Tag: Alexei Navalny

  • Spanyol Panggil Dubes Rusia usai Alexei Meninggal di Penjara

    Spanyol Panggil Dubes Rusia usai Alexei Meninggal di Penjara

    Jakarta

    Opisisi Rusia Alexei Navalny meninggal di dalam penjara. Spayol pun memanggil duta besar Rusia di Madrid.

    Dilansir dari AFP, Senin (19/2/2024), sumber dari kementerian luar negeri Spanyol menyampaikan hal tersebut.

    Sumber tersebut tidak merinci kapan duta besar Rusia, Yuri Klimenko, dipanggil, yang dilaporkan hanya dua jam setelah tindakan serupa diumumkan oleh Swedia dan Jerman.

    Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin belum juga memberikan komentarnya atas kematian tokoh oposisi Alexei Navalny, yang dikenal sebagai pengkritiknya yang paling vokal. Kematian Navalny di dalam penjara, pekan lalu, memicu duka sekaligus kecaman.

    Kabar meninggalnya Navalny muncul sebulan sebelum digelarnya pemilu yang akan memperpanjang kekuasaan Putin selama enam tahun ke depan.

    Otoritas Rusia juga dilaporkan belum memberikan akses pada ibu dan istri Navalnya ke jenazahnya. Hal itu memicu kemarahan di kalangan pendukung Navalny yang menuding Moskow sebagai “pembunuh” yang berusaha “menutupi jejak mereka”.

    Putin masih bungkam dan belum mengomentari kematian Navalny, yang diumumkan otoritas Rusia sejak Jumat (16/2) pekan lalu.

    (aik/aik)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Sikap Bungkam Putin di Tengah Kecaman Atas Kematian Alexei Navalny

    Sikap Bungkam Putin di Tengah Kecaman Atas Kematian Alexei Navalny

    Moskow

    Presiden Rusia Vladimir Putin belum juga memberikan komentarnya atas kematian tokoh oposisi Alexei Navalny, yang dikenal sebagai pengkritiknya yang paling vokal. Kematian Navalny di dalam penjara, pekan lalu, memicu duka sekaligus kecaman.

    Seperti dilansir AFP, Senin (19/2/2024), kabar meninggalnya Navalny muncul sebulan sebelum digelarnya pemilu yang akan memperpanjang kekuasaan Putin selama enam tahun ke depan.

    Otoritas Rusia juga dilaporkan belum memberikan akses pada ibu dan istri Navalnya ke jenazahnya. Hal itu memicu kemarahan di kalangan pendukung Navalny yang menuding Moskow sebagai “pembunuh” yang berusaha “menutupi jejak mereka”.

    Putin masih bungkam dan belum mengomentari kematian Navalny, yang diumumkan otoritas Rusia sejak Jumat (16/2) pekan lalu.

    Kremlin juga belum merilis pernyataan terbaru sejak Jumat (16/2) malam ketika mereka mengkritik para pemimpin Barat yang ramai-ramai menuntut Putin bertanggung atas kematian Navalny.

    Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut para pemimpin Barat memberikan reaksi “histeris” terhadap kabar kematian Navalny. Moskow, sebut Peskov, menganggap tudingan dari negara-negara Barat tidak bisa diterima, mengingat belum ada informasi resmi soal penyebab kematian Navalny dari otoritas terkait.

    “Belum ada informasi mengenai penyebab kematiannya. Namun, pernyataan-pernyataan seperti itu terus bermunculan. Jelas sekali, (pernyataan-pernyataan) ini benar-benar gila,” ucap Peskov mengomentari tudingan yang muncul dari negara-negara Barat soal keterlibatan Kremlin dalam kematian Navalny.

    Saksikan juga ‘Saat Putin Lebih Sreg dengan Biden Ketimbang Trump’:

    Dalam pernyataannya pada saat itu, Peskov menyatakan bahwa Putin telah menerima laporan soal kematian Navalny.

    “Presiden telah menerima laporan itu. Laporan itu datang dari Moskow,” ucapnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut soal komentar Putin atas laporan tersebut.

    Otoritas Rusia mengumumkan Navalny yang berusia 47 tahun meninggal dunia pada Jumat (16/2) di dalam penjara di kawasan Arktik, tempatnya menjalani masa hukuman 19 tahun penjara.

    Penyebab kematiannya belum diumumkan secara resmi, namun pengelola penjara menyebut Navalny merasa tidak enak badan setelah berjalan-jalan di area kompleks penjara IK-3 di Kharp, yang berjarak 1.900 kilometer sebelah timur laut Moskow.

    Disebutkan bahwa Navalny kehilangan kesadaran dan meninggal dunia tak lama kemudian. Ditambahkan juga oleh otoritas pengelola penjara itu bahwa upaya resusitasi telah dilakukan terhadap Navalny, namun berujung kegagalan.

    Laporan terbaru menyebut para penyelidik Rusia telah memberitahu ibunda dan pengacara Navalny bahwa penyelidikan terhadap kematian mantan pengacara karismatik itu “telah diperpanjang”.

    “Tidak diketahui berapa lama hal ini akan berlanjut. Penyebab kematiannya masih ‘belum ditetapkan’. Mereka berbohong, mempermainkan waktu dan bahkan tidak menyembunyikannya,” ucap juru bicara mendiang Navalny, Kira Yarmysh, dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Putin Kirim Pesan ‘Darurat’ saat Maju Lagi di Pilpres Rusia 2024

    Putin Kirim Pesan ‘Darurat’ saat Maju Lagi di Pilpres Rusia 2024

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maju lagi di pemilihan presiden 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin kirim pesan ‘darurat’.

    Putin mengatakan pada Jumat (8/12) kepada tentara yang bertempur di Ukraina bahwa dirinya akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024. Hal ini memungkinkan Putin berkuasa hingga 2030.

    Hingga kini, Putin dinobatkan sebagai presiden Rusia dengan jabatan terlama, mengalahkan Leonid Brezhnev yang menjabat selama 18 tahun.

    Putin pertama kali mendapatkan penyerahan kursi kepresidenan dari Boris Yeltsin pada akhir 1999.

    Artyom Zhoga, seorang letnan kolonel yang lahir di Ukraina era Soviet yang berjuang untuk Rusia, meminta Putin agar mencalonkan diri lagi menjadi presiden, dilansir dari Reuters.

    Zhoga dianugerahi oleh Putin penghargaan militer tertinggi Rusia, yaitu bintang emas Pahlawan Rusia.

    “Saya tidak akan menyembunyikan bahwa saya memiliki pemikiran yang berbeda pada waktu yang berbeda tetapi sekarang adalah waktunya untuk mengambil keputusan,” ungkap Putin saat memberikan penghargaan kepada Zhoga dan tentara lainnya.

    “Saya mengerti bahwa tidak ada jalan lain.Saya akan mencalonkan diri sebagai presiden,” imbuhnya.

    Zhoga merasa senang atas keputusan Putin dan menyatakan seluruh Rusia turut mendukung keputusan tersebut.

    Pemilihan umum tahun depan bagi Putin hanyalah formalitas karena dukungan dari negara, media yang dikelola pemerintah, dan tidak adanya arus utama masyarakat yang berbeda pendapat.

    Kemenangan bisa dipastikan berada di tangan Putin.

    Pihak oposisi memandang demokrasi yang terjadi di Rusia sebagai kediktatoran yang dipimpin oleh Putin.

    Pencalonan kandidat dalam pemilihan umum dibuat menjadi tiruan demokrasi yang diatur secara hati-hati.

    Tindakan keras selama bertahun-tahun diberlakukan bagi para pengkritik dan penentang. Diterapkan undang-undang baru tentang berita palsu dan mendiskreditkan tentara yang menyebabkan para pengkritik dijatuhi hukuman penjara.

    Beberapa pihak bahkan melarikan diri ke luar negeri karena semakin sempitnya ruang untuk menyampaikan pendapat.

    Namun, pendukung Putin menolak pernyataan ini dengan menunjukkan bahwa Putin mendapatkan peringkat persetujuan di atas 80 persen dari pendapat independen.

    Putin dinilai berhasil memulihkan kekuatan dan keterlibatan Rusia yang sempat hancur karena runtuhnya Uni Soviet.

    Bersambung ke halaman berikutnya…

    Walaupun Putin tidak menghadapi persaingan nyata dalam pemilu, ia dihadapkan pada konflik yang terjadi dengan Ukraina.

    Perang di Ukraina memicu adanya konfrontasi terbesar dengan Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962. Sanksi yang dijatuhkan Barat membuat perekonomian Rusia mengalami guncangan paling hebat dalam sejarah Rusia selama beberapa dekade.

    Putin juga mengalami pemberontakan yang gagal oleh tentara bayaran paling kuat di Rusia, Yevgeny Prigozhin, pada Juli lalu.

    Prigozhin telah tewas dalam kecelakaan pesawat yang terjadi setelah dua bulan pemberontakan. Sejak saat itu, Putin semakin memperketat kendalinya.

    Barat menggambarkan Putin sebagai pemimpin diktator dan penjahat perang yang ingin merampas tanah Ukraina.

    Bagi Putin, perang tersebut merupakan perjuangan untuk menciptakan tatanan dunia baru dengan Amerika Serikat. Namun, para elit Kremlin menyatakan perang tersebut bertujuan untuk memecah belah Rusia, mengambil sumber dayanya, dan melakukan penyelesaian dengan China.

    Walaupun Putin gagal dalam pertaruhannya memenangkan perang pada Februari 2022, negara Barat juga gagal mengalahkan Rusia dan mengusir tentara Rusia dari Ukraina.

    Tidak ada pihak yang melaporkan jumlah pasti korban tewas dalam perang tersebut, namun diperkirakan ratusan ribu pria Ukraina dan Rusia telah tewas serta terluka.

    Serbuan balasan yang diluncurkan Ukraina tahun ini nyatanya gagal menciptakan situasi yang membaik. Rusia masih menguasai 17,5 persen wilayah Ukraina dan posisi Putin justru lebih aman daripada sebelumnya.

    Rusia memprediksi perekonomiannya yang bernilai $2,1 triliun agar bertumbuh lebih pesat dibandingkan zona Euro dan Amerika Serikat.

    Rusia berhasil menjual minyaknya ke seluruh dunia.

    Rusia dalam masa perang

    Kondisi perpolitikan Rusia semakin mengerikan di masa-masa perang dengan birokrasi yang lambat dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.

    Pecahnya Uni Soviet 1991 membawa harapan bahwa Rusia akan berkembang menjadi negara demokrasi terbuka. Namun, pihak oposisi dan jurnalis justru kini takut mengungkapkan pendapat mereka.

    Alexei Navalny, politisi oposisi yang dipenjara, mengatakan bahwa Putin membawa Rusia dalam jurang kehancuran dan membangun sistem penjilat korupsi. Pada akhirnya akan terjadi kekacauan, bukan stabilitas.

    Yekaterina Duntsova, calon presiden dari oposisi menyatakan ketakutannya dan ingin agar perang Ukraina segera berakhir.

    “Ketika di Eropa dan Amerika Serikat mereka mengatakan bahwa Rusia dan Rusia adalah Putin – itu tidak benar. Saya bukan pendukung rasa bersalah kolektif,” ungkap Duntsova.

    “Keputusan itu tidak diambil oleh semua orang yang tinggal di negara ini,” imbuhnya.

  • Penasihat Militer Ukraina Tewas Usai Terima Hadiah Granat Saat Ultah

    Penasihat Militer Ukraina Tewas Usai Terima Hadiah Granat Saat Ultah

    Kyiv

    Seorang penasihat dekat untuk Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, tewas akibat ledakan granat saat hari ulang tahunnya. Granat itu menjadi salah satu hadiah ultah untuk penasihat militer tersebut pada awal pekan ini.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (7/11/2023), kematian penasihat militer bernama Mayor Gennadiy Chastiakov itu dikonfirmasi oleh Jenderal Valery Zaluzhny yang merupakan Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina. Disebutkan bahwa granat yang menjadi hadiah ultah Chastiakov itu meledak pada Senin (6/11) waktu setempat.

    “Dalam keadaan yang tragis, asisten dan teman dekat saya, Mayor Gennadiy Chastiakov, tewas… pada hari ulang tahunnya,” tutur Zaluzhny dalam pernyataan via akun Telegram-nya.

    Disebutkan oleh Zaluzhny bahwa ‘alat peledak tak dikenal meledak dalam salah satu hadiahnya’.

    Dalam pernyataan terpisah via Telegram, Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko menyebut Chastiakov awalnya menunjukkan kepada anak laki-lakinya, sebuah kotak berisi granat yang dia terima sebagai hadiah ultah.

    “Awalnya, anak laki-lakinya mengambil amunisi di tangannya dan mulai memutar cincinnya (pin pengaman granat). Kemudian dia mengambil granat dari anak tersebut dan menarik cincinnya, sehingga menyebabkan ledakan yang tragis,” jelas Klymenko.

    Kepolisian setelah telah mengidentifikasi seorang rekan tentara yang memberikan hadiah fatal tersebut. Dua granat serupa telah disita oleh pihak berwenang.

    Lihat juga Video: Putin Duga Sweeping Warga Israel di Dagestan Didalangi Barat-Ukraina

    Chastiakov meninggalkan seorang istri dan empat anak. Zaluzhny menyebut bahwa Chastiakov ‘sepenuhnya mengabdikan hidupnya untuk Angkatan Bersenjata Ukraina dan perjuangan melawan agresi Rusia’ sejak invasi dilancarkan Moskow terhadap Kyiv pada Februari 2022 lalu.

    Serangan yang menargetkan para pemimpin Ukraina jarang terjadi sejak invasi Rusia. Namun ada beberapa serangan terhadap kalangan nasionalis, yang oleh Rusia dituding dilakukan oleh Ukraina.

    Pada April lalu, serangan blogger militer pro-Kremlin bernama Vladlen Tatarsky (40) tewas terkena ledakan yang berasal dari sebuah patung yang menjadi hadiah untuknya, yang ternyata dipasangi peledak.

    Kremlin menuduh Kyiv sebagai dalang serangan yang menewaskan Tatarsky, dengan dibantu pendukung Alexei Navalny — tokoh oposisi pengkritik Presiden Vladimir Putin. Namun para pengamat menilai ledakan itu dimanfaatkan untuk membenarkan tindakan keras lebih lanjut terhadap para pengkritik.

    Kemudian pada Agustus lalu, Darya Dugina, yang merupakan seorang putri intelektual ultranasionalis, tewas akibat ledakan bom mobil di luar Moskow. Rusia menyalahkan Ukraina atas ledakan itu. Tuduhan itu dibantah keras oleh Kyiv.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Ditetapkan Sebagai Agen Asing, Jurnalis Asal Bulgaria Diburu Rusia

    Ditetapkan Sebagai Agen Asing, Jurnalis Asal Bulgaria Diburu Rusia

    Moskow

    Pengadilan Rusia memerintahkan penangkapan terhadap seorang jurnalis asal Bulgaria. Yang bersangkutan dimasukkan ke dalam daftar agen asing oleh pihak Rusia.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (22/4/2023), jurnalis asal Bulgaria itu bernama Christo Grozev (53). Dia merupakan jurnalis utama Rusia untuk situs web investigasi Bellingcat yang memainkan peran kunci dalam penyelidikannya atas peracunan politisi oposisi Alexei Navalny.

    Kementerian dalam negeri Rusia pun kini menetapkan Grozev sebagai agen asing. Pengadilan Moskow pun memerintahkan penangkapan Grozev.

    Grozev diburu oleh pihak Rusia lantaran saat ini tidak berada di Rusia.

    Akhir tahun lalu, Grozev juga sempat dimasukkan ke dalam daftar orang yang dicari oleh otoritas Rusia. Dinas keamanan domestik FSB juga menuduhnya membantu intelijen Ukraina.

    Grozev secara ekstensif meliput serangan Moskow di Ukraina.

    Kantor berita RIA Novosti pada hari Jumat mengutip sebuah sumber yang mengatakan para penyelidik menuduh Grozev membantu jurnalis terkemuka Rusia, Roman Dobrokhotov, untuk “melintasi perbatasan secara ilegal”. Dobrokhotov adalah pendiri situs berita investigasi The Insider.

    (maa/maa)