebakaran kedua melanda kandang ternak ayam di Desa Koripan RT 01 RW 01 Kecamatan Susukan.
    Api yang membakar kandang pada pukul 08.30 WIB berhasil dipadamkan pukul 10.00 WIB.
    “Kandang berukuran 9,5×80 meter persegi itu ada isinya ayam, tapi masih kecil-kecil. Kerugian yang ditanggung pemilik kandang bernama Santosa diperkirakan mencapai Rp 280 juta,” kata Hisyam.
    Dugaan sementara kebakaran terjadi karena korsleting listrik, karena diketahui pertama munculnya api dari bagian atap rumah.
    “Warga yang sedang mengerjakan proyek dekat lokasi langsung melakukan pemadaman mandiri, dilanjutkan menghubungi Damkar,” ujarnya.
    Hisyam mengimbau pemilik tempat usaha memiliki alat pemadam api.
    “Apalagi tempat usaha yang memiliki kerawanan terhadap kebakaran, wajib memiliki Apar sebagai bentuk antisipasi jika terjadi kebakaran,” ungkapnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Foksi: Santri dan pemuda pilar utama bangsa untuk bangun masa depan

    Foksi: Santri dan pemuda pilar utama bangsa untuk bangun masa depan

    “Santri dan pemuda harus menjadi bagian dari generasi emas yang mampu menggabungkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional. Pemuda dan santri saat ini harus unggul dalam teknologi, disertai juga yang mampu menjaga akhlak, moralitas, dan nil

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Pimpinan Pusat Forum Komunikasi Santri Indonesia (DPP Foksi) menekankan pentingnya peran santri dan pemuda dalam menyongsong generasi emas Indonesia 2045 yang diharapkan mampu menjadi generasi yang tangguh, berilmu, dan berakhlak.

    “Santri dan pemuda harus menjadi bagian dari generasi emas yang mampu menggabungkan kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional. Pemuda dan santri saat ini harus unggul dalam teknologi, disertai juga yang mampu menjaga akhlak, moralitas, dan nilai-nilai kebangsaan serta kemanusiaan dalam setiap langkah,” kata Ketua Umum DPP Foksi Natsir Sahib dalam keterangan diterima di Jakarta, Jumat terkait momen peringatan Hari Santri Nasional dan Hari Sumpah Pemuda 2025.

    Cak Nasir sapaan akrabnya mengatakan peringatan Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda 2025 juga dapat dijadikan momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan yang berlandaskan keberagaman dan toleransi.

    “Semangat dari hari santri saat ini seharusnya disalurkan untuk membangun semangat (menjaga) keberagaman yang telah ada di bumi Indonesia. Menjaga keberagaman ini harus dilakukan oleh santri dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,” ujarnya.

    Dalam konteks pembangunan nasional, ia juga menyoroti perlunya kolaborasi nyata antara santri, pemuda, dan pemerintah dalam menyukseskan visi pembangunan Presiden Prabowo Subianto sesuai dengan visi Astacita, khususnya dalam aspek peningkatan kualitas manusia Indonesia dan penguatan ekonomi rakyat.

    “Kami, para santri dan pemuda siap menjadi bagian dari kekuatan bangsa untuk menyukseskan program Astacita Presiden Prabowo. Kami melihat Astacita sebagai visi pemerintahan yang membangkitkan panggilan moral untuk membangun manusia Indonesia yang unggul, sehat, berpendidikan, dan sejahtera,” ungkapnya.

    Ia juga menyatakan kolaborasi lintas generasi dan lintas iman menjadi kunci untuk mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih inklusif dan berdaya saing global.

    “Sumpah Pemuda dulu menyatukan bahasa, bangsa, dan tanah air. Kini tugas kita adalah menyatukan semangat kemajuan dengan nilai-nilai kebangsaan. Santri dan pemuda harus menjadi teladan dalam menjaga persatuan dan menjadi jembatan bagi kemajuan bangsa,” tuturnya.

    Dalam memperingati Hari Santri Nasional bersamaan dengan Hari Sumpah Pemuda 2025, DPP Foksi juga telah menggelar dialog kebangsaan dan pagelaran budaya dengan menghadirkan sejumlah tokoh pemuda lintas organisasi dan pejabat daerah di Balai Kota Surakarta, Jawa Tengah, Selasa (28/10).

    Dialog kebangsaan diisi oleh Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto, Forkopimda Surakarta serta para pimpinan organisasi kepemudaan tingkat nasional seperti Ketua Umum DPP KNPI Ryano Panjaitan, Ketua Umum GMKI Sahat MP Sinurat, Ketua Umum Pemuda Katolik Stefanus Asat Gusma, Ketua Umum KMHDI I Wayan Darmawan, dan Habib Anis Bin Yahya.

    Acara peringatan itu juga dimeriahkan oleh pagelaran seni dan budaya yang menghadirkan Hadad Alwi dan Kyai Kanjeng, menggambarkan harmoni antara spiritualitas, kebudayaan, dan nasionalisme.

    Dengan semangat toleransi, kolaborasi, dan inovasi, santri dan pemuda siap mewujudkan cita-cita Indonesia yang lebih manusiawi, berkeadilan, dan berperadaban.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sekolah Disegel Ahli Waris, Wali Siswa dan Guru di Pamekasan Gotong Royong Dirikan Tenda

    Sekolah Disegel Ahli Waris, Wali Siswa dan Guru di Pamekasan Gotong Royong Dirikan Tenda

    Pamekasan (beritajatim.com) – Sejumlah wali siswa bersama guru SD Negeri Tamberu 2 Batumarmar, Pamekasan, bergotong royong mendirikan tenda untuk ditempati proses belajar mengajar seiring dengan adanya aksi penyegelan oleh ahli waris pemilik lahan sekolah.

    Hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memfasilitasi peserta didik agar tetap dapat melaksanakan pembelajaran, khusunya di tengah kondisi sekolah yang disegel oleh ahli waris pemilik lahan sekolah.

    “Hal itu kita lakukan sebagai langkah alternatif agar para siswa bisa melaksanakan proses pembelajaran sebagaimana mestinya,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, Jum’at (24/10/2025).

    Selain itu pihaknya juga menyampaikan apresiasi sekaligus terima kasih kepada para wali siswa maupun para guru yang sudah memiliki inisiatif untuk memback up siswa agar tetap bisa melakukan kegiatan belajar mengajar.

    “Tentu kami sangat mengapresiasi atas inisiatif yang dilakukan para wali siswa maupun guru di SD Negeri Tamberu 2 Batumarmar, dan terima kasih kami sampaikan atas beragam upaya yang sudah dilakukan,” ungkapnya.

    Di sisi lain, pihaknya juga intens menjalin koordinasi bersama pihak terkait untuk mencari solusi dari persoalan tersebut. “Saat ini kita fokus untuk mencari solusi terbaik dengan melakukan koordinasi bersama pihak terkait, termasuk meminjam tenda ke BPBD Pamekasan untuk digunakan sebagai kelas alternatif,” tegasnya.

    “Dan kami berharap semoga persoalan ini segera clear (konkrit) dan menemukan solusi terbaik bagi semua pihak, sehingga anak-anak (siswa SD Negeri Tamberu 2 Batumarmar) dapat kembali melaksanakan aktivitas belajar sebagai mana mestinya,” pungkasnya.

    Berdasar informasi yang dihimpun beritajatim.com, penyegelan SD Negeri Tamberu 2 Batumarmar dilakukan ahli waris pemilik, karena persoalan lahan sekolah masih belum menemukan titik terang.

    Kondisi tersebut mengakibatkan para siswa terlantar dan sebagian terpaksa belajar di beberapa rumah warga tanpa kepastian kapan mereka kembali ke ruang kelas. Hal tersebut juga membuat sebagian wali siswa merasa keberatan membiarkan anak-anak mereka kehilangan tempat belajar yang layak.

    Kondisi tersebut sekaligus memancing inisiatif bersama para guru untuk mendirikan tenda darurat untuk dijadikan sebagai ruang kelas sementara, tentu dengan harapan persoalan tersebut dapat segera tuntas dan para siswa kembali menempati tempat yang layak untuk belajar. [pin/suf]

  • 3 Wakil Indonesia di Babak Perempat Final

    3 Wakil Indonesia di Babak Perempat Final

    JAKARTA – Mayoritas wakil Indonesia yang lolos ke babak kedua French Open 2025 gagal melanjutkan langkah ke perempat final, menyisakan tiga saja yang bertahan.

    Rangkaian pertandingan babak kedua ajang berlevel Super 750 BWF tersebut rampung digelar pada Kamis, 23 Oktober 2025, malam WIB. Tujuh wakil Indonesia angkat koper dari total 10 yang menembus babak kedua.

    Satu dari tiga tiket yang diamankan Indonesia menjadi milik Alwi Farhan. Juara dunia junior 2023 itu memperpanjang perjalanannya di turnamen dengan menghentikan Nhat Nguyen (Irlandia).

    Pada babak perempat final, Alwi akan mendapat ujian berat bertemu andalan Thailand, Kunlavut Vitidsarn, yang berstatus sebagai unggulan ketiga di Glaz Arena, Perancis.

    Di atas kertas, Kunlavut pasti lebih diunggulkan karena dalam dua bentrok kompetitif mereka sebelumnya pada tahun ini ia selalu menang, berturut-turut terjadi di China Open dan Kejuaraan Dunia.

    Dua tiket lainnya menjadi milik ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri dan Sabar Karyaman Gutama/Mohammad Reza Pahlevi Isfahani.

    Fajar/Rian lolos usai mengalahkan pasangan Daniel Lundgaard/Mads Vestergaard dari Denmark, sementara Sabar/Reza menang versus kompatriot mereka Muhammad Rian Ardianto/Rahmat Hidayat.

    Pada perempat final, keduanya sama-sama melawan wakil Malaysia. Fajar/Rian bersua Junaidi Arif/Roy King Yap, sementara Sabar/Reza akan bertemu unggulan kedua Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

    Pertandingan babak perempat final French Open 2025 akan berlangsung pada Jumat, 24 Oktober 2025. Rangkaian laga akan dimulai pada pukul 10.00 waktu setempat atau pukul 15.00 WIB.

  • Isu Reformasi Polri Dinilai Bermuatan Politik, Haidar Alwi Minta Prabowo Lakukan Pembatalan

    Isu Reformasi Polri Dinilai Bermuatan Politik, Haidar Alwi Minta Prabowo Lakukan Pembatalan

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto diharapkan mengambil keputusan tegas untuk membatalkan rencana pembentukan Komite Reformasi Polri demi mengakhiri tekanan politik yang justru berpotensi merugikan pemerintah serta stabilitas negara.

    Demikian disampaikan oleh Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI) sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Ikatan Alumni ITB, R Haidar Alwi.

    “Ketegasan selalu jauh lebih dihormati daripada kebijakan yang menggantung. Pembatalan secara tegas bukan saja memberi kepastian bagi publik, melainkan juga menyelamatkan Presiden dari jebakan agenda politik kelompok tertentu yang menjadikan isu reformasi sebagai alat untuk menekan Polri dan otoritas kepemimpinan nasional,” kata Haidar Alwi, Jumat (24/10/2025).

    Menurutnya, tuntutan Reformasi Polri yang kini mengemuka tidak lahir dari aspirasi mayoritas masyarakat. Konstelasi di ruang publik dengan jelas menunjukkan bahwa isu ini didorong oleh kelompok tertentu pasca kerusuhan Agustus 2025. Akar kemarahan rakyat justru bermula dari tindakan provokatif oknum anggota DPR yang menyulut emosi masyarakat.

    Pelimpahan kesalahan kepada Polri dalam peristiwa tersebut hanya menunjukkan bagaimana isu ini telah direkayasa dan diarahkan ke institusi kepolisian serta pimpinannya.

    “Seruan Reformasi Polri sesungguhnya tidak murni bertujuan memperbaiki institusi. Polanya menunjukkan strategi politik yang terencana. Awalnya dimulai dari tekanan untuk mengganti Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Namun karena alasan-alasan tersebut tidak cukup kuat untuk membangun legitimasi di mata publik, niat terselubung itu kemudian dibungkus dengan tuntutan Reformasi Polri,” jelas Haidar Alwi.

  • Sekolah Disegel Orang yang Mengaku Pemilik Lahan, Ratusan Siswa SD di Pamekasan Numpang Belajar di Rumah Warga

    Sekolah Disegel Orang yang Mengaku Pemilik Lahan, Ratusan Siswa SD di Pamekasan Numpang Belajar di Rumah Warga

     

    Liputan6.com, Pamekasan – Bangunan SDN 2 Tamberu Pamekasan Jatim disegel orang yang mengaku sebagai pemilik lahan. Imbasnya sebanyak 111 siswa SD tersebut terlantar dan terpaksa belajar di rumah-rumah warga.

    “Selain belajar di rumah warga, sebagian di antara mereka mulai hari ini terpaksa juga belajar di tenda darurat penanggulangan bencana,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, Selasa (21/10/2025).

    Penyegelan sekolah SDN Tamberu 2 ini dilakukan oleh warga atas nama Ach Rasyidi yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan yang ditempati lembaga pendidikan itu pada Minggu (19/10/2025).

    Menurut Alwi, penyegelan kali ini merupakan kali kedua. Sebelumnya pada Juni 2024 pemilik lahan juga melakukan penyegelan.

    Pemilik lahan bersedia membuka segel, setelah Pemkab Pamekasan menyatakan bersedia memberikan ganti rugi atas tanah yang ditempati lembaga pendidikan itu.

    “Saat ini, si Rasyidi yang merupakan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya yang ditempati SDN 2 Tamberu itu melakukan penyegelan lagi. Oleh karenanya untuk sementara waktu para siswa terpaksa numpang belajar di rumah warga terdekat dan tenda darurat,” katanya.

    Alwi menuturkan saat ini pihaknya tengah berupaya melakukan negosiasi dengan pemilik lahan agar bersedia membuka segel di sekolah itu demi keberlangsungan kegiatan belajar mengajar siswa.

    “Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Pemprov Jatim agar bisa mendapatkan solusi terbaik, terutama terkait keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar siswa,” katanya.

  • Tanah Belum Terbayar, Ahli Waris Segel Sekolah SD di Pamekasan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        19 Oktober 2025

    Tanah Belum Terbayar, Ahli Waris Segel Sekolah SD di Pamekasan Surabaya 19 Oktober 2025

    Tanah Belum Terbayar, Ahli Waris Segel Sekolah SD di Pamekasan
    Tim Redaksi
    PAMEKASAN, KOMPAS.com
    – Ahli waris menyegel Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tamberu 2 di Kecamatan Batumarmar Pamekasan, Minggu (19/10/2025).
    Penyegelan terjadi akibat sengketa lahan yang belum tuntas antara ahli waris dengan Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
    Penyegelan tersebut merupakan kali kedua setelah terjadi pada tahun 2024 lalu.
    Ahli waris, Ach. Rosyidi, mengungkapkan, penyegelan sebagai bentuk protes kepada pemerintah.
    Sebab, tanah yang ditempati SDN Tamberu 2 adalah kepemilikan keluarganya.
    “Kami punya bukti kepemilikan letter C, tetapi sampai sekarang belum ada penyelesaian dari Pemkab,” katanya.
    Dia bercerita, pada tahun 2024 sudah dilakukan mediasi.
    Saat itu, Bupati Pamekasan dijabat oleh Masrukin.
    Disepakati, ahli waris diminta agar bukti kepemilikan dari letter C dibuat menjadi sertifikat.
    “Saat itu kami diminta membuat sertifikat. Kalau sudah selesai, akan dilakukan penggantian,” katanya.
    Sejak itu, upaya pembuatan sertifikat dari letter C dilakukan.
    Namun, proses hampir selesai, Badan Pertanahan Nasional (BPN) meminta surat pernyataan dari Disdikbud Pamekasan.
    “Kami diminta surat pernyataan dari Disdikbud, kalau lahan tersebut bukan kepemilikan pemerintah,” ucapnya.
    Namun, ahli waris tersebut mengaku dipersulit untuk meminta keterangan dari pemerintah.
    Bahkan, beberapa pejabat tidak mau menandatangani surat pernyataan.
    Diungkapkan, empat bulan lalu, pemerintah setuju untuk bertandatangan dengan syarat harus ada keterangan dari pengadilan.
    “Kami ahli waris secara tidak langsung diminta untuk menggugat sehingga kami bersama para ahli waris lainnya sepakat untuk menyegel sekolah hari ini,” katanya.
    Rosyidi menambahkan, segel gedung sekolah tidak boleh dibuka sebelum ada solusi dari pemerintah.
    Diakui, selama ini pihaknya sudah berusaha segera menyelesaikan sengketa tanah tersebut.
    Namun, belum ada penyelesaian dari pemerintah. Padahal, pada tahun 2024 sudah disepakati akan segera dilakukan ganti rugi.
    Sementara itu, Kepala SDN Tamberu 2, Angga Dyan Kristiawan menyampaikan pihaknya belum bisa memberikan keterangan.
    “Saat ini saya belum bisa berkomentar karena besok masih ada mediasi dengan pihak kecamatan,” katanya.
    Sementara Kepala Disdikbud Pamekasan, Mohamad Alwi, enggan memberikan keterangan.
    Saat berusaha dikonfirmasi melalui telepon seluler, tidak tersambung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.