Tag: Alfons Tanujaya

  • Modus Penipuan di ‘TikTok Shop’, Pura-pura Ganti Ekspedisi Eh Duit Hilang

    Modus Penipuan di ‘TikTok Shop’, Pura-pura Ganti Ekspedisi Eh Duit Hilang

    Jakarta

    Ada cerita penipuan menyalahgunakan platform TikTok Shop (sekarang Shop Tokopedia), di mana penjual melakukan refund tapi dananya tidak kembali ke pembeli. Salah satu detikers bercerita bahwa dirinya kena tipu jutaan rupiah.

    “Seller melakukan penipuan dengan mengirim link melalui pesan WA, dengan modus perubahan jasa pengiriman. Setelah link yang dikirim saya buka, tiba-tiba pesanan di-cancel oleh seller dan di-refund. tapi dana yang telah di-refund ditujukan ke rekening yang tidak saya kenal,” katanya.

    Kepada detikINET, Alfons Tanujaya pengamat keamanan siber Vaksincom menyorot ini sebagai kelemahan refund pada Shop Tokopedia yang harus dibenahi. Dengan mempersiapkan link, maka refund transaksi akan diberikan ke nomor yang telah dibuat penipu. Apalagi, link tersebut telah dibungkus dengan url shortener atau url forwarder sehingga tidak terlihat mencurigakan.

    “Ketika pembeli bertransaksi, penjual akan menghubungi pembeli dan mengatakan kalau transaksi bermasalah dan perlu diperbaiki dengan klik tautan. Misalnya kurirnya full harus ganti kurir atau barangnya ganti tipe atau membatalkan transaksi,” jabarnya melalui pesan singkat, Jumat (27/12/2024).

    “Intinya mengarahkan korbannya untuk mengklik link (link inilah yang menjadi masalah karena bisa mengirimkan refund ke rekening OVO penipu tanpa disadari pembeli). Nah, link yang di klik pembeli inilah yang akan membatalkan transaksi dan memberikan refund ke rekening penipu,” tambah Alfons.

    Namun, untuk membuat korbannya mengklik link tersebut, tentunya penipu perlu menjadi seller dan memberikan tawaran menggiurkan sehingga dapat mendapatkan banyak pembeli. Kemudian, penipu akan mengkontak pembeli dan menyiapkan tautan pembatalan transaksi yang jika diklik memang akan membatalkan transaksi, tetapi nomor rekening tujuan refund bukan dikembalikan ke rekening pembeli tetapi ke rekening OVO penipu.

    Alfons menekankan bahwa Shop Tokopedia harus melakukan pembenahan dalam sistem refund. Menurutnya, refund mesti berada dalam kuasa pembeli, bukan dari penjual. Selain itu, seleksi penjual harus diperkuat sehingga penipu tidak dapat melakukan aksinya berulangkali.

    “Harusnya rekening refund pembeli ditentukan diawal dan tidak bisa diubah sehingga hal ini bisa dicegah. Selain pembeli yang kita minta hati-hati, sarannya : jangan klik link apapun dari siapapun termasuk seller TikTok. Pembatalan transaksi HARUS dilakukan dari dalam aplikasi,” tandasnya.

    (ask/rns)

  • Cara Deteksi Uang Palsu, Pakai HP Juga Bisa

    Cara Deteksi Uang Palsu, Pakai HP Juga Bisa

    Jakarta

    Warga di Sulawesi Selatan geger. Sebab, kampus UIN Alauddin Makassar dijadikan ‘pabrik’ uang palsu. Aksi ini dilakukan oleh Kepala Perpustakaan UIN Andi Ibrahin (AI) dan sindikatnya. Mereka membeli mesin pencetak uang palsu senilai Rp 600 juta.

    Dari pemberitaan yang ada, masyarakat mulai melapor menerima uang palsu. Kepada detikINET, pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa sebenarnya mudah untuk mendeteksi sebuah uang apakah asli atau tidak.

    “Pada prinsipnya uang palsu mudah dideteksi dengan teknik sederhana 3D, dilihat, diraba dan diterawang. Uang asli memiliki tekstur dan timbul dan hal ini sangat sulit dipalsukan, menerawang uang palsu juga bisa mengidentifkasi uang palsu yang juga akan kesulitan meniru uang asli yang jika diterawang akan memberikan bayangan atau gambaran tertentu,” kata Alfons melalui pesan singkat, Senin (23/12/2024).

    “Hal ini bisa dilakukan dengan menerawang ke sinar matahari, atau kalau sulit menggunakan lampu flash ponsel,” imbuhnya.

    Yang sering terjadi, masyarakat yang menerima uang palsu terkadang tidak memiliki kesempatan untuk melakukan teknik 3D baik karena terburu-buru dan akan memperlambat layanan jika harus melakukan 3D setiap kali menerima uang. Apalagi jika uang yang diterima atau digunakan ada dalam jumlah besar. Karena itu, Alfons menyarankan untuk menyerahkan uang kepada petugas bank atau menerima dalam bentuk elektronik maupun transfer.

    Pada September 2024, mesin cetak uang palsu diangkut di dalam kampus UIN Alauddin Makassar di Kabupaten Gowa. Mesin cetak dimaksukkan ke dalam kampus atas keterlibatan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar. Andi membeli mesin pencetak uang palsu seharga Rp 600 juta.

    Uang palsu itu awalnya diproduksi oleh tersangka berinisial AS di Kota Makassar. Saat itu, proses pencetakan uang palsu ini masih menggunakan mesin cetak berukuran kecil.

    “Atas nama AS, itu di Jalan Sunu, Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka memesan alat yang lebih besar senilai Rp 600 juta mereka beli di Surabaya, namun alat itu dipesan dari China,” ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak saat konferensi pers di Polres Gowa, dilansir detikSulsel, Kamis (19/12/2024).

    (ask/afr)

  • Heboh ‘Pabrik’ Uang Palsu di UIN, Bisakah ATM Deteksi?

    Heboh ‘Pabrik’ Uang Palsu di UIN, Bisakah ATM Deteksi?

    Jakarta

    Heboh kampus UIN Alauddin Makassar dijadikan ‘pabrik’ uang palsu. Kepala Perpustakaan UIN Andi Ibrahin (AI) dan sindikatnya membeli mesin pencetak uang palsu Rp 600 juta.

    Karena itu, warga Sulawesi Selatan pun heboh. Beberapa mulai sadar bahwa sebagian uang yang mereka punya diduga uang palsu. Bahkan ada yang menyebut mendapatkannya dari mesin ATM (anjungan tunai mandiri).

    Tapi, apakah teknologi yang ATM punya tidak dapat membedakan uang palsu dan asli?

    “Secara umum ATM modern sudah memiliki kemampuan mendeteksi uang palsu. Khususnya ATM penerima setoran tunai yang akan menggunakan teknologi khusus seperti mendeteksi ukuran uang, menggunakan teknologi ultra violet, jenis tinta khusus, sensor infra merah dan aplikasi khusus pemindai uang. Dan semua proses ini terjadi dalam bilangan mikro detik,” jelas pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan kepada detikINET.

    Alfons mengatakan kemungkinan menerima uang palsu dari ATM sangat kecil. Itu dikarenakan fitur-fitur yang dapat mengidentifikasi semua aspek yang telah disebutkan di atas.

    Mengenai kasus pembuatan uang palsu di UIN, Alfons sangat prihatin karena kasus ini melibatkan oknum yang bekerja di bank. Hal ini membuat uang palsu yang dihasilkan dapat secara diam-diam diedarkan melalui bank tempat oknum tersebut bekerja.

    “Jadi, modus yang harus diwaspadai adalah oknum tersebut membeli uang palsu tersebut dan mencampurkannya ke dalam uang asli disebarkan ketika masyarakat menarik uang dari bank. Hal ini akan sangat efektif menyebarkan uang palsu tersebut dan sulit dideteksi dan akan menimbulkan kekacauan dan ketidakpercayaan masyarakat terhadap uang yang beredar,” pendapatnya.

    Selain mengakibatkan kekacauan ekonomi karena uang palsu yang beredar, kasus ini tentu menyebabkan ketidakseimbangan uang yang beredar dimasyarakat, di luar kontrol pemerintah.

    Melansir detikSulsel, seorang warga sebelumnya mengaku menarik uang Rp 300.000 dengan pecahan Rp 100.000 yang diduga palsu dari salah satu ATM di Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel). Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki kasus tersebut.

    “Betul, jadi kami dapat informasi ada warga yang mendapatkan tiga lembar uang Rp 100 ribu yang diduga palsu di salah satu ATM dan saat ini untuk hal tersebut masih kami lakukan penyelidikan,” ujar Kapolres Maros, AKBP Douglas Mahendrajaya, kepada wartawan, pada Senin (23/12/2024).

    Kejadian tersebut diungkapkan seorang pria bernama AM (25) usai menarik uang di ATM wilayah Balai Penelitian Jagung dan Sereal (Balitjas), Kecamatan Lau, Maros pada hari Sabtu (21/12). Douglas mengatakan, polisi telah dikerahkan untuk menemui AM, dan mengamankan sementara barang bukti uang yang disebutnya palsu.

    (ask/afr)

  • Geger ‘Pabrik’ Uang Palsu di Kampus UIN, Pakar: Tak Akan Sempurna

    Geger ‘Pabrik’ Uang Palsu di Kampus UIN, Pakar: Tak Akan Sempurna

    Jakarta

    Heboh Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim menjadikan kampus sebagai ‘pabrik’ uang palsu. Padahal, pakar sebut mustahil untuk buat uang palsu secara ‘sempurna’, karena pasti akan selalu ada celah yang bisa diamati.

    Pengamat keamanan siber Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan kepada detikINET bahwa sulit untuk membuat uang palsu yang persis bank. Terlepas dari secanggih apapun alat dan teknologi pembuatannya.

    “Iya betul (pasti ada celah untuk ketahuan — red), hal ini terjadi karena bahan pembuatan uang asli seperti kertas khusus, tinta dan benang identifikasi uang palsu tidak dijual bebas dan sangat sulit ditiru. Dengan catatan kalau kedua uang kertas yang asli dan palsu dibandingkan langsung, apalagi menggunakan kaca pembesar atau orang yang ahli dan terbiasa memegang uang seperti teller bank,” kata Alfons.

    Tekstur uang yang timbul pun membuat uang sangat sulit untuk diikuti oleh percetakan biasa.

    “Sebenarnya untuk membuat uang palsu yang sempurna sangat sulit dan kalau diteliti meskipun sudah menggunakan mesin cetak uang palsu yang canggih akan bisa terlihat karena bahan pembuat uang asli tidak dijual bebas seperti kertas dan tinta pencetakan,” jabarnya.

    Selain itu, ada ‘kelas’ dari pabrik uang palsu yang tentunya memengaruhi hasil uang tiruan. Menurut penjabaran Alfons, pembuat uang palsu ada yang menggunakan teknologi yang paling mudah ditemui seperti scanner dan printer konvensional. Tapi, ada juga yang sampai ‘niat’ menggunakan teknologi dan mesin canggih seperti mesin cetak uang.

    “Biasanya didapatkan dari China,” tambahnya.

    Sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar sudah beroperasi Oktober 2022. Produksi uang palsu tersebut dimulai tahun ini dengan komunikasi para tersangka lewat WhatsApp Group.

    Pada September 2024, mesin cetak uang palsu diangkut di dalam kampus UIN Alauddin Makassar di Kabupaten Gowa. Mesin cetak dimaksukkan ke dalam kampus atas keterlibatan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI). Andi membeli mesin pencetak uang palsu seharga Rp 600 juta.

    Uang palsu itu awalnya diproduksi oleh tersangka berinisial AS di Kota Makassar. Saat itu, proses pencetakan uang palsu ini masih menggunakan mesin cetak berukuran kecil.

    “Atas nama AS, itu di Jalan Sunu, Makassar, karena sudah mulai membutuhkan jumlah yang lebih besar, maka mereka memesan alat yang lebih besar senilai Rp 600 juta mereka beli di Surabaya, namun alat itu dipesan dari China,” ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak saat konferensi pers di Polres Gowa, dilansir detikSulsel, Kamis (19/12/2024).

    (ask/ask)

  • Pahami Bahaya Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI

    Pahami Bahaya Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI

    Jakarta, FORTUNE – Industri perbankan kembali digegerkan oleh Serangan Siber yang diduga menyasar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Serangan itu dilancarkan Bashe Ransomware pada Rabu (18/12) atau dua hari setelah Hari Jadi BRI ke-129 pada 16 Desember 2024. 

    Kabar peretasan itu muncul di berbagai media sosial dengan flyer bertuliskan kode 4D 21H 46M 16S BRI.CO.ID “Bank Rakyat Indonesia (BRI) is one of the largest commercial banks in Indonesia that always prioritizes customer satisfaction. Personal data, clien” 

    Pakar Keamanan Siber dan Forensik Digital Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan bahwa serangan ransomware mengganggu operasional dari institusi yang diserangnya. “Tujuannya jelas untuk menimbulkan kerugian maksimal karena gangguan operasional sehingga korbannya memutuskan untuk membayar uang tebusan,” kata Alfons saat dihubungi Fortune Indonesia di Jakarta, Jumat (20/12).

    Serangan siber BRI mirip BSI namun belum ganggu operasional

    Ilustrasi Serangan DDOS. Shutterstock/Funtap.

    Seperti diketahui, salah satu contoh serangan ransomware yang berhasil mengganggu operasional korbannya adalah serangan ransomware pada Bank Syariah Indonesia (BSI), Kasino MGM dan Caesars Palace yang mengakibatkan disrupsi operasional institusi berhari-hari 

    Serangan ransomware dikatakan berhasil bila mengenkripsi dan mengkopi data korbannya hingga mengganggu operasional bank namun pada kasus BRI saat ini belum terjadi gangguan sistem. “Serangan ini tetap merupakan serangan insiden ransomware yang sukses namun akibatnya tidak sampai mengganggu operasional institusi yang diserang,” katanya. 

    Penyerang ransomware di BRI memberikan batas waktu sampai tanggal 23 Desember 2024. Dengan demikian, jika BRI tidak melakukan negosiasi atau membayar uang tebusan, maka data yang berhasil dicuri akan dibagikan secara gratis. 

    Nasabah jadi pihak yang dirugikan dari serangan ransomware

    ilustrasi BRI (bri.co.id)

    Alfons menyatakan, walaupun institusi bank menjadi sorotan dan mendapatkan masalah, tetapi yang paling menderita dalam kasus serangan siber ini ialah nasabah. 

    “Institusi hanya mendapat malu saja karena terbukti tidak mengelola datanya dengan baik, yang paling menderita adalah pemilik data alias nasabah bank, jika institusi tersebut berbentuk bank,” katanya. 

    Semua data pribadi seperti nama lengkap, nomor telepon, nomor kartu ATM bank, tanggal lahir, nama gadis ibu kandung, alamat kantor dan alamat rumah dibagikan secara gratis  dan disebarkan oleh pembuat ransomware. 

    Namun demikian, Manajemen BRI telah memberi kejelasan tentang kabar tersebut dengan mengatakan bahwa keamanan nasabah terjaga dan sistem tetap berjalan normal. Direktur Digital dan IT BRI Arga M Nugraha menjelaskan, nasabah masih bisa mengakses semua layanan perbankan BRI seperti biasa, termasuk BRImo, QLola, dan ATM/CRM. 

    “Kami memastikan bahwa saat ini data maupun dana nasabah aman. Seluruh sistem perbankan BRI berjalan normal dan seluruh layanan transaksi kami dapat beroperasi dengan lancar,” kata Arga.

  • Top 3 Tekno: Harga iPhone 13 Turun hingga Rilis iOS 19 yang Dilakukan Bertahap – Page 3

    Top 3 Tekno: Harga iPhone 13 Turun hingga Rilis iOS 19 yang Dilakukan Bertahap – Page 3

    Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang tergabung dalam Desk Pemberantasan Judi Online terus memburu keberadaan para bandar.

    Mereka mengklaim telah melacak keberadaan aset-aset dan mengikuti jejak transaksi atau aliran dana sampai ke aktor utama jaringan judi online.

    Banyak masyarakat yang menganggap, kalau bandar judi online berhasil ditangkap dan dipenjara, fenomena meresahkan tersebut bisa musnah dari Indonesia. Benarkah demikian?

    Menurut Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, meski bandar judi online dipenjara, masalah tidak akan selesai begitu saja.

    “Meski bandar dijebloskan ke penjara atau dihukum mati sekali pun, dalam waktu singkat akan muncul bandar baru lagi. Sebab, model bisnis (judi online) sangat menguntungkan,” ujarnya kepada Tekno Liputan6.com, Selasa (26/11/2024).

    Terlebih, Alfons menguraikan, sang bandar judi online bisa saja ada di luar negeri dan di Indonesia hanya kaki tangannya.

    Baca selengkapnya di sini. 

     

  • Apa Judi Online bakal Musnah dari Indonesia kalau Bandar Dipenjara? – Page 3

    Apa Judi Online bakal Musnah dari Indonesia kalau Bandar Dipenjara? – Page 3

    Kasus judi online di Indonesia seakan tak pernah padam. Pemerintah pun kewalahan untuk memberantas fenomena yang meresahkan masyarakat tersebut.

    Salah satu hal yang membuat judi online makin marak adalah karena pemain selalu ketagihan untuk terus main meski sering kalah.

    Mirisnya, tak sedikit dari mereka–terutama kalangan menengah bawah–terlilit utang akibat kejahatan judi online.

    Advertisement Pemain judi online bisa dikatakan akan dipastikan kalah, karena sudah di-setting atau diatur oleh sang bandar.

    Lantas, bagaimana cara kerja bandar judi online sehingga membuat para pemainnya selalu ketagihan dan tak pernah kapok meski uang sudah terkuras?

    Menurut Pengamat Keamanan Siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, permainan judi online sudah diatur sedemikian rupa agar bandarnya selalu menang, sedangkan pemainnya jarang sekali menang.

    “Pemain judi online akan dibuai dengan ‘algoritme’ yang membuat mereka hampir menang. Ketika pemain akan keluar dari permainan, mereka akan dikasih kemenangan kecil oleh bandar. Ketika masuk lagi, bandar akan membuat pemainnya hampir menang, tapi sebenarnya ujung-ujungnya kalah terus,” papar Alfons kepada Tekno Liputan6.com, Senin (25/11/2024).

    Di samping itu, Alfons menjelaskan satgas Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) atau Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sebenarnya bisa dengan mudah menemukan keberadaan dari server judi online.

    “Caranya adalah dengan menelusuri iklan judi online. Cara ini bisa dilakukan untuk mendapatkan nomor WhatsApp admin dan nomor rekeningnya. Lalu nomor WhatsApp-nya berikan ke kepolisian agar bisa melacak dan mengidentifikasi keberadaan server-nya. Jadi, yang diblokir itu jangan iklannya tepi harus server-nya,” beber Alfons.

    Pria berkacamata itu menambahkan, kalau cara tersebut bisa dilakukan dengan benar, ia yakin pemerintah bisa berhasil meredam atau bahakan memberantas judi online.

  • Pengamat Soroti Pengunaan Sirekap pada Pilkada Serentak 2024

    Pengamat Soroti Pengunaan Sirekap pada Pilkada Serentak 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – Pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya menyebut penggunaan kembali Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap) perlu menjadi perhatian khusus.

    Alfons mengharapkan pemakaian sistem aplikasi Sirekap di Pilkada serentak sudah disempurnakan, agar tidak menimbulkan kekisruhan seperti Pemilu lalu.

    “Sehingga tidak menimbulkan kekacauan dan persepsi yang negatif dari masyarakat itu saja hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh KPU,” kata Alfons kepada Bisnis, Senin (25/11/2024).

    Meski begitu, pada Pilkada serentak 2024, Alfons melihat kekacauan akibat manipulasi data pada Pilkada 2024 masih relatif rendah.

    Sebab, data yang ada berbentuk secara fisik dan untuk mengubah itu harus melakukan akses fisik beda jika dilakukan full digital.

    “Jadi sebenarnya prioritas pertama pencoblosan itu masih manual kok jadi ya. Saya tidak melihat ada hal yang sangat krusial yang perlu dilindungi,” ucapnya.

    Di sisi lain, Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber CISSREC, Pratama Persada menilai sistem pertahanan siber yang dimiliki oleh KPU seharusnya sudah cukup kuat jelang Pilkada serentak 2024.

    Namun, Pratama melihat KPU perlu melakukan perbaikan dari sisi Infrastruktur IT yang dipergunakan oleh Sirekap, salah satunya adalah penggunaan server yang berlokasi di Indonesia.

    “Dalam hal ini KPU bisa bekerja sama dengan berbagai ISP dan perusahaan penyedia layanan data center untuk menyediakan infrastruktur seperti Server, Koneksi Internet, serta berbagai perangkat pengamanan siber,” ucap Pratama.

    Pratama menyebut data center tersebut harus berlokasi di Indonesia, baik di lokasi milik KPU atau di lokasi milik ISP atau perusahaan penyedia layanan data center lokal Indonesia.

    Karena dampak penggunaan data center milik asing baik berada didalam negeri maupun di luar negeri sama berbahayanya untuk data sepenting Pilkada untuk disimpan pada infrastruktur milik orang lain.

    “Karena berarti pihak lain akan memiliki akses kedalam server untuk merubah, merusak, merekayasa atau bahkan menghancurkan data yang ada didalam sistem,“ ucapnya.

    Adapun, Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyiapkan gugus tugas siber guna mengamankan Pilkada Serentak 2024. Adapun pencoblosan Pilkada Serentak 2024 bakal dilakukan lusa atau Rabu 27 November 2024.

    Komisioner KPU, Betty Epsilon Idroos mengatakan bahwa dua hari jelang pelaksanaan Pilkada pihaknya sudah menyiapkan banyak hal, salah satunya sistem informasi aplikasi.

    Betty menyebut, aplikas tersebut nantinya dipakai sebagai “alat bantu” penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Salah satunya adalah Sistem Informasi Rekapitulasi Elektronik (Sirekap).

    Sirekap sendiri adalah sebuah sistem informasi yang digunakan untuk pendaftaran dan rekapitulasi data pemilih dalam proses pemilu di Indonesia. 

    Sistem ini dikembangkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mempermudah pemutakhiran data pemilih, baik untuk Pemilu maupun Pilkada.

    “Termasuk diantaranya Sistem Informasi Dana Kampanye (Sikadeka) dan Sistem Informasi Logistik (Silog),” kata Betty kepada Bisnis, Senin (25/11/2024).

  • Waspada Modus Penipuan Whatsapp Terbaru, Korbannya Banyak

    Waspada Modus Penipuan Whatsapp Terbaru, Korbannya Banyak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna WhatsApp wajib berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang terus berkembang melalui aplikasi perpesanan itu. Sebab, modus-modus yang makin canggih telah memakan banyak korban.

    Para pelaku penipuan melalui WhatsApp kerap memanfaatkan file APK yang dikirim acak ke nomor HP orang lain. Harapannya, penerima chat akan mengklik dan mengunduh file tersebut yang ternyata berisi aplikasi jahat yang mampu membobol berbagai data penting seperti rekening.

    Cara pembobolan yang disebut sebagai phising ini serupa dengan kejahatan mengirim link lewat email. Penipu online berharap agar penerima email atau WhatsApp memberikan akses secara tak sadar sehingga HP atau akun finansial bisa diambil alih atau dibajak.

    Untuk lebih lengkapnya, berikut sejumlah modus penipuan online di WhatsApp tahun ini:

    1. Modus Kurir

    Penipuan ini dilaporkan akun Instagram yakni mengungkapkan chat Telegram dengan seseorang yang mengaku berasal dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran dengan nama file berbentuk apk dengan tulisan LIHAT Foto Paket’.

    Mereka yang mengunduh file itu akan kehilangan uang yang disimpan di bank. Berbagai data termasuk keuangan yang bakal diambil oleh para pelaku.

    2. File Undangan Nikah

    Penipuan ini sempat jadi banyak perbincangan karena banyaknya pengguna WhatsApp yang mendapatkan. Mereka dikirimi file apk oleh orang yang tidak dikenal yakni sebuah undangan pernikahan.

    File atau aplikasi denga judul Surat Undangan Pernikahan Digital berukuran 6,6 mb. Para penipu mengajak korbannya membuka file untuk mengecek kebenaran file di dalamnya.

    3. Surat Tilang Palsu

    Sejumlah warganet juga mendapatkan dirinya dikirimi surat tilang palsu. Terdapat file apk berjudul ‘Surat Tilang-1.0 apk’ dalam chat tersebut.

    “AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi “.apk” dari orang tak dikenal di gadget anda,” kicau akun @MurtadhaOne1.

    4. Catut MyTelkomsel

    Penipuan di WhatsApp lainnya juga pernah ada yang menggunakan nama MyTelkomsel. Ini merupakan aplikasi milik operator Telkomsel.

    Korban akan diminta klik file apk yang dikirimkan. Berikutnya mereka akan diminta memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

    5. Pengumuman dari Bank

    Penipuan lain adalah membuat pengumuman yang seakan berasal dari bank. Isinya mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

    Pengguna WhatsApp akan diberikan link untuk mengisi formulir. Link tersebut akan membuat data mereka dicuri para pelaku.

    6. Undangan VCS

    Modus lainnya adalah melakukan video call sex (VCS) dari nomor tidak dikenal. Mereka disebut akan memeras para korbannya.

    Dihubungi beberapa waktu lalu, Pakar keamanan siber Alfons Tanujaya mengatakan modus ini memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi dan menjadikannya ancamannya. “Ini pada prinsipnya adalah pemerasan yang memanfaatkan ketidaktahuan atau keamanan seseorang tentang teknologi,” kata dia.

    “Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja,” paparnya.

    7. Kuras rekening pakai kode QR

    Metode lainnya yang sering digunakan adalah quishing, yaitu kombinasi dari kode QR dan phishing. Pelaku akan memancing korbannya agar mendapatkan informasi dan detail pribadi mereka.

    Saat memindai QR Code, biasanya korban akan dibawa ke situs tertentu. Selain bisa menunjukkan pesan teks biasa, situs tersebut bisa melacak daftar aplikasi hingga alamat peta korban.

    Pelaku memanfaatkan kemampuan tersebut untuk mengarahkan calon korbannya ke situs web palsu. Mereka akan membuat orang sulit mendeteksi situs yang akan dikunjungi sebelum membuka web.

    Wired menyebut, pelaku quishing akan mengelabui seseorang untuk mengunduh sesuatu ke dalam perangkat. Unduhan tersebut akan membahayakan perangkat milik korban.

    Langkah berikutnya, para korban akan diminta memasukkan beberapa kredensial login. Informasi itu akan didapatkan oleh pelaku quishing.

    Kejahatan ini semakin masif karena kode QR bisa dibuat dengan mudah dan siapa saja. Seseorang bisa membuatnya bahkan tanpa keahlian khusus.

    Cara Terhindar Quishing

    Namun ada cara untuk menghindari kejahatan quishing. Utamanya adalah jangan percaya QR code yang dipasang di tempat umum atau diberikan pada orang yang tidak jelas dari mana asalnya.

    Anda juga bisa mengenali QR code dengan tujuan kejahatan. Karena biasanya penipu akan meningkatkan rasa urgensi dan kekhawatiran calon korbannya. Misalnya dengan menyertakan pernyataan, “Pindai kode QR ini untuk memverifikasi identitas Anda atau mencegah penghapusan akun Anda”.

    Terakhir, jangan lupa mengaktifkan autentikasi dua faktor pada tiap akun. Selain itu, jangan lupa untuk keluar dari perangkat yang tidak digunakan lagi.

    (mkh/mkh)

  • Bahaya! Modus Penipuan Makin Banyak, Haram Share 7 Hal Ini di Medsos

    Bahaya! Modus Penipuan Makin Banyak, Haram Share 7 Hal Ini di Medsos

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perkembangan teknologi digital turut memunculkan modus-modus baru penipuan, yang biasanya juga bisa membuat korbannya kehilangan data pribadi, hingga terkurasnya uang dalam tabungan pribadinya.

    Namun, penipuan tersebut kerap muncul karena mudahnya si penipu memperoleh data-data pribadi yang dibagikan pengguna internet secara luas melalui gawainya ataupun media sosial.

    Seorang pegiat teknologi digital, yang menjadi bintang radio, yakni Kimberly Ann Komando menyarankan supaya para pengguna internet tidak asal membagikan 7 informasi secara cuma-cuma di internet.

    Berikut ini rangkumannya yang Kim bagikan melalui USA Today, dikutip Sabtu (22/11/2024):

    1. Status hubungan

    Janda dan duda menurut Kim Komando adalah target besar para penipu digital. Penjahat ingin mendapatkan uang warisan secara cuma-cuma.

    Contohnya ialah korban penipuan bernama Rosalie Douglass, yang mencoba kencan online dan mencantumkan status “janda” nya.
    Dua penipu yang berbeda terhubung dengan Rosalie dan menipunya dengan menguras uangnya senilai US$ 430.000 secara mengejutkan.

    2. Rencana liburan Anda

    Kim bercerita bahwa ada seorang wanita bernama Tiffany yang memposting tentang rencana liburan keluarganya. Ia memposting tiket liburan karnaval pelayarannya di Facebook.

    Dia tidak memikirkan fakta bahwa nomor referensi pemesanannya disertakan. Pada hari yang sama, seorang penipu membuat akun Karnaval baru menggunakan nomor konfirmasi Tiffany. Mereka membatalkan pemesanannya dan merusak perjalanannya senilai US$15.000.

    3. Video saat Anda berbicara

    Alat kecerdasan buatan seperti Artificial Intelligence (AI) membuat murah dan mudah bagi siapa saja untuk membuat video deepfake.

    Baru-baru ini, di TikTok, seorang wanita bernama Sam mengatakan sebuah perusahaan mencuri wajahnya dan menggunakannya untuk mempromosikan produk mereka.

    Mereka melakukan semuanya dengan video dari akun media sosialnya dan beberapa perangkat lunak deepfake.

    4. Elektronik mahal yang Anda jual

    Seorang pria Carolina Selatan mendaftarkan PlayStation edisi terbatas di grup beli-jual-perdagangan Facebook. “Pembeli” yang dia temui mengeluarkan pistol dan pergi dengan PlayStation, ditambah ponsel, dompet, dan jam tangan pria itu.

    5. Rute berjalan kaki, hiking, dan bersepeda Anda

    Aplikasi perekam aktivitas olah raga dengan GPS yang melacak rutinitas anda sebetulnya berisiko tinggi.

    Para penipu dapat dengan mudahnya mendatangi anda melalui aplikasi seperti Strava untuk melacak jalur olah raga anda, seperti tempat rutin berlari ataupun berjalan.

    6. Sekolah atau aktivitas anak-anak Anda

    Anda bangga dengan anak-anak Anda dan ingin membagikan tonggak sejarah pendidikan mereka secara online.

    Maaf, tetapi memposting foto di depan sekolah anak Anda atau membagikan jadwal sepak bola mingguan mereka tidaklah cerdas. Anda benar-benar tidak pernah tahu siapa yang menonton.

    Kim menyarankan supaya pengguna internet jangan memposting secara spesifik tentang sekolah, pusat penitipan anak, tim olahraga, atau bahkan klub yang mereka hadiri.

    Saat Anda berbagi, jaga agar tetap tidak jelas dan hindari apa pun yang dapat diidentifikasi di latar belakang.

    7. Detail pekerjaan Anda

    Penipuan spear-phishing menargetkan satu orang dengan informasi yang sangat dipersonalisasi. Karyawan tingkat menengah dan tinggi adalah target besar karena mereka mungkin memiliki akses ke keuangan perusahaan.

    Semakin spesifik detail yang Anda posting, semakin banyak bahan yang Anda berikan kepada scammer. Ini termasuk di mana Anda bekerja, peran Anda, proyek yang sedang Anda kerjakan, atau apa pun.

    Selain itu, anda juga perlu mengetahui bahwa Penipuan di internet kian banyak terjadi. Termasuk di antaranya banyak modus yang digunakan untuk melakukan penipuan di WhatsApp.

    Kebanyakan modus memanfaatkan file APK. File itu akan dikirim acak ke banyak nomor dan diharapkan penerima atau calon korban menekan tombol download file berbahaya itu.

    Modus Penipuan via Whatsapp

    Berikut sejumlah modus penipuan online yang terjadi di WhatsApp:

    1. Modus Kurir

    Penipuan ini berisi pengakuan seseorang berasal dari J&T. Penipu mengirimkan lampiran file apk dengan tulisan Lihat Foto Paket dan meminta para korban untuk mengunduhnya.

    Saat diunduh, korban akan kehilangan uang yang disimpan bank. Data milik korban, termasuk keuangan juga akan dicuri oleh para pelaku penipuan.

    2. File Undangan Nikah

    Sebuah file seperti undangan pernikahan akan dikirimkan kepada banyak pengguna WhatsApp. File apk ini berjudul Surat Undangan Pernikahan Digital, ukurannya 6,6 mb.

    Sama seperti modus sebelumnya, para penipu akan mendesak korban membuka file apk tersebut.

    3. Surat Tilang Palsu

    Banyak pengguna WhatsApp yang juga menerima file apk seolah telah ditilang. File apk itu berjudul ‘Surat Tilang-1.0 apk’.

    “AWAS! Hati-hati terhadap penipuan menggunakan modus kirim surat tilang lewat WhatsApp seperti ini. Jangan sekali-kali mengklik/download file dgn ekstensi “.apk” dari orang tak dikenal di gadget anda,” kicau akun @MurtadhaOne1.

    4. Penipuan Atas Nama MyTelkomsel

    Modus lainnya adalah mencatut nama aplikasi milik Telkomsel, MyTelkomsel. Sama seperti sebelumnya, akan ada file apk yang diterima korban dan diminta untuk didownload.

    File itu juga akan meminta izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

    5. Pengumuman dari Bank

    Para penipu juga seolah membuat pengumuman berasal dari bank. Isi pengumuman itu terkait perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal.

    Calon korban akan diminta mengisi formulir dalam sebuah link. Namun link itu akan mencuri sejumlah data sensitif milik korban.

    6. Undangan VCS

    Penipuan lain adalah melakukan video call sex (VCS) lalu memeras korbannya. Menurut pakar keamanan siber Alfons Tanujaya, modus tersebut memanfaatkan ketidaktahuan seseorang soal teknologi.

    “Kalau ragu dan diperas, hubungi teman yang mengerti dan minta bantuannya untuk menghadapi ancaman-ancaman yang tidak kita mengerti, jangan main mengikuti ancaman saja,” jelas Alfons.

    7. Pakai QR

    Para pelaku juga berusaha mendapatkan informasi pribadi korban dengan kombinasi kode QR dan modus phishing. Kode QR akan membawa ke situs tertentu yang dapat melacak daftar aplikasi hingga alamat korban.

    Para korban juga akan diarahkan ke situs web palsu. Pelaku akan membuat situs sulit deteksi sebelum web dibuka.

    (dce)