Tag: Alwi

  • Saksikan INTERUPSI HGB Pagar Laut Dicabut, Siapa Diusut? Malam Ini Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, dan Narasumber Kredibel, Live di iNews

    Saksikan INTERUPSI HGB Pagar Laut Dicabut, Siapa Diusut? Malam Ini Bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, dan Narasumber Kredibel, Live di iNews

    loading…

    Pagar laut di Kabupaten Tangerang, Banten. Foto/SINDOnews/Danan Daya

    JAKARTA – Hak Guna Bangunan (HGB) di laut kawasan Tangerang, Banten, menjadi isu kontroversial. Pemerintah akhirnya mencabut HGB pagar laut di kawasan tersebut, yang sebelumnya menjadi sorotan publik akibat dugaan pelanggaran administratif dan potensi konflik kepentingan.

    Permasalahan ini akan dibahas secara mendalam dalam INTERUPSI “HGB Pagar Laut Dicabut, Siapa Diusut?” malam ini bersama Ariyo Ardi, Anisha Dasuki, Haidar Alwi, M. Rofi’i Mukhlis, dan para narasumber kredibel lainnya.

    Pencabutan HGB ini menjadi salah satu langkah tegas yang diambil pemerintah setelah melalui investigasi panjang. Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Tangerang menyatakan bahwa keputusan ini dilakukan berdasarkan temuan bahwa penerbitan HGB tersebut tidak sesuai prosedur hukum.

    Pencabutan HGB di Desa Kohod ini juga menjadi contoh nyata bagaimana pelanggaran tata ruang dan administrasi pertanahan dapat berdampak besar pada masyarakat. Kasus ini juga menjadi pengingat pentingnya transparansi dalam proses pengelolaan lahan, khususnya di kawasan pesisir yang rawan konflik.

    Pencabutan HGB ini pun memunculkan berbagai pertanyaan, termasuk siapa saja pihak yang dimintai pertanggungjawaban atas persoalan ini. Lantas, bagaimana para pakar membahas lebih dalam kasus HGB pagar laut ini?

    Saksikan selengkapnya INTERUPSI malam ini bersama para narasumber, Haidar Alwi-Pendiri Haidar Alwi Institute, M. Rofi’i Mukhlis-Ketua Barisan Ksatria Nusantara, Mukri Friatna-Deputi Eksternal Eksekutif Nasional WALHI, Erwin Suryana-Deputi Pengelolaan Program & Jaringan KIARA, Ossy Dermawan-Wamen ATR/BPN, ⁠Iwan Dharmawan – DPP Generasi Muda Mathla’ul Anwar, Pukul 20.00 WIB, Live di iNews.

    (zik)

  • Ratusan Pelayat Antar HM Alwi Hamu ke Pekuburan Keluarga HM Jusuf Kalla

    Ratusan Pelayat Antar HM Alwi Hamu ke Pekuburan Keluarga HM Jusuf Kalla

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Prosesi pemakaman Chairman Fajar Group, HM Alwi Hamu, berlangsung khidmat dan penuh haru di Pekuburan Keluarga HM Jusuf Kalla, Jalan Ir. Sutami, Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, pada Minggu (19/1/2025) siang.

    Tokoh pers dan pengusaha ternama ini dimakamkan setelah perjalanan panjang pengabdian dan dedikasi kepada masyarakat, khususnya di dunia jurnalistik dan bisnis.

    Ratusan pelayat hadir, mulai dari keluarga besar, kolega, hingga tokoh masyarakat.

    Mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla hingga Dai kondang kota Makassar, Ustaz Das’ad Latif turut hadir memberikan penghormatan terakhir kepada sahabat dan kerabat dekatnya tersebut.

    Pantauan di lokasi, isak tangis terdengar saat jenazah HM Alwi Hamu dimasukkan ke liang lahat.

    Sebelumnya, jenazah almarhum disalatkan di Masjid Al Markaz Al Islami, yang dihadiri oleh banyak tokoh penting, termasuk pejabat daerah, rekan bisnis, dan insan pers.

    Setelah itu, jenazah dibawa ke Graha Pena untuk penghormatan terakhir sebelum akhirnya dimakamkan di pekuburan keluarga.

    HM Jusuf Kalla saat melepas jenazah menyebut bahwa HM Alwi Hamu adalah sosok yang penuh integritas dan visioner, terutama dalam dunia media dan bisnis.

    “Beliau adalah sosok yang tidak hanya menginspirasi, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa, khususnya di Sulawesi Selatan,” ungkap JK dengan nada penuh emosional di Masjid Al Islami Al Markaz.

    HM Alwi Hamu dikenal sebagai tokoh pers yang tak kenal lelah dalam membangun media di Indonesia Timur.

  • Pendiri Bosowa Ceritakan Persahabatannya dengan Alwi Hamu dan JK, Berlomba Bangun Gedung Tertinggi di Makassar

    Pendiri Bosowa Ceritakan Persahabatannya dengan Alwi Hamu dan JK, Berlomba Bangun Gedung Tertinggi di Makassar

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pendiri Bosowa Grup, Aksa Mahmud, menceritakan persahabatannya dengan pendiri Fajar Grup, HM Alwi Hamu. Serta Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK).

    Aksa mengatakan, sudah lama berkenalan dengan Alwi dan juga JK. Mereka akrab sejak sama-sama berstatus sebagai mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas).

    Setelah selesai di Unhas, ketiganya membangun bisnis. Aksa mendirikan Bosowa Grup, Alwi mendirikan Fajar Grup, lalu JK melanjutkan usaha orang tuanya di Kalla Grup.

    “Kita sepakat membangun gedung paling tinggi di Makassar,” kata Aksa usai melayat di kediaman Alwi di Jalan Kapten Pierre Tandean, Makassar, Sabtu (18/1/2025).

    Alwi, melalui Fajar Grup membangun Graha Pena. Kemudian Aksa Menara Bosowa, dan JK Wisma Kalla.

    Setelah tiga bangunan tertinggi di Makassar kala itu terbangun, mereka berkumpul. Lalu saling mengadu siapa yang membangun gedung paling tinggi.

    “Secara lantai saya tertinggi, 23. (Alwi) 19 toh. Pak JK 16,” beber Aksa.

    Namun kala itu, Alwi menentang Aksa. Menurut Alwi, tutur Aksa, Graha Pena lah yang paling tinggi.

    “Saya tertinggi, karena ada menaranya. Kau cuma 23,” ujar Aksa, menirukan perkataan Alwi kala itu.

    JK pun tak mau kalah. Ia menantang kedua sahabatnya siapa yang menempati jabatan tertinggi di pemerintahan.

    “Kalau begitu, siapa yang paling tinggi jabatannya di pemerintahan,” kenang Aksa menirukan perkataan JK waktu itu.

    Diketahui, jenazah Alwi Hamu tiba di kediamannya di Jalan Kapten Pierre Tandean, Makassar, Sabtu 18 Januari 2025.

    Mendiang Alwi tiba pada pukul 21.38 WITA menggunakan ambulans RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Disambut dengan tangisan sejumlah kerabat yang hadir.

  • Suasana Kedatangan Jenazah Alwi Hamu di Bandara, Disambut Langsung Jusuf Kalla

    Suasana Kedatangan Jenazah Alwi Hamu di Bandara, Disambut Langsung Jusuf Kalla

    FAJAR.CO.ID, MAROS — Jenazah Chairman Fajar Group, HM Alwi Hamu, tiba di Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Sabtu, 18 Januari 2025.

    Pantauan FAJAR di lapangan, jenazah tiba sekitar pukul 21.12 Wita dan langsung dinaikkan ke mobil ambulance RSUP dr Wahidin DR Sudirohusodo.

    tampak Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, HM Jusuf Kalla (JK) juga menyambut kedatangan jenazah almarhum di Cargo Bandara.

    “Tentu kita berdukacita,” kata JK saat ditemui di Cargo Bandara Sultan Hasanuddin.

    Bagi JK, almarhum adalah sosok teman yang baik.

    “Sudah seperti saudara, teman yang baek,” singkatnya.

    Baginya hampir semua kebersamaan dengan almarhum adalah kenangan yang tak terlupakan.

    Sejumlah iring-iringan kendaraan pun mengiringi jenazah almarhum ke rumah duka di Jalan Kapten Pierre Tendean Blok J/14. (rin)

  • Sosok H. M. Alwi Hamu, Tokoh Pers Sulawesi Selatan dan Pendiri Harian Fajar yang Meninggal Dunia – Halaman all

    Sosok H. M. Alwi Hamu, Tokoh Pers Sulawesi Selatan dan Pendiri Harian Fajar yang Meninggal Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – H. M. Alwi Hamu adalah tokoh pers terkemuka asal Sulawesi Selatan dan juga pendiri Harian Fajar.

    Pria kelahiran 28 Juli 1944 itu merupakan lulusan Sarjana Muda Teknik.

    Ia merupakan putra dari Haji Muhammad Syata.

    Alwi Hamu telah menikah dengan Hj. Nuraini Gani Ottoh.

    Ketertarikan Alwi Hamu pada dunia jurnalistik sudah terlihat sejak masa kuliah.

    Saat menjadi mahasiswa, ia aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) wilayah Sulawesi Selatan sebagai Sekretaris Jenderal.

    Sebagai wadah bersuara, Alwi Hamu dan rekan-rekannya menerbitkan surat kabar harian KAMI.

    Dari situlah, ia memulai perjalanannya di dunia media cetak.

    Pada 1972, Alwi Hamu mendirikan majalah Intim bersama teman-temannya.

    Enam tahun kemudian, ia bergabung dengan surat kabar Tegas.

    Alwi Hamu didapuk sebagai Wakil Pemimpin Umum surat kabar Tegas.

    Namun, Alwi Hamu mengundurkan diri karena perbedaan pandangan dengan manajemen.

    Setelah keluar dari surat kabar tersebut, Alwi Hamu kemudian mendirikan surat kabar yang bernama Fajar.

    Surat kabar Fajar mulai beroperasi pada 1981.

    Dalam pengembangan surat kabar itu, ia juga turut mengajak Wakil Presiden Republik Indonesia ke-12, Jusuf Kalla, untuk menjadi investor.

    Di bawah kepemimpinan H. M. Alwi Hamu, Fajar Group tumbuh menjadi salah satu grup media besar di Sulawesi. 

    Grup ini tidak hanya menaungi surat kabar Harian Fajar, tetapi juga mengelola sejumlah surat kabar regional seperti Kendari Pos, Palopo Pos, dan Radar Buton.

    Tak berhenti di media cetak, Alwi Hamu juga merambah ke dunia digital dengan meluncurkan portal berita Fajar.co.id.

    Selain itu, Alwi Hamu tercatat pernah menjadi Staf Khusus Wakil Presiden.

    Alwi Hamu diketahui aktif dalam berorganisasi.

    Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Serikat Perusahaan Pers (SPS) dan penasihat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). 

    Alwi Hamu dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit Puri Indah, Jakarta Barat, pada Sabtu (18/1/2025), pukul 06.50 WIB.

    Jenazah akan dimakamkan di Makassar, pada Minggu (19/1/2025).

    (Tribunnews.com/Falza) (Tribun-Timur.com/Sukmawati Ibrahim)

  • Jenazah Alwi Hamu akan Disalatkan di Masjid Al Markaz dan Dimakamkan di Pekuburan Keluarga JK

    Jenazah Alwi Hamu akan Disalatkan di Masjid Al Markaz dan Dimakamkan di Pekuburan Keluarga JK

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Jenazah Almarhum HM Alwi Hamu akan diberangkatkan dari Jakarta menuju Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu sore (18/1/2025), pukul 16.00 WIB menggunakan pesawat Batik Air.

    Anak almarhum, Agus Salim Alwi Hamu mengatakan mendiang ayahnya akan dikuburkan pada Minggu, 19 Januari di Pekuburan Keluarga Jusuf Kalla. Letaknya di Jalan Ir Sutami, Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulsel.

    Rumah duka HM Alwi Hamu yang terletak di Jalan Kapten Pierre Tendean Blok J No14 Makassar telah ramai didatangi pelayat dari berbagai kalangan. Ratusan orang lalulalang mengucapkan belasungkawa kepada tokoh pers terkemuka itu.

    Setibanya di Makassar pada pukul 19.00 WITA, jenazah terlebih dahulu akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Kapt. Pierre Tendean N0. 14, Kota Makassar.

    Sebelum dimakamkan pada esok hari, jenazah terlebih dulu akan disalatkan di Masjid Al Islami Al Markaz.

    Usai salat, rute jenazah menuju pekuburan melintas di Gedung Graha Pena, lalu ke arah Jalan Racing Centre (Prof. Basalamah).

    Esok hari Jenazah kemudian menuju Pekuburan Keluarga HM Jusuf Kalla, di Jalan Ir. Sutami, Pattene, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.

    Alwi Hamu merupakan tokoh pers nasional sekaligus pendiri FAJAR Group. Ia menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Puri, Jakarta, Sabtu, 18 Januari 2025.

    Optimisme mengalir kental dalam diri Alwi Hamu, yang mulai mengenal dunia jurnalistik sejak Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan tak lekang hingga kini. Jiwa optimis, jujur, dan berintegritas itulah yang selalu ia telurkan kepada banyak orang.

  • Husniah Talenrang: Almarhum Alwi Hamu Tokoh Pers Tauladan

    Husniah Talenrang: Almarhum Alwi Hamu Tokoh Pers Tauladan

    FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Bupati Gowa terpilih, Hj. Sitti Husniah Talenrang, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas wafatnya tokoh pers nasional, H. M. Alwi Hamu.

    Menurutnya, Almarhum adalah sosok tauladan dengan dedikasi besar dalam membesarkan dunia pers, khususnya di Sulawesi Selatan.

    “Beliau, Almarhum Bapak Alwi Hamu, adalah sosok tauladan. Dedikasinya membesarkan dunia pers tentunya tidak diragukan. Melalui Fajar Group yang didirikannya, Almarhum membuktikan perhatian dan andil besar dalam membangun bangsa, khususnya Sulawesi Selatan,” ujar Husniah melalui sambungan telepon, Sabtu (18/1/2025).

    Ketua DPD PAN Gowa ini menambahkan, kepergian Almarhum meninggalkan duka mendalam bagi dunia pers nasional. “Kami dan dunia pers kehilangan beliau,” tutur Husniah Talenrang.

    Seperti diberitakan sebelumnya. Kabar duka datang dari dunia pers nasional. H. M. Alwi Hamu, tokoh asal Sulawesi Selatan sekaligus Founder Fajar Group, meninggal dunia pada Sabtu (18/1/2025).

    Almarhum mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Puri, Jakarta.

    “Innalilahi wa innailaihi rodjiun, telah berpulang ke rahmatullah Bapak H. M. Alwi Hamu pada hari Sabtu, 18 Januari 2025, di RS Puri,” ujar Rahman, salah satu orang dekat almarhum.

    Almarhum dikabarkan akan dikebumikan di Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu 19 Januari 2025.

    Semasa hidupnya, Alwi Hamu dikenal sebagai sosok yang bersahabat dan memiliki dedikasi tinggi di dunia jurnalistik.

    Lahir di Parepare pada 28 Juli 1944, Alwi telah menunjukkan ketertarikannya pada dunia pers sejak usia muda. Saat masih SMP dan SMA, ia sudah menerbitkan majalah stensilan.

  • Komentar Nyeleneh Komeng soal Pagar Laut Misterius di Tangerang – Page 3

    Komentar Nyeleneh Komeng soal Pagar Laut Misterius di Tangerang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota DPD Alfiansyah Bustami alias Komeng ikut bersuara soal keberadaan pagar laut di wilayah pesisir utara Tangerang. Namun, Komeng menjawab dengan jawaban nyeleneh.

    Ia menyarankan agar pembuat pagar laut itu bekerjasama dengan perusahaan teralis.

    “Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan teralis. Jadi enak semuanya kerja,” kata Komeng, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/1/2025).

    “Yang mager dapet duit, yang dipager juga dapet duit,” ujar Komeng sambil tertawa.

    Sementara Anggota DPD dapil Banten, Ali Alwi, turut menyoroti keberadaan pagar laut di wilayah pesisir utara Tangerang. Menurutnya, tindakan tersebut mencerminkan sikap serakah dari pihak-pihak yang melakukannya.

    “Tanya sama anggota DPD Banten, pemagaran laut itu kerjaan orang yang serakah, itu aja sudah jawabannya,” kata Ali kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Ia menjelaskan bahwa orang yang serakah kerap memulai penguasaan fisik dengan langkah-langkah awal yang sederhana sebelum akhirnya memperluasnya.

    “Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi liat nanti sebentar lagi jadi pagar beton,” lanjutnya.

    Ali pun menegaskan bahwa pemerintah pusat harus mengambil langkah tegas. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab negara sebagaimana diatur dalam konstitusi.

    “Itu pemerintah pusat harus bersikap walaupun bagaimana ini adalah di Pasal 33 itu air tanah itu semua adalah tanggungjawab negara untuk kemaslahatan masyarakat, itu aja penerapan Pasal 33 aja,” ujarnya.

    Ketika ditanya soal kemungkinan pemagaran laut dilakukan secara mandiri, Ali membantah anggapan tersebut. Ia menilai bahwa langkah itu tidak mungkin dilakukan tanpa ada pihak yang mengatur.

    “Mana ada, itu kayak kita orang bodoh aja didirikan mandiri, siapa mau mendirikan itu sampe 30 km itu hah?” tegasnya.

    Ia pun mengaku tidak tahu, apakah pemagaran itu akan dilakukan reklamasi atau tidak. Hal ini juga menjawab soal pagar laut di Bekasi.

    “Oh iya nanti akan semua daerah pinggir pantai itu semua. Mau direklamasi atau mau diapa kita enggak tahu, yang jelas ini adalah keserakahan. Tapi nanti kalau udah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles,” kelakar Ali.

  • Anggota DPD RI Soroti Pagar Laut di Tangerang: Kerjaan Orang Serakah, Pemerintah Harus Bersikap – Page 3

    Anggota DPD RI Soroti Pagar Laut di Tangerang: Kerjaan Orang Serakah, Pemerintah Harus Bersikap – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dapil Banten, Ali Alwi, turut menyoroti keberadaan pagar laut di wilayah pesisir utara Tangerang. Menurutnya, tindakan tersebut mencerminkan sikap serakah dari pihak-pihak yang melakukannya.

    “Tanya sama anggota DPD Banten, pemagaran laut itu kerjaan orang yang serakah, itu aja sudah jawabannya,” kata Ali kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

    Ia menjelaskan bahwa orang yang serakah kerap memulai penguasaan fisik dengan langkah-langkah awal yang sederhana sebelum akhirnya memperluasnya.

    “Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi liat nanti sebentar lagi jadi pagar beton,” lanjutnya.

    Ali pun menegaskan bahwa pemerintah pusat harus mengambil langkah tegas. Menurutnya, hal ini merupakan bagian dari tanggung jawab negara sebagaimana diatur dalam konstitusi.

    “Itu pemerintah pusat harus bersikap walaupun bagaimana ini adalah di Pasal 33 itu air tanah itu semua adalah tanggungjawab negara untuk kemaslahatan masyarakat, itu aja penerapan Pasal 33 aja,” ujarnya.

    Ketika ditanya soal kemungkinan pemagaran laut dilakukan secara mandiri, Ali membantah anggapan tersebut. Ia menilai bahwa langkah itu tidak mungkin dilakukan tanpa ada pihak yang mengatur.

    “Mana ada, itu kayak kita orang bodoh aja didirikan mandiri, siapa mau mendirikan itu sampe 30 km itu hah?” tegasnya.

    Ia pun mengaku tidak tahu, apakah pemagaran itu akan dilakukan reklamasi atau tidak. Hal ini juga menjawab soal pagar laut di Bekasi.

    “Oh iya nanti akan semua daerah pinggir pantai itu semua. Mau direklamasi atau mau diapa kita enggak tahu, yang jelas ini adalah keserakahan. Tapi nanti kalau udah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles,” kelakar Ali.

     

  • 1
                    
                        Canda Komeng soal Pagar Laut Misterius: Harusnya Kerja Sama dengan Perusahaan Terali…
                        Nasional

    1 Canda Komeng soal Pagar Laut Misterius: Harusnya Kerja Sama dengan Perusahaan Terali… Nasional

    Canda Komeng soal Pagar Laut Misterius: Harusnya Kerja Sama dengan Perusahaan Terali…
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Anggota DPD Alfiansyah Komeng melempar canda perihal pagar sepanjang lebih dari 30 km di perairan
    Kabupaten Tangerang
    dan pagar sepanjang 8 km di perairan Kabupaten Bekasi.
    Mulanya, anggota DPD asal Banten,
    Ali Alwi
    , menyebut bahwa yang memasang
    pagar laut
    itu adalah orang yang serakah.
    “Jadi kalau orang serakah itu dia bagaimana penguasaan fisik itu dilakukan dulu. Awalnya pagarnya pagar bambu, tapi lihat nanti sebentar lagi jadi pagar beton,” ujar Alwi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (14/1/2025).
    Alwi curiga pagar laut itu tidak dibuat secara mandiri oleh warga.
    Apalagi, seperti di Tangerang saja, pagar laut itu panjangnya mencapai lebih dari 30 km.
    “Mau direklamasi atau mau di-apa kita enggak tahu. Yang jelas ini adalah keserakahan, tapi nanti kalau sudah terlalu serakah nanti kayak Los Angeles he-he-he,” katanya.
    Lalu, Komeng yang ada di samping Alwi ditanya hal serupa perihal pagar laut misterius tersebut.
    Komeng berseloroh seharusnya ada kerja sama dengan perusahaan terali.
    “Itu harusnya ada kerja sama dengan perusahaan terali. Jadi enak semuanya kerja, yang mager dapat duit, yang dipager juga dapat duit,” kata Komeng disambut tawa anggota DPD lain.
    Polemik seputar pagar laut sepanjang 30,16 kilometer yang membentang di perairan pesisir utara Kabupaten Tangerang, Banten, kian memanas.
    Hingga kini, belum diketahui secara pasti siapa pemilik pagar laut di Tangerang itu.
    Pengembang kawasan Pantai Indah Kosambi (PIK) 2 dengan tegas membantah keterlibatan mereka dalam pembangunan struktur bambu tersebut.
    Sementara itu, Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Tangerang mengeklaim pagar itu dibangun lewat swadaya masyarakat setempat.
    Kini, pagar laut misterius kembali ditemukan di perairan Kabupaten Bekasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.