Tag: Alexis Sanchez

  • Permainan Babak Pertama Melawan Sevilla Buka Kelemahan Barcelona

    Permainan Babak Pertama Melawan Sevilla Buka Kelemahan Barcelona

    JAKARTA – Gelandang Barcelona, Pedri, menyebut babak pertama melawan Sevilla di Raman Sanchez-Pizjuan, pada Minggu, 5 Okober 2025, sangat mengerikan.

    Pada laga itu, Blaugrana kalah telak 1-4, yang merupakan kekalahan pertama mereka di La Liga musim ini.

    Penalti dari pemain veteran Alexis Sanchez melawan mantan timnya dan gol dari Isaac Romero membantu Sevilla unggul dua gol dalam 37 menit. Marcus Rashford kemudian memperkecil ketertinggalan dengan tendangan voli tepat sebelum jeda.

    Robert Lewandowski gagal mengeksekusi penalti di babak kedua untuk menyamakan kedudukan, sebelum gol-gol pada menit-menit akhir dari Jose Angel Carmona dan Akor Adams memberikan dua kekalahan beruntun bagi Barcelona untuk pertama kalinya sejak Desember 2024 setelah kekalahan pada tengah pekan kemarin melawan Paris Saint-Germain di Liga Champions.

    “Babak pertama sangat mengerikan. Saya rasa kami (pernah) tidak bermain seburuk hari ini. Kami harus jujur ​​pada diri sendiri dan kritis terhadap diri sendiri.”

    “Tidak ada intensitas atau kualitas penguasaan bola di babak pertama. Kami tidak tahu bagaimana cara menembus tekanan mereka. Kami tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan bola.”

    “Kami harus meningkatkan banyak hal. Pelatih (Hansi Flick) dan kami, para pemain, bekerja keras untuk meningkatkan performa mereka setelah jeda agar hal ini tidak terjadi lagi,” ujar Pedri kepada Barca One setelah pertandingan.

    Kekalahan ini membuat Barcelona, yang bermain tanpa Lamine Yamal dan Raphinha di Sevilla, turun ke posisi kedua klasemen La Liga, di belakang Real Madrid yang mengalahkan Villarreal pada Sabtu, 4 Oktober 2025.

    Meskipun menderita kekalahan kedua di semua ajang dalam sepekan, Flick menolak untuk terlalu pesimis, malah memuji reaksi tim di babak kedua.

    Selain kegagalan Lewandowski dari titik penalti, pemain pengganti Roony Bardghji juga menyia-nyiakan dua peluang emas. Sementara sundulan Eric García berhasil ditepis dari tendangan sudut.

    “Babak pertama tidak berjalan baik bagi kami. Mereka bermain satu lawan satu melawan kami. Mereka sangat agresif sehingga kami tidak punya solusi untuk menyelesaikannya.”

    “Sungguh tidak bagus. Namun, di babak kedua, reaksinya bagus. Saya sangat mengapresiasi apa yang kami lakukan, bagaimana kami bermain, dan sungguh menyenangkan melihatnya,” ujar Hansi Flick dalam konferensi pers.

    Selain Yamal dan Raphinha, Blaugrana juga kehilangan Marc-Andre ter Stegen, Joan Garcia, Gavi, dan Fermin Lopez saat melawan Sevilla.

    Jeda internasional memberi mereka kesempatan untuk mengembalikan kebugaran beberapa pemain, dengan Flick menjanjikan reaksi ketika mereka kembali beraksi di La Liga melawan Girona pada 18 Oktober 2025.

    “Yang terpenting ialah reaksi dan emosi–juga di ruang ganti–yang saya lihat. Penting bagi kami untuk mempertahankannya.”

    “Ketika kami memulai lagi setelah jeda, kami akan berjuang. Kami akan berjuang untuk setiap gelar, untuk Liga Champions, Copa (del Rey), Supercopa, dan tentu saja La Liga. Inilah yang kami inginkan.”

    “Saya pikir kami tim yang bagus. Para pemain akan kembali, jadi kami akan terus berjuang. Ini positif dan kami bekerja keras. Inilah yang harus kami lakukan,” tutur Flick.

  • Kalahkan Udinese, Inter Milan Lolos ke Perempat Final Coppa Italia

    Kalahkan Udinese, Inter Milan Lolos ke Perempat Final Coppa Italia

    JAKARTA – Inter Milan melaju mulus ke perempat final Coppa Italia. Pada laga di 16 besar di Stadion Giuseppe Meazza, Jumat, 20 Desember 2024 dini hari WIB. Inter mengalahkan Udinese 2-0.

    Inter turun tidak dengan kekuatan terbaik saat menjamu Udinese. Meski demikian, pelatih Simone Inzaghi masih mempertahankan Matteo Darmian, Alessandro Bastoni dan Davide Frattesi dalam duel itu.

    Sementara, striker Lautaro Martinez, Hakan Calhanoglu, Federico Dimarco, Stefan de Vrij hingga kiper Yann Sommer duduk di bench. Martinez, Calhanoglu dan Denzel Dumfries masih dimainkan di babak kedua. Namun yang lain sama sekali tidak diturunkan Inzaghi.

    Striker tim nasional Iran Mehdi Taremi akhirnya menjadi pilihan pertama. Taremi, satu-satunya pemain Iran yang bermain di Liga Italia, memang jarang dimainkan. Dirinya hanya menjadi pelapis Martinez dan Marcus Thuram yang juga hanya duduk di bench di laga tersebut.

    Tanpa skuad terbaik, Inter tetap mampu mengatasi Udinese yang mengandalkan striker veteran Alexis Sanchez. Sanchez kembali ke klub lama yang membesarkannya setelah 13 tahun pergi untuk bermain di klub-klub elite, Barcelona, Arsenal, Manchester United hingga Inter.

    Kemenangan atas Udinese membawa La Beneamata lolos ke perempat final. Juara Coppa Italia sembilan kali ini menjadi tim terakhir yang meraih tiket ke delapan besar untuk menghadapi Lazio.

    Sedangkan tim-tim lain yang sudah lolos di antaranya, AC Milan, Empoli, Bologna, AS Roma dan juara bertahan Juventus. Babak perempat final dikuasai tim-tim Serie A Italia. Tim-tim dari divisi bawah, Serie B, seperti Sampdoria, Sassuolo, Cesena hanya mampu bertahan hingga 16 besar.

    Dalam duel yang diwarnai hujan cukup deras itu, Inter menunjukkan dominasinya. Mereka menciptakan sejumlah peluang saat menghadapi lawan dari sesama tim Serie A itu.

    Inter sempat berpeluang mendapat hadiah penalti sat bek Udinese dinilai menyentuh bola di kotak terlarang saat mengantisipasi tendangan pemain depan Marko Arnautovic pada menit-menit awal pertandingan. Hanya saja setelah meninjaunya lewat VAR, wasit menyatakan tidak ada pelanggaran dan membatalkan keputusan penalti.

    Namun Inter tak butuh waktu lama untuk memecah kebuntuan. Arnautovic sukses membobol gawang Udinese di menit 30. Penyerang veteran yang kini berusia 35 ini menyelesaikan assist dari tandemnya, Taremi, yang membawa Inter unggul 1-0.

    Gol itu sudah bisa mengangkat moral pemain I Nerazzurri. Mereka kembali melakukan tekanan demi memperbesar keunggulan. Usaha Inter akhirnya membuahkan hasil menjelang turun minum. Gelandang Kristjan Asllani memantapkan keunggulan Inter lewat sepak pojok langsung di menit 45+2. Skor berubah 2-0 untuk Inter dan bertahan hingga babak pertama usai.

    Memasuki babak kedua, Inzaghi kembali melakukan perubahan komposisi pemain. Dia memasukkan Martinez dan Calhanoglu. Hanya saja permainan Inter tak berubah dan gagal menambah gol. Keunggulan dua gol itu bertahan hingga akhir laga.

    “Asllani dan saya memang termasuk yang jarang bermain dan lebih banyak duduk di bench. Jadi kesempatan ini membuat kami sangat senang. Mengenai siapa yang mencetak gol, itu tak penting. Yang paling penting adalah kami menang dan lolos ke perempat final,” kata Arnautovic.

    Meski kini tak lagi menjadi pilihan pertama dan menghuni bangku cadangan, namun Arnautovic memastikan dirinya bakal menunjukkan penampilan terbaik bila dimainkan Inzaghi.

    “Seluruh tim selalu memotivasi saya. Ini menjadikan saya selalu memberikan segalanya untuk Inter. Harus diakui ini memang tidak mudah, tetapi saya masih terikat kontrak dengan Inter. Jadi, saya pasti memberikan segalanya karena mereka tahu saya pasti melakukannya,” ucap pemain timnas Austria yang sudah malang-melintang di liga-liga top Eropa.